Tag Archives: Akan

Global Ban Disebut-sebut Akan Rugikan Pro Player MLBB

GAMEFINITY.ID Kutai KartanegaraCaster MPL ID, Mirko and Arashi, berpendapat bahwa global ban pick di turnamen mobile legends akan merugikan para pemain profesional. Menurut mereka, sistem tersebut akan membuat permainan menjadi semakin rumit, dan akan memaksa tim untuk berjuang lebih keras sepanjang turnamen.

Beberapa waktu lalu, akun Instagram resmi MPL ID telah membagikan petunjuk akan diterapkannya sistem global ban dalam turnamen Mobile Legends. Kabar ini pun menjadi sebuah perbincangan hangat, serta mendapatkan respon yang beragam dari komunitas game tersebut.

Baru-baru ini, dua Caster MPL ID Handy “Mirko” Loho dan Brydon “Arashi” Maslimta, menjadi sorotan setelah mengutarakan pendapat mereka mengenai penerapan sistem global ban di turnamen Mobile Legends. Yang mana dalam Podcast Mirko, keduanya berpendapat bahwa ‘sistem global ban tidak boleh diterapkan di liga Profesional Mobile Legends‘.

“Pemain yang terkenal (karena) hanya memainkan satu Hero, mereka akan  berjuang (lebih) keras. Karena saat itu, Anda dapat dipaksa untuk melarang (Hero) mereka, dan itu (akan) membuat seluruh Dinamika Fase Ban (menjadi) berbeda,” ucap Arashi.

“Jika ada Global Ban yang seperti itu, itu akan membuat segalanya (menjadi) jauh berbeda, dan itu akan memberi lebih banyak tekanan pada analis, bukan hanya pelatih, dan mencoba untuk mendapatkan data (Hero) tersebut.” Tambahnya.

Senada dengan Arashi, Mirko juga berpendapat bahwa sistem ini merupakan sebuah konsep yang fun, namun tidak cocok untuk diterapkan di pertandingan kasta profesional.

“Saya tidak berpikir mereka (Moonton) harus menerapkan Global Ban di MPL.”

Arashi pun melanjutkan, dengan mengatakan bahwa ini dapat membatasi kemampuan para pelatih dalam menghasilkan komposisi tim yang unik, maupun strategi ban yang akan mereka gunakan.

“Anda tidak bisa melihat pemikiran taktisnya (memprediksi strategi coach), siapa yang (akan) dia ban, apa yang dia coba lakukan (mainkan), apa yang dia coba batasi, karena (akan ada) terlalu banyak kekacauan,”.

Setuju dengan pendapat Arashi, Mirko juga berpendapat bahwa mempelajari celah dan meta tingkat atas di Mobile Legends juga merupakan keterampilan yang harus dimiliki tim. Dan Global Ban dirasa dapat menghambat pola pikir kreatif dari para tim, maupun penguasaan meta baru yang akan mereka gunakan.

“Membaca meta adalah sesuatu yang akan menjadi keahliannya sendiri.  Begitulah cara tim mendominasi sejauh ini dan jika mereka menambahkan Global Ban ini… semua yang telah Anda rencanakan sebelumnya, strateginya, itu akan menjadi sangat acak sekarang.”

Ia juga menambahkan bahwa sistem ini akan merusak alasan tim untuk melakukan sesi scrim, atau bahkan mempelajari Hero mana saja yang memiliki performa terbaik di setiap patch terbaru.

Baca juga: Hideo Kojima Disangka Sebagai Pelaku Penembakan Shinzo Abe

Global Ban
MPL Indonesia Umumkan Sistem Global Ban

Global Ban Dalam Turnamen Esport

Mengutip dari laman web One Esports, Global Ban Pick merupakan sistem yang mana hero-hero yang telah dimainkan oleh tim pada game pertama, tak boleh dimainkan kembali dalam game berikutnya. Begitu seterusnya hingga aturan game tertentu, yang akan mereset pengaturan Global Ban Pick.

Global Ban Pick sebenarnya ditujukan agar pemain bisa mempelajari  lebih banyak Hero. Dengan aturan global ban pick, seorang pemain profesional tak bisa mengandalkan hero yang itu-itu saja. Pasalnya, mereka akan diwajibkan memiliki pool hero luas dengan aturan yang ada. Jadi, secara tak langsung, sistem ini akan membuat individual berkembang dengan sendirinya, demi mendapat hasil terbaik dalam scene kompetitif.

Sistem Global Ban Mobile Legends akan diujicoba pada seri MDL ID Musim 6 nanti, dan tidak menutup kemungkinan akan diterapkan dalam seri MPL di masa mendatang.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Pemain Filipina akan Memperkuat Geek Fam ID Info Coach Evos

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Pelatih tim Evos Legends, Zeys, mengungkapkan bahwa Geek Fam ID akan diperkuat oleh Roster asal Filipina. Meski tidak menyebutkan siapa dan berapa jumlah pemain yang akan dihadirkan, ia mengklaim bahwa pemain Filipina itu akan ikut serta dalam ajang MPL ID Musim 10 nanti.

Beberapa waktu lalu, sempat tersebar kabar bahwa ada beberapa tim esport MLBB luar negeri, yang ingin meminang pemain-pemain profesional asal Filipina. Bahkan menurut salah konten kreator dari negara tersebut, Billy “Z4pnu” Jazha Alfonso, ada tim esport asal Indonesia yang bahkan berani menawarkan gaji 6 digit untuk salah satu pro player milik tim Smart Omega.

Dan kali ini, kabar terbaru datang dari pelatih Evos Legends, Bjorn “Zeys” Ong, yang menyebutkan bahwa akan ada pemain Filipina dalam skuad Geek Fam ID, untuk turnamen MPL musim 10 nanti.

“Gua bisa bocorin ini sih guys. Geek Fam (Indonesia) ada orang dari PH (Filipina), sumpah. Geek Fam ada orang dari PH.” Ucapnya dalam sebuah video Livestream. “Geek Fam have people from the Philippine, you know, in season 10, Geek Fam Have Filipino.” Tambahnya.

You know what they say? Indo sucks PH number one, kata Netizen PH ya guys, sampai kita butuh orang PH semua ke sini,”

Baca juga: Pro Player ML Filipina Ditawari Kontrak Tim Esport Indonesia

kelra player Filipina
Rekrutmen Pro Player Filipina

Rekrutmen Pro Player Filipina

Sebagai sebuah wilayah top dalam skema kompetitif Mobile Legends tingkat dunia, adalah hal yang wajar jika tim-tim luar wilayah mulai tertarik untuk merekrut para pemain profesional dari region tersebut. Baik direkrut untuk mengisi posisi pelatih, atau bahkan menjadi bagian dari pemain inti.

Dikutip dari laman web AFKGaming, terdapat dua pemain bintang asal region PH yang dikabarkan telah ditawari untuk bergabung dengan tim Esport MLBB Indonesia. Yaitu  EXP Laner dari tim ONIC Philippines (PH), Gerald “Dlar” Trinchera. Serta Gold Laner dari tim Smart Omega, Grant “Kelra” Duane Pillas, yang bahkan disebut-sebut telah ditawari gaji enam digit, jika ia mau meninggalkan timnya. Untuk saat ini, baru tim asal Amerika Utara (NA), BloodThirstKings (BTK), yang telah mengkonfirmasi adanya Pro Player PH dalam jajarannya.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Microsoft Akan Hentikan Dukungan Update Untuk Windows 8.1

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Microsoft mulai berancang-ancang menghentikan dukungan update sepenuhnya untuk Windows 8.1. Penghentian dukungan ini akan dimulai dengan pemberian notifikasi kepada para pengguna, sebelum akhirnya dimulai pada awal tahun 2023 mendatang.

Pada awal tahun 2020 kemarin, Microsoft telah menghentikan semua dukungan untuk sistem operasi Windows 7. Penghentian dukungan ini berlaku untuk pembaruan sistem operasi, hingga klaim garansi oleh para penggunanya. Dan kali ini, giliran sistem operasi generasi selanjutnya, yaitu Windows 8.1, yang akan mengalami hal serupa.

Dikutip dari laman resmi Microsoft, raksasa teknologi itu telah mengumumkan rencana mereka untuk menghentikan dukungan update dari sistem operasi Windows 8.1, yang akan dimulai per tanggal 10 Januari 2023, dan akan berimbas ke seluruh fitur Windows 8.1. Termasuk dukungan pembaruan untuk aplikasi Office, hingga update keamanan sistem operasi.

“Windows 8.1 mencapai akhir dukungan pada 10 Januari 2023.” Tulis Microsoft di artikel FAQ, “Setelah tanggal tersebut, jika Anda menjalankan Microsoft 365, Anda tidak akan lagi menerima pembaruan untuk aplikasi Office; ini termasuk fitur, keamanan, dan pembaruan kualitas lainnya.”

Baca juga: Seorang Insinyur Memainkan Dungeons And Dragons Bersama AI

CEO Microsft Umumkan Update
CEO Microsoft | Penghentian Update Sepenuhnya

Penghentian Update Sepenuhnya

Sebelum pengumuman ini, Microsoft sebenarnya telah mulai menghentikan dukungan untuk windows 8 sejak tahun 2016 silam. Dan untuk Windows 8.1, dukungan pembaruan akan dihentikan sepenuhnya pada awal tahun 2023 mendatang. Dalam penghentian ini, Microsoft tidak akan menawarkan program Extended Security Update (ESU) untuk Windows 8.1, sehingga perusahaan tidak akan memberikan patch keamanan tambahan, dan pengguna dihimbau untuk melakukan upgrade ke sistem operasi terbaru, atau menerima risiko menjalankan perangkat lunak tanpa pembaruan keamanan.

Windows 8.1 merupakan perbaikan besar untuk Windows 8, yang memperkenalkan visi sentuh-sentris baru untuk masa depan Microsoft. Karena fitur ini membuang desktop tradisional dan menggantinya dengan tombol Start baru, banyak pengguna PC umum yang menolaknya. OS mobile-first Windows 8 pun dinilai tidak sesuai dengan keinginan pengguna, dan Windows 8.1 hadir dengan mengembalikan tombol Start, sebagai pengakuan dari Microsoft bahwa Windows 8 adalah produk yang kacau.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Kapok! Para Cheater Dilucuti Senjatanya pada Update Baru CoD

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara Update baru dari sistem Anti-Cheat Call of Duty, Ricochet, akan melucuti senjata para cheater. Update ini nanti akan diterapkan untuk game CoD: Warzone dan Vanguard.

Keberadaan Cheater dalam sebuah game multiplayer online, memanglah hal yang seringkali ditemui. Mulai dari game berskala kecil di platform mobile, hingga game AAA untuk platform konsol, pasti akan ada cheater yang sengaja menggunakan cara curang untuk memenangkan permainan. Hal inilah yang kemudian memaksa para developer, untuk menghadirkan sistem anti cheat dalam game mereka.

Meski kebanyakan Developer menghukum para Cheater dengan memblokir mereka dari permainan, tidak sedikit yang lebih memilih untuk menghukum Cheater dengan “menyiksa” mereka selama permainan berlangsung. Salah satunya adalah Activision dengan sistem Anti-Cheat mereka, Ricochet.

Setelah sebelumnya sempat trending dengan metode hukuman yang membutakan vision para Cheater selama permainan, kini tim Developer dari Ricochet membagikan update terbaru dari sistem Anti-Cheat mereka, yang diberi nama “Disarm“.

Seperti namanya, update terbaru ini nanti akan bekerja dengan melucuti senjata milik para pemain yang terdeteksi sebagai Cheater. Efek Disarm ini sendiri tidak hanya berlaku untuk penggunaan senjata api dan senjata tajam, melainkan juga berlaku untuk serangan pukulan.

“Hari ini kami membagikan teknik mitigasi lain dari kotak peralatan kami: Disarm. Seperti namanya, ketika cheater terdeteksi, kami hanya mengambil senjata dari mereka (termasuk tinju mereka).” Tulis tim pengembang dalam blog resmi Activision.

“Kami tidak berharap banyak klip (Disarm) ini menemukan jalan mereka secara online, tetapi kami telah melihatnya beraksi dan reaksi dari para Cheater selalu tak ternilai harganya (bagi kami).”

“Secara egois, kami tidak sabar untuk melihat bagaimana Damage Shield, Cloaking, Disarm, dan trik kami lainnya terlihat dalam pengaturan modern (nanti).”

Baca juga: YouTuber Ini Desain Ulang Konsol PS5 Ke Ukuran Yang Jauh Lebih Kecil

Anti cheat untuk Para Cheater
Sistem Anti-Cheat Berbasis Kernel

Sistem Anti-Cheat Berbasis Kernel Untuk Cheater

Hadir pertama kali pada bulan November tahun lalu, Ricochet merupakan program anti-cheat berbasis kernel yang dikembangkan oleh Activision dan Sledgehammer Games. Program ini ditanamkan ke dalam file game Call of Duty: Vanguard dan Warzone, yang kemudian akan memindai file khusus di PC milik Pemain.

Dengan menyematkan file dalam windows, Ricochet akan memindai beberapa file mencurigakan yang dijalankan di balik layar. Dengan memfokuskan pekerjaan pada file yang dianggap mengacaukan “.exe” utama gamenya.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Fitur Cross-Platform & Rollback Netcode Dalam SF6

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Game Street Fighter 6 dilaporkan akan mendukung fitur cross-platform. Tidak hanya itu, pihak developer juga telah mengkonfirmasi akan adanya Rollback Netcode baru dalam game tersebut.

Pada event State of Play Minggu lalu, Capcom telah merilis trailer perdana dari game Street Fighter 6. Dimana dalam video teaser tersebut, Capcom membagikan sedikit cuplikan dari gameplay, para karakter baru, hingga beberapa fitur yang akan kembali dalam seri terbaru nanti.

Selain pengumuman resmi, game Street Fighter 6 juga dikabarkan akan mendukung cross-play atau cross-platform. Kabar ini datang dari cuitan Twitter Maximilian Dood, salah seorang streamer sekaligus YouTuber, yang berkesempatan untuk berbicara dengan para pengembang dibalik game fighting ikonik tersebut.

“Dikonfirmasi dari pengembang secara langsung. Street Fighter VI akan memiliki permainan silang.” Tulis sang Streamer di Twitter.

Dan meski kabar ini telah tersebar, sang Produser dari game Street Fighter 6, Shuhei Matsumoto, masih belum berani mengkonfirmasi kehadiran dari fitur cross-platform. Menurutnya, fitur tersebut merupakan sesuatu yang saat ini “ingin dicapai oleh tim.”.

“Kami memahami pentingnya itu (cross-platform), dan itu adalah sesuatu yang sedang kami kerjakan dengan keras, dan sesuatu yang ingin kami tuju,” ucap Matsumoto kepada IGN.

Baca juga: Gacha 90 Juta Tanpa Item Legenda Dalam Game Diablo Immortal

Street fighter 6 Rollback Netcode
Program Rollback Netcode Dalam Game Fighting

Program Rollback Netcode Dalam Street Fighter 6

Selain kabar dari hadirnya fitur cross-platform, Street Fighter 6 juga dilaporkan akan kembali menggunakan program Rollback Netcode. Kabar ini sendiri telah dikonfirmasi oleh pihak Developer, melalui sang sutradara, Takayuki Nakayama.

Dimana ia menyebutkan bahwa dalam seri terbaru nanti, pengembang akan menggunakan program Rollback Netcode baru, yang dibangun ulang dari awal.

“Seperti yang Anda ketahui, Street Fighter 5 juga memiliki netcode rollback,” Ucap Nakayama kepada IGN. “Tetapi dalam hal SF6, game ini akan memiliki Rollback Netcode, tapi itu tidak akan sama dengan apa yang kita miliki di SF5, dan ini adalah sesuatu yang kami bangun dari awal.” Tambahnya.

Mengutip dari laman web Gamerant, Rollback Netcode merupakan sebuah program dalam game Fighting yang digunakan untuk menangani latensi dan meningkatkan pengalaman bermain secara online.

Rollback netcode dimulai dengan cara yang cukup unik, yaitu dengan memperlakukan input kedua pemain sebagai lokal (offline) dan lawan mereka sebagai pemain jarak jauh. Daripada menunggu perintah input milik lawan, setiap mesin lokal akan “memprediksi” input perintah lawan selanjutnya. Jika prediksi terbukti benar, maka permainan akan dimainkan dengan lancar.  Jika prediksi terbukti salah, maka gameplay akan bergeser ke status gameplay yang benar. Rollback sendiri dapat disesuaikan ke jumlah frame yang sangat kecil, sehingga prediksi yang salah masih terasa cepat dan mulus saat bergerak.

Rollback Netcode telah digunakan dalam banyak judul game Fighting, mulai dari Mortal Kombat 11, Skullgirls, Brawlhalla, hingga game Street Fighter 5.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Pokemon Scarlet And Violet Akan Dukung Fitur Co-operative

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Fitur Co-operative akan hadir dalam game Pokémon Scarlet and Violet, dengan dukungan hingga empat orang pemain. Selain fitur Co-op, fitur kostumisasi karakter sepertinya juga akan hadir dalam game ini.

Pada Kamis kemarin, trailer terbaru dari game Pokémon Scarlet and Violet telah dirilis. Dalam video berdurasi 3 menit itu, Game Freak membagikan sejumlah sneak peek dari game Pokemon generasi kesembilan ini. Mulai dari para Pokemon dari generasi sebelumnya seperti Fletchling, Flaafy, Chewtle, Venonat, Coalossal, Toxapex, Cryogonal, Gengar, Taloflame, dan Pikachu. Beberapa Pokemon baru yaitu Pawmi (Pokemon tipe Electric), Smoliv (Pokemon bertipe Grass/Normal), serta Lechonk (Pokemon tipe Normal). Hingga 2 Pokemon legenda baru yaitu Koraidon (Scarlet) dan Miradon (Violet).

Scarlet and Violet
Koraidon (Kiri) dan Miradon (Kanan).

Selain para Pokemon, Game Freak juga membagikan bocoran dari wilayah-wilayah baru yang ada dalam game ini. Dimana permainan akan dimulai di daerah tropis, wilayah  tandus, Kutub Arktik, juga zona beriklim sedang. Sementara untuk karakter Profesor baru, akan ada dua sosok Profesor yang akan menyambut para pemain nantinya. Yaitu Profesor Sada dan Profesor Turo, dimana keduanya tampak berasal dari dua zona yang berbeda.

Dan tidak hanya konten in game saja, Pokémon Scarlet and Violet tampaknya juga akan menghadirkan beberapa fitur baru seperti fitur Co-op hingga kostumisasi karakter.

Baca juga: Pelatih Blacklist International Yakin Tim Filipina Juara MSC 2022

Karakter dalam Scarlet and Violet
Fitur Co-operative Hingga Kostumisasi Karakter

Fitur Co-operative Hingga Kostumisasi Karakter

Mengutip dari situs TheGamer, game Pokemon memang sudah dikenal memiliki fitur multipemain secara online. Akan tetapi, fitur tersebut hanya dapat digunakan secara terbatas untuk bertukar data, serta melakukan pertarungan Pokemon antar Pemain. Meski dalam trailer tidak ada narasi yang menunjukkan adanya fitur Co-op Multipemain, beberapa clue dari kehadiran fitur ini sudah terlihat cukup jelas di dalam video tersebut.

Selain itu, fitur kostumisasi karakter juga tampaknya akan hadir secara bersamaan. Hal ini ditunjukkan oleh adanya empat Playable Characters dengan pakaian, gaya rambut, dan warna kulit yang berbeda-beda. Hingga saat artikel ini ditulis, masih belum ada penjelasan lebih detail apakah fitur Co-op ini nanti hanya akan tersedia secara online multiplayer, ataukah dapat dijalankan secara offline.

Pokémon Scarlet and Violet merupakan game pokemon generasi kesembilan, dan akan rilis untuk platform Nintendo Switch, pada tanggal 18 November mendatang.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/