Tag Archives: adventure

Gameplay Horizon Forbidden West Multiplayer Bocor

GAMEFINITY.ID, PATI – Salah satu gameplay Horizon Forbidden West multiplayer yang sedang dikembangkan oleh Sony Playstation telah bocor di internet. Guerilla Games selaku pengembang dari game Horizon Forbidden West sebelumnya telah mengkonfirmasi sedang mengembangkan game multiplayer bersama dengan developer asal korea NCSoft. Game ini nantinya akan menjadi sumber pendapatan lain selain dari game-game eksklusif Playstation.

Gameplay Horizon Multiplayer Bocor

Horizon merupakan game yang dikembangkan oleh Guerilla Games dan sempat menjadi game eksklusif milik Playstaion cukup lama. Seri pertama game Horizon yaitu Horizon Zero Dawn pada akhirnya dirilis untuk PC melalui Steam. Horizon Zero Dawn menceritakan permulaan kisah Aloy dalam bertahan hidup di dunia post-apocalyptic yang dipenuhi oleh robot – robot hewan. Pada tahun 2022 lalu cerita Aloy berlanjut di Horizon Forbidden West, mengungkap beberapa misteri yang belum terungkap di seri pertama.

gameplay horizon
Horizon Forbidden West | Source: Guerilla Games

Usai merilis Horizon Forbidden West, Guerilla Games mengumumkan sedang mengembangkan game Horizon multiplayer. Baru-baru ini, ada kabar bahwa gameplay alpha dari game Horizon multiplayer bocor di internet. Berdasarkan laporan dari leaker, gameplay tersebut merupakan footage yang diambil pada tahun 2020. Leaker dengan nama akun u/BirdonWheels membagikan footage alpha Horizon multiplayer melalui forum reddit. Dalam forum tersebut juga membagikan concept art dari Horizon multiplayer.

Meski video gameplay alpha Horizon multiplayer kini sudah dihapus, tetapi beberapa orang yang sempat melihatnya memberikan beberapa deskripsi mengenai gameplay game terbaru Guerilla Games tersebut. Dalam video tersebut terdapat beberapa karakter dengan style yang beragam yang dapat dimainkan dalam melawan robot – robot di dunia Horizon. Gaya grafis yang dihadirkan di game ini juga berbeda jauh dengan game Horizon sebelumnya. Horizon multiplayer ini memiliki style grafis yang lebih kartunis seperti Fortnite dibanding dengan gaya realistis yang digunakan di game utama.

Ada Yang Menerima Ada Yang Menolak

Para gamer yang sempat melihat gameplay footage versi alpha dari Horizon multiplayer membagikan beberapa pendapat. Beberapa berkomentar jika game ini sangat menarik dan ingin segera memainkannya. Mode multiplayer di game ini mengingatkan beberapa gamer dengan seri berburu monster terkenal Mosnter Hunter. Namun tak sedikit yang menunjukkan rasa kecewa terhadap game Horizon multiplayer karena seolah melenceng dari ciri khas Horizon Forbidden West.

Perlu diingat kembali jika gameplay yang dibagikan tersebut masih dalam tahap alpha yang diambil di tahun 2020. Besar kemungkinan jika game Horizon Forbidden West multiplayer yang akan rilis nanti memilki gameplay yang jauh berbeda dan lebih baik dari versi tersebut.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Horizon Forbidden West? Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Far Cry Selanjutnya Akan Menjadi Game Multiplayer

GAMEFINITY.ID, PATI – Tahun 2022 menjadi tahun yang kurang mengenakan bagi developer sekaligus publisher Ubisoft. Pasalnya di tahun tersebut Ubisoft hampir tidak berhasil dalam merilis game-game-nya. Ubisoft mengaku hanya bisa mengandalkan game-game live service seperti Rainbow Six dan DLC terakhir Assassin’s Creed: Valhalla. Tak ingin mengulang kejadian yang sama Ubisoft tampaknya akan berfokus dalam membuat game live service lain dimulai dari Assassin’s Creed Infinity dan rumornya akan ada Far Cry multiplayer.

Ubisoft Kembangkan Far Cry Multiplayer

Baru-baru ini muncul rumor bahwa Ubisoft sedang mengembangkan game Far Cry dengan mode multiplayer. Seri Far Cry sendiri merupakan seri yang cukup besar bersanding dengan game besar Ubisoft lainnya seperti Assassin’s Creed. Far Cry 6 menjadi seri terbaru dari waralaba ini yang dirilis di tahun 2021 kemarin.

far cry

Dari seri pertama hingga keenam, Far Cry merupakan game FPS single player yang berfokus pada eksplorasi dan cerita. Meski ada mode multiplayer, tetapi tidak menjadi fokus utama dari game tersebut. Sementara player menunggu game Far Cry selanjutnya, seseorang baru saja membocorkan proyek Far Cry multiplayer yang sedang dikerjakan oleh Ubisoft. Kabar ini datang dari Insider Gaming, mengatakan jika Far Cry selanjutnya nanti akan membawa fokus gameplay multiplayer.

Baca juga: Ubisoft Buang Game Project Q, Ada Apa Sebenarnya?

Masih Sama Dengan Seri Sebelumnya

Insider Gaming menjelaskan Far Cry 7 akan memiliki model gameplay sama seperti Far Cry sebelumnya. Namun Ubisoft juga menyiapkan seri Far Cry multiplayer yang berdiri sendiri. Kedua game ini awalnya direncanakan akan menjadi satu game sebelum akhirnya dipecah menjadi dua game yang berbeda. Nama dari proyek Far Cry 7 dikenal sebagai Project Blackbird, sedangkan untuk game multiplayer-nya disebut Project Maverick. Ubisoft Montreal akan menangani dua proyek Far Cry ini.

Insider Gaming melaporkan bahwa game multiplayer Far Cry telah beberapa kali mengalami perubahan saat dalam tahap pengembangan. Tidak meningkalkan ciri khas Far Cry, game multiplayer ini akan mengambil latar tempat di hutan belantara Alaska dengan sistem permadeath. Selain itu, Insider Gaming mengklaim bahwa mereka telah menerima beberapa screenshot gameplay dari Far Cry multiplayer.

Karena Far Cry 7 dan Far Cry multiplayer awalnya merupakan satu game, maka Far Cry 7 juga akan bertempat di hutan Alaska. Sepertinya Far Cry 7 masih cukup lama untuk dirilis, mungkin sekitar tahun 2025. Ubisoft juga belum memberikan konfirmasi mengenai masa depan Far Cry selanjutnya. Melihat ambisi Ubisoft dalam membangun game live service terbaru mereka melalui seri Assassin’s Creed, masuk akal jika mereka akan melakukan hal yang sama dengan judul besar yang lain.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Far Cry? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Dead Space 2 Kemungkinan Akan Remake untuk Mode Baru

GAMEFINITY.ID, PATI – EA Motive baru saja resmi merilis Dead Space remake yang memunculkan spekulasi tentang sequel lanjutan dari proyek ini. Spekulasi ini muncul di mode new game plus yang mana di seri originalnya tidak menyediakan mode ini. Mode new game plus ini yang seolah memberikan petunjuk akan adanya Dead Space 2 remake. Tentunya ini membuat para fans sangat senang jika benar terjadi. Di awal perilisannya Dead Space remake berhasil mendapatkan review sangat positif dari para reviewer.

Petunjuk Dead Space 2 Remake

Beberapa pemain Dead Space remake mengaku menemukan petunjuk menarik yang mengarah ke pembuatan Dead Space 2 remake. Melihat kesuksesan yang diraih oleh Capcom dengan remake Resident Evil 2 dan 3, developer Dead Space mungkin saja akan melakukan hal yang sama. Mode new game plus memberikan playtime tambahan untuk para pemain dengan menawarkan pengalaman bermain lebih sulit dari mode normal. Disisi lain mode ini seolah memberikan petunjuk tersembunyi mengenai Dead Space 2 remake.

dead space

Bagi mereka yang hanya menamatkan game ini sekali saja tanpa mencoba new game plus mungkin tidak akan menyadari petunjuk yang disembunyikan oleh EA Motive. Berdasarkan Gamespot, terdapat sebuah petunjuk yang mereferensi langsung ke Dead Space 2. Saat memeriksa email yang ada di terminal, pemain dapat melihat bahwa ada “penonaktifan” yang akan terjadi di Stasiun Titan.

Belum Ada Konfirmasi Mengenai Seri ke 2

Bagi yang tidak tahu, Stasiun Titan merupakan latar tempat kejadian di Dead Space 2. Dalam seri ke 2 Dead Space pemain akan menjelajahi area Stasiun Titan setelah sebelumnya selamat dari insiden kapal USG Ishimura di Dead Space. Melihat referensi yang diambil dari Dead Space 2, tentunya membuat para pemain berfikir jika EA Motive juga tertarik untuk membuat remake dari Dead Space 2, atau mungkin sampai ke 3.

Sementara itu, EA dan Motive Studio masih belum mengkonfirmasi proyek apa pun di masa depan. Petunjuk di Dead Space remake mungkin mengarah pada perilisan sekuel yang mungkin akan segera memulai tahap pengembangan. Jika melihat kesuksesan yang berhasil diraih oleh Dead Space Remake bahkan di hari pertama, maka bukan hal yang aneh jika pihak developer memang ingin melanjutkan proyek remake ini ke seri selanjutnya.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan Dead Space Remake? Dead Space Remake dapat dimainkan di konsol PS5, Xbox Series X/S, dan juga PC. Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Tango Gameworks Umumkan Game Action Rythme Hi-Fi Rush

GAMEFINITY.ID, PATIDeveloper dari Evil Within, Tango Gameworks mengumumkan game terbaru mereka di Xbox and Bethesda Developer Direct yang berjudul Hi-Fi Rush, sebuah game action rythme baru yang telah dapat dimainkan hari ini. Sempat bocor sebelum hari acara Xbox Showchase, Hi-Fi Rush masih dapat memberikan beberapa kejutan kepada para pemain.

Kejutan Tango Gameworks

Dalam acara Xbox And Bethesda Developer Direct terdapat beberapa game yang akan siap rilis di awal tahun 2023. Ambil contoh Minecraft Legends yang telah mendapatkan tanggal rilis, lalu ada Forza Motorsport yang telah memberikan beberapa cuplikan mengenai gamenya. Di sisi lain ada beberapa developer yang memberikan kejutan besar pada acara tersebut. Tango Gameworks yang sebelumnya membuat game-game bertema horror mengumumkan game terbaru mereka yang bertema rythme dengan judul Hi-Fi Rush.

Seperti yang ditunjukkan melalui trailer yang sekaligus menjadi media showcase mereka, Hi-Fi Rush sangat berbeda jauh dari game-game Tango Gameworks sebelumnya. Studio besutan dari mantan creator Resident Evil yaitu Shinji Mikami telah dikenal dengan game-game survival horrornya seperti The Evil Within. Namun kali ini mereka mengeluarkan game yang justru bergaya anime. Secara sekilas Hi-Fi Rush memiliki gameplay yang cukup mirip dengan Bayonetta atau Devil May Cry. Yang membedakannya adalah unsur musik dimana pemain akan menyerang musuh dengan mengikuti irama musik yang diberikan.

Lahir Dari Kekecewaan Game Sebelumnya

Hi-Fi Rush menawarkan banyak aksi pertempuran unik dengan musuh yang tidak begitu banyak. Game ini juga memberikan beberapa tantangan platformer serta bos yang cukup menegangkan. Penggemar game action seperti Devil May Cry dan Bayoneeta mungkin saja akan menyukai gameplay dari Hi-Fi. Terlebih mekanisme combat yang unik dengan mengikuti irama musik. Bagi yang penasaran mengenai game ini, Hi-Fi Rush telah tersedia gratis bagi mereka yang berlangganan Xbox Game Pass. Game ini juga tersedia untuk PC melalui Steam.

Hi-Fi Rush menjadi kejutan yang cukup besar dalam acara Xbox and Bethesda Developer Direct. Alih-alih mengeluarkan genre game horror seperti The Evil Within dan Ghostwire Tokyo, Tango Gameworks justru memilih pilihan genre game yang cukup berani. Perpaduan antara action dan juga musik memberikan ciri khas unik untuk game Hi-Fi Rush.

Tango Gameworks sebelumnya memang belum cukup berhasil dengan game terakhir mereka yaitu Ghostwire Tokyo. Alasannya karena game tersebut terlalu repetitif dan membosankan bagi beberapa gamer. Dari kekecewaan tersebutlah tampaknya Tango Gameworks bermaksud memberikan game dengan nuansa unik dan tidak membosankan melalui Hi-Fi Rush.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Hi-Fi Rush. Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Epistory Typing Chronicles, Andalkan Ketikan sebagai Combat

GAMEFINITY.ID, Bandung – Epistory – Typing Chronicles merupakan game action adventure yang mengandalkan ketikan sebagai sistem combat-nya. Jika ingin melatih kecepatan mengetik dengan cara menyenangkan, game ini benar-benar cocok. Game ini dibesut oleh Fishing Cactus dan pertama kali dirilis pada 30 Maret 2016.

Sinopsis Epistory – Typing Chronicles, Andalkan Ketikan untuk Combat

Epistory – Typing Chronicles mengambil perspektif dari pikiran seorang penulis yang sedang mengalami writer’s block. Pemain akan bermain sebagai sebuah muse yang digambarkan sebagai karakter perempuan di sebuah dunia fantasi berbentuk origami 3D. Petualangan dimulai dari sebuah kertas kosong. Namun, dunia fantasi itu lambat laun terungkap dan semakin luas saat sang penulis semakin banyak mengumpulkan inspirasi.

Pemain digambarkan menunggangi seekor rubah untuk mengeksplorasi dan mengungkap misteri di balik dunia fantasi yang indah tersebut. Pada saat yang sama, mereka juga harus menghadapi musuh berupa segerombolan binatang menggunakan kekuatan sihir. Kekuatan sihir tersebut dikendalikan oleh ketikan kata. Otomatis, game ini menguji kecepatan mengetik yang dimiliki pemain.

Gameplay Epistory – Typing Chronicles (8/10)

Konsep typing game seperti ini sebenarnya bukan hal baru. Game ini sebenarnya mengingatkan pada game lawas Typer Shark besutan Popcap Games sebagai versi sederhana. Namun, Epistory – Typing Chronicles bukan sekadar game edukasi mengetik yang memberi instruksi tertentu. Game ini justru menjadikan mengetik kata sebagai senjata utamanya.

Epistory Typing Chronicles gameplay 1
Mengetik menjadi satu-satunya senjata untuk melakukan combat di Epistory – Typing Chronicles

Tingkat kesulitan game ini cukup dinamis dengan menyesuaikan kecepatan mengetik pemainnya. Jika pemain merupakan mengetik lambat, terutama saat terkena musuh hingga dead, tingkat kesulitan akan dikurangi, begitupun sebaliknya.

Tidak melulu soal menyerang dengan mengetik, game ini juga menghadirkan beberapa puzzle yang ringan tapi menantang. Puzzle akan sering ditemui jika pemain memasuki dungeon.

Game ini juga memiliki sebuah mode kedua bertajuk Arena. Mode tersebut sebenarnya lebih ke mode survival, di mana pemain harus mengalahkan berbagai musuh sebelum salah satu dari mereka mencapai dirinya. Sayangnya, mode ini cenderung membuat bosan.

Control (9/10)

Keyboard jadi satu-satunya kontrol di game ini. Pergerakan pada dasarnya menggunakan kontrol standar seperti kebanyakan game. Jika ingin melakukan combat, pemain cukup menekan spasi lalu setiap kata akan muncul di atas setiap musuh yang mendekat. Pemain hanya tinggal mengetikkan kata-kata tersebut untuk mengalahkan mereka.

Graphics (8/10)

Epistory Typing Chronicles gameplay 2
Tulisan narasi narator seakan-akan membuat Epistory – Typing Chronicles membuat pemainnya hanyut dalam cerita

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, visual game ini disajikan dalam bentuk 3D dan menggambarkan dunia fantasi terbuat dari kertas origami. Seakan-akan, pemain sedang membaca sebuah buku cerita, ditambah lagi terdapat narasi dari narator dan suara hati sang penulis.

Satu hal yang menganggu adalah tekstur gurun pasir putih yang terkadang menyilaukan. Saking silaunya sampai hampir tidak dapat melihat kata yang harus diketik saat berhadapan dengan masing-masing musuh.

Music (9/10)

Musik di dalam game ini melengkapi keindahan visualnya. Mulai dari musik atmospherik atau sekadar ambient hingga bahkan yang menegangkan sekalipun. Musik menegangkan muncul ketika pemain menghadapi nest di mana berbagai musuh berdatangan satu per satu, menambah ketegangan dan urgensi untuk mengetik setiap kata.

Addictive (9/10)

Tantangan yang dihadapi bagi Fishing Cactus adalah membuat Epistory bukan sekadar aplikasi pelatihan mengetik cepat. Mereka telah berhasil menyajikannya sebuah game yang menantang sekaligus adiktif. Dungeon dan puzzle yang menantang dan penceritaannya yang bikin penasaran membuat pemain ingin bermain sambil melatih kecepatan mengetiknya.

Baca juga: Alba: A Wildlife Adventure, Game Adventure yang Edukatif

Verdict untuk Epistory – Typing Chronicles

Epistory – Typing Chronicles bukan sembarang typing game yang hanya melatih kecepatan mengetik pemain. Sebagai sebuah game, terdapat elemen yang sangat menghibur tanpa terasa mendidik secara langsung.

Tema penulis mencari inspirasi pun sangat cocok, begitupun dengan visual dan musik yang uplifting dan memanjakan. Mengetik menjadi satu-satunya senjata dalam game ini, itu pun juga sudah menjadi sangat menantang dan adiktif bagi pemainnya. Epistory – Typing Chronicles pun dapat dinikmati bagi pemain atau seseorang yang ingin berlatih.

Untuk Epistory – Typing Chronicles, total score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Epistory – Typing Chronicles tersedia di PC, Mac, dan Linux.

Alba: A Wildlife Adventure, Game Adventure yang Edukatif

GAMEFINITY.ID, Bandung Alba: A Wildlife Adventure merupakan game open world adventure yang dapat mengedukasi sekaligus menjadi media healing pemainnya. Game ini dikembangkan oleh Ustwo Games dan pertama kali dirilis di PC dan Apple Arcade pada 11 Desember 2020. Alba: A Wildlife Adventure menjadi game yang cocok untuk dimainkan anak-anak.

Sinopsis Alba: A Wildlife Adventure, Game yang Mengedukasi Sekaligus Healing

Berlatar di Secarral, sebuah kota di pulau di Spanyol. Alba Singh, tokoh utamanya, mengunjungi kakek dan neneknya untuk berlibur selama satu minggu. Ia dan temannya, Ines, kemudian membentuk sebuah organisasi restorasi lingkungan setelah menyelamatkan lumba-luma yang terdampar.

Namun, sang walikota mengumumkan sebuah hotel mewah akan dibangun. Lokasi pembangunan tersebut berada di cagar alam lokal yang telah mengalami kebakaran. Ingin menghentikan pembangunan hotel itu, Alba dan Ines memutuskan untuk membuat petisi dan meminta tanda tangan warga lokal.

Sambil mengumpulkan tanda tangan untuk petisi itu, Alba juga harus membantu membersihkan pulau dari sampah dan menyelamatkan satwa. Tidak hanya itu, ia juga harus memotret setiap satwa sebagai tugasnya untuk meningkatkan kesadaran warga akan kelestarian hewan dan lingkungan.

Gameplay Alba: A Wildlife Adventure (9/10)

Alba: A Wildlife Adventure gameplay
Gameplay Alba: A Wildlife Adventure

Alba: A Wildlife Adventure memiliki gameplay yang sangat menyenangkan sekaligus ramah anak. Tujuan utama pemain adalah mengumpulkan tanda tangan warga lokal sambil menyelesaikan berbagai misi. Terdapat berbagai misi yang sebenarnya sederhana namun masih menantang.

Salah satu misi yang paling penting adalah saat Alba menggunakan ponselnya untuk memotret satwa lokal, mulai dari yang tergolong common hingga sangat rare. Beberapa binatang, bahkan yang common sekalipun, membutuhkan ketelitian saat mencarinya, apalagi ini membutuhkan pemain mengitari setiap tempat di kota.

Game ini dapat diselesaikan dengan waktu yang relatif singkat, kurang lebih 2-3 jam. Ini mungkin tidak akan memuaskan bagi beberapa pemain yang ingin bermain dengan waktu yang lama. Kabar baiknya, jika belum sempat menyelesaikan semua misi setelah ceritanya tamat, pemain dapat bermain kembali demi melakukannya.

Yang terpenting lagi, Alba: A Wildlife Adventure didesain sebagai media edukasi agar pemainnya dapat lebih aware terhadap lingkungan hidup. Tidak hanya mengetahui keberagaman satwa yang bisa ditemukan di dunia nyata, tetapi setiap tindakan yang dilakukan Alba juga dapat diterapkan.

Menjalankan setiap misi dalam game ini juga tidak ada batas waktu yang signifikan. Pemain dapat bersantai dalam memainkannya seleluasa mungkin. Sebagai game healing, Alba: A Wildlife Adventure relatif tidak menjenuhkan, justru membuat seakan sedang ikut berlibur.

Control (8/10)

Sebagai game open world adventure, kontrol Alba: A Wildlife Adventure terbilang standar. Pemain dapat mengendalikan Alba menggunakan keyboard dengan perpindahan kamera menggunakan mouse. Terdapat juga tombol angka 1-4 untuk membuka daftar misi, kamera ponsel, peta, dan jurnal satwa. Sayangnya, kontrolnya tidak dapat dikustomisasi, meski sensitivitas dapat diatur.

Graphics (9/10)

Berbicara tentang grafik, visual Alba: A Wildlife Adventure mengandalkan gaya kartun 3D. Mungkin grafiknya tidak akan begitu memukau pemainnya, tetapi Ustwo Games berhasil membuat visual dari game ini menjadi menarik.

Desain setiap karakter relatif sederhana tetapi memiliki daya tarik tersendiri. Animasi pergerakan karakternya pun terasa mengalir. Setiap detail pada tempat dan juga setiap satwa pun diperhatikan. Bahkan, Ustwo Games berhasil menggambarkan setiap satwa seperti yang terlihat di dunia nyata semaksimal mungkin.

Music (9/10)

Musik pada Alba: A Wildlife Adventure cenderung santai, sangat cocok untuk game adventure seperti ini. Mulai dari ambient seperti embusan angin dan kumpulan suara camar di pantai saja sudah cukup membuat game ini membuat pemainnya merasa sedang berada dalam posisi Alba.

Musik latar hanya digunakan saat momen-momen terpenting dalam cerita, itupun sudah menjadi poin plus untuk game ini. Secara keseluruhan, musik dalam game ini terasa seperti healing dari distraksi agar fokus dalam bermain.

Addictive (9/10)

Alba: A Wildlife Adventure animal
Alba: A Wildlife Adventure juga menjadi media edukasi dalam mengenalkan berbagai satwa

Berkat visualnya yang memiliki daya tarik dan juga elemen edukasi pada ceritanya, game ini dapat menjadi media healing yang sayang untuk dilewatkan. Setiap tantangan yang ditawarkan game ini terlihat sederhana, namun tetap menantang bagi anak-anak dan dewasa. Game ini membuat ketagihan saat pemainnya penasaran dengan ceritanya dan ingin berusaha menyelesaikan semua misi.

Baca juga: Review Melatonin: Game Ritme Dalam Mimpi

Verdict untuk Alba: A Wildlife Adventure

Alba: A Wildlife Adventure menjadi game yang dapat dijadikan media edukasi. Jadi, pesan moral dalam game ini tetap tersampaikan tanpa harus membuatnya membosankan. Game ini juga dapat dimainkan saat santai sekaligus menjadi media healing dari rasa penat. Namun, waktu penyelesaian yang cukup singkat mungkin menjadi sesuatu yang sangat disayangkan.

Untuk Alba: A Wildlife Adventure, penulis memberi total score 8.8.

Alba: A Wildlife Adventure tersedia di PC, Apple Arcade, Nintendo Switch, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, dan Xbox Series X|S.