Tag Archives: console game

Alto’s Odyssey, Visual Mantap yang Sangat Teramat Klasik

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Alto’s Odyssey merupakan game Sport Arcade dengan visual yang luar biasa memukau, dan telah mendapat beberapa penghargaan tertentu.

Alto’s Odyssey di kembangkan oleh Team Alto dan Snowman, dirilis pada Februari 2022. Game ini dapat dimainkan di platform Nintendo Switch, IOS, Xbox One, Playstation 4, Android, Windows, dan TVOS.

Baca Juga : Review Evil Nun Series, Horror Game yang Cukup Friendly

Sinopsis Alto’s Odyssey, Visual Mantap yang Sangat Teramat Klasik

Menceritakan tentang petualangan sekelompok pemuda pencinta selancar gunung yang menjelajahi sebuah pegunungan yang membentang di balik indahnya cakrawala.

Gurun yang luas sepanjang mata memandang dan tidak terjamah. Berselancar diatasnya, meluncur di atas gunung pasir yang sedikit demi sedikit tersapu angin.

Melintasi jurang, lembah, dan kuil-kuil lagi kota yang sebelumnya pernah berdiri. Alto dan rekannya memulai petualangan bersama dalam menikmati indahnya pemandangan cakrawala dan mengungkap misteri gurun.

Gameplay (8/10)

Review Alto's Odyssey
Gameplay – Review Alto’s Odyssey, Visual Mantap yang Sangat Teramat Klasik

Alto’s Odyssey memiliki gameplay seperti game arcade pada umumnya. Jika pemain pernah memainkan Hill Climb Racing, kurang lebih seperti itu gameplay-nya.

Hadir dengan segala mekanisme yang tidak bisa disebut dengan mekanisme. Dibandingkan dengan game sejenis lainnya, Alto’s Odyssey memiliki gameplay yang kelewat simple.

Alto’s Odyssey hadir dengan level tanpa batas untuk gaya permainannya. Hadir dengan mekanisme level yang seiring terus meningkat dengan cara menyelesaikan task tiap level-nya. Menariknya dari Alto’s Odyssey ialah pengambilan latar yang tidak bisa dimundurkan atau di ubah. Latar permainan yang akan terus bergerak maju, tepatnya untuk latar waktu pada permainan.

Graphic (9/10)

Review Alto's Odyssey
Graphic – Review Alto’s Odyssey, Visual Mantap yang Sangat Teramat Klasik

Hadir dengan visual yang memanjakan. Jika berbicara mengenai Alto’s Odyssey, yang terlintas pertama kali adalah visual. Alto’s Odyssey hadir dengan visual yang mantap lagi menyejukan. Dengan bekal hadirnya latar tempat pegunungan dan bentang alam yang terus bergerak seiring majunya waktu.

Alto’s Odyssey sebagai game Sport santai ini hadir dengan gerakan karakter dan transisi maupun zooming yang cukup halus. Menghadirkan visual berupa bentang alam pegunungan, lembah, dan banyak lagi objek yang dapat di lihat sepanjang perjalanan skate luncur karakter melaju.

Alto’s Odyssey sebagai game dengan visual yang klasik dan simple. Sedikit terasa hadir dengan gaya siluet dan lighting yang luar biasa sempurna. Tidak heran jika Alto’s Odyssey dapat menjadi salah satu Mobile Game yang wajib dimainkan dikala senggang maupun melepas lelah.

Control (8/10)

Tidak ada kontrol yang dapat dibahas. Alto’s Odyssey merupakan game Arcade bergaya tap-tap. Mengerakkan karakter ketika meluncur di sepanjang jalur pegunungan hanya menggunakan ketukan di layar.

Ada sedikit perbedaan umum yang ada pada game Tap lainnya. Player dapat mengetuk layar sekali untuk melompat dan menahan sedikit ketukan untuk perpanjang tempo lompatan. Selain itu, player dapat menahan ketukan dengan cukup lama untuk melakukan Backflip.

Kebanyakan game sejenis menggunakan metode kontrol seperti ini. Bukan karena lain, hal ini bertujuan untuk menekankan ke salah satu aspek game ini yaitu, Visual.

Addictive (9/10)

Review Alto’s Odyssey
Addictive – Review Alto’s Odyssey, Visual Mantap yang Sangat Teramat Klasik

Game sejenis Alto’s Odyssey dapat dirasa cukup membosankan. Mengingat gaya bermain yang monoton, gaya bermain yang begitu-begitu saja.

Hal ini masih mendapatkan alasan karena menekankan aspek Arcade dan visual dari Alto’s Odyssey. Game ini lebih cocok untuk player yang mencoba untuk istirahat dan refreshing dari lelahnya dunia setelah kerja ataupun aktivitas yang menguras daya pikir.

Walaupun begitu, game ini masih sangat worth untuk player yang biasanya memainkan game kompetitif, dan ingin menangkan emosi akibat negatif dari game kompetitif.

Music (10/10)

Sebagai game yang ditujukan untuk meraih ketenangan emosi, Alto’s Odyssey juga hadir dengan Background Music yang cukup menyejukkan.

Background Music yang masih satu padu dengan latar dari game tersebut. Memiliki Background Music yang umumnya dijumpai pada game atau film dengan tema dan latar di pegunungan. Lebih tepatnya memiliki Background Music dengan tema pada pasir atau gunung pasir yang menggambarkan betapa luasnya pegunungan tersebut.

Hadir dengan Sound Effect yang cukup kompleks. Bukan hanya suara alam pegunungan saja, Alto’s Odyssey hadir dengan Sound Effect yang unik, dimana memiliki Sound yang berbeda ketika jatuh maupun mendarat dengan posisi dan gaya yang berbeda juga.

Hadir dengan suara alam pegunungan, kicauan burung, deru angin, hingga badai yang terkadang mengganggu pandangan pemain.

Kesimpulan

Alto’s Odyssey menjadi salah satu game yang cocok sebagai penenang akibat efek negatif dari dunia kerja, aktivitas melelahkan, bahkan losetreak di kompetitif game. Berikut kelebihan dan kekurangan Alto’s Odyssey yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Alto’s Odyssey menjadi salah satu game yang dapat dimainkan oleh semua umur. Hadir dengan visual yang memanjakan mata dan sound yang mampu membawa perasaan pemain ke dalam ilusi indahnya alam dunia.

Alto’s Odyssey cukup worth untuk mereka yang senang dengan game santai, game yang tanpa takut akan kehilangan poin ketika kalah dalam permainan.

Kekurangan

Dibalik kelebihan Alto’s Odyssey, game ini masih memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan seperti pada kontrol.

Hadir dengan kontrol eksekusi yang minim, membuat permainan dan pemain cepat merasa bosan. Walaupun Alto’s Odyssey merupakan game arcade, diharapkan memiliki sedikit ketersediaan variasi pada kontrol.

Untuk Alto’s Odyssey, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Alto’s Odyssey yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Apakah Game Lawas Masih Relevan untuk Dimainkan?

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Game lawas atau ada juga yang menyebutnya game klasik, memiliki pengertian yang berbeda-beda bagi setiap individu. Ada yang bilang kalau game lawas merupakan game yang rilis di zaman tahun 2000-an atau lebih tua, ada yang bilang game yang rilis di abad ke-20 dan masih banyak lagi. Namun, sesuai dengan namanya kita dapat sepemahaman bahwa game lawas sendiri merupakan sebuah game yang telah dirilis jauh di waktu yang lalu.

Seiring dengan perkembangan zaman yang juga memajukan teknologi. Industri game juga ikut berubah dengan menawarkan berbagai grafis, efek suara, dan aspek lain. Hal itu menjadi nilai dari sebuah game dan menjadi salah satu game unggulan.

Game Lawas In-Image | USGamers
Gambar Permainan dari NFS: MW 2005 | USGamers

Berkaca dari hal tersebut, maka game lawas seperti yang ada pada SNES, PlayStation 1, dan PC di tahun 1990-an hingga 2000-an akan kalah jauh bila dibandingkan dengan game-game modern saat ini. Akan tetapi, apakah hal tersebut dapat membuat game lawas menjadi tidak relevan lagi untuk dimainkan?

Menurut saya pribadi tidak, dan tidak akan terjadi. Hal itu karena ada sesuatu yang menjadikan orang akan suka dengan game lawas tersebut. Seperti hal-hal berikut ini

Game Lawas Lebih Dikenang

Sebagai seorang yang sudah bermain game sejak kecil, tentu saja saya memiliki banyak cerita dengan game-game lawas yang ada pada PlayStation 1 karena hanya konsol itu yang menemani saya di masa kecil. Ya, dapat dikatakan game lawas dapat membawa kembali nostalgia.

Seperti saya yang bermain kembali Crash Team Racing di laptop untuk membalaskan dendam kepada Dr. Oxide yang waktu kecil belum dapat saya kalahkan. Mungkin ada juga alasan orang lain yang ingin mengenang masa kecil dengan memainkan game yang ia mainkan pada saat itu.

Baca Juga: VNG Siap Hadirkan Heroes of Crown, Dimulai dengan Event Pre-Registration

Grafis Tidak Mencerminkan Kualitas Game Lawas

Banyak yang beranggapan bahwa grafis dari game di tahun 1990-an adalah grafis yang sudah outdated. Memang, bila kualitas grafis tersebut digunakan dalam game yang rilis di tahun 2020-an dapat dikatakan outdated. Namun, di masanya, hal tersebut merupakan sebuah grafis yang dapat dikatakan sebagai grafis yang bagus.

Kita ambil contoh game berjudul Half Life yang ada di PC. Game tersebut merupakan salah satu game yang mengubah dunia game fps. Game besutan Valve ini mampu menembus skor 96 pada website di Metacritic. Dengan grafis yang jauh di bawah game fps modern seperti CoD Vanguard, Half Life mampu mengungguli dengan jarak skor yang begitu jauh.

Lalu, apa yang menjadi nilai dari Half-Life? Jawabannya adalah pengembangan dan inovasi. Half-Life sendiri dikembangkan pada tahun 1990-an dengan Quake Engine yang dimodifikasi, kualitas grafis yang revolusioner bila dibandingkan dengan Doom, dan konsep fresh dari sisi cerita dan cara penyampaiannya.

Hal tersebut membuat Half-Life menjadi game masterpiece yang dapat mengubah industri game hingga saat ini. Tanpa Half-Life mungkin kita tidak dapat bermain game fps kompetitif seperi Counter Strike yang awalnya merupakan mod dari Half-Life.

Pengembang yang Dulu Masih Punya Effort dan Inovasi

Kalian pasti mengenal Electronic Arts atau disebut EA. Pengembang dan penerbit yang terkenal akan microtransaction­-nya ini dulu pernah mengembangkan sebuah game legendaris. Game tersebut adalah Need for Speed Most Wanted, game yang terkenal dengan permainan police chase miliknya yang hingga saat ini masih menjadi acuan.

Banyak pengembang lain yang juga merilis berbagai judul game legendaris sebelum menjadi perusahaan yang haus akan uang. Rockstar dengan GTA: SA, CapCom dengan Resident Evil 4, Ubisoft dengan Far Cry 2 yang revolusioner untuk membawa nilai realistis, CryTek dengan Crysis yang saat itu menjadi game paling berat untuk dimainkan, dan bahkan Nintendo yang masih dapat merilis judul game Mario sejak dulu hingga saat ini.

Hal ini menunjukkan bahwa game lawas rata-rata dibuat dengan sepenuh hati oleh pengembang untuk para pemain dan bukan hanya meraup keuntungan dengan menjual game yang disusul berbagai DLC yang terus berlanjut seperti GTA V.

Baca Juga: Nintendo 3DS: Penerus NDS yang Tergerus Persaingan Pasar

Kesimpulan

Meskipun game modern juga banyak yang berkualitas seperti Elden Ring dan Red Dead Redemption 2, bukan berarti game lawas telah menjadi tidak relevan untuk dimainkan saat ini. Karena sebuah game tidak hanya dinilai dari kualitas grafis dan semacamnya, namun juga dinilai dari kandungan pada game tersebut.

Membawa nilai nostalgia, memberikan arah perubahan baru dalam dunia industri game, dan para pengembang yang masih berlomba untuk menjadikan game-nya sebagai game terbaik. Hal-hal tersebut juga merupakan salah satu nilai sendiri yang dapat mempengaruhi kualitas dari sebuah game, dan salah satu contohnya adalah beberapa judul game lawas. Ditambah lagi kemudahan akses ke beberapa game tersebut untuk bermain dengan menggunakan emulator.

Mau tahu opini para gamers terkait gameplay dan games lainnya dapat dilihat di Gamefinity. Jangan lupa untuk top up games kesayangan kalian dengan mudah dan murah di Gamefinity.id

Nintendo Umumkan Super Smash Bros Ultimate Challenge Cup!

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Nintendo telah mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan turnamen Super Smash Bros. Ultimate Challenge Cup Mei ini! Turnamen ini akan menjadi pertama setelah tertunda dari 2020 lalu.

Bagaimana Cara Ikut Super Smash Bros. Ultimate Challenge Cup 2022?

Super Smash Bros Ultimate Cup

Turnamen ini akan diadakan pada 7 Mei mendatang pukul tiga sampai enam sore waktu Pasifik. Untuk mengikutinya, pemain harus membuka game Super Smash Bros. Ultimate selama turnamen berlangsung. Pilih mode Online, Smash, Official Tourney Qualifiers untuk mulai mengakses dan berpartisipasi dalam turnamen.

Siapa yang Bisa Ikut Super Smash Bros. Ultimate Challenge Cup 2022?

Sayangnya turnamen ini baru bisa diikuti oleh pemain asal Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Nintendo juga menetapkan minimal umur pemain 13 tahun untuk Amerika Serikat dan Kanada serta 18 tahun untuk Meksiko.

Turnamen ini memang terbuka untuk semua kalangan, mulai dari yang baru saja bermain hingga pemain profesional sekalipun. Jadi pemain dengan beragam tingkatan kemampuan bermain dapat berpartisipasi. Patut diingat, pemain profesional juga memiliki kesempatan yang sama untuk memenangkan turnamen.

Baca juga: Sora “Kingdom Hearts” Bergabung ke Game Super Smash Bros. Ultimate

Apa Saja Hadiahnya?

Pemain yang menjadi peserta turnamen Super Smash Bros. Ultimate Challenge Cup berkesempatan untuk memenangkan berbagai hadiah. Di antaranya My Nintendo Gold Point yang bisa di-redeem di Nintendo eShop, case Nintendo Switch, dan sebuah grand prize trophy untuk pemenang.

Akan ada delapan orang pemenang. Hadiahnya disebutkan sebagai berikut:

  • Pemenang Grand Prize akan mendapat piala (trophy), jaket, ransel, case Nintendo Switch, dan 10.000 Nintendo Gold Point.
  • Tiga orang pemenang First Place akan mendapat masing-masing case Nintendo Switch dan 7.500 Nintendo Gold Point.
  • Empat orang pemenang Second Place akan mendapat masing-masing case Nintendo Switch dan 5.000 Nintendo Gold Point.

Selama mereka memiliki akun Nintendo, semua pemenang berhak menerima dan me-redeem My Nintendo Point yang mereka dapatkan.

Sementara itu, penggemar masih menunggu kabar apakah Super Smash Bros. akan masuk dalam turnamen EVO terbaru. Seri Super Smash Bros. sendiri sangat populer sampai menjadi salah satu game yang dipertandingkan di turnamen EVO sejak 2007.

Gamefinity mengucapakan kepada para pembaca Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Kalian tetap bisa top up buat games kesayangan kalian di Gamefinity.id

Ghost of Tsushima Dapatkan Patch Terakhir

GAMEFINITY.ID, BANDUNG – Setelah kurang lebih dua tahun sejak perilisannya, Ghost of Tsushima akhirnya mendapat patch terakhir.

Pertama kali dirilis untuk PlayStation 4 pada 17 Juli 2020, Ghost of Tsushima mendapat sambutan hangat dari pemain dan kritikus profesional. Banyak yang mengemukakan game buatan Sucker Punch Productions itu terlihat seperti game untuk konsol nextgen.

Meski tidak memenangkan penghargaan Game of the Year di The Game Awards 2020, Ghost of Tsushima menjadi harapan terbesar bagi masa depan industri game. Faktanya, Ghost of Tsushima juga berhasil menjadi game eksklusif PlayStation 4 dengan penjualan tercepat.

Versi Director’s Cut-nya kemudian dirilis untuk PlayStation 5 dan PlayStation 4 pada 20 Agustus 2021. Tak hanya itu, Ghost of Tsushima juga menambah mode multiplayer bertajuk Legends pada 16 Oktober 2020.

Patch v2.18 untuk Ghost of Tsushima

Ghost of Tsushima

Dilansir dari patch notes di blog resmi PlayStation, patch terbaru dan terakhir untuk Ghost of Tsushima berfokus pada perbaikan kecil pada bug di mode Legends dan juga single-player.

Patch tersebut juga berisi adjustment untuk beberapa item untuk menyeimbangkan fungsi dan ability. Terdapat pula penambahan fungsi “PS4 save import” untuk Legends. Ditambah lagi, bagi pemain yang berfokus dalam menamatkan ceritanya, terdapat pula perbaikan beberapa dialog dan cutscene agar dapat nyaman menikmatinya.

Sucker Punch Productions Siap Garap Game Baru?

Pihak Sucker Punch Productions dan PlayStation juga menjelaskan di patch notes bahwa mereka tidak sedang mengerjakan patch tambahan ke depannya. Dengan kata lain, mereka telah menghentikan pengembangan game tersebut untuk menambah konten baru. Akan tetapi, mereka juga akan memastikan untuk memperbaiki bug yang timbul pada masa depan.

Tampaknya pihak Sucker Punch Productions sedang mengerjakan sebuah game baru yang sama sekali belum diumumkan. Bisa jadi sekuel Ghost of Tsushima, bisa jadi judul game baru. Sayangnya belum ada penjelasan lebih lanjut.

Bagi pemain yang belum sempat mencobanya, Ghost of Tsushima bisa dibeli di PlayStation Store lho! Versi fisiknya juga sedang diskon di retailer game PlayStation terdekat dalam rangka Ramadan Deals hingga 30 April 2022!

Baca juga: PlayStation Kembali Gelar Ramadan Deals! Game PS4 dan PS5 Diskon Hingga 44%

Review Far Cry 3: The Most Iconic Far Cry Game

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Far Cry 3, game besutan Ubisoft pada tahun 2012 sebagai penerus dari Far Cry 2 yang menuai kesuksesan 4 tahun sebelumnya.

Mengusung tema yang seperti biasanya diangkat oleh seri Far Cry, yaitu open world, Far Cry 3 membawa beberapa perubahan signifikan dalam perkembangan franchise ini.

Bagaimana tidak, seri Far Cry setelahnya memiliki dasar permainan yang sama dengan Far Cry 3. Mulai dari sistem outpost, misi, dan story yang ikonik.

Meskipun telah dirilis 10 tahun yang lalu, Far Cry 3 akan tetap diingat oleh komunitas gamer, khususnya saya yang juga fans seri Far Cry.

Lalu apa sih yang membuat Far Cry 3 spesial dan menjadikannya paling ikonik?

Mari kita bahas satu persatu!

Far Cry 3 Interface

Far Cry 3 banner | Personal Archive
Main Menu dari Far Cry 3 | Personal Archive

Untuk interface, pada Far Cry 3 ini lebih baik dan ada peningkatan dari Far Cry 2. Dengan menu yang tidak statis, dengan tambahan bgm yang sesuai dengan tema yang diambil oleh Far Cry 3.

Intinya, semua aspek Main Menu dan user interface lainnya mengalami peningkatan dari seri sebelumnya, Far Cry 2.

Admin Rating: 7.5/10

Far Cry 3 Story

Far Cry 3 Side Mission | Personal Archive
Sebuah Side Mission di Far Cry 3 | Personal Archive

Nah, untuk ceritanya, Far Cry 3 mengalami perkembangan pesat dari Far Cry 2. Hal ini sekaligus menjadi salah satu trademark milik Far Cry series yang saat ini dipegang, yaitu villain yang ikonik.

Cerita pada Far Cry 3, membawa pemain bermain sebagai seorang wisatawan yang melakukan sky diving di atas Rook Islands dan berujung dengan penangkapan mereka di tangan pirates dibawah pimpinan Vaas Montenegro.

Jason pada akhirnya lolos dari kurungan Vaas Montenegro, lalu ia bertemu dengan Dennis Rogers yang memberinya kekuatan “Tatau” yang juga dapat ditingkatkan oleh pemain.

Hingga akhir permainan, para pemain akan terus bermain sebagai Jason Brody yang mencoba untuk menyelamatkan teman-temannya yang ditawan Vaas dan Hoyt Volker, seorang pebisnis yang juga menjual budak.

Seiring perkembangan cerita, yang saya suka dari game ini adalah, bagaimana seorang Jason Brody berkembang. Ia berkembang dari seorang anak kaya yang penakut, hingga menjadi badass nembak sana sini tanpa ketar ketir.

Jason nantinya juga akan belajar tentang filosofi arti sebuah kata, yaitu “insanity” yang berhubungan erat dengan Vaas dan kondisi di Rook Islands.

Nantinya juga ada tokoh sampingan yang memiliki pengaruh besar seperti Citra Montenegro dan Buck Hughes.

Berakhir dengan dua ending, seluruh pilihan ending tersebut sangat mencerminkan bagaimana pemain melihat keadaan Jason Brody.

Admin Rating 9.5/10

Far Cry 3 Gameplay

Far Cry 3 Combat | Personal Archive
Sebuah Adegan Baku Termbak di Far Cry 3 | Personal Archive

Jangan bertanya dengan gameplay dari Far Cry 3. Satu kata, “memuaskan”.

Setelah ketiadaan stealth pada Far Cry 2, Far Cry 3 menjadi salah satu game yang mempengaruhi stealth gameplay pada saat ini.

Pemain akan lebih leluasa untuk memilih taktik apa yang akan digunakan untuk bermain. Entah itu bermain layaknya seorang yang tidak takut mati untuk bertemu musuh face to face.

Bisa juga, dengan cara alternatif seperti memberi decoy, meledakkan seluruh musuh, ataupun dengan stealth agar musuh tidak takut dan memberi poin XP lebih banyak. Hal baru lainnya adalah adaanya sistem crafting yang hadir di seri Far Cry pada game ini.

Di Far Cry 2, pemain meningkatkan perlengkapannya dengan membelinya dari armory di waepon shop. Namun, adanya sistem crafting ini, dapat dibilang mempermudah pemain untuk mengumpulkan uang, dan juga mempersulit untuk mencari bahan-bahannya.

Untuk mode lainnya, ada juga side mission yang menceritakan beberapa kisah unik hingga tragis masyarakat Rook Islands. Ada juga mini games, seperti knife throwing dan time trial. Tidak lupa juga kegiatan berburu hewan dan menjadi pembunuh elit The Rakyat untuk menambah pundi-pundi uang.

Dan pada akhirnya, terlalu banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengelilingi Rook Islands. Oh ya, lupa satu hal, pemain juga dapat meningkatkan dan membuka skill masing-masing yang disebut Tatau. Skill ini juga berguna sepanjang permainan, misal Heavy Takedown yang dapat digunakan untuk melawan Heavy yang ngeselin dan masih banyak lagi.

Tentu saja, adanya Tatau ini akan membuat permainan menjadi lebih bervariasi gaya bermainnya.

Admin Rating: 10/10

Baca Juga: Sony Akan Akuisisi Kojima Production

Far Cry 3 Grafis

Far Cry 3 Environment | Personal Archive
Kondisi Lingkungan di Far Cry 3 | Personal Archive

Dalam segi grafis, tentu saja game ini memiliki grafis yang memukau. Sudah menjadi ciri khas dari game Far Cry untuk menghadirkan grafis yang immersive dan memanjakan mata.

Memang, detil dari Far Cry 3 tidak serealistis Far Cry 2 yang berambisi membawa kesan dunia nyata dalam sebuah game. Namun, hal tersebut tidak membuat Far Cry 3 menjadi lebih buruk.

Kekayaan alamnya yang pas, menggambarkan keadaan sebuah pulau tropis secara nyata. Hal tersebut lah yang memanjakan mata. Belum lagi kalau kita melakukan sky gliding pada waktu senja, kualitas grafis akan berasa indah dan mewah.

Jangan heran juga, kalau ada orang yang memilih untuk jalan 2km untuk mencapai suatu titik ketimbang naik mobil, rasanya tidak jenuh, malah enak dipandang. Desain senjata semua rapi dan detil meski ada di pengaturan grafis low.

Meskipun ada beberapa desain yang terlihat monoton seperti desain warga desa yang pakaiannya selalu kumuh tetapi yang jual senjata selalu bersih. Dan juga desain mobil yang terkesan, yah, seadanya. Padahal saya ingin ada kolaborasi lagi seperti Far Cry 2 yang menghadirkan mobil Jeep secara resmi.

Admin Rating: 8.5/10

Audio

Audio, untuk penilaiannya bisa dideskripsikan dengan satu kata juga, yaitu “menakjubkan”. Bagaimana tidak, suara yang dihasilkan bukan hanya bagus, tapi dikembangkan dengan sangat baik.

Pemain akan merasakan bagaimana mengeksplor hutan pada malam hari dan siang hari merupakan dua hal berbeda dari audio yang dihasilkan. Senjata juga semua mengeluarkan suara yang berkualitas dan memuaskan untuk didengar, termasuk juga ledakan dan suara api.

Suara voice acting jangan ditanyakan, semuanya hadir dengan membawa passion khususnya karakter Vaas Montenegro sendiri. Michael Mando, merupakan sosok dibalik Vaas Montenegro. Bila Michael Mando tidak mengisi posisi ini, maka sosok Vaas tidak akan pernah ada, karena Vaas sendiri merupakan cerminan Michael Mando.

Voice acting lainnya juga tidak kalah bagus, seluruhnya dikerjakan dengan detil dan memuaskan. Namun, yg jadi perhatian adalah lagi dan lagi, voice acting dari penduduk sekitar. Terasa hambar, seperti asal ngomong aja dengan intonasi gitu. Padahal mereka juga penting dalam perkembangan cerita.

Admin Rating: 8/10

Addictivity

Far Cry 3 dapat dikatakan juga mendapat perkembangan yang cukup pesat dari Far Cry 2 dari segi replay ability. Multiplayer masih dapat dimainkan meskipun sepi. Mathc-nya juga tidak terlalu membosankan dengan adanya map editor yang dimana pemain dapat membuat mep-nya sendiri.

Setelah itu ada mode co-op yang sering saya mainkan bersama teman saya. Dan, pengalaman bermainnya enak dengan berbagai mode yang tidak membosankan.Meskipun, saya sering terlempar dari server tanpa alasan yang jelas saat bermain co-op.

Mau main campaign lagi dan mengulang dari awal? Bisa, dapat dikatakan bahwa game ini punya beberapa nilai Far Cryang baik untuk dapat dimainkan kembali meskipun pemain sudah menamatkan game-nya. Ya, kalau mau lebih menantang tinggal naikin level-nya aja.

Admin Rating: 9/10

Worthiness

Ya, semua game berbayar akan saya masukkan segmen “Worthiness” ini untuk mengukur sebuah harga apakah murah arau mahal. Berdasarkan penjelasan yang saya jabarkan di atas, Far Cry 3 dapat dibeli di Steam dan EGS dengan harga Rp. 205.000.

Maka saya sarankan untuk menunggu sale, kecuali anda kebelet pengen main game-nya, silakan dibeli di harga full price. Tapi, dalam opini saya, harga Rp. 205.000 untuk sebuah game berumur 10 tahun agak mahal. Jadi mending bersabar, karena saya sendiri dapat di harga Rp. 30.500 saat Steam Winter Sale Kemarin.

Belum lagi ada DLC-nya yang sebenarnya nggak wajib dibeli sih, tapi kalau suka kan bisa juga tuh beli, harganya ada di angka Rp. 115.000 sudah sepaket full DLC. Kalau lagi sale akan turun harganya menjadi sekitar Rp. 40.0o0-an biasanya.

Admin Rating: 7/10

Baca Juga: Review Far Cry 2: Gebrakan Ubisoft untuk Franchise Far Cry

Kesimpulan

Far Cry 3, sebuah game yang hampir semuanya adalah sebuah bagian dari masterpiece. Sebuah mahakarya besutan Ubisoft yang melahirkan Far Cry yang kita kenal saat ini.

Mulai dari story yang lebih baik, sistem combat yang lebih baik, grafis yang ditingkatkan, semua merupakan peningkatan dari seri sebelumnya. Ditambah lagi dengan hadirnya tokoh ikonik seperti Vaas Montenegro, membuat game ini tidak dilupakan meskipun sudah berusia 10 tahun.

“Did I ever tell you about the definition of insanity?”, – Vaas Montenegro.

Total Admin Score: 8,5/10