Tag Archives: arcade game

Evercade Konsol Retro Terkini dengan ROM Serba Legal

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Evercade merupakan perangkat keras asal Inggris, Blaze Entertainment. Evercade berfokus pada game bergaya retrogaming dengan menggunakan ROM cartridge yang masing-masing berisi sejumlah game yang umum pada konsol handheld.

Pengembangan Evercade sendiri dimulai pada 2018, dan konsol ini dirilis Mei 2020, setelah mengalami beberapa penundaan. Saat awal diluncurkan, Evercade ini menawarkan 10 ROM cartridge dengan total gabungan kurang lebih 122 game.

Baca juga: Review Manhunt 2, Sekuel Game Stealth Execution dari Rockstar

Game Company dalam Perilisan Evercade

Arc System Works, Atari, G-Mode, Interplay Entertainment, Bandai Namco Entertainment dan Piko Interactive telah merilis versi emulasi dari game mereka untuk dapat dimainkan di Evercade. Homebrew game yang sudah ada juga telah dirilis ulang untuk konsol Evercade oleh Mega Cat Studios.

Evercade mampu memainkan game yang awalnya dirilis untuk Atari 2600, Atari 7800, Atari Lynx, Intellivision, NES, SNES, dan Sega Genesis/Mega Drive, serta beberapa game arcade lainnya.

Evercade

Pada 31 Mei 2022, Blaze Entertainment selaku pengembang mengumumkan bahwa konsol tersebut akan dihentikan produksinya. Dengan kata lain Evercade mencapai titik dimana rilisnya Evercade EXP yang ditingkatkan dan akan rilis selama musim dingin di 2022 dan 2023.

Evercade Sebagai Konsol Arcade Handheld Generasi Terbaru

Evercade dikembangkan oleh Blaze Entertainment yang berada di Inggris. Perusahaan ini sebelumnya juga memproduksi produk terkait Atari dan Game Gadget. Blaze memulai pengembangan Evercade di tahun 2018, dengan tujuan menciptakan konsol yang lebih unggul dari perangkat tipe plug-and-play.

Evercade

Evercade resmi diumumkan pada April 2019, sebagai konsol retro gaming portabel dengan kemampuan untuk dihubungkan ke layar televisi atau mirror.

Pada awalnya, Evercade dirilis untuk kuartal keempat tahun 2019, sebelum alami penundaan hingga 20 Maret 2020, dan sedikit mundur lagi hingga 22 Mei 2020.

Evercade dijual seharga £60/$80 dengan satu paket dengan cartridge game, sedangkan edisi premium dijual seharga £80/$100 dan termasuk tiga cartridge game.

Evercade

Secara umum, Evercade terbagi atas beberapa gaya game yang tentunya dibagi berdasarkan cartridge, seperti Retrogaming, Arcade, dan Computer game. Berikut beberapa game yang dapat dimainkan di Evercade, antara lain seperti Pac-Man, Power Football, Worms Armageddon, Summer Games, dan banyak lagi lainnya.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Arcade Game kini banyak dicari oleh para pemain yang ingin dan mampu berjalan di perangkat mereka dengan sentuhan nuansa yang nyata seperti mereka memainkan di platform game tersebut masing-masing.

Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

Kali ini penulis akan memberikan beberapa rekomendasi Arcade game yang cukup ikonik pada masanya, bahkan hingga saat ini. Berikut Arcade game ikonik yang kini dapat berjalan di Emulator.

Baca Juga : JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Kini Tetap Eksis

King of Fighters

Arcade Game
King of Fighters – Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

Merupakan salah satu game Arcade rekomendasi penulis. King of Fighters atau lengkapnya adalah The King of Fighters merupakan game Battle Action yang cukup populer diawal kehadiran mesin Arcade kala itu.

Sebuah Arcade yang memiliki konsep awal merupakan Battle Side-Scrolling beat ‘em up. Hal ini berubah konsep sampai ketika SNK selaku pengembang dan penerbit mengubah menjadi game Fighting yang mengambil sub-judul milik Fatal fury.

Salah satu series yang cukup populer dimaraknya mesin Aecade Ding-dong adalah The King of Fighters ’94. Series ini sekaligus menjadi series pembuka untuk judul The King of Fighters dimasa depan.

The King of Fighters pertama kali rilis pada Agustus 1994 oleh SNK, Eolith, BrezzaSoft, Noise Factory, serta beberapa penerbit yang tidak hanya satu. The King of Fighters series hingga sampai ini dapat berjalan diseluruh platform yang mendukung game arsitektur 32-bit

Metal Slug

Arcade Game
Metal Slug – Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

Metal Slug series menjadi salah satu game Arcade rekomendasi pemain selanjutnya. Game bergaya Run and Gun ini masih termasuk produk milik SNK, perusahaan yang turut mengembangkan The King of Fighters.

Game Arcade bertema Run and Gun, bukan Hit and Run ini mengusung gameplay yang hampir sama setiap beberapa generasi kedepannya. Sebuah game action persfective Third Person ini mengusung metode Side-Scrolling bergaya platformer.

Salah satu series yang populer ada pada masa keemasan PlayStation, tepatnya pada era PlayStation, dan PlayStation 2. Game ini termasuk cukup diminati berkat gameplay-nya yang ringan dan tidak pernah sama sekalipun menghadirkan sebuah alur cerita. Sebuah game yang murni benar-benar game Arcade.

Metal Slug pertama kali dirilis pada April 1996 oleh SNK dan beberapa developer lainnya, salah satunya adalah Nazca Corp. game ini kini dapat dimainkan di hampir semua platformer, seperti PlayStation Series, Windows, bahkan Mobile.

Pepsiman

Arcade Game
Pepsiman – Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

Salah satu game action yang dirilis di Jepang dengan Main Character bernuansa Amerika, kurang lebih sepperti itu. Pepsiman sendiri menjadi salah satu game yang populer pada zaman PlayStation 1. Menjadi game SinglePlayer yang pelopori game Hit and Run seperti Subway Surfers, Temple Run, dan banyak lagi.

Pepsiman sendiri merupakan hasil kerja sama 2 oknum negara yang dimana Kotaro Uchikoshi selaku penulis yang menciptakan 3D Model untuk game Pepsiman, dan publisher Amerika yang mencari-cari usaha untuk memperleh hak terbit di Amerika Serikat.

Sebuah game dimana ada superhero yang diskenal dengan Pepsiman yang meneyelamatkan orang-orang yang alami dehidrasi, dengan memberikan sekaleng minuman Pepsi. Menggunakan sudut pandang orang ketiga, yang dimana sang Pepsiman berlari lurus sembari menghindari obstacle didepannya disertai beberapa scene slowmotion yang keren.

Pepsiman dirilis pada Maret 1999 oleh studio KID dan Hisayoshi Ichikawa sebagai produser. Game ini dapat dimainkan di platform PlayStation. Jika pembaca sekalian ingin memainkannya kembail, pemain dapat memainkannya menggunakan bantuan perangkat lunak berbasis emulasi.

Beberapa pengembang indie kini telah banyak hadirkan emulator yang dapat menjalankan sistem platform tertentu. Beberapanya dapat menjalankan sistem operasi secara multi dan hanya ada yang bersifat single. Beberapa emulator tersebut seperti PSX, PCSX, PPSSPP, RetroArch, dan Citra.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Kini Tetap Eksis

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – JoJo’s Bizarre Adventure atau yang biasa dikenal dengan JoJo merupakan game battle yang diadaptasi dari animanga karya Hirohiko Araki berjudul sama, JoJo’s Bizarre Adventure.

Game ini dirilis pada tahun Desember 1998 yang dikembangkan oleh Capcom dan CyberConnect2. Game ini dapat dimainkan di platform Arcade Machine, PlayStation, Sega Dreamcast, PlayStation 3, dan Xbox 360

Sinopsis JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Kini Tetap Eksis

Bercerita tentang seorang anak SMA yang pergi keliling dunia bersama teman-temannya untuk menyembuhkan sang ibu yang terkena kutukan Joestar Family. Kutukan yang disebabkan karena kontra diksi bangkitnya musuh keluarga Joestar yaitu, Dio Brando yang kembali bangkit menggunakan tubuh Jonathan.

Berbarengan dengan itu, muncul tipe power baru yang beberapa orang mendapati power tersebut dari keturunan ataupun keterlibatan dengan Stand’s Arrow. Power yang memungkinkan penggunanya dapat memanggil dan menggunakan power tersebut untuk bertarung. Power yang dihasilkan dari manifestasi sang pengguna. Power tersebut disebut Stand.

Dapatkan Joestar dan kawan-kawan pergi untuk mengalahkan Dio Brando serta menyelamatkan dunia dan ibu Jotaro?

Baca Juga : Fullmetal Alchemist Dual Sympathy, Preman MAL di Nintendo DS

Gameplay (10/10)

Review JoJo’s Bizarre Adventure
Gameplay – JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Tetap Eksis

JoJo’s Bizarre Adventure merupakan game action yang umumnya tampil dengan gaya retro pada arcade machine. Walaupun hadir dengan gaya game arcade, JoJo’s Bizarre Adventure mengusung story atau alur cerita yang cukup menarik.

JoJo’s Bizarre Adventure membawakan sebuah cerita yang mengikuti alur pada serialisasi manga-nya dengan judul yang sama. Jika pada anime-nya, JoJo’s Bizarre Adventure mengambil alur di Stardust Crusaders.

Cerita yang diambil pada Stardust Crusaders dimulai ketika pertemuan Avdol dengan Jotaro di dalam ruang tahanan penjara, hingga berhenti pada kemenangan JoBros Gang melawan Dio dikota Mesir yang telah menyempurnakan stand miliknya.

Mengusung mekanisme game battle 1 vs 1 seperti beberapa game battle lainnya. Dalam pertarungan, pemain dapat menggerakan karakter yang digunakan untuk mengeluarkan combo-combo yang punya kesan ikonik, mengingat combo-combo tersebut masih bersumber dari animasinya, bahkan voice action juga menggunakan yang ada pada anime-nya untuk tiap karakter.

Setidaknya ada 2 mode pada awal permainan yang cukup menyenangkan SP Story dan Arcade. Pada mode SP Story yang merupakan mode dimana pemain akan bermain dalam alur cerita maju dan untuk pertarungannya menyesuaikan dengan tiap battle yang terjadi kedepannya.

Untuk mode Arcade, merupakan salah satu mode yang sedikit jarang ada pada game battle dengan balutan story. Arcade sendiri memugkinkan pemain untuk melihat atau memainkan suatu karakter yang dimana tiap karakternya dimulai pada awal ceria mereka berada pada serial itu hingga akhir debut karakter tersebut.

Graphic (9/10)

Review JoJo’s Bizarre Adventure
Graphic – JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Tetap Eksis

JoJo’s Bizarre Adventure mengusung visual yang setidaknya sudah lebih dari cukup untuk ukurang game PlayStation generasi pertama satu ini. Pada dasarnya sendiri game ini merupakan game yang hadir di mesin arcade dan beberapa konsol lainnya.

Memiliki visual perpaduan retro yang apik, dan pewarnaan yang tentu saja matching dengan penggambaran karakter. Mengingat bahwa JoJo sendiri merupakan serial yang hadir dengan style yang cukup berbeda dari serial lainnya.

Walau terbilang game retro yang hadir dibawah tahun 2000-an, untuk pergerakan yang dihasilkan oleh tiap karakter terbilang cukup lebih baik dari beberapa game modern ini. Baik pergerakan karakter maupun VFX yang dihasilkan dengan sangat baik.

Control (8/10)

JoJo’s Bizarre Adventure sebagai game retro yang hadir di PlaySation memiliki kontrol yang cukup rumit dalam pergerakan dan eksekusi karakter, sangat berbanding terbalik dengan tampilan yang diberikan dari awal hingga akhir game.

Setidaknya JoJo seri ini hadir dengan kontrol karakter yang beragam dan dipadu dengan combo-combo tiap karakter yang ikonik dan tentunya cukup sulit dilakukan. JoJo’s Bizarre Adventure nyatanya cukup sulit dalam urusan melakukan serangkaian serangan tanpa harus berhenti atau terganggu ditengah.

Contoh salah satu gerakan ikonik yang diberikan ada pada karakter Kujo Jotaro. Pemain dapat melakukan serangan Star Platinum Punch yang ikonik dengan ora-ora-nya ini menggunakan 3 langkah gerakan yang ribet dan chance berhasilnya sangat lah diluar nalar.

Addictive (9/10)

Review JoJo’s Bizarre Adventure
Addictive – JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Tetap Eksis

Mode SP Story dan Arcade menjadi kunci tingkat adiktif yang sangat tinggi atau cukup baik. Pada SP Story sendiri, pemain dapat bermain sembari mengikuti alur cerita yang disajikan layaknya slide pada manga anime-nya, bahkan tampil lebih baik lagi.

Untuk mode Arcade ini pemain dapat mengikuti alur cerita dari tiap karakter yang tampil pada SP Story dari awal debut hingga akhir debut mereka. Bahkan pada mode Arcade sendiri ada karakter Joseph Joestar muda yang dimana dirinya ini hanya hadir pada Phantom Blood.

Music (8/10)

Hadir dengan serangkaian aspek musik yang tidak asing dengan retro game yang ada kebanyakan. Bahkan hal ini menjadikan JoJo sendiri terkenal dengan sistem arcade-nya.

Hadir dengan latar musik yang lebih dari cukup serta voice action yang setidaknya sudah baik. Selain itu juga ada serangkaian Sound Effect yang melengkapi game ini.

Kesimpulan

JoJo’s Bizarre Adventure menjadi salah satu game retro yang turut diadaptasi terus menerus. Berikut kelebihan dan kekurangan JoJo’s Bizarre Adventure yang dapat penulis sampaiakan.

Kelebihan

Hadir dengan cukup baik, terlebih dalam urusan gameplay, graphic dan alur cerita yang tersaji. JoJo’s Bizarre Adventure turut hadir dengan karakter yang sesuai dengan serinya dan lengkap tanpa ada yang dikurangi.

Walau hadir dengan mekanisme kontrol yang cukup rumit, setidaknya mereka hadir dengan pose, gerakan, serangan, dan semboyan yang ikonik dari JoJo’s Bizarre Adventure.

Kekurangan

Sedikit kekurangan dari JoJo’s Bizarre Adventure yang terlihat cukup jelas. Kontrol yang sulit menjadikan game satu ini memiliki kekurangan yang menyulitkan untuk pemain.

Selain itu juga, minimnya Sound Effect atau voice action yang cukup jarang terdengar ketika battle, kecuali hanya ketika ingin mengeluarkan jurus andalan.

Untuk JoJo’s Bizarre Adventure, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8

Sekian Review JoJo’s Bizarre Adventure yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

SNK Sebagai Perusahaan Game Dengan Produk yang Memorable

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – SNK Corporation atau SNK Corp. merupakan perusahaan perangkat keras dan perangkat lunak video game dari Jepang. Menjadi penerus dari Shin Nihon Kikaku yang saat ini juga memiliki judul video game SNK dan platform Neo Geo.

Shin Nihon Kikaku selaku penerus SNK sendiri berdiri pada 22 Juli 1978 oleh Eikichi Kawasaki di Suiko, Osaka, Jepang. Memiliki nama pada awalnya adalah Shin Nihon Kikaku, dan punya arti berupa Proyek Baru Jepang.

Perusahaan ini mengalami perkembangan sedikit demi sedikit, Shin Nihon Kikaku lebih dikenal oleh umum dengan sebutan SNK Corporation dan menjadi nama resmi perusahaan ini di tahun 1986.

Baca Juga : Hatsune Miku: Project Diva, Legenda Vocaloid Dalam Genggaman

Awal Debut SNK Sebagai Pengembang Arcade Machine

SNK atau Shin Nihon Kikaku berdiri pada 1973 mengalami re-organisasi pada atahun 1978 sebagai perusahaan saham dengan nama yang sama, hanya di tambah Corporation dibelakang namanya. Menjadi salah satu perusahaan yang ikut menghadirkan dan pemasaran game koin secara independen.

Pada tahun 1980-an, SNK telah merilis dua judul pertamanya, yaitu Ozma Wars (1979) dan Safari Rally (1980), mendapati peningkatan yang cukup signifikan dalam waktu 1 tahun dengan dibuktikan dengan rilisnya Vanguard.

Game-game tersebut dilisensikan ke Centuri untuk distribusi di Amerika Utara, dan Vanguard menjadi sebagian dari keberhasilan Centuri sebagai distributor game. Cabang di Amerika sendiri dibuka pada 20 Oktober 1981 yang bernama SNK Electronics Corporation.

Bangkrut dan Playmore Corp yang Melambung Tinggi

SNK sebagai pengembang game, mereka berfokus pada industri arcade game yang booming saat itu ditahun 1990-an, tetapi karena minat terhadap arcade game jatuh ke platform konsol rumahan dan portable ditahun 2000-an, mereka tidak mampu menyesuaikan diri dengan market yang terus berubah. Hal ini menyebabkan kegagalan SNK dalam versifikasi ke pasar baru untuk perilisan perangkat kerasnya.

SNK Corporation
Metal Slug – SNK Sebagai Perusahaan Game Dengan Produk yang Memorable

Tepat di 22 Oktober 2001, SNK mengajukan pailit dan penempatan hak intelektual untuk produk yang sebelumnya dilelang. Beberapa game dan hak pengembangan SNK untuk produknya dijual ke beberapa perusahaan lain. Salah satunya BrezzaSoft yang memproduksi franchise The King of Fighters di 2001 dan 2002, kemudian Mega Enterprise  yang turut mengembangkan Metal Slug 4.

Untuk membangun kembali eksistensinya, Playmore mengakusisi BrezzaSoft dan mantan pengembang SNK, serta pengembang Neo Geo yang berbasis di Jepang. pada Juli 2003, Playmore mengakusisi dan mengkonsolidasikan semua entitas kedalam SNK Playmore, hal ini lakukan setelah mendapatkan haknya kembali untuk menggunakan nama SNK dari Aruze.

Drama Sana-Sini Berakhir dengan Hadirnya Nama Baru, SNK Playmore

Pada September 2006 di Tokyo Game Show, SNK Playmore mengumumkan bahwa mereka telah berhenti memproduksi game di Atomiswave yang mendukung  platform arcade Type X2 Taito. Tentunya hal ini memberikan dampak berupa penurunan industri game komersial, dan beberapanya mengalihkan pengembangannya ke game konsumen, salah satunya game asli PlayStation 2, Nintendo DS, Mobile, dan beberapa platform lainnya.

SNK Corporation
King of Fighters XV – SNK Sebagai Perusahaan Game Dengan Produk yang Memorable

Beberapa game yang hadir dan terkenal setelah kebangkitan SNK Playmore sendiri, merupakan game yang trend hingga saat ini. Beberapa franchise-nya seperti Metal Slug Series dan King of Fighters: Maksimum Impact.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Syn Sophia, Pengembang Virtual Wrestling Pertama di Dunia

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Syn Sophia, Inc. atau dalam bahasa Jepang-nya Kabushiki Gaisha Shin Sofia merupakan studio pengembangan indie video game yang berlokasi di Kichijoji, Tokyo, Jepang. Syn Sophia didirikan pada 19 Juni 1995, dan menjadi terkenal berkat video game gulat yang cukup populer.

Syn Sophia merupakan salah satu studio pengembang indie video game yang sering berganti-ganti nama, sebelumnya Syn Sophia bernama AKI Corporation dan The Man Breeze.

Studio ini menjadi salah satu studio yang terkenal dan mengenalkan video game gulat virtual pertama yang populer di akhir 1990 dan awal pertengahan tahun 2000-an, yang berawal dari rilisnya Virtual Pro-Wrestling di tahun 1996. Menjadi judul pertama dalam seri Virtual Pro Wrestling.

Baca Juga : SONY, Sang Pemenang Perang Besar Dunia Konsol

Karir Emas di Dunia Gulat Virtual

Pada awalnya, Syn Sophia yang masih bernama The Man Breeze merilis game gulat virtual di tahun 1996. Pengambilan ikut serta perusahaan di World Championship Wrestling terbukti sukses diakhir tahun 1990-an dengan keberhasilan merilis beberapa game, puncaknya pada WCW/nWo Revenge untuk Nintendo 64.

Syn Sophia
WCW/nWo Revenge – Syn Sophia, Developer Virtual Pro Wrestling Pertama di Dunia

Hal ini mengakibatkan Word Wrestling Federation memutus hubungan kontrak 12 tahun dengan Acclaim Entertainment dan bermitra kepada THQ/AKI pada 1999. Hal ini menjadi awalan yang manis dan berakhir dengan rilisnya WWF No Mercy.

Perubahan Nama Beserta Produk Syn Sophia

Perusahaan sebelumnya yang merilis banyak game bertema gulat mengganti namanya pada 1 April 2007 menjadi Syn Sophia, Inc. Menjadi awal rilisnya genre game yang cukup jauh berbeda dari genre sebelumnya, Syn Sophia mengembangkan game pertama dengan nama Ganbaru Watashi no Kakei Diary untuk Nintendo DS di tahun 2007.

Syn Sophia
Ganbaru Watashi no Kakei Diary – Syn Sophia, Developer Virtual Pro Wrestling Pertama di Dunia

Namun, mereka masih menggunakan nama sebelum Syn Sophia di beberapa game mendatang hingga 2008 dengan merilis Style Savvy untuk Nintendo DS, dan Ready 2 Rumble: Revolution yang dikembangkan dengan atas nama AKI Corporation USA.

Produk Cross-Genre Atas Nama Syn Sophia

Sebelum Syn Sophia berganti nama dari AKI dan The Man Breeze, studio ini terfokus pada permainan gulat virtual yang salah satunya seperti Def Jam Series dan Virtual Pro-Wrestling. Namun setelah berganti nama menjadi Syn Sophia, studio ini berfokus pada game dengan tema yang cenderung Girly dan game yang interaktif seperti Ganbaru Watashi no Kakei Diary di 2007.

Hal ini menjadi langkah awal Syn Sophia yang berkecimpung di dunia video game idol, serta memulai debutnya bersama dengan Takara Tomy. Salah satu karya hasil debut bersama Takara Tomy dalam seri idol ada pada game, Pretty Rhythm Series.

Syn Sophia
Pretty Rhythm – Syn Sophia, Developer Virtual Pro Wrestling Pertama di Dunia

Salah satu seri dari Pretty Rhythm pertama Syn Sophia dan Takara Tomy yang berjudul, Pretty Rhythm: Dear My Future yang dirilis pada 2012 bersamaan dengan Style Savvy: Trendsetter untuk Nintendo.

Selain pada perilisan game idol, Syn Sophia juga sempat mengembangkan game bertema action dengan judul Dragon Quest: The Adventure of Dai-Xross Blade di 2020 untuk platform Arcade.

Syn Sophia mengembangkan beberapa game idol dalam kurun waktu yang cukup lama, dengan permulaan pada tahun 2007 hingga 2021. Kebanyakan game idol ini merupakan entri pada seri Pretty Rhythm dan  hanya bergerak pada bidang platform sebatas Nintendo, Arcade, dan PlayStation yang walau hanya ada beberapa saja.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Slash and Girl, Endless dengan Hit and Run yang Keren

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Slash and Girl merupakan salah satu Endless game yang mengusung gaya Action didalamnya. Game ini merupakan game Arcade yang serupa dengan Subway Surfers. Slash and Girl dirilis pada Maret 2020 oleh SHENZHEN QINGTIAN IE TECHNOLOGY CO., LTD. Game ini dapat dimainkan di Android dan IOS.

Baca Juga : Review Kingdom War, Kingdom Rush Free Version Bergaya Anime

Sinopsis Slash and Girl, Endless dengan Hit and Run yang Keren

Berlatar di tahun 2190, sebuah bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebuah bencana besar yang terjadi di planet HOPE. Ada satu badut yang kesal di The Shinning Path. Badut yang miliki mulut cukup besar dan selalu menyeringai dengan cara yang menyeramkan.

Tetapi hadir seorang gadis bernama Doris yang sangat agresif dalam berurusan dengan si Joker atau badut di planet Hope.

Gameplay (9/10)

Review Slash and Girl
Gameplay – Review Slash and Girl, Endless dengan Hit and Run yang Keren

Slash and Girl merupakan salah satu game arcade endless yang memiliki gameplay game running. Game ini mengusung mekanisme endless run sebagai konsep permainannya. Walaupun endless, Slash and Girl dikemas seolah game ini memiliki story yang objective, nyatanya hanya berlari sembari menghindar.

Jika pemain sedikit teliti, Slash and Girl memiliki gameplay hingga mekanisme yang sama seperti game Subway Surfers. Sedikit yang membedakan Subway Surfers dengan Slash and Girl terletak pada action yang dibawakan oleh Slash and Girl.

Slash and Girl menuntut pemain untuk mengendalikan karakter seorang perempuan bernama Doris. Doris sendiri merupakan karakter utama di game yang bergerak secara objektif untuk mengeksekusi habis badut badut sepanjang arena lari Doris.

Graphic (9/10)

Review Slash and Girl
Graphic – Review Slash and Girl, Endless dengan Hit and Run yang Keren

Slash and Girl memiliki visual maupun grafis yang sangat menarik. Visual yang disajikan dengan cukup ramai, terlebih lagi diramainkan dengan adanya environtment dan tekstur pada game ini.

Slash and Girl memiliki visual yang menacing dan ramai. Memiliki pewarnaan yang terang dan aksesoris karakter yang sangat ramai, bahkan untuk skin karakter default yang diberikan secara Trial.

Memiliki penggambaran karakter yang cukup akward, tetapi masih bisa dicerna oleh mata manusia, bahkan pemain dapat melihat bahwa si Doris ini merupakan seorang gadis manis.

Control (9/10)

Slash and Girl dibawakan dengan mekanisme control slide. Sebuah kontrol yang hanya mengandalkan eksekusi sentuhan berupa slide pada smartphone. Setidaknya ada beberapa jenis eksekusi kontrol dalam menggerakkan si Doris ketika berlari.

Ada setidaknya 4 tipe kontrol dalam Slash and Girl. Kontrol ini pada dasarnya sama, hanya saja yang membedakan terletak pada arah pergerakan kontrol saja. Untuk kontrol bergerak maju atau lari, Slash and Girl dibawakan dengan kontrol gerak maju otomatis.

Ada 4 tipe kontrol gerak yaitu, Slide atas, untuk melompat dan mengeksekusi badut, slide kebawah untuk rolling, dan slide kanan-kiri untuk menghindar. Kontrol yang cukup simpel untuk game Endless Run.

Addictive (8/10)

Review Slash and Girl
Addictive – Review Slash and Girl, Endless dengan Hit and Run yang Keren

Sebagai game endless run, Slash and Girl cukup menyenangkan untuk dimainkan, terlebih diwaktu luang. Mengingat game ini merupakan game endless, yang dimana endless game merupakan game yang tidak memiliki tujuan dan hanya terfokus kepada mekanisme bermain tanpa batas.

Slash and Girl cukup membosankan jika dimainkan terlalu sering. Memiliki kustomisasi aksesoris, outfit, weapon yang beragam, jadi nilai tambah untuk Slash and Girl. Slash and Girl ini juga cukup mengesalkan karena ada beberapa yang seharusnya tidak diperlukan yang akan dibahas di aspek selanjutnya.

Music (8/10)

Sebagai game arcade endless, dapat dipastikan bahwa Slash and Girl memiliki aspek maupun unsur musik yang tidak kalah menarik dari pendahulunya, Subway Surfers. Memiliki latar musik dan sound effect yang menarik dan kompatibel dengan latar maupun konsep game.

Memiliki latar musik yang cukup menarik. Latar musik yang dibawakan dengan gaya metal dan rock, sangat cocok dengan karakter Doris yang punya sifat Joker.

Sound effect yang cukup menyenangkan dan keren, namun cukup menganggu juga. Sound effect seperti suara ketika Doris menghempaskan badut ketika menabraknya, dan banyak Sound effect lainnya.

Kelebihan

Slash and Girl menjadi Endless run yang memiliki keunggulan tersendiri. Salah satu keunggulannya adalah fitur dan mekanisme yang lebih kompleks dari game Arcade lainnya. Salah satunya terletak pada mode permainan yang terdiri dari 3 mode.

Selain itu juga, Slash and Girl memiliki environtment dan objek menarik lain yang turut meramaikan isi permainan. Salah satu yang ramai adalah pada outfit dan weapon yang digunakan.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang seharusnya tidak ada pada Slash and Girl. Tidak seperti Endless run lainnya, Slash and Girl membutuhkan koneksi internet untuk dapat memainkannya. Mengingat bahwa Slash and Girl merupakan game Endless, dipikir kembali bahwa Slash and Girl lebih baik tanpa koneksi internet.

Untuk Slash and Girl, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Sekian Review Slash and Girl yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.