Tag Archives: counter strike

Game Counter-Strike Baru sedang dalam Pengembangan?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) saat ini menjadi salah satu game terpopuler di Steam. Meski sudah satu dekade semenjak perilisannya, CS:GO masih bertahan lama meski mendapat gempuran deretan judul live service lainnya. Namun, akhir-akhir ini Valve dikabarkan tengah mengembangkan sebuah game Counter-Strike baru yang akan jadi sekuel CS:GO.

Pertama Kali Bocor oleh Driver NVIDIA

Kemunculan judul Counter-Strike baru muncul di driver terbaru NVIDIA sebagai “Counter-Strike 2”. Kabar itu pertama kali disebar oleh akun Twitter @aquaismissing, kemudian diperkuat oleh @gabefollower.

Keduanya mendapati driver NVIDIA terbaru itu sudah mendukung dua aplikasi bernama csgos2.exe dan cs2.exe. Kedua unggahan ini memicu spekulasi bahwa Valve saat ini sedang mengembangkan sekuel dari CS:GO.

Baca juga: CS:GO Capai Pemain Aktif Terbanyak Sepanjang Masa!

Game Counter-Strike Baru Akan Diumumkan dalam Waktu Dekat?

Kabar ini diperkuat oleh Richard Lewis, seorang jurnalis dengan reputasi selalu membuat laporan akurat tentang Counter-Strike. Salah satu di antaranya adalah skandal match-fixing pada 2015. Menurut VGC, Lewis sudah berbicara dengan beberapa sumber anonim tentang kabar itu. Ia menyebut sebuah versi terbaru Counter-Strike sedang dikembangkan.

Counter-Strike 2 rumor
Versi beta Counter-Strike 2 akan hadir dalam waktu dekat?

“Versi terbaru [Counter-Strike] sudah tentu hampir siap dengan judul Counter-Strike 2 dan waktu rilis tentatif beta-nya adalah bulan Maret, dengan 1 April maksimalnya,” tutur Lewis.

Lewis kemudian mengabarkan bahwa pengerjaan Counter-Strike 2 tampaknya berkontribusi dalam kurangnya update besar di CS:GO akhir-akhir ini. Ia bertutur bahwa pihak pengembang sedang memoles game tersebut sebagai prioritas terbesar, memperbaiki setiap bug, dan membawa ke tahap di mana orang-orang berharap dari CS.

Game CS terbaru itu diperkirakan akan menampilkan fidelity grafis termutakhir berkat engine Source 2, sebuah game engine milik Valve sendiri. Lewis juga mengaku game tersebut akan mendukung 128-tick server, sebuah fitur yang akan mengurangi latensi dan mampu bersaing dengan Valorant. Valve juga dipercaya sedang mengembangkan pengalaman matchmaking di game tersebut.

Rumor ini justru mengejutkan mengingat CS:GO masih menjadi salah satu game terpopuler di Steam dengan lebih dari 1,3 juta pemain setiap harinya. Terlebih, CS:GO juga telah memecahkan rekor pemain aktif terbanyaknya sendiri.

Sejauh ini, Valve menolak untuk berkomentar terhadap rumor pengembangan game Counter-Strike terbaru. Jika rumor ini benar, Valve kemungkinan akan menggelar open beta game terbarunya itu dalam waktu dekat.

CS:GO Capai Pemain Aktif Terbanyak Sepanjang Masa!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) kembali mematahkan rekor pemain aktif terbanyak sepanjang masa meski memasuki tahun ke-11. Rekornya yang terakhir berhasil dicapai tiga tahun lalu. Ini menjadi bukti bahwa game FPS buatan Valve itu masih menjadi favorit penggemar setianya.

Franchise Counter-Strike sendiri berawal dari sebuah mod Half-Life pada 1999 sebelum akhrinya berubah menjadi game utuh yang rilis November 2000. Game FPS buatan Valve itu merilis tiga sekuel, Condition Zero dan Source pada 2004, dan yang terbaru Global Offensive pada 2012.

CS:GO Cetak Rekor Pemain Aktif Terbanyak Sepanjang Masa setelah Tiga Tahun!

CS:GO
Counter-Strike: Global Offensive masih kokoh melawan gempuran game live service lainnya

Meski persaingan game live service semakin ketat dan banyak di antaranya berguguran akhir-akhir ini, Counter-Strike: Global Offensive masih dapat bertahan selama 11 tahun. Playerbase-nya dapat dikatakan masih sangat masif sampai sekarang.

Menurut SteamCharts, CS:GO berhasil capai jumlah pemain aktif sebesar 1.320.219 pada 11 Februari 2023 pukul 21:00 WIB. Angka ini mengalahkan rekor sebelumnya sebesar 1.308.963 tiga tahun yang lalu, menjadikannya jumlah pemain aktif terbanyak sepanjang masa.

Rekor ini benar-benar impresif meski Global Offensive sudah hadir dalam waktu yang lama. Minat pemain lama dan baru terhadap game ini dapat dibilang masih sangat besar. Bahkan esports-nya saja juga menjadi salah satu faktor terbesar kesuksesannya. Tingkat adiktif dari game ini juga memicu pemain ingin memainkannya kembali karena gameplay-nya yang kompetitif dan intens.

Baca juga: Laga CS:GO Reignite Dimenangkan oleh Reckoning Esports

Masih Jadi Salah Satu Game Terpopuler di Steam

Mengingat player base dan komunitas aktif yang sangat besar, tidak perlu heran jika sering melihat Counter-Strike: Global Offensive konsisten mengisi peringkat 10 besar game terpopuler di Steam. Game buatan Valve tersebut dapat bersaing dengan game live service populer lainnya seperti PUBG: Battlegrounds, Dota 2, Lost Ark, dan Apex Legends.

Selain itu, SteamDB mencatat CS:GO berhasil menjadi salah satu dari lima game yang mencapai 1 juta pemain aktif. Keempat game lainnya adalah Cyberpunk 2077, Dota 2, Lost Ark, dan PUBG: Battlegrounds. Berbicara tentang game dengan pemain aktif terbanyak sepanjang masa di Steam, Global Offensive masih kalah dari Lost Ark dan PUBG: Battlegrounds. PUBG: Battlegrounds pun mampu mencapai 3 juta pemain aktif.

Pada akhirnya, CS:GO masih dapat bertahan dalam gempuran game live service baru dan populer lainnya. Industri game live service menjadi persaingan yang sangat ketat jika melihat banyak game jenis ini berguguran. Counter-Strike: Global Offensive tampaknya masih bisa bertahan cukup lama.

Laga CS:GO Reignite Dimenangkan oleh Reckoning Esports

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – CS:GO Reignite merupakan turnamen pertama di 2023 untuk Valve shooter yang bertempat di India yang laganya dimenangkan oleh Reckoning Esports, yang sebelumnya berakhir beberapa hari lalu pada tanggal 15 Januari 2023.

Reckoning Esports dinobatkan sebagai juara dimana dirinya tidak terkalahkan sebanyak 4-0 melalui babak penyisihan grup dan menyapu bersih 2-0 di grand final. Reckoning Esports keluar sebagai pemenang dengan hadiah uang tunai INR 65.000.

Reckoning Esports Melaju Sebagai Pemenang di CS:GO Reignite oleh FanClash

CS:GO Reignite Tournament

Tahun ini di 2023 menyaksikan upaya bangkitnya gamegame dengan judul klasik seperti Dota 2 dan CS:GO diantara game lain di India. FanClash menyelenggarakan turnamen CS:GO Reignite ini dan menyiarkannya secara live di saluran Youtube official-nya.

Berdasarkan analisis kasar Youtube, CS:GO Reignite mencapai rata-rata pemirsa sekitar 1,742 penonton selama tujuh hari kompetisi ketat. Turnamen ini erlangsung selama seminggu, dari tanggal 9 Januari 2023 – 15 Januari 2023. Menampilkan berbagai tim terkenal Asia, seperti Hyderabad, Hydras, Velocity Gaming, Reckoning Esports, Revenant, dan Orangutan.

CS:GO Reignite dibagi atas 2 fase, babak grup yang mengikuti format roundrobin dimana setiap pemain atau tim saling berhadapan satu kali dan setiap pertandingan menampilkan seri bestofthree.

Baca Juga : Orangutan Gaming Esports Umumkan Roster Valorant yang Baru

Babak Sengit antara Reckoning Esports dengan Revenant Esports

CS:GO Reignite Tournament

Reckoning Esports dan Revenant Eesports adalah dua tim teratas dari babak grup dengan masing-masing empat dan tiga kemenangan. Kedua tim ini bentrok satu sama lain di grand final untuk perebutkan gelar juara CS:GO Reignite.

Jelas sekali bahwa Reckoning jauh posisi di depan tim lain yang bersaing di turnamen ini karena lolos grand final tanpa kehilangan satu map pun dan memenangan keempat pertandingan penyisihan grup dengan skor 2-0.

Revenant sendiri hanya kehilangan satu pertandingan dan perjalanannya ke grand final dan itu juga melawan sang juara, Reckoning. Revenant keluar dengan skor 6-3, dalam hal kemenangan dan kekalahan map, untuk sekali lagi mereka menghadapi sang juara teratas yang tidak terkalahkan.

Hanya dua tim teratas yang diberikan sebagian dari total hadiah. Reckoning Esports menerima hadiah tunai sebanyak INR 65.000 sedangkan Revenant Esports mendapatkan INR 35.000.

Update informasi menarik lainnya seputar esports dan game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Stewie2K Berencana Menjadi Pro Player Valorant

GAMEFINITY.ID, Bandung – Akhir-akhir ini cukup banyak pemain Counter Strike: Global Offensive yang bermigrasi bermain Valorant. Tidak hanya sebagai streamer, tetapi juga pro player sekalipun. Salah satunya adalah Stewie2K yang telah terkenal sebagai “Smoke Criminal” di kalangan pemain Counter Strike: Global Offensive.

Keputusan ini kemungkinan akan menyusul Shroud yang juga berencana menjadi pro player Valorant setelah pensiun sebagai pro player Counter Strike: Global Offensive.

Sebelumnya Terlibat Sebuah Kontroversi

Stewie2K
Stewie2K

Dilansir dari Ginx.tv, Stewie2K sebelumnya mengumumkan telah “undur diri” dari esports Counter Strike: Global Offensive pada 28 Juli 2022. Ia justru akan berfokus pada pembuatan konten Counter Strike: Global Offensive dan Valorant untuk Evil Geniuses.

Pengumuman tersebut muncul setelah Stewie2K terlibat kontroversi dengan seorang mantan staf pelatih Evil Geniuses. Mantan staf pelatih itu mengklaim Stewie2K sebagai “tidak profesional. Stewie2K kemudian meminta maaf karena kontroversi tersebut.

Belum diketahui apakah kontroversi ini memicu Stewie2K untuk beralih sebagai kreator konten dan pro player Valorant. Tidak heran, akhir-akhir ini Stewie2K lebih sering melakukan streaming bermain Valorant.

Keputusannya untuk Menjadi Pro Player Valorant Diumumkan di Live Stream Twitch-nya

Pada 11 Agustus 2022, Stewie2K mengumumkan rencana untuk menjadi pro player Valorant melalui live stream-nya di Twitch. Ia juga mengungkap akan sering bermain game FPS buatan Riot Games itu demi berlatih dan mengembangkan skill-nya. Dengan begitu, ia akan bersiap untuk kompetisi Valorant yang resmi disponsori Riot Games pada 2023 mendatang.

Baca juga: Shroud Kemungkinan Akan Melanjutkan Karirnya Di Valorant

Prestasi Stewie2K Sejauh Ini

Stewie2K telah dikenal sebagai “Smoke Criminal” karena penggunaan trik smoke push yang berani. Ia telah menjadi salah satu pro player Counter Strike: Global Offensive asal Amerika Utara yang ber-skill tinggi, menempati posisi kesembilan dalam game.

Ia terlibat sebagai anggota Cloud9 yang memenangkan ELEAGUE Major Boston 2018, dan juga Team Liquid yang berhasil menjadi juara Intel Grand Slam Season 2 pada 2019. Secara individu, Stewie2K berhasil memperoleh total penghasilan dari turnamen sebesar 1,2 juta dolar AS.

Dengan Stewie2K menjadi pro player Counter Strike: Global Offensive yang beralih ke Valorant, apakah tren ini akan berlanjut ke depannya?

Sejarah Kompetisi Game, dari Lokalan yang Sekarang Milyaran

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Saat ini, kompetisi game menjadi sebuah hal yang sering yang kita temui. Mulai dari kompetisi tingkat internasional seperti The International dan World League of Legends yang berhadiah milyaran rupiah. Hingga kompetisi Mobile Legend yang diadakan OSIS sekolah pada acara class meet.

Kompetisi Game Pertama | Wikipedia
Game yang Digunakan dalam Kompetisi Game Pertama | Wikipedia

Perkembangan turnamen dalam industri yang berkembang ini tentu saja menarik perhatian. Ditonton oleh jutaan orang dengan nilai investasi yang juga tidak kalah besar. Namun, bagaimana sejarah dari kompetisi game itu sendiri? Bagaimanakah sejarah esport dapat terbentuk.

Masa Awal Kompetisi Game

Kompetisi game pertama kali diselenggarakan oleh salah satu universitas terbaik di dunia, Stanford University, pada tahun 1972. Game yang dipertandingkan pada saat itu ialah Space War.

Turnamen kecil tersebut diselenggarakan dengan sistem five player free-for-all. Hadiah utama dari turnamen tersebut adalah satu tahun langganan gratis untuk majalah Rolling Stone. Bruce Baumgart menjadi pemenang kompetisi game pertama tersebut, sementara Tovar dan Robert E. Mass menjadi pemenang kategori tim.

Pada 1974, ketika sedang maraknya game arkade di Jepang, Sega mengambil kesempatan pada masa itu. Mereka menyelenggarakan turnamen berbagai game arkade di 300 lokasi berbeda di Jepang.

Nantinya, 16 pemain terbaik akan maju ke babak grand final. Hadiahnya pun juga tergolong masih sederhana, yaitu TV tabung, kaset tape, dan radio transistor.

Maju ke era 1980-an menjadi puncak dari kompetisi game arkade. Space Invader merupakan game yang terkenal menjadi sebuah ladang kompetisi pada saat itu. Tujuannya pun cukup simpel, yaitu untuk mencapai high score tertinggi dari yang lainnya.

Beberapa game lainnya juga mengusung konsep yang sama, yaitu menghasilkan skor tertinggi. Kompetisi lain seperti pada game Track & Field yang diselenggarakan Konami pada 1984, bahkan memiliki jutaan peserta di Jepang dan Amerika Serikat. Hal tersebut menjadi rekor dunia untuk kompetisi game dengan partisipan terbanyak hingga tahun 2016.

Baca Juga: Diablo Immortal Ditunda Lagi di Asia-Pasifik

Kompetisi Game pada Masa Game Online

Masa 1990-an menjadi akhir dari kompetisi game arkade dan mulai beralihnya menjadi berbasis online seperti yang kita ketahui sekarang. Game pertama yang menjadi game esport berbasis internet adalah Netrek yang mendukung cross-platform play.

Sistem dari sebuah game pun juga berganti. Sebelumnya, game menentukan pemenang lewat konsep skor tertinggi. Namun, pada tahun 1991, kompetisi dari game Street Fighter II merubah konsep tersebut dengan konsep baru, yaitu “adu mekanik”.

Pemain akan melawan pemain lainnya untuk menjadi yang terbaik. Konsep permainan tersebut masih digunakan hingga saat ini.

Maraknya game fighting seperti Street Fighter dan Marvel vs Capcom pada tahun ’90-an menjadi salah satu pondasi diadakannya Evolution Championship Series atau Evo pada 1996. Evo sendiri masih berjalan hingga saat ini dengan berbagai game fighting yang dipertandingkan.

Pada akhir ’90-an banyak game kompetitif baru mulai bermunculan. Mulai dari Doom dengan mode deathmatch, Starcraft, Warcraft, Quake, dan yang terkenal hingga saat ini, Counter Strike.

Era eSports

Memasuki era modern di tahun 2000-an eSport mulai dikenal sebagai salah satu cabang olahraga. Rusia dan Cina menjadi duan negara pertama yang mengakui eSport sebagai sebuah cabang olahraga pada tahun 2001 dan 2004.

Mulai dari sinilah perkembangan eSport menjadi pesat. Pada era 2000-an, game eSport ternama mulai dikenal hingga saat ini. Mulai dari DOTA yang dulunya mod untuk Warcraft III menjadi DOTA 2 sebuah game yang punya prizepool besar.

Setelah itu pada waktu itu sering diadakan kompetisi Counter Strike 1.6 dan Source. Saat ini, tim dari kedua game tersebut disatukan untuk bersaing pada game Counter Strike Global Offensive.

Tahun 2010-an menandakan eSport yang berada dalam masa terkenalnya hingga saat ini. Mulai dari berkembangnya platform streaming yang menayangkan turnamen eSport seperti Twitch dan Youtube. Hingga berbagai lembaga dan fasilitas resmi yang mendukung berjalannya kegiatan eSport.

Penutup

eSport sendiri juga berkembang layaknya yang lain. Mulai dari kecil hinga menjadi sebuah hal yang punya nilai investasi milyaran. Layaknya industri game, industri eSport hingga kini masih berkembang dan akan terus tumbuh sebagai salah satu kompetisi paling terkenal di dunia terlepas dari game apa yang dimainkan.

Baca Juga: Twilight Jadi Server Gabungan Luneska dan Morai di Perfect World II Indonesia

Perjalanan Valve dan Gabe Newell dalam Dunia Industri Game

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Valve, pasti kalau kalian seorang gamer mengetahui istilah tersebut. Valve sendiri merupakan sebuah perusahaan yang berjasa besar dalam industri game di dunia ini.

Ada juga Gabe Newell, yang biasa dipanggil sebagai Lord GabeN. Orang yang menguras dompet kita, namun kita secara sukarela melakukannya saat sale di Steam.

Bagi yang belum tahu nih, Valve adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri game dan terkenal menjadi developer dari Half-Life series dan DOTA2.

Tidak luput juga platform distribusi video game digital, yaitu Steam, yang juga merupakan produk dari Valve.

Nah mari kita bahas perjalanan Valve dan Gabe Newell dari masa ke masa!

Beginning of Valve

Valve Lord Gaben | Indozone
Meme Lord Gaben, Tempat para Gamer PC Menggelontorkan Uang | Indozone

Valve ditemukan oleh dua orang mantan karyawan Microsoft, yaitu Gabe Newell dan Mike Harrington. Sebelumnya, Gabe Newell pernah bekerja selama 13 tahun di Microsoft dan menyelesaikan beberapa proyek seperti membuat port Windows 95 untuk game Doom.

Pada 24 Agustus 1996, Newell dan Harrington mendirikan Valve dengan nama Valve, LLC. di Kirkland, Washington, dekat dengan kampus Microsoft di Redmond.

Produk pertama Valve, merupakan sebuah game FPS bertema horor yang dikembangkan dengan GoldSrc engine yang merupakan modifikasi dari Quake engine milik id Software.

Half Life sendiri diluncurkan dengan kerjasama dari Valve sebagai pengembang dan Sierra On-Line sebagai penerbit dan akhirnya rilis pada November 1998.

Game tersebut nantinya akan menjadi salah satu game masterpiece yang hingga saat ini dianggap sebagai revolusioner game FPS. Bahkan, IGN mengkategorikan game FPS menjadi dua periode, yaitu game FPS sebelum Half Life dan sesudah Half Life.

Pada 1999 hingga 2001, Valve mendaftarkan Gearbox Software untuk mengembangkan beberapa expansion dari Half Life, yaitu Opposing Force, Blue Shift, dan Decay.

Valve mengakuisisi TF Software yang membuat mo Team Fortress untuk Quake pada 1998 dan merilis Team Fortress Classic menggunakan GoldSrc engine milik Valve.

Valve juga merilis software development kit (SDK) untuk GoldSrc engine milik mereka untuk memfasilitasi para modder dan membuahkan salah satu mod terkenal untuk Half Life, yaitu Counter Strike.

Pada tahun 2000, Mike Harrington keluar dari Valve dan menyisakan Gabe Newell.

Baca Juga: PUBG New State Adakan Kolaborasi Dengan Among Us

Valve in 2000s Era

Valve Office | Wikipedia
Suasana Kantor Valve | Wikipedia

Pada 2003, Valve berpindah ke Bellevue, Washington dan merubah nama mereka menjadi Valve Corporation.

Valve memulai untuk mengembangkan Half Life 2 setelah 6 bulan merilis Half Life dengan menggunakan engine buatan mereka yang baru, Source engine.

Dengan physics yang lebih baik, Half Life 2 mendapat respon positif saat perilisannya pada tahun 2004 dan telah terjual sebanyak 12 juta kopi pada tahun 2011.

Half Life 2 mempunyai sekuel Half Life 2: Episode 1 dan Episode 2 yang masing-masing dirilis pada tahun 2006 dan 2007. Half Life 2: Episode 2 sendiri dirilis bersamaan dengan Team Fortress 2 dan game baru bertajuk Portal.

Tahun 2008, Valve mengakuisisi Turtle Rock Studios dan merubah namanya menjadi Valve South. Turtle Rock snediri nantinya akan mengembangkan game Left 4 Dead dan Left 4 Dead 2. Turtle Rock sendiri akhirnya berpisah dengan Valve kembali pada Maret 2010.

Steam, diluncurkan Valve pada tahun 2002. Awalnya Steam digunakan untuk menyalurkan distribusi game milik Valve saja, namun berubah menjadi publisher game pihak ketiga yang saat ini kita kenal.

DI tahun 2011, Valve mendapat pendapatan di angka $2 hingga $4 milyar yang diklaim oleh Newell menjadi perusahaan dengan keuntungan per karyawan terbanyak di Amerika Serikat. Valve juga mengontrol sekitar 50%-70% pasar untuk downloaded PC games pada tahun tersebut.

Modern Days and Present

Valve Steam Deck | TheVerge
Steam Deck yang Dirilis Baru-baru ini | The Verge

Pada 2010, Valve merekrut IceFrog seorang pengembang yang mengembangkan Defense of the Ancients yang merupakan mod untuk Warcraft III.

Dan di tahun 2013, Valve akhirnya merilis Dota 2 yang tidak memiliki hubungan dengan Warcraft III. Hal ini sempat memicu pertikaian antara Valve dan Activision Blizzard yang mengembangkan Warcraft III.

Meski begitu, Valve terus saja memajukan Dota 2 hingga saat ini kita kenal.

Hal ini juga dikarenakan Valve yang terus menggelontorkan dana untuk meningkatkan hype Dota 2 dengan berbagai turnamen e-sport, dan yang paling dikenal adalah The International.

Hingga pada saat ini, Valve jarang menerbitkan game terbaru milik mereka. Namun, mereka tetap menjaga game yang telah dirilis sebelumnya seperti CS:GO, Dota 2, L4D2, dan TF2 yang masih tetap mendapatkan update dan server yang masih hidup.

Meski jarang merilis game terbaru, Valve mulai beralih untuk mengembangkan perangkat game. Mulai dari VR yang telah dikembangkan dan baru-baru ini Valve juga merilis Steam Deck yang merupakan sebuah handheld console.

Baca Juga: Niantic Umumkan Game AR Baru Berjudul Peridot