Tag Archives: blizzard

Overwatch 2: Inilah 5 Hero yang Cocok untuk Pemula

GAMEFINITY.ID, Bandung Overwatch 2 telah menjadi salah satu game first person shooter terpopuler saat ini. Semenjak perilisannya sebagai free-to-play pada September 2023, game besutan Blizzard ini sudah menarik perhatian pemain baru hingga sekarang.

Terdapat berbagai pilihan hero dari class Tank, Damage, dan Support. Pemain pemula mungkin saja bingung mau memilih hero yang akan menjadi favorit dan praktis untuk digunakan. Masing-masing dari mereka memiliki ability dan kepribadian berbeda-beda. Untungnya, beberapa hero dapat dikatakan sangat ramah pemula bagi yang ingin belajar hal mendasar dari Overwatch.

Inilah lima hero yang cocok untuk pemula saat memainkan Overwatch 2. Demi mempermudah pemula, kelima karakter dalam daftar ini sudah ada secara default.

Baca juga:

Reinhardt

Overwatch 2 Reinhardt

Bagi yang ingin mengandalkan pertahanan, Reinhardt menjadi hero yang cocok. Dapat dikatakan karakter tank ini memiliki pertahanan terbesar dengan health point dan shield yang sangat tinggi. Terlebih, ability Barrier Field yang dimiliki dapat melindungi rekan tim dan dirinya dari serangan musuh.

Ia merupakan karakter melee dengan senjata Rocket Hammer. Damage dari senjatanya dapat memicu damage cukup banyak dalam jarak dekat. Ia juga dapat menggunakan ability Fire Strike untuk memicu damage sekaligus menembus barrier. Ultimate Ability-nya, Earthshatter, dapat mendorong dan memicu stun pada setiap musuh di hadapannya.

Selain menjadi tank yang sangat kuat, ia ramah bagi pemain yang tidak percaya diri dengan aim saat menembak di sebuah game FPS.

Baca juga: 

Orisa

Overwatch 2 Orisa

Jika Reinhardt berfokus pada defense, Orisa dianggap sebagai hybrid damage dan tank. Hero ber-class tank ini kuat dan resisten. Senjata miliknya, Augmented Fusion Driver, tidak memiliki recoil. Ini membuat pemain pemula mudah menggunakannya saat gameplay.

Ability Fortify dapat dikombinasikan dengan Javelin Spin, membuatnya mengurangi damage yang diterima sekaligus menyerang musuh di hadapannya dengan cepat. Ultimate Ability-nya, Terra Surge, dapat memicu damage banyak bagi musuh bergantung dari lamanya charge.

Jika ingin menggunakan hero tank tetapi masih ingin menyerang secara agresif, Orisa menjadi hero yang cocok.

Soldier: 76

Overwatch 2 Soldier: 76

Disebut sebagai hero termudah di Overwatch 2. Soldier: 76 memiliki ability yang mudah digunakan dan cocok untuk gaya gameplay apapun. Hero ini sekaligus menjadi karakter saat melakukan tutorial. Karena kedua hal itu, pemain mungkin akan merasa nyaman menggunakan Soldier: 76.

Ia memiliki senjata Heavy Pulse Rifle, memudahkannya untuk menembak secara rapid fire. Ability Sprint dapat membuatnya berlari lebih cepat untuk menghindar atau mengeksplorasi map. Ultimate Ability-nya, Tactical Visor, dapat mengunci dan menembak target tanpa meleset.

Hero class damage ini sebenarnya mudah untuk dipelajari oleh siapapun, namun kecilnya health point dapat menjadi kelemahan terbesar. Soldier: 76 dapat membantu pemain mendapat gaya gameplay mendekati seperti game arena FPS.

Baca juga:

Reaper

Overwatch 2 Reaper
#image_title

Karakter class damage yang satu ini juga disebut sebagai salah satu hero terbaik untuk pemula. Reaper memiliki kumpulan ability efektif sekaligus mudah untuk dipelajari. Faktanya, banyak penggemar menempatkannya di tier tinggi berkat kemudahan dalam mengontrol dan juga kekuatannya.

Senjata Reaper berupa Hellfire Shotguns yang cocok untuk combat jarak dekat. Salah satu keuntungannya terdapat pada Passive Ability berupa The Reaping. Berkat ability ini, Reaper dapat melakukan healing 35 persen dari damage pada musuh. Dua ability lain, Shadow Step untuk teleport dan Wraith Form untuk invincibility selama tiga detik, bermanfaat untuk mobilitas.

Terakhir, Ultimate Ability Death Blossom membuatnya dapat menembak dalam kecepatan tinggi, memicu banyak damage bagi setiap musuh terdekat. Saat digunakan secara tepat, Ultimate Ability tersebut berpotensi membasmi banyak musuh sekaligus..

Mercy

Overwatch 2 Mercy
#image_title

Ingin memilih hero support yang dapat melakukan heal demi membantu tim? Mercy menjadi jawabannya. Selain dianggap hero support termudah di Overwatch 2, healing oleh Mercy sangat efisien dan berpengaruh besar bagi timnya. Ia dapat menyelamatkan rekan tim dengan health points kritis saat situasi tidak menguntungkan.

Ia memiliki dua senjata, Caduceus Staff untuk melakukan healing dan Caduceus Blaster untuk menyerang dengan damage kecil. Ability Guardian Angel membuatnya terbang langsung pada rekan targetnya demi membantu saat momen kritis. Dengan ability Resurrect, ia merupakan satu-satunya hero yang dapat menghidupkan kembali rekan timnya segera. Sementara Ultimate Ability-nya, Valkyrie, menguatkan semua ability-nya sekaligus mendapat kemampuan untuk terbang untuk sementara waktu.

Sebaiknya pemain berhati-hati saat menggunakan Mercy. Ia memiliki health points cukup kecil dan tidak memiliki ability untuk membantunya bertarung sendiri.

Itulah lima hero yang cocok untuk pemula di Overwatch 2. Hero manakah yang ingin kamu pakai saat awal bermain? Jangan lupa juga coba pakai hero lain setelah unlock beberapa, beberapa di antaranya tidak kalah menarik sekaligus mudah.

Merger Microsoft-Activision Blizzard Dapat Persetujuan China

GAMEFINITY.ID, Bandung – Satu lagi negara telah menyetujui merger Microsoft-Activision Blizzard. Kali ini, negara yang setuju kedua perusahaan raksasa game itu merger adalah China. State Adminstration asal Negeri Tirai Bambu itu kini menjadi salah satu dari 37 regulator yang memberi persetujuan, salah satu di antaranya Jepang dan Uni Eropa.

China Setujui Microsoft Akuisisi Activision Blizzard

China Deal Activision Blizzard Merger Microsoft

Kabar ini pertama tersebar oleh Seeking Alpha. Mereka menulis bahwa State Administration for Market Regulation asal China sudah memberi persetujuan bebas syarat pada sebuah review Phase III.

Perwakilan Microsoft membenarkan kabar ini pada IGN. Pihaknya menyampaikan bahwa ini menjadi satu lagi kabar gembira agar proses merger selesai dan benar-benar terwujud.

“Persetujuan tanpa syarat China terhadap akuisisi kami pada Activision Blizzard mengikuti persetujuan dari jurisfiksi seperti Uni Eropa dan Jepang, menjadikan total 37 negara yang mewakili lebih dari dua miliar orang. Akuisisi ini beserta komitmen kami baru-baru ini pada European Commission akan bermanfaat pada konsumen di seluruh dunia untuk bermain lebih banyak game di berbagai device,” ungkap perwakilan Microsoft.

Sebelumnya, Uni Eropa sudah memberi persetujuan pada merger senilai US$68,7 miliar itu setelah Microsoft berkomitmen menawarkan solusi agar persaingan di pasar cloud gaming tetap kompetitif.

Ditambah lagi, fakta bahwa Activision Blizzard menghentikan distribusi beberapa judul game Blizzard di China mungkin menjadi faktor rumit. Sebelumnya, NetEase dan Blizzard sudah pecah kerjasama, membuat game seperti World of Warcraft dan Overwatch sudah tidak lagi dapat dimainkan di sana.

Baca juga:

Masih Mendapat Rintangan

Sejauh ini, satu-satunya regulator yang resmi memblokir merger itu adalah Competition and Market Authority (CMA) Inggris. CMA berpendapat merger itu akan berdampak buruk pada pasar cloud gaming. Microsoft sudah menyampaikan pihaknya mengajukan banding.

Di Amerika Serikat, merger ini belum mendapat keputusan persetujuan. Federal Trade Commission sudah menuntut kedua belah pihak demi menghentikan merger ini. Sidang selanjutnya dikabarkan akan digelar Agustus ini.

Sony juga menjadi pihak lain yang menetang merger ini. Pihaknya berpendapat game Call of Duty mendatang versi PlayStation akan disabotase walau Microsoft sudah jelas-jelas membantah. Menariknya, Sony menolak perjanjian agar Call of Duty tetap di platform PlayStation selama 10 tahun, perjanjian sama yang sudah ditawarkan pada Nintendo, Nvidia GeForce Now, Boosteroid, dan Ubitus.

Baca juga:

Saat ini, belum diketahui apakah merger ini akan terwujud. Beberapa ahli hukum saling berbeda pendapat apakah keputusan ini akan berujung kegagalan.

Rayakan Anniversary, Diablo Immortal Gelar Event Diablo IV

GAMEFINITY.ID, Bandung – Diablo Immortal akan merayakan anniversary pertamanya pada 2 Juni 2023. Untuk merayakannya, Blizzard akan menggelar event bertema Diablo IV. Ini bisa dibilang menjadi hal yang tidak disangka oleh siapapun. Tentunya, Diablo Immortal akan menyediakan berbagai aktivitas di dalam game untuk menaikkan hype Diablo IV yang akan rilis 6 Juni 2023.

Rayakan Anniversary Pertama, Diablo Immortal Berkolaborasi dengan Diablo IV!

Blizzard mengumumkan dalam laman resminya bahwa sebuah event untuk merayakan perilisan Diablo IV akan digelar pada awal Juni. Tentunya hal ini bertepatan dengan anniversary Diablo Immortal.

Dalam event tersebut, disebutkan terdapat event Merciless Monstrosity, Hatred’s Heritage Phantom Market, dan Battle Pass bertema Diablo IV bertajuk Children of Lilith. Saat ini, Blizzard belum menyebut detail ketiganya lebih lanjut.

Jika menilai dari event, memang terlihat Blizzard ingin penggemar segera berpindah ke Diablo IV, entri utama terbaru dari franchise. Namun, penggemar Diablo Immortal ternyata akan memiliki sesuatu yang baru.

Baca juga:

Kejutan! Ada Class Baru!

Diablo Immortal x Diablo IV new class
Class baru di Diablo Immortal

Blizzard memastikan Diablo Immortal akan memiliki class baru sebagai bagian dari update gratis. Sebelumnya, pihaknya sudah lama mengumumkan hal ini. Class baru tersebut hanya dideskripsikan sebagai “monstrous” dan “mengeluarkan darah baru pada universe Diablo”.

Class baru tersebut akan muncul pada Juli mendatang. Tim pengembang hanya membagikan gambar seperti siluet dari kelas itu. Namun, Gamespot mendapati bahwa class tersebut mengarah pada class bertema darah dan mendekati vampire.

Baca juga:

Berbagai Update Lain

Diablo Immortal x Diablo IV sanctuary
Diablo Immortal akan dapat sebuah zona baru

Terakhir, Blizzard juga sudah mengumumkan Diablo Immortal akan mendapat update pada pertengahan Juni. Update tersebut akan meneruskan main story dalam game dan juga sebuah zona baru, Ancients’ Cradle. Dalam zona baru itu, pemain akan menghadapi berbagai musuh, side quest, dan juga event PvP baru.

Diablo Immortal bukan satu-satunya game Blizzard yang menggelar event untuk merayakan perilisan Diablo IV. World of Warcraft juga akan menggelar event serupa dengan menyediakan berbagai item bertema Diablo.

Diablo Immortal akan resmi merayakan anniversary-nya yang pertama. Di sisi lain, Diablo IV akan rilis 6 Juni 2023 di PC, PlayStation 4, Xbox One, dan Xbox Series X|S.

Absen 4 Tahun, BlizzCon Akhirnya Kembali Digelar Tahun Ini!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah absen selama empat tahun sebagai event langsung, Blizzard akhirnya mengumumkan BlizzCon akan kembali tahun ini. Event tersebut akan kembali digelar di Anaheim Convention Center, California pada 3-4 November 2023. Ini menjadi kabar gembira bagi penggemar yang ingin mengetahui detail terbaru tentang deretan game besutan Blizzard.

Sebelumnya Sering Batal karena Pandemi

Blizzard sebelumnya memang berencana untuk kembali menggelar BlizzCon selama empat tahun terakhir. Sayangnya, pandemi Covid-19 menjadi halangan utama untuk mewujudkan event tahunan itu. Event pada tahun 2020 saja batal karena pandemi yang berdampak pada industri game.

Blizzard justru menggelar event showcase secara digital pada Februari 2021. Alih-alih BlizzCon, event itu justru bertajuk BlizzConline. Pengembang di balik franchise Warcraft dan Diablo itu sempat berencana untuk menggelar BlizzCon sebagai event langsung setelah BlizzConline sebelum akhirnya.batal.

Pada September 2021, Activision Blizzard tersandung skandal diskriminasi dan pelecehan seksual. Pihaknya mendapat tuduhan telah menerapkan budaya kerja frat boy yang beracun bagi karyawannya. Skandal inilah yang memicu acara tahunan itu kembali batal pada 2022. Awalnya, Blizzard berencana menyatukan komponen BlizzConline dengan acara langsung berskala kecil saat itu.

Baca juga:

Lama Ditunggu, BlizzCon Akan Kembali Tahun Ini!

Setelah empat tahun vakum, Blizzard kembali menggelar event tahunannya itu tahun ini. Tidak seperti BlizzConline 2021 yang menjadi acara digital, acara itu menjadi event langsung di Anaheim Convention Center sesuai yang dikatakan laman resminya.

Blizzcon Anaheim Convention Center

BlizzCon kembali digelar di Anaheim Convention Center tahun ini!

Blizzard saat ini belum mengungkap detail tentang pemesanan tiket dan informasi lainnya. Walau begitu, pemesanan kamar hotel kini sudah tersedia.

Baca juga:

Tentunya Blizzard akan membagikan berbagai detail terbaru tentang game besutannya dalam event tahunan tersebut. Ada kemungkinan penggemar akan mendapat kabar terbaru dari Overwatch 2, Diablo IV, Diablo Immortal, World of Warcraft, Warcraft: Arclight Rumble, dan Hearthstone di sana. Bahkan, Blizzard saat ini sedang mengerjakan sebuah game AAA bergenre survival yang belum resmi mendapat pengumuman secara publik.

BlizzCon 2023 akan digelar di Anaheim Convention Center, California pada 3-4 November 2023. Bagi yang tidak dapat hadir secara langsung, Blizzard juga akan melakukan live stream acara tersebut.

Overwatch 2 Ungkap Roadmap Season 5-7, PvE Hero Mode Batal

GAMEFINITY.ID, Bandung – Blizzard mengumumkan roadmap konten untuk Overwatch 2 pada season 5, 6, dan 7. Pihaknya memfokuskan roadmap tersebut berisi beragam konten yang sudah direncanakan untuk beberapa season mendatang.

Kabar buruknya, PvE Hero Mode, mode yang sudah lama dinantikan penggemar, telah dibatalkan. Sebagai gantinya, mereka akan merilis konten PvE seasonal yang lebih kecil.

Saat ini Overwatch 2 sedang berada di season keempat yang dimulai 11 April dan diharapkan berakhir pertengahan Juni. Season tersebut memperkenalkan hero baru, Lifeweaver.

Baca juga:

Hero Mode Batal, Ini Alasannya

Saat Blizzard pertama kali mengumumkan Overwatch 2, tim pengembang sempat membocorkan bahwa game tersebut akan memiliki mode campaign PvE yang akan hadir bersama mode kompetitif PvP. Sayangnya, Aaron Keller, sutradara game, mengabarkan bahwa bahwa PvE Hero Mode, mode campaign yang dimaksud, telah dibatalkan.

“Kami memiliki pilihan sulit untuk diambil Kami dapat lanjut bekerja dengan visi awal untuk Overwatch tanpa bayangan end date yang pasti atau mengubah strategi kami dan segera memberi sesuatu pada pemain. Kami memilih [pilihan] yang kedua, dan kami merilis Overwatch 2 Oktober lalu dengan hero baru, map baru, mode, dan dan update seasonal regular. Tapi lebih dari itu, kami mengubah visi bagaimana kami ingin mengembangkan game. Sekarang, kami memiliki komitmen untuk selalu memprioritasikan game live [service] dan semua orang yang memainkannya serta untuk memprioritaskan usaha pengembangan kami di sana,” ungkap Keller.

“Pengembangan pengalaman PvE tidak terlalu mendapat progress yang kami inginkan. Tim kami sudah membuat banyak konten hebat. Jadi, ada banyak misi hebat yang sangat menyenangkan, ada juga musuh baru yang super menyenangkan untuk diajak bertarung. Tapi sayangnya, usaha untuk membawa semua hal itu pada pengalaman berkualitas Blizzard yang kami bawa ke pemain sangat besar, dan benar-benar tidak ada akhir yang terbayang. Kami harus membuat pilihan sulit: Apakah kami ingin menaruh semua usaha kami ke PvE atau tetap berfokus pada game live [service] dan melayani pemain?” tambah Jared Neuss, produser eksekutif.

Baca juga:

Neuss memaparkan timnya tidak dapat membawa visi awal dari mode PvE yang pertama kali diumumkan pada 2019. Dengan kata lain, keputusan untuk membatalkan PvE Hero Mode demi memprioritaskan komponen multiplayer. Sebagai gantinya, tim pengembang tetap akan menghadirkan elemen PvE dengan arah yang berbeda sesuai dengan roadmap yang baru-baru ini terungkap.

Inilah Roadmap Konten untuk Overwatch 2 Season 5-7

Overwatch 2 roadmap season 5-7
Roadmap konten untuk Overwatch 2 Season 5-7

Blizzard membagikan rencana konten untuk tiga season mendatang dari Overwatch 2, termasuk di antaranya konten PvE yang lebih kecil dari rencana. Sejauh ini, setiap season dari game FPS itu sudah menghadirkan battle pass penuh reward berupa item kosmetik, berbagai limited event, berbagai item eksklusif limited di Premium Shop, dan satu hero baru.

Pertama, season 5 akan memiliki tema fantasi medieval berdasarkan tulisan Mischief and Magic. Dalam season tersebut, terdapat limited time event bertajuk Questwatch yang sama sekali belum terungkap detailnya. Seqason tersebut akan memiliki sebuah cinematic baru yang menampilkan companion seekor anjing, kembalinya Summer Games, 5v5 season Competitive mini, Creator Workshop, dan berbagai konten untuk menyambut hari jadi pertama Overwatch 2.

Baca juga:

Bagi yang sudah kecewa dengan batalnya PvE Hero Mode, jangan khawatir. Season 6 masih akan menghadirkan konten PvE dalam bentuk Story Mission. Ada juga Hero Mastery dan sistem Player Progression. Ditambah lagi, terdapat mode Flashpoint dan satu hero Support baru.

Konten untuk season 7 dan bahkan season mendatang sudah dibocorkan Blizzard. Di season 7, akan ada hero Tank baru. Rework untuk hero Roadhog dan Sombra juga sudah dalam pengembangan. Terdapat pula rencana untuk menghadirkan berbagai mode favorit di anataranya Mystery Heroes, sebuah map Control baru, sebuah event kolaborasi, dan event untuk musim dingin.

Keputusan tim pengembang untuk membatalkan PvE Hero Mode yang juga disebut sebagai campaign dari Overwatch 2 mungkin mengecewakan penggemar. Setidaknya, bagi yang masih menikmati game FPS besutan Blizzard itu, masih ada berbagai konten yang akan datang tahun ini dan ke depannya.

Merger Microsoft-Activision Blizzard Disetujui Uni Eropa

GAMEFINITY.ID, Bandung – Regulator Uni Eropa, European Commission, akhirnya menyetujui merger Microsoft-Activision Blizzard senilai US$68,7 miliar! Ini menjadi kabar baik demi mengesahkan merger antara perusahaan raksasa teknologi dan pengembang game terkenal tiu. Uni Eropa menyimpulkan komitmen Microsoft terhadap pasar cloud gaming menjadi pemicu pihaknya menyetujui kesepakatan itu.

Sebelumnya, regulator Inggris, Competition and Markets Authority (CMA), memutuskan untuk memblokir merger Microsoft-Activision. Mereka beralasan bahwa merger itu akan berdampak negatif terhadap pasar cloud gaming. European Commission sebenarnya mengemukakan pendapat yang sama, namun pihaknya sudah puas dengan solusi yang ditawarkan Microsoft.

Komitmen Terhadap Pasar Cloud Gaming Jadi Pemicu Merger Disetujui

Microsoft Activision Blizzard approved by European Union 2
Merger Microsoft-Activision mendapat persetujuan Uni Eropa

Keputusan itu juga tertulis pada laman resmi European Commission. Pihaknya sudah menyimpulkan bahwa Microsoft tidak memiliki insentif untuk menolak distribusi game Activision di PlayStation. Mereka juga mendapati kalaupun pemilik Xbox itu menarik game Activision dari konsol milik Sony, hal itu tidak akan merugikan persaingan di pasar konsol.

Mereka juga menyatakan keputusan Microsoft untuk menawarkan kesepakatan lisensi 10 tahun pada berbagai layanan cloud gaming menjadi solusi masalah setelah akuisisi. Komtimen tersebut menjamin semua game Activision Blizzard tidak dapat masuk katalog Game Pass Ultimate atau platfrom Xbox Cloud Gaming. Berarti konsumen yang telah membeli game Activision Blizzard apapun dapat menikmatinya melalui stream di layanan cloud gaming pilihannya. Microsoft juga akan menawarkan lisensi bebas royalti pada platform cloud gaming manapun untuk stream game Activision Blizzard.

Baca juga:

Keputusan Uni Eropa ini disambut baik oleh Microsoft. Perusahaan teknologi pemilik Xbox itu sudah menyampaikan bahwa pihaknya ingin membuat game dapat lebih terjangkau dan membawanya pada banyak pemain sebisa mungkin.

“European Commission sudah meminta Microsoft untuk memberi lisensi berbagai game Activision Blizzard pada platform cloud gaming pesaing. Ini akan berlaku secara global dan akan memudahkan jutaan konsumen di seluruh dunia untuk memainkan deretan game itu di platform pilihannya,” tutur Brad Smith, presiden Microsoft.

Respon CMA: Tetap Bersikukuh untuk Blokir Merger

Sementara itu, CMA memberi respon terhadap persetujuan Uni Eropa terhadap merger Microsoft-Activision Blizzard. Mereka sebelumnya memblokir kesepakatan itu dengan alasan dapat merugikan pasar cloud gaming. Pihaknya juga berpendapat akuisisi itu dapat memicu berkurangnya inovasi dan minimnya pilihan bagi gamer Inggris selama beberapa tahun ke depan.

Baca juga:

“Proposal Microsoft, diterima oleh European Commission, akan membuat Microsoft untuk menetapkan syarat dan ketentuan [baru] selama 10 tahun ke depan. Hal itu akan menggantikan pasaar bebas, terbuka dan kompetitif dengan sebuah regulasi yang berdampak pada game milik Microsoft, platform yang menjualnya, dan syarat penjualan. Ini menjadi salah satu alasan grup panel independen CMA menolak proposal Microsoft dan memblokir kesepakatan ini,” tulis CMA melalui akun Twitter resminya.

CMA mengakhiri responnya bahwa mereka tetap bersikukuh dengan keputusannya. Pihaknya juga menghormati persetujuan European Commission. Microsoft saat ini sudah mengajukan banding dan dilaporkan menyewa sekelompok pengacara yang sebelumnya mewakili Kerajaan Inggris

Satu lagi rintangan bagi Microsoft-Activision Blizzard adalah Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat. FTC sudah menuntut untuk memblokir akuisisi tersebut Desember lalu.

Tampaknya keputusan Uni Eropa ini memicu peluang Microsoft dapat mengesahkan akuisisi Activision Blizzard. Regulator di Afrika Selatan, Arab Saudi, Brazil, Chile, Jepang, dan Serbia sudah menyetujui merger itu. Sementara itu, regulator Australia, China, Korea Selatan, dan Selandia Baru masih mengkaji kesepakatan senilai US$68,7 miliar itu.