Tag Archives: anime

Legend of Mana, Anime Adaptasi Game yang Menjual Nostalgia

GAMEFINITY.ID, Bandung – Legend of Mana: The Teardrop Crystal merupakan serial anime yang diproduksi oleh studio Yokohama Animation Laboratory dan Graphinica. Serial anime ini merupakan adaptasi dari Jumi arc di game Legend of Mana buatan Square Enix. Serial anime ini pertama kali tayang Oktober 2022 di MBS.

Sinopsis Legend of Mana: The Teardrop Crystal, Adaptasi Game yang Hanya Menjual Nostalgia

Legend of Mana The Teardrop Crystal shiloh
Shiloh menjadi tokoh utama dari Legend of Mana: The Teardrop Crystal

Adaptasi anime ini berfokus pada Shiloh, seorang pemuda yang tinggal di Domina. Ia kerap mendengar suara dalam mimpinya tentang sebuah misi yang harus diselesaikan. Namun, ia tidak mengetahui misi apakah itu.

Hidupnya berubah saat ia bertemu dengan Ruri (Elazul) dan Shinju (Pearl), dua anggota ras Jumi yang sedang dalam ancaman bahaya karena perburuan gemstone-nya. Jika gemstone miliknya itu diambil, seorang Jumi itu akan mati. Shiloh akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan ras Jumi sebagai misi dari dalam mimpinya.

Story (6/10)

Legend of Mana: The Teardrop Crystal memakai karakter yang tidak asing bagi penggemar game-nya. Pasalnya, Legend of Mana merupakan game RPG buatan Square (sekarang Square Enix) yang pertama hadir tahun 1999 di PlayStation. Penonton yang ingin bernostalgia tentu tidak asing dengan karakter seperti Inspector Boyd, Emeralda, Corona (Lisa), Bud, dan Lil Cactus.

Alih-alih hanya memakai satu hero dari game, anime ini menggunakan dua, yaitu Shiloh sebagai hero laki-laki dan Serafina sebagai hero perempuan. Mereka diceritakan bekerja sama untuk mencapai tujuan Shiloh.

Cerita serial anime ini awalnya cukup memuaskan, terutama bagi pemain yang sudah familiar dengan game-nya. Akan tetapi, saat memasuki pertengahan, cerita semakin rumit dan membingungkan, membuat konflik yang disajikan terasa hambar. Meski begitu, terdapat berbagai kejutan yang tidak terduga.

Saat mencapai episode terakhir, dapat dikatakan ini menjadi titik rendah bagi adaptasi ini, terutama saat mencapai klimaks dan menjelang ending-nya. Hal tersebut mengundang lebih banyak pertanyaan daripada jawaban bagi penontonnya. Tidak dijelaskan bagaimana momen saat ending itu terjadi.

Animation (7/10)

Legend of Mana The Teardrop Crystal Ruri and Shinju
Ruri (Elazul) dan Shinju (Pearl) di Legend of Mana: The Teardrop Crystal

Animasi yang dibuat oleh Yokohama Animation Laboratory dan Graphinica tergolong standar bagi anime zaman sekarang. Mereka sudah sebaik mungkin mengadaptasi salah satu game RPG yang paling dicintai sebagai serial anime. Namun, visual di Legend of Mana: The Teardrop Crystal tidak sespesial seperti anime yang hype lainnya pada musim gugur 2022.

Baca juga: Review Drifters, Serial Isekai Underated Anti Mainstream

Music (8/10)

Yoko Shimomura, komposer game-nya, kembali membuat musik untuk game ini. Ia berhasil membuat background music yang lebih grand dan modern untuk anime ini. Setidaknya ini menjadi poin plus bagi serial anime ini.

Tidak lupa juga kedua theme song yang menjadi highlight-nya, terutama opening­-nya yang berjudul “Tears of Will” oleh Saori Hayami (pengisi suara Serafina). Lagu opening tersebut ditulis oleh Kevin Penkin. Lagu tersebut menghayati tema dari anime ini dan terasa grand.

Verdict untuk Legend of Mana: The Teardrop Crystal

Adaptasi game menjadi serial anime atau medium audiovisual lainnya dapat menjadi hit or miss. Kebanyakan judul seperti ini gagal karena cerita game sendiri dapat dikatakan lebih kompleks. Oleh karena itu, tidak semua penikmat audiovisual dapat memahami dan menikmati jalan ceritanya semaksimal mungkin.

Begitu pula dengan penikmat game-nya. Terkadang jika cerita, karakter, dan elemen lain melenceng dari sumbernya, sering sekali mereka mengeluh dan menganggap sebuah adaptasi sama sekali tidak menghormati game-nya.

Legend of Mana: The Teardrop Crystal menjadi contoh adaptasi dari game dengan awal yang baik, namun memasuki pertengahan hingga akhir menjadi membingungkan bagi penontonnya. Setidaknya, musik di anime ini dapat menyelamatkannya.

Untuk Legend of Mana: The Teardrop Crystal, total score yang dapat penulis berikan adalah 7.

Legend of Mana: The Teardrop Crystal mungkin cocok untuk penonton yang ingin bernostalgia untuk mengenang game-nya. Penonton yang belum begitu familiar dengan game-nya mungkin akan kebingungan jika menikmati anime ini. Bagi yang ingin menontonnya, anime ini dapat dinikmati di channel YouTube Muse Asia dan Muse Indonesia.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Stranger Things Tokyo: Spin-off Anime dari Stranger Things

GAMEFINITY.ID, JakartaStranger Things akan memiliki Spin-off serial anime dengan judul Stranger Things Tokyo. Serial ini akan tayang di Netflix dan masih dipegang oleh The Duffer Brothers. Matt Duffer dan Ross Duffer memberi kabar baik untuk sementara waktu menunggu Stranger Things 5.

Serial ini nantinya akan memiliki kaitan cerita dengan dunia Stranger Things, namun tetap memiliki origin story sendiri. “1000% different (from the original and added it’d be a) story that connects to the Stranger Things world, but it really is more about how we’re telling that story.” ucap Matt Duffer dalam podcast Happy Sad Confused.

Dirumorkan bahwa serial ini memiliki total durasi kurang lebih 6 jam. Meskipun tidak banyak detail informasi yang bocor, ini adalah ringkasan singkat tentang serial ini:

“Pertemuan dengan Upside Down berkembang menjadi petualangan besar untuk saudara kembar video-game di pinggiran Tokyo pada tahun 1980-an.”

Baca juga: Horizon Zero Dawn Dapatkan TV Series Netflix

Stranger Things

Mengapa Stranger Things Akan Bertualang ke Anime

Beberapa waralaba Netflix melihat spin-off dalam berbagai format bertahun-tahun. Sebagian besar dipelopori oleh The Witcher, yang sekarang kita lihat dalam berbagai format spin-off anime, spin-off live action dan masih banyak lagi.

Dalam sebuah wawancara dengan Daily Beast, Duffer Brothers terinspirasi dari Anime Elfen Lied. Anime yang terhubung dengan serialnya. Mereka mengatakan bahwa mereka menyukai Elfen Lied dan akhirnya akan mentransformasikan ide tersebut ke dalam Stranger Things. Bagian terbesar dari hubungan antara anime dan serial TV mereka yaitu akan ada hubungannya dengan karakter Eleven.

Baca juga: Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Di bawah ini juga ada sebuah fanart dan video yang dibuat oleh Emmi untuk serial ini.

Contoh lain dari Netflix yang akan atau sudah ditetapkan memiliki spin-off anime/animasi seperti Bright (Bright: Samurai Soul), Altered Carbon (Altered Carbon: Resleeved) dan Army of the Dead.

Serial Stranger Things akan kembali untuk season 5 yang kemungkinan akan tayang di 2024, dengan syuting yang akan diperkirakan dimulai pada Mei 2023. The Duffer Brothers bekerja dengan Netflix dengan kesepakatan keseluruhan. Proyek lain yang mereka lakukan di luar Stranger Things termasuk The Talisman dan adaptasi live-action Death Note dari serial anime.

Update informasi menarik lainnya seputar anime, game, pop culture serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Danmachi Akan Luncurkan Game Mobile Action RPG Baru

GAMEFINITY.ID, Bandung – Menyambut hari jadinya ke-10, Is It Wrong to Try to Pick Up Girls in a Dungeon atau lebih dikenal sebagai DanMachi bakal memiliki 10 proyek. Salah satunya adalah sebuah game baru yang akan rilis musim semi 2023.

Danmachi akan mendapat satu lagi game mobile baru. Game tersebut bergenre battle action RPG bertajuk Danmachi: Familia Myth Battle Chronicle dan akan menjadi free-to-play dengan microtransaction.

Danmachi battle chronicle 3D anime graphics
Game baru DanMachi akan tampilkan visual 3D anime

Pemain akan sekali lagi menikmati cerita dan setiap battle bersama seluruh karakter yang tidak asing seperti Bell dan Hestia. Kali ini, Battle Chronicle disajikan dengan visual 3D bergaya anime. Seperti biasa, seluruh pengisi suara di serial anime-nya dipastikan akan kembali memerankan karakter yang sama dalam game.

Setiap pemainnya dapat membentuk party-nya sendiri dengan berbagai elemen latihan seperti “adventurer”, “assist”, dan “scene cards”. Disebutkan juga terdapat mode battle royale di mana setiap karakter akan menjadi musuh. Fitur autoplay akan ikut tersedia asalkan pemain dapat mengatur formasi party-nya sepandai mungkin.

Belum diketahui lebih banyak detail tentang game ini. Setidaknya, situs resminya sudah diluncurkan untk menampung lebih banyak informasi lebih lanjut.

Baca juga: Bleach: Thousand Year Blood Akan Kembali Di 2023

Salah Satu dari 10 Proyek Danmachi Hari Jadi ke-10

Danmachi: Familia Myth Battle Chronicle menjadi salah satu dari 10 proyek yang akan datang. Salah satu proyek lainnya adalah perilisan volume light novel per bulan mulai Oktober 2022 hingga Maret 2023 oleh SB Creative melalui imprint GA Bunko.

Volume 18 dari serial light novel ini dijadwalkan rilis 24 Januari 2023. GA Bunko juga akan merilis Argonaut, adaptasi cerita dari event hari jadi kedua game mobile Danmachi: Memoria Freese.

Sementara itu, season keempat serial anime-nya yang dibesut oleh J.C. Staff mulai tayang pada 9 Juli 2022. Cour pertamanya yang mengadaptasi arc Labyrinth berakhir pada 1 Oktober 2022. Cour keduanya mengadaptasi arc Calamity mulai tayang 5 Januari 2023.

Danmachi: Familia Myth Battle Chronicle akan rilis di Jepang musim semi 2023. Belum ada kepastian apakan game ini akan rilis global nantinya.

Serial Anime Minky Momo Picu Gempa di Jepang?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Di balik visualnya yang cerah dan menjadi tontonan untuk menghibur anak-anak, terdapat sebuah misteri di balik Minky Momo. Mulai dari ending episode ke-46 yang sangat kelam secara tiba-tiba hingga sebuah teori konspirasi penayangan episode akhirnya picu gempa di Jepang.

Apa yang Terjadi di Episode 46 Minky Momo?

Cukup banyak netizen yang menganggap episode 46 menjadi episode terakhir dari Minky Momo yang tayang 1980-an. Padahal episode tersebut bukan menjadi akhir secara resmi, melainkan episode 63. Ending episode 46 tersebut memicu kontroversi saat pertama kali penayangannya. Bahkan, topik tersebut masih diperbincangkan di internet hingga saat ini.

Akhir episode tersebut mengisahkan Momo mengambil sebuah bola kasti dan menyapa seorang anak kecil yang sedang bermain. Ia kemudian diceritakan tertabrak truk yang membawa mainan hingga tewas. Setelah itu, serial Minky Momo tetap tayang seakan tidak terjadi apapun.

Pembuatan episode ini disebut sebagai wujud balas dendam penulis naskah Takeshi Shudo. Pasalnya, perusahaan mainan Popy berhenti menjadi sponsor serial anime ini, otomatis dana untuk meneruskan serial ini berkurang. Sangat ironis bahwa adegan Momo yang diceritakan terbunuh oleh sebuah truk yang membawa mainan menjadi sebuah representasi Popy “membunuh” serial anime itu sendiri.

Baca juga: Alasan Meme “Ga Boleh”, Kuzu no Honkai Buat Kena Mental

Penayangan Episode 46 dan Episode Terakhir Picu Gempa di Jepang?

Minky Momo
Meski tergolong imut dan lugu, serial anime Minky Momo juga dipercaya memiliki kutukan

Grimoire of Horror mencatat terdapat empat gempa bumi yang terjadi setelah penayangan episode tersebut. Daerah di mana episode tersebut ikut mengalami guncangan tersebut. Namun, hal itu justru dipercaya sebagai awal dari kutukan.

Setelah episode terakhirnya tayang pada 26 Mei 1983, Jepang sekali lagi diguncang gempa yang menewaskan lebih dari 100 orang. Begitu episode terakhir tersebut tayang sekali lagi pada 1995, sebuah gempa berskala 6,9 richter terjadi. Gempa tersebut terkenal sebagai gempa Great Hanshin yang menewaskan lebih dari 6.000 orang.

Tidak heran banyak orang yang percaya bahwa serial anime Minky Momo terkutuk. Mulai dari episode 46 yang kontroversial hingga penayangan episode terakhirnya dua kali. Tidak sedikit pula yang percaya kekuatan Minky Momo dapat memicu gempa bumi sebagai wujud balas dendam.

Meski tampilannya yang lugu dan imut, serial anime Minky Momo menjadi terkenal karena sebuah “kutukan”. Kutukan tersebut dipercaya sebagai wujud balas dendam Momo yang memicu gempa bumi.

Review Kato Megumi, Heroine Terbuang yang Bersinar di Ending

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Kato Megumi, siapa yang tidak kenal dengan salah satu heroine populer ini. Menjadi salah satu waifu yang tidak lekang dari perselisihan dunia per waifu-an yang diaman hampir tiap saat selalu ada anime baru.

Kato Megumi, Heroine ‘Sampingan yang Jadi Pemenang di Ending

Kato Megumi merupakan salah satu heroine di serial animasi Jepang berjudul Saekano atau Saenai Heroine no Sodatekata atau juga dalam bahasa Inggrisnya, How to Raise A Boring Girlfriend.

Menjadi salah satu waifu andalan dan juga salah satu waifu pematah kutukan si rambut pendek yang tertolak. Berikut beberapa alasan mengapa Kato menjadi waifu yang baik.

Baca juga: Hitori Gotoh a.k.a Bocchi, Waifu Top Seller Musim ini

Heroine Pasif didalam Gempuran Heroine Lainnya

Review Kato Megumi

Seuai dengan judulnya, Kato Megumi sendiri merupakan heroine dengan karakteristik yang cenderung pasif dan karakter biasa yang berada dalam lingkungan seorang otaku. Sebut saja beberapa otaku-nya penuh bakat, seperti Utaha, Eriri, dan Michiru.

Berkat pasifnya Kato Megumi, hal ini membuat dirinya tidak ter notice oleh saingan lainnya, dan cenderung bergerak perlahan untuk memenangkan hati sang main character, Aki Tomoya. Walaupun secara cerita Kato sendiri merupakan heroine utama dalam galge yang Aki buat bersama lainnya.

Pendiam, Ramah, Perhati dalam Satu Eksistensi

Review Kato Megumi

Kecenderungan pasif Kato Megumi sendiri membuat dirinya mampu menunjukan sifat pendiam, ramah, serta perhati yang teliti dalam menjalankan hari-hari dan berperan sebagai heroine yang biasa saja.

Sejujurnya, Megumi sendiri sedikit disorot dalam anime-nya, dan hampi cenderung menyorot heroine lainnya, seperti Eriri, Utaha, dan Michiru yang merupakan sepupunya sendiri.

Berani Mengambil Langkah terakhir yang Tentukan Jalan Ceritanya

Review Kato Megumi

Dalam kesempatan atau serial terakhir dari Saekano, Megumi melakukan sebuah aksi yang tidak disangka-sangka akan terjadi saat itu juga. Kato Megumi melakukan sebuah confess secara langsung kepada Aki dalam sebuah Saekano Movie yang tayang sebelumnya.

Sedikit adegan drama picisan yang terjadi antara dua sejoli ini hingga berakhir dengan resminya hubungan mereka berdua, Aki Tomoya dan Kato Megumi. Keberanian ini yang membuat Kato menjadi winner tidak terduga dalam Saekano, dan menyempurnakan game galge buatan Aki dan teman-teman.

Update informasi menarik lainnya seputar anime dan game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Alasan Meme “Ga Boleh”, Kuzu no Honkai Buat Kena Mental

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Kuzu no Honkai belakangan ini kembali ramai berkat salah satu pasal unggahan di sosial media mengenai salah satu karakternya yang dijadikan meme. Hanabi hadir dalam sebuah tren di dunia maya yang hadir dengan serangkaian kalimat singkat yang menarik. Ditampilkan Hanabi yang sedang blushing dan disertai dengan kalimat “Ga Boleh” sebagai pernyataan tidak setuju secara artian lainnya.

Template Hanabi dengan Text “Ga Boleh”

Belum lama ini, Hanabi kembali viral lantaran bukan karena anime-nya melainkan karena sebuah meme dengan foto Hanabi yang sedang blush, dnegan tambahan text “Ga Boleh” dibagian sisi bawah foto.

Kuzu no Honkai

Meme ini sendiri berawal dari sebuah percakan via Whatsapp antara customer dengan penjual Diamond game online. Penjual yang meminta izin untuk menjadikan chat transaksi tersebut sebagai testi. Kemudian tidak lama dibalas dengan customer ini menggunakan stiker Hanabi dengan text “G Boleh” dari Kuzu no Honkai.

Baca juga: Alasan Naruto Fans Ingin Movie Naruto menjadi Canon

Kuzu no Honkai, Sebuah Romance Seinen yang Terkemas Netorare Tidak Langsung

Kuzu no Honkai merupakan salah satu anime lawas yang sebelumnya di rilis pada 2017 lalu. Anime yang di prakarsai oleh Aniplex, Denitsu, dan beberapa studio yang turut menaunginya juga. Sebuah anime dengan genre romansa sekolahan yang terkemas sebagai bagian dari anime Seinen.

Kuzu no Honkai

Berfokus pada dua pasangan Yasuroka Hanabi dan Awaya Mugi yang terlihat seperti sepasang kekasih, namun memiliki tujuan lain dalam hubungan tersebut. sama-sama berpacaran hanya karena ingin menghilangkan rasa kesepian.

Hanabi yang menyukai guru muda, sedangkan Mugi yang jatuh cinta kepada guru privatnya sendiri, Akane. Sebuah anime yang terkemas dengan cukup menarik dan hadir dengan bumbu-bumbu Netorare didalamnya. Beberapa alasan mengapa banyak penonton baru yang kaget dan terkejut setelah menonton Kuzu no Honkai.

Anime ini tidaklah sesuai pasti dengan scene ataupun meme yang beredar di Internet. Anime ini sedikit menyisipkan genre dan adegan Netorare yang cukup mencengankan dan diluar ekspektasi lagi keinginan para penonton yang menonton anime ini karena Hanabi yang viral.

Jadi dapat diapastikan terlebih dahulu sebelum menonton Kuzu no Honaki atau anime serupa lainnya. Pastikan dan cek selalu sinopsis dari anime yang ingin di tonton sebelumnya, demi hindari keinginan yang tidak diinginkan.

Update informasi menarik lainnya seputar anime, game, pop culture serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.