Tag Archives: bullying

Oshi no Ko: Kisah Akane Terinspirasi dari Cerita Hana Kimura

GAMEFINITY.ID, DKI Jakarta – Anime Oshi no Ko kembali jadi perbincangan karena episode terbarunya diambil dari kisah nyata. Kisah nyata yang diambil anime Oshi no Ko adalah dari kasus kematian pegulat Jepang yang bernama Hana Kimura.

Hal ini dihubungkan dengan kejadian yang menimpa karakter Akane Kurokawa di anime Oshi no No episode 6, dengan kasus bunuh diri Hana Kimura. Hana Kimura adalah seorang pegulat profesional Jepang dan ia mengambil nyawanya sendiri setelah tampil di acara TV realitas.

Baca juga: 

Dalam episode anime Oshi no Ko, menampilkan Akane yang menerima bullying online setelah ia membuat kesalahan di reality show. Tak tahan dengan bullying online yang diterimanya, ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di sebuah jembatan penyebrangan.

Anime Oshi no Ko Akane Kurokawa
Anime Oshi no Ko Akane Kurokawa

Meskipun aksinya gagal karena Aqua menyelamatkannya, ini tak mengubah kenyataan di dunia nyata aksi ini terjadi & berakhir tragis. Percobaan bunuh dirinya di episode tersebut mencerminkan kematian Hana Kimura, ia mengambil nyawanya setelah menerima bullying online tanpa henti.

Di episode Oshi no Ko ini mengambarkan bertapa besarnya tekanan untuk tampil di acara TV realitas, terutama untuk terlihat menonjol. Akane ingin terlihat menonjol di acara itu, dalam prosesnya, secara tidak sengaja ia melukai wajah pemeran yang lebih populer, Yuki.

Awal mulanya karena Yuki yang memprovokasi Akane, lalu setelah kehilangan emosinya ia menampar wajah Yuki. Hal ini membuat Akane jadi sasaran bullying, sebelum kejadian tersebut ia sudah tertekan karena selalu dibandingkan dengan Yuki. Tak tahan dengan ujaran yang menyuruhnya bunuh diri, rentetan hinaan hingga ancaman pembunuhan melalui internet, membuatnya ingin bunuh diri.

Oshi no Ko: Tragedi Kematian Hana Kimura

Anime Oshi no Ko
Hana Kimura. Foto Twitter FAR5222

Hana Kimura bergulat untuk promosi terkenal seperti World Wonder Ring Stardom, Wrestle-1 dan Ring of Honor. Ia kemudian mulai tampil di Fuji TV dan di acara reality show Netflix Terrace House.

Penonton yang melihat serial ini akan teringat dengan saat pertengkaran dengan pemeran lainnya. Ini membuat Hana menjadi sasaran bullying online dengan intimidasi rasis (ia memiliki darah campuran) dan agresif.

Baca juga: 

Karena begitu banyak tekanan ini akhirnya membuatnya memutuskan untuk bunuh diri pada usia 22 tahun. Kematian Hana Kimura ini menjadi pembicaraan populer mengenai cyberbullying, pelecehan online, dan reality TV sejak saat itu.

Anime Oshi no Ko yang mengambil kisah dari tragedi di kehidupan nyata untuk mengisi alur ceritanya bukan yang pertama kalinya. Serial ini juga menampilkan karakter Kana Arima, yang berperan sebagai cerminan dari bintang cilik Jepang, Mana Ashida. Anime Oshi no Ko dan materi sumbernya ditulis oleh Aka Akasaka, yang menggambarkan industri dunia hiburan Jepang yang gelap.

Valorant Jadi Game Dengan Bullying Tertinggi

GAMEFINITY.ID, JakartaBullying (termasuk di sini ujaran kebencian dan tindakan pelecehan) masih menjadi masalah serius yang kerap dialami oleh pemain game Valorant terutama daring. Berawal dari salah satu pihak baik teman satu tim maupun lawan yang melakukan hal-hal toxic seperti chat tidak pantas, pelecehan, dan sebagainya. Melakukan hal di atas sebenarnya masih dapat diterima di ambang batas normal asalkan tidak terlalu eksplisit yang berakibat tersinggungnya antar kedua belah pihak.

Selama ini Mobile Legend, Genshin Impact, dan sebagainya dianggap sebagai game dengan ujaran kebencian tertinggi. Namun game yang disebutkan tersebut rupanya masih lebih baik dibandingkan dengan kelima game yang akan diulas di sini. Game apakah itu?

Valorant Dan DOTA 2 Menjadi Game Dengan Angka Ujaran Kebencian tertinggi

Dilaporkan dari ADL, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada tindakan ujaran kebencian mencatat bahwa Valorant dan DOTA 2 menyumbang angka tertinggi dalam kasus ujaran kebencian serta pelecehan seksual pada pemain dibawah umur dengan masing-masing presentase 80 % dan 71% diikuti dengan Fortnite, Destiny 2, dan PUBG dengan angka berurutan 66 % dan 65 %.

Valorant gets highest harassment
Valorant duduki puncak ujaran kebencian tertinggi ( ADL )

Baca juga: Apex Legend Larang Pemainnya Tulis Andrew Tate Di Chat

Begitupun pada tindakan pelecehan terhadap pemain dengan rentang umur 10 s/d 17 tahun, kedua game di atas menyumbang angka tertinggi. Pelaku umumnya akan merayu pemain kemudian mengirim foto tidak pantas atau berbicara vulgar yang ditujukan pada pemain dibawah umur yang didominasi oleh perempuan. Remaja laki-laki pun juga tidak luput dari tindakan tak senonoh tersebut.

DOTA 2 yang dikenal dengan sesepuhnya para game MOBA ini cukup menarik untuk dibicarakan, pasalnya dalam dua tahun terakhir ini mengalami kenaikan peringkat yang sebelumnya berada di posisi ketiga menjadi yang kedua. Alasan yang memungkinkan adalah komunitasnya yang masih kurang menerima pemain para pemain baru mengingat DOTA 2 didominasi oleh orang-orang dengan skill yang sangat tinggi atau mumpuni.

Apabila pemain baru tersebut melakukan kesalahan sekali saja mereka akan mendapatkan caci maki yang cukup menyakitkan hati, itu mengapa dibandingkan MOBA penerus seperti League of Legends, Arena of Valor, dan Mobile Legend yang masih kurang toleran dengan hal tersebut.

Berefek Begitu Besar Pada Korban Perundungan

Salah satu komunitas game MOBA mengatakan bahwa memiliki mental kuat apabila bermain game tersebut dan hal itu memanglah benar. Bagi pemain yang easy going mungkin tidak berefek begitu besar apabila dihadapkan dengan chat ujaran kebencian yang diterimanya. Apabila pemain memiliki sifat yang sensitif dan mudah tersinggung ini akan memengaruhi kegiatan mereka di dunia nyata.