Tag Archives: ByteDance

Developer Tiktok, ByteDance Downsizing Bisnis Game-nya

GAMEFINITY.ID, Bandung – ByteDance, perusahaan induk TikTok, telah dilaporkan melakukan PHK besar-besaran karyawan divisi game-nya. Mereka secara agresif melakukan downsizing pada operasi bisnis game-nya. ByteDance adalah developer dari media yang terkenal saat ini yaitu Tiktok.

ByteDance PHK Mayoritas Dari Karyawan Bisnis Game-nya

Pertama kali dilaporkan South China Morning Post, ByteDance telah menghentikan mayoritas dari kegiatan di Wushuang Studio di Shanghai. Menurut sumber, mereka juga memindahkan beberapa staf ke divisi lain perusahaan.

Dikabarkan pula bahwa PHK telah terjadi di Jiangnan Studio di Hangzhou. ByteDance sama sekali belum berkomentar tentang kabar ini. Namun, sebuah sumber juga mengatakan ByteDance masih mempertahankan beberapa operasi di Shanghai khusus projek game yang telanjur diluncurkan. Meski begitu, belum ada pengembangan judul baru.

Sudah Berinvestasi Besar-Besaran Untuk Bisnis Game

Perusahaan induk TikTok itu telah berinvestasi besar-besaran demi menjalankan divisi gaming-nya. Mereka telah merekrut 900 karyawan baru pada 2020.

Bytedance Nuverse
Logo Nuverse, perusahaan game milik ByteDance

Tahun lalu, mereka meluncurkan situs resmi perusahaan game utamanya, Nuverse. Disebutkan pada situs resminya, Nuverse telah meluncurkan beberapa judul seperti Flower, Ragnarok X; Next Generation, Warhammer 4000: Lost Crusade, dan One Piece Blood Routes. Pada Juli lalu, mereka memenangkan lisensi dari pemerintah untuk merilis Crystal of Atlan di mobile.

Nuverse memang bertujuan untuk membuat game hardcore”. Namun, ByteDance telah sukses di sektor game casual. Mereka dilaporkan ingin meniru kesuksesan Tencent yang telah lama sukses memperluas bisnis game-nya.

Faktanya, Nuverse telah mengakuisisi Moonton, pengembang Mobile Legends: Bang Bang, seharga empat miliar dolar AS. Angka tersebut dilaporkan mengalahkan tawaran Tencent.

Baca juga: Akuisisi Moonton Seharga Rp57,6 Triliun, ByteDance Siap Adu Kuat dengan Tencent

Aturan Pemerintah China Menjadi Pemicunya?

Kabar ini menyusul kebijakan pemerintah China yang semakin memperketat aturan bagi pengembang game, terutama dalam mendapat izin untuk mempublikasinya. Aturan ketat itu membuat setiap pengembang tidak yakin apakah game mereka pantas rilis di China. Setiap detail dari game baru, mulai dari jalan cerita hingga penampilan karakter, dinilai ketat oleh pemerintah China.

Belum diketahui apakah kebijakan ini menjadi pengaruh keputusan ByteDance untuk mem-PHK karyawannya. Sementara itu, Snap, perusahaan di balik Snapchat, telah melakukan PHK 20 persen dari tenaga kerjanya. Mereka juga menghentikan sementara bisnis game-nya.

Mengikuti langkah Netflix, ByteDance menguji fitur game di TikTok pada Mei lalu. Belum diketahui pula apakah ini terpengaruh oleh PHK besar-besaran yang telah terjadi.

Untuk mengetahui kabar terbaru dari dunia game, review game, dan seputar teknologi hanya di Gamefinity. Nikmati juga kemudahan beremain game kesayangan kalian dengan top up atau beli voucher murah hanya di Gamefinity.id

TikTok Uji Coba Fitur Game di Vietnam

GAMEFINITY.ID, Bandung – TikTok tampaknya masih ingin memaksimalkan perhatian kalangan muda. Sukses dengan fitur video short-form-nya, mereka ingin merambah untuk menambahkan fitur gaming. Keputusan ini jika diambil akan mengikuti Netflix yang juga menambah fitur gaming pada layanan streaming-nya.

Vietnam Sebagai Lokasi Pertama Uji Coba Fitur Game

TikTok

Dilansir dari Reuters, TikTok sedang menjalankan uji coba fitur game di Vietnam. Menurut empat sumber anonim pada Reuters, keputusan ini merupakan rencana platform video short-form itu untuk merambah ke dalam bisnis game.

Pasalnya, mereka ingin mempertahankan posisinya sebagai salah satu aplikasi terpopuler di dunia, dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif setiap bulannya. Memanfaatkan layanan game diharapkan meningkatkan iklan dan juga jumlah waktu pengguna dalam menggunakan aplikasi.

Keputusan TikTok untuk menjadikan Vietnam sebagai negara pertama uji coba fitur game dapat menjanjikan bagi perusahaan. Vietnam dilaporkan memiliki 70 persen populasi berusia di bawah 35 tahun. Kelompok usia tersebut merupakan kelompok yang cakap teknologi.

TikTok dilaporkan ingin merambah uji coba fitur game-nya di Asia Tenggara pada pertengahan tahun ini.

Baca juga: Netflix Dikabarkan Akan Menawarkan 50 Game Sebelum Akhir 2022

Game Apa yang Ada di TikTok?

TikTok dikabarkan menampilkan minigame berbentuk HTML5 ke dalam aplikasinya. Minigame tersebut dimasukkan ke dalam aplikasi melalui kerja sama dengan pihak pengembang third party, contohnya Zynga.

TikTok juga dikabarkan telah bekerja sama dengan Feeding America untuk menghadirkan sebuah game Garden of Good. Garden of Good sendiri telah dibandingkan dengan Farm Ville.

Fitur game tersebut nantinya memungkinkan pemain untuk melakukan live stream bermain bersama penontonnya.

Hal ini bukan pertama kalinya Bytedance, perusahaan induk TikTok, ingin merambah ke bisnis game. Sebelumnya, ByteDance telah mengakuisisi Moonton Technology seharga 4 miliar US dolar. Moonton Technology sendiri merupakan pengembang Mobile Legends.

Jika TikTok memutuskan untuk resmi menambah fitur game di aplikasinya, apakah mereka akan berhasil menarik lebih banyak penggunanya? Apakah mereka dapat mengalahkan Netflix yang sebelumnya telah merambah menambah fitur game di aplikasinya. Tampaknya persaingan TikTok dan Netflix akan semakin menarik ke depannya.