Tag Archives: AS

FBI Gunakan Nintendo Switch Cari Anak yang Diculik

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Nintendo Switch dijadikan alat bantu untuk mencari anak yang diculik. Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau yang dikenal dengan FBI (Federal Bureau of Investigation) membongkar kasus penculikan anak di Virginia yang terjadi pada tanggal 3 Agustus 2022 lalu.

Anak korban penculikan ditemukan berkat konsol permainan Nintendo Switch. Korbannya sendiri masih berusia 15 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Ternyata dirinya tengah membawa Nintendo Switch ketika diculik sang pelaku. Diketahui bahwa ia diperbolehkan membawa konsol permainan tersebut atas izin pelaku.

Artinya pelaku mengizinkan agar anak tersebut tidak melawan dan memberontak ketika mau dibawa pergi sang pelaku. Pelaku penculikan pun dijetahui adalah teman korban.

Proses Penemuan Penculikan Anak melalui Nintendo Switch

Menu Nintendo Switch

Proses penemuan korban penculikan ini dimulai saat anak perempuan itu menyalakan Nintendo Switch yang dibawanya. Pada konsol permainan Nintendo Switch memunculkan status online. status tersebut tampil agar bisa menginformasikan teman-temannya bahwa si pengguna sedang menyalakan gaming. Berkat status online tersebut itulah yang menjadi titik terang untuk mencari korban penculikan tersebut.

Anak yang diculik itu ketika menyalakan Nintendo Switch, kemudian dirinya mengunduh berbagai macam game dan juga menonton video-video YouTube. Oleh karena dirinya menyalakan perangkat gaming tersebut, statusnya di Nintendo Switch pastinya dilihat teman-temannya. Baik itu statusnya masih online maupun sudah online dari beberapa jam berlalu.

Lalu ada seorang teman korban yang melihatnya dan langsung memberikan informasi tersebut kepada pihak berwajib terutama FBI. Informasi tersbeut menyatakan korban tengah memainkan Nintendo Switch miliknya.

Usai mendapat informasi penting tersebut, saat itu juga FBI meminta perusahaan Nintendo untuk melacak alamat IP yang bersangkutan. FBI pun juga meminta untuk melacak keberadaan perangkat gaming tersebut secepatnya.

Untuk mengetahui keberadaan perangkat gaming ini bisa dilacak hanya dengan alamat IP (IP address). Perangkat yang telah terkoneksi ke internet nantinya mempunyai alamat IP yang dijadikan sebagai identitas di dunia maya. Tidak hanya sebagai identitas saja, alamat IP juga bisa memberitahukan lokasi di mana para penggunanya mengakses internet.

Pelacakan Lokasi dan Identitas Pelaku Ditemukan

Menu settingan network on Nintendo Switch

Setelah alamat IP Nintendo Switch milik korban sudah terdeteksi dan ditemukan, pihak Nintendo langsung membagikan informasi penting mengenai lokasi Nintendo Switch milik korban penculikan itu berada. Tepatnya di negara bagian Arizona, Amerika Serikat kepada pihak FBI.

Kemudian FBI juga menerima identitas pelaku dari dokumen pengadilan. Pasalnya anak perempuan tersebut diculik dan dibawa pergi ke negara bagian Arizona oleh pelaku pria yang berusia 28 tahun. Jarak rumah korban dan sang pelaku sendiri diketahui mencapai 2.000 mil atau setara dengan 3.200 km. Dari jarak inilah, pelacakan lokasi ini sangat berguna agar FBI bisa memperkecil area pencarian.

Pada akhirnya FBI pun dapat menemukan sebuah apartemen yang ternyata merupakan tempat tinggal penculik sekaligus menjadi lokasi keberadaan si korban penculikan tersebut. Pelaku pun diringkus dan ditangkap. Anak perempuan berusia 15 tahun yang menjadi korban penculikan berhasil diselamatkan usai 11 hari hilang dari rumah.

Lalu mengenai kasus penculikan ini, pengadilan setempat memberikan hukuman kepada sang pelaku berupa 30 tahun penjara.

Pihak Berwajib Selalu Melacak Keberadaan Penjahat yang Diburu melalui IP Address

Find My Device Nintendo Switch

Terlepas dari kasus penculikan, IP address tentu bisa dilacak keberadaannya ketika segala macam perangkat elektronik terkoneksi langsung dengan internet.

Dilansir dari Gizchina, cara ini biasanya dipakai pihak berwajib dan terbukti ampuh untuk mencari dan melacak keberadaan penjahat yang sedang diburu. Selain IP address, lokasi keberadaan juga bisa dilacak lewat GPS dan fitur pelacakan lainnya.

Untuk ponsel Android bisa dilacak melalui aplikasi Find My Device, sedangkan untuk ponsel iOS atau iPhone bisa menggunakan fitur Find My.

Pemilik ISP Lokal AS Terima Kontrak Dana Umum dari Pemerintah

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Kecewa dengan biaya pemasangan fiber optik yang terlalu mahal, seorang Pria asal Amerika Serikat membangun Internet Service Provider (ISP) miliknya sendiri di kotanya. Ia bahkan berencana untuk mempercepat perluasan jaringan internet miliknya, setelah mendapatkan kontrak dana umum dari pemerintah.

Jared Mauch adalah seorang arsitek jaringan senior di Akamai Technologies, yang berhasil mendirikan provider internet miliknya sendiri, dengan melakukan instalasi kabel fiber optik secara mandiri di kotanya. Hal itu ia lakukan lantaran mahalnya tarif pemasangan kabel fiber optik yang ditawarkan oleh ISP lokal, dengan alasan bahwa kotanya masih tergolong sebagai wilayah pedesaan.

Broadband Berkecepatan Tinggi Di Pedesaan Amerika milik Mauch ini, dilaporkan telah menerima kontrak dana umum sebesar $2,6 juta, dari total $71 juta dolar yang digelontorkan oleh pemerintah AS, sebagai bagian dari Dana Pemulihan Fiskal dan Negara Bagian Coronavirus, dari Rencana Penyelamatan Amerika.

Untuk saat ini, ISP yang didirikan oleh Mauch telah memiliki sekitar 14 mil fiber optik, dengan 70 rumah pelanggan. Dengan adanya dana dari pemerintah, ISP baru ini dapat memperluas jaringan internetnya sejauh 38 mil, sehingga layanannya akan tersedia untuk ratusan pelanggan potensial lainnya.

Sebagai bagian dari pendanaan publik, Mauch secara kontraktual berkewajiban untuk memperluas jaringan fiber ISPnya, ke 417 properti di seluruh wilayah sekitar, dengan seluruh proyek akan selesai pada akhir tahun 2026. Meski demikian, Mauch telah memasang target untuk menyelesaikan setengah dari proyek tersebut pada tahun ini, sebelum memenuhi sisa kewajiban kontraktualnya pada tahun depan.

Ia juga percaya bahwa jaringan internetnya akan tersedia untuk 596 properti, 179 properti lebih banyak dari kontrak pemerintah yang diwajibkan oleh pemerintah.

Baca juga: Game Mobile Dominasi Pendapatan Activision Blizzard

jaringan ISP
Jared Mauch | Membangun Jaringan ISP Di Wilayah Pedesaan

Membangun Jaringan ISP Di Wilayah Pedesaan

Mengutip dari laman web Ars Technica, Mauch bercerita bahwa dirinya pernah menghubungi Comcast (ISP di AS) untuk memasang kabel fiber optik di area sekitar tempat tinggalnya. Namun kemudian, ia mengurungkan niatnya, setelah pihak Comcast menawarkan jasa pemasangan dengan harga yang cukup tinggi.

“Jika mereka (Comcast) memberi harga $ 10.000, saya akan menulis cek kepada mereka,” ujar Mauch kepada Ars Technica.

“Itu sangat tinggi pada $ 50.000 sehingga membuat saya mempertimbangkan apakah ini bermanfaat. Mengapa saya membayar mereka untuk memperluas jaringan mereka jika saya tidak mendapatkan apa-apa darinya?” tambahnya.

Sementara itu, ISP lain seperti AT&T, juga pernah menawarkan jasa pemasangan DSL kepada Mauch dengan kecepatan maksimum 1,5Mbps. Tawaran tersebut tentu saja tidak sesuai harapannya, ditambah dengan peraturan di AT&T yang tidak akan memasang koneksi internet berkecepatan tinggi di wilayah pedesaan.

Merasa tidak ada pilihan yang lebih baik, Mauch pun memutuskan untuk memasang jaringan fiber optik miliknya sendiri, dengan koneksi internet yang ia beli dari ISP besar seperti ACD.net dan 123Net.

Dan setelah beberapa tahun pembangunan, lahirlah Washtenaw Fiber Properties LLC yang pada awal 2021 telah terdaftar sebagai penyedia akses kompetitif, dengan pemerintah negara bagian Michigan.  Meskipun secara teknis merupakan perusahaan telepon, Mauch hanya menyediakan layanan Internet tanpa penawaran jaringan telepon maupun TV.

Sebagaimana yang tertera di situs web resminya, Washtenaw Fiber Properties menawarkan biaya langganan sebesar $65/bulan untuk internet 100Mbps dan $139/bulan untuk koneksi 1Gbps. Semuanya dapat digunakan tanpa batasan data maupun biaya tambahan.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Lakukan Peretasan, Owner T-Mobile Terancam 165 Tahun Penjara

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Mantan Owner T-Mobile Store di Amerika Serikat, resmi dinyatakan bersalah oleh pihak pengadilan setempat, atas aksi peretasan ratusan ribu smartphone yang telah dilakukan olehnya bersama komplotannya. Dirinya bahkan terancam hukuman  hingga 165 tahun penjara, atas perannya sebagai dalang dari aksi penipuan, pencucian uang, hingga pencurian identitas dari para karyawan dan pelanggan.

Mengutip dari laman web The Verge, Argishti Khudaverdyan merupakan mantan Owner dari T-mobile Store cabang Los Angeles, yang juga merupakan dalang dibalik peretasan ratusan ribu Smartphone di Amerika Serikat. Khudaverdyan sendiri tercatat telah meraup keuntungan hingga US$25 juta atau sekitar Rp373 Miliar, dari hasil peretasan Smartphone milik karyawan, hingga bypass handphone curian.

Selama bertahun-tahun, Khudaverdyan dilaporkan telah menggunakan beberapa cara untuk memperoleh kredensial milik para karyawan T-Mobile. Ia bahkan melakukan aktivitas phishing, rekayasa sosial, hingga meminta departemen TI operator untuk mengatur ulang kata sandi, agar mendapatkan akses ke perangkat milik para karyawannya.

Departemen Kehakiman AS bahkan menyebutkan, bahwa Khudaverdyan berhasil mengakses lebih dari 50 kredensial milik karyawan, dan menggunakannya untuk membuka kunci ponsel dari ‘Sprint, AT&T, dan operator lainnya.’

“Semua mengatakan, Khudaverdyan dan yang lainnya berkompromi dan mencuri lebih dari 50 kredensial karyawan T-Mobile yang berbeda dari karyawan di seluruh Amerika Serikat, dan mereka membuka kunci dan membuka blokir ratusan ribu ponsel selama bertahun-tahun skema tersebut.” dalam rilis pers dari Departemen Kehakiman.

“Khudaverdyan (telah) memperoleh lebih dari $25 juta untuk kegiatan kriminal ini. Dia menggunakan hasil ilegal ini untuk membayar, antara lain, real estate di Burbank dan Northridge.”

Baca juga: Game Single Player Alat CEO Electronic Arts Rayu Investor

Mantan Owner T-Mobile Peretasan
T-mobile Store | Terancam Hukuman 165 Tahun Penjara

Pelaku Peretasan Terancam Hukuman 165 Tahun Penjara

Bisnis peretasan yang dilakukan oleh Khudaverdyan dan komplotannya, telah membuka kunci dari ratusan ribu ponsel di Amerika serikat, termasuk iPhone. Berdasarkan laporan dari penyidik federal, skema peretasan ini juga menerima layanan “buka blokir” ponsel yang dilaporkan hilang atau dicuri, dan telah beroperasi sejak tahun 2014 hingga tahun 2019.

“Dari Agustus 2014 hingga Juni 2019, Khudaverdyan secara curang membuka kunci dan membuka blokir ponsel di jaringan T-Mobile, serta jaringan Sprint, AT&T, dan operator lainnya. (Komplotan ini) Menghapus kunci (ponsel, sehingga) memungkinkan ponsel untuk dijual di pasar gelap dan memungkinkan pelanggan T-Mobile untuk berhenti menggunakan layanan T-Mobile dan dengan demikian menghilangkan pendapatan T-Mobile yang dihasilkan dari kontrak layanan pelanggan dan rencana angsuran peralatan.” dalam rilis pers Departemen Kehakiman AS.

“Khudaverdyan mengiklankan layanan pembukaan kunci penipuannya melalui broker, permintaan email, dan situs web seperti unlocks247.com. Dia secara salah mengklaim bahwa pembukaan kunci palsu yang dia berikan adalah pembukaan kunci T-Mobile ‘resmi’.”

Akibat aksi kriminal yang dilakukan olehnya, Khudaverdyan akan menghadapi setidaknya hukuman dua tahun penjara atas pencurian identitas yang sangat parah, serta ancaman hingga 165 tahun penjara untuk tuduhan terkait penipuan kawat, pencucian uang, serta mengakses komputer tanpa izin.  Sidang vonis sendiri akan dimulai pada 17 Oktober mendatang.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/