Tag Archives: ai google

Google Uji Coba AI yang Diklaim Bisa Tulis Artikel, Geser Jurnalis?

GAMEFINITY.ID, DKI Jakarta – Google uji coba AI yang diklaim mampu menulis berita. Mengikuti kemajuan teknologi alat/produk yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang bisa hasilkan artikel/berita.

Berdasarkan theverge.com, mengatakan bahwa Google telah melakukan uji coba atau demo kepada beberapa perusahaan berita besar terkait alat tersebut.

Beberapa diantaranya adalah The Washington Post, The New York Times & Owner The Wall Street Journal, News Corp.

Projek Google ini disebut dengan nama Genesis, dimana ia bisa mengambil informasi secara detail dari berbagai peristiwa terkini & menghasilkan salinan berita.

Genesis ini dikenalkan oleh Google sebagai asisten pribadi jurnalis, yang bisa membuat mereka punya lebih waktu untuk hal lain.

Google juga menilai alat AI ini bisa menjadi teknologi yang bertanggung jawab serta membatu dalam industri penerbitan dari jebakan AI Generatif.

Alat Baru Google & Kontranya

Google Uji Coba AI
Google AI. Foto Pixabay/@Alexas_Fotos

Meskipun alat ini terlihat sangat membantu dan efisien, nyatanya Genesis ini tuai banyak kontra.

Terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang serupa yang menganggap alat Genesis ini sebagai bentuk lain dari jebakan teknologi AI.

Pengembangan alat baru Google yang bisa tulis artikel berita ini, mengundang tanggapan dari seorang profesor jurnalisme & komentator media, Jeff Jarvis.

Direktur Pusat Jurnalisme Wirausaha Tow Knight di Craig Newmark Graduate School of Journalism di City University of New York, katakan bahwa teknologi ini memiliki kelebihan & kekurangannya.

Jeff mengatakan jika teknologi ini dirilis maka akan mampu memberikan informasi yang faktual yang akan sangat membantu bagi para jurnalis.

Baca juga: 

Tapi apabila disalahgunakan oleh jurnalis dan organisasi berita misalnya pada topik tulisan yang membutuhkan pemahaman budaya, maka dapat merusak kredibilitas tulisan itu.

Dimana hal ini tak hanya berdampak pada alat tersebut melainkan juga kredibilitas dari organisasi berita akan dipertanyakan.

Alat ini juga dikenalkan Google dengan maksud untuk mengeksplorasi potensi penggunaan AI & apa bisa diterapkan ke bidang berita yang punya risiko tinggi itu.

Meskipun alat ini memiliki kecepatan dalam akses berita, akurasinya masih dikembangkan sehingga nantinya bisa hasilkan tulisan yang tak hanya cepat tapi juga tepat.

Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa alat baru Google ini tuai banyak kontra terutama di kalangan jurnalis yang telah menulis artikel mereka sendiri bertaun-taun.

AI memang memungkinkan pengguna menghasilkan artikel dalam skala luas, tapi jika tak diedit/diperiksa secara hati-hati justru dikhawatirkan bisa menyebarkan informasi salah.

Demikianlah informasi tentang Google yang lakukan uji coba alat AI yang dinilai bisa hasilkan tulisan berita atau artikel seperti dilansir dari The Japan Times.

Tak Mau Kalah! Microsoft Ikut Buat ChatGPT

GAMEFINITY.ID, PATIArtificial Intelligence atau sering kita sebut AI bisa dibilang menjadi salah satu tolak ukur dari kemajuan teknologi saat ini. Beberapa waktu kebelakang perkembangan AI telah mengalami lonjakan yang sangat tinggi. Perkembangan ini memicu persaingan ketat dua raksasa teknologi Microsoft dan Google.

ChatGPT menjadi sorotan utama dari fenomena ini karena kemampuannya yang hampir mampu menjawab semua pertanyaan. Tak ingin melewatkan tren ini, para perusahaan teknologi raksasa mulai ikut mengembangkan teknologi serupa. Seperti yang baru saja dilakukan oleh Google hingga Microsoft juga ikut terlibat dalam mengembangkan kecerdasan buatan mirip ChatGPT.

Microsoft Buat ChatGPT

Perusahaan yang terkenal dengan sistem operasi Windows, Microsoft sedang bersiap – siap untuk merilis artificial intelligence mirip ChatGPT. AI ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dari beberapa aplikasi mereka. Baru baru ini Microsoft memperlihatkan demo Prometheus Model yang merupakan AI serupa dengan ChatGPT di search engine Bing. Tak terbatas di search engine Bing, mereka juga akan membawa AI ini ke beberapa aplikasi inti seperti Word, PowerPoint, dan Outlook.

Berdasarkan laporan The Verge menuliskan bahwa Microsoft sedang merencanakan untuk mengintegrasikan teknologi AI OpenAI dan Prometheus Model dalam beberapa minggu mendatang. Raksasa perangkat lunak itu juga mengatakan akan ada pengumuman mengenai teknologi baru ini di bulan Maret mendatang. Microsoft menjelaskan alasan dalam pengembangan AI ini untuk meningkatkan produktivitas aplikasi mereka melalui investasi OpenAI.

Tak Ingin Kalah Dengan Google

CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan jika langkah ini diambil salah satunya untuk mengejar ketertinggalan mereka dengan saingannya Google. Selain itu beliau juga ingin mendorong Microsoft agar produk mereka dapat lebih unggul dari produk – produk saingannya.

Saat ini fitur ChatGPT dari microsoft memang sedang dalam pengembangan tapi beberapa pengguna browser microsoft edge dapat mencobanya. Caranya dengan mengaktifkan mode development untuk mendapatkan akses fitur ChatGPT dari Microsoft yang masih dalam tahap pengembangan.

Microsoft ingin memanfaatkan momentum tren AI selama tahun 2023, dan membuka beberapa fitur baru Model Prometheus yang belum disebarkan secara publik. Hingga saat ini masih belum diumumkan kapan fitur ini akan diimplementasikan secara pasti di produk Microsoft. Persaingan AI antara perusahaan teknologi besar sepertinya akan semakin memanas terutama untuk Microsoft dan Google dalam pengembangan search engine paling canggih.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk menggunakan ChatGPT dari Microsoft nanti? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

AI Google Tidak Langgar Pedoman Pencarian

GAMEFINITY.ID, JAKARTA – AI Google diklaim sebagai AI yang ramah terhadap pedoman pencarian. Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan saat ini membawa banyak perubahan pada sebagian besar teknologi yang ada di dunia dan bahkan hampir seluruhnya diambil alih olehnya. Santer beberapa hari yang lalu, konten–konten AI yang beredar dinilai melanggar pedoman serta hak cipta dari sumber asalnya.

Menanggapi hal tersebut, Google lakukan konfirmasi bahwa konten–konten kecerdasan buatan yang beredar terbukti tidak melanggar pedoman pencarian yang selama ini  dikhawatirkan banyak pihak.

Google Menilai Konten–Konten AI (Artificial Intelligence) Ciptakan Karya Berkualitas Tinggi

AI Google

Melalui blog terbaru Google Search, Google lantas berikan tanggapan mengenai beredarnya karya yang dimanipulasi melalui teknologi kecerdasan buatan. Alih–alih melarang, pihak Google justru mengapresiasinya dengan mengatakan bahwa Google akan menghargai konten berkualitas tinggi, terlepas darimana sumber tersebut diproduksi.

Google mengatakan bahwa konten berkualitas tinggi tersebut dinilai berdasarkan rules EEAT atau Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness atau pengalaman, keahlian, otoritas, dan kredibilitas (PKOK). Sementara itu Google tidak memfokuskan pada cara konten tersebut dibuat.

Baca juga: Google Ciptakan AI Music LM, Bikin Lagu Melalui Hasil Pencarian

AI Google Tetap Dinilai Melanggar Hak Cipta Oleh Sejumlah Pihak

Meskipun Google tidak memberikan hukuman kepada para penyedia konten–konten tersebut. Sejumlah pihak tetap menilai bahwa penggunaan AI untuk memanipulasi hasil pencarian dianggap masih melanggar hak cipta dari sumber asal. Senada dengan apa yang dikatakan oleh Google, bebarapa waktu yang lalu Google dikabarkan akan merilis Music LM yang dimana kalian dapat menciptakan musik berdasarkan apa yang kalian ketik di kolom yang disediakan.

Salah satu pengguna, Andy Baio menilai penggunaan AI masih dianggap wajar, menurutnya apa yang dihasilkan oleh AI adalah karya turunan yang dimana sumber asli masih dilindungi oleh hak cipta. Google juga menekankan bahwa konten yang dihasilkan harus dari sistem yang sama yang digunakan untuk menyempurnakan apa yang dibuat oleh manusia.

Terakhir dalam postingannya Google menjelaskan bahwa tidak perlu dijelaskan secara eksplisit jika konten yang dihasilkan berasal dari AI, dan dijelaskan bahwa itu adalah bagian dari proses pembuatan konten kepada pembaca yang hendak menggunakannya. Meski melalui berbagai pertimbangan yang ada.