Tag Archives: BTS

New Jeans Geser Posisi BTS Di Perfect All-Kill

GAMEFINITY.ID, Riau – Girband K-Pop New Jeans sejak awal mula debut di tahun 2022 selalu saja mencuri banyak perhatian masyarakat. Kabar terbarunya kini, New Jeans berhasil menggeser boyband ternama BTS pada peringkat posisi pertama Perfect All-Kill.

Perfect All-Kill merupakan posisi dimana karya dari penyanyi atau grup mendapatkan gelar tertinggi yang tingkat kesulitannya mencapai 100%. Predikat ini juga menjadi tanda kesuksesan para musisi ditandai dengan karya mereka yang diterima oleh masyarakat.

Hitungan Perfect All-Kill dilihat dari jumlah streaming harian, mingguan, bulanan semua chart musik. Tak banyak musisi Korea yang mampu menempati posisi ini, tetapi New Jeans yang termasuk gilrband baru berhasil mencapai posisi tersebut dengan waktu yang cepat.

“Ditto” Mencetak Sejarah Prestasi Baru New Jeans

New Jeans

Ditto merupakan lagu pra-rilis dari album OMG New Jeans yang sangat populer hingga berhasil menggeser posisi BTS dengan lagunya Dynamite. Hanya berselisih sedikit saja, Ditto meraih 611 PAK, sedangkan Dynamite meraih 610 PAK. BTS yang meraih posisi urutan pertama Perfect All-Kill selama 2 tahun berturut – turut langsung tergeser oleh New Jeans. Ini menandakan bahwa New Jeans berhasil membuktikan grupnya layak untuk mendapat julukan Monster Rookie. Baru beberapa bulan debut sebagai girlband K-pop terbaru, New Jeans berhasil meraih banyak prestasi di industri musik. Monster Rookie merupakan julukan untuk grup yang baru debut namun dapat meraih segudang prestasi cemerlang.

Baca Juga : Ini Alasan K-Pop Lebih Mengglobal daripada J-Pop

Beberapa prestasi yang di raih oleh gilband New Jeans sejak awal debutnya antara lain, Perfomence Of The Year , “Best New Artist” pada acara Asia Artist Award 2022, dan terpilih pada nominasi “Rookie Of The Year 2022” pada Melon Music Awards dan The Fact Music Award. Mini album New Jeans berada di urutan 46 Rolling Stone sebagai 100 album terbaik 2022. Serta single Hype Boy ada di urutan 24 dari 100 lagu terbaik 2022. Hingga memasuki tahun 2023 prestasi terbaru New Jeans sukses meraih posisi pertama Perfect All-Kill.

Jangan lupa ikuti terus uptade informasi terbaru seputar game, anime, musik, lifestyle, dan lainnya hanya di website gamefinity.id

Taeyang BIGBANG Rilis Lagu Vibe, Kolaborasi Dengan Jimin BTS

GAMEFINITY.ID, NGAWI – Taeyang BIGBANG resmi comeback dengan single terbarunya yang berjudul Vibe pada Jumat (13/1/2023).  Dalam single Vibe, Taeyang berkolaborasi dengan salah satu member BTS, Jimin. Comeback kali ini menjadi comeback solo pertamanya dalam 6 tahun terakhir. Serta menjadi projek pertamanya bersama agensi baru, The Black Label. 

Sesaat setelah dirilis, MV Vibe langsung menjadi trending 1 di Youtube. Dalam 24 jam, MV Vibe telah dilihat sebanyak 22 juta kali di Youtube. Tidak hanya itu, The Black Label mengabarkan bahwa Vibe telah menduduki posisi pertama pada tangga lagu Top Songs iTunes di 60 Negara (14/1/2023). 

Vibe menjadi comeback pertama Taeyang bersama The Black Label

 

taeyang
Taeyang BIGBANG

Dikutip dari wawancara Rolling Stone, lagu Vibe memiliki tempat spesial untuk Taeyang.  Menurutnya, Vibe adalah sebuah awal yang baru baginya, mulai dari proses pembuatan lagu hingga kolaborasi dengan Jimin. Ditambah lagi Vibe adalah lagu pertamanya setelah bergabung dengan The Black Label.

Seperti yang kita tahu, Taeyang telah meninggalkan YG Entertainment dan bergabung dengan The Black label pada Desember 2022. The Black Label sendiri adalah anak perusahaan dari YG Entertainment. Pendirinya adalah Teddy Park, produser yang kerap membuat lagu-lagu untuk Artis YG, seperti BIGBANG, BLACKPINK, 2NE1 dll. 

Baca Juga : Bakalan Seru Coachella 2023, Ada Blackpink dan Bad Bunny!

Awal kolaborasi dengan Jimin BTS

taeyang
Teaser Taeyang – Vibe (Feat. Jimin of BTS)

Melansir dari Rolling Stone jelang perilisan single terbarunya, Taeyang mengungkapkan bagaimana ia akhirnya bisa bekerja sama dengan Jimin BTS. Menurutnya, ide tersebut pertama kali muncul dari Teddy. Teddy berkata bahwa orang-orang akan sangat senang apabila dirinya berkolaborasi dengan Jimin BTS.

Kemudian sekitar setahun yang lalu, Taeyang sempat diundang ke beberapa acara dan bertemu dengan anggota BTS, termasuk Jimin. Sembari bercengkerama, mereka membicarakan banyak hal, dan secara alami membahas untuk kolaborasi dalam sebuah musik. 

Dari situ akhirnya taeyang mengundang jimin ke studionya untuk menggarap lagu tersebut. Jimin sendiri diketahui telah mengidolakan Taeyang sejak lama. Sehingga ajakan tersebut tentu disambut antusias oleh jimin. 

Genre dan credit lagu Vibe

Vibe memiliki elemen retro dan R&B, genre yang selalu disukai taeyang. Intronya sendiri terinspirasi dari R&B pada akhir 90 an dan awal 2000 an. Lagu ini menggambarkan emosi atau getaran aneh yang dirasakan dalam sebuah hubungan.

Dalam pembuatan lagu ini, Taeyang dan Jimin turut berpartisipasi dalam komposisi lagu, bersama dengan TEDDY, KUSH, Vince, dan 24. Taeyang juga menulis liriknya bersama dengan Vince. Sedangkan aransemennya dikerjakan oleh 24 dan KUSH. 

Ini Alasan K-Pop Lebih Mengglobal daripada J-Pop

GAMEFINITY.ID, Bandung – Jika ditanya lebih suka K-pop atau J-pop, manakah yang akan mayoritas pilih? Suka pasti mayoritas dari penikmat akan menjawab musik asal Korea. Musik pop asal Jepang seperti sebuah afterthought bagi mayoritas dari publik global.

J-Pop Andalkan Penjualan Fisik di Negerinya Sendiri

K-pop vs J-pop Tower Records Japan
Tower Records, salah satu retail CD musik Jepang terbesar

Sebelum Korean wave menyebar secara global mulai akhir 2000-an, budaya Jepang sebenarnya sudah mendapat start terlebih dahulu. Anime mulai mengglobal, begitu juga dengan J-pop. Coba bayangkan, berapa banyak lagu Jepang dari theme song anime yang bisa diingat publik? Sangat banyak jika dibandingkan lagu non-anime. Ini membuktikan pengaruh anime berkontribusi dalam perkembangan J-pop secara global.

K-pop vs J-Pop AKB48
AKB48, contoh girl group J-pop yang sukses besar di negerinya sendiri

Meski teknologi semakin berkembang dari zaman ke zaman, Jepang cenderung masih mengandalkan penjualan fisik berupa CD ketimbang digital termasuk streaming. Faktanya, Oricon, lembaga barometer industri musik Jepang, hanya menghitung penjualan fisik di setiap chart musiknya hingga 2017.

Ini turut menunjukkan musik Jepang hanya berfokus pada penikmat di negerinya sendiri. Merambah ke audiens global seperti afterthought bagi mereka.

K-Pop Lebih Cepat Beradaptasi untuk Penikmat Musik Global

K-pop vs J-pop Blackpink Inkigayo Pink Venom
Blackpink saat menampilkan lagu Pink Venom di acara musik Inkigayo

Penjualan digital dan angka streaming menjadi salah satu alasan K-Pop lebih cepat beradaptasi secara global. Ini membantu musik Korea berkembang mengingat penjualan CD secara global sudah terjun bebas selama beberapa tahun terakhir. Sementara angka penjualan musik digital dan streaming sudah sangat naik, meski saat ini streaming menjadi andalan utama untuk mendengarkan musik.

Contoh kesuksesan besar pertama secara global yang diraih industri K-pop adalah lagu Gangnam Style oleh PSY. Selain menjadi viral, MV Gangnam Style menjadi video pertama yang menembus satu miliar view di YouTube. Ini menunjukkan platform streaming seperti YouTube sangat membantu menembus pasar global.

BTS menjadi satu lagi contoh paling terkenal bahwa musik Korea semakin berkembang saat ini. Dimulai dari DNA yang debut di Billboard Hot 100 di posisi 85 pada 2017. Penampilan mereka di American Music Awards 2017 juga membantu menaikkan popularitas mereka. Setelah itu, BTS dapat bersaing dengan deretan artis global lainnya, terbukti dengan lagunya seperti Life Goes On dan Butter yang memuncaki Billboard Hot 100.

Musik Jepang Saat Ini?

Industri musik Jepang bisa dikatakan sangat terlambat untuk beradaptasi agar menarik perhatian audiens global. Terlihat saat Spotify resmi diluncurkan di Indonesia pada 2016, banyak lagu J-pop yang kena region lock. Sementara itu, lagu K-pop banyak yang bisa diperdengarkan secara global.

Akhirnya industri Jepang sudah mulai serius merambah ke streaming dimulai saat lagu “Yoru ni Kakeru” oleh Yoasobi menjadi viral di media sosial dan mencapai posisi ke-16 di Billboard Global 200 pada akhir Januari 2021. “Yoru ni Kakeru” saat itu hanya dirilis dalam bentuk digital di Jepang.

Baca juga: Mengenal Duo YOASOBI Yang Sedang Hits Lebih Dalam

Yoasobi menjadi bukti bahwa industri musik di Jepang harus berubah agar dapat menjangkau audiens global. Sejak saat itu, banyak dari lagu J-pop bisa diperdengarkan di layanan streaming musik, meski beberapa video musik di YouTube masih terkena region lock secara utuh.

K-pop menjadi lebih mengglobal berkat kemampuannya cepat beradaptasi dengan situasi perkembangan teknologi. Tampaknya musik Korea akan semakin berkembang meski zaman akan berubah. J-pop pun sangat terlambat beradaptasi. Namun, karena kemauan industri Jepang untuk merambah ke streaming ketimbang hanya penjualan fisik, tampaknya mereka belum terlambat untuk menyusul.

Update informasi menarik lainnya seputar game, anime, esport, Teknologi dan pop culture hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.