Tag Archives: Avengers: Endgame

Marvel Pertimbangkan Buat Film Avengers dengan Original Cast?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Seperti yang sudah diketahui publik, Marvel Cinematic Universe (MCU) tampaknya mulai meredup semenjak Phase Four. Belum lagi beberapa masalah yang timbul di belakang layar. Lebih mengejutkannya lagi, para petinggi di balik studio tengah mempertimbangkan untuk membuat film Avengers yang sekaligus menjadi reuni para original cast.

Berbagai Masalah di Balik Layar Marvel Cinematic Universe

Variety merilis sebuah laporan yang menghebohkan publik. Pihaknya melaporkan para petinggi di Marvel tengah mengalami serangkaian masalah semenjak kesuksesan besar Avengers: Endgame di box office. Beberapa proyek film dan serial televisi MCU nyatanya kesulitan untuk menyusul kesuksesan dari masa jayanya. Belum lagi, sudah terdapat banyak konten selama beberapa tahun terakhir.

Marvel Victoria Alonso

Drama di balik layar yang berkontribusi dalam masalah bagi studio. Victoria Alonso, salah satu produser terbesar bagi studio, secara mengejutkan dipecat pada Maret lalu. Alasan di balik pemecatan itu dipercaya karena penurunan kualitas VFX MCU. Hal ini sangat berdampak pada serial seperti WandaVision dan She-Hulk serta film Ant-Man and the Wasp: Quantumania yang dikritik habis-habisan.

Marvel Kang the Conqueror

Jonathan Majors, pemeran Kang the Conqueror, tersandung skandal tuduhan pelaku kekerasan domestik. Majors telah ditahan polisi pada 25 Maret lalu karena tuduhan tersebut.

Ini menjadi satu lagi masalah bagi studio. Faktanya, Kang the Conqueror sudah direncanakan sebagai villain di The Multiverse Saga. Para petinggi bahkan dilaporkan mempertimbangkan untuk mengganti sosok Kang dengan Doctor Doom sebagai villain Phase Five dan Phase Six. Namun, untuk melakukannya tidak akan semudah itu. Pasalnya, episode terakhir Loki season 2 dipercaya sudah memperkuat posisi Kang.

Masalah juga muncul pada produksi film reboot Blade. Film tersebut telah berkali-kali berganti sutradara dan penulis. Dalam laporan yang sama, Variety menyebut film tersebut memiliki anggaran kurang dari US$100 juta, jauh lebih rendah daripada anggaran film Marvel biasanya.

Baca juga:

Pertimbangkan untuk Buat Film Avengers dengan Pemeran Asli?

Marvel The Avengers original cast

Berbagai sumber melaporkan Marvel tengah mempertimbangkan untuk membuat film Avengers dengan original cast atau pemeran aslinya. Hal ini diminta oleh petinggi Marvel sebagai solusi untuk mengatasi berbagai masalah di MCU semenjak Avengers: Endgame.

Jika hal ini terwujud, Robert Downey Jr. dan Scarlett Johansson akan kembali memerankan karakter yang telah ikonik, Iron Man dan Scarlett Johansson. Namun, kedua karakter favorit itu telah dimatikan saat Avengers: Endgame.

Akan tetapi, para petinggi belum berfokus pada gagasan itu. Pasalnya, merekrut mereka kembali membutuhkan uang yang tidak sedikit mengingat studio mengalami kerugian. Downey Jr. dan Johansson terkenal mendapat gaji yang sangat tinggi saat mereka berperan di MCU.

Di balik sederetan masalah itu, Guardians of the Galaxy Vol. 3 sangat sukses di box office setelah kegagalan Ant-Man and the Wasp: Quantummania. The Marvels menjadi film Phase 5 berikutnya yang akan rilis 10 November mendatang.

Secret Invasion Menggeser Hierarki Kekuatan di MCU

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Secret Invasion baru saja merilis episode keenam dan terakhirnya. Serial yang menutup bab terbaru dalam Marvel Cinematic Universe (MCU) yang menampilkan Nick Fury dan Skrull. Namun, ada satu hal yang tidak bisa saya abaikan dari cerita ini, yaitu karakter G’iah.

Karakter Skrull, G’iah, yang diperankan oleh Emilia Clarke, merupakan putri dari Talos (Ben Mendelsohn). Awalnya, G’iah memberontak melawan ayahnya dan berpihak pada Gravik (Kingsley Ben-Adir), yang jahat. Namun, G’iah berubah pikiran dan bergabung dengan Ayahnya dan Fury (Samuel L. Jackson).

Episode penutup musim ini, ada hal yang cukup signifikan terjadi padanya. Artikel berikut ini mengandung bocoran cerita, jadi pastikan kamu sudah menonton Secret Invasion di Disney+.

Dua Skrull OverPower di Secret Invasion

dua skrull bertarung di secret invasion
G’iah dan Gravik bertarung sebagai Super Skrull

Pada episode sebelumnya, kita mengetahui bahwa selama ini Gravik sedang mencari sesuatu yang disebut “The Harvest“. Harvest adalah DNA setiap Avenger yang berperang dalam Pertempuran di Bumi, yang kita lihat dalam Avengers: Endgame.

Semua anggota Avengers, dari Hulk dan Thor hingga Carol Danvers alias Captain Marvel, termasuk dalam Harvest ini. Nick Fury merekrut Skrull untuk mengumpulkan darah mereka dari medan perang agar bisa digunakan ketika diperlukan. Sialnya, Gravik adalah salah satu dari mereka yang mengumpulkannya, inilah sebabnya dia mengetahui tentang Harvest.

Kita hanya bisa berasumsi bahwa para Avengers tidak mengetahui tentang hal ini, karena mereka pasti tidak akan setuju dengan tindakan Fury. Sebenarnya, ini adalah perbuatan jahat, tapi acara ini sepertinya mengabaikan fakta tersebut, dan kita pun akan mengikuti itu untuk saat ini.

Gravik ingin menggunakan Harvest untuk memberinya kekuatan dari seluruh Avengers. Tak disangka, Fury, yang dengan mudahnya berjalan masuk ke markas Skrull di mana semuanya sudah mati, dengan seenaknya memberikannya kepada Gravik. Lalu Gravik menggunakannya dan benar-benar menjadi makhluk dengan kekuatan semua Avenger (dan tampaknya beberapa villain juga) dalam Marvel Cinematic Universe.

Tentu saja, hal itu akan membuatnya tak terkalahkan jika dia tidak menyadari twist besar yang terjadi. Fury yang masuk ke markas bersama Harvest sebenarnya adalah G’iah yang menyamar. Karena dia berada dalam mesin itu bersama Gravik, sekarang dia juga memiliki kekuatan dari setiap Avenger di MCU.

Baca juga:

Karakter Avengers dalam Satu Tubuh di Secret Invasion

Giah di Secret Invasion dengan lengan Drax
G’iah menjadi Super Skrull

Mereka berdua bertarung, menggunakan semua kekuatan mereka, dan G’iah berhasil membunuh Gravik. Selama pertarungan itu, kita melihat kekuatan-kekuatan itu muncul sebagai bagian tubuh Avengers tertentu yang berubah bentuk pada tubuh Skrull mereka. G’iah mendapatkan tangan Hulk, lengan Drax, kepala Mantis, dan seterusnya. Pada akhir cerita, G’iah masih berada di luar sana, tampaknya bergabung dengan karakter kuat mirip Fury, yaitu Sonya Falsworth.

Baca juga:

Kekacauan di MCU Benar-Benar Terjadi Selain Multiverse

Presiden Ritson di Secret Invasion
Presiden Ritson di Secret Invasion

Sekarang kita tahu ada makhluk di MCU yang memiliki kekuatan gabungan dari setiap orang yang berperang dalam Avengers: Endgame. Semua kekuatan itu berada dalam satu tubuh. Apakah kita harus menerima hal ini begitu saja? Bagaimana MCU bisa berlanjut jika G’iah tidak menjadi pemimpin Avengers secara tiba-tiba atau menjadi ancaman terbesar bagi mereka? Tentu saja, dia mungkin tetap bersembunyi dan melakukan perintah Falsworth. Tapi benang merah yang dibuka oleh acara Disney+ ini, cerita ini menjadi yang terpenting.

Kita sudah membahas bagaimana Fase Empat MCU telah meninggalkan banyak karakter, poin plot, dan alur cerita terbuka untuk dijelajahi. Semuanya mulai dari cincin Shang-Chi, keberadaan Moon Knight, hingga Celestial di lautan dalam film Eternals.

Dengan cerita Fase Lima seperti Secret Invasion, kita berharap beberapa dari hal-hal tersebut akan terjawab. Memang benar, kita telah melihat karakter pada Black Widow, Rick Mason (O-T Fagbenle), muncul di episode Secret Invasion. Juga film The Marvels akan menghadirkan kembali bintang-bintang Disney+, Kamala Khan dan Monica Rambeau.

Namun, tidak ada dari karakter-karakter tersebut yang memiliki kekuatan gabungan dari setiap Avenger, seperti yang disebabkan oleh keputusan kontroversial Nick Fury.

Saya cukup kebingungan tentang perlakuan MCU terhadap karakter-karakter dalam Universe Marvel. Talos yang muncul dalam beberapa film dan merupakan bagian terbaik dari Secret Invasion, berakhir dengan sangat biasa saja dan tanpa sorotan yang memadai.

Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa nasib G’iah juga mungkin tidak pasti, dan para penggemar merasa khawatir. Akankah dia akan hanya digunakan sebentar dan kemudian diabaikan dalam cerita MCU berikutnya?

Bagaimana Nasib G’iah Selanjutnya?

Giah bertemu Sonya Falsworth
Giah bertemu Sonya Falsworth

Kesimpulannya, “Secret Invasion” telah mengubah keseimbangan kekuatan dalam MCU dengan kemunculan G’iah. Seorang Skrull yang memiliki kekuatan gabungan dari para pahlawan terkuat di Bumi.

Keberadaannya membuka banyak kemungkinan bagi alur cerita dan interaksi karakter di masa depan. Sambil kita menantikan fase berikutnya dari MCU, satu hal yang pasti – kekuatan dan potensi G’iah menjadikannya sebagai kekuatan yang tangguh. Ceritanya kemungkinan akan menjadi titik fokus dalam saga berkelanjutan dari Marvel Cinematic Universe.

Baca juga:

Demikian pembahasan Secret Invasion Menggeser Hierarki Kekuatan di MCU. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Menyorot Perjalanan Film Spider-Man Terbaik Hingga Terburuk

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sejak Spider-Man debut di layar lebar dari tahun 2002 sampai sekarang, ada banyak film yang menampilkan Spidey. Dari adaptasi asli hingga kolaborasinya dengan para Avengers, perjalanan Spider-Man telah menciptakan momen-momen yang berkesan bagi para penggemar.

Dalam artikel ini, kami akan merangkum dan menilai film-film Spider-Man dari yang terbaik hingga yang terburuk, dengan mengambil referensi dari pandangan para pakar Spider-Man di tim Gamefinity!

Spider-Man: Into the Spider-Verse

Spider-Man: Into the Spider-Verse
Spider-Man: Into the Spider-Verse (Foto: IGN)

Spider-Man: Into the Spider-Verse adalah film Spider-Man yang benar-benar segar dan berbeda. Dengan animasi yang inovatif dan gaya visual yang memukau, film ini menggambarkan cerita Miles Morales yang menarik dan menginspirasi.

Dalam upaya untuk menyelamatkan multiverse, Miles belajar menjadi pahlawan sejati dan menghadapi tantangan di luar kemampuannya. Kombinasi humor, emosi, dan aksi yang brilian membuat Into the Spider-Verse menjadi film Spider-Man yang terbaik hingga saat ini.

Spider-Man: No Way Home

Spider-Man: No Way Home
Spider-Man: No Way Home (Foto: IGN)

Spider-Man: No Way Home membawa penggemar ke dalam perjalanan epik yang melibatkan multiverse, dengan munculnya karakter dari film Spider-Man sebelumnya. Film ini tidak hanya menyuguhkan aksi yang spektakuler, tetapi juga menyentuh sisi emosional dengan melibatkan pertemanan dan cinta Peter Parker. Penampilan para aktor sebelumnya sebagai Spider-Man menghadirkan momen-momen yang mengharukan dan menggugah, sementara elemen kejutan yang menghubungkan alur cerita sebelumnya menghadirkan kegembiraan yang tak terduga.

Baca juga:

Spider-Man 2

Spider-Man 2
Spider-Man 2 (Foto: IGN)

Spider-Man 2 menjadi tolak ukur bagi semua film pahlawan super yang akan datang ketika dirilis. Film ini menghadirkan pertarungan antara Spider-Man dengan Doctor Octopus. Film yang memiliki perjalanan emosional dari mentor yang kecewa menjadi penjahat yang terdesak, menantang moralitas dan tekad Peter Parker. Spider-Man 2 menghadirkan aksi yang spektakuler, tetapi inti dari film ini adalah pertanyaan yang mengemuka, “Apakah Peter Parker bisa menjadi Spider-Man dan memiliki kehidupan pribadi yang bahagia?”.

Spider-Man

Spider-Man
Spider-Man (Foto: IGN)

Spider-Man karya Sam Raimi tidak hanya meluncurkan era baru bagi film-film pahlawan super, tetapi juga menjadi salah satu yang paling sukses. Dinamika antara Peter, Norman, Harry, dan Mary Jane sangat baik, sementara Tobey Maguire sebagai Peter Parker berhasil menjiwai perannya secara sempurna.

Film ini merupakan cerita pahlawan super yang fantastis. Spider-Man memberikan kita seorang pahlawan yang benar-benar bisa kita dukung di tengah zaman yang semakin sinis, dan penggambaran semangat New York City menjadi salah satu aspek yang melekat dalam film ini.

Baca juga:

Spider-Man: Homecoming

Spider-Man: Homecoming
Spider-Man: Homecoming (Foto: IGN)

Spider-Man: Homecoming adalah kombinasi menarik antara petualangan pahlawan super yang menyenangkan dengan kisah yang menghangatkan hati. Bercerita tentang seorang anak biasa yang menghadapi masalah yang sangat bisa kita pahami. Film ini menyajikan kisah yang manis, penuh kecerdasan, dan berlangsung dengan cepat. Spider-Man Homecoming juga menangkap esensi dari apa yang membuat Peter Parker dan alter ego-nya yang berpakaian unik begitu dicintai dan abadi selama lebih dari setengah abad.

Spider-Man: Across the Spider-Verse

Spider-Man: Across the Spider-Verse
Spider-Man: Across the Spider-Verse (Foto: IGN)

Spider-Man: Across the Spider-Verse melanjutkan cerita dari Spider-Man: Into the Spider-Verse dengan sisi yang lebih mengancam. Gwen dan Miles menghadapi pertentangan emosional. Sementara Spider-Man 2099 yang diperankan oleh Oscar Isaac memaksa semua orang mempertimbangkan apa arti dari “canon” dan beban sejati dari “cerita laba-laba”. Film ini juga menghadirkan banyak cameo dari multiverse yang sangat meta. Gaya seni Spider-Verse yang revolusioner semakin ditingkatkan dalam Across the Spider-Verse, memperluas visual yang sudah menakjubkan.

Baca juga:

SpiderMan: Far From Home

Spider-Man: Far From Home
Spider-Man: Far From Home (Foto: IGN)

Spider-Man: Far From Home melanjutkan perjalanan Peter Parker dari seorang pahlawan remaja menjadi pewaris Tony Stark. Pembawaan dengan humor yang menyenangkan, komentar cerdik, dan juga aksi yang terampil. Film ini menghadirkan penjahat yang memanfaatkan ketakutan dan insecure-nya Peter Parker dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Akhirnya, Far From Home mengakhiri Fase 3 Marvel dengan cara yang luar biasa. Film ini menempatkan Spidey muda ke dalam era baru yang penuh dengan tantangan dan kegembiraan.

Avengers: Infinity War

Avengers: Infinity War
Avengers: Infinity War (Foto: IGN)

Meskipun Spider-Man baru diperkenalkan dalam Captain America: Civil War, ia benar-benar dikembangkan sebagai bagian integral dari Marvel Cinematic Universe dalam Avengers: Infinity War. Peter Parker mendapatkan adegan kematian yang paling mengesankan, dan hubungannya dengan Iron Man menjadi salah satu aspek penting dalam film ini. Ketertarikan Peter untuk mengesankan Tony Stark dan melakukan hal yang benar menjadi komponen utama dalam Infinity War.

Baca juga:

The Amazing SpiderMan

The Amazing Spider-Man
The Amazing Spider-Man (Foto: IGN)

The Amazing Spider-Man, dalam usahanya me-reboot franchise ini, terasa kurang memukau dengan memberikan kisah asal-usul yang serupa dengan film-film sebelumnya. Akan tetapi, kebersamaan Andrew Garfield dan Emma Stone sebagai Peter Parker dan Gwen Stacy berhasil memikat hati penonton. Meskipun pertarungan melawan Lizard terasa kurang mengesankan. Di sisi lain, versi Spider-Man ini terkesan agak arogan.

Captain America: Civil War

Captain America: Civil War
Captain America: Civil War

Penampilan pertama Spider-Man dalam Marvel Cinematic Universe di Captain America: Civil War sangat ditunggu-tunggu. Ia tidak hanya mencuri perhatian dengan mencuri perisai Captain America, tetapi juga mencuri perhatian penonton dengan kepribadian manis dan kepahlawanannya yang khas remaja. Marvel berhasil memulai ulang karakter ini dengan cara yang segar dan menarik, membuat penggemar bersemangat melihat kembali Spider-Man di layar lebar.

Avengers: Endgame

Avengers: Endgame
Avengers: Endgame (Foto: IGN)

Meskipun Peter Parker hanya muncul dalam sebagian kecil film ini, kami tidak bisa tidak menyebut Avengers: Endgame. Pada film ini, Peter disambut dengan hangat oleh mentornya, Tony Stark, dan memiliki adegan yang menarik saat mencoba melarikan diri dengan Sarung Tangan Stark. Keberadaannya juga penting dalam adegan kematian Iron Man, menghadirkan momen yang mengharukan bagi para penonton.

Baca juga:

SpiderMan 3

Spider-Man 3
Spider-Man 3 (Foto: IGN)

Spider-Man 3, meskipun berhasil secara finansial, menderita karena memiliki banyak karakter dalam satu film, terutama dengan penyisipan Venom yang terkesan dipaksakan. Meskipun demikian, film ini memiliki momen-momen keren, seperti penampilan Thomas Haden Church sebagai Sandman yang fantastis. Peter Parker yang sebenarnya memukul pacarnya juga tidak membantu menciptakan kesuksesan.

Baca juga: 

The Amazing Spider-Man 2

The Amazing Spider-Man 2
The Amazing Spider-Man 2 (Foto: IGN)

The Amazing Spider-Man 2 mempersembahkan penampilan yang tulus dari Andrew Garfield sebagai Peter Parker. Namun, film ini terjebak dalam alur cerita yang rumit mengenai orang tua Peter dan keterlibatan Jamie Foxx sebagai Electro yang kurang memuaskan. Selain itu, upaya membangun kelompok jahat Sinister Six terasa mengganggu dan tidak berujung.

Menurut kamu mana film Spiderman terbaik yang pernah kamu tonton? Demikian pembahasan Menyorot Perjalanan Film Spider-Man Terbaik Hingga Terburuk. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Scarlett Johansson Tidak Akan Main Black Widow Lagi di MCU

GAMEFINITY.ID, Bandung – Scarlett Johansson memastikan dirinya tidak akan kembali memerankan Black Widow di Marvel Cinematic Universe (MCU). Ia mengaku bahwa masa dirinya berperan di film Marvel sudah usai. Terakhir kali Johansson memerankan karakter superhero perempuan ikonik itu di film Black Widow yang rilis 2021.

Scarlett Johansson Akui sudah Selesai Memerankan Black Widow di MCU

Di sebuah episode podcast Gwyneth Paltrow, The Goop Podcast, Scarlett Johansson menceritakan pengalamannya saat berperan besar dalam MCU dan juga masa depan karakternya. Menariknya, Paltrow ikut berperan sebagai Pepper Potts di franchise tersebut mulai dari Iron Man (2008). Johansson baru muncul sebagai Black Widow di Iron Man 2 (2010).

Baca juga: 

“Aku sudah selesai. Bagian itu sudah selesai. Aku sudah melakukan apapun yang harus kulakukan. Juga, kembali dan memerankan karakter itu lagi dan lagi seperti itu, lebih dari satu dekade, menjadi pengalaman unik,” ungkap Johansson.

Scarlett Johansson Black Widow Avengers Endgame
Karakter Black Widow dimatikan di Avengers; Endgame

Seperti yang sudah diketahui, karakter Black Widow dimatikan pada Avengers: Endgame yang rilis 2019. Johansson kembali memerankan karakter itu di film Black Widow yang berlatar sebelum Endgame.

Sang aktris kemudian menuntut Disney, pemilik Marvel, ke jalur hukum karena pelanggaran kontrak. Ia mengatakan bahwa film Black Widow sudah dijanjikan akan tayang eksklusif di bioskop terlebih dahulu dan mengklaim kontraknya sudah dilanggar karena film itu rilis di Disney+. Pada akhirnya, kedua belah pihak mencapai kesepakatan pada akhir September 2021.

Baca juga:

Gwyneth Paltrow Berminat Memerankan Kembali Pepper Potts

Scarlett Johansson asked Gwyneth Paltrow
Gwyneth Paltrow masih berminat memerankan kembali Pepper Potts

Dalam episode podcast yang sama, Gwyneth Paltrow mengakui dirinya masih berminat kembali memerankan Pepper Potts di MCU. Mungkin ini mengejutkan mengingat karakter Iron Man juga sudah dimatikan di Avengers: Endgame.

“Kurasa, kupikir. Aku tidak mati jadi mereka [Marvel] bisa bertanya padaku,” tanggap Paltrow sambil menjawab pertanyaan Johansson.

“Kurasa kamu akan kembali akhirnya,” balas Johansson.

Baca juga:

“Benarkah? Pepper Potts berusia 64 tahun? Hebat sekali,” jawab Paltrow.

“100 persen akan terjadi. Aku bisa melihatnya. Mereka takkan melepasmu. Pakai wig-nya, baby.”

Pada saat yang sama, Scarlett Johansson dan Gywneth Paltrow juga membantah rumor konflik di antara keduanya saat syuting Iron Man 2.