Tag Archives: apple

Iphone 15 Turunkan Stok, Akankah Langka Di Pasaran?

GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Iphone 15, salah satu produk andalan perusahaan Apple hingga saat ini menjadi vendor dengan layanan pra dan purnajual terbaik. Mulai dari strategi perencanaan dimana sistem operasinya IOS akan diterapkan, fitur keamanan yang sulit untuk diakses oleh sembarang orang, serta masih banyak lagi.

Namun ada kabar buruk bagi kalian yang ingin meminang keluaran terbaru Apple ini.

Pasalnya pihak Apple tengah mengurangi jumlah stok dari Iphone 15 yang akan dijual di pasaran yang awalnya sebanyak 90 juta unit kini menjadi 83 s.d 85 juta unit atau sebanyak 8 persen dari jumlah awalnya.

Baca juga:

Masalah Pada Manufaktur Menjadi Penyebab Berkurangnya Stok Iphone 15

Apple Iphone 15

Diketahui Apple mengurangi stok barangnya lantaran masalah pada pihak produsen Iphone 15 itu sendiri. Varian baru Apple ini menggunakan teknologi layar tanpa bezel yang supertipis.

Meskipun demikian, rupanya layar tersebut diketahui gagal lolos setelah dilakukannya tahap LIPO atau Low Injection Pressure Overmolding. Untuk mengantisipasi masalah yang tidak diinginkan Foxconn selaku pemasok dari smartphone Iphone terpaksa dikurangi.

Gagalnya uji tekanan LIPO ini juga berujung tertundanya varian Iphone 15 Pro Max yang rencananya akan diluncurkan dalam waktu yang tak lama.

Alami Seret Pendapatan, Tetap Lakukan Investasi

Melansir dari Gizmo China, Apple belakangan ini juga mengalami defisit pendapatan hingga 2,5 persen dari tahun ke tahun pada kuartal kedua tahun fiskal 2023. dalam laporan keuangan yang dikeluarkannya, tercatat juga laba perseroan juga mengalami penurunan hingga 3,4 persen. 

Iphone 15 Periscope Lens
Lensa Periskop menjadi fitur unggulan yang akan hadir di Iphone 15 Pro Max

Tim Cook selaku CEO Apple menegaskan meskipun perusahaannya tengah mengalami kerugian, Apple tetap berkomitmen untuk melakukan investasi jangka panjang.

Fitur Unggulan Yang Akan Hadir di IP 15

Terlepas dari itu semua, lineup Iphone 15 series menjadi yang paling ditunggu di tahun 2023 ini, adapun spesifikasi unggulan yang akan hadir nantinya yakni kamera dengan lensa periskop. Tidak pula baterai yang dapat distack juga akan hadir pada seri terbaru Iphone ini serta chipset A17 Bionic dengan fabrikasi 3nm yang lebih canggih.

Spesifikasi diatas berlaku untuk varian Pro Max nya aja ya, sementara untuk regulernya bakal dilengkapi teknologi Dynamic Island serta USB Tipe C. menggantikan tipe R yang telah melekat lama pada Iphone keluaran sebelumnya. 

Apple Kembangkan AI Chatbotnya Sendiri? Demi Saingi ChatGPT?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Apple tampaknya sedang membuat chatbot berbasis AI-nya sendiri. Rupanya, perusahaan pembuat iPhone dan Mac itu ingin mengikuti jejak sederetan raksasa teknologi lainnya untuk bersaing dengan ChatGPT buatan OpenAI. Proyek ini saat ini dipercaya belum akan terungkap pada publik.

Apple Buat Chatbot-nya Sendiri?

Apple chatbot

Menurut laporan dari Bloomberg, beberapa teknisi mengungkap Apple sedang membuat chatbot yang mereka sebut sebagai Apple GPT. Sebenarnya, proyek itu bernama Ajax. Proyek ini menggunakan Google Cloud dan dikembangkan dengan Google JAX, sebuah framework yang dibuat untuk mempercepat riset pembelajaran mesin.

Saat ini belum diketahui bagaimana Ajax akan berfungsi. Apple juga dilaporkan belum memiliki rencana untuk peluncuran dan platform-nya. Namun, sebuah sumber anonim menyebut pihak perusahaan kemungkinan akan mengumumkan proyek ini dalam waktu dekat. Ditambah, Apple juga menggelar earning call bulan depan, saat itulah Ajax berpotensi terungkap.

Masih Bungkam dalam Penggunaan AI

Apple sebelumnya sudah terkenal dengan sistem AI bernama Siri, sebuah voice assistant yang memulai trend di kalangan raksasa teknologi. Sejak saat itu, berbagai voice assistant bermunculan seperti Alexa dari Amazon dan Cortana dari Microsoft. Alexa saat ini disebut lebih baik oleh kebanyakan pengguna dan kritikus.

Meski begitu, Apple masih cukup bungkam dalam pembahasan AI. Bahkan, pihak perusahaan melarang karyawannya untuk menggunakan ChatGPT.

Baca juga:

Laporan ini terungkap setelah Tim Cook, CEO Apple, berbicara pada Good Morning America. Dirinya mengaku bahwa bahwa AI generatif menjadi sesuatu yang diawasi ketat oleh pihak perusahaan.

Cook juga mengungkap kekhawatirannya tentang produk AI saat earning call Mei lalu. Ia mengaku terdapat beberapa masalah yang harus diatasi.

Bloomberg juga menambah John Giannandrea dan senior vice president of software engineering Craig Federighi memimpin inisiatif AI dari Apple. Giannandrea sebelumnya direkrut untuk mengawasi Siri dan kemampuan pembelajaran mesin.

Sementara itu, semenjak popularitas ChatGPT, banyak rakasasa teknologi yang merambah dalam mengandalkan AI. Google telah merilis chatbot Bard, sementara Microsoft mengandalkan teknologi OpenAI untuk merilis Bing Chat.

Saat ini, rencana Apple dalam mengandalkan AI masih belum diketahui.

Perselisihan Epic Games VS Apple Berlanjut Ke Mahkamah Agung

GAMEFINITY.ID, PATI – Perselisihan Epic Games dan Apple telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Kini perselisihan itu bergerak ke level yang lebih tinggi. Kasus ini telah mencapai pintu gerbang tertinggi sistem peradilan Amerika Serikat, Mahkamah Agung.

Awal Perselisihan

Perseteruan antara Apple dan Epic Games dimulai pada Agustus 2020. Saat itu Epic secara sengaja melanggar ketentuan kontrak dengan Apple dalam game populer mereka, Fortnite mobile. Epic mengizinkan para pemain Fortnite di perangkat iOS untuk melakukan pembelian in-game langsung melalui sistem pembayaran mereka sendiri.

Dengan cara ini Epic game dapat menghindari persentase biaya 30% yang dikenakan oleh Apple pada transaksi melalui App Store. Apple merespons dengan menghapus Fortnite dari App Store. Tindakan tersebut pada akhirnya memicu gugatan hukum dan berbagai pertukaran pernyataan yang tajam antara kedua perusahaan.

Baca Juga:

Argumen Epic Games

Epic Games, pengembang Fortnite, berpendapat bahwa Apple mengeksploitasi posisi monopoli mereka dengan memaksa pengembang game untuk menggunakan sistem pembayaran dalam aplikasi mereka dan mengenakan biaya 30% pada setiap transaksi.

Perselisihan Epic Games
Apple dan Epic Games berselisih karena sesuatu hal

CEO  Epic Games Tim Sweeney mengklaim bahwa ini adalah praktik bisnis yang tidak adil dan menghalangi persaingan yang sehat dalam industri game. Ungkapan tersebut dia bagikan melalui akun twitternya. Mereka juga mendukung akses ke toko aplikasi pihak ketiga di iOS yang akan memungkinkan pengembang untuk menghindari persentase yang dikenakan oleh Apple.

Baca Juga:

Argumen Apple

Sementara itu, Apple mempertahankan posisi mereka dengan mengklaim bahwa mereka menyediakan platform yang aman dan terpercaya untuk pengembang game.

Apple berpendapat bahwa biaya 30% adalah standar industri yang wajar untuk layanan yang mereka berikan, termasuk distribusi, pemeliharaan keamanan, dan manfaat lainnya. Apple juga menekankan bahwa pengembang memiliki pilihan untuk membangun aplikasi mereka untuk platform lain jika mereka tidak setuju dengan kebijakan App Store.

Keputusan Akhir Epic Vs Apple

Keputusan Mahkamah Agung dalam kasus ini dapat memiliki dampak signifikan pada industri game dan hubungan antara platform digital dan pengembang.

Epic masih belum mengajukan bandingnya ke Mahkamah Agung. Namun mengingat cara kedua perusahaan saling mempertahankan argumen mereka di pengadilan, Epic mungkin akan melakukannya. Tentu saja tidak ada indikasi kapan mereka akan mengajukannya. Bisa kita asumsikan bahwa keputusan akhir akan memakan waktu beberapa bulan lagi.

Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Apple Rilis Kacamata Vision Pro seharga Rp52 Juta, Tertarik Beli?

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Perusahaan Apple merilis produk terbarunya yaitu Vision Pro. Produk ini sendiri menjadi produk terbaru yang keluar sejak tahun 2014. Tidak tanggung-tanggung, harganya mencapai US$3.499 atau setara dengan Rp52 juta.

Vision Pro dipamerkan CEO Apple Tim Cook sebagai produk terbaru dengan berbagai fitur menarik. Produk tersebut bisa mengakses konten hanya dengan jentikan jari saja dan gerakan jari pun juga bisa menggeser layar kacamata.

Dilansir laman resmi Apple, kacamata Vision Pro mempunyai paket baterai terpisah dan dapat dikendalikan melalui tangan, mata, bahkan suara sekalipun.

Baca juga: 

Fitur Menarik dari Kacamata Vision Pro

Apple Vision Pro
Vision Pro

Lewat Vision Pro pula, tampilan layar bisa diatur agar dapat memilih konten hingga menonton banyak video. Kacamata ini lengkap dengan kamera 3D beserta mikrofon agar kamu bisa merekam video serta mengambil foto 3D.

Meskipun kacamata ini dapat menampilkan layar untuk memilih konten, Vision Pro juga bisa memperlihatkan orang-orang di sekitarnya. Tentu ini berguna bagi para pengguna yang ingin melihat orang-orang di sekelilingnya.

Buat para pengguna yang mau tenggelam di dunia virtual, jangan lupa mode virtualnya diaktifkan. Sebab, mode virtual membuat para pengguna Vision Pro melihat dunia nyata menjadi gelap. Bila didekatkan orang lain yang mengaktifkan mode virtual juga, maka keduanya saling melihat satu sama lain.

Baca juga: 

Kacamata Vision Pro ini mulai dijual pada awal 2024 mendatang di Amerika Setikat. Setelah itu, beberapa bulan kemudian baru negara-negara lainnya akan menyusul untuk menjualnya.

Vision Pro Bersaing dengan Quest Milik Meta

Apple Vision Pro vs Meta Quest
Apple Visio Pro – Meta Quest

Vision Pro sendiri bakal bersaing dengan kacamata AR produksi Meta yakni Quest. Bedanya, Quest bisa mengakses “metaverse” dan harganya juga jauh lebih murah dari Vision Pro milik Apple.

Untuk Quest 3 terbaru dihargai US$499,99 atau setara dengan Rp7,4 juta. Sementara untuk Meta Quest 2 yang telah dijual pasaran dikenakan harga US$299,99 atau setara dengan Rp4,5 juta. Di sisi lain, Vision Pro dimulai dengan harga US$3.499 juta atau setara dengan Rp52 juta.

Tidak hanya Apple dan Meta saja yang meluncurkan kacamata AR, Sony Group dan induk perusahaan TikTok, ByteDance, juga merilis sebuah perangkat realitas virtual (VR). Diperkirakan sekitar 8,8 juta unit kacamata VR/AR dijual di pasar sepanjang tahun lalu.

Jadi, tertarik untuk membeli Vision Pro? Atau Quest milik Meta?

Masa Depan Apple Gaming Bersama Hideo Kojima

GAMEFINITY.ID, PATI – Hideo Kojima, maestro di balik beberapa permainan video paling ikonik dan inovatif dalam sejarah industri game, diketahui sedang memusatkan perhatiannya pada platform Mac. Pengembang dan sutradara game tersebut tampil selama konferensi tahunan WWDC 2023 Apple. Kehadirannya dalam acara tersebut membuat kejutan besar dalam dunia gaming. Bisa saja, kerja sama Hideo Kojima dengan Apple akan membangun pasar baru untuk dunia gaming Mac.

Death Stranding Akan Rilis Di Mac

Kojima Productions, bersama publisher videogame 505 Games akan membawa game populer Death Stranding Director’s Cut ke platform Mac. Game yang memiliki gameplay paling inovatif saat ini akan menandakan langkah awal kerja sama Kojima Productions dengan Apple. Saat ini pengguna Mac sudah bisa melakukan pre-order Death Stranding Director’s Cut di Mac App Store. 

Baca Juga:

Berdasarkan penjelasan dari Hideo Kojima, Mac akan memanfaatkan beberapa teknologi baru untuk menjalankan game terbarunya. Death Stranding akan berjalan dengan memanfaatkan Apple Silicon. Selain itu penggunaan secara penuh teknologi Metal 3 seperti MetalFX Upscaling akan menunjang aspek grafis dan kinerja yang luar biasa.

Hideo Kojima mengatakan bahwa dia telah menjadi penggemar berat Apple sejak membeli Mac pertamanya pada tahun 1994. Sejak saat itu Kojima pun bermimpi untuk menghadirkan karya terbaiknya tersedia di Mac. Dengan teknologi Apple terbaru, Death Stranding akan menjadi pengalaman baru bagi para gamer yang menggunakan Mac.

Baca Juga:

Potensi Apple Sebagai Platform Gaming

Potensi gaming Mac semakin tumbuh dengan kehadiran Death Stranding. Sebelumnya Mac sendiri sudah terlihat mampu menjalankan game besar seperti No Man Sky. Kini dengan hadirnya Hideo Kojima untuk membawakan game – game nya ke Mac semakin menguatkan pasar gaming Mac.

Keputusan Kojima untuk memperluas hadirnya ke platform Mac merupakan berita yang sangat menggembirakan bagi pengguna Mac yang selama ini merasa terabaikan dalam dunia game. Namun rasanya masih sangat lama agar Mac dapat menjadi platform gaming yang ideal. Tentunya tidak semua orang akan membeli Mac hanya untuk memainkan game yang dapat dihitung jari.

Namun kita tidak bisa mengabaikan akan potensi yang ada. Bukan hal yang tidak mungkin apabila beberapa developer dan publisher akan mulai melirik Mac sebagai pasar mereka. Dengan semakin banyaknya pengembang besar yang berinvestasi di platform Mac, masa depan gaming di Mac tampak semakin cerah.

Baca Juga:

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game di Mac. Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

HP Flagship Mahal di Pasaran Karena Tampilan dan Teknologi

GAMEFINITY.ID, Jakarta  – Handphone kelas atas atau dikenal dengan HP Flagship selalu diidamkan oleh sebagian besar konsumen. Ada banyak alasan mengapa HP Flagship begitu diantisipasi, mulai dari spesifikasinya yang canggih, menawarkan fitur yang begitu stabil, bahkan hanya karena mengikuti tren yang ada.

Baca juga:

Ponsel yang tengah dibicarakan kali ini adalah smartphone flagship Samsung Galaxy S23 yang dirilis belakangan ini. Harga yang dipatoknya pun juga tidak main – main, untuk seri normalnya dipatok mulai 13 jutaan untuk penyimpanan 8/128 GB hingga kelas termahalnya, Samsung S23 Ultra yang dijual dengan harga 26 jutaan rupiah dengan penyimpanan 12GB/ 1TB.

Terungkap fakta lain dari peredaran ponsel Flagship kalau ternyata harga pabrikan ponsel jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan harga ponsel yang dijual di pasaran. Kok bisa sih?

Ternyata Ponsel Flagship Tak Semahal Yang Dikira, Riset Membuktikan

HP Flagship Samsung S23 Ultra BoM Share
Susunan komponen pada Samsung Galaxy S23 Ultra
foto/Research Counterpoint

Dikutip dari lembaga riset Counterpoint, sejumlah fakta menemukan bahwa harga dari ponsel tersebut sebenarnya jauh dari kata mahal. Diketahui bahwa harga produksi dari Samsung Seri S ini tidak sampai 469 dolar AS atau 7 jutaan rupiah saja. Melalui BoM atau Bill of Material, harga diatas sudah mencakup mulai dari casing luaran, layar LCD, Chipset, kamera, dan sebagainya. 

Snapdragon 8 gen 2 chipset pada HP Flagship
Samsung S23 Ultra akan ditenagai dengan Chipset Snapdragon 8 gen 2

Dengan masing – masing presentase komponen prosesor sebanyak 35 persen, layar sebanyak 18 persen, 14 persen pada kamera, 11 persen memori, 8 persen case luaran, dan sisa komponen yang tak disebutkan sebanyak 15 persen. Adapun Chipset yang digunakan adalah Qualcomm Snapdragon 8 gen 2 berfabrikasi 4nm dikarenakan lebih hemat baterai, optimalisasi CPU serta GPU. 

Hal Inilah Yang Membuatnya Menjadi Mahal

Terlepas dari itu semua, terdapat beberapa faktor dimana harga HP Flagship seperti Samsung S series, Iphone , dan lain sebagainya menjadi sangat mahal, diantaranya pengeluaran – pengeluaran yang mencakup biaya riset, pemasaran, branding, dan lain sebagainya. 

Lantas apa sih tujuan vendor mengeluarkan biaya – biaya diatas? Jadi hal pertama yang dilakukan oleh vendor adalah  menentukan target pasar, kepada siapakah ponsel tersebut dijual? Ambil contoh Xiaomi dan BBK terhadap HP entry class mereka. 

HP tersebut dijual kepada siapakah? Tentunya kepada kalangan muda dan dewasa yang menginginkan ponsel spesifikasi oke namun terjangkau. Begitupun dengan Apple ataupun Samsung, kemanakah ponsel mereka ditargetkan? Pastinya dipasarkan ke kalangan pekerja kantoran dan masyarakat menengah atas yang notabene sudah tercukupi baik sandang, pangan, maupun papan.

Selanjutnya, branding atau merk. Sebagai contoh, ada dua produk fashion. Produk A berasal dari salah satu merk terkenal, dan produk B yang berasal dari merk antah berantah. Diantara keduanya, mana yang lebih dilirik? Pastinya yang A kan. 

Karena tadi identitas produknya yang lebih khas sehingga harganya menjadi lebih mahal. Begitupun dengan Apple , apa yang membuat keduanya lebih terkenal? Yap eksklusifitasnya. Seperti Apple yang menawarkan ponsel dengan keamanan yang begitu tinggi. Dibandingkan dengan Android, sangat sulit untuk mengoprek sistem operasi IOS dan diperlukan cara yang berbeda.

Sudah paham kan mengapa ponsel – ponsel premium harganya menjadi begitu mahal namun berbanding jauh dengan harga pabrikannya. Bagaimana menurut kalian?