Tag Archives: call of duty

Call of Duty: Modern Warfare 2 Ungkap Tanggal Open Beta!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Kompetisi Call of Duty: League musim 2022 telah berakhir pada 7 Agustus 2022. Pada babak final kompetisi Call of Duty itu Los Angeles Thieves berhasil menjadi juara menaklukkan Atlanta FaZe dengan skor 5-2. Namun, babak final Call of Duty: League itu juga diiringi oleh berbagai pengumuman yang akan datang dari franchise Call of Duty.

Kurang lebih dua bulan sebelum perilisannya, Call of Duty: Modern Warfare 2 masih mendapat animo masif dari penggemarnya. Infinity Ward akhirnya menjawab antisipasi penggemar yang tidak sabar bermain entri terbaru Call of Duty tersebut. Mereka telah mengumumkan tanggal open beta.

Tanggal Call of Duty: Modern Warfare 2 Open Beta Terungkap!

Call of Duty Modern Warfare Open Beta dates
Tanggal pelaksanaan open beta Call of Duty: Modern Warfare 2

Call of Duty: Modern Warfare 2 akan memasuki tahap open beta pada dua akhir pekan September ini. Setiap tahapnya berdurasi lima hari, bergantung pada platform dan juga apakah pemain sudah melakukan pre-order, sama seperti beta entri sebelumnya.

Tahap pertama akan dilaksanakan pada 16-20 September 2022 khusus pengguna PlayStation 4 dan PlayStation 5. Pemain yang sudah pre-order Call of Duty: Modern Warfare 2 akan berhak mengakses lebih awal mulai 16 September. Semua pengguna PlayStation 4 dan PlayStation 5 kemudian mulai kebagian 18 September 2022. Tidak perlu khawatir, pengguna konsol PlayStation tidak wajib berlangganan PlayStation Plus.

Tahap kedua akan dilaksanakan 22-26 September 2022. Kali ini melibatkan pengguna PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, dan PC. Sekali lagi, khusus pengguna yang telah pre-order akan mulai bisa mengakses pada 22 September 2022. Semua pengguna kemudian bisa mengakses pada 24 September 2022. Pengguna Xbox wajib berlangganan Xbox Live Gold, sedangkan pengguna PC hanya wajib memiliki akun Battle.net atau Steam.

Baca juga: Call of Duty: Modern Warfare II Akhirnya Rilis Trailer

Map Multiplayer Baru Terungkap!

Tidak hanya tanggal open beta, Infinity Ward juga mengungkap map multiplayer baru yang akan datang di Call of Duty: Modern Warfare 2. Secara mengejutkan, map tersebut adalah Marina Bay Grand Prix. Tampaknya, Call of Duty ingin memanfaatkan tren Formula One dengan menambah sirkuit Marina Bay sebagai map terbarunya.

Call of Duty Modern Warfare 2 Marina Bay Grand Prix
Map multiplayer baru Marina Bay Grand Prix

Map Marina Bay Grand Prix akan hadir di open beta Call of Duty: Modern Warfare 2. Selain itu, Infinity Ward mengungkap mode multiplayer selama beta menghadirkan pengalaman yang melebihi ciri khas battle 6v6 dengan berbagai map berukuran berbeda, berbagai mode impresif, dan progression yang menguntungkan.

Event Call of Duty: Next Diadakan 15 September!

Call of Duty Next
Call of Duty: Next akan digelar 15 September 2022

Belum selesai dengan pengumuman open beta Call of Duty: Modern Warfare 2, event Call of Duty: Next juga akan digelar! Infinity Ward mengakui event tersebut akan mengumumkan berbagai konten yang akan datang di franchise Call of Duty.

Event tersebut akan memamerkan detail terbaru dari Call of Duty: Modern Warfare 2, Call of Duty: Warzone 2.0, dan juga versi mobile dari Call of Duty: Warzone. Infinity Ward juga akan mengungkap penuh fitur multiplayer di Call of Duty: Modern Warfare 2. Tentu saja, berbagai kejutan yang akan datang di franchise besutan Activision itu akan hadir.

Call of Duty: Next akan digelar 15 September 2022 melalui live stream.

Ada Reward Tambahan Khusus Pemain yang Telah Melakukan Pre-Order!

Pemain yang telah melakukan pre-order Call of Duty: Modern Warfare 2 tidak hanya dapat mengakses open beta lebih awal, mereka juga akan mendapat Final Judgement Bundle. Final Judgement Bundle berisi skin operator Legendary “Deathknell” dan weapon blueprint Legendary “Bloodthirsty”. Kedua item tersebut dapat segera dipergunakan di Call of Duty: Vanguard dan Warzone.

Call of Duty: Modern Warfare 2 Vault Edition rewards
Reward khusus pemain yang telah memesan Vault Edition

Khusus yang telah melakukan pre-order Vault Edition, tidak hanya dua reward tersebut, pemain juga mendapat karakter operator dari Red Team 141 – Ghost, Farah, Price, dan Soap – yang dapat dimainkan mulai tahap open beta. Reward lainnya meliputi FJX Cinder Weapon Vault, Season One Battle Pass and 50 Tier Skips, serta Ghost Legacy Pack.

Call of Duty: Modern Warfare akan resmi meluncur 28 Oktober 2022 di PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, dan PC (melalui Steam atau Battle.net). Nantikan juga liputan event Call of Duty: Next di Gamefinity.

Call of Duty Dituduh Melakukan Plagiarisme

GAMEFINITY.ID, PATI – Plagiarisme memang bukan suatu tindakan yang baik. Selain mencuri ide dan karya orang lain, plagiarisme juga dapat membuat pemilik karya original merasa terpukul. Melihat karya yang dibuat dengan sungguh – sungguh diambil begitu saja oleh orang lain. Baru-baru ini Activision dilaporkan telah melakukan plagiarisme salah satu skin yang ada di Call of Duty: Vanguard.

Update Terbaru Call of Duty: Vanguard

Update terbaru Call of Duty: Vanguard mendatangkan Terminator T-800 Arnold Schwarzenegger dan T-1000 Robert Patrick. Selain itu di Seasons 4 ini mereka juga menghadirkan skin anjing Samoyed yang lucu nan menggemaskan untuk operator Kim Tae Young.

Call of Duty
Update Season 4 Call of Duty: Vanguard

Tuduhan Plagiarisme

Namun tak disangka skin anjing samoyed yang imut tersebut dilaporkan merupakan hasil dari plagiarisasi dari karya seorang artist independen dua tahun lalu. Menyusul tuduhan tersebut, Raven Software selaku developer Call of Duty: Warzone telah menghapus gambar yang merujuk pada skin Loyal Samoyed di situs web mereka. Kalian bisa lihat versi lama dari website Raven Software yang menyertakan skin Samoyed, dan telah diganti seperti ini.

Concept Artist Sail Lin mengunggah karya seni karakter, “Samoye Medical,” ke situs web ArtStation pada Desember 2019. Pada hari Jumat, artis tersebut melalui Twitter, mengatakan bahwa Activision dan Raven Software telah menjiplak karya tersebut tanpa menghubunginya.

“Walaupun saya juga pemain COD, saya sangat kecewa melihat karya saya dijiplak oleh perusahaan besar seperti Activision dengan cara seperti ini,” tulis artist tersebut. “Saya telah menghubungi Activision untuk penjelasan dan/atau kompensasi, dan mudah-mudahan situasinya segera diselesaikan. Sebagai seniman independen, saya hanya bisa melakukan seperti ini, dan saya harus berbicara hal ini untuk menghentikan agar tidak terjadi lagi di masa depan.”

Sail Lin menjelaskan kesamaan yang jelas antara karya seni Samoye Medical dan model skin Loyal Samoyed melalui tweet-nya. Masih belum jelas bagaimana Raven Software dan Activision menanggapi tuduhan tersebut.

Tuduhan plagiarisme di industri game bukanlah hal yang baru lagi. Ambil contoh yang belum lama ini yaitu tuduhan riot games kepada mobile legends yang sampai saat ini masih dalam proses pengadilan.

Bagaimana menurut kalian? Apakah skin Samoyed Loyal benar merupakan hasil plagiarisme?

Call of Duty: Mobile Kolaborasi Ghost in the Shell: SAC 2045

GAMEFINITY.ID, Bandung – Meski harus bersaing ketat dengan game shooter mobile lainnya seperti PUBG Mobile dan Free Fire, Call of Duty: Mobile masih tetap bersinar. Activision sendiri telah konsisten memberikan update berupa season baru berisi berbagai konten agar pemain tetap puas. Meski begitu, mereka juga sedang mengerjakan dari Call of Duty: Warzone versi mobile.

Call of Duty: Mobile akan meluncurkan update Season 7 pada 3 Agustus mendatang. Akan tetapi Activision menyiapkan kabar mengejutkan untuk menyambut season terbaru itu. Call of Duty: Mobile berkolaborasi dengan serial anime original Netflix Ghost in the Shell: SAC_2045!

Season 7 Dari Call of Duty: Mobile Menghadirkan Kolaborasi Dengan Ghost in the Shell: SAC_2045

Call of Duty: Mobile Season 7
Call of Duty: Mobile Season 7 mengambil judul New VIsion City

Season 7 dari Call of Duty: Mobile sepertinya akan menjadi bentuk kolaborasi dengan Ghost in the Shell: SAC_2045. Pasalnya berbagai konten baru yang akan hadir tampil terinspirasi dari serial anime original Netflix itu. Judul season 7 dari Call of Duty: Mobile adalah “New Vision City”, cocok dengan tema cyberpunk dari Ghost in the Shell: SAC_2045.

Seperti biasa, battle pass baru akan menghadirkan berbagai reward terbagi dalam tier free dan premium. Tier premium dalam battle pass tersebut menghadirkan skin bertema Ghost in the Shell untuk Blackjack, Stryker, dan Battery.

Karakter Motoko Kusanagi dari Ghost in the Shell: SAC_2045 juga termasuk dalam daftar reward dari battle pass sebagai reward utama.

Baca juga:

Map Battle Royale Baru: New Vision City

Call of Duty: Mobile New Vision City
Map baru Call of Duty: Mobile, New Vision City

Masih terinspirasi dari Ghost in the Shell: SAC_2045, season 7 menghadirkan map Battle Royale baru New Vision City. Kota tersebut memiliki nuansa malam dengan lampu neon bertema cyber mengiringi berbagai pencakar tinggi.

Berbagai fitur baru juga akan hadir, yaitu mekanik baru untuk revive rekan tim dengan mencari ghost-nya, musuh baru berupa robot AI dan mechanical dog yang bisa dikalahkan untuk mendapat parts-nya. Terakhir, parts tersebut bisa digunakan untuk Cyberware Enhancements.

Event Bertema Ghost in the Shell: SAC_2045: Togusa’s Survey

Event Season 7 Togusa's Survey

Call of Duty: Mobile juga menghadirkan event baru bertema Ghost in the Shell: SAC_2045 bertajuk Togusa’s Survey. Dalam event ini, pemain harus menyelesaikan berbagai misi di mode Battle Royale dan Multiplayer. Pemain juga bisa menemukan yellow node untuk memicu berbagai misi Battle Royale unik.

Pemain yang berhasil menyelesaikan semua misi sebelum event berakhir akan mendapat sebuah reward utama.

Call of Duty: Mobile Season 7 akan dimulai 3 Agustus mendatang. Sementara itu, Call of Duty: Vanguard dan Call of Duty: Warzone telah merilis update mid-season-nya yang menampilkan kolaborasi franchise Terminator hari ini!

Nah, untuk dapat menikmati hal-hal terbaru dalam event seasaon terbaru Call of Duty: Mobile, kalian bisa top up dengan mudah dan harga murah di Gamefinity.id.

Tema Zombie dan Masa Keemasannya di Tahun 2000-an

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Zombie, merupakan sebuah makhluk fiktif yang seringkali dijadikan sebuah tema industri hiburan. Digambarkan menjadi sebuah makhluk mati yang terinfeksi oleh sebuah virus sehingga terkesan hidup di bawah kontrol. Tema zombie sendiri seringkali dikaitkan dengan genre horror survival dalam sebuah film. Namun, keterkaitan zombie dengan genre tersebut dapat berubah dengan satu media lain, yaitu game.

Zombie dalam dunia game sendiri pernah mengalami masa keemasannya di tahun 2000-an. Apa yang membedakan zombie dalam sebuah game dan di dalam sebuah film adalah kebebasan para pemain untuk membasmi mereka. Dengan permainan tersebut, terbukti bahwa para pengembang mampu menjadikan game zombie menjadi lebih interaktif dan terkadang satisfying untuk dimainkan.

Sejarah Awal Game Bertema Zombie

Zombie Entombed Gameplay | Youtube
Gameplay dari Entombed | Youtube

Tercatat dimulainya penggunaan zombie pada sebuah game di tahun 1980-an. Salah satu yang paling awal adalah game “Entombed” yang rilis pada 1982 yang terkenal akan pemrograman di dalamnya yang rumit. Namun, visual di game ini masih terkesan sederhana karena masih dimainkan pada platform Atari 2600.

Tema zombie mulai mendapatkan tempatnya di tahun 1990-an. Tercatat berbagai game seperti Doom dan game arcade House of the Dead mampu memberikan visual zombie yang lebih detil dalam sebuah game. Namun, kedua game tersebut masih belum sepenuhnya mengangkat tema zombie menjadi sebuah tema utama.

Barulah pada 1996, Resident Evil memulai debutnya dalam menghadirkan game dengan tema utama zombie yang terkenal di pasaran. Penggambaran zombie pada game Resident Evil terkesan solid dan patut diliat sebagai sosok zombie sepenuhnya.

Dengan mekanisme kamera dan movement yang tepat, serial Resident Evil mampu menjadi sebuah tonggak yang pas dalam perkembangan zombie di dunia game yang nantinya akan menjadi semakin luas di tahun 2000-an.

Masa Keemasan Zombie di Abad ke-21

Zombie Left 4 Dead 2 Gameplay | Youtube
Gameplay dari Left 4 Dead 2 | Youtube

Memasuki tahun 2000, waktu ketika PlayStation 2 rilis dengan berbagai judul di dalamnya tak terkecuali berbagai game bertema zombie. Bila berbicara tentang zombie dan PS2, tentu saja kita tidak dapat melewatkan salah satu game terbaik, yaitu Resident Evil 4.

Di awal tahun 2000-an banyak game bertema zombie yang dirilis, namun yang paling mencolok adalah Resident Evil 4 yang rilis pada 2005. Game ini dapat memberi sebuah game bertema zombie feels seperti yang kita kenal saat ini. Horror survival dengan mekanisme memuaskan ketika kita membasmi para zombie.

Berlanjut ke tahun 2006, game zombie lainnya yaitu Dead Rising rilis. Berbeda dengan Resident Evil, Dead Rising lebih berfokus pada pengalaman menyenangkan para pemain untuk membunuh para zombie dengan berbagai senjata. Dead Rising merupakan sebuah contoh konkrit dalam permainan zombie yang malah menyenangkan dan tidak terasa horror di saat permainannya.

Dari kedua game di atas, pengembangan game zombie kedepannya telah terfokus pada satu hal. Fokus tersebut ialah bagaimana para pemain dapat bermain game horror dimana para pemain dapat merasa puas dalam membunuh dan terkesan menyenangkan.

Game seperti Call of Duty Zombies dan Left 4 Dead merupakan puncak dari konsep yang diusung tersebut. Kedua game tersebut punya hype yang tinggi dengan style masing-masing yang khas.

Call of Duty Zombies mempunyai kelebihan dalam progression di dalamnya. Contohnya pada Nacht der Untoten, semakin jauh pemain melangkah ke dalam level, mereka akan menemukan variasi senjata yang lebih bermacam-macam. Selain itu adanya wall barrier membuat para pemain harus berpikir kembali untuk mengelola keuangan mereka. Hal ini didukung oleh zombie dan lingkungan yang terkesan gelap dan agresif serta wonder weapon yang menjadi incaran para pemain.

Left 4 Dead dan Left 4 Dead 2 mengusung konsep yang lumayan berbeda. Kedua game tersebut memiliki cerita dan level progression yang berbeda. Memiliki atmosfer yang lebih fun ketimbang CoD Zombies. L4D2 juga lebih menekankan mode co-op milik mereka yang terkenal dengan didukung oleh AI zombie yang dikenal salah satu yang terbaik. Selain agresif, para zombie juga terkesan mencoba untuk memisahkan 4 pemain yang bekerja sama, membuat pengalaman bermain menjadi lebih menantang.

Baca Juga: Bandai Namco Dilaporkan Terkena Serangan Ransomware

Sebuah Pengembangan Unik

Seperti yang disebutkan di awal, pengembangan game bertema zombie tidak hanya melulu tentang game FPS atau TPS horror. Pada tahun 2009, CapCom merilis game bertema zombie dengan konsep berbeda, yaitu Plant vs Zombie.

Ketika biasanya game zombie mempunyai unsur blood and gory shooter yang tidak ramah untuk anak, berbeda dengan PvZ. PvZ lebih mengusung tema zombie yang dapat dimainkan oleh anak dengan konsep tanaman super dengan zombie. Ide revolusioner ini membuat PvZ menjadi salah satu seri game terkenal hingga saat ini.

Apa yang Membuatnya Terkenal di tahun 2000-an?

Salah satu rahasianya adalah bagaimana pemain dapat dengan bebas membunuh para zombie ketika berada di dalam game. Tentu saja hal ini menjadi sebuah motivasi sejak ketika kita menonton film beradegan zombie, para penontonnya jarang diberi plot sebagai makhluk pembasmi zombie.

Bila kita telaah kembali, konsep ini terkesan mirip seperti konsep Doom dimana pemain menjadi superhuman yang membasmi mekhluk jahat, hanya berbeda pada objek yang dibasmi.  Kadang-kadang, kebutuhan para gamer masih tetap sama.

Unsur lainnya adalah konsep co-op gameplay. Bukan rahasia lagi bahwa co-op gameplay merupakan satu unsur penting di kala itu. Game seperti CoD Zombie dan L4D2 yang mengusung konsep tersebut mengalami kesuksesan yang besar. Memang pada saat itu merupakan masa awal dari berkembang pesatnya game online.

Perkembangannya di Dekade Selanjutnya

Era 2010-an memiliki arah game zombie yang berbeda, rata-rata mengusung konsep RTS yang dibarengi dengan story yang kental seperti The Walking Dead, The Last of Us, Dying Light, dan Days Gone.

Beberapa game ada yang menggabungkan unsur stealth dan zombie pada gameplay-nya. Contohnya adalah State of Decay dan The Evil Within yang berhasil memadukan gameplay stealth, zombie, dan unsur survival di dalamnya.

Game yang mengusung konsep co-op multiplayer mulai berkurang, hanya Call of Duty yang masih menjaga tradisinya dan rilis hampir setiap tahun. L4D2 masih menjadi tonggak utama Valve dalam game zombie milik mereka. Namun, Turtlerock Studio merilis Back4Blood untuk melanjutkan L4D2 yang terhambat pengembangan game Valve yang mentok di angka 2.

Baca Juga: Review Hexonia, Battle Era antar Suku dan Peradaban Berbeda

Call of Duty: Warzone Masih Dibanjiri Cheater Di Awal Musim

GAMEFINITY.ID, PATI – Jika berbicara soal game online, maka akan mengenal istilah cheater. Mereka sudah menjadi musuh lama bagi para developer-developer game online hingga saat ini. Meski para developer sudah melengkapi game mereka dengan anti-cheat, entah bagaimana para player nakal ini tetap bisa memakai cheat mereka agar dapat menang lebih mudah dalam game. Hal inilah yang sedang dialami oleh game battle royale terkenal Call of Duty Warzone.

Call of Duty Warzone
Call of Duty Warzone Seasons 4 | Source: Call of Duty

Maraknya Free Trial Cheat

Memasuki Season ke 4, Call of Duty Warzone masih belum bisa lepas dari para cheater. Justru sebaliknya, cheater semakin meningkat dengan wallhack menjadi cheat yang paling marak saat ini. Cheat ini dapat membuat pemain melihat menembus dinding lawan mereka. Pemain lain yang bermain secara bersih  pun resah dengan keadaan ini. Banyak pemain yang merasa terganggu oleh akun – akun baru yang jelas menunjukkan kecurangan mereka dengan cheat aimbot maupun wallhack.

Tak cukup sampai situ, masalah ini juga diperparah dengan munculnya kembali penyedia-penyedia cheat yang sebelumnya telah mati karena system anti-cheat Ricochet. Salah satu akun redditor elSteele25 mengatakan para penyedia cheat ini sampai menawarkan free trial bagi siapapun yang ingin mencoba cheat mereka, sebelum memutuskan untuk dibeli.

Ton of cheaters this past week.
by u/elSteele25 in CODWarzone

Sudah Menjadi Musuh Lama

Sejak perilisan perdana Call of Duty: Warzone, Activision dan tim pengembangan sudah sangat disibukkan dengan keberadaan para cheater. Bahkan sebelum rilis Call of Duty: Vanguard, banyak pemain hingga streamer berpaling dari Warzone dan menjadikan game lain sebagai alternatif lain dikarenakan banyaknya aim botter, wall hacker, dan cheat-cheat lainnya yang telah merusak pertandingan berulang kali.

Call of Duty
Anti-cheat RICOCHET pertama kali diperkenalkan pada bulan Desember 2021

Para pengembang tentu saja tidak tinggal diam dengan keadaan ini. Mereka telah memberikan pukulan telak untuk peretas dengan menanamkan anti-cheat terbaru mereka yaitu Ricochet. Warzone juga telah dengan tegas melakukan banned terhadap pemain yang ketahuan melakukan cheating dalam bentuk apapun. Meski begitu masih banyak cheater yang bisa lolos dari pertahanan tersebut. Seolah ancaman banned tidak ada artinya bagi mereka. Sekarang, setelah update Seasons 4, para cheater telah kembali lagi untuk menuntut balas.

Baca Juga : Bocoran Gameplay Call of Duty: Warzone Mobile Tersebar

Tentang Call of Duty: Warzone

Call of Duty: Warzone merupakan game free-to-play First Person Shooter Battle Royale yang dirilis pada 10 Maret 2020 untuk Playstation 4, Playstation 5, Xbox One, Xbox Series X|S dan PC. Game ini dikembangkan oleh Infinity Ward bersama Raven Software dan diterbitkan oleh Activision. 

Sama seperti game battle royale pada umumnya, puluhan hingga ratusan pemain akan diturunkan di suatu wilayah. Pemain dapat mencari senjata yang tersebar di seluruh map untuk bertahan dan menjadi pemain terakhir yang hidup. Terdapat keunikan yang ada di warzone yang membedakannya dengan game battle royale lainnya yaitu Gulag. Ketika pemain mati dalam permainan, mereka akan dikirimkan ke arena kecil bernama Gulag. Nantinya mereka akan bertarung dengan pemain lain yang juga telah mati. Dan yang memenangkan pertandingan akan memiliki kesempatan kembali mengikuti battle royale.

Bagaimana menurut kalian? Apa kalian masih memainkan game ini atau baru mulai tertarik sekarang?

Selalu update berita terbaru seputar game dan juga teknologi di GAMEFINITY. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Teabagging Dianggap Sebagai Pelecehan Seksual Dalam Game

GAMEFINITY.ID, PATI – Dalam game online, ada beberapa cara pemain dalam mengejek lawan mainnya. Salah satu aksi paling umum yang biasa dilakukan pemain dengan melakukan “Teabagging”. Teabagging adalah kegiatan dimana pemain melakukan gerakan jongkok berulang kali di atas mayat lawannya, yang biasanya terjadi di game FPS atau fighting game. Sebagian pemain melihat aksi tersebut sebagai bentuk trolling kepada lawan atau untuk menunjukkan dominasi mereka dalam permainan. Akhir – akhir ini muncul perdebatan di kalangan netizen, apakah “teabagging” termasuk dalam pelecehan seksual atau tidak.

Terdapat alasan kuat kenapa teabagging dianggap sebagai pelecehan seksual. Menurut definisi, teabagging adalah tindakan mendekatkan testis seseorang di mulut orang lain, yang dilakukan berulang kali layaknya mencelupkan kantong teh. Namun apakah melakukan hal tersebut di dalam video game benar – benar dapat dikatakan sebagai pelecehan seksual?

Teabagging
Valorant | Source: Riot Games

Awal Perdebatan Dimualai

Sesuai dengan yang dilaporkan oleh Gamerant, perdebatan mengenai teabagging ini bermula di discord. Saat itu salah satu pengguna sedang berkomentar apabila seseorang menggosok alat kelamin mereka di wajah seseorang maka itu termasuk pelecehan seksual. Dalam hal ini termasuk pada game juga. Perdebatan itu pun akhirnya meluas hingga ke beberapa sosial media. Salah satu streamer terkenal MoistCr1TiKaL berpendapat bahwa teabagging bukanlah pelecehan seksual karena hal – hal dalam video game bukanlah sesuatu yang nyata, dan melakukan teabagging dalam game bukanlah bentuk pelecehan seksual ataupun necrophilia.

Beberapa pengguna twitter juga mulai mengeluarkan pendapat mereka. Mereka mengatakan, jika teabagging dalam game dikategorikan sebagai pelecehan seksual maka membunuh dalam game juga dapat dihitung sebagai tindakan pembunuhan.

Baca Juga : Tencent Global Esports Summit Digelar 26-27 Juli

Teabagging Telah Dilarang Di Beberapa Game

Meski tidak dikategorikan sebagai pelecehan seksual, tak sedikit game-game yang menganggap bahwa teabagging bukanlah sesuatu yang baik dalam game. Teabagging bahkan telah dilarang di banyak turnamen – turnamen game saat ini. Mereka menganggap bahwa tindakan teabagging tak lebih dari aksi mempermalukan atau mengejek pemain lain. Bahkan dikabarkan Riot Games pada game FPS Valorant akan menghitung “teabagging” sebagai pelanggaran yang akan dikenakan penalty nantinya.

Pada akhirnya meski teabagging tidak dianggap sebagai pelecehan seksual namun aksi tersebut masih bisa dikatakan sebagai tindakan mempermalukan lawan. Yang mana ini akan menurunkan moral pemain dalam suatu game dan menganggap ekosistem dalam game tersebut menjadi toxic.

Bagaimana menurut kalian? Apa kalian setuju bahwa teabagging dianggap sebagai pelecehan seksual?

Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id