Tag Archives: Berita Mobile

Goddess of Victory: NIKKE PC Akhirnya Diumumkan

GAMEFINITY.ID, PATI – Terkadang ada beberapa game yang hanya dirilis pada platform tertentu saja seperti konsol, PC, dan mobile. Eksklusifitas inilah yang membatasi para gamer dalam memainkan game tersebut, terutama mereka yang tidak memilki device untuk memainkan gamenya. Namun, sekarang ini developer mulai mengembangkan game – game mereka untuk berbagai platform. Seperti yang akan dilakukan oleh game gacha populer Goddess of Victory: NIKKE.

Goddess of Victory: NIKKE Versi PC

Berhasil dengan gameplay inovatif dan desain karakter yang sangat panas, Goddess of Victory: NIKKE akan mulai melebarkan sayapnya ke platform PC. Goddess of Victory: NIKKE merupakan game third person shooter sederhana dengan karakter – karakter waifu yang ada di dalamnya. Sama halnya dengan game mobile kekinian, sistem gacha menjadi cara utama untuk memperoleh karakter yang diinginkan.

Melihat popularitasnya yang begitu besar, tak heran banyak pemain yang memainkan game ini tak hanya di mobile. Beberapa pemain yang ingin merasakan pengalaman lebih baik terkadang memainkan game Goddess of Victory: NIKKE di PC melalui emulator. Namun sayangnya terkadang emulator tidak berjalan sebagaimana mestinya. Beruntungnya Shift Up selaku pengembang akhirnya memberikan solusi untuk masalah ini. Goddess of Victory: NIKKE akhirnya akan resmi rilis untuk PC meski belum ada tanggal pasti.

Berdasarkan laporan dari pihak developer, pengembangan Goddess of Victory: NIKKE untuk PC telah sudah hampir selesai. Jadi para penggemar dapat berekspektasi Goddess of Victory: NIKKE versi PC akan datang dalam waktu dekat.

Baca Juga: Goddess of Victory: Nikke Diprotes Karena Censorship

Spesifikasi Yang Dibutuhkan

Shift Up telah memberikan spesifikasi PC untuk dapat memainkan game Goddess of Victory: NIKKE sebagai berikut:

Minimum Requirements

  • OS: Windows 7 64 bit
  • Processor: Intel Core i3 or similar
  • Memory: 8 GB
  • Graphics: NVIDIA GeForce GTX 750 Ti
  • DirectX:Version 11
  • Minimum Storage Space: 10 GB

Recommended Requirements

  • OS: Windows 10 64 bit
  • Processor: Intel Core i5
  • Memory: 8 GB
  • Graphics: NVIDIA GeForce GTX 1650 SUPER / GTX 1650
  • DirectX:Version 11
  • Recommended Storage Space: 20 GB

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan Goddess of Victory: NIKKE di PC? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Honkai Star Rail Buka Tahap Closed Beta Terakhir

GAMEFINITY.ID, PATI – Datang dari developer yang sama dengan Genshin Impact, Honkai Star Rail akhirnya mendapatkan kabar terbaru mengenai pengembangan gamenya. HoYoverse baru saja mengumumkan akan melaksanakan tahap closed beta terakhir untuk Honkai Star Rail. Dimana kita dapat berspekulasi bahwa game ini sudah mendekati dari kata selesai dan siap untuk dirilis.

Closed Beta Terakhir

Pada tanggal 24 Januari 2023 HoYoverse akhirnya membuka pendaftaran bagi mereka yang ingin mengikuti tahap closed beta terakhir Honkai Star Rail. Bagi pemain yang beruntung akan mendapatkan early access untuk memainkan game terbaru dari HoYoverse ini. Berdasarkan rumor yang beredar dikabarkan jika Honkai Star Rail kemungkinan akan di rilis di musim panas 2023. Dugaan ini muncul dari informasi bahwa Honkai Star Rail telah mendapatkan lisensi resmi untuk rilis di China.

Para penggemar yang sudah menunggu game ini akhirnya dapat mencoba peruntungannya dalam mendapatkan early access. Closed beta kali ini dibuka untuk semua platform game mulai dari android, iOS, dan PC. Sebelumnya Honkai Star Rail bisa dibilang cukup berhasil dalam menunjukkan progres pengembangan game melalui beberapa kali closed beta. Hingga pada akhirnya sampailah di tahap closed beta terakhir, seolah mengindikasikan bahwa Honkai Star Rail tidak lama lagi akan dirilis.

Bagi kalian yang tertarik untuk ikut tahap closed beta terakhir ini dapat langsung mengunjungi link berikut. Tahap pendaftaran dibuka hingga 2 Februari 2023. Final Closed Beta akan dimulai dari tanggal 10 Februari 2023 dengan kuota terbatas tentunya.

Baca Juga: Riot Kena Hack! Update League of Legend Terpaksa Ditunda

Sedikit Informasi Mengenai Honkai Star Rail

Sedikit informasi mengenai game terbaru dari HoYoverse yang satu ini. Honkai Star Rail merupakan seri spin-off dari salah satu game besar mereka yaitu Honkai Impact 3. Honkai Star Rail mengambil latar tempat di luar angkasa. Letak perbedaan dari game ini dengan game – game HoYoverse sebelumnya berada di mekanik gameplay. Menyeberang dari genre hack and slash, Honkai Star Rail membawakan mekanik turn-based RPG yang sangat fresh.

Meski menawarkan gameplay baru, HoYoverse masih mempertahankan ciri khas dari gamenya yaitu anime-style dan animasi serangan yang keren. Sangat mungkin terjadi polarisasi pada pemain game Honkai Star Rail nantinya. Ada yang akan menganggap gameplay fresh dan terkesan baru, tetapi tak sedikit yang merasa kurang cocok karena temponya yang lebih lambat. Mengingat penggemar – penggemar game HoYoverse telah terbiasa dengan gameplay action hack and slash.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk ikut mendaftar closed beta terakhri Honkai Star Rail? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Riot Kena Hack! Update League of Legend Terpaksa Ditunda

GAMEFINITY.ID, PATISerangan peretasan kepada suatu perusahaan game memang sudah bukan hal yang aneh lagi. Baru – baru ini dikabarkan bahwa Riot Games baru saja mengalami serangan hacking yang menyebabkan beberapa layanan mereka terganggu. Meski merupakan berita buruk, Riot lebih memilih terbuka dan mengabarkan masalah ini kepada para penggemarnya di seluruh dunia.

Riot Buka Suara Mengenai Serangan Hacker

Melalui akun twitter resmi Riot Games membuat pernyataan jika mereka baru saja terkena serangan social engineering. Serangan ini telah menyebabkan gangguan terhadap beberapa layanan Riot hingga ke game-game Riot. Konsekuensinya Riot terpaksa menunda beberapa update besar pada gamenya akibat serangan hacking. Developer dibalik dua game besar yaitu Valorant dan League of Legend telah berusaha melakukan yang terbaik untuk meredam rasa khawatir para pemain.

Menurut postingan di akun twitter Riot menjelaskan bahwa saat ini Riot memang belum memiliki solusi untuk menghadapi serangan ini. Namun mereka berjanji untuk terus memberikan berita terbaru seputar masalah tersebut. Perusahaan menyakinkan para pemain bahwa isu ini tidak menyangkut informasi atau data pribadi para pemain game Riot. Sementar itu, beberapa penundaan update untuk game-game mereka terpaksa diberlakukan sampai mereka menyelesaikan permasalahan serangan hacking ini. Menjadikan awal tahun 2023 ini menjadi awal yang cukup melelahkan untuk Riot.

Beberapa Penundaan Terpaksa Dilakukan

Meski Riot telah menyarankan para pemainnya untuk tenang, tetapi kolom komentar pada penyataan Riot telah dipenuhi komentar panik dan khawatir dari para pemain. Beberapa pemain menanyakan bagaimana hal ini akan berdampak pada berbagai layanan dari Riot. Andrei va Roon selaku kepala dari League Studio menyakinkan para penggemar bahwa update patch 13.2 untuk League of Legend akan tetap dirilis meski akan mengalami sedikit penundaan. Disisi lain akun twitter resmi Valorant tidak memberikan pemberitahuan mengenai kendala yang mereka alami akibat serangan hacking. Jadi bagi para pemain Valorant tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Beruntungnya serangan hacking ini tidak melibatkan data pribadi para pemain game Riot dan setidaknya game-game mereka masih dapat dimainkan dengan nyaman. Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Jadi Juara Umum IESF WEC 2022, Indonesia Ukir Sejarah Baru

GAMEFINITY.PATI – Kompetisi Esport Dunia IESF WEC 2022 yang diselenggarakan di Bali, Indonesia resmi berakhir. Kompetisi ini dihadiri 700 atlet dari 105 yang saling mengadu kemampuan di enam cabang dengan tujuh nomor pertandingan. World Esports Championship yang dibawahi oleh Federasi Esports International mempertandingkan 6 cabang game yaitu CSGO, Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, eFootball, DOTA 2 dan TEKKEN 7.

IESF Berakhir Dengan Indonesia Pulang Sebagai Juara

Indonesia sebagai tuan rumah telah berhasil menyelenggarakan kompetisi esport ini dengan sangat baik. Para skuad merah putih pun telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di Dunia Esport.

Selama hampir 10 hari bertanding, para atlet esport Indonesia telah berjuang semaksimal mungkin demi mengharumkan nama Indonesia di kancah esports dunia. Hasil memang tidak akan mengkhianati usaha, perjuanagan yang ditunjukkan oleh skuad merah putih berhasil membawa negara Indonesia meraih gelar juara di kompetisi IESF WEC 2022. Dengan total 3 emas dan 1 perunggu, Indonesia dinyatakan sebagai juara umum IESF WEC 2022.

Team Dota 2 IESF WEC 2022

Dota 2 menjadi game pertama yang dijuarai Indonesia di ajang IESF WEC 2022. Menurunkan skuad terbaik milik Indonesia yang terdiri dari Dreamocel, Womy, Whitemon, Hyde, Mikoto, Jhocam dan Aville, skuad merah putih ini berhasil mempersembahkan gelar juara dunia perdana di IESF WEC 2022.

IESF
Source: PB ESI

Tentu perjuangan yang dihadapi mereka tidaklah mudah. Sempat turun di lower bracket tidak menyurutkan semangat demi meraih medali emas untuk negara tercinta. Tim Dota 2 berhasil membalaskan dendam atas kekalahan terhadap Filipina di upper bracket semifinal. Mengalahkan Filipina dengan skor tipis 3-2.

EFootball

Elga “Elgacor” Cahya Putra berhasil menorehkan sejarah baru untuk epsorts Indonesia dengan kemenangannya di IESF WEC 2022. Sejak babak playoff Elgacor telah menunjukkan kemampuan bermainnya yang sangat hebat.

IESF
source: PB ESI

Strategi yang dibawa oleh Elgacor berhasil menyingkirkan berbagai lawan mulai dari Serbia, Arab Saudi, hingga Argentina dengan cukup mudah. Skor 3-0 menjadi akhir dari kompetisi eFootball IESF WEC 2022 dengan Indonesia keluar sebagai juara.

Baca Juga: Drama Minta Sendok, Player Rebellion Diputus Kontrak

Team Mobile Legend di IESF WEC 2022

Mobile Legend menjadi pertandingan penutup kompetisi IESF WEC 2022. Lagi – lagi Indonesia dipertemukan kembali oleh Filipina yang sebelumnya telah dikalahkan, memaksa Filipina untuk turun ke lower bracket.

iesf
source: One Esports

Pada partai grand final Indonesia memiliki keuntungan karena datang dari upper bracket membuat Indonesia unggul 1 poin lebih dulu. Tampil dengan penuh percaya diri, Indonesia berhasil memporak – porandakan pertahanan Filipina dengan hasil akhir 3-0 tanpa balas. Menambah satu medali emas yang telah dikantongi Indonesia di IESF WEC 2022.

Prestasi ini tentunya sangat membagakan Negara Indonesia. Ini menunjukkan jika esports Indonesia telah berkembang pesat dan semakin dikenal di kancah International. Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Riot Tuntut Hyper Front Atas Kasus Plagiasi Valorant

GAMEFINITY.ID, PATI – Riot bisa dibilang telah menjadi salah satu perusahaan game tersukses dengan game online-nya. Melihat kesuksesannya, tak heran jika developer lain menjadikan game-game dari Riot sebagai inspirasi dalam membangun game online mereka sendiri. Namun terkadang aksi ini justru mengarah pada tindakan plagiasi.

Setelah LoL, Kini Valorant

Baru-baru ini, Riot baru saja melayangkan gugatan kepada publisher asal China NetEase. Gugatan ini ditujukan kepada game Hyper Front yang diduga merupakan plagiat dari Valorant. Demi memperkuat gugatannya, Riot membawa kasus ini ke berbagai pengadilan negara mulai dari Inggris, Jerman, Brasil, dan Singapura.

Menurut pengacara Riot Games kepada Polygon, gugatan hukum yang diajukan di setiap negara sedikit berbeda mengikuti undang-undang hak cipta masing-masing. Namun inti tuntannya sama, menyatakan bahwa Hyper Front merupakan game plagiasi dari Valorant.

Secara sekilas Hyper Front memang sangat mirip dengan Valorant. Merupakan game FPS 5v5 dengan dilengkapi skill-skill unik di tiap karakternya. Sebelum Hyper Front rilis Riot games sendiri telah mengumumkan Valorant mobile pada tahun 2021.

Tuntutan Riot Games Dari Penutupan Hingga Ganti Rugi

Sama seperti gugatan kepada Moonton sebelumnya, Riot Games juga memeberikan sejumlah bukti yang mengindikasikan aksi plagiasi. Menurut Dan Nabel selaku pengacara Riot Games, hanya mengubah sedikit warna atau tampilan visual tidak akan mengubah fakta bahwa NetEase telah melakukan pelanggaran hak cipta.

Riot
Salah satu bukti plagiasi yang dilakukan Hyper Front Atas Valorant | Source: Polygon

Nabel juga membandingkan gugatan kali ini dengan kasus antara NetEase dan PUBG Corp. PUBG Corp telah menuntut dua game NetEase, Knives Out dan Rules of Survival atas pelanggaran hak cipta. Kasus tersebut diajukan ke pengadilan Amerika Serikat pada 2018 dan selesai 2019, tetapi hasil penyelesaiannya tidak diungkapkan.

Riot games menuntus NetEase untuk menutup Hyper Front sekaligus membayar ganti rugi yang tidak disebutkan jumlahnya. Alasan Riot mengajukan kasus ini ke berbagai pengadilan negara karena undang – undang hak cipta yang berbeda-beda. Mengingat NetEase merupakan publisher global, Riot Games ingin agar tuntutan ini berefek ke berbagai negara.

Tampaknya kali ini Riot Games tak ingin mengulangi kesalahan mereka sebelumnya. Sebelum Hyper Front berkembang semakin besar, mereka ingin tindakan plagiasi ini segera berhenti. Bagaimana pun plagiasi merupakan perilaku tercela yang sangat merugikan pihak yang ditiru. Riot Games tak ingin kasus ingin berakhir abu-abu seperti kasus mereka dengan Moonton.

Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Goddess of Victory: Nikke Diprotes Karena Censorship

GAMEFINITY.ID, PATIGacha game telah menjadi suatu trend belakangan ini. Alasan kenapa banyak developer berbondong-bondong membangun gacha game yaitu karena keuntungan yang didapat. Bisa dibilang gacha game merupakan cara paling cepat dalam meraup keuntungan secara besar-besaran. Daya tarik utama dalam game gacha adalah fan service yang ditawarkan melalui item gacha yang biasanya merupakan karakter. Goddess of Victory: Nikke, salah satu game gacha yang baru rilis diketahui telah mengurangi fan service untuk para pemainnya dengan melakukan censorship.

NIKKE Lakukan Censorship Pada Karakter Baru?

Goddess of Victory: Nikke merupakan game gacha yang baru dirilis beberapa bulan lalu. Game ini menawarkan gameplay shooter yang unik dengan berbagai character waifu di dalamnya. Beberapa waktu lalu Nikke baru saja mengumumkan karakter baru yang akan hadir di update selanjutnya. Tak disangka karakter yang baru diumumkan tersebut langsung menerima protes dari para pemain.

Karakter bernama Rupee: Winter Shopper menerima banyak protes karena diduga pihak developer melakukan censorship pada desain karakternya. Beberapa pemain memberikan beberapa gambar yang membandingkan desain Rupee original dengan yang sudah mengalami censorship. Secara sekilas desain Rupee tidak begitu berupah secara banyak. Hanya penambahan rok mini serta pose yang sedikit lebih tertutup.

Meski begitu banyak fans yang menyayangkan apa yang dilakukan oleh SHIFT UP terhadap karakter Rupee. Mengingat fan service merupakan daya tarik dari Goddess of Victory: Nikke, tak heran jika aksi censorship ini menuai banyak protes. Tak sedikit pemain yang meminta pihak developer untuk mengembalikan desain original Rupee.

Baca juga: Tips untuk Beginner di Goddess of Victory: Nikke

Bukan Merupakan Censorship

Kenyataannya apa yang dilakukan oleh SHIFT UP sebetulnya bukanlah censorship melainkan hanya merevisi desain. Gambar-gambar yang ditunjukkan oleh para pemain sendiri didapatkan melalui proses datamining. Dimana bisa aja gambar yang mereka dapatkan tersebut bukanlah desain karakter yang sudah jadi. Pihak developer mungkin menilai desain Rupee masih sedikit kurang sehingga dilakukan beberapa revisi.

Beda cerita jika karakter Rupee telah hadir di server lain Goddess of Victory: Nikke. Maka modifikasi desain seperti ini baru dikatakan sebagai censorship dari pihak developer.

Bagaimana merurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Goddess of Victory: Nikke? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id