Tag Archives: asus

ASUS Umumkan Server dan Workstation untuk GPU NVIDIA RTX Baru, di GTC 2022

GAMEFINITY.ID, Jakarta — ASUS, perusahaan IT terkemuka dalam sistem server, motherboard server, dan workstation, hari ini mengumumkan kehadirannya di NVIDIA® GTC 2022 – di mana ASUS memamerkan solusi medisnya yang menggunakan diagnosis citra 3D berbantuan AI hingga akurasi interpretasi medis.

ASUS juga mengonfirmasi bahwa server dan workstation terpilih akan sepenuhnya mendukung GPU NVIDIA RTX™ A5500 terbaru untuk membantu membangun konten yang kuat di mana para kreator diberdayakan untuk mewujudkan ide-ide mereka.

Produk ASUS untuk NVIDIA RTX A5500

NVIDIA di GTC 2022 mengumumkan GPU NVIDIA RTX A5500. Versi desktop menggabungkan core CUDA, RT, dan Tensor generasi terbaru dengan memori grafis 24 GB untuk mendorong alur kerja visualisasi dan desain multi-aplikasi yang kompleks dari desktop. ASUS Pro E500 G7 adalah workstation yang dirancang untuk menjalankan aplikasi multi-threaded untuk rendering cepat, simulasi dan ray tracing real-time, dan mendukung satu GPU RTX A5500 dan satu prosesor Intel® Xeon® W-series.

Port Ethernet 2,5 Gbps onboard ganda memungkinkan transfer file cepat dan streaming video resolusi tinggi yang lancar. ASUS juga menawarkan pilihan lengkap dari opsi server yang mendukung hingga delapan GPU RTX A5500 yang sesuai dengan beragam beban kerja, termasuk RS720A-E11-RS24U, RS700A-E11-RS12U, dan ESC4000-E11.

Diutamakan untuk Ekosistem Omniverse

NVIDIA Omniverse™ adalah platform simulasi dan kolaborasi desain 3D inovatif yang dibangun untuk menghubungkan individu atau tim pencipta, desainer, peneliti, dan insinyur secara mulus untuk berbagi aset, aplikasi, dan alat guna mewujudkan ide mereka secara efisien.

ASUS mengakomodasi langganan Omniverse Enterprise dan pengguna individu Omniverse. Server dan workstation ASUS NVIDIA-Certified™ dengan GPU NVIDIA RTX akan mendukung NVIDIA Omniverse Enterprise untuk membangun fondasi yang kokoh untuk diterapkan di seluruh organisasi dalam skala apa pun.

Untuk perusahaan, server ASUS ESC4000-E10 bersertifikasi NVIDIA yang dilengkapi dengan NVIDIA RTX A6000s dioptimalkan untuk kolaborasi desain 3D multi-pengguna dengan Omniverse Enterprise.

ASUS di NVIDIA GTC 2022

Di GTC, ASUS bekerja sama dengan InwinStack untuk menghadirkan solusi medis 3D untuk secara cerdas meningkatkan efisiensi interpretasi gambar medis dan mengurangi kelalaian manusia, dengan memanfaatkan metodologi pembelajaran mendalam WinBrain™.

Solusi ini telah dipraktikkan dalam penelitian tumor otak primer di departemen radiologi Rumah Sakit Umum Veteran Taipei di Taiwan, di mana solusi ini telah membantu mengidentifikasi dan menandai tumor secara akurat – mengklasifikasikannya ke dalam penilaian tumor otak umum dan tipikal.

Ini juga menghasilkan hasil yang sangat baik di tempat-tempat yang tidak mudah untuk ditafsirkan. ASUS mendemonstrasikan penerapan dan hasil terobosan dalam sesi unggulan di GTC.

Tentang  ASUS

ASUS adalah pemimpin teknologi global yang menyediakan perangkat, komponen, dan solusi paling inovatif dan intuitif di dunia untuk menghadirkan pengalaman luar biasa, yang akan meningkatkan standard kehidupan setiap orang dimanapun dia berada.

Dengan tim yang terdiri dari 5.000 ahli R&D internal, ASUS terkenal di dunia karena terus-menerus menata ulang teknologi hari ini untuk masa depan, mengumpulkan lebih dari 11 penghargaan setiap hari untuk kualitas, inovasi, dan desain, serta termasuk dalam Fortune’s World’s Most Admired Companies.

ASUS Mengumumkan Dukungan BIOS untuk AMD Ryzen 7 5800X3D dan CPU Baru Lainnya

ASUS telah mengumumkan dukungan dan pembaruan BIOS yang menyiapkan serangkaian motherboard untuk gelombang baru CPU AMD Ryzen™ seri 5000 dan 4000.

Untuk mendukung Prosesor baru Ryzen 7 5800X3D, yang menggunakan cache L3 96 MB khusus, AMD telah merilis AGESA Versi 1.2.0.6b untuk meningkatkan kinerja sistem. Banyak motherboard ASUS seri 500, 400, A320 dan X370 telah memiliki pembaruan BIOS yang menampilkan versi AGESA baru ini, dan semua model lainnya yang kompatibel akan menerima pembaruan BIOS yang sesuai pada tanggal 25 Maret.

Semua CPU lain akan dikenali oleh motherboard ASUS seri 400 dan 500 melalui pembaruan BIOS yang sudah ada sebelumnya — juga menampilkan AGESA versi 1.2.0.6b — yang dapat diunduh dari situs web Dukungan ASUS di https://www.asus.com/support. Motherboard ASUS generasi sebelumnya akan menerima dukungan untuk CPU baru ini sesuai dengan grafik di bawah ini.

 

AMD Ryzen 7 5800X3D AMD Ryzen 7 5700X AMD Ryzen 5 5600 AMD Ryzen 5 5500 AMD Ryzen 5 4600G AMD Ryzen 5 4500 AMD Ryzen 5 4100 Tanggal ketersediaan
Motherboard ASUS seri 500 V V V V V V V Tersedia sekarang
Motherboard ASUS seri 400 V V V V V V V Tersedia sekarang
Motherboard ASUS seri X370 V*

*Dukungan resmi akan bergantung pada pembaharuan dari AMD

V V X V V V 25 Maret 2022
Motherboard ASUS seri A320

V*

*Dukungan resmi akan bergantung pada pembaharuan dari AMD

V V X V V V 25 Maret 2022

Semua pembaruan UEFI BIOS akan tersedia di halaman dukungan masing-masing motherboard, yang dapat diakses melalui situs web Dukungan ASUS di https://www.asus.com/support.

Tentang  ASUS

ASUS adalah pemimpin teknologi global yang menyediakan perangkat, komponen, dan solusi paling inovatif dan intuitif di dunia untuk menghadirkan pengalaman luar biasa, yang akan meningkatkan standard kehidupan setiap orang dimanapun dia berada. Dengan tim yang terdiri dari 5.000 ahli R&D internal, ASUS terkenal di dunia karena terus-menerus menata ulang teknologi hari ini untuk masa depan, mengumpulkan lebih dari 11 penghargaan setiap hari untuk kualitas, inovasi, dan desain, serta termasuk dalam Fortune’s World’s Most Admired Companies.

ASUS Republic of Gamers Meluncurkan Penopang Kartu Grafis Herculx

Jakarta, 14 Januari 2022 — ASUS Republic of Gamers (ROG) hari ini mengumumkan ROG Herculx, penopang kartu grafis tanpa alat yang dapat dipasang di hampir semua casing PC dengan power supply shroud.

Kartu grafis ROG modern telah menerapkan pelat belakang full-length dan bingkai integral kokoh untuk meminimalkan sag dan bengkoknya papan sirkuit (PCB) dari waktu ke waktu. Namun jika kartu grafis memiliki fitur heatsink tiga slot yang tebal dan berkinerja tinggi, pengguna dapat mempertimbangkan penopang tambahan untuk lebih meminimalkan kemungkinan bengkoknya GPU selama masa pakai kartu. Desain vertikal ROG Herculx memberinya kekuatan untuk menahan beban kartu grafis terbesar di pasar.

Opsi lain di pasaran, seperti ROG Wingwall, disekrup ke braket slot ekspansi terbuka di casing PC. Pendekatan horizontal ini bekerja dengan sangat baik — jika pengguna memiliki slot terbuka. ROG Herculx adalah alternatif yang mudah digunakan dan cocok untuk sebagian besar casing dengan PSU shroud yang terletak di bawah kartu grafis. Kaki single-piece-nya dibuat dari karet redaman tinggi sehingga membentuk alas yang stabil, dan diletakkan dengan kuat pada shroud untuk memungkinkan dudukan menopang GPU dari bawah. Desain vertikal ini mencegahnya menempati slot kartu tambahan secara langsung, memberikan ruang kosong bagi pengguna untuk menambahkan kartu ekspansi yang lebih pendek atau mempertahankan aliran udara yang stabil — sambil menstabilkan kartu grafis. Baik kolom penyangga maupun penyeimbang terbuat dari zync alloy untuk integritas struktur jangka panjang.

Pemasangan ROG Herculx sangat mudah. Di antara dua mekanisme penyesuaiannya, ia menawarkan rentang ketinggian penyangga 72 hingga 128 mm yang kompatibel dengan semua dimensi dan bentuk chassis — tidak diperlukan alat. Ratchet penyesuaian yang mudah diatur memungkinkan pengguna memindahkan brace ke atas atau ke bawah dengan putaran roda terintegrasi secara lancar, dan waterpas yang dapat dilepas memastikan bahwa GPU benar-benar horizontal setelah Herculx terpasang. Untuk meminimalkan risiko kerusakan pada kartu grafis atau komponen lain saat pengguna melepas penyangga, pengguna dapat melepaskan struktur penyangga secara perlahan dan lancar dengan menekan satu tombol.

ROG Herculx menambahkan tampilan visual ekstra ke sistem pengguna computer desktop juga. Elemen Addressable LED RGB terintegrasinya kompatibel dengan Aura Sync untuk koordinasi yang mudah dengan pencahayaan lainnya dalam suatu sistem. Dengan pola pencahayaan 3D yang unik dan efek gradien transparan di seluruh logo ROG-nya, Herculx akan menopang kartu grafis dengan gaya.

ASUS Mengumumkan Kartu Grafis NVIDIA GeForce RTX 3080 12GB

Jakarta, 11 Januari 2022 — ASUS hari ini mengumumkan kartu grafis ROG Strix dan TUF Gaming GeForce RTX™ 3080 12GB yang memiliki VRAM 2 GB lebih banyak dari pendahulunya. Kartu grafis NVIDIA® GeForce RTX 30-series dari ROG dan TUF Gaming sudah menjadi komponen PC DIY yang paling didambakan di pasar, dan tambahan baru ini meningkatkan standar dengan VRAM tambahan. Untuk pengalaman bermain game 4K terbaik hari ini — dan tidak khawatir akan bertambahnya  tuntutan spesifikasi daya grafis tinggi  di masa depan seperti persyaratan VRAM untuk 4K game yang sedang tren — ini adalah kartu GeForce RTX 3080 terbaik untuk build apa pun.

Performa, pendinginan, dan tampilan luar biasa

Penyempurnaan dan inovasi terbaru dalam pendingin udara menjadikan ROG Strix GeForce RTX 3080 12GB berbeda dari pesaingnya. Seperti model sebelumnya, kartu grafis ini memiliki heatsink 2,9 slot besar yang diselimuti shroud bersudut dengan addressable RGB LED array berukuran penuh di tepi kiri. Potongan pendingin pada pelat belakang logam berukuran penuh yang kokoh membantu membuang panas ke jalur aliran udara alami casing.

Tiga kipas Axial-tech yang diatur dalam pola rotasi berlawanan menghasilkan aliran udara yang stabil melalui tumpukan sirip area permukaan tinggi. Dengan jumlah blade yang lebih tinggi, kipas ini menawarkan peningkatan tekanan statis danaliran udara, sambil mempertahankan pengoperasian yang senyap. Kipas luar menggunakan cincin barrier berlekuk untuk mengelola turbulensi, dan kipas pusat memiliki cincin barrier padat untuk memastikan aliran udara langsung ke bagian terpanas heatsink. Untuk pengoperasian sehari-hari yang tidak mengganggu saat idle atau beban ringan, kipas turun ke mode 0 dB. Header FanConnect II memungkinkan kipas casing memberikan hembusan udara sejuk tepat saat dibutuhkan.

Arsitektur NVIDIA Ampere menawarkan peningkatan kinerja dari generasi ke generasi secara besar-besaran, dan salah satu komponen peningkatan tersebut berasal dari peningkatan konsumsi daya. Heatsink dan PCB ROG Strix yang didesain ulang memungkinkan kartu mendukung kinerja yang lebih baik dengan besarnya daya listrik yang diperlukan. Untuk memaksimalkan ruang overclocking dan stabilitas sistem, tiga konektor daya PCI Express® delapan pin menarik arus langsung dari PSU untuk mengurangi tekanan pada motherboard, dan adanya satu high-resolution transient-sensing circuit memonitor aliran daya listrik apakah ada penurunan daya listrik yang dapat berdampak negatif pada stabilitas sistem.

 

Gaming excellence and stealthy style

TUF Gaming GeForce RTX 3080 12GB yang baru lebih cocok untuk mereka yang mencari kartu grafis berperforma tinggi dan minimalis untuk pembuatan PC DIY berikutnya. Brushed-aluminum cooling shroud di atas kartu yang bertenaga ini memberikan gaya “tough looks“, tampak gagah minimalis dan tentunya bisa selaras dengan mudah jika dipadu-padankan dengan berbagai komponen PC lainnya — terutama peralatan di TUF Gaming Alliance.

Shroud dapat menampung trio kipas Axial-tech dan berada di atas heatsink 2,7 slot yang tebal. Seperti kipas pada kartu ROG Strix, kipas ini dapat diturunkan ke mode 0 dB saat idle untuk pengoperasian senyap. Rongga pendingin di pelat belakang aluminium berukuran penuh membantu aliran panas ke jalur aliran udara alami casing. Untuk sedikit gaya, ada aksen Aura RGB LED pada kartu yang dapat disinkronkan dengan perangkat Aura Sync lainnya.

Seperti kartu TUF Gaming GeForce RTX 3080 yang original, varian memori baru yang lebih tinggi dibangun secara luar-dalam untuk kinerja yang andal. Teknologi perakitan Auto-Extreme, yang digunakan untuk kartu TUF Gaming dan ROG Strix, menempatkan dan menyolder komponen dengan tepat untuk meningkatkan keandalan dan kualitas pembuatan — semuanya tanpa campur tangan manusia. Selain itu, kapasitor ekstra-kokoh yang tahan lama dalam subsistem pengiriman daya dapat bertahan dalam kondisi yang ekstrim, dan pengujian 144 jam di pabrik memastikan bahwa setiap kartu siap untuk digunakan.

 

KETERSEDIAAN DAN HARGA

Untuk ketersediaan, harga dan informasi lebih lanjut mengenai ASUS ROG Strix GeForce RTX 3080 12GB dan TUF Gaming GeForce RTX 3080 12GB, silakan hubungi perwakilan ASUS di kota Anda.

Keren! Ariel Noah Rakit PC Bertemakan Gundam!

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Musisi ternama Ariel Noah memang terkenal tidak hanya dari karir bermusiknya saja, namun ia juga terkenal atas hobi-hobi uniknya seperti gaming dan merakit Gunpla atau Gundam Plastic Model Kit.

Nah kali ini ia mencoba melanjutkan proyek rakit PC miliknya yang ia tinggalkan selama 6 bulan. Uniknya, PC rakitan Ariel ini bertemakan salah satu karakter favoritnya, RX-78-2 Gundam. Lewat channel Youtube-nya ia menunjukkan tahapan-tahapan yang ia lalui dalam merakit PC idamannya.

Untuk merakit PC bertemakan Gundam, Ariel menggunakan hardware dari ASUS x Gundam Edition. Mulai dari Motherboard, AIO Cooler, GPU, PSU, dan lain-lain. Kemudian kali ini ia menggunakan Open Case dengan Bracket yang ia gantung di dinding kamarnya.

Dalam perakitannya Ariel juga harus membuat berbagai modifikasi dan parts sendiri seperti Bracket untuk Motherboard, PSU, GPU, dan lain-lain. Memang kali ini sepertinya Ariel benar-benar serius dalam membangun PC sesempurna mungkin.

Setelah selesai perakitan Ariel mencoba menghidupkan PC rakitannya, dan sukses! PC hasil kreasinya berhasil masuk POST dan tidak ada masalah sama sekali.

Kemudian setelah itu ia mencoba mengetes seberapa kemampuan PC miliknya menggunakan metode Benchmark Geekbench 5. Hasilnya tentu saja mengagumkan mengingat hardware yang Ariel gunakan merupakan hardware kelas tinggi.

Buat kalian yang penasaran tentang apa saja komponen yang digunakan PC Gundam milik Ariel, ini dia spesifikasi lengkapnya :

  • Processor: Intel®️ Core™️ i9-11900K
  • Motherboard: ASUS Z590 WIFI GUNDAM EDITION
  • Graphics Card: ROG-STRIX-GeForce-RTX-3080-GUNDAM-EDITION
  • PSU: ROG STRIX 850W GUNDAM EDITION
  • Monitor: ROG STRIX XG279Q-G GUNDAM EDITION
  • CPU Cooler: ROG STRIX LC 360 RGB GUNDAM EDITION
  • Headset: ROG DELTA GUNDAM EDITION
  • Keyboard: ROG STRIX SCOPE TKL GUNDAM EDITION
  • Mouse: ROG STRIX IMPACT II GUNDAM EDITION
  • Mouse Pad: ROG SHEATH GUNDAM EDITION
  • Memory: TEAM XTREEM ARGB DDR4 GAMING MEMORY 32GB DDR4 PC4000
  • SSD: CARDEA ZERO Z340 M.2 512GB & TEAM DELTA MAX RGB 1TB

 

Dulu Guyonan Kini Jadi Idaman, Ini Dia Sejarah Perkembangan Gaming Phone

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Belakangan ini kita mulai sering melihat para produsen handphone seperti Xiaomi dan Asus merilis seri HP khusus gaming.

Perkembangan hardware dan pasar mobile gaming tentunya menjadi alasan utama mengapa berbagai brand handphone mulai mempertimbangkan untuk memproduksi gaming phone.

Gaming phone sendiri didesain dengan spesifikasi yang mutakhir, seperti high-end processor, RAM yang besar, kapasitas baterai yang besar, dan lain-lain.

Hal ini bertujuan untuk membuat para pengguna merasa nyaman dan dapat menikmati pengalaman bermain game secara maksimal.

Namun tahukah kalian? Ternyata sejarah perkembangan gaming phone tidak semulus yang dibayangkan.

Berbagai kegagalan dan kendala acap kali dialami para produsen ponsel untuk menciptakan gaming phone yang ideal. Mari kita tengok seperti apa kilas perjalanan gaming phone dari awal hingga saat ini.

Nokia N-Gage Series (2003)

Di tahun 2000-an Nokia berhasil menguasai pasar telepon genggam di seluruh dunia. Perusahaan ponsel asal Finlandia ini sukses di pasaran berkat berbagai inovasi yang mutakhir seperti OS Symbian dan Nokia Communicator.

Pada tahun 2003, Gameboy Advance milik Nintendo menuai kesuksesan secara global. Kesuksesan GBA sendiri datang dari harga konsolnya yang terjangkau, jumlah game yang sangat banyak dan bisa dimainkan kapanpun dan dimanapun.

Menengok kesuksesan Gameboy Advance, Nokia tertarik untuk membuat ponsel yang juga mampu bermain game layaknya GBA. Dari konsep tersebut, pada akhir tahun 2003 Nokia resmi merilis gaming phone pertama di dunia, Nokia N-Gage.

Desain bentuk dari N-Gage sendiri benar-benar terinspirasi dari Gameboy Advance dengan layar 2 inch di tengah, directional button di sebelah kiri dan keypad di sebelah kanan.

Untuk memainkan game eksklusif N-Gage, pengguna harus memasukkan MMC game cartridge ke dalam slot game. Nah, disinilah satu dari sekian banyak masalah dari N-Gage mulai muncul.

Slot MMC game N-Gage terletak di belakang baterai sehingga pengguna harus melepas baterai terlebih dahulu untuk memasukkan MMC.

Desain N-Gage yang terlalu gemuk dan berat juga membuat pengguna kerap merasa pegal dan tidak nyaman. Begitu juga dalam mengetik pesan dan mengangkat telepon.

Selain itu, game yang tersedia pada Nokia N-Gage hanya sekitar 56 game. Optimisasi game-game tersebut juga sangat buruk. Beberapa game eksklusif N-Gage hanya dapat berjalan dalam 10 Fps saja.

Melihat berbagai masalah tersebut, Nokia memutuskan untuk memperbaiki kekurangan N-Gage dan merilis ulang dengan nama N-Gage QD.

Namun langkah yang diambil Nokia tersebut dianggap sangat terlambat sehingga seri N-Gage dicap gagal total oleh para pengamat teknologi.

Pada akir tahun 2007, Nokia menghentikan produksi N-Gage dan hanya mampu menjual 3 juta unit saja di seluruh dunia. Kegagalan N-Gage juga dianggap menjadi salah satu faktor terpuruknya Nokia di pasar telepon genggam.

Sony Ericsson Xperia Play (2011)

Nah, kini kita telah memasuki era Android. OS gubahan Google satu ini sejak awal memang digadang-gadang sebagai pembawa perubahan untuk mobile gaming.

Di awal tahun 2010, Samsung dan Sony Ericsson bisa dibilang merupakan dua produsen ponsel berbasis Android terbesar di dunia. Samsung masuk ke ranah Android lewat seri Galaxy dan Sony Ericsson dengan seri Xperia miliknya.

Melihat potensi OS Android yang sangat besar, Sony Ericsson memutuskan untuk membuat ponsel yang didesain untuk bermain game layaknya Playstation Portable.

Tentunya Sony Ericsson sangat percaya diri dengan projek satu ini. Mereka bercermin dari kegagalan Nokia N-Gage dan pengalaman Sony dalam bidang konsol gaming membuat Sony Ericsson yakin ponsel gaming barunya ini akan laku keras di pasaran.

Pada tahun 2011, Sony Ericsson resmi merilis Xperia Play. Ponsel gaming yang didesain mirip seperti konsol portabel milik Sony sendiri yaitu PSP Go.

Xperia Play mengadopsi beberapa fitur dari Sony Playstation Portable, seperti desain geser yang mirip dengan PSP Go, serta tata letak tombol PlayStation yang menjadi ciri khas mereka plus tombol trigger.

Meskipun tidak seburuk N-Gage, Xperia Play masih memiliki beberapa kekurangan. Seperti game yang disediakan Sony hanyalah game dari Playstation 1 saja, spesifikasi hardware yang rendah, kapasitas baterai yang sangat kecil dan analog touch yang sulit untuk digunakan.

Jika pengguna ingin memainkan game PSP lewat emulator, sayang sekali di tahun 2011 emulator PSP masih belum dikembangkan secara optimal. Selain itu spesifikasi Xperia Play sendiri juga sangat terbatas.

Seperti N-Gage, Xperia Play juga dicap gagal oleh para pengamat. Meskipun di era modern ini para fans ingin Sony untuk merilis Xperia Play 2, namun sepertinya Sony ingin melupakan masa lalu mereka yang kelam.

Razer Phone Series (2017)

Belajar dari kesalahan Nokia dan Sony, perusahaan elektronik berbasis gaming yaitu Razer bertekad untuk membuat gaming phone yang ideal bagi para penggemar mobile gamers.

Pada tahun 2017 mereka merilis ponsel barunya yaitu Razer Phone. Razer sendiri memutuskan untuk mendesain gaming phone miliknya layaknya smartphone biasa. Mereka justru lebih memfokuskan pada spesifikasi yang tinggi dibandingkan menambahkan fitur gimmick yang dianggap tidak perlu.

Razer Phone sendiri dibekali dengan prosesor yang mutakhir pada zamannya, Snapdragon 835, RAM 8GB dan layar 5,7 inch dengan refresh rate 120 Hz.

Gaming phone milik Razer ini menuai banyak pujian oleh para pengamat teknologi lewat spesifikasi yang tinggi dan kenyamanan pengguna saat bermain game.

Kekurangan dari Razer Phone sendiri hanyalah kamera yang cukup buruk dan tidak tersedianya 3.5mm Headphone Jack.

Namun terlepas dari kekurangannya, Razer Phone sendiri sukses membangkitkan mobile gaming yang berkali-kali gagal di masa lalu. Sekaligus menjadi blueprint dari gaming phone modern ideal seperti Asus ROG Phone.