Tag Archives: Akibat

Akibat Bug, Player CODM Warfare Di-Banned Permanen

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Para pemain Call of Duty: Modern Warfare 2 mengeluhkan hukuman ban yang mereka terima, akibat bug akses awal single player yang ada dalam game tersebut. Beberapa diantaranya bahkan mengklaim telah menerima hukuman ban permanen tanpa alasan yang jelas.

Sekuel dari game Call of Duty: Modern Warfare masih belum rilis dalam beberapa hari ke depan, namun jika para penggemar seri Call of Duty tidak sabar menunggu, mereka masih dapat memainkan akses awal pre-order dari game tersebut, dengan mode single player campaign. Dan tak disangka-sangka, beberapa pemain dilaporkan terkejut dengan fakta bahwa mereka telah dilarang untuk bermain di server Call of Duty: Modern Warfare 2. Mereka bahkan juga dilarang untuk mengakses mode early access campaign yang tersedia.

Pengguna Reddit dengan akun Bender99342 adalah salah satu korban bug, yang dijatuhi hukuman ban permanen tanpa alasan yang jelas. Dalam sebuah utas Reddit berjudul “Saya dilarang bermain game pemain tunggal karena alasan tertentu …” yang diunggah olehnya, ia menyebut bahwa dirinya telah menerima pesan “Koneksi Gagal”, saat mengakses mode campaign akses awal dalam game Call of Duty: Modern Warfare 2. Pesan tersebut bahkan juga menjelaskan bahwa pemain telah “dicekal secara permanen” untuk bermain di server Call of Duty: Modern Warfare 2.

Baca juga: Memfitnah Moonton, Tencent Didenda Hampir Setengah Miliar

Bug CODM Warfare
Call of Duty: Modern Warfare 2 | Dihukum Ban Permanen Akibat Bug

Dihukum Ban Permanen Akibat Bug

Berdasarkan tanggapan dari para pengguna Reddit untuk postingan tersebut, bisa disimpulkan bahwa masalah ini adalah sebuah kesalahan dari sistem. Karena tidak masuk akal rasanya, jika pemain dijatuhi hukuman ban permanen saat memainkan mode single player campaign. Sementara alasan lain menunjukkan bahwa server campaign mode dalam Modern Warfare 2, berstatus “sedang online” dan mendukung sistem anti-cheat RICOCHET saat permainan dijalankan. Sehingga hukuman ban bisa saja terjadi, seolah-olah pemain terbukti melakukan kecurangan dalam mode Multiplayer.

Bender99342 sendiri menegaskan bahwa ia tidak bermain curang, dan menjelaskan bahwa saat itu, dirinya memainkan Call of Duty: Modern Warfare 2 di Steam Deck, sebelum pada akhirnya mengalami crash, dan gagal untuk melakukan reconnect. Satu-satunya penjelasan yang dapat ia pikirkan saat ini adalah bahwa saat crash, steam deck miliknya tengah menjalankan Aplikasi League of Legends Blitz di latar belakang. Yang kemudian dianggap oleh RICOCHET sebagai potensi risiko aktivitas kecurangan.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Proyek Game Untamed Isles Hiatus Akibat Crypto Crash

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Proyek game Play to Earn ala pokemon, Untamed Isles, dilaporkan hiatus akibat Cripto Crash. Pihak pengembang bahkan menyatakan bahwa mereka telah kehilangan dana investasi, dan tidak pula dapat menyelesaikan pengembangan.

Untamed Isles, merupakan sebuah gamemonster-taming turn-based MMORPG” ala pokemon, yang sukses besar dalam penggalangan dana di Kickstarter. Game tersebut telah menghasilkan dukungan dana sebesar $527.000 (Rp.7,8 miliar), dalam kampanye Kickstarter pada tahun 2021.

Meski telah menjanjikan pengalaman bermain yang unik, serta sistem Play to Earn untuk para pemainnya. Para penggemar game monster-taming (terutama untuk para penyumbang dana di Kickstarter), sepertinya harus bersabar, karena pengembangan game tersebut telah masuk kedalam “masa hiatus”.

Mengutip dari laman web PCGamer, pengembangan game Untamed Isles dilaporkan telah masuk ke dalam masa hiatus akibat adanya Crypto Crash. Di mana pihak developer menyatakan bahwa mereka telah “kehabisan sumber keuangan”, akibat perubahan pasar mata uang kripto dalam beberapa tahun terakhir.

“Untuk mengerjakan proyek ini, kami membawa lebih dari 70 anggota staf dan kami bekerja tanpa henti selama lebih dari 2 tahun untuk membangun game yang kita semua impikan,” tulis Phat Loot Studios di Steam.

“Yang benar adalah bahwa biaya pengembangannya tinggi dan ada banyak rintangan dalam perjalanan kami hingga saat ini. Sejak kami memulai perjalanan pada tahun 2020, lanskap ekonomi telah berubah secara dramatis baik secara umum dan khusus untuk cryptocurrency, dan kami tidak yakin dengan pasar saat ini. Kami kehabisan sumber daya keuangan dan kami tidak dapat melanjutkan pengembangan saat ini.”

Baca juga: Alasan Akan Lebih Banyak Iklan Di Perangkat Apple Kedepannya

Untamed Isles Hiatus
Via: Steam | Hiatus Tanpa Jaminan Refund

Hiatus Tanpa Jaminan Refund

Phat Loot Studios sebenarnya telah memutuskan untuk merilis Untamed Isles dalam versi yang lebih sederhana pada bulan Oktober mendatang, lebih cepat dari jadwal semula. Akan tetapi mereka berpikir ulang, setelah menghabiskan “hampir NZ$100.000 (Rp. 922 juta) per minggu” untuk fee dan biaya pengembangan lainnya.

Meski para pemain yang melakukan pra-pembelian permainan dan Token Phat Loot akan menerima pengembalian dana, para pendukung individu di Kickstarter dan Backerkit sepertinya akan mengalami nasib yang kurang beruntung.

Pengumuman Hiatus
Sumber: Untamed Isles FAQ

Pasalnya, meski kampanye Kickstarter berjanji bahwa pengembalian dana penuh akan diberikan jika Untamed Isles gagal diluncurkan, FAQ di untamedisles.com justru mengatakan bahwa pengembalian uang tidak akan tersedia untuk para pendukungnya.

“Karena cadangan uang tunai kami kosong, kami tidak dalam posisi untuk mengembalikan dana pendukung awal kami. Kami benar-benar minta maaf tentang ini dan berharap skenario ini berbeda.”

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Streamer League Of Legends Dihukum Ban Akibat Stream Sniping

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Seorang Streamer League of Legends asal Korea Selatan, menjadi korban stream sniping, dan terjebak selama tiga jam dalam sebuah pertandingan. Tidak hanya itu, sistem juga mendeteksinya dengan pelanggaran Griefing, yang kemudian menghukumnya dengan larangan bermain selama 14 hari.

Stream Sniping merupakan aksi kecurangan dalam sebuah permainan yang mana para pelaku kecurangan (Sniper) mengincar Streamer sebagai target utama. Tidak hanya menjengkelkan, aksi kecurangan ini tak jarang menimbulkan masalah bagi para Streamer. Salah satunya adalah hukuman banned yang kemungkinan diakibatkan oleh laporan palsu dari para Sniper.

Mengutip dari laman web Dot Esports, seorang Streamer asal Korea Selatan, Kim “kkyuahri” So-Hyun, dilaporkan harus menerima hukuman ban 14 hari dalam game League of Legends. Ia menerima hukuman larangan bermain akibat stream sniping, saat melakukan live streaming di salah satu platform streaming Korea, AfreecaTV.

Kkyuahri bertemu dengan empat orang Sniper yang yang sengaja menguncinya dalam sebuah pertandingan panjang. Dua dari Sniper bermain dalam timnya, sementara dua lainnya berada dalam tim lawan. Keempat Sniper ini pun sengaja bertukar informasi, demi memperpanjang durasi pertandingan hingga lebih dari tiga jam.

Upaya untuk meninggalkan pertandingan dengan surrender vote juga gagal dilakukan, karena suara mayoritas selalu menolak untuk mengakhiri jalannya pertandingan. Hingga pada akhirnya sang Streamer harus terbunuh sebanyak 120 kali sebelum pertandingan berakhir. Bahkan kkyuahri  juga tampak putus asa di tengah-tengah pertandingan dan lebih memilih untuk memainkan game FIFA sembari menunggu pertandingan tersebut berakhir.

Baca juga: Global Ban Disebut-sebut Akan Rugikan Pro Player MLBB

Streamer
AfreecaTV | Hukuman Ban 14 Hari Untuk Sang Streamer

Hukuman Ban 14 Hari Untuk Sang Streamer

Meski putus asa, Kkyuahri lebih memilih untuk bertahan dalam pertandingan, dengan harapan agar ia tidak menerima hukuman ban, maupun AFK akibat rage quit. Namun sepertinya, sistem tetap mendeteksi aktifitasnya dengan pelanggaran Griefing, yang kemudian memberikan hukuman ban selama 14 hari.

Pemberian hukuman ban ini kemungkinan besar dipicu oleh tingginya jumlah kematian yang dialami oleh sang streamer selama pertandingan, atau bahkan akibat dari laporan massal yang dilakukan oleh para Sniper.

Server League of Legends Korea memang terkenal dengan masalah stream sniping-nya. Bahkan tak jarang hal ini digunakan untuk hal yang lebih buruk, dengan mempertaruhkan uang pada hasil pertandingan para Streamer.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id.