Tag Archives: ByteDance

Tiktok Ujicoba Layanan Bebas Iklan Hari Ini

GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Tiktok, aplikasi video berdurasi singkat  yang ditemukan pada tahun 2016 oleh Zhang Yiming ini berhasil menjaring jutaan penggunanya dan bertambah seiring waktu setiap hari.

Tiktok kini telah mencapai 1 milyar pengguna lebih yang tersebar di seluruh dunia

Salah satu gebrakan yang berhasil yakni hadirnya Tiktok shop yang menawarkan harga barang begitu miring dibandingkan pasarannya.

Nahas layanan ini harus ditutup lantaran melanggar hak izin yang seharusnya hanya untuk sosial media namun digunakan juga sebagai ajang jual beli.

Baca juga:

Uji Coba Layanan Bebas Iklan, Seharga 5 Dolar AS

Demi meningkatkan layanan aplikasi mereka yang terus membaik, saat ini Tiktok tengah melakukan ujicoba pada layanan terbaru bersama komunitas mereka, yakni Free ads, dilansir dari 9 to 5 Google.

“Testing the ad-free plan with the Tiktok Community” Demikian yang tertulis.

Seperti aplikasi lainnya yang menerapkan layanan serupa, Tiktok Ads free ini  berfungsi menonton video-video di Tiktok tanpa adanya iklan yang mengganggu.

Layanan Tiktok Free ads yang dipatok dengan harga 4,99 dolar per bulan
Layanan Tiktok Free ads yang dipatok dengan harga 4,99 dolar per bulan ( 9 to 5 Google)

Tentunya memberikan pengalaman yang begitu prima kepada penontonnya. Walaupun demikian pihak Tiktok sendiri belum mengakui keberadaan layanan ujicoba tersebut.

Diberlakukannya Tiktok ads free ini digadang bakal menyetarai pesaing lamanya, Youtube yang sudah terlebih dahulu menerapkan layanan bebas iklan tersebut.

Adapun Tiktok Ads free dipatok dengan harga 4,99 dolar AS atau 78 ribu rupiah.

Seperti Apa Fitur Tiktok Ads Free Yang Ditawarkan Oleh Tiktok Ini?

Dalam sebuah tangkapan layar yang menunjukkan fitur baru itu, ada dua jenis layanan yang ditawarkan, diantaranya standard dan Free ads.

Pada layanan standard yang dipatok gratis, setelah kalian menonton selama beberapa waktu, iklan akan dimunculkan yang kemudian dipersonalisasi berdasarkan aktivitas kalian.

Dan apabila kalian mengaktifkan mode pelacakan perangkat, data dari pihak ketiga akan muncul.

lalu pada ads free, setelah kalian membayar 4,99 dolar tersebut kalian dapat menonton berbagai video tanpa hambatan iklan sekaligus.

Untuk bisa menikmatinya, pertama kali kalian mendapatkan ujicoba selama satu bulan pada umumnya, setelah selesai kalian harus membayar biaya seperti yang dijelaskan diatas.

Untuk keputusan final akan ditentukan oleh Tiktok, bisa terjadi atau bahkan tidak sama sekali. Sesekali cek kabar terbaru baik melalui aplikasi Tiktok atau sosial media terkait.

Menurut kalian apakah layanan bebas iklan ini membuat pengguna Youtube hijrah ke Tiktok?

Proyek S TikTok Trendy Beat, Apa Sebenarnya itu?

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Proyek S TikTok merupakan sebuah inisiatif kontroversial dari induk perusahaan TikTok, ByteDance. Proyek ini telah menarik perhatian dan mendapat kritik dari pemerintah dan pelaku usaha. Apa sebenarnya Proyek S TikTok dan mengapa hal ini menjadi perdebatan?

Baca juga:

Proyek S TikTok: Apa dan Bagaimana Inisiatif ini Beroperasi?

Proyek S TikTok Apa itu sebenarnya
Proyek S TikTok (Foto: Unsplash)

Proyek S TikTok adalah agenda yang bertujuan untuk menjual produk-produk TikTok sendiri. Dilaporkan oleh Financial Times pada Juni 2023, inisiatif ini beroperasi di pasar Inggris dengan fitur Trendy Beat. Melalui fitur ini, TikTok menjual produk-produk populer seperti alat pembersih telinga dan sikat bulu hewan, semuanya berasal dari China.

Namun, kritik muncul karena produk-produk di Trendy Beat dikirimkan dari China dan dijual melalui perusahaan Singapura yang terafiliasi dengan ByteDance. Selain itu, TikTok dituding meniru strategi Amazon dengan menciptakan produknya sendiri dan mengambil seluruh komisi dari penjualan. Hal ini tentu mengancam bisnis UMKM yang berjualan di platform serupa.

Dampak Proyek S TikTok terhadap UMKM Indonesia dan Industri E-commerce

Dampak Proyek S TikTok terhadap UMKM
Dampak Proyek S TikTok terhadap UMKM (Foto: Pixabay)

Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, menyatakan keprihatinan mengenai dampak Proyek S TikTok terhadap UMKM di Indonesia. Mereka menuntut revisi aturan perdagangan elektronik untuk melindungi kepentingan UMKM dan memastikan fairplay di pasar e-commerce.

Dalam konteks global, ByteDance juga disorot karena membangun unit bisnis online untuk menyaingi Shein dan Temu, marketplace besar dari China. Strategi mereka dalam memanfaatkan data tentang produk yang sedang viral di TikTok juga menuai sorotan. Terutama dalam mempromosikan produk mereka sendiri daripada produk pesaing di aplikasi.

Proyek S TikTok tetap menjadi perdebatan hangat. Langkah pemerintah dalam menghadapinya menjadi penentu bagi masa depan industri e-commerce dan keberlangsungan bisnis UMKM di Indonesia. Perlunya perlindungan UMKM dalam ekosistem bisnis digital yang semakin kompetitif dan menjadi sorotan utama.

Perlunya Perlindungan UMKM: Pentingnya Revisi Aturan Perdagangan Elektronik

Perlunya Revisi Undang-Undang terkait adanya Proyek S TikTok
Perlunya Revisi Undang-Undang terkait adanya Proyek S TikTok (Foto: Pixabay)

Melalui revisi aturan perdagangan elektronik, diharapkan UMKM dapat tetap bersaing dengan adil di platform-platform e-commerce. Serta mencegah dominasi perusahaan besar yang dapat merugikan pelaku usaha kecil. Semakin canggihnya teknologi dan pemanfaatan data perlu diimbangi dengan kebijakan yang berpihak pada keberlanjutan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi negara.

Baca juga:

Proyek S TikTok mungkin merupakan awal dari tren di mana platform media sosial akan menjadi pemain besar dalam industri e-commerce. Dengan demikian, kerjasama antara sektor swasta dan pemerintah menjadi sangat penting untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat dan adil bagi semua pihak. Semoga langkah-langkah yang diambil dapat memastikan kelangsungan bisnis UMKM dan kemajuan industri teknologi Indonesia kedepannya.

Demikian pembahasan Proyek S TikTok Trendy Beat, Apa Sebenarnya itu? Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

TikTok Music Resmi Meluncur di Indonesia, Gantikan Resso?

GAMEFINITY.ID, Bandung – TikTok kembali mengejutkan penggunanya. Aplikasi media sosial dan video pendek itu baru saja meluncurkan sebuah layanan streaming musik, TikTok Music di Brazil dan Indonesia. Kabar ini menyusul spekulasi bahwa Bytedance bertujuan untuk merilis sebuah aplikasi pesaing Spotify baru.

Lalu bagaimana dengan Resso, layanan streaming musik milik Bytedance? Tampaknya TikTok Music bertujuan untuk menggantikan Resso. Apakah benar?

TikTok Music, Layanan Streaming Musik Baru dari TikTok

Dilansir dari Music Business Worldwide, Ole Obermann selaku Global Head of Music Business Development di TikTok, TikTok musim menjadi sebuah layanan baru yang menyatukan pencarian musik di TikTok dengan layanan streaming kelas terbaik. Layanan streaming musik sosial itu akan memaksimalkan kemampuan pencarian musik di TikTok.

TikTok Music streaming service

Sejauh ini, TikTok Music telah meluncur di Indonesia dan Brazil dengan hanya menyediakan tier premium untuk mendengarkan musik. Katalog dalam aplikasi itu sudah termasuk koleksi lagu dari tiga perusahaan musik terbesar, yaitu Universal Music Group, Sony Music Entertainment, dan Warner Music Group. Layanan streaming itu bertujuan untuk menawarkan sebuah pengalaman mendengarkan musik berkualitas tinggi sambil meningkatkan kesempatan dan royalti untuk musisi serta pemegang hak cipta.

Selain itu, layanan musik terbaru TikTok itu sudah termasuk fitur Lyrics Search, karaoke dengan Real-Time Lyrics, Song Catch yang mirip dengan Shazam, dan pencarian lagu yang sedang viral. Seperti layanan streaming serupa, pengguna TikTok Music dapat mendengar musik bebas gangguan iklan dan menggunakan fungsi download untuk mendengar secara offline.

Saat ini, harga paket berlangganan TikTok Music di Indonesia dibanderol seharga Rp49.000 untuk iOS. Khusus pengguna Android, mereka bisa berlangganan dengan harga Rp44.900 selama 12 bulan pertama sebelum naik menjadi Rp49.000.

Baca juga:

Bagaimana Nasib Resso?

Sementara itu, Bytedance mengumumkan Resso akan tutup secara permanen mulai 5 September mendatang di Brazil dan Indonesia. Pengguna Resso dapat melakukan transfer berlangganan mereka ke TikTok Music sebelum layanan lama dimatikan.

Hal ini tidak berlaku di India, mengingat TikTok masih dilarang di sana. Terlebih lagi, tampaknya Bytedance belum berencana untuk mengganti Resso dengan TikTok Music.

TikTok Music saat ini sudah bisa diunduh di Apple App Store dan Google Play Store.

Ikuti Twitch, TikTok Larang Konten Buatan Teknologi AI

GAMEFINITY.ID, Bandung – Minggu lalu, TikTok telah memperbaharui kebijakannya agar membuat aplikasi lebih aman bagi penggunanya. Platform media sosial sekaligus video pendek itu telah mendapat kebijakan baru tentang penggunaan AI untuk konten. Mengikuti langkah Twitch, platform besutan ByteDance itu melarang konten berbasis AI, atau mereka sebut sebagai media sintesis (synthetic media).

TikTok Resmi Larang Media Sintesis, Termasuk Konten Buatan Teknologi AI

TikTok AI ban
TikTok larang media sintesis, termasuk konten berbasis AI berupa deepfake

Baca juga: Tiktok Perkenalkan Fitur Baru Refresh Rate

Melalui laman resminya, TikTok menyebut teknologi AI bisa menyulitkan pengguna untuk membedakan antara asli dan palsu, lebih tepatnya fakta dan fiksi. Pihaknya mendefinisikan media sintesis sebagai konten yang dibuat atau dimodifikasi teknologi AI. Salah satu di antaranya adalah deepfake, konten seseorang dengan tampilan sangat realistis padahal dibuat secara digital seakan seperti orang tersebut berbicara namun dialognya telah dimodifikasi.

Kebijakan baru inilah yang membuat TikTok melarang konten AI seperti itu diunggah di platform-nya. Terlebih, mereka menambah material AI yang mengeksploitasi figur publik demi mempromosikan sebuah produk akan dihapus.

Walau begitu, mereka memaparkan media sintesis yang memperlihatkan figur publik dalam sebuah konteks, termasuk edukasi dan artistis, tetap diizinkan. Misalnya konten selebriti yang melakukan tarian populer atau tokoh sejarah yang muncul untuk membagikan informasi sejarah.

Baca juga: TikTok Terancam Diblokir di AS Jika Tidak Dijual Bytedance

Menyusul Kepopuleran Konten Berbasis AI

Akhir-akhir ini, konten berbasis AI, terutama deepfake, menjadi populer di platform tersebut. Hal ini berkat tersedianya alat AI voice cloning yang mempermudah seseorang untuk meniru suara figur publik. Contohnya, persaingan Joe Biden dan Donald Trump saat membahas online gaming.

Banyak pula yang menggunakan deepfake sebagai hate speech seakan-akan itu asli. The Verge berpendapat bahwa larang TikTok terhadap endorsement deepfake tampaknya menjadi respon terhadap sebuah video yang menggunakan AI untuk meniru Joe Rogan untuk mempromosikan penambah libido untuk laki-laki. Video tersebut sudah tersebar di Twitter dan Instagram.

Baca juga: Kecanggihan AI yang Mengancam Posisi Cosplayer

Sementara itu, TikTok dikabarkan terancam diblokir di Amerika Serikat menyusul dugaan pengumpulan data pribadi penggunanya. Pemrintah Amerika Serikat meminta agar ByteDance menjual sebagian sahamnya agar menghindari pemblokiran. Aplikasi tersebut sudah dilarang di kalangan pemerintahan di Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru, dan Kanada.

TikTok Terancam Diblokir di AS Jika Tidak Dijual Bytedance

GAMEFINITY.ID, Bandung – Pemerintahan Biden telah meminta agar TikTok segera dijual dari perusahaan asal China, Bytedance. Pihaknya mengancam akan memblokir aplikasi video itu di Amerika Serikat. Pemerintah Amerika Serikat telah menuduh Bytedance mengumpulkan data dari miliaran pengguna aplikasi media sosial miliknya itu. Pihak TikTok telah membantahnya.

Bukan Pertama Kali TikTok Terancam Diblokir di Amerika Serikat

Ancaman dari Amerika Serikat tentu ini bukan pertama kali. Pada tahun 2020, pemerintahan Trump memaksa TikTok dijual ke sebuah perusahaan Amerika Serikat karena kekhawatiran terhadap keamanan nasional. Aplikasi milik Bytedance itu kemudian menuntut pemerintahan Trump pada September 2020. Presiden Joe Biden kemudian membatalkan pertimbangan untuk memblokir aplikasi video pendek itu pada Juli 2020.

TikTok Oracle
Pembelian TikTok oleh Oracle diumumkan untuk mengatasi ancaman blokir di Amerika Serikat oleh pemerintahan Trump sebelum akhirnya batal

13 September 2020, TikTok dilaporkan memilih Oracle sebagai pembeli sahamnya. Pembelian tersebut bertujuan agar mengatasi kritikan pemerintahan Trump karena keamanan data. Kesepakatan itu kemudian batal pada 18 Februari 2021.

Pemerintah Biden Mengemukakan Alasan yang Sama untuk Memblokir

TikTok bytedance 2
Bytedance dipaksa harus menjual TikTok ke perusahaan lain oleh pemerintahan Biden

The Wall Street Journal pertama kali melaporkan bahwa pemerintahan Biden berencana untuk memblokir TikTok jika Bytedance tidak menjualnya. Pemerintahan Biden telah mendapat kritikan dari beberapa anggota partai Republik bahwa pihaknya tidak cukup tegas untuk menghadapi ancaman keamanan dari Bytedance.

“TikTok adalah Trojan horse yang digunakan untuk mengeksploitasi informasi pribadi orang Amerika. Seperti balon mata-mata di ponsel Anda,” ungkap Michael McCaul, kepala House Committee of Foreign Affairs Februari lalu dilansir dari CBS News.

Baca juga: TikTok Direncanakan Akan Diblokir di Amerika

TikTok justru membantah tuduhan ini. Mereka memaparkan penjualan saham dari Bytedance tidak akan mengatasi dugaan risiko keamanan.

“Jika melindungi keamanan nasional jadi tujuannya, divestasi tidak mengatasi masalah: pergantian kepemilikan tidak akan membatalkan larangan baru pada pengaliran data atau akses. Cara terbaik untuk mengatasi masalah keamanan nasional adalah perlindungan sistem perlindungan data pengguna berbasis A.S. yang transparan, dengan monitoring, pemeriksaan, dan verifikasi dari pihak ketiga, yang kamu sudah lakukan,” tutur Brooke Oberwetter, perwakilan TikTok.

Sekretaris press White House Karine Jean-Pierre menolak berkomentar tentang Biden akan resmi melarang TikTok, namun mengakui White House memiliki maslaah dengan aplikasi yang bersangkutan.

“Kami ingin untuk memastikan setiap produk dan layanan digital yang dipakai orang Amerika setiap harinya aman,” tutur Jean-Pierre.

Sementara itu, TikTok telah dilarang di ponsel anggota pemerintah di Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Eropa. Baru-baru ini, Selanda Baru telah menerapkan kebijakan yang sama karena masalah keamanan.

Marvel Snap Resmi Dapat PvP Mode Akhir Januari Ini

GAMEFINITY.ID, Bandung – Sebuah PvP mode yang telah lama dinanti akhirnya bakal resmi muncul di Marvel Snap. Mode terbaru bertajuk Battle Mode itu dipastikan akan hadir 31 Januari 2023. Jika tidak ada masalah apapun, apalagi saat akhir.

Kabar tersebut diumumkan di laman resmi Marvel Snap. Kent-Erik Hagman selaku associate design director Second Dinner ikut menjelaskan detail dari mode tersebut di laman blog Unity.

Battle Mode, Mode PvP di Marvel Snap

Penjelasan dari Hagman kurang lebih sama dengan saat wawancara Washington Post dengan perwakilan Second Dinner. Cara kerja dari Battle Mode sedikit sama dengan sebuah standard match. Bedanya, kedua pemain masing-masing akan diberi 10 health point (HP) alih-alih cube. Pemain harus melakukan damage pada lawan hingga 0 dengan memenangkan ronde.

Ditambah lagi, pemain hanya bisa menggunakan satu deck selama match tersebut. Deck yang digunakan itu akan terkunci. Ini bisa bermanfaat bagi setiap pemain agar mereka tahu kemungkinan kartu digunakan lawan pada ronde berikutnya.

“Kami juga tahu setelah beberapa game, belajar dan mengantisipasi apa yang ada di deck lawan dan gaya bermainnya menjadi suatu hal menyenangkan,” tulis Hagman.

Hagman juga menuturkan Battle Mode telah mengalami banyak perubahan selama pengembangan. Timnya sudah menambah elemen tertentu yang akhirnya tidak berhasil, seperti nilai health yang berbeda.

Battle Mode diharapkan akan berlangsung selama 20 menit. Mulai ronde kelima, High Stakes Rounds akan diterapkan mulai ronde kelima. Damage di High Stakes Round akan lebih besar dibandingkan ronde-ronde sebelumnya.

Baca juga: Marvel Snap Bakal Tambah Mode PvP sebelum Akhir Tahun

Baru Awal dari Battle Mode

Second Dinner mengungkap kemunculan Battle Mode di Marvel Snap pada akhir Januari ini baru menjadi awalnya. Saat perilisannya, pemain hanya dapat melakukan matchmaking di negara (region) yang sama. Mereka mengatakan saat ini sedang mengerjakan matchmaking global yang akan rilis nanti.

Marvel Snap Series Drop
Series Drop akan diterapkan mulai 31 Januari 2023

Battle Mode akan menjadi bagian dari patch versi 1.0. Tidak hanya itu, Series Drop juga akan tiba. Sistem ini akan menurunkan kartu tertentu dari Series 5 ke Series 4, dari Series 4 ke Series 3, dan seterusnya. Saat Series-nya turun, kartu tersebut menjadi 10 kali lebih murah di Token Shop dan lebih dapat ditemui di Collector’s Reserves.

Battle Mode di Marvel Snap akan hadir 31 Januari 2023 sebagai bagian dari update v1.0. Update informasi menarik seputar anime, game, lifestyle serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id juga menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan juga terjangkau.