Tag Archives: Apple App Store

Vini Jr Jadi Cover EA Sports FC Mobile Android dan iOS

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Game Electronics Arts (EA) Sports mengumukan kabar terbaru tentang cover dengan Vini Jr. Kabar tersebut ialah game EA Sports FC Mobile bakal meluncur untuk mobile dengan perangkat Android maupun iOS.

Peluncuran EA Sports FC Mobile ini bakal dijawalkan pada 26 September 2023 nanti di perangkat mobil berbasis Android dan iOS. Game ini menjadi pembaruan atau update gratis dari permainan FIFA Mobile.

Gameplay producer EA Sports Timo Mueller menjelaskan bahwa sebenarnya Indonesia sendiri sudah masuk ke dalam radar acara resmi EA Sports FC Mobile.

Untuk kalian yang sering memainkan FIFA Mobile, maka cukup mengupdate game tersebut dan langsung memainkannya. Namun, jika kalian adalah pemain baru maka harus unduh game FC Mobile terlebih dahulu melalui Google Play Store maupun Apple App Store saat peluncuran nanti.

Vini Jr Jadi Cover Game Baru EA Sport FC Mobile

Cover Vini Jr EA Sports

Dilansir laman Liputan6, tahun ini EA pun menunjuk bintang sepak bola asal Brasil yang saat ini membela Real Madrid, Vinicius Junior atau yang dikenal dengan Vini Jr. sementara, tahun lalu Kylian Mbappe, superstar dari PSG yang menjadi cover gamenya.

Baca juga: 

Vini Jr memang saat ini menjadi salah satu bintang lapangan yang sangat populer apalagi gaya bermainannya juga sangat kreatif dan lincah. Tidak heran Real Madrid paling menjanjikan dan berpotensi menjadi superstar selanjutnya di masa yang akan datang.

Nantinya pada game EA Sports FC Mobile, para pemain terutama penggemar Vini Jr bisa merasakan pengalaman tersendiri saat bermain sebagai dirinya. Hal itu disebabkan gaya permainannya sesuai dengan data permainan aslinya selama ini.

Pemain berusia 23 tahun tersebut mengungkapkan dirinya sangat senang bisa menjadi bagian dari EA Sports FC Mobile terlebih menjadi bintang sampul game tersebut. Dirinya juga menambahkan dengan adanya permainan ini bisa membuat banyak orang semakin antusias dan bergabung dalam merayakannya.

Kehadiran Permainan EA Sports FC Mobile

Cover Esports Vini jr

Berdasarkan duniaku.idntimes.com, permainan EA Sports FC Mobile hadir dengan banyak fitur yang mengalami peningkatan. Sebut saja, kecepatan permainan yang semakin dinamis hingga personalisasi pemain yang tinggi.

Tidak hanya itu saja, dalam game ini bisa membuat para pemain bisa mencetak gol-gol fantastis dan spektakuler dengan berbagai gaya. Entah itu dari tendangan penalti, tendangan bebas, sundulan, bahkan tendangan voli.

Baca juga: 

Ada banyak fitur yang ada di dalam game ini yakni:

  • True Player Personality di mana pemainnya bisa hidup saat menjadi terkenal di dunia
  • Dynamic Game Speed di mana kecepatan permainan seperti personalisasi dan atribut pemain menjadi paling dominan di permainan ini
  • Banyak sistem tembakan yang lebih diperbarui hingga bisa meninggalkan jejak
  • Ada banyak Impact Controls antara lain:
  • Knock On Dribble yang menjadikan pemain bisa melakukan dribble tercepat hingga batas maksimal
  • Hard Tackle yang bisa dilakukan sang pemain agar bisa memisahkan penyerang dengan bola dan menguasai pertahanan
  • Power Shoot yang dilepas pemain agar bisa menaklukkan penjaga gawang

Selain itu, ada juga fitur tambahan dari EA Sports FC Mobile seperti transfer market, mengganti bola, nomor punggung, hingga jersey pemain, serta bisa mengupdate wajah pemain.

Perselisihan Epic Games VS Apple Berlanjut Ke Mahkamah Agung

GAMEFINITY.ID, PATI – Perselisihan Epic Games dan Apple telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Kini perselisihan itu bergerak ke level yang lebih tinggi. Kasus ini telah mencapai pintu gerbang tertinggi sistem peradilan Amerika Serikat, Mahkamah Agung.

Awal Perselisihan

Perseteruan antara Apple dan Epic Games dimulai pada Agustus 2020. Saat itu Epic secara sengaja melanggar ketentuan kontrak dengan Apple dalam game populer mereka, Fortnite mobile. Epic mengizinkan para pemain Fortnite di perangkat iOS untuk melakukan pembelian in-game langsung melalui sistem pembayaran mereka sendiri.

Dengan cara ini Epic game dapat menghindari persentase biaya 30% yang dikenakan oleh Apple pada transaksi melalui App Store. Apple merespons dengan menghapus Fortnite dari App Store. Tindakan tersebut pada akhirnya memicu gugatan hukum dan berbagai pertukaran pernyataan yang tajam antara kedua perusahaan.

Baca Juga:

Argumen Epic Games

Epic Games, pengembang Fortnite, berpendapat bahwa Apple mengeksploitasi posisi monopoli mereka dengan memaksa pengembang game untuk menggunakan sistem pembayaran dalam aplikasi mereka dan mengenakan biaya 30% pada setiap transaksi.

Perselisihan Epic Games
Apple dan Epic Games berselisih karena sesuatu hal

CEO  Epic Games Tim Sweeney mengklaim bahwa ini adalah praktik bisnis yang tidak adil dan menghalangi persaingan yang sehat dalam industri game. Ungkapan tersebut dia bagikan melalui akun twitternya. Mereka juga mendukung akses ke toko aplikasi pihak ketiga di iOS yang akan memungkinkan pengembang untuk menghindari persentase yang dikenakan oleh Apple.

Baca Juga:

Argumen Apple

Sementara itu, Apple mempertahankan posisi mereka dengan mengklaim bahwa mereka menyediakan platform yang aman dan terpercaya untuk pengembang game.

Apple berpendapat bahwa biaya 30% adalah standar industri yang wajar untuk layanan yang mereka berikan, termasuk distribusi, pemeliharaan keamanan, dan manfaat lainnya. Apple juga menekankan bahwa pengembang memiliki pilihan untuk membangun aplikasi mereka untuk platform lain jika mereka tidak setuju dengan kebijakan App Store.

Keputusan Akhir Epic Vs Apple

Keputusan Mahkamah Agung dalam kasus ini dapat memiliki dampak signifikan pada industri game dan hubungan antara platform digital dan pengembang.

Epic masih belum mengajukan bandingnya ke Mahkamah Agung. Namun mengingat cara kedua perusahaan saling mempertahankan argumen mereka di pengadilan, Epic mungkin akan melakukannya. Tentu saja tidak ada indikasi kapan mereka akan mengajukannya. Bisa kita asumsikan bahwa keputusan akhir akan memakan waktu beberapa bulan lagi.

Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Masa Depan Apple Gaming Bersama Hideo Kojima

GAMEFINITY.ID, PATI – Hideo Kojima, maestro di balik beberapa permainan video paling ikonik dan inovatif dalam sejarah industri game, diketahui sedang memusatkan perhatiannya pada platform Mac. Pengembang dan sutradara game tersebut tampil selama konferensi tahunan WWDC 2023 Apple. Kehadirannya dalam acara tersebut membuat kejutan besar dalam dunia gaming. Bisa saja, kerja sama Hideo Kojima dengan Apple akan membangun pasar baru untuk dunia gaming Mac.

Death Stranding Akan Rilis Di Mac

Kojima Productions, bersama publisher videogame 505 Games akan membawa game populer Death Stranding Director’s Cut ke platform Mac. Game yang memiliki gameplay paling inovatif saat ini akan menandakan langkah awal kerja sama Kojima Productions dengan Apple. Saat ini pengguna Mac sudah bisa melakukan pre-order Death Stranding Director’s Cut di Mac App Store. 

Baca Juga:

Berdasarkan penjelasan dari Hideo Kojima, Mac akan memanfaatkan beberapa teknologi baru untuk menjalankan game terbarunya. Death Stranding akan berjalan dengan memanfaatkan Apple Silicon. Selain itu penggunaan secara penuh teknologi Metal 3 seperti MetalFX Upscaling akan menunjang aspek grafis dan kinerja yang luar biasa.

Hideo Kojima mengatakan bahwa dia telah menjadi penggemar berat Apple sejak membeli Mac pertamanya pada tahun 1994. Sejak saat itu Kojima pun bermimpi untuk menghadirkan karya terbaiknya tersedia di Mac. Dengan teknologi Apple terbaru, Death Stranding akan menjadi pengalaman baru bagi para gamer yang menggunakan Mac.

Baca Juga:

Potensi Apple Sebagai Platform Gaming

Potensi gaming Mac semakin tumbuh dengan kehadiran Death Stranding. Sebelumnya Mac sendiri sudah terlihat mampu menjalankan game besar seperti No Man Sky. Kini dengan hadirnya Hideo Kojima untuk membawakan game – game nya ke Mac semakin menguatkan pasar gaming Mac.

Keputusan Kojima untuk memperluas hadirnya ke platform Mac merupakan berita yang sangat menggembirakan bagi pengguna Mac yang selama ini merasa terabaikan dalam dunia game. Namun rasanya masih sangat lama agar Mac dapat menjadi platform gaming yang ideal. Tentunya tidak semua orang akan membeli Mac hanya untuk memainkan game yang dapat dihitung jari.

Namun kita tidak bisa mengabaikan akan potensi yang ada. Bukan hal yang tidak mungkin apabila beberapa developer dan publisher akan mulai melirik Mac sebagai pasar mereka. Dengan semakin banyaknya pengembang besar yang berinvestasi di platform Mac, masa depan gaming di Mac tampak semakin cerah.

Baca Juga:

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game di Mac. Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Apple Akan Mengizinkan App Store Pihak Ketiga?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Apple dilaporkan tengah bersiap untuk mengizinkan app store pihak ketiga di iPhone dan iPad. Ini mungkin menjadi kali pertama bagi perusahaan teknologi raksasa itu untuk memperbolehkan pengguna memasang sebuah app store pihak ketiga. Pengguna nantinya dapat memasang aplikasi di luar App Store milik Apple tanpa harus melakukan jailbreak.

Apple Siapkan App Store Pihak Ketiga untuk Dampingi App Store Buatannya

Apple App Store 3
Apple dilaporkan bakal memperbolehkan pengguna iOS untuk menambah app store pihak ketiga

Keputusan untuk memperbolehkan app store pihak ketiga di iOS pertama kali dilaporkan Bloomberg. Menurut Mark Gurman dari Bloomberg, pihak Apple berencana untuk menerapkan perubahan ini saat iOS 17 rilis tahun depan. Hal itu juga memperbolehkan pengguna iOS untuk melakukan sideloading.

Pihak perusahaan teknologi raksasa itu dilaporkan turut mempertimbangkan untuk menerapkan beberapa syarat keamanan pada aplikasi di luar App Store miliknya. “Beberapa app tertentu kemungkinan harus diverifikasi oleh pihak Apple – sebuah proses yang mungkin membutuhkan biaya,” ungkap Gurman.

Meski baru berupa laporan, kabar ini tidak diragukan lagi akan menjadi sambutan hangat bagi pengembang aplikasi. Pasalnya, pembuat iPhone itu memungut biaya komisi sebanyak 30 persen dari semua pembelian di App Store. Dengan munculnya app store pihak ketiga, para pengembang pastinya dapat menghindari biaya komisi yang sudah ditetapkan.

Baca juga: Apple Bakal Pungut 30% dari Penjualan NFT dalam Aplikasi

Salah satu contoh app store pihak ketiga bisa saja datang dari Microsoft. Microsoft sudah mengumumkan rencananya untuk mendirikan toko mobile game-nya sendiri. Keputusan ini akan dibantu oleh akuisisi Activision Blizzard.

Dipicu oleh Rencana Kebijakan Baru Uni Eropa

Rencana ini dilaporkan dipicu oleh rencana kebijakan baru Uni Eropa, yaitu Digital Markets and Services Act. Kebijakan tersebut mewajibkan setiap gatekeeper digital untuk memastikan pasar terbuka dan diharapkan berlaku pada 6 Maret 2024.

Kebjjakan ini berarti Apple wajib memperbolehkan app store pihak ketiga dan juga sideloading. Pasalnya, perusahaan yang dipimpin Tim Cook itu konsisten menolak sideloading. Mereka mengaku sideloading menjadi risiko keamanan dan privasi.

Apple masih menolak berkomentar tentang laporan rencana untuk mengizinkan app store pihak ketiga.

Sementara itu, hukum Uni Eropa juga menuntut iPhone agar memiliki charger USB-C untuk iPhone sebelum 2024. Apple telah memastikan mereka akan menambah USB-C seperti semua ponsel dan tablet.

Apple Bakal Pungut 30% dari Penjualan NFT dalam Aplikasi

GAMEFINITY.ID, Bandung – Apple App Store akhirnya memperbolehkan pengembang aplikasi dan game menjual NFT di iOS. Penjualan NFT tersebut hanya bisa dilakukan di dalam aplikasi. Keputusan ini telah terlihat di guidelines terbarunya. Akan tetapi, Apple bakal pungut 30 persen dari setiap penjualan NFT dalam aplikasi.

Apple Bakal Pungut 30 Persen dari Setiap Penjualan NFT dalam Aplikasi

Dilansir dari MobileGamer, Apple telah memperbaharui guidelines dalam review aplikasi. Hal ini dilakukan sebagai respon penggunaan NFT dan mata uang kripto yang naik di App Store.

Menurut guidelines terbarunya, Apple kini memperbolehkan penjualan NFT dan mata uang kripto. Syaratnya penjualan tersebut hanya bisa dilakukan di dalam aplikasi. Berarti, Apple akan memungut 30 persen dari total penjualan tersebut. Mereka juga tidak mengizinkan game yang memiliki link fungsional tambahan atau konten kepemilikan NFT.

“Aplikasi tersebut tidak boleh menggunakan mekanisme tersendiri untuk membuka konten atau fungsionalitas, seperti license key, augmented reality marker, kode QR, mata uang kripto, dompet digital mata uang kripto, dan sebagainya,” tulis Apple di guidelines terbarunya.

Jadi Kabar Buruk Bagi Industri Game

Keputusan ini menjadi kabar buruk bagi pengembang game yang menyediakan NFT, terutama web3. Berbagai tokoh di industri game memberi tanggapan yang negatif terhadap kabar ini.

Bos Epic Games, Tim Sweeney, mengemukakan pendapatnya di Twitter. Ia menganggap keputusan Apple tersebut sebagai “pengincar biaya sewa secara monopoli”.

CEO Oxalis Games, Ric Moore, ikut mengungkap di LinkedIn bahwa Apple secara teknis melarang NFT. “NFT yang membuka gameplay tidak diperbolehkan. Contohnya jika punya NFT kartu Spider-Man yang memperbolehkan pengguna bermain sebagai Spider-Man di beberapa game fighting Marvel, itu tidak boleh,” tuturnya.

Baca juga: Kreator PUBG Buat Game Blockchain Metaverse

NFT Tetap Jadi Topik Kontroversial di Kalangan Perusahaan Pengembang Game

Saat ini, NFT masih menjadi pro dan kontra di kalangan pengembang game. Mayoritas gamer juga menyatakan keberatan pada pengembang terkenal yang ingin merambah ke dunia NFT. Meski begitu, beberapa pengembang game ini memanfaatkan NFT sebagai cara baru untuk meraup keuntungan.

Contohnya, Epic Games telah terbuka dengan topik NFT. Epic Games Store sendiri sudah menyediakan game web3 Blankos Block Party untuk penggunanya. Sementara itu, Valve menyatakan larangan penggunaan NFT dan mata uang kripto di Steam.

Ubisoft juga pernah merambah ke dunia blockchain. Namun, mereka berubah pikiran setelah mendapat kritikan pemain. Square Enix dan Konami justru tetap berencana untuk merambah ke dunia NFT dan blockchain. Square Enix kini bermitra dengan perusahaan blockchain Oasys untuk membawa blockchain gaming untuk umum, sementara Konami ingin membangun metaverse.

Apakah keputusan Apple untuk memungut 30 persen dari penjualannya dalam aplikasi menjadi satu lagi hambatan bagi dunia NFT ke depannya?