Tag Archives: arcade

Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Metal Slug X merupakan salah satu seri Spin-Off dari seri ke-3 dengan judul yang sama. Metal Slug X dirilis pada Maret 1999 oleh SNK Playmore. Game ini tersedia dan dapat dimainkan di Android, Nintendo Switch, PlayStation Portable, PlayStation, Windows, Arcade Machine, dan Amazon Luna.

Sinopsis Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Bercerita tentang 4 petarung dunia pertempuran yang diberikan misi untuk menghancurkan markas besar musuh di Timur Tengah, kelompok yang terdiri atas 2 laki-laki dan 2 perempuan handal. Petarung tersebut adalah Marco, Eri, Tarma, dan Fio.

Baca Juga : Cafe Racer, Touring Open-World dengan Balutan Sandbox

Gameplay (9/10)

Review Metal Slug X
Gameplay – Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Metal Slug X merupakan salah satu game Run and Gun yang dapat dimainkan hampir diseluruh platform yang ada. Game ini awalnya hadir di PlayStation generasi pertama dengan judul Metal Slug X. Memiliki mekanisme yang umum seperti kebanyakan game Arcade Run and Gun yang ada.

Metal Slug X hadir secara umum dengan Run and Gun yang terkemas rapih dalam game Arcade, selain itu juga game ini tampil dalam wujud Run and Gun Side-Scrolling yang umum ada di game platformer di mesin Arcade atau konsol.

Pemain dituntut untuk terus maju dan mengalahkan musuh sebanyak mungkin dengan menggunakan senjata yang telah disediakan dan bisa didapatkan di pertempuran juga. Beperan dalam satu karakter yang sebelumnya dapat pemain pilih, dan bertarung di pertempuran yang berlatar dinegara timur Tengah atau padang pasir dan banyak lagi.

Karena Metal Slug X merupakan game Arcade, dapat dipastikan bahwa game ini mengusung mekanisme Endless Game yang tidak terlalu mencolok berkat mekanisme cerita yang berjalan maju dan perpindahan lokasi yang variatif.

Graphic (9/10)

Review Metal Slug X
Graphic – Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Metal Slug X tampil dengan cukup baik terlebih dalma urusan visual. Visual-nya sendiri sudah lebih baik, mengingat mayoritas visual yang tersaji pada saat itu telah lebih baik dan Metal Slug X masuk dalam kategori visual yang baik tersebut.

Hadir dengan visual yang umum dengan gaya Retro serta Pixel yang mungkin tersusun atas susunan pixel 32 untuk tiap objek yang ada, dan juga turut hadirkan environtment serta latar yang matching dengan karakter ataupn kondisi permainan.

Control (9/10)

Secara garis besar, Metal Slug X menghadirkan kontrol yang menyesuaikan dengan controler pada konsol di masa itu. Hadir pada PlayStation generasi 1, Metal Slug X tampil dengan mekanisme kontrol yang sederhana.

Kontrol yang hadir pada Metal Slug X seperti X untuk melompat, Kotak untuk menembak, Bulat untuk melempar granat/bom, D-Pad untuk bergerak serta mengarahkan senjata, dan masih banyak lagi yang menyesuaikan.

Mungkin cukup sedikit sulit pada kebanyakan seri Metal Slug yang ada. Pemain diharuskan mengarahkan serangan kemusuh dengan 1 jenis kontrol yang berfungsi ganda, bergerak serta mengarahkan senjata.

Addictive (10/10)

Review Metal Slug X
Addictive – Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Metal Slug X tampil dengan cukup baik dan disambut baik oleh fans SNK serta PlayStation. Kebanyakan series Metal Slug memiliki gameplay yang hampir sama dan perkembangan visual yang terus meningkat walau tidak secara signifikan.

Pada tiap serinya bahkan Metal Slug X hadirkan 4 karakter ikonik yang dapat pemain gunakan seperti Marco, Eri, Tarma, dan Fio. Beberapa yang membedakan dari keempat pejuang ini adalah ekspresi, visual, serta reaksi mereka saat bertempur.

Music (9/10)

Untuk aspek musik, Metal Slug X masih mengadaptasi secara keseluruhan musik yang telah ada sebelumnya, baik latar musik maupun sound effect. Walaupun begitu, latar musik dan sound effect yang dihadirkan ini sangat ikonik dan mungkin sulit diterima jika mengalami perubahan secara signifikan.

Untuk sound effect yang membuat menarik, voice action setiap kali mati ataupun menyelematakan prisioner hingga mendapatkan senjata yang berbeda, semua terasa menarik dan ikonik di telinga para penikmat dan pengguna PlayStation.

Kesimpulan

Metal Slug X menjadi salah satu Run and Gun Arcade yang ikonik pada masanya. Berikut kelebihan dan kekurangan Metal Slug X yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Metal Slug X memiliki mekanisme kontrol yang selalu sama dan terasa nyaman di mekanik atau teknik tangan para pemain. Jika pemain menggunakan emulator seperti PSX, kontrol tersebut dapat dikustomisasi sesuka hati, bahkan visual-nya sekalipun.

Kekurangan

Sedikit kekurangan Metal Slug X yang dapat penulis sampaikan. Dari masa ke masa dan dari series ke series, ada satu hal yang membuat game ini dirasa sangat menyulitkan seperti ketidak bergunaannya bar Health Point. Jika karakter terkena serangan 1 kali, maka langsung mati, hal ini membuat Health Point bar tidak berguna sama sekali, kecuali jika pemain menaiki Tank.

Untuk Metal Slug X, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,2.

Sekian Review Metal Slug X yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Arcade Game kini banyak dicari oleh para pemain yang ingin dan mampu berjalan di perangkat mereka dengan sentuhan nuansa yang nyata seperti mereka memainkan di platform game tersebut masing-masing.

Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

Kali ini penulis akan memberikan beberapa rekomendasi Arcade game yang cukup ikonik pada masanya, bahkan hingga saat ini. Berikut Arcade game ikonik yang kini dapat berjalan di Emulator.

Baca Juga : JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Kini Tetap Eksis

King of Fighters

Arcade Game
King of Fighters – Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

Merupakan salah satu game Arcade rekomendasi penulis. King of Fighters atau lengkapnya adalah The King of Fighters merupakan game Battle Action yang cukup populer diawal kehadiran mesin Arcade kala itu.

Sebuah Arcade yang memiliki konsep awal merupakan Battle Side-Scrolling beat ‘em up. Hal ini berubah konsep sampai ketika SNK selaku pengembang dan penerbit mengubah menjadi game Fighting yang mengambil sub-judul milik Fatal fury.

Salah satu series yang cukup populer dimaraknya mesin Aecade Ding-dong adalah The King of Fighters ’94. Series ini sekaligus menjadi series pembuka untuk judul The King of Fighters dimasa depan.

The King of Fighters pertama kali rilis pada Agustus 1994 oleh SNK, Eolith, BrezzaSoft, Noise Factory, serta beberapa penerbit yang tidak hanya satu. The King of Fighters series hingga sampai ini dapat berjalan diseluruh platform yang mendukung game arsitektur 32-bit

Metal Slug

Arcade Game
Metal Slug – Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

Metal Slug series menjadi salah satu game Arcade rekomendasi pemain selanjutnya. Game bergaya Run and Gun ini masih termasuk produk milik SNK, perusahaan yang turut mengembangkan The King of Fighters.

Game Arcade bertema Run and Gun, bukan Hit and Run ini mengusung gameplay yang hampir sama setiap beberapa generasi kedepannya. Sebuah game action persfective Third Person ini mengusung metode Side-Scrolling bergaya platformer.

Salah satu series yang populer ada pada masa keemasan PlayStation, tepatnya pada era PlayStation, dan PlayStation 2. Game ini termasuk cukup diminati berkat gameplay-nya yang ringan dan tidak pernah sama sekalipun menghadirkan sebuah alur cerita. Sebuah game yang murni benar-benar game Arcade.

Metal Slug pertama kali dirilis pada April 1996 oleh SNK dan beberapa developer lainnya, salah satunya adalah Nazca Corp. game ini kini dapat dimainkan di hampir semua platformer, seperti PlayStation Series, Windows, bahkan Mobile.

Pepsiman

Arcade Game
Pepsiman – Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

Salah satu game action yang dirilis di Jepang dengan Main Character bernuansa Amerika, kurang lebih sepperti itu. Pepsiman sendiri menjadi salah satu game yang populer pada zaman PlayStation 1. Menjadi game SinglePlayer yang pelopori game Hit and Run seperti Subway Surfers, Temple Run, dan banyak lagi.

Pepsiman sendiri merupakan hasil kerja sama 2 oknum negara yang dimana Kotaro Uchikoshi selaku penulis yang menciptakan 3D Model untuk game Pepsiman, dan publisher Amerika yang mencari-cari usaha untuk memperleh hak terbit di Amerika Serikat.

Sebuah game dimana ada superhero yang diskenal dengan Pepsiman yang meneyelamatkan orang-orang yang alami dehidrasi, dengan memberikan sekaleng minuman Pepsi. Menggunakan sudut pandang orang ketiga, yang dimana sang Pepsiman berlari lurus sembari menghindari obstacle didepannya disertai beberapa scene slowmotion yang keren.

Pepsiman dirilis pada Maret 1999 oleh studio KID dan Hisayoshi Ichikawa sebagai produser. Game ini dapat dimainkan di platform PlayStation. Jika pembaca sekalian ingin memainkannya kembail, pemain dapat memainkannya menggunakan bantuan perangkat lunak berbasis emulasi.

Beberapa pengembang indie kini telah banyak hadirkan emulator yang dapat menjalankan sistem platform tertentu. Beberapanya dapat menjalankan sistem operasi secara multi dan hanya ada yang bersifat single. Beberapa emulator tersebut seperti PSX, PCSX, PPSSPP, RetroArch, dan Citra.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Penjelasan 3 Genre Racing Game: Arcade, Sim, dan Simcade

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Arcade, Sim, dan Simcade, 3 kata tersebut merupakan sebutan genre yang ada di racing games saat ini. Seiring dengan perkembangannya teknologi, racing games dibedakan menjadi tiga sesuai dengan karakteristik permainannya masing-masing.

Dari sekian banyak racing games yang tersedia, kira-kira apa ya yang dibagi oelh tiga genre di atas? Yuk, simak penjelasannya.

Arcade Racing Game

Burnout Racing Games | Steam
Burnout, Salah Satu Contoh arcade Racing Game | Steam

Arcade racing game merupakan sebuah genre yang mungkin telah banyak dimainkan oleh orang awam yang hanya bermain game untuk mengisi waktu.

Racing game berjenis arcade sendiri merupakan sebuah racing game yang lebih mengutamakan aspek fun ketimbang realistis. Maksudnya adalah, permainannya lebih berisi hal-hal yang di luar teori fisika yang ada di dunia nyata.

Kebanyakan racing game mengusung genre ini. Tujuannya adalah untuk menjangkau pasar yang lebih luas karena permainannya yang lebih mudah. Selain mudah, permainan di genre arcade terkadang juga terkesan immersive dengan berbagai tabrakan dan lainnya.

Contoh game yang merupakan arcade racing game adalah Burnout dan Asphalt.

Baca Juga: Rhythm Console yang Bahkan Lancar dimainkan di Emulator

Sim (Simulation) Racing Game

AC Racing Game | Steam
Assetto Corsa, Salah Satu Sim Racing Game di Pasaran | Steam

Berbeda jauh dengan arcade, sim racing game memiliki gaya permainannya sendiri. Dapat dikatakan, sim racing game merupakan kebalika 180 derajat dari arcade.

Ketika arcade lebih memikirkan aspek fun di dalamnya, sim racing game lebih mengutamakan aspek realistis. Berbagai aspek diperhatikan dengan teliti, mulai dari tekanan ban, pengaturan bumper, bensin, dan yang lain. Para pemainnya biasanya mengesampingkan aspek “fun” untuk bersenang-senang. Mereka biasanya terhibur dengan simulasi mereka seperti mengendarai mobil asli di dunia nyata.

Permainannya sendiri juga dibuat berdasarkan apa yang ada di dunia nyata. Para pengembang sim racing game akan mengarahkan game-nya serealistis mungkin mendekati dunia nyata. Dan biasanya, para sim racing game juga menghadirkan laser scanned track yang memindai sirkuit asli dan dijadikan digital untuk dimasukkan ke dalam game.

Contoh dari sim racing game adalah iRacing, rFactor 2, dan Assetto Corsa.

Baca Juga: Black: Sebuah Hidden Treasure dalam Perkembangan FPS Konsol

SimCade Game

FH Racing Game | Steam
Forza Horizon, Sering Disebut Sebagai SimCade oleh Banyak Orang | Steam

SimCade merupakan gabungan dari kedua genre yang telah disebutkan tadi. Biasanya game dengan genre ini berfokus untuk memberikan pengalaman balapan yang mudah namun dengan aspek fisik yang sesuai dengan dunia nyata.

Biasanya Simcade sulit dibedakan dengan sim racing game. Namun, ada satu pembedanya, yaitu feel berkendara yang ada di dalamnya. Simcade akan terasa mudah untuk dikendalikan. Hingga saat ini masih ada perdebatan batasan antara Simcade dan Simulation racing game. Contoh yang paling sering disebut Simcade di internet adalah Gran Turismo, F1, dan Forza Horizon.

Review Bad Piggies, Bantu Si Piggies Merancang Kendaraan

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Bad Piggies merupakan salah satu game Arcade yang dapat dimainkan di Mobile. Bad Piggies merupakan salah satu game besutan studio yang sama dengan Angry Birds.

Game ini dirilis pada September 2017 oleh studio Rovio Entertainment. Bad Piggies kini hadir untuk Platform IOS, Android, Microsoft Windows, macOS, BlackBerry, Windows Phone, Macintosh operating systems, dan BlackBerry 10.

Baca Juga : Review Guardian Tales, Game yang Menyimpan Kisah Kelam

Sinopsis Bad Piggies, Bantu Si Piggies Merancang Kendaraan

Bercerita tentang seekor babi, musuh bebuyutan dari si burung pemarah. Sebut saja kaum hijau ini Piggies. Pada suatu hari, ada seekor Piggies yang di perintah oleh sang raja untuk menciptakan sebuh kendaraan atau alat yang akan berguna untuk mendapatkan telur kedepannya.

Piggies ini dirasa cukup imajinatif dengan banyaknya terobosan kendaraan dan alat yang dapat dibuat menyesuaikan dengan medan yang ada.

Gameplay (9/10)

Review Bad Piggies
Gameplay – Review Bad Piggies, Bantu Si Piggies Merancang Kendaraan

Bad Piggies hadir dengan mekanisme dan gameplay yan sedikit berbeda dari versi burung merah. Jika series Angry Birds menuntut player untuk menghancurkan formasi Piggies dengan lemparan seminim mungkin, sedangkan Bad Piggies menuntut player untuk mencapai target tanpa harus menghancurkan formasi apapun seperti pada series Angry Birds.

Bad Piggies hadir dengan mekanisme gameplay yang cukup menarik. Game ini membutuhkan kalkulasi, pemecahan masalah, hingga kecerdasan yang terbilang cukup untuk menyelesaikan game ini dengan sempurna.

Pemain akan berperan sebagai salah satu personel Piggies, musuh bebuyutan Angry Birds. Di game ini, player akan berperan sebagai Piggies yang harus menyelesaikan teka-teki ataupun tugas dari sang King Piggies sendiri.

Player akan di haruskan merancang sebuah pesawat sederhana atau kendaraan dari bahan yang disediakan. Membuat kendaraan yang dapat bergerak, setidaknya dapat membawa Piggies menuju finish.

Graphic (9/10)

Review Bad Piggies
Graphic – Review Bad Piggies, Bantu Si Piggies Merancang Kendaraan

Visual yang dihadirkan cukup baik dan hampir tidak ada celah. Mengingat bahwa Bad Piggies sendiri dikembangkan dan diterbitkan oleh pihak yang sama. Pihak yang merilis series Angry Birds, Rovio.

Hadir dengan visual yang tidak jauh berbeda dengan Angry Birds. Baik dari pewarnaa, model object, karakter, hingga obstacle yang sebelumnya ada dan hadir kembali memeriahkan Bad Piggies.

Control (9/10)

Tidak ada kontrol khusus untuk Bad Piggies. Kebanyakan kendaraan yang di rancang dapat digerakkan dengan beberapa faktor, salah satunya adalah medan lokasi dari game. Hanya saja, untuk beberapa bahan pembuatan kendaraan, pemain dapat mengaktifkan atau meng-non aktifkan alat tersebut.

Kebanyakan bahan yang dapat diaktifkan memiliki kemampuan yang mempengaruhi gerak dari kendaraan yang dibuat. Salah satu bahanya seperti, Botol Soda, Kipas, hingga engine penggerak.

Addictive (8/10)

Review Bad Piggies
Addictive – Review Bad Piggies, Bantu Si Piggies Merancang Kendaraan

Walaupun Bad Piggies hadir sebagai penutup rasa bosan player setelah rilisnya Angry Birds Space, Bad Piggies sendiri memiliki sedikit mekanisme yang cukup dirasa membuat bosan.

Bad Piggies hadir dengan tampilan yang serupa dengan series garapan Rovio sebelumnya. Jadi dapat dipastikan bahwa visual yang dihadirkan Bad Piggies cukup dirasa monoton dan tidak ada konfigurasi bawaan yang dapat mempengaruhi visual Bad Piggies.

Selain itu, Bad Piggies memiliki durasi permanan dan arena yang relatif cepat dan pendek. Cukup membosankan bila mana pemain hanya dipaksa untuk merancang kendaraan untuk arena yang terkesan punya jarak yang pendek.

Kabar baiknya, Bad Piggies mengusung beberapa tema Chapter terpisah dan yang pasti memiliki gaya bermain dan aspek lainnya yang berbeda.

Music (10/10)

Mengingat bahwa Angry Birds garapan Rovio sendiri memiliki Sound yang cukup ikonik di telinga para gamers, begitu juga berlaku dengan Bad piggies. Rovio telah mengambil langkah yang sempurna untuk tidak mengambil tema musik yang sama dengan Angry Birds untuk Proyek Bad Piggies.

Background Music Angry Birds yang memiliki pengaruh cukup positif dan bermakna semangat ini ternyata berlaku untuk series Bad Piggies.

Bad Piggies hadir dengan Background Music yang terdengar seperti alunan musik petik Mexico. Sound Effect yang sebelumnya pernah didengar dan Background atau tema musik yang punya sisi semangat dan posistif.

Cukup menarik dan membara, itu yang terpikir setelah mendengar tema music Bad Piggies. Pemain dirasa dapat terlena dengan ayunan Background Music berupa instrumen ini, dan cukup dirasa mengesalkan jika alunannya berakhir.

Kesimpulan

Bad Piggies menjadi salah satu alternatif dan karya dari Rovio yang dapat pemain mainkan sembari mengisi waktu luang. Berikut kelebihan dan kekurangan Bad Piggies yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Bad Piggies hadir dengan sangat baik dan disambut dengan sangat ramah juga oleh pemain game Angry Birds. Mengingat bahwa Bad Piggies menjadi jawaban dari kebosanan akibat series Angry Birds yang kebanyakan dan monoton.

Game ini juga dapat melatih daya pikir, kalkulasi, dan pemecahan masalah yang harus dipecahkan untuk menyelesaikan tiap level di Bad Piggies.

Kekurangan

Dibalik suksesnya series dari Rivio ini, Bad Piggies masih menyimpan sedikit kekurangan yang sebelumnya sedikit tersampaikan oleh penulis, da akan dijelaskan lebih terang di paragraf ini.

Bad Piggies tetap membawakan visual yang sama dengan Angry Birds, tanpa ada konfigurasi tambahan untuk setelan pada permainannya. Dapat diharapkan bahwa Bad Piggies memiliki sedikit konfigurasi untuk tampilannya.

Untuk Bad Piggies, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,0.

Sekian Review Bad Piggies yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Alto’s Odyssey, Visual Mantap yang Sangat Teramat Klasik

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Alto’s Odyssey merupakan game Sport Arcade dengan visual yang luar biasa memukau, dan telah mendapat beberapa penghargaan tertentu.

Alto’s Odyssey di kembangkan oleh Team Alto dan Snowman, dirilis pada Februari 2022. Game ini dapat dimainkan di platform Nintendo Switch, IOS, Xbox One, Playstation 4, Android, Windows, dan TVOS.

Baca Juga : Review Evil Nun Series, Horror Game yang Cukup Friendly

Sinopsis Alto’s Odyssey, Visual Mantap yang Sangat Teramat Klasik

Menceritakan tentang petualangan sekelompok pemuda pencinta selancar gunung yang menjelajahi sebuah pegunungan yang membentang di balik indahnya cakrawala.

Gurun yang luas sepanjang mata memandang dan tidak terjamah. Berselancar diatasnya, meluncur di atas gunung pasir yang sedikit demi sedikit tersapu angin.

Melintasi jurang, lembah, dan kuil-kuil lagi kota yang sebelumnya pernah berdiri. Alto dan rekannya memulai petualangan bersama dalam menikmati indahnya pemandangan cakrawala dan mengungkap misteri gurun.

Gameplay (8/10)

Review Alto's Odyssey
Gameplay – Review Alto’s Odyssey, Visual Mantap yang Sangat Teramat Klasik

Alto’s Odyssey memiliki gameplay seperti game arcade pada umumnya. Jika pemain pernah memainkan Hill Climb Racing, kurang lebih seperti itu gameplay-nya.

Hadir dengan segala mekanisme yang tidak bisa disebut dengan mekanisme. Dibandingkan dengan game sejenis lainnya, Alto’s Odyssey memiliki gameplay yang kelewat simple.

Alto’s Odyssey hadir dengan level tanpa batas untuk gaya permainannya. Hadir dengan mekanisme level yang seiring terus meningkat dengan cara menyelesaikan task tiap level-nya. Menariknya dari Alto’s Odyssey ialah pengambilan latar yang tidak bisa dimundurkan atau di ubah. Latar permainan yang akan terus bergerak maju, tepatnya untuk latar waktu pada permainan.

Graphic (9/10)

Review Alto's Odyssey
Graphic – Review Alto’s Odyssey, Visual Mantap yang Sangat Teramat Klasik

Hadir dengan visual yang memanjakan. Jika berbicara mengenai Alto’s Odyssey, yang terlintas pertama kali adalah visual. Alto’s Odyssey hadir dengan visual yang mantap lagi menyejukan. Dengan bekal hadirnya latar tempat pegunungan dan bentang alam yang terus bergerak seiring majunya waktu.

Alto’s Odyssey sebagai game Sport santai ini hadir dengan gerakan karakter dan transisi maupun zooming yang cukup halus. Menghadirkan visual berupa bentang alam pegunungan, lembah, dan banyak lagi objek yang dapat di lihat sepanjang perjalanan skate luncur karakter melaju.

Alto’s Odyssey sebagai game dengan visual yang klasik dan simple. Sedikit terasa hadir dengan gaya siluet dan lighting yang luar biasa sempurna. Tidak heran jika Alto’s Odyssey dapat menjadi salah satu Mobile Game yang wajib dimainkan dikala senggang maupun melepas lelah.

Control (8/10)

Tidak ada kontrol yang dapat dibahas. Alto’s Odyssey merupakan game Arcade bergaya tap-tap. Mengerakkan karakter ketika meluncur di sepanjang jalur pegunungan hanya menggunakan ketukan di layar.

Ada sedikit perbedaan umum yang ada pada game Tap lainnya. Player dapat mengetuk layar sekali untuk melompat dan menahan sedikit ketukan untuk perpanjang tempo lompatan. Selain itu, player dapat menahan ketukan dengan cukup lama untuk melakukan Backflip.

Kebanyakan game sejenis menggunakan metode kontrol seperti ini. Bukan karena lain, hal ini bertujuan untuk menekankan ke salah satu aspek game ini yaitu, Visual.

Addictive (9/10)

Review Alto’s Odyssey
Addictive – Review Alto’s Odyssey, Visual Mantap yang Sangat Teramat Klasik

Game sejenis Alto’s Odyssey dapat dirasa cukup membosankan. Mengingat gaya bermain yang monoton, gaya bermain yang begitu-begitu saja.

Hal ini masih mendapatkan alasan karena menekankan aspek Arcade dan visual dari Alto’s Odyssey. Game ini lebih cocok untuk player yang mencoba untuk istirahat dan refreshing dari lelahnya dunia setelah kerja ataupun aktivitas yang menguras daya pikir.

Walaupun begitu, game ini masih sangat worth untuk player yang biasanya memainkan game kompetitif, dan ingin menangkan emosi akibat negatif dari game kompetitif.

Music (10/10)

Sebagai game yang ditujukan untuk meraih ketenangan emosi, Alto’s Odyssey juga hadir dengan Background Music yang cukup menyejukkan.

Background Music yang masih satu padu dengan latar dari game tersebut. Memiliki Background Music yang umumnya dijumpai pada game atau film dengan tema dan latar di pegunungan. Lebih tepatnya memiliki Background Music dengan tema pada pasir atau gunung pasir yang menggambarkan betapa luasnya pegunungan tersebut.

Hadir dengan Sound Effect yang cukup kompleks. Bukan hanya suara alam pegunungan saja, Alto’s Odyssey hadir dengan Sound Effect yang unik, dimana memiliki Sound yang berbeda ketika jatuh maupun mendarat dengan posisi dan gaya yang berbeda juga.

Hadir dengan suara alam pegunungan, kicauan burung, deru angin, hingga badai yang terkadang mengganggu pandangan pemain.

Kesimpulan

Alto’s Odyssey menjadi salah satu game yang cocok sebagai penenang akibat efek negatif dari dunia kerja, aktivitas melelahkan, bahkan losetreak di kompetitif game. Berikut kelebihan dan kekurangan Alto’s Odyssey yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Alto’s Odyssey menjadi salah satu game yang dapat dimainkan oleh semua umur. Hadir dengan visual yang memanjakan mata dan sound yang mampu membawa perasaan pemain ke dalam ilusi indahnya alam dunia.

Alto’s Odyssey cukup worth untuk mereka yang senang dengan game santai, game yang tanpa takut akan kehilangan poin ketika kalah dalam permainan.

Kekurangan

Dibalik kelebihan Alto’s Odyssey, game ini masih memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan seperti pada kontrol.

Hadir dengan kontrol eksekusi yang minim, membuat permainan dan pemain cepat merasa bosan. Walaupun Alto’s Odyssey merupakan game arcade, diharapkan memiliki sedikit ketersediaan variasi pada kontrol.

Untuk Alto’s Odyssey, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Alto’s Odyssey yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Jepang, Arcade, dan Fighting Game, Sebuah Budaya dan Legenda

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Jepang, tidak diragukan lagi telah memiliki pengaruh besar dalam dunia game, dan salah satunya pada Arcade Game. Tiga hal yang tidak dapat dipisahkan adalah Arcade Game di negara Jepang dan Fighting Game.

Daigo Umehara Fighting Game | Liquipedia
Gambar Sang Legenda, Daigo Umehara | Liquipedia

Dari akhir abad ke-20 hingga saat ini, ketiga hal tersebut masih menjadi sebuah hal relevan. Hal tersebut juga menjadi latar belakang dari setiap pemain fighting game profesional asal Jepang seperti Daigo Umehara dan yang lain.

Kiprah Jepang dalam Industri Arcade Game

Sebuah hal yang tidak perlu diragukan kembali. Jepang menjadi salah satu pionir dalam industri game sejak abad ke-20. Perusahaan game seperti Nintendo yang mendominasi pada tahun 1980-an. Dan pada tahun 1990 akhir hadirlah kompetitor yang hingga saat ini dikenal, yaitu Sony PlayStation.

Salah satu hal yang juga terkenal dari Jepang adalah game Arcade. Ketika kalian pergi ke Gamezone atau yang sejenisnya, kalian pasti akan menemukan berbagai mesin yang berasal dari Jepang. Meskipun terlihat sepi ketika ada di Indonesia, namun di Jepang arcade game merupakan makanan sehari-hari.

Baca Juga: Data Militer Bocor Untuk Ketiga Kalinya Di Forum War Thunder

Fighting Arcade Game Lokal hingga Dunia Internasional

Arcade game paling terkenal salah satunya adalah fighting game. Banyak pelajar dan pekerja yang memainkan fighting game ketika waktu pulang. Dan hal inilah yang menjadi latar belakang dari beberapa pemain game profesional. Kita ambil contoh Daigo Umehara.

Daigo Umehara sendiri merupakan seorang pemain fighting game profesional yang terkenal di dunia internasional. Momen paling terkenalnya adalah EVO Moment 37.

Pada saat itu ia dapat menangkis secara sempurna serangan Chun Li pada game Street Fighter. Hebatnya, ia dapat menangkis 17 serangan dengan interval waktu sekitar 5 detik. Kejadian tersebut menjadi salah satu hal paling ikonik dari game fighting hingga saat ini.

Daigo sendiri mengatakan bahwa ia dan kebanyakan pemain pro lainnya juga berasal dari turnamen lokalan. Ibaratnya seperti turnamen PB yang diadakan sebuah warnet. Daigo pada akhirnya dapat meraih kejuaraan pada dunia internasional.

Alasan Fighting Arcade dan Jepang Menjadi Budaya Tersendiri

Bila kita simpulkan, budaya berkembangnya fighting game yang ada pada arcade game sendiri bukanlah tanpa alasa. Meskipun sudah menjadi budaya sejak lama, hingga saat ini tradisi tersebut masih berjalan dengan baik.

Alasan paling kuatnya, ialah masih banyaknya pusat permainan yang mempunyai arcade game. Tempat tersebut menjadi salah satu tempat bermain terkenal untuk para pelajar dan pekerja kantoran. Ketika pulang mereka dapat meluangkan waktu mereka di sana. Kalau di Indonesia, sama seperti keberadaan warnet dan rental PS.

Saking terkenal dan umumnya arcade game di Jepang, kalian dapat menemukan berbagai scene pada berbagai film animasi buatan Jepang. Anime seperti Charlotte dan Toaru Kagaku no Railgun juga menghadirkan keberadaan arcade game.

Hingga saat ini, pusat permainan seperti itu masih saja menghasilkan bakat baru asal Jepang. Bila dilihat dari website Liquipedia, banyak atlet yang berasal dari Jepang. Bahkan, sang legenda Daigo Umehara sendiri masih bermain untuk Team Beast dan Red Bull Esports.

Baca Juga: Game Baru yang Diumumkan di PlayStation State of Play Juni 2022