Tag Archives: anime

Record of Ragnarok, Dewa VS Manusia Tentukan Akhir Dunia

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Record of Ragnarok atau yang biasa dikenal dengan Shuumatsu no Valkyrie merupakan serial animanga  yang ditulis oleh Shinya Umemura dan Takumi Fukui. Untuk anime-nya dirilis oleh studio Graphinica dan publikasi global dari Netflix.

Sinopsis Record of Ragnarok, Battle Dewa dan Manusia yang Tentukan Akhir Dunia

Record of Ragnarok atau Shuumatsu no Valkyrie merupakan animasi serial Jepang dan manga populer yang bercerita tentang pertarungan antar dua pihak dalam memperebutkan hak keberlangsungan masing-masing.

Berkisah tentang pertarungan para dewa dan manusia diatas arena yang dikenal dengan Ragnarok. Pertarungan yang diadakan dengan maksud menentukan akhir dari manusia yang hidup saat Ragnarok terjadi, demi mengurangi populasi mereka juga.

Baca Juga : Review Drifters, Serial Isekai Underated Anti Mainstream

Menggunakan Referensi yang Bukan Main (7/10)

Review Record of Ragnarok

Menjadi salah satu anime action antimainstream. Bagaimana tidak, Record of Ragnarok menggunakan dewa atau tuhan dari tiap kepercayaan di dunia (umumnya adalah dewa) yang melawan manusia terkenal sepanjang sejarah dunia.

Cukup menjadi hal yang menarik dan alasan kenapa Record of Ranarok menjadi tontonan yang menarik dan direkomendasikan. Tetapi kebanyakan dewa disini dibawakan merupakan dewa-dewa dari mitologi Yunani, seperti Zeus, Ares, Aphrodite, dan banyak lagi.

Pemilihan Karakter Dalam Ranah Aman (8/10)

Review Record of Ragnarok

Record of Ragnarok dibawakan dengan karakter yang diambil dari mitologi setiap negara dan keercayaan yang ada. Menariknya, Record of Ragnarok dibawakan dengan pemilihan karakter dan desain, serta alur cerita pertarungan yang aman dari kontroversi yang akan datang.

Dalam pemilihan pembawaan alur cerita yang aman namun masih dalam konteks yang cukup masuk akal untuk meneruskan seri ini, dengan memperhatikan karakter-karakter penting dalam anime.

Salah satu contoh, author memenangkan Shiwa dalam pihak dewa yang bertarung dengan Raiden Tamemon yang berada dalam pihak manusia, sayangnya pertarungan ini dimenangkan oleh Shiwa, dengan alasan Raiden tidak sanggup melanjutkan pertarungan.

Scene yang Penuh Aksi dan Emosional (9/10)

Review Record of Ragnarok

Record of Ragnarok di sajikan bukan hanya sebagai anime yang full action, melainkan di bubuhi dengan scene dan momentum yang menyentuh. Beberapa yang menarik adalah back story dari para karakter yang bertarung dalam Ragnarok sendiri.

Cukup menarik untuk mengikut back story dari tiap karakter. Back story, seperti Shiwa yang mengalahkan 1116 dewa India, hingga Adam yang ditendang dari surga dan tinggal dibumi.

Bahkan hal terkecil sekalipun dierhatikan, seperti dibangku penonton yang banyak sekali karakter penting terkenal dunia, yang tidak bertarung dan hanya menonton dengan sedikit dialog pada umumnya.

Itulah sedikit ulasan untuk anime Record of Ragnarok yang dapa disampaikan kali ini. Beberapa aspek diatas ditulis berdasarkan analisis serta pengalaman penulis sendiri dalam menonton Record of Ragnarok. Menjadi salah satu anime action anti mainstream yang jadi list wajib tontonan dirumah.

Untuk Record of Ragnarok, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8.

Sekian Review Record of Ragnarok yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

‘Bokongi Chainsaw Man, Penjualan BD Bocchi The Rock Melejit

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Penjualan DVD Blu-ray atau BD dari serial animasi Jepang Chainsaw Man ternyata cukup mengecewakan dan jauh dari ekpektasi. Meskipun fakta bahwa penjualan DVD tidak lagi menjadi faktor kunci dalam keputusan untuk memproduksi sekuel suatu proyek, penjualan DVD tetap menjadi indikator popularitas suatu proyek dan minat penggemar terhadapnya.

Penjualan Blu-ray

Bocchi The Rock Beat Chainsaw Man

Chainsaw Man dirilis pada 27 Januari di Jepang, paket Blu-ray/DVD pertama dari anime Chainsaw Man hanya terjual 1.735 eksemplar. Ini bukan paket DVD khusus, melainkan disk empat episode seperti yang lainnya. Versi Blu-ray dihargai 7.480 yen dan terjual 1.310 eksemplar, sedangkan versi DVD dihargai 6.380 yen dan terjual 425 eksemplar.

Baca juga: Hitori Gotoh a.k.a Bocchi, Waifu Top Seller Musim ini

Pasar Ranking Mingguan Oricon. Chainsaw Man Tidak Ada?

Apakah pasar kaset fisik menurun? Tidak, dan ini dibuktikan dengan ranking mingguan yang sama yang diterbitkan oleh Oricon di Jepang. Sebaliknya, serial ini tidak cukup populer bagi penggemar untuk membeli kaset fisik. Sesuatu yang sangat berbeda dari apa yang terjadi dengan tempat pertama dalam peringkat penjualan mingguan:

  • Lycoris Recoil Vol. 5 – 23.417 eksemplar terjual (21.381 Blu-ray / 2.036 DVD).
  • Bocchi The Rock! Vol 2 – terjual 17.619 eksemplar (16.205 Blu-ray / 1.414 DVD).
  • Love Live! Superstar!! Seasons 2 Vol. 5 – 10.461 eksemplar terjual (10.461 Blu-ray).
  • Idolish7 Third Beat! Vol 7 – 4.630 eksemplar terjual (3.744 Blu-ray / 886 DVD).
  • Futoku no Guild Vol. 2 – 3.194 eksemplar terjual (2.751 Blu-ray / 443 DVD).

Mengesampingkan top tier penjualan yang jelas yaitu Lycoris Recoil, ternyata Bocchi the Rock! terjual lebih dari 17.000 eksemplar sekarang dengan paket Blu-ray/DVD untuk keduanya. Faktanya juga, CloverWorks memilih untuk merilis paket fisik dengan masing-masing hanya dua episode.

Bocchi The Rock Beat Chainsaw Man

Namun hal ini pun tidak menghentikan mereka untuk memiliki nilai penjualan yang luar biasa. Apa yang salah dengan Chainsaw Man? Kurang tahu.  Jelas bahwa bagi Jepang bukanlah prioritas untuk mendapatkan paket fisik dari proyek ini.

Perlu diperhatikan bahwa Chainsaw Man adalah proyek yang diproduksi oleh studio MAPPA, yang memutuskan untuk tidak menggunakan sekelompok investor dan mengeluarkan seluruh investasi dari kantong mereka sendiri.

Karena alasan inilah perusahaan produksi perlu menghasilkan uang sebanyak mungkin dari segala cara yang mungkin, tetapi paket fisik adalah satu kegagalan. Apakah distribusi streaming dan hak penggunaan untuk barang dagangan, dan sebagainya sudah cukup?

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Junji Ito Maniac Series Hadir dalam Map Fortnite

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Mengambil sebuah inspirasi kesan seram dan menakutkan dari serial anime Junji Ito Maniac: Japanese Tales of The Macabre dari Netflix. Studio metaverse NEIGHBOR membuat lima map unik yang bisa pemain ikuti dalam berpetualang di Fornite.

Pemain dapat eksplorasi diri ke dunia seram dari masterpiece serial horror Junji Ito, karena lima map ini mengambil referensi dari manga Hanging Ballons, Tomie’s Photography, Soichi’s Lapdog, Tombstone Town, dan Headless Scuplture.

Baca juga: Waifu Sampingan yang Berperan Hebat di Anime-nya

Junji Ito Maniac Haunted House di Fornite

Dalam menambahkan kelima map, pemain diharuskan masuk ke Fornite Creative Mode dan memasukkan room code Junji Ito Maniac Haunted House, yaitu 9800-8851-4190. Kemudian kelima map tersebut akan ditambahkan ke daftar putar pemain.

Hanging Ballons

Junji Ito Maniac Haunted House

Idola popular yang bunuh diri. Setelah hari itu, balon gantung dengan wajah sama dengan orang-orang yang mulai terbang diatas kepala. Ketika pemain tertangkap oleh balon gantung dengan wajah yang sama dengan karakter pemain, tidak ada yang tahu apa yang terjadi selanjutnya.

Tomie’s Photography

Tomie adalah gadis cantik yang menarik banyak perhatian para pria. Namun saat Tomie mengambil foto dirinya, ada sesuatu yang aneh tercermin di foto itu. Dirinya memerintahkan kroninya di komite moral publik untuk membunuh Tsukiko, anggota klub Photography.

Soichi’s Lapdog

Junji Ito Maniac Haunted House

Namanya Colon seekor  anak kucing yang ditemukan Sayuri. Tapi tahukah pemain? sejak Colon mendapat masalah dengan Soichi, Colon telah bertingkah sedikit aneh. Jika Colon tidak melakukan sesuatu.

Tombstone Town

Junji Ito Maniac Haunted House

Lokasi misterius tempatnya orang mati yang diubah jadi batu nisan. Dalam satu perjalanan kesana, tidak sengaja menabrak seorang gadis dengan mobil. Kemudian menyingkirkan mayat ini di bagasi secepat mungkin. Sebelum mayat ini menjadi batu nisan.

Headless Sculpture

Satu hari seorang guru seni yang telah membuat sebuah patung aneh. Sebuah patung tanpa kepala yang dipenggal secara misterius. Untuk mengetahui kebenarannya, pemain akan masuk ke gedung sekolah lama tempat ruang seni berada. Pergilah ke ruang seni dan temukan kepala guru, kemudian larilah dari patung tanpa kepala tersebut.

Map ini sendiri cukup menarik, mengingat mengambil sebuah latar dari manga Junji Ito Maniac. Tantang dirimu untuk merasakan kengerian dari mahakarya Junji Ito Maniac.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

5 Rekomendasi Anime Musik yang Bukan Idol

GAMEFINITY.ID, Bandung – Jika merekomendasikan anime musik, tentu kebanyakan penggemar akan merekomendasikan serial bertema idol seperti Love Live dan The Idolmaster. Namun tidak sedikit pula yang berpikir anime non-idol menjadi rekomendasi.

Musik dan anime tentu saling berkaitan secara budaya mulai dari theme song-nya. Tentunya, anime menjadi representasi berbagai cerita tentang musisi yang penuh drama dan gelak tawa, mulai dari sekelompok band hingga individu yang bermimpi menjadi terkenal. Berikut adalah lima rekomendasi anime genre musik yang bukan bertema idol.

Anime Musik, Kids on the Slope

Anime Musik Kids on the Slope
Kids on the Slope

Serial anime pertama buatan MAPPA ini pastinya menarik perhatian penggemar anime, terutama yang mengincar genre musik. Diadaptasi dari manga josei berjudul sama, Kids on the Slope yang disutradarai oleh Shinichiro Watanabe merupakan anime bergenre drama dan musik yang penuh drama sekaligus menyenangkan.

Kids on the Slope berfokus pada Kaoru Nishimi yang sering pindah sekolah karena profesi sang ayah, alhasil pertemanannya tidak bertahan lama. Pada musim panas 1966, ia pindah ke Sasebo, Nagasaki. Pada hari pertama sekolah, ia bertemu seorang murid berandalan bernama Sentaro Kawabuchi yang ternyata menyukai musik jazz. Sejak saat itu, Kaoru mulai mempelajari piano setelah berteman dengan Sentaro. Keduanya juga mulai berteman dengan Ritsuko Mukae, putri dari pemilik toko musik.

Serial anime yang tayang di Fuji TV pada musim semi 2012 ini mendapat sambutan hangat dari kritikus saat penayangannya. Keunikan konsep anime ini dan juga representasi musik jazz di 1966 menjadi alasan mengapa Kids on the Slope tidak boleh dilewatkan bagi penggemar anime bergenre musik.

Baca juga: 5 Rekomendasi Anime Healing yang Cocok Saat Bersantai

Beck: Mongolian Chop Squad

anime musik beck mongolian chop squad
Beck: Mongolian Chop Squad

Diproduksi oleh Madhouse dan tayang pada musim gugur 2004 hingga musim dingin 2005 di TV Tokyo, Beck: Mongolian Chop Squad menjadi salah satu anime genre musik terkenal yang wajib masuk watchlist. Pada dasarnya serial anime adaptasi manga karya Harold Sakuishi ini menampilkan cerita yang amat realistis, terutama dalam menggambarkan konflik bagaimana realita kehidupan dapat berdampak pada meraih impian.

Beck: Mongolian Chop Squad bercerita tentang Yukio Tanaka yang bertemu dengan Ryusuke Minami. Yukio atau lebih akrab dipanggil Koyuki awalnya menyelamatkan seekor anjing bernama Beck dari gerombolan perundung. Kebetulan, Beck merupakan milik Ryusuke. Sejak saat itu, Ryusuke mengenalkan Koyuki pada musik rock Barat. Koyuki kemudian bergabung dengan band yang didirikan Ryusuke dan menjadi sukses.

Meski ini merupakan anime adaptasi dari manga shonen, konten yang disajikan serial anime ini cukup dewasa dan realistis. Terlebih, serial anime ini berbeda daripada serial shonen biasanya yang energetik pada zamannya.

Carole & Tuesday

Anime musik Carole & Tuesday
Carole & Tuesday

Sukses dengan Kids on the Slope, Shinichiro Watanabe kembali membuat anime bergenre musik berjudul Carole and Tuesday. Kali ini diproduksi oleh Bones, serial anime ini dibuat untuk menyambut hari jadi ke-10 label rekaman Flying Dog yang juga jadi produsernya. Jika Kids on the Slope berlatar pada masa lalu, Carole and Tuesday justru berlatar pada masa depan di planet Mars yang telah ber-terraform.

Serial ini berfokus pada duo Carole dan Tuesday. Carole merupakan seorang keyboardis yang juga seorang anak yatim piatu. Sedangkan Tuesday merupakan gadis keluarga kaya yang kabur dari rumah membawa gitar akustiknya demi menjadi seorang musisi. Keduanya akhirnya bertemu dan memutuskan untuk mendirikan duo untuk menggapai mimpi menjadi musisi terkenal.

Sama seperti Kids on the Slope, serial anime yang tayang di Fuji TV dan Netflix ini juga mendapat komentar positif dari kritikus dan penonton. Musik dalam serial anime ini sangat menyenangkan, begitu juga dunia yang terasa realistis dan berwarna.

Anime Musik, Your Lie in April

Anime musik Your Lie in April
Your Lie in April

Penggemar anime tentunya akan merekomendasikan Your Lie in April jika mengincar anime dengan elemen mengharukan. Serial anime yang dibuat oleh A-1 Pictures dan tayang di Fuji TV ini benar-benar berhasil mencuri perhatian penggemar berkat animasi, karakter, cerita, dan musiknya.

Your Lie in April berfokus pada hubungan Kousei Arima dan Kaori Miyazono. Kousei Arima mengalami trauma saat bermain piano setelah kematian sang ibu. Namun, Kaori Miyazono, seorang pemain biola yang berjiwa bebas justru memaksanya kembali bermain piano, bahkan membantu agar dirinya bermain gaya bermain musik dapat bebas. Kousei tidak sadar bahwa Kaori tengah menderita penyakit mematikan.

Serial anime ini menjadi mudah diingat bagi penggemarnya karena dapat mengundang haru di balik tone yang relatif ceria pada awalnya. Kritikus mengakui Your Lie in April dapat menjadi sebuah mahakarya yang realistis dan dapat dinikmati.

Anime Musik, K-On!

Anime musik K-on
K-On!

Satu lagi anime yang tergolong lawas ini dapat menjadi rekomendasi anime bergenre musik, apalagi jika mengincar anime healing atau iyashikei. K-On! merupakan serial anime adaptasi dari manga karya Kakifly. Sampai saat ini, serial anime produksi Kyoto Animation itu masih sangat dicintai oleh penggemarnya.

K-On! berfokus pada Light Music Club di SMA Sakuragoka. Anggota klub tersebut di antaranya Yui Hirasawa sebagai gitaris utama, Mio Akiyama sebagai bassist, Ritsu Tainaka sebagai drummer, Tsumugi Kotobuki sebagai keyboardis, dan Azusa Nakano sebagai gitaris kedua. Di luar kegiatan musik, kelimanya biasanya bersantai sambil melakukan pesta minum teh kecil-kecilan.

Serial anime yang tayang di TBS selama dua season pada 2009 dan 2010 itu sudah mendapat pujian dari penggemar setianya. Tidak sedikit pula dari mereka yang merekomendasikan serial ini pada orang awam yang ingin berkecimpung di dunia anime dan jejepangan. Setidaknya, penonton K-On dapat memetik berbagai hikmah di setiap episodenya.

Itulah lima rekomendasi anime bergenre musik yang bukan idol dan patut masuk wishlist. Update informasi menarik lainnya seputar anime, game, pop culture serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Fortnite Kembali Kolaborasi dengan Dragon Ball Super

GAMEFINITY.ID, Bandung – Fortnite kembali berkolaborasi dengan Dragon Ball Super! Ini kali kedua bagi game battle royale buatan Epic Games itu berkolaborasi dengan franchise anime ikonik buatan Akira Toriyama itu. Kali ini, Son Gohan dan Piccolo dari film Dragon Ball Super: Super Hero hadir sebagai skin beserta beberapa item dari kolaborasi sebelumnya.

Skin Son Gohan dan Piccolo Sudah Tersedia di Fortnite!

Disebutkan di laman blognya, Fortnite menghadirkan skin baru yang terinspirasi dari karakter Son Gohan dan Piccolo dari Dragon Ball Super: Super Hero. Kedua kostum beserta aksesoriesnya sudah tersedia mulai sekarang di Item Shop.

Fortnite Dragon Ball Super Son Gohan
Kostum Son Gohan di Fortnite

Terdapat pula aksesories yang bisa digabungkan dengan kostum masing-masing. Untuk kostum Gohan, tersedia aksesories Cape Back Bling, Beast Axe Pickaxe, dan Capsule No. 576 Glider. Emote Charging Up milik Gohan dapat mengubahnya menjadi Super Saiyan.

Fortnite Dragon Ball Super Piccolo
Kostum Piccolo di Fortnite

Sedangkan untuk kostum Piccolo, aksesories yang tersedia di antaranya Cape and Turban Back Bling, Demon Symbol Back Bling, Handheld House Pickaxe, dan Army Aircraft Glider. Emote Charging Up milik Piccolo dapat mengubahnya menjadi versi Power Awakening.

Selain kedua kostum itu, beberapa item dari kolaborasi sebelumnya akan hadir di Item Shop pada tanggal yang belum diumumkan.

Kembalinya Dragon Ball Adventure Island, Item Kamekameha dan Nimbus Cloud

Pemain dapat sekali lagi mengakses Dragon Ball Adventure Island begitu kolaborasi ini dimulai. Dibuat oleh tim Vysena Studios, pulau ini menghadirkan beberapa tempat ikonik dari Dragon Ball seperti Goku’s House, Kami’s Palace, dan Beerus’ Planet. Ditambah, pemain dapat bersaing di Tenkaichi Budokai, sebuah arena PvP battle.

Baca juga: Fortnite Hadirkan Kolaborasi dengan Dead Space

Item Kamekameha dan Nimbus Cloud juga kembali di mode Battle Royale dan Zero Build. Pemain kembali bisa meluncurkan energy beam dengan Kamekameha dan mengendarai Nimbus Cloud untuk berkeliling. Kedua item ini akan tersedia hingga v23.40.

Kolaborasi ini menyusul kesuksesan kolaborasi pertama Fortnite dengan Dragon Ball Super tahun lalu. Sebelumnya, kolaborasi tersebut menghadirkan Goku, Vegeta, dan Beerus, dan reward lainnya.

Kolaborasi Fortnite dan Dragon Ball Super kedua ini sudah dimulai sejak 31 Januari 2023.

Magical Girl Raising Project Restart Dapat Adaptasi Anime

GAMEFINITY.ID, Bandung – Magical Girl Raising Project Restart akhirnya akan mendapat adaptasi anime. Kabar tersebut diumumkan saat perayaan hari jadi ke-10 franchise light novel itu. Ini menjadi kabar gembira bagi penggemar setianya yang sudah menunggu selama kurang lebih enam tahun setelah anime pertama franchise tersebut selesai tayang.

Mengenal Magical Girl Raising Project, Permainan Magical Girl yang Berujung Hidup dan Mati

Magical Girl Raising Project merupakan seri light novel karya Asari Endou dengan ilustrasi oleh Maruino. Seri light novel tersebut pertama kali terbit oleh Takarajimasha pada 8 Juni 2012 melalui imprint Kono Light Novel ga Sugoi! Bunko. Sejauh ini, terdapat 15 volume yang sudah terbit.

Magical Girl Raising Project
Magical Girl Raising Project pertama kali tayang musim gugur 2016

Serial anime pertamanya, Magical Girl Raising Project, tayang pada musim gugur 2016 dan mengadaptasi volume pertama. Lerche menjadi studio yang bertanggung jawab di balik serial anime pertama dari franchise tersebut.

Seri light novel bergenre dark fantasy itu berlatar tempat sebuah dunia di mana sebuah game berjudul Magical Girl Raising Project menjadi viral dan populer. Game itu dapat mengubah sebagian kecil pemainnya menjadi magical girl dengan kekuatan unik untuk menolong orang lain.

Namun, administrasi game tersebut tiba-tiba mengumumkan mereka harus memotong jumlah magical girl menjadi setengah karena krisis energi magis. Awalnya, ke-16 magical girl itu harus mengumpulkan Magical Candy sebanyak mungkin demi menghindari eliminasi. Lama kelamaan, permainan tersebut berujung menjadi pertarungan mematikan demi bertahan hidup.

Baca juga: Seven Deadly Sins Dapatkan Adaptasi Anime Terbaru Tahun 2023

Hiroyuki Hashimoto Kembali Menjadi Sutradara

Sutradara serial anime pertama franchise tersebut, Hiroyuki Hashimoto, kembali dipercaya sebagai sutradara. Kabar itu ia umumkan pertama kali melalui Twitter resminya. Belum diketahui apakah Lerche akan kembali memproduksi serial anime tersebut.

Magical Girl Raising Project Restart akan mengadaptasi Restart arc, yaitu volume 2 dan 3 dari light novel-nya. Dengan kata lain, serial anime tersebut menjadi season kedua atau sekuel dari Magical Girl Raising Project.

Kali ini, ke-16 magical girl baru dikumpulkan untuk menghadapi tantangan bertingkat tinggi. Setiap tiga hari, ponsel mereka akan menarik magical girl tersebut masuk ke dalam sebuah simulasi RPG, di mana mereka harus bekerja sama untuk mengalahkan musuh, memecahkan teka-teki, dan mendapat Magical Candy. Hadiah untuk menyelesaikan tantangan itu sebesar 10 miliar yen. Jika HP magical girl itu menjadi 0, mereka akan tereliminasi dan terbunuh.

Sejauh ini, belum ada informasi lebih lanjut kapan serial anime Magical Girl Raising Project akan tayang. Setidaknya, penggemar yang sudah menyaksikan seri pertamanya bisa bernapas lega ketiga serial anime ini mendapat kepastian tentang kelanjutannya.