GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Cosplay sendiri merupakan sebuah kegiatan yang pelakunya disebut Cosplayer. Cosplay sendiri berasal dari kata costume dan play yang punya maksud bermain peran atau kostum. Belakangan ini bahkan dari dulu banyak sekali penggiat cosplay ini, dari muda hingga yang tua dan tetap eksis hingga saat ini.
Cosplayer Pro Kontra Hingga Problem yang Ada
Cosplay sekarang bukan hanya sebatas ajang mengekpresikan diri, namun bisa menjadi sebuah ladang menghasilkan pundi uang atau meningkatkan popularitas pribadi seorang cosplayer. Tidak sedikit cosplayer baru yang terjun akhir-akhir ini.
Cosplayer yang terjun atau debut akhir akhir ini banyak dikenal dengan cosplayer pandemic, karena mereka memulai cosplay ketika cosplay berjalan offline setelah peniadaan PPKM di Indonesia atau dunia.
Menjadi daya ajang atau hiburan yang menarik. Cosplayer juga tidak lepas dari pro dan kontra di lingkungan masyarakat serta masalah yang selalu saja ada ketika selesai event di suatu tempat.
Baca juga: Short Anime Rilisan Netflix Ini Dibuat Menggunakan AI
Pro dan Kontra Seorang Cosplayer
Cosplayer sendiri cukup digandrungi oleh banyak kawula muda hingga tua, mengingat sudah banyak sekali EO yang menyelenggarakan event cosplay atau Jejepangan akhir-akhir ini. Namun tahukah kalian, jika hal ini memicu pro dan kontra dalam masyarakat.
Banyak dari masyarakat menyikapi cosplay dan cosplayer merupakan hal yang menarik, unik, dan keren. Hal ini sendiri didasari dengan cosplayer yang tampil diatas panggung mengenakan pakaian karakter fiksi dan mulai berimprovisasi, hal ini yang positif.
Namun beberapa masyarakat juga sedikit menilai bahwa cosplay merupakan hobi atau kegiatan yangt penuh hal vulgar. Sebenarnya tergantung dari karakter yang diperankan oleh cosplayer sendiri, memilih menjadi karakter yang safety secara visual atau ingin terang-terangan menjadi karakter yang cukup merusak moralitas.
Segudang Masalah Penggiat Event Jejepangan dan Cosplay
Sudah banyak event-event berlangsung disatu kota, bahkan hamper tiap minggu ada event yang berlangsung, baik berbayar atau percuma untuk umum. Beberapa penyelenggara event menarik sejumlah tariff untuk hadiri acara event Jejepangan seperti ini dan ada juga EO yang mengadakan kegiatan serupa dengan gratis, dan kebanyakan diadakan di tempat umum seperti Mall dan Pasar Malam.
Mengusut masalah yang sering bertebaran adalah setelah event selesai. Kebanyakan dari masalah ini akan jadi drama mengingat masalah ini terkesan masalah yang cukup sensitive seperti pelecehan seksual. Tidak sedikit hal ini yang terus-terusan dan jadi drama di lingkup penggiat cosplay atau masyarakat umum.
Jadi menurut Gfers apakah kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi yang baik kepada masyarakat dan diri sendiri atau tidak?
Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.