GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Battle of Polytopia merupakan sebuah game indie buatan developer asal Swedia bernama Midjiwan AB yang rilis pada tahun 2016. Game ini telah mengalami berbagai perubahan. Termasuk perubahan engine dari awalnya menggunakan Adobe AIR menjadi Unity.
Polytopia dapat dimainkan di smartphone dengan mengunduhnya di play store atau app store. Game ini juga dapat dimainkan di PC via platform Steam. Secara garis besar, meskipun mengusung konsep turn-based strategy, game ini dapat dibuat bersantai di waktu senggang sambil mengasah pikiran.
Yuk, langsung simak review dari game ini!
Tampilan Interface Polytopia
Tampilan interface dari game ini dapat dibilang sangat sederhana. Hanya ada beberapa pilihan menu yang ditata secara rapi. Namun, kesederhanaan inilah yang membuat Polytopia mempunyai kesan santai.
Interface di dalam game-nya pun juga dapat dibilang to the point. Hanya ada beberapa gambar dan tulisan petunjuk menu yang sederhana. Mungkin developer-nya sengaja mengusung konsep UI yang sederhana agar para pemain tetap nyaman saat bermain.
Admin Rating: 9/10 (Meski sederhana, UI dari game ini sangat mudah dipahami)
Gameplay Polytopia
Seperti game turn-based strategy lainnya, para pemain akan bergerak secara bergantian. Tidak ada yang berbeda dari Polytopia untuk urusan gameplay. Hal-hal seperti tech tree, pemindahan pasukan, serta presentasi sebuah daerah terkesan basic dan sama dengan yang lain.
Polytopia memiliki 16 macam suku yang dapat dimainkan. Berbagai suku tersebut terdiri dari 12 suku reguler dan 4 suku spesial. Suku reguler memiliki tech tree yang sama, dengan perbedaan setiap suku memiliki tech tree awalan yang berbeda.
Lalu, 4 suku spesial lainnya, memiliki tech tree yang berbeda dari biasanya. Suku spesial tersebut memiliki kelebihan unik masing-masing. Contohnya seperti Aquarion yang pasukannya dapat berjalan di air, dan Polaris yang dapat merubah air menjadi es.
Polytopia mampu mengangkat gameplay-nya dengan berbagai macam terrain dan musuh. Pemanfaatan kondisi lingkungan di sekitar kota merupakan sebuah hal yang krusial dalam Polytopia.
Terrain juga menentukan bagaimana seorang pemain memprioritaskan penelitian di tech tree mereka. Karena suku memiliki kelebihan awal yang berbeda, maka setiap pemain wajib beradaptasi juga dengan terrain di sekitar kota awal.
Terkadang kota tersebut berada di tengah perairan. Hal ini berarti teknologi fishing dan sailing wajib dipelajari untuk meningkatkan level kota. Bila berada di daerah hutan, maka teknologi forestry akan menjadi sebuah prioritas.
Game ini memiliki berbagai macam mode permainan yang dapat dipilih. Perfection adalah mode dimana pemain akan berlomba untuk mendapatkan poin terbanyak dalam beberapa turn yang ditentukan. Domination merupakan mode permainan dimana pemain akan berlomba untuk mengalahkan yang lain dan menjadi pemain terakhir yang ada di map. Dan terakhir, adalah Creative mode dimana pemain dapat melakukan kustomisasi terhadap game yang akan mereka mainkan.
Sebagai tambahan, Polytopia baru saja menambahkan fitur diplomacy. Fitur ini akan menambah variasi pendekatan pemain dengan suku lain. Pemain dapat berkoalisi dengan suku lain, atau juga dapat bermusuhan dengannya.
Admin Rating: 10/10 (Meskipun terkesan sama, banyak fitur yang membuatnya berbeda)
Baca Juga: Review DOKDO, Petualangan Arungi Lautan dan Kuasai Daratan
Grafis Polytopia
Grafis dalam game ini mengusung konsep low-poly square shaped. Gaya grafis tersebut memanglah akrab dengan kata sederhana. Penggambaran keadaan lingkungan dan pasukan juga dapat dibilang cukup jelas bila dilihat para pemain.
Mungkin bagi yang suka grafis kualitas tinggi hal ini adalah hal negatif. Namun, di sisi lain grafis ini dibuat sederhana juga bertujuan agar device low-end dapat memainkannya.
Admin Rating 9,5/10 (Grafis sederhana, namun mampu mengangkat permainan dan ramah device kentang)
Audio
Audio merupakan satu-satunya nilai negatif dari game ini. Musik yang berada di menu utama maupun yang ada di permainan terkesan monoton. Memang, musik yang dibawa terkesan santai dan membawa hawa rileks. Namun, variasi yang dibawa hanya satu macam saja.
Mungkin sang developer sengaja membuat hal tersebut agar para pemain dapat bermain sambil mendengarkan lagu favorit mereka masing-masing. Karena, berdasarkan pengalaman admin, mendengarkan lagu favorit lebih enak ketimbang mendengarkan BGM dari game-nya.
Admin Rating: 5/10 (Tidak ada variasi musik, musik sederhana, seolah menyuruh pemain untuk membawa lagu sendiri)
Addictivity
Polytopia memiliki tingkat replayability yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan map yang random membuat setiap permainan terasa berbeda. Dan, tidak adanya cerita membuat game ini tidak hany berfokus pada main story saja.
Sejauh ini, admin masih sering bermain Polytopia baik di smartphone maupun laptop sejak beberapa tahun yang lalu.
Admin Rating: 8/10 (Setiap permainan terasa berbeda karena map yang dibuat random)
Worthiness
Meskipun game ini gratis di Play Store maupun App Store, para pemain hanya akan dapat 3 suku yang dapat dimainkan. Sisanya, pemain harus membeli seharga Rp. 15.000,00 untuk setiap suku reguler dan Rp. 30.000,00 untuk setiap suku spesial. Bila ditotal, untuk membuka seluruh suku akan dikenakan biaya Rp. 225.000,00.
Namun, berbeda halnya dengan versi PC. Di Steam harga base game Polytopia adalah Rp. 95.000,00. Base game tersebut sudah membuka seluruh suku reguler. Sementara 4 suku spesial dijual seharga Rp. 25.000,00 masing-masing. Para pemain dapat juga membeli Deluxe Edition seharga Rp. 156.795,00 yang sudah membuka seluruh suku. Tentu saja harga akan turun saat sale, karena Polytopia sering mengikuti sale di Steam.
Admin Rating: 7/10 (Harga mahal dan lebih murah di PC, namun wajar, developer indie perlu dana)
Kesimpulan
Polytopia merupakan turn-based strategy game yang punya keunikan sendiri. Meskipun sederhana, namun gameplay yang dihasilkan tidak sederhana sama sekali. Banyak fitur dan suku untuk membuat berbagai macam variasi permainan. Meskipun audio yang diberikan tidak terlalu bagus dan harganya mahal, Polytopia mampu memberikan pengalaman bermain untuk jangka waktu yang panjang.
Total Admin Rating: 8/10
Baca Juga: Netflix Gaet Microsoft Beri Opsi Berlangganan dengan Iklan