Tag Archives: Baru

Kapok! Para Cheater Dilucuti Senjatanya pada Update Baru CoD

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara Update baru dari sistem Anti-Cheat Call of Duty, Ricochet, akan melucuti senjata para cheater. Update ini nanti akan diterapkan untuk game CoD: Warzone dan Vanguard.

Keberadaan Cheater dalam sebuah game multiplayer online, memanglah hal yang seringkali ditemui. Mulai dari game berskala kecil di platform mobile, hingga game AAA untuk platform konsol, pasti akan ada cheater yang sengaja menggunakan cara curang untuk memenangkan permainan. Hal inilah yang kemudian memaksa para developer, untuk menghadirkan sistem anti cheat dalam game mereka.

Meski kebanyakan Developer menghukum para Cheater dengan memblokir mereka dari permainan, tidak sedikit yang lebih memilih untuk menghukum Cheater dengan “menyiksa” mereka selama permainan berlangsung. Salah satunya adalah Activision dengan sistem Anti-Cheat mereka, Ricochet.

Setelah sebelumnya sempat trending dengan metode hukuman yang membutakan vision para Cheater selama permainan, kini tim Developer dari Ricochet membagikan update terbaru dari sistem Anti-Cheat mereka, yang diberi nama “Disarm“.

Seperti namanya, update terbaru ini nanti akan bekerja dengan melucuti senjata milik para pemain yang terdeteksi sebagai Cheater. Efek Disarm ini sendiri tidak hanya berlaku untuk penggunaan senjata api dan senjata tajam, melainkan juga berlaku untuk serangan pukulan.

“Hari ini kami membagikan teknik mitigasi lain dari kotak peralatan kami: Disarm. Seperti namanya, ketika cheater terdeteksi, kami hanya mengambil senjata dari mereka (termasuk tinju mereka).” Tulis tim pengembang dalam blog resmi Activision.

“Kami tidak berharap banyak klip (Disarm) ini menemukan jalan mereka secara online, tetapi kami telah melihatnya beraksi dan reaksi dari para Cheater selalu tak ternilai harganya (bagi kami).”

“Secara egois, kami tidak sabar untuk melihat bagaimana Damage Shield, Cloaking, Disarm, dan trik kami lainnya terlihat dalam pengaturan modern (nanti).”

Baca juga: YouTuber Ini Desain Ulang Konsol PS5 Ke Ukuran Yang Jauh Lebih Kecil

Anti cheat untuk Para Cheater
Sistem Anti-Cheat Berbasis Kernel

Sistem Anti-Cheat Berbasis Kernel Untuk Cheater

Hadir pertama kali pada bulan November tahun lalu, Ricochet merupakan program anti-cheat berbasis kernel yang dikembangkan oleh Activision dan Sledgehammer Games. Program ini ditanamkan ke dalam file game Call of Duty: Vanguard dan Warzone, yang kemudian akan memindai file khusus di PC milik Pemain.

Dengan menyematkan file dalam windows, Ricochet akan memindai beberapa file mencurigakan yang dijalankan di balik layar. Dengan memfokuskan pekerjaan pada file yang dianggap mengacaukan “.exe” utama gamenya.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Hideo Kojima Garap Game Horor Baru Berjudul “Overdose”

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Sang kreator dari Metal Gear Solid dan Death Stranding, Zhang Purnama alias Hideo Kojima, dikabarkan tengah mengembangkan game horor baru, yang diberi nama Overdose. Dan meski game ini tidak memiliki hubungan langsung dengan Death Stranding, Margaret Qualley sang pemeran tokoh Mama dilaporkan telah muncul kembali dalam teaser game tersebut.

Dikutip dari sebuah artikel web yang ditulis oleh seorang Leaker bernama Tom Henderson, Hideo Kojima dikabarkan tengah menggarap sebuah game horor baru yang untuk saat ini diberi nama Overdose. Dalam artikelnya, Tom membagikan bocoran bocoran dari teaser video telah dikirimkan kepadanya. Dimana dalam teaser awal tersebut, menunjukkan sesosok karakter third-person yang diperankan oleh Qualley (Mama), tengah menjelajahi lorong gelap menggunakan senter.  Rekaman itu juga dilaporkan berakhir dengan sebuah jumpscare, layar game over, dan layar judul.

“Rekaman awal, yang telah dikirimkan kepada saya atas permintaan anonimitas tampaknya menunjukkan Mama dari Death Stranding mengenakan gaun biru. Namun, game ini tampaknya bukan Death Stranding 2 dan hanya menampilkan aktris yang memerankan Mama, Margaret Qualley.” Tulis Tom.

“Rekaman menunjukkan karakter berjalan melalui koridor gelap dengan senter sebagai orang ketiga, tetapi disarankan agar game ini juga dimainkan sebagai orang pertama. Sebuah jumpscare di akhir rekaman menunjukkan ‘GAMEOVER‘ diikuti oleh ‘A Hideo Kojima Game'”… ‘OVERDOSE’.” tambahnya.

Baca juga: Data Militer Bocor Untuk Ketiga Kalinya Di Forum War Thunder

Hideo Kojima Pembuat game horor
Pengembang Dari Game Horor Legendaris “Silent Hill”

Pengembang Dari Game Horor Legendaris

Terkenal dengan franchise Silent Hills milik Konami, Hideo Kojima sendiri pernah berselisih dengan perusahaan video game tersebut. Yang kemudian membuatnya lebih memilih untuk pergi, dan membangun perusahan game developer miliknya sendiri. Sejak saat itu, banyak dari para penggemar bertanya-tanya tentang game horor baru buatan Kojima, terutama setelah P.T. demo yang menjadi fenomena tersendiri pada tahun 2014 silam.

Hingga akhirnya pada tahun 2017, ia mengatakan bahwa dirinya tidak ingin membuat horor lain. Meski kemudian, rumor akan datangnya game horor baru bertebaran, setelah dia mengobrol santai dengan salah satu mangaka horor, Junji ito, pada tahun 2020.

Sejak dirilisnya Death Stranding, Kojima telah berulang kali mengisyaratkan proyek game baru yang sedang ia kerjakan. Ia juga mengatakan bahwa dirinya telah membatalkan proyek game besar, demi dapat mengerjakan game yang lebih kecil, serta game-game episodik.

Hingga artikel ini ditulis, masih belum ada penjelasan lebih detail mengenai plot utama dari game Overdose.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Dota 2 Dinilai Kurang Ramah Untuk Para Pemula

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Sudah hampir sepuluh tahun sejak perilisan pertama Dota 2, game ini telah dikenal sebagai salah satu game paling populer, dengan salah satu prizepool turnamen terbesar yang selalu bertambah setiap tahunnya. Meski dikenal sebagai game populer, Dota 2 yang sekarang juga dianggap sebagai salah satu game dengan mekanisme permainan yang tidak sederhana. Bahkan bisa dibilang, “kurang ramah untuk para pemula”.

Opini ini disampaikan oleh Janne “Gorgc” Stefanovski, salah satu streamer Twitch yang cukup terkenal di kalangan komunitas dota 2. Dimana ia membagikan pendapatnya, mengenai masa depan dari game ARTS besutan Valve tersebut.

Baca juga: Riot Minta Tim Peserta MSI Untuk Lakukan Karantina Mandiri

Dalam sesi Livestreaming terbaru miliknya, ia mengutarakan pendapatnya mengenai alasan mengapa “Dota 2 tampak kesulitan untuk menarik perhatian para pemain baru”. Dimana menurutnya, game ini memiliki mekanisme permainan yang terlalu rumit untuk pemula. Bahkan ia juga mengklaim bahwa, seandainya dia tidak mengenal Dota sejak era awal Dota 2, ia pasti akan lebih memilih game lain seperti Fortnite atau mungkin game FPS milik Riot, Valorant.

“Saya mengerti mengapa orang tidak (lagi) bermain Dota 2, saya benar-benar mengerti.  Saya tidak akan pernah mengambil Dota, jika saya tidak awal di Dota.  Seperti jika saya tidak memulai sepuluh tahun yang lalu, saya tidak akan pernah mengambil Dota sekarang secara pribadi, ” Ucapnya dalam siaran langsung.

“Itu (gameplay-nya) terlalu rumit, terlalu noob-not-friendly,” tambahnya.

“Saya agak mengerti… Saya tidak akan membenci orang yang tidak bermain Dota.  Saya akan segera mengambil (memilih) Valorant atau Fortnite, Anda tahu beberapa game sederhana, Dota terlalu rumit.  Ini untuk kami para kutu buku yang telah memainkannya selama beberapa tahun sekarang.  Kami terlalu berkomitmen untuk keluar. ”

Jumlah Pemain Aktif Dota 2
Jumlah Pemain Aktif Dota 2 Menurut Website Steam Charts

Statistik Pemain Aktif Dota 2

Dengan sekitar 450.000 pemain aktif per bulannya, gelar sebagai salah satu game populer di dunia memang tidak terbantahkan. Akan tetapi, dalam beberapa bulan terakhir, Dota 2 memiliki penambahan pemain baru yang relatif kecil. Hal ini dibuktikan dengan grafik pemain aktif di Steam Charts, yang bisa dibilang masih stagnan dalam jumlah tersebut.

Dota 2 memang masih terbilang cukup ramai, tapi juga belum berkembang cukup pesat dalam beberapa waktu terakhir.

Kendati demikian, event The International tahun lalu sempat menjadi salah satu turnamen esport yang paling banyak ditonton, dengan jumlah rata-rata penayangan yang mencapai 857.000  penonton, serta 2.74 juta penonton pada puncak penayangan tertingginya.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Logitech Mengumumkan Mouse Vertikal Baru Bernama Lift

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Logitech mengumumkan mouse vertikal baru Bernama Lift.

Lift merupakan mouse ergonomis yang dirancang untuk memaksimalkan kenyamanan pengguna ketika bekerja dengan komputer mereka. Dimana saat menggunakan mouse ini, posisi tangan yang biasanya berada di atas kini berubah menjadi berada di sampingnya.

Dikutip dari laman XDA Developers, tujuan dari diciptakannya mouse vertikal ini adalah ketika menggunakan mouse, pengguna diharapkan dapat bekerja sembari mengistirahatkan tangan dan lengan bawah mereka.

Karena dengan posisi tombol yang diletakkan secara vertikal, maka secara otomatis lengan bawah pengguna dapat bersandar di atas meja maupun alas lainnya.

Dan setelah melakukan banyak pengetesan, Logitech berhasil mendapatkan desain final dengan sudut kemiringan sebesar 57 derajat. Desain ini, juga telah diterima oleh Asosiasi Ergonomi Internasional.

Lift menghilangkan desain elegan dari mouse sebelumnya, MX Vertical, untuk mendapatkan kesan kesederhanaan dan mudah digunakan.

Mouse ini memiliki dua tombol utama, roda gulir yang dengan sistem pengguliran halus dan tenang, tombol pengalih DPI, hingga dua tombol ibu jari.

Logitech Lift Vertical

Dengan jaringan wireless Bluetooth, Lift dapat digunakan untuk sistem operasi Windows, Chrome OS, macOS, Linux, Android, juga iPadOS. 

Menggunakan Logitech Flow, pengguna juga dapat menggunakan mouse ini secara bersamaan untuk tiga perangkat yang berbeda. Dimana pada bagian bawah mouse terdapat tombol yang dapat digunakan untuk beralih koneksi di antara tiga perangkat.

Selain tersedia dalam 3 variasi warna (graphite, silver, dan pink), Lift juga tersedia dalam ukuran kecil hingga sedang. Selain itu, Logitech juga menyediakan versi tangan kiri untuk mouse ini.

Baca juga: Netflix Akan Pertimbangkan Paket Berlangganan Dengan Iklan

Logitech MX Vertical

Logitech MX Vertical

Sebelum Lift, Logitech telah merilis MX Vertical pada Agustus 2018.

Dengan sudut kemiringan yang sama, mouse ini juga ditujukan agar pengguna dapat bekerja sembari mengistirahatkan lengan bawah mereka.

MX Vertical juga didukung dengan Logitech Flow, sehingga dapat digunakan untuk beberapa perangkat berbeda pada saat yang bersamaan.

Dengan ukuran mouse yang lebih besar, Logitech telah menjanjikan bahwa daya tahan baterai dari MX Vertical bisa bertahan hingga 4 bulan, hanya dengan satu kali pengisian daya.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Netflix Mengumumkan Kerjasama Baru Dengan Exploding Kittens

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Netflix mengumumkan kerjasama baru mereka dengan game Exploding Kittens.

Kerjasama terbaru dari Perusahaan layanan streaming ini, akan menghadirkan versi baru dari game Exploding Kittens Mobile yang telah ada, hingga penayangan seri animasi komedi dewasa yang diadaptasi dari game tersebut.

Versi baru dari game TCG ini nanti akan diberi judul Exploding Kittens – The Game, dan akan rilis di Platform Streaming Netflix pada bulan Mei. Sementara untuk seri animasinya, akan ditayangkan pada tahun 2023 mendatang.

Game baru ini tidak akan jauh berbeda dengan versi Mobilenya, hanya saja akan ada dua kartu baru yang hadir secara eksklusif untuk versi Netflix. Yaitu kartu Radar (kartu untuk mengungkap posisi Exploding Kitten paling dekat dengan bagian atas deck) dan Flip Flop (kartu untuk membalik urutan kartu dalam deck).

Setelah seri animasinya dirilis, akan ada kartu dan mekanik baru yang akan ditambahkan, dan semuanya akan berhubungan dengan seri adaptasinya. Game Netflix Exploding Kittens akan tersedia secara gratis, tanpa microtransaction.

Baca juga: Microsoft Akan Menerapkan Program Periklanan Untuk Xbox

Netflix x Exploding Kittens

Serial Animasi Komedi Dewasa

Meski Adaptasi dari game Exploding Kittens ini telah diumumkan, masih belum ada laporan mengenai berapa jumlah episode yang akan ditayangkan.

Untuk alurnya, Exploding Kittens akan menceritakan kisah dari para dewa dan iblis yang turun ke bumi, dan muncul dalam wujud kucing rumahan.

“Dalam serial animasi berjudul Exploding Kittens, konflik abadi antara Surga dan Neraka mencapai proporsi epik ketika Dewa dan Iblis dikirim ke Bumi — dalam tubuh kucing rumah yang gemuk,” tulis sinopsis yang dibagikan oleh website Gamespot.

Mike Judge dan Greg Daniels dari King of the Hill, akan didapuk sebagai produser eksekutif, bersama dengan sang Co-creator, Matthew Inman.

Sementara untuk para pemerannya, seri animasi ini akan diisi oleh Tom Ellis (Rush, Lucifer), Abraham Lim (Clickbait,The Boys), Lucy Liu (Shazam, Elementary), Ally Maki (Wrecked, Toy Story 4), Mark Proksch (What We Do In The Shadows, Better Call Saul), serta Sasheer Zamata (Woke, Home Economics).

Exploding Kittens merupakan sebuah permainan kartu fisik, yang didanai pertama kali di website Kickstarter pada tahun 2015. Kampanye game ini berhasil mengumpulkan lebih dari $1,5 juta dana, hanya dalam hitungan menit.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Niantic Umumkan Game AR Baru Berjudul Peridot

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Setelah sukses dengan game Pokémon Go, Developer game AR Niantic membagikan proyek baru mereka yang diberi nama Peridot.

Game baru ini adalah game Virtual Pet ala Tamagotchi untuk platform Mobile, dengan teknologi Augmented Reality layaknya game Pokémon Go. Jadi pemain akan lebih banyak meluangkan waktu untuk merawat Pet, daripada menangkap mereka di luar ruangan.

Dikutip dari laman web Polygon, Ziah Fogel selaku Produser Senior di Niantic mengatakan bahwa dalam game ini, pemain akan menerima seekor magical beast yang disebut sebagai Peridots. Yang mana setiap Peridots ini nanti akan “100% unique and 100% yours,”, Dengan berbagai macam penampilan, kepribadian, hingga kemampuan mereka.

Nantinya, pemain akan merawat para Peridots dari kecil hingga dewasa, lalu mengembang biakkannya untuk melahirkan generasi Peridots dengan petualangan baru mereka.

Baca Juga: YouTuber Ini Berhasil Memasang Kartu GPU Desktop Ke Perangkat Steam Deck

Credits: Niantic

Virtual Pet Yang Unik

Sebagaimana dalam teaser videonya, Peridots hadir dalam berbagai macam bentuk, ukuran, pola, dan warna. Menurut Niantic, desain dari para Peridots merupakan campuran aset buatan tangan dan generasi prosedural. Dimana beberapa Peridots ada yang terinspirasi dari makhluk mitologi seperti unicorn, hingga hewan di dunia nyata seperti burung merak, kelinci atau bahkan ikan badut.

Selain desain yang terinspirasi dari hewan-hewan di dunia nyata, masih ada beberapa tipe Peridot lain yang kurang jelas terungkap. Seperti konsep dari glitter, jester, metallic, hingga kintsugi (seni Jepang dalam memperbaiki tembikar yang rusak). Sementara untuk pengembang biakannya, Peridot nanti akan dijodohkan oleh pengguna dengan Peridot lain. Dan melalui sistem yang dipolakan layaknya DNA di dunia nyata, perjodohan ini nanti akan melahirkan keturunan Peridot jenis baru yang juga akan memiliki karakteristik unik.

Seperti game AR Niantic lainnya, Peridot akan sangat menekankan pada penjelajahan di dunia nyata. Selain itu, perawatan harian Peridot juga akan sangat penting untuk kebahagiaan dan kelangsungan hidupnya. Dimana pemain dapat merawat Peridot dengan memberinya makan, hingga mengajaknya bermain di dunia luar.

Dan yang tak kalah menarik, para Peridot ini juga memiliki “keinginan”, artinya pemain mungkin harus mengajaknya jalan-jalan di area baru, serta memberi mereka makan dengan makanan tertentu, atau mengunjungi tempat menarik terdekat untuk membuatnya bahagia.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/