GAMEFINITY.ID, YOGYAKARTA – Gamemultiplayer kompetitif, terutama game FPS seperti Call of Duty: Vanguard bisa menjadi sangat brutal. Salah satu player Call of Duty: Vanguard dilarang bermain dari program eSports universitasnya setelah video pendek tentang trash talknya saat bertanding dengan tim lawan menjadi viral.
Dalam sebuah video yang diposting ke Twitter oleh “FiosRay” pada 24 April 2022, seorang mahasiswa Call of Duty League yang baru-baru ini diketahui mempunyai twitter dengan user id “Qpann_” terlihat sedang marah-marah selama pertandingan Call of Duty League di kampusnya ini.
Klip Video Tentang Kejadian Call of Duty: Vanguard College Esports Program
The Call of Duty player known as "Q" in this viral trash talking clip at a LAN has officially been banned from his College Esports program and his Collegiate CoD team for this… pic.twitter.com/SnOlCjJi4q
Video yang direkam pada acara Contender Gaming Network tersebut menjadi viral di antara kedua tim CoD: Vanguard yang sedang bertanding ini. Diketahui tim ini bernama “ColdFront” dan “Valence”. Selama bertanding, kedua tim tersebut terlihat sedang bertanding dengan sangat panas dimana kata-kata toxic saling dilemparkan satu sama lain.
Klip video pendek lainnya juga telah muncul baru-baru ini, yang menunjukkan para player dari kedua tim ini yang saling berteriak sebelum dan selama pertandingan. Terlepas dari keadaan ini yang tampaknya berakhir dengan damai. Insiden itu berdampak pada salah satu player yang kehilangan tempatnya di program Esports kampusnya.
just got banned from my schools esports program and CCL team for talking trash at a local. ggs no more CCL for me
Dalam tweetnya, “Qpann_” memberi tahu bahwa universitas telah menendangnya dari program Esports karena trash talk yang diucapkannya saat pertandingan berlangsung. Karena melanggar kode etik universitas untuk player yang mewakili universitas selama pertandingan Esports tersebut. Universitas yang berada di Miami itu juga mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi bahwa “Qpann_” telah melanggar aturan dari kampus dan menyatakan bahwa tindakan ini sudah dipertimbangkan sebelum diambil.
Terlepas dari hal tersebut, “Qpann_” telah mengklaim bahwa dia mendapatkan lebih banyak pengikut di Twitch setelah video ini viral. Dia juga mengatakan bahwa dia telah mendaftar di kampus lain agar bisa tetap mengikuti kompetisi Esports Call of Duty di masa depan.
Simak terus update informasi lainnya seputar dunia game hanya di Gamefinity ID. selain itu untuk para pembaca yang ingin gacha dapatmelakukan top-up langsung di Gamefinity.id. Selain lengkap untuk berbagai games, metode yang pembayaran dapat melalui OVO, GO-Pay, Shopee-Pay, PayPal, Kredivo dan lainnya.
GAMEFINITY.ID, YOGYAKARTA – Activision akhirnya merilis informasi baru tentang Call of Duty Vanguard & Warzone Season 3 yang berjudul Classified Arms. Season baru ini akan tiba pada 26 April untuk CoD: Vanguard dan 27 untuk CoD: Warzone. Activision juga telah mengkonfirmasi tentang kemunculan Godzilla dan King Kong dalam Operation Monarch yang akan tiba pada 11 Mei 2022. Baru-baru ini, trailer terbaru untuk season 3 dirilis untuk memberikan gambaran singkat kepada para player tentang kemunculan Kong dan Godzilla ke Call of Duty.
Call of Duty Operation Monarch Bundle Highlights
Dengan adanya limited-time bundle dari Operation Monarch, Operator dapat menjadi ultimate superspecies dengan skin Godzilla, MechaGodzilla, atau Kong yang berukuran manusia.
Call of Duty Tracer Pack: Kong Limited Time Bundle
Tracer Pack ini terdiri dari 9 item, operator skin “Kong” untuk wade, 3 blueprint legendary weapon yang terdiri dari sniper rifle “Temple of Kong”, SMG “Skull Island Shaker”, dan variasi axe dari Skal Crusher Bernama “Kong’s Scepter”.
Selain itu, ada finishing move “Gravity Inversion”, Spray “Primal Power”, weapon charm “Jia’s Doll”, emblem “Kong Roar”, dan intro highlight eksklusif untuk CoD: Vanguard “Watch Your Back”.
Call of Duty Tracer Pack: Godzilla Reactive Mastercraft Limited Time Bundle
Dalam bundle ini, ada operator skin “Godzilla Ghillie” untuk Shigenori, lalu ada blueprint Mastercraft weapon “Breath of Godzilla”. Assault RIfle yang mempunyai desain ala Godzilla dengan heat ray tracer biru yang mirip dengan heat ray attack dalam film Godzilla.
Bundle ini juga berisi LMG “Awakened Alpha”, Finishing Move “Gojira Stomp, Calling Card “Protector of Earth”, dua Spray, Emblem “Godzilla Heat Ray”, dan MVP Highlight “Big Mistake” eksklusif untuk CoD: Vanguard.
Tracer Pack: Mechagodzilla Limited Time Bundle
Untuk Bundle ini, kalian akan mendapatkan operator skin “Mechagodzilla” untuk Constanze, lalu ada Assault Rifle “Cybernetic Destroyer”, SMG “Neural Uplink”, meele weapon “Nanometal Tail Blade”, jam tangan “Network Uptime”, ”, Charm “Mechagodzilla Head”, Emblem “Evolving Together”, serta MVP Highlight “Machine Learning” dan Intro Highlight “Rival Protocol” untuk CoD: Vanguard.
Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, YOGYAKARTA – Banyak berita dari dunia game di minggu ini yang cukup mengejutkan, menarik, bahkan kontroversial. Mulai dari Perilisan Xenoblade Chronicles 3 yang dipercepat dari dari September ke Juli, kolaborasi Fortnite dengan musik tahunan Coachella, Kolaborasi antara Call of Duty dengan Snoop Dogg, hingga sony dan Microsoft yang secara serentak dikabarkan akan memasang iklan in-game di konsol mereka. Berikut adalah rekap singkat tentang berita menarik pada minggu ini.
Xenoblade Chronicles 3 Akan Rilis Bulan Juli 2022
Nintendo melalui channel youtube miliknya tiba-tiba merilis trailer ke-2 untuk game Xenoblade Chronicles 3 pada 19 April 2022. Trailer berdurasi tiga menit ini memperlihatkan beberapa karakter baru serta gameplay mekanik singkat dari game Xenoblade Chronicles 3.
Game yang diumumkan dalam Nintendo Direct ini awalnya akan dirilis 3 September 2022, namun tiba-tiba diumumkan dalam trailer kemarin, diumumkan bahwa Xenoblade Chronicles 3 siap rilis bulan Juli ini. Pengumuman ini tentunya sangat mengejutkan sekaligus menjadi berita bahagia dari para Fans Xeno series.
Babylon’s Fall Versi PC hanya dimainkan Oleh 8 Orang Saja
Sejak perilisan game Babylon’s Fall pada akhir Februari lalu, game ini sudah mendapatkan banyak komentar negatif dari para kritikus maupun playernya. Game buatan Square Enix ini dirasa mempunyai cerita dan gameplay yang sangat hambar. Dilansir dari Steamcharts pada 13 April kemarin, Babylon’s Fall versi Steam hanya mempunyai 8 pemain aktif pada saat itu.
Meskipun begitu, Square Enix masih memberikan update dan meluncurkan survey untuk mendapatkan feedback dari para player game Babylon’s Fall. Ini merupakan sebuah kegagalan besar untuk Square Enix setelah Marvel’s Avenger pada tahun 2020 lalu.
The Rock Akan Ikut Project film untuk Game It Takes Two
Dwayne Johnson atau yang akrab dipanggil dengan The Rock akan bergabung dalam proyek film It Takes Two produksi Seven Bucks Productions dan DJ2 Studio. Walaupun perannya dalam film ini belum dikonfirmasi, banyak yang beranggapan bahwa The Rock mungkin akan menjadi salah satu karakter utama, mengingat Seven Bucks Productions kerap kali menggunakan The Rock sebagai aktor utama dalam film mereka.
D2J sendiri sudah dikenal sering membuat film adaptasi dari game, sebut saja Tomb Raider, Sonic The Hedgehog, Sleeping Dogs, dan lain-lain.
Fortnite Hadirkan Kolaborasi Dengan Penyelenggara Musik Tahunan Coachella
Game battle Royale Fortnite memang sudah terkenal dengan kolaborasinya yang beragam, mulai dari Marvel, Resident Evil, anime Naruto, hingga penyanyi terkenal Ariana Grande. Kali ini Fortnite hadirkan kolaborasi dengan penyelenggara musik tahunan Coachella!. Selama event kolaborasi ini, akan ada item-item baru bertema Coachella outfit, aksesoris, dll.
Lagu-lagu dari 30 bintang utama Coachella tahun ini juga akan muncul di Icon Radio Fortnite. Penyanyi-penyanyi terkenal seperti Doja Cat, Billie Eilish, Harry Styles, dll. Lagu-lagu kolaborasi ini akan muncul di Fortnite sampai dengan 16 Mei mendatang.
Call of Duty: Warzone dan Vanguard Kolaborasi Dengan Snoop Dogg
Setelah muncul di Call of Duty Mobile pada awal April lalu, kini giliran Call of Duty: Warzone & Vanguard yang menghadirkan Snoop Dogg. Rapper terkenal ini sudah muncul di game milik Activision tersebut sejak 20 April 2022 kemarin. Snoop Dogg muncul dalam dalam bentuk skin bersama dengan beberapa item lainnya dalam Tracer Pack: Snoop Dogg Operator Bundle.
Snoop Dogg juga muncul dengan voice line dan progression pathnya sendiri, ditambah dengan match Intro dan MVP highlight spesial yang hanya muncul untuk Call of Duty Vanguard.
Microsoft dan Sony Dikabarkan Akan Memasang Iklan In- Game dalam Konsol Mereka
Baik Microsoft maupun Sony, belum ada yang mengonfirmasi secara resmi tentang rumor ini. Satu hal yang kita semua player konsol harapkan adalah semoga adanya iklan ini tidak mengganggu pengalaman kita dalam bermain game nantinya.
Untuk rekap lebih lengkapnya tentang keseluruhan berita apa saja yang muncul seputar game pada minggu ini, bisa simak langsung di channel Youtube Gamefinity IDdi bawah ini.
GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Call of Duty Vanguard, sebuah game dari franchise terkenal Call of Duty yang rilis pada tahun 2021 kemarin sebagai game Call of Duty yang rilis pada tahun tersebut.
Ketika kalian mencari Call of Duty Vanguard di Google, kalian akan langsung disuguhi oleh nilai positif yang hanya ada pada 52% yang menyukai game ini di Google. Ya, 52%, hanya lebih sedikit di atasnya.
Bila dilihat di website review lainnya seperti Metacritic, PC Gamer, dan IGN, bahkan Call of Duty Vanguard bersaing nilainya. Bersaing dengan siapa? Dengan Call of Duty Ghost, game seri CoD yang dikenal menjadi salah satu yang terburuk selain CoD Infinity Warfare yang bahkan saya sudah lupa kalau CoD: IW pernah rilis.
Namun, apakah yang membuat CoD Vanguard menjadi buruk? Padahal beberapa tahun sebelumnya Activision telah merilis CoD WWII yang menerima review yang jauh lebih baik dari Vanguard tetapi juga bukan yang terbaik.
Disini saya akan menyampaikan berbagai masalah yang dikeluhkan oleh fans franchise CoD dan opini saya juga sebagai seorang fans dari franchise ini.
Call of Duty Vanguard, Campaign Mode: Latar Belakang Perang Dunia 2 (?)
Yak, kita mulai dari Campaign. Ah, campaign atau main story dari Call of Duty, sangat bagus hingga karakter yang ada di dalamnya dikenal hingga saat ini.
Captain Price, Soap, Ghost, Reznov, Chernov, dll, semua ada di pikiran bagi yang sudah memainkan game-nya.
Didukung dengan latar belakang cerita yang menarik, dan juga alur yang membuat kita tidak bosan, membuat campaign dari Call of Duty menjadi salah satu yang terbaik. Namun, datanglah Call of Duty Vanguard.
Dari judulnya kalian sudah paham maksudnya, kan? Bahkan yang menjadi dasar terbentuknya game ini masih dipertanyakan.
Mulai dari senjata hingga detail karakter, hampir semuanya kacau. Bahkan ada yang mengatakan bahwa CoD Vanguard membawa tema perang dunia kedua, namun dari universe lain.
Membahas tentang senjata, contohnya saat kita memasuki salah satu misi yang dimana kita menjadi seorang pilot AS yang tertangkap oleh Jepang.
Kalau diperhatikan lebih lanjut, ada tentara Jepang yang menanyai kita dengan kalimat yang terkesan konyol, “DO YOU SPEAK JAPANESE?”, menenteng senjata milik Jerman.
Meskipun terkesan berlebihan, namun kesalahan detail kecil dengan sejarah juga berpengaruh pada permainan.
Hal ini juga diperparah dengan berbagai senjata fiksi di campaign mode atau beberapa senjata yang dipakai saat pada latar waktunya sebuah misi, senjata tersebut masih belum dibuat.
Cerita dari CoD Vanguard juga terkesan lebih dibuat-buat. Tugas pemain adalah untuk membunuh penerus pemimpin Hitler yang terkesan, menjadi sebuah hal yang perlu dipertanyakan.
Disini saya paham, sang penulis terinspirasi dari cerita Modern Warfare series di tahun 2010-an dimana kita terus-menerus memburu Makarov.
Namun, ini adalah kasus yang berbeda, Modern Warfare series memiliki latar fiksional, sedangkan Call of Duty Vanguard memiliki latar perang asli yang memiliki hubungan erat dengan sejarah.
Seharusnya, akhir dari sebuah peperangan bukanlah membunuh seseorang dan perang berakhir dan juga harusnya tidak ada tokoh villain di dalam sebuah peperangan.
Karena di dalam peperangan, setiap pihak berjuang untuk kehidupan yang mereka masing=masing percaya menjadi lebih baik.
Seperti di CoD Vanguard, ending-nya adalah ketika kita melawan villain utama dan membunuhnya, menurut saya itu adalah hal yang meremehkan arti sebuah perang.
Karena dari pengalaman saya, saya tidak pernah memainkan game CoD yang berlatar belakang perang dunia kedua berakhir seperti itu.
Melainkan, semua berakhir dengan kisah seorang prajurit yang akhirnya merasakan kemenangan setelah berada di medan perang.
Call of Duty Vanguard, Multiplayer Mode: Sebuah Modifikasi yang Monoton
Mungkin kata modifikasi ini memanglah tepat, karena setiap modifikasi senjata di game ini dapat membuat senjata yang dipakai kehilangan ciri khas miliknya.
Mulai dari berbagai equipment yang menurut Activision bisa dipakai untuk seluruh senjata meskipun senjata tersebut nantinya akan memiliki penampilan yang jauh berbeda dari senjata asli di perang dunia kedua.
Dan yang paling parah, adalah holographic dan red dot sight yang entah mengapa dapat berada di era perang dunia kedua. Padahal holographic sight sendiri baru ditemukan pada tahun 1996 dan red dot sight pada tahun 1975.
Hal lainnya, adalah senjata yang diberi equipment tadi, dapat dikenakan tanpa batas sehingga merusak permainan.
Bayangkan saja, kalian baru bermain dengan peralatan dan senjata dalam kondisi stock harus bertanding melawan pemain dengan senjata penuh akan equipment dan mod. Tentu saja tidak asik bukan?
Diperburuk lagi tentang pembelanjaan di dalamnya. Ada sebuah gerakan yang sama dijual sebagai 4 item yang berbeda. Dan poin yang paling penting dari ini adalah, sebagian merupakan recycle dari CoD BO Cold War dan CoD Modern Warfare.
Call of Duty Vanguard, Zombie Mode: Bahkan CoD WaW Punya Zombie Mode yang Lebih Baik
Ketika berbicara Zombie Mode, saya tidak dapat mengutarakan opini saya terlalu banyak karena saya sendiri dari dulu suka takut untuk bermain game zombie bahkan mode zombie di CoD.
Sebagai gantinya, akan saya hadirkan beberapa opini berbentuk list dari beberapa influencer seperti The Act Man dan lainnya.
Tidak memiliki easter egg apapun seperti di mode zombie di game sebelum-sebelumnya.
Tidak memiliki boss yang membuat level menjadi menantang.
Hanya mempunyai beberapa tipe zombie yang dapat dilawan.
Menurut Youtuber The Act Man, map-nya terinspirasi 25% dari map Shi no Numa.
Tidak adanya wonder weapon seperti Ray Gun.
Tidak ada wall buys yang identik dengan awal mula mode zombies.
Tidak ada map progression seperti di game zombie biasanya.
Tidak ada interaksi pada map seperti jebakan.
Tidak adanya sistem uang
Dari poin-poin tersebut, dapat saya simpulkan, bahwa beberapa kesalahan fatal yaitu menghilangkan unsur zombie mode di game sebelumnya tanpa membawa hal baru yang disukai oleh pemain dapat membuat pemain kecewa.
Setelah beberapa poin di atas, tentu saja ada beberapa hal lain yang menjadi poin plus di game ini seperti BGM yang terkesan bagus, dan mungkin beberapa hal baru.
Kenapa saya ingin membuat artikel ini? Sebab saya tahu, bahwa Call of Duty pada dasarnya merupakan game yang merevolusi FPS dengan tema perang dunia keduanya, hal itu pun juga memiliki kesuksesan di beberapa game selanjutnya seperti Call of Duty World at War.
Namun, dengan adanya Call of Duty Vanguard, game ini terkesan memberikan sesuatu yang main-main sebagai game yang membawa tema perang dunia kedua
Game bertema perang dunia kedua seharusnya, dijadikan sebagai wujud apresiasi untuk para veteran perang yang berjuang untuk menjaga kebebasan. (Ending Quote dari CoD WaW)
GAMEFINITY.ID, KOTA BATU – Rivalitas klasik antara game FPS yang mengusung tema perang dunia kedua pada saat awal mereka rilis, hingga menjadi dua brand game FPS yang sama-sama populernya saat ini. Battlefield dan Call of Duty adalah kedua game tersebut. Game besutan EA dan Activision ini telah lama memiliki rivalitas yang panas baik dalam segi perkembangan game, maupun rivalitas antar fans masing-masing. Tahun ini kita kedatangan game baru dari kedua game ini, Battlefield 2042 dan Call of Duty Vanguard. Dua game ini akan mengusung tema yang berbeda, BF2042 akan mengusung tema peperangan futuristik, sementara CoDV akan kembali mengusung tema orisinilnya, perang dunia kedua. Mari kali ini kita akan membahas game mana yang lebih layak dibeli pada tahun ini.
Battlefield 2042
TrailerBattlefield 2042 terbilang cukup mengesankan. Semua detail dan grafis pada game ini dipaparkan nyata dalam trailer tersebut. Ya, sebagai ciri-ciri dari seri Battlefield mulai dari BF3, seri game ini mempunyai kualitas grafis yang sangat indah berkat Frostbite Engine yang digunakan. Mode multiplayer pada game ini juga lebih masif dibandingkan dengan pesaingnya.
GameplayTrailer yang dirilis menurut admin memenuhi berbagai kriteria yang ada untuk sebuah game Battlefield. Area yang besar, banyak obyek yang dapat dihancurkan, serta mode multiplayer yang masif, membuat sebuah harga beli untuk game BF ini.
Kelemahan dari seri BF sendiri merupakan story mode yang disuguhkan. Bila dibandingkan dengan story mode game CoD yang memiliki banyak ikon legendaris seperti Cpt. Price dan Ghost serta ceritanya yang dalam, story mode di game BF bukanlah tandingannya. Namun, seperti yang dikatakan tadi, BF menjual sisi multiplayer miliknya. Di dalam BF pemain dapat merasakan bagaimana rasanya menghancurkan sebuah gedung seutuhnya. Hal ini tidak dapat dilakukan pemain ketika bermain CoD.
Call of Duty Vanguard
Oke, untuk CoDV sendiri telah merilis trailergameplay yang mempertontonkan sebuah misi di story mode yang berlatar belakang Stalingrad. Latar ini juga memiliki kesamaan dengan tema soviet campaign yang ada pada Call of Duty World at War. Grafis yang ada di game ini juga terkesan seperti biasa saja, tidak ada yang spesial sama sekali. Hampir seluruh elemen yang ada pada game ini juga terkesan monoton khas bergaya campaign dari serial CoD.
Yang admin dapat dari trailer ini adalah para pemain akan bermain sebagai seorang tokoh perempuan. Juga ada penempatan batu bata yang terkesan dibuat-buat. Ya, fitur seperti parkour ini terlihat seperti memaksa gaya game Assassin’s Creed.
Admin sendiri sebagai seorang fans serial CoD merasa kecewa dengan “belum matangnya” game yang akan rilis ini. Dengan grafis yang terkesan pas-pasan bila dibanding rivalnya, admin berharap bahwa story yang diberikan akan lebih baik dan mengangkat nilai game ini. Karena CoD tanpa ciri khas story yang kental hanyalah sebuah game “nanggung”.
Kesimpulan
Tahun ini serial BF2042 akan menjual mode multiplayer yang menjadi sebuah trademark dan ciri khas dari seri game ini. Dengan grafis yang memukau dan detail yang tidak main-main mengangkat nilai game ini. Sementara CoDV niatnya akan menjual story yang lebih kental dan dalam. Hal ini harusnya terjadi karena multiplayer yang ada di seri CoD tidak dapat disandingkan dengan seri BF.
Admin sendiri lebih condong ke Battlefield 2042 untuk tahun ini meskipun saya seorang fans CoD dari zaman CoD Modern Warfare. Hal ini dikarenakan BF2042 memiliki trailer dan bukti gameplay yang lebih menjanjikan daripada CoDV. Namun, pendapat admin mungkin dapat berubah saat perilisan kedua game ini nanti.
Tapi kalau ada promo sih ya gass beli aja, ngapain ragu-ragu ye kan.
GAMEFINITY.ID, KOTA BATU – Pada 2021 ini telah ada beberapa game yang rilis. Namun, beberapa rangkaian game yang memiliki nama besar baru akan rilis pada kuartal terakhir tahun ini, yaitu pada Oktober – Desember 2021 nanti. Tentu saja game-game besar ini akan menarik perhatian para gamers di seluruh dunia. Kali ini kita akan membahas beberapa game yang menurut saya memiliki hype yang besar saat perilisannya nanti. Yuk, daripada basa-basi, langsung aja kita ke main topic-nya!
1. Far Cry 6 (7 Oktober 2021) (PlayStation 5, Xbox Series X/S, PlayStation 4, Xbox One, Stadia, PC, Mac)
Ubisoft kembali membawakan serial Far Cry terbaru miliknya yang bertemakan di pulau tropis yang berada di daerah bernama Yara. Pemain akan berhadapan dengan Anton Castillo seorang yang mengembangkan obat kanker satu-satunya di dunia bernama “Viviro”. Namun, Anton melakukan riset ini dengan bahan yang berasal dari narkoba dan melakukan aksi perbudakan untuk mencapai hasilnya ini. Sebagai pemain kita akan bermain sebagai seorang tokoh karakter bernama Dany Rojas yang dapat dikustomisasi sebagai perepmpuan ataupun laki-laki saat telah berada di dalam game.
2. FIFA 22 (1 Oktober 2021) (PlayStation 5, Xbox Series X/S, PlayStation 4, Xbox One, PC)
Electronic Arts kembali mengeluarkan serial FIFA dengan beberapa teknologi terbaru yang telah diterapkan pada game tersebut. Teknologi terbaru yang paling mencolok adalah HyperMotion yang di-klaim dapat membuat animasi pemain menjadi lebih realistis. Selain itu, EA juga menambahkan beberapa fitur lainnya seperti Tactical A.I. yang membuat komputer akan memiliki gaya permainan yang lebih baik. Serta Player Humanization yang membuat gerakan animasi pemain sepakbola akan menjadi lebih nyata.
3. Battlefield 2042 (22 Oktober 2021) (PlayStation 5, Xbox Series X/S, PlayStation 4, Xbox One, PC)
EA juga merilis kembali seri Battlefield pada bulan Oktober mendatang. Setelah perilisan trailer yang memukau dan mengguncang semesta game di seluruh dunia, banyak yang berekspektasi tinggi pada game ini. Seri BF ini akan memiliki grafis yang memukau serta realistis sesuai dengan ciri-ciri game seri Battlefield sejak zaman Battlefield 3 rilis.
4. Call of Duty Vanguard (5 November 2021) (PlayStation 5, Xbox Series X/S, PlayStation 4, Xbox One, PC)
Baru saja merilis trailer terbarunya minggu lalu, game yang nyatanya diiringi dengan sifat pesimis para fans-nya ini tetap akan rilis pada tahun ini. Beberapa seri CoD memang mengecewakan para fans-nya. Sebut saja Call of Duty Ghost dan Call of Duty Advanced Warfare. Meski diiringi oleh rasa pesimis para fans, game ini akan memberi para pemainnya 4 latar peperangan yang berbeda dengan4 perspektif yang berbeda pula. Hal ini dapat menjadi alasan kalian untuk tetap membeli game ini.
5. Forza Horizon 5 (9 November 2021) (Xbox Series X/S, Xbox One, PC)
Akan mengambil latar belakang di Meksiko, game ini juga merupakan salah satu game yang ditunggu perilisannya pada tahun ini. Dari latar belakang yang diambil, game ini akan menawarkan beberapa daerah dengan suasana yang berbeda sesuai dengan kondisi alam yang ada di Meksiko. Game ini juga menjanjikan transisi antar latar yang mulus. Bagi anda pecinta game racing kalian wajib untuk mencoba game yang satu ini.
6. HALO Infinite (8 Desember 2021) (Xbox Series X/S, Xbox One, PC)
Serial legendaris HALO akan merilis game terbarunya Desember nanti. Game ini tetap akan membawakan tema pertempuran futuristik dengan manusia yang dilengkapi alat tempur yang canggih. Pada trailernya game ini memiliki grafis yang sangat indah untuk dilihat dengan mata. Sangan disarankan bagi kalian yang menyukai tema peperangan futuristik untuk membeli game ini.
Tentu saja ada beberapa nama game lain yang patut yang dimasukkan dalam list ini. Kalian dapat mengecek game lainnya yang akan rilis di internet ya! Nanti mimin kembali deh dengan game yang akan rilis lainnya.