Tag Archives: anime

Alasan Anime yang Ditayangkan di Netflix Dapatkan Rating yang Buruk

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Netflix merupakan salah satu platform streaming online yang kini namanya telah melambung tinggi, berkat penayangan fil-film atau serial yang menarik lainnya. Netflix diluncurkan pada Agustus 1997 oleh Ted Sarandos dan Reed Hasting.

Alasan Anime yang Ditayangkan di Netflix Dapatkan Rating yang Buruk

Selain merils film barat atau box offcie maupun Hollywood, Netflix juga turut menayangkan anime musiman terbaru atau drama Korea sekalinpun.

Sayangnya, hampir semua anime yang ditayangkan oleh Netflix mendapatkan rating yang tidak lebih baik dari seasons sebelumnya atau sebelum diambil alih tayang Netflix. Berikut alasan anime di Netflix dapatkan rating yang kurang baik.

Baca juga: Serial Anime JoJo dan Konspirasi Tentang Keturunan Joestar

Kualitas Animasi yang Kurang Baik

Netflix Anime

Tidak kaget jika Netflix terkenal akan ketidak niatannya dalam menggarap suatu anime atau menayangkannya sekalipun. Terkadang beberapa anime yang ditayangkan Netflix ini memiliki kualitas visual yang buruk.

Mengadaptasi dari sumber populer dan menarik, namun diadaptasi menjadi anime dengan visual layaknya presentasi anak SMP. Beberapa anime yang menjadi korban buruknya Netflix seperti Gokushifudo dan Shumatsu no Valkyrie.

Penayangan yang Sekaligus Banyak

Netflix Anime

Netflix ini cukup terkenal dengan kebiasaannya yang suka merilis anime atau serial sekaligus satu seasons. Hal ini cukup meresahkan untuk sebagian para penonton, karena merasa kurang dapatkan feel ketika menonton anime secara gamblang 12 episode.

Tidak sedikit anime yang ditayangkan sekaligus, yang pasti semua anime yang tayang di Netflix langsung ditayangkan satu seasons atau court. Beberapa anime-nya yang dapatkan penyangan 12 episode sekaligus, seperti JJBA:Stone Ocean, Shuumatsu no Valkyrie, Gokushifudo, Cyberpunk: Edgerunners.

Tidak Lengkap

Netflix Anime

Sebagai platform streaming film, sangat tidak disarankan untuk stay dengan Netflix hanya untuk menonton anime. Pada dasarnya, Netflix merupakan platform streaming yang kurang lengkap dalam penayangan animasi serial Jepang, kecuali film.

Daripada hanya menghabiskan subscription di Netflix demi menonton anime yang tidak seberapa banyaknya, lebih baik berlangganan di platform streaming khusus anime dan Jejepangan, seperti Bstation, Blibli, ataupun mau yang legal dan gratis bisa lihat di channel Youtube Muse Indonesia.

Update informasi menarik lainnya seputar anime dan game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Australia Larang Penayangan Isekai Maou to Shoukan Seasons 2

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – The Australian Classification Board baru saja merilis daftar dimana anime How NOT to Summon a Demon Lord atau Isekai Maou to Shoukan Seasons 2 ditolak klasifikasi dan penayangannya di Australia yang tayang di TV rumah, namun penonton dapat menontonnya secara streaming.

How NOT to Summon a Demon Lord merupakan salah satu novel yang bersumber dari seri Light Novel dengan judul yang sama. Anime-nya dirilis perdana pada Juli 2018 yang digarap oleh studio Ajia-do Animation Works.

Anime yang bercerita tentang seorang pemuda sepuh gamers game MMORPG yang merasa bosan karena terlalu kuat, dan tidak disangka dirinya ter summon kedalam game yang dia mainkan sebagai Diablo, karakter Demon Lord miliknya sendiri.

Baca juga: Avatar Generations Kini Buka Pra-Registrasi di Mobile

Alasan Penolakan Isekai Maou to Shoukan Seasons 2

Isekai Maou to Shoukan Seasons 2

Menurut The Australian Classification Board judul yang di tolak ini di klasifikasikan sebagai serial yang tidak dapat dijual, disewa, diiklankan, atau diimpor secara legal di Australia. Dewan memberikan penolakan ini tanpa alas an yang lebih jelas sejauh ini. Diperhatikan bahwa anime ini berisi konten yang diluar standar komunitas yang diterima secara umum.

Dewan membatasi seasons pertama dari anime yang berjudul Jepang Isekai Maou to Shoukan sebagai MA 15+ untuk tema dalam ranah seksual yang kuat pada Oktober 2019. Serial ini juga secara hukum dibatasi untuk orang berusia diatas 15 tahun, namun tersedia untuk dijual.

How NOT to Summon Demon Lord Omega atau seasons 2 ditayangkan perdana pada April 2021. Anime ini menampilkan adegan nudity yang ringan, dan tersedia dalam bentuk sensor dan non-sensor.

Beberapa Seri yang Turut Ditolak Tayang di Australia, Ada NGNL

How NOT to Summon a Demon Lord Seasons 2

Dewan juga menolak klasifikasi volume pertama, kedua, dan kesembilan dari seri Light Novel No Game No Life Yuu Kamiya pada Agustus 2020. The Australian political party Centre Alliance mengajukan klasifikasi volume novel ini.

Buku Kinokuniya Sydney mengungkapkan kepada ANN akhir bulan itu bahwa mereka menghapus 7 judul manga untuk dijual menyusul keluhan tertulis dari legislator Australia Selatan, Connie Bonaros.

Toko buku itu menyatakan bahwa penghapusan itu bukan karena tekanan politik, melainkan karena Badan Klasifikasi Australia menentukan bahwa judul-judul yang tertera tersebut perlu dilakukan pengajuan ulang dengan undang-undang  klasifikasi negara tersebut.

Update informasi menarik lainnya seputar anime dan game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Netflix Akan Berhenti Prioritaskan Produksi Anime

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Pernah nonton anime di Netflix? Anime apa saja suka kamu tonton? Ada kabar kurang menyenangkan buat para pecinta anime. Netflix berencana akan berhenti memprioritaskan produksi anime. Iya, kamu tidak salah dengar. Netflix tidak akan berfokus lagi pada produksi anime dan beralih produksi film dan drama asal Korea Selatan.

Berdasarkan portal berita Jepang, Weekly ASCII Kadokawa yang merilis wawancara dengan jurnalis Munechika Nishida dan produser Atsushi Matsumoto membeberkan alasannya. Ada segmen menarik yang menjadi sorota ketika dalam wawancara tersebut membahas posisi konten Jepang di berbagai platform streaming global.

Alasan yang diambil platform dengan logo huruf N besar warna merah menyala ini cukup simpel. Konten anime tidak menguntungkan untuk berinvestasi. Berbanding terbalik dengan film dan drama Korea Selatan yang lebih murah dan peminatnya makin banyak.

Dalam wawancara tersebut, dijelaskan juga data mengenai hasil drama korea (drakor). Disebutkan bahwa drakor memiliki hasil yang lebih baik di Netflix daripada anime.

Baca juga: Daftar Anime Yang Wajib Ditunggu Di 2023

“Squid Game bisa menempat posisi puncak di berbagai negara dalam kurun waktu yang lama. Sementara anime Jepang tidak bisa sampai sejauh itu,” kata Munechika Nishida.

Berdasarkan data tersebut juga membuat Netflix merasa bila menginvetasikan uang untuk memproduksi anime orginal di platform merah milik mereka bakal tidak terlalu menguntungkan. Apalagi konten original korea bisa dibilang lebih murah dan menghasilkan dampak yang jauh lebih besar dan sangat berpengaruh di banyak negara.

Lalu, bagaimana nasib anime di Netflix?

anime in netflix

Netflix kemungkinan hanya akan menjadi distributor yang menayangkan berbagai macam judul anime untuk wilayah di luar Jepang. Anime original Netflix diduga tidak akan diproduksi lagi lantaran jumlah investasi yang dikeluarkan untuk anime Jepang akan lebih kecil.

“Sebagian besar hanya akan didistribusikan untuk penayangan di luar Jepang dan bukan menjadi produksi original Netflix,” kata Nishida soal produksi anime di platform streaming Netflix.

Baca juga: Bleach Thousand-Year Blood War: Ichigo Punya Bankai Baru?

Bagaimana menurut kalian, pecinta anime? Apakah keputusan ini tepat? Mengingat anime di Netflix memang sedikit dan jumlah drama korea jauh lebih banyak dan selalu trending di Top 10.

Kalian lebih senang nonton anime di mana biasanya?

Review Rebecca, Waifu yang Sebabkan Adam Smasher Dihujat

GAMEFINITY.ID, Bandar lampung – Rebecca merupakan salah satu member Edgerunners terlama, bahkan dirinya ada sebelum Maine melakukan relasi dengan Faraday. Menjadi member Edgerunners bersama kakaknya, Pillar.

Rebecca, Waifu yang Sebabkan Adam Smasher Dihujat

Rebecca adalah sosok member atau anggota Edgerunner dari Night City. Edgerunners sendiri awalnya dikepalai atau dipimpin oleh Maine, sehubungan dengan kematian Maine, David menjadi pimpinan para Edgerunners.

Rebecca sendiri menjadi anggota Edgerunners terlama bersama dengan kakaknya, Pilar. Berikut beberapa aspek atau hal menarik Rebecca dari Cyberpunk Edgerunners.

Baca Juga : Review Lucyna Kushinada, Pemilik Impian yang Tidak Sesuai Keinginan

Sosok Adik sebagai Kakak yang Baik

Review Rebecca

Rebecca dalam penggambarannya ditampilkan dengan visual sebagai gadis berbadan kecil atau loli, mungkin sebagian menganggap Rebecca sebagai anggota Edgerunners termuda, nyatanya dirinya lebih tua dari David sang leader Edgerunners itu sendiri, sekitaran 20 tahunan.

Salah satu best waifu selain heroine sendiri, Lucy dan favorit pemirsa penikmat Cyberpunk Edgerunners. Pada awalnya dirinya hidup bersama dengan kakak laki-lakinya, Pillar. Sayangnya Pillar harus mati ketika memberitahu seseorang yang ternyata pengidap cyberpsikos.

Sisi Toxic yang Tunjukkan dirinya Lembut

Review Rebecca

Rebecca sebagai karakter wanita kecil ini memiliki sikap atau perkataan yang cukup sarkastik dan toxic. Mungkin untuk awal penampialn dan screentime Rebecca, penonton akan merasa risih dengan gaya toxic si Rebecca.

Pada nyatanya, sisi toxic ini yang membuat Rebecca menjadi menarik dan memiliki sisi lembut demi kebaikan anggota member Edgerunners terlebih David setelah dirinya ditinggal kakanya mati.

Menyukai David dengan Kasih Sayang Kepada Seorang Adik

Review Rebecca

Sebenarnya kata suka disini bukanlah suka secara harfiah pada layaknya seorang kekasih, melainkan rasa suka yang kuat untuk terus setia dan peduli, itulah yang dimiliki Rebecca kepada anggota Edgerunners seperti David misalnya.

Dalam beberapa episode terakhir, dirinya terus-terusan meyakinkan David untuk tidak menggunakan cyberware secara berlebihan berhubung harus menggunakan implan sekaligus, namun hal ini juga ditolak oleh David dengan alasan yang kuat, dan Rebecca tidak dapat membantahnya lagi.

Salah satu karakter yang memiliki perasaan kuat baik sebelum kematian Maine dan setelah David memimpin Edgerunners. Sayangnya kematian Rebecca dibuat sangat tragis, dimana dirinya mati dalam keadaan tertimpa mode cyborg dari Adam Smasher. Hal ini juga mengapa Adam Smasher dihujat netizen baik di anime ataupun game-nya.

Update informasi menarik lainnya seputar anime dan game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau

Bleach Thousand-Year Blood War: Ichigo Punya Bankai Baru?

GAMEFINITYID, Bekasi – Ichigo Kurosaki adalah salah satu karakter terpenting di Bleach: Thousand-Year Blood War penting karena dia adalah protagonis dari cerita tersebut. Ichigo yang awalnya memiliki sifat seperti preman berevolusi secara bertahap sepanjang seri menjadi karakter yang benar-benar heroik.

Saat ceritanya semakin berkembang, Ichigo pun mengalami perkembangan dalam segi personality dan kekuatan. Selama anime berjalan, Ichigo akan melewati beberapa fase dan transformasi, dengan masing-masing fase memberinya lebih banyak kekuatan.

Pengungkapan Bankai Ichigo adalah momen besar bagi Bleach dan sejak saat itu, serta Bankai, menjadi sangat istimewa, berikut adalah rangkuman fakta unik Bankai Ichigo di Bleach: Thousand-Year Blood War.

Baca juga: Bleach: Thousand Year Blood Akan Kembali Di 2023

Apakah itu Tensa Zangetsu?

Tensa Zangetsu Ichigo di Thousand-Year Blood War

Bentuk terakhir dari Zangetsu disebut “Tensa Zangetsu”. Ichigo membutuhkan waktu tiga hari berlatih untuk mencapai level ini, berkat penemuan Kisuke Urahara. Dalam pelatihan ini, Ichigo harus memilih pedangnya di antara ratusan pedang dalam pertarungan melawan Pak Tua Zangetsu, karena hanya dengan itu ia dapat mengalahkan roh Zanpakutō-nya.

Selain itu, Zangetsu terlihat seperti sebuah pedang panjang dan pelat pelindungnya memiliki titik yang juga sangat tajam. Setelah Ichigo me-reforge Zangetsu, Bankai-nya juga berubah. Bentuk terakhir Tensa Zangetsu menyerupai Shikai Zangetzu setelah mendapatkan kembali kemampuan Shinigami-nya. Bilahnya sekarang memiliki ekstensi sepanjang gagangnya dan sebuah rantai dipasang di ujungnya dan juga dipasang di bagian atas Tensa Zangetsu.

Asal Usul Bankai Ichigo di Thousand-Year Blood War

Bleach NEW Villains Explained: Who Are The Quincy?

Dalam arc Bleach Thousand-Year Blood War, Ichigo mengetahui kebenaran mengejutkan tentang dirinya dan kekuatannya ketika sekte Quincy bangkit melawan Gotei 13 dan seluruh Soul Society.

Seperti yang dipelajari Ichigo, dia adalah keturunan langka dari Soul Reaper dan Quincy dengan sejumput Hollow dari sisi ibunya. Zangetsu – orang yang menurut Ichigo adalah Zanpakuto-nya yang sebenarnya – sebenarnya adalah manifestasi dari kekuatan Quincy-nya. Pedang yang digunakan Ichigo tidak sepenuhnya terhubung ke sisi Soul Reaper-nya, dan Zanpakuto Ichigo yang sebenarnya ternyata adalah cermin Hollowfikasi yang menurut Ichigo hanyalah Hollow.

Ketika sang pahlawan akhirnya merangkul sisi dirinya dan mendorong pergi Zangetsu, Ichigo diberi Zanpakuto baru dengan Shikai dan Bankai untuk dicocokkan.

Setelah memilah-milah warisan yang baru ditemukannya, Ichigo ditinggalkan dengan pelepasan dua pedang Zanpakuto. Ketika Ichigo akhirnya melepaskan Bankai barunya melawan Yhwach, kedua bilah pedangnya bergabung menjadi bilah pisau khyber hitam-putih yang segera hancur.

Update informasi menarik seputar anime, game, lifestyle serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id juga menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan juga terjangkau.

Kartun dan Anime jadi Teman Masa Kecil, Apa Bedanya?

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Sejak kecil anak-anak selalu menonton film kartun. Saat era 1990-an hingga awal 2000-an kartun dan anime mendominasi dunia pertelevisian. Apalagi pada hari Minggu sejak jam 07.00–11.00 WIB beberapa stasiun televisi menyiarkan kartun dan anime. Mulai dari Doraemon, Detective Conan, Ninja Hattori, Pokemon, Naruto, Spongebob Squarepants, hingga Dragon Ball.

Setiap hari penuh dengan kartun dan anime di kala itu. Saat ini juga masih ada kartun dan anime namun tidak se-intens dulu kala. Ada kartun zaman dulu yang masih diputar lagi tapi ada juga kartun yang baru.

Mekipun begitu, kalian pernah sadar tidak sejak kapan anime dan kartun itu ada? Mengingat dari kecil sudah banyak kartun dan anime yang melalang buana dan seakan tidak ada habisnya.

Baca juga: Rekomendasi Anime Winter 2023 Yang Layak Untuk Ditonton

Sebelum menjawa pertanyaan tadi, kalian tahu tidak kalau kartun dan anime itu berbeda? Kebanyakan orang menganggap itu sama saja karena menghadirkan animasi karakter dan visual bergambar yang bagus. Namun sebenarnya ada perbedaannya.

Adanya Perbedaan yang Jarang Diketahui

Anime

Berdasarkan website resmi Universitas Sains dan Teknologi Komputer dijelaskan bahwa kartun dan anime memiliki perbedaan utama. Perbedaan tersebut dikatakan bahwa anime merupakan gaya animasi gambar Jepang. Sementara kartun sendiri adalah bentuk seni visual bergambar dua dimensi.

Ternyata anime itu merupakan sebuah singkatan dari kata animasi. Di Jepang, anime merujuk pada semua animasi. Jangankan di Jepang, orang-orang di seluruh dunia ketika mendengar kata anime secara khusus akan teringat dan merujuk animasi dari Jepang.

Animasi Jepang sudah ada sejak tahun 1917. Mayoritas orang-orang menyukai anime karena membaca buku komik Jepang atau yang kita kenal dengan sebutan manga. Dimulai dari tahun 1960-an anime karya Osamu Tezuka mempunyai ciri khas seni tersendiri yang kita kenal sekarang ini.

Berkat teknologi yang semakin maju, anime-anime mulai berubah dengan tampilan dan nuansa yang unik dan menarik. Grafiknya juga lebih cerah dan penuh warna. Karakternya semakin berkembang dan dinamis. Adapun alur cerita juga semakin beragam dan spektakuler.

Sementara kartun lebih kepada tayangan yang diselipkan humor. Bisa jadi itu humor satir atau humor keseharian yang sering kita temukan. Oleh karena itu, anime dipandang secara internasional selama lebih dari 30 tahun. Anime mulai populer di Amerika Serikat pada tahun 1990-an.

Karakteristik Anime Jepang

Selama ini karakter yang kita lihat itu pasti memiliki mata besar dan rambutnya berwarna cerah. Lalu gerakan tubuh serta respon emosional cenderung berlebihan. Kemungkinan seniman anime terpengaruh karakter kartun barat awal, seperti Betty Boop, Mickey Mouse, dan lainnya.

Perlu diketahui juga kalau anime Jepang ditentukan dari kelompok umur. Jadi ada anime yang bisa ditonton orang dewasa saja dan ada juga anime yang bisa ditonton untuk semua kalangan. Sementara kartun Amerika fokus untuk anak-anak saja.

Lalu anime Jepang selalu menyediakan alur cerita yang bagus, unik, dan temanya beragam. Mulai dari komedi, romansa, aksi, hingga fiksi. Sebagian besar anime juga selalu menampilkan budaya Jepang. Baik itu religi, alam, budaya, hingga sejarah.