Tag Archives: Call of Duty League

Fokus Esports, 100 Thieves PHK 20 Persen Karyawannya!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Satu lagi nama besar esports kini harus mengalami perubahan! 100 Thieves kembali melakukan PHK terhadap karyawannya. Keputusan itu menyebabkan kurang lebih 20 persen dari tenaga kerjanya harus kehilangan pekerjaan. Organisasi esports asal Amerika Serikat itu juga berencana melakukan spin-off dua proyeknya, yaitu minuman energi Juvee dan studio game-nya sendiri.

100 Thieves Kembali Lakukan PHK Karyawannya!

Sebelumnya, tim esports besar itu sudah melakukan langkah serupa pada Januari lalu. Namun, John Robinson selaku presiden dan COO mengumumkan melalui X bahwa pihaknya telah melakukan PHK terhadap 20 persen dari karyawannya. Keputusan itu sangat berdampak bagi Juvee dan studio game-nya.

Beberapa anggota staf sudah mengumumkan PHK tersebut melalui media sosial bahkan sebelum pengumuman dari presiden 100 Thieves sendiri. Sebut saja contohnya kepala divisi media sosial Micah Kulish dan desainer Seso.

“Aku tak lagi bersama 100. Aku menghabiskan waktuku untuk membuat konten internet, tapi aku tidak terlalu hebat dengan hal pribadi. Ini organisasi yang spesial, tidak bisa berkata-kata tentang kreativitas dan hasrat yang sudah dikerahkan tim,” tulis Kulish.

Ini menjadi ketiga kalinya 100 Thieves melakukan PHK dalam dua tahun terakhir. Januari lalu, terdapat kurang lebih 30 karyawan yang kehilangan pekerjaan. Perusahaan esports terkenal itu kemudian kembali melakukan hal serupa pada Juli berikutnya.

Baca juga:

Fokus ke Esports, Berencana Spin-Off Juvee dan Studio Game-nya

100 Thieves Juvee

Robinson juga mengumumkan pihaknya akan melakukan spin-off brand minuman energi Juvee dan studio game internalnya sebagai perusahaan terpisah. Hal ini bertujuan agar organsisasi dapat lebih berfokus pada esports, konten online, dan merchandise pakaian.

“Sementara lingkup ekonomi sudah berganti selama dua tahun terakhir, pertumbuhan bisnis kami tidak bisa secepat perumbuhan organisasi kami. Kami tidak bisa berperan sebagai sebuah organisasi sebesar sebelumnya dan tanggung jawab itu jatuh pada saya dan Matt [‘Nadeshot’ Haag]. Kami harus memfokuskan ulang pada janji awal kami terhadap penggemar, kejuaraan esports, konten hebat, dan brand pakaian yang sangat membanggakan,” tulis Robinson.

Juvee dan studio game-nya kini akan memiliki pemilik mayoritas saham baru sebagai perusahaan independen. Organisasi esports besar tersebut akan masih memiliki sebagian kecil dari kepemilikan saham keduanya.

100 Thieves sendiri didirikan oleh Matthew ‘Nadeshot’ Haag, mantan pro player Call of Duty. Organisasi esports tersebut sudah sukses di cabang esports populer seperti League of Legends Championship Series dan Call of Duty League.

Call of Duty League Ungkap Jadwal untuk Musim 2024!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Sudah resmi, Call of Duty League dipastikan kembali dengan musim 2024! Sambil menyambut perilisan Modern Warfare 3, Activision telah merilis jadwal kompetisi esports terbesar Call of Duty itu sambil mengumumkan perubahan format.

Dua Tim Baru yang Akan Berpartisipasi

Pertama, Activision mengumumkan terdapat dua tim baru yang akan berpartisipasi di Call of Duty League mulai musim depan, yaitu Carolina Royal Ravens dan Miami Heretics. Carolina Royal Ravens sendiri menjadi rebranding karena markasnya pindah dari London ke Carolina.

Keduanya berkesempatan untuk memenangkan championship menyusul jejak Dallas Empire, Atlanta FaZe, Los Angeles Thieves, dan New York Subliners. Totalnya, terdapat 12 tim yang akan berpartisipasi di liga esports ini.

Jadwal Call of Duty League Musim 2024

Liga esports Call of Duty terbesar ini akan dimulai dengan Opening Weekend pada 8 Desember 2023, yaitu Major I. The Boston Breach akan menjadi tuan rumah Major I yang dijanjikan memulai keseruan aksi roster baru.

Selanjutnya, Miami Heretics mendapat giliran sebagai tuan rumah Major II di Florida. Ini menjadi kebanggaan Heretics mengingat mereka merupakan tim baru di liga.

Setelah dua Major tersebut, runner-up tahun lalu, Toronto Ultra menjadi tuan rumah Major III. Major di Toronto telah sukses dan disebut sebagai event yang paling dinanti bagi pemain, kreator, dan penggemar.

Terakhir, Royal Ravens tidak hanya berpindah markas dari London ke Charlotte, North Carolina. Mereka juga menjadi tuan rumah Major IV, sebuah babak yang menjadi kesempatan terakhir bagi tim untuk memperebutkan tiket menuju Championship Weekend.

Activision belum mengumumkan lokasi Championship Weekend. Namun, Sports Illustrated sudah mencatat terdapat rumor bahwa Dallas akan menjadi tuan rumah turnamen terbesar dalam liga tahun ini.

Berikut adalah jadwal Call of Duty League musim 2024 mendatang:

Call of Duty League 2024 Season schedule

Major I – Boston Breach

  • 8 Desember-21 Januari: Online Qualifiers
  • 25-28 Januari: LAN Tournament

Major II – Miami Heretics

  • 16 Februari-17 Maret: Online Qualifiers
  • 21-24 Maret: LAN Tournament

Major III – Toronto Ultra

  • 12 April-12 Mei: Online Qualifiers
  • 16-19 Mei: LAN Tournament

Major IV – Carolina Royal Ravens

  • 24 Mei-16 Juni: Online Qualifiers
  • 20-22 Juni: LAN Tournament

Baca juga:

Perubahan Format CDL

Mulai musim ini, terdapat perubahan format Call of Duty League dimulai dari babak Major. Seperti yang terlihat pada jadwal, Major I dan IV akan digelar selama empat minggu, sementara Major II dan III akan dilaksanakan selama tiga minggu. Setiap tim akan memainkan total tujuh game. Babak kualifikasi tersebut akan menentukan seeding untuk LAN Tournament.

Ditambah lagi, terdapat sistem CDL Point yang berbeda dari musim sebelumnya. Perubahan ini untuk memastikan pentingnya performa di setiap Major.

Sementara itu, sistem game mode sama sekali tidak berubah. Setiap tim akan bermain mode Hardpoint, Search and Destroy, dan Control. Call of Duty League musim 2024 akan dimulai dengan Opening Weekend pada 8 Desember 2023.

Overwatch League dan Call of Duty League dalam Masalah?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Tampaknya Call of Duty League (CDL) dan Overwatch League (OWL) sedang dalam masalah. Hal itu terungkap oleh Activision Blizzard yang mengakui bahwa keduanya memiliki masalah yang dapat memiliki dampak, memicu pertanyaan apakah kedua liga esports itu dapat bertahan dalam jangka panjang. Pihaknya juga tidak yakin apakah mereka akan berhasil dengan segala usaha sebisanya.

Activision Blizzard Akui CDL dan OWL dalam Masalah

Menurut sebuah lembar SEC yang tersebar secara publik baru-baru ini, Activision Blizzard mengungkap kedua liga esports besutannya itu tengah mengalami berbagai masalah, terutama keuangan. Dalam bagian Management’s Overview of Bussiness Trends, konglomerat game itu secara spesifik membicarakan CDL dan OWL.

“Kesepakatan kolaboratif kami untuk liga esports profesional kami (seperti Overwatch League dan Call of Duty League) terus menghadapi headwinds yang berdampak negatif operasional dan, sangat berpotensi, umur dari semua liga dalam model bisnis saat ini. Kami terus bekerja untuk mengatasi tantangan ini, yang mungkin akan beranggaran tinggi, dan usaha seperti itu mungkin saja tidak berhasil,” ungkap Activision Blizzard.

Kedua event besar ini juga sudah kehilangan banyak sponsor baru-baru ini. Ini menjadi faktor tantangan bagi Activision Blizzard yang harus diatasi. Lebih buruk lagi, kedua liga esports itu sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Setelah itu, Activision Blizzard menghadapi kontroversi karena terungkapnya budaya frat boy yang memicu maraknya diskriminasi gender dan pelecehan seksual.

Baca juga:

Terlebih, Overwatch League kini harus menghadapi kenyataan bahwa semua tim asal China sudah tidak bertanding mulai musim 2023. Ini karena semua game Blizzard, termasuk Overwatch 2, sudah tidak lagi beroperasi di negeri tirai bambu itu.

Sean Miller: Overwatch League Takkan segera Berhenti

Kepala Overwatch League, Sean Miller, berbicara dalam wawancaranya pada Dexerto. Ia membicarakan nasib liga yang dibesarkannya tersebut, termasuk arahan Overwatch 2 sebagai esports.

“Kami tetap berkomitment pada Overwatch esports dan membesarkan komunitas, memperkuatnya. Di antara hal yang disebut, saat kamu mundur, bagaimana seismic masuknya Contender tahun ini dan produknya, kan? Dan hanya melihat secara holistic yang kami lakukan. Bagiku, hal itu menunjukkan komitmen besar pada Overwatch esports. Mereka takkan segera berhenti,” tutur Miller.

Baca juga:

Setidaknya, Overwatch League sudah dapat kembali meraih beberapa momentum berkat perilisan Overwatch 2. Namun, terdapat pertanyaan apakah momentum tersebut cukup agar dapat bertahan lama. Activision Blizzard sejauh ini belum berkomentar tentang hal ini.