Tag Archives: baksos

PBESI, Garudaku Akademi, dan UniPin Community Lakukan Sosialisasi Dampak Positif Esports dan Baksos pada Masyarakat Kurang Mampu

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Rabu (11/5), Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Garudaku Akademi, bersama dengan UniPin Community, menggelar bakti sosial (baksos) sekaligus sosialisasi untuk mengenalkan dampak positif esports bagi anak-anak di Sekolah Kami, yang bertempat di Bintara Jaya IV Dalam, Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (26/04/2022). Agenda baksos ini merupakan wujud kepedulian insan esports terhadap masyarakat yang kurang mampu di Indonesia.

Kepala Program Akademi Esports Garudaku, Robertus Aditya Pratomo Putro, berharap agar kegiatan ini dapat bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu Robert juga mengaku akan ada program lanjutan untuk para peserta didik pada bidang esports.

“Semoga kegiatan berbagi dengan para orang tua murid menjadi berkat dan barokah bagi ibuibu sekalian. Diharapkan juga kami dapat memberikan lebih, tidak hanya bahan pokok saja, tetapi program yang bisa menjadi kelanjutan untuk adik-adik, seperti program beasiswa,” ujarnya.

PBESI Bakti Sosial

Pada bagian lain Robert menjelaskan, bahwa bermain game pada saat ini juga bisa menjadi seorang atlet ataupun menjadi mata pencaharian. Robert menegaskan hal ini dapat terwujud bila anak-anak diberikan arahan untuk menjadi seorang atlet esports. Tidak hanya itu, pihaknya juga mengatakan akan memberikan beasiswa gratis bagi para murid yang berprestasi di Sekolah Kita.

Menurut Robert, meski esports tampak hanya seperti main game, tetapi bisa menghasilkan serta diakui oleh pemerintah. Oleh karena itu Garudaku beserta pemangku kepentingan lainnya di industri esports ingin melakukan pembinaan sejak dini, mengarahkan anak-anak muda untuk bisa berprestasi dan mendapatkan beasiswa lewat jalur esports.

Robert menambahkan, dalam waktu dekat ini di Sekolah Kami akan segera diberikan program ekstrakurikuler esports untuk lebih mengenalkan olahraga elektronik ini kepada masyarakat, sehingga ke depan ada kemungkinan diadakannya ekstrakurikuler secara gratis agar anakanak bisa langsung bergabung dengan olahraga yang baru ini untuk pengenalan.

Menyampaikan hal senada, SVP UniPin Community yaitu Debora Imanuella mengatakan bahwa bermain game bisa menjadi positif bila anak-anak dapat diarahkan. Debora juga mengatakan saat ini perkembangan esports sudah cukup baik, salah satunya dengan masuk menjadi bagian Eksibisi Esports pada PON Papua beberapa waktu lalu.

Baca juga: PBESI Siapkan Bonus 7 Miliar bagi Peraih Emas SEA Games

“Jadi tadi seperti dibicarakan sebelumnya, lewat jalur esports atau game mampu meyakinkan bahwa ternyata lewat main game anak-anak bisa berkarir. Jadi pada tahun lalu esports sudah menjadi cabor di berbagai event, seperti PON. Untuk itu, kita akan buat ekstrakurikuler agar main game tidak hanya main game, tapi juga bisa bermanfaat. Sehingga bermain game tidak sia-sia,” paparnya.

Tambah Debora, pihaknya berharap agar kesempatan berkarir pada bidang esports dapat dinikmati oleh masyarakat luas, “Kami dari UniPin Community bersama dengan PBESI sangat berharap lewat esports, kami dapat membantu masyarakat luas dan memberikan peluang sebesar-besarnya untuk masyarakat kita baik di tingkat nasional dan internasional,” pungkasnya.

Pembina Sekolah Kami, Irina Among Praja, mengatakan pemberian bansos ini cukup baik, hanya saja pihaknya berharap agar terus berkelanjutan dan tidak hanya berupa pembagian bantuan saja. Menurutnya, pokok permasalahannya adalah bagaimana cara mengubah anakanak penerima bantuan ini agar tidak selalu bergantung pada pemberian dan hidup dari kemiskinan.

Jadi, penting bagi mereka untuk mendapatkan pendidikan dengan baik, serta pemulihan hak-haknya karena banyak dari mereka yang tidak memiliki akta kelahiran ataupun dokumen kependudukan.

Salah satu orang tua murid, Indriani, mengaku senang dengan pemberian bansos tersebut. Di samping itu ia juga mengaku baru mengetahui bahwa bermain game dapat dijadikan mata pencaharian.

“Senang dapat bansos, bisa bantu meringankan untuk masak di rumah. Anak saya usia 14 tahun cewek, Fitri namanya, masih kelas 4 SD sekolahnya telat. Saya mau biar anak saya bisa berprestasi di bidang esports, tapi kalau game yang bukan positif, ngerusak mata, dan bikin malas belajar saya tidak mengizinkan,” tuturnya.

Acara bakti sosial ini juga diselenggarakan pemberian materi terkait pengenalan esports kepada para orang tua murid. Selengkapnya mengenai acara bakti sosial ini dapat diakses pada akun Instagram @unipincommunity