Tag Archives: Ban

Blacklist International Jelaskan Mengenai Akibat Ban Diggie yang Sangat Berantakan

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Blacklist International pastikan kemenangan pertama dalam playoff Mobile Legends: Bang Bang Professional League Philippines Season 11. The Codebreakers mencetak kemenangan sapuan bersih dengan skor 3-0 yang meyakinkan ketika berhadapan dengan Omega Esports pada hari pembukaan.

Tim menunjukkan performa yang mengesankan di turnamen, roamer bintang Blacklist International Jonmar Villaluna “OhMyV33NUS” menjelaskan bahwa persiapan tim dimanjakan karena adanya larangan sementara penggunaan Diggie dari turnamen. Bug dalam game baru-baru ini muncul, memaksa liga melarang Diggie untuk dipilih dalam pertandingan sampai masalah diperbaiki.

Baca Juga : 

Efek Ban Diggie di MPL PH yang Kacaukan Blacklist International

Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Blacklist International ungkap bahwa larangan turnamen Diggie baru-baru ini akibat  karena bug yang tidak terduga, serta turut merusak persiapan mereka untuk Playoff MPL PH Musim 11. OhMyV33NUS dikenal luas berkat keahliannya menggunakan Diggie. Menurutnya sendiri, tim merasa sangat terlambat diberitahu tentang pembaruan aturan.

Blacklist International Jelaskan Mengenai Akibat Ban Diggie yang Sangat Berantkan

Jonmar jelaskan akibat dari pemberitahuan dadakan yang membuat timnya sulit untuk persiapkan draf pada minggu-minggu tersebut. Blacklist merasa dirugikan, walau tanpa hadirnya Diggie Blacklist masih bisa menang.

OhMyV33NUS kemudian lanjut mengatakan bahwa pelarangan Diggie di playoff MPL PH Seasons 11 tidak ada gunanya karena mengeksploitasi bug tidak dapat dilakukan dalam pengaturan game kompetitif.

Menurut Keith Medrano yang merupakan regional humas manager Moonton Games jelaskan perihal larangan Diggie yang berlaku sampai turnamen selesai.

Bug yang Ternyata Pengaruhi Penggunaan Diggie dalam Tournament

Blacklist International Jelaskan Mengenai Akibat Ban Diggie yang Sangat Berantkan

Pelatih Blacklist International Aniel Jiandani “Master the Basics” berharap bug Diggie dapat segera diperbaiki agar ban bisa dicabut dan skuad dapat kembali menggunakan strategi yang sudah disiapkan untuk babak playoff, terutama untuk melawan Bren Esports yang jadi salah satu tim terkuat di turnamen.

Coach Blasklist International tambahkan penjelasan jika timnya masih menunggu perihal larangan Diggie yang berharap segera dicabut, menjadi harapan pertama tim yang sangat di perhatikan. Hal ini dikatakan agar mereka dapat fokus untuk persipakan pertandingan di babak playoff terlebih guna melawan Bren Esports.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Akibat Bug, Player CODM Warfare Di-Banned Permanen

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Para pemain Call of Duty: Modern Warfare 2 mengeluhkan hukuman ban yang mereka terima, akibat bug akses awal single player yang ada dalam game tersebut. Beberapa diantaranya bahkan mengklaim telah menerima hukuman ban permanen tanpa alasan yang jelas.

Sekuel dari game Call of Duty: Modern Warfare masih belum rilis dalam beberapa hari ke depan, namun jika para penggemar seri Call of Duty tidak sabar menunggu, mereka masih dapat memainkan akses awal pre-order dari game tersebut, dengan mode single player campaign. Dan tak disangka-sangka, beberapa pemain dilaporkan terkejut dengan fakta bahwa mereka telah dilarang untuk bermain di server Call of Duty: Modern Warfare 2. Mereka bahkan juga dilarang untuk mengakses mode early access campaign yang tersedia.

Pengguna Reddit dengan akun Bender99342 adalah salah satu korban bug, yang dijatuhi hukuman ban permanen tanpa alasan yang jelas. Dalam sebuah utas Reddit berjudul “Saya dilarang bermain game pemain tunggal karena alasan tertentu …” yang diunggah olehnya, ia menyebut bahwa dirinya telah menerima pesan “Koneksi Gagal”, saat mengakses mode campaign akses awal dalam game Call of Duty: Modern Warfare 2. Pesan tersebut bahkan juga menjelaskan bahwa pemain telah “dicekal secara permanen” untuk bermain di server Call of Duty: Modern Warfare 2.

Baca juga: Memfitnah Moonton, Tencent Didenda Hampir Setengah Miliar

Bug CODM Warfare
Call of Duty: Modern Warfare 2 | Dihukum Ban Permanen Akibat Bug

Dihukum Ban Permanen Akibat Bug

Berdasarkan tanggapan dari para pengguna Reddit untuk postingan tersebut, bisa disimpulkan bahwa masalah ini adalah sebuah kesalahan dari sistem. Karena tidak masuk akal rasanya, jika pemain dijatuhi hukuman ban permanen saat memainkan mode single player campaign. Sementara alasan lain menunjukkan bahwa server campaign mode dalam Modern Warfare 2, berstatus “sedang online” dan mendukung sistem anti-cheat RICOCHET saat permainan dijalankan. Sehingga hukuman ban bisa saja terjadi, seolah-olah pemain terbukti melakukan kecurangan dalam mode Multiplayer.

Bender99342 sendiri menegaskan bahwa ia tidak bermain curang, dan menjelaskan bahwa saat itu, dirinya memainkan Call of Duty: Modern Warfare 2 di Steam Deck, sebelum pada akhirnya mengalami crash, dan gagal untuk melakukan reconnect. Satu-satunya penjelasan yang dapat ia pikirkan saat ini adalah bahwa saat crash, steam deck miliknya tengah menjalankan Aplikasi League of Legends Blitz di latar belakang. Yang kemudian dianggap oleh RICOCHET sebagai potensi risiko aktivitas kecurangan.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Pro Player Valorant Zellsis Kena Ban di Twitch!

GAMEFINITY.ID, Bandung Pro player Valorant dan anggota tim Sentinels, Zellsis, telah mendapat ban di Twitch! Kabar ini tentu mengejutkan seluruh penggiat esports Valorant dan juga Zellsis sendiri.

Zellsis sendiri sebenarnya sering melontarkan kata-kata kasar setiap kali melakukan live stream di Twitch. Ia juga pernah mendapat skorsing dari Riot Games karena dianggap menghina panitia turnamen. Meski begitu, ia dapat dikatakan sangat berpengalaman dan pandai dalam bertanding. Follower di Twitch-nya saat ini telah mencapai lebih dari 135 ribu follower.

Ini Pemicu Dirinya Kena Ban di Twitch?

Zellsis Team Sentinels
Zellsis sendiri merupakan anggota dari Team Sentinels

Zellsis telah mendapat ban di Twitch pada 17 Agustus 2022. Dilansir dari win.gg, Jake Lucky, pegiat esports, memercayai platform live stream milik Amazon itu menganggap Zellsis menggunakan cercaan homofobik. Ban tersebut dipicu oleh sistem otomatis dari Twitch yang mengira pro player Valorant itu mengumpat kata tersebut.

Respon Zellsis Terhadap Keputusan Twitch

Zellsis meluapkan kemarahannya di Twitter, sama sekali tidak menyetujui keputusan Twitch. Kemudian, ia mendapat surel berupa alasan dirinya terkena ban karena ujaran kebencian. Anggota tim Sentinels itu jelas-jelas membantahnya.

“Aku kena ban gara-gara menggunakan kata atau simbol kebencian. Aku anggap karena diriku berkata fit, lalu Twitch menganggap seakan-akan aku melontarkan kata f yang itu,” bantahnya.

Zellsis telah membagikan cuplikan yang dimaksud dari live stream Twitch-nya untuk membuktikan dirinya tidak bersalah. Ia juga menjelaskan dirinya tidak sedang bertelanjang dada dan menonton anime seperti Tokyo Ghoul selama stream. Penjelasan itu membungkam asumsi penggemar tentang penyebab lain ban Zellsis dari Twitch.

Baca juga: IShowSpeed Diringkus Polisi Saat Sedang Livestream

#FreeZellsis Trending di Twitter!

Setelah kabar ini tersebar, penggemar Zellsis beramai-ramai mendukungnya di media sosial. Alhasil, #FreeZellsis menjadi trending di Twitter. Anggota tim Sentinels itu telah mendapat perhatian dari tagar itu, berharap agar Twitch dapat berubah pikiran.

Saat ini, belum ada respon dari Twitch terhadap kabar ban Zellsis dari platform-nya. Belum diketahui pula apakah ia akan berpindah platform untuk melakukan live stream bermain Valorant.

Hungrybox Terkena Ban Permanen Karena Bertanding Tanpa Masker

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Pro Player Tim Liquid, dilaporkan telah menerima hukuman ban permanen dari semua event Super Smash Bros, St. Louis Melee, setelah bertanding dengan tanpa mematuhi protokol kesehatan. Tidak hanya itu, ia juga dilaporkan telah memaksakan diri untuk mengikuti turnamen, meski keadaan fisiknya kurang mendukung.

Mengutip dari laman web The Gamer, pro player top Super Smash Bros, Juan “Hungrybox” DeBiedma, dilaporkan telah menerima hukuman larangan bermain secara permanen dari event St. Louis Melee. Hukuman tersebut harus diterimanya, setelah ia terbukti secara sengaja tidak mematuhi protokol kesehatan, ketika bertanding dalam turnamen Double Down 2022. Dirinya bahkan sempat mengalami batuk berdarah sebelum pertandingan, karena masih belum sembuh total dari sakit pernafasan yang dialaminya.

“Aku benar-benar bangun pagi ini dan muntah darah,” tulis Hungrybox di Twitter, sebelum ia menghadiri turnamen Double Down Minggu lalu. “Pergi ke perawatan darurat pada pukul 6:00 pagi.” Tambahnya.

Meski kemudian memilih untuk mengundurkan diri dari turnamen, beberapa penggemar game Super Smash Bros sempat mengutuk aksi nekadnya. Sang pro player bahkan terancam akan menerima hukuman penalti, berupa larangan bermain oleh pihak penyelenggara turnamen.

“Komunitas dengan cepat mengutuk Hungrybox dan hal-hal tidak berbeda kali ini. (Sementara) Tanggapan terhadap berita tentang (hukuman) larangannya sebagian besar telah dipenuhi dengan persetujuan.” Tulis laman web The Gamer.

“Sementara beberapa telah mengutuk perilakunya di Double Down, yang lain menggambarkan langkah tersebut sebagai sarana untuk memberikan contoh positif ke depan.”

Baca juga: Netflix Gaet Microsoft Beri Opsi Berlangganan Dengan Iklan

Hungrybox ban player
Hukuman Ban Akibat Melanggar Protokol Kesehatan

Hukuman Ban Akibat Melanggar Protokol Kesehatan

Dalam turnamen Double Down 2022: Melee Minggu lalu, Hungrybox sempat menjadi sorotan karena mengikuti pertandingan tanpa mengenakan masker. Ia bahkan nekad bertanding meski telah bercerita kepada para penggemarnya, bahwa pagi itu dirinya sempat mengalami muntah darah.

Sang pro player sebenarnya telah memeriksakan diri ke pakar spesialis di fasilitas perawatan darurat, yang kemudian memberi tahunya bahwa kemungkinan besar itu adalah COVID-19 atau mungkin infeksi bakteri di area tenggorokan. Hungrybox kemudian mengkonfirmasi melalui cuitan Twitternya, bahwa sakit pernafasan yang dideritanya bukanlah COVID, dan dia juga telah menerima suntikan antibiotik dan steroid.

Hingga artikel ini ditulis, masih belum ada penjelasan resmi dari pihak St. Louis Melee terkait kabar hukum ban permanen terhadap Hungrybox.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id

Streamer League Of Legends Dihukum Ban Akibat Stream Sniping

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Seorang Streamer League of Legends asal Korea Selatan, menjadi korban stream sniping, dan terjebak selama tiga jam dalam sebuah pertandingan. Tidak hanya itu, sistem juga mendeteksinya dengan pelanggaran Griefing, yang kemudian menghukumnya dengan larangan bermain selama 14 hari.

Stream Sniping merupakan aksi kecurangan dalam sebuah permainan yang mana para pelaku kecurangan (Sniper) mengincar Streamer sebagai target utama. Tidak hanya menjengkelkan, aksi kecurangan ini tak jarang menimbulkan masalah bagi para Streamer. Salah satunya adalah hukuman banned yang kemungkinan diakibatkan oleh laporan palsu dari para Sniper.

Mengutip dari laman web Dot Esports, seorang Streamer asal Korea Selatan, Kim “kkyuahri” So-Hyun, dilaporkan harus menerima hukuman ban 14 hari dalam game League of Legends. Ia menerima hukuman larangan bermain akibat stream sniping, saat melakukan live streaming di salah satu platform streaming Korea, AfreecaTV.

Kkyuahri bertemu dengan empat orang Sniper yang yang sengaja menguncinya dalam sebuah pertandingan panjang. Dua dari Sniper bermain dalam timnya, sementara dua lainnya berada dalam tim lawan. Keempat Sniper ini pun sengaja bertukar informasi, demi memperpanjang durasi pertandingan hingga lebih dari tiga jam.

Upaya untuk meninggalkan pertandingan dengan surrender vote juga gagal dilakukan, karena suara mayoritas selalu menolak untuk mengakhiri jalannya pertandingan. Hingga pada akhirnya sang Streamer harus terbunuh sebanyak 120 kali sebelum pertandingan berakhir. Bahkan kkyuahri  juga tampak putus asa di tengah-tengah pertandingan dan lebih memilih untuk memainkan game FIFA sembari menunggu pertandingan tersebut berakhir.

Baca juga: Global Ban Disebut-sebut Akan Rugikan Pro Player MLBB

Streamer
AfreecaTV | Hukuman Ban 14 Hari Untuk Sang Streamer

Hukuman Ban 14 Hari Untuk Sang Streamer

Meski putus asa, Kkyuahri lebih memilih untuk bertahan dalam pertandingan, dengan harapan agar ia tidak menerima hukuman ban, maupun AFK akibat rage quit. Namun sepertinya, sistem tetap mendeteksi aktifitasnya dengan pelanggaran Griefing, yang kemudian memberikan hukuman ban selama 14 hari.

Pemberian hukuman ban ini kemungkinan besar dipicu oleh tingginya jumlah kematian yang dialami oleh sang streamer selama pertandingan, atau bahkan akibat dari laporan massal yang dilakukan oleh para Sniper.

Server League of Legends Korea memang terkenal dengan masalah stream sniping-nya. Bahkan tak jarang hal ini digunakan untuk hal yang lebih buruk, dengan mempertaruhkan uang pada hasil pertandingan para Streamer.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id.

Global Ban Disebut-sebut Akan Rugikan Pro Player MLBB

GAMEFINITY.ID Kutai KartanegaraCaster MPL ID, Mirko and Arashi, berpendapat bahwa global ban pick di turnamen mobile legends akan merugikan para pemain profesional. Menurut mereka, sistem tersebut akan membuat permainan menjadi semakin rumit, dan akan memaksa tim untuk berjuang lebih keras sepanjang turnamen.

Beberapa waktu lalu, akun Instagram resmi MPL ID telah membagikan petunjuk akan diterapkannya sistem global ban dalam turnamen Mobile Legends. Kabar ini pun menjadi sebuah perbincangan hangat, serta mendapatkan respon yang beragam dari komunitas game tersebut.

Baru-baru ini, dua Caster MPL ID Handy “Mirko” Loho dan Brydon “Arashi” Maslimta, menjadi sorotan setelah mengutarakan pendapat mereka mengenai penerapan sistem global ban di turnamen Mobile Legends. Yang mana dalam Podcast Mirko, keduanya berpendapat bahwa ‘sistem global ban tidak boleh diterapkan di liga Profesional Mobile Legends‘.

“Pemain yang terkenal (karena) hanya memainkan satu Hero, mereka akan  berjuang (lebih) keras. Karena saat itu, Anda dapat dipaksa untuk melarang (Hero) mereka, dan itu (akan) membuat seluruh Dinamika Fase Ban (menjadi) berbeda,” ucap Arashi.

“Jika ada Global Ban yang seperti itu, itu akan membuat segalanya (menjadi) jauh berbeda, dan itu akan memberi lebih banyak tekanan pada analis, bukan hanya pelatih, dan mencoba untuk mendapatkan data (Hero) tersebut.” Tambahnya.

Senada dengan Arashi, Mirko juga berpendapat bahwa sistem ini merupakan sebuah konsep yang fun, namun tidak cocok untuk diterapkan di pertandingan kasta profesional.

“Saya tidak berpikir mereka (Moonton) harus menerapkan Global Ban di MPL.”

Arashi pun melanjutkan, dengan mengatakan bahwa ini dapat membatasi kemampuan para pelatih dalam menghasilkan komposisi tim yang unik, maupun strategi ban yang akan mereka gunakan.

“Anda tidak bisa melihat pemikiran taktisnya (memprediksi strategi coach), siapa yang (akan) dia ban, apa yang dia coba lakukan (mainkan), apa yang dia coba batasi, karena (akan ada) terlalu banyak kekacauan,”.

Setuju dengan pendapat Arashi, Mirko juga berpendapat bahwa mempelajari celah dan meta tingkat atas di Mobile Legends juga merupakan keterampilan yang harus dimiliki tim. Dan Global Ban dirasa dapat menghambat pola pikir kreatif dari para tim, maupun penguasaan meta baru yang akan mereka gunakan.

“Membaca meta adalah sesuatu yang akan menjadi keahliannya sendiri.  Begitulah cara tim mendominasi sejauh ini dan jika mereka menambahkan Global Ban ini… semua yang telah Anda rencanakan sebelumnya, strateginya, itu akan menjadi sangat acak sekarang.”

Ia juga menambahkan bahwa sistem ini akan merusak alasan tim untuk melakukan sesi scrim, atau bahkan mempelajari Hero mana saja yang memiliki performa terbaik di setiap patch terbaru.

Baca juga: Hideo Kojima Disangka Sebagai Pelaku Penembakan Shinzo Abe

Global Ban
MPL Indonesia Umumkan Sistem Global Ban

Global Ban Dalam Turnamen Esport

Mengutip dari laman web One Esports, Global Ban Pick merupakan sistem yang mana hero-hero yang telah dimainkan oleh tim pada game pertama, tak boleh dimainkan kembali dalam game berikutnya. Begitu seterusnya hingga aturan game tertentu, yang akan mereset pengaturan Global Ban Pick.

Global Ban Pick sebenarnya ditujukan agar pemain bisa mempelajari  lebih banyak Hero. Dengan aturan global ban pick, seorang pemain profesional tak bisa mengandalkan hero yang itu-itu saja. Pasalnya, mereka akan diwajibkan memiliki pool hero luas dengan aturan yang ada. Jadi, secara tak langsung, sistem ini akan membuat individual berkembang dengan sendirinya, demi mendapat hasil terbaik dalam scene kompetitif.

Sistem Global Ban Mobile Legends akan diujicoba pada seri MDL ID Musim 6 nanti, dan tidak menutup kemungkinan akan diterapkan dalam seri MPL di masa mendatang.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/