Tag Archives: Dan

Rasakan Sensasi Hangat Dan Dingin Dalam VR Dengan Chemical Haptics

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Sekelompok Peneliti di University of Chicago, Amerika Serikat, telah menemukan perangkat Haptic Kimia untuk teknologi Realitas Virtual (VR). Perangkat Haptic baru ini diklaim dapat memberikan sensasi sentuhan dingin hingga hangat, untuk para pengguna teknologi VR.

Jasmine Lu, Ziwei Liu, Jas Brooks, dan Pedro Lopes tengah mengembangkan jenis perangkat Haptic baru yang mereka sebut sebagai Chemical Haptics (Haptic kimia). Perangkat yang mereka kembangkan ini dapat memberikan sensasi dingin, hangat, geli, serta mati rasa.

Dalam situs web milik Jasmine Lu, terdapat makalah yang memamerkan perangkat Haptic Kimia temuan timnya. Dimana perangkat ini akan mengirimkan stimulan cair ke kulit pengguna menggunakan pompa mikro untuk mengalirkan bahan kimiawi di dalamnya.

Dalam makalah tersebut, tampak salah satu perangkat terpasang melintasi wajah dan melewati batang hidung pengguna, sementara perangkat lain diletakkan di lengan bawah pengguna. Penempatan ini bertujuan untuk memberikan sensasi sentuhan pada area tersebut.

“Kami mengusulkan perangkat kelas haptic baru yang memberikan sensasi haptic dengan mengirimkan stimulan cair ke kulit pengguna; (dan) kami menyebutnya (sebagai) haptics kimia.” Tulis Lu.

“Setelah menyerap stimulan ini, reseptor di kulit pengguna (akan) dipicu secara kimiawi, memberikan sensasi haptic yang berbeda. Kami mengidentifikasi lima bahan kimia yang dapat membuat sensasi haptic yang bertahan lama: kesemutan (sanshool), mati rasa (lidocaine), menyengat (cinnamaldehyde), pemanasan (capsaicin), dan pendinginan (menthol).” Tambahnya.

Bersama timnya, Lu berencana untuk menyempurnakan perangkat Haptic mereka, dengan merancang perangkat wearable yang lebih mudah dikenakan oleh pengguna.

“Untuk mengaktifkan penerapan pendekatan baru kami dalam berbagai pengaturan (seperti VR), kami merancang perangkat wearable mandiri yang dapat dikenakan di mana saja pada kulit pengguna (misalnya, wajah, lengan, kaki).”

Baca Juga: Industri Game China Kembali Bangkit Setelah Pembekuan

 

Perangkat Haptic

Dikutip dari laman Wikipedia, Haptic merupakan ilmu yang mengaplikasikan sensasi sentuhan ke dalam interaksi manusia dengan komputer. Haptic berasal dari bahasa Yunani “Haptesthai” yang artinya “menyentuh”, dan perangkat ini akan melibatkan kontak fisik antara komputer dengan pengguna.

Belakangan ini, ada beberapa penemuan Haptic baru yang telah diciptakan untuk menyempurnakan teknologi Realitas Visual. Dua diantaranya adalah VR treadmill dan Haptic Body Kits, yang mana keduanya masih memiliki keterbatasan dalam menerjemahkan sensasi panca indera dari dunia digital ke dunia nyata.

Penemuan Haptic Kimia ini, sepertinya bisa menjadi pelengkap dari perangkat Haptic yang sudah ada. Dalam game VR misalnya, Haptic Kimia ini bisa dimanfaatkan untuk simulasi hawa panas dan dingin dalam permainan. Seperti merasakan panas dari ledakan, hingga sensasi mati rasa pada bagian tubuh yang terluka. Perangkat semacam ini tentu akan menjadi penyempurna dari teknologi Realitas Virtual di masa depan.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Sejumlah Game Klasik PlayStation Dinyatakan Kedaluwarsa Di Konsol PS3 Dan PS Vita

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Sejumlah game klasik PlayStation dilaporkan kedaluarsa dan tidak dapat berjalan di konsol PlayStation 3 serta PlayStation Vita.

Sebagaimana yang dilaporkan oleh laman web Kotaku, beberapa pengguna Reddit dan Twitter sempat mengeluhkan permasalahan ini dalam beberapa hari terakhir. Dimana mereka tidak dapat memainkan permainan klasik yang telah mereka beli seperti Chrono Cross, Chrono Trigger, hingga game Final Fantasy VI. Hal ini terjadi, karena game tersebut telah dinyatakan kedaluwarsa sejak lebih dari lima puluh tahun yang lalu.

Mereka bahkan sudah melakukan beberapa cara seperti me-restart ulang sistem, berlangganan ulang PlayStation Plus, hingga mengembalikan lisensi game. Akan tetapi, hal tersebut sama sekali tidak membuahkan hasil.

Sementara itu, seorang editor dari GamesHub, Edmond Tran, mengatakan bahwa ia tidak dapat memainkan game Chrono Cross di konsol PS3 karena game dinyatakan kedaluwarsa sejak 52 tahun yang lalu. Ia juga mengklaim bahwa game ini masih bisa berjalan di konsol PS Vita, meskipun sudah tidak dapat ditemukan di PS Vita Store, yang kemungkinan besar menandakan bahwa game ini telah di-take down oleh Sony.

Gambar oleh: Christopher Foose (@FooseTV)

“Jadi, apakah @PlayStation kedaluwarsa versi PSOne Classics dari #ChronoCross dan #ChronoTrigger dengan menyetel tanggal unduhan baru ke 31/12/1969? Ini mencegah saya memutar salinan yang saya beli di Vita dan PS3. @ModernVintageG @dark1x” tulis salah seorang pengguna Twitter, dengan nama akun Christopher Foose (@FooseTV).

Selain ketiga game tersebut, beberapa pengguna Twitter juga melaporkan masalah yang sama pada game klasik lain. Diantaranya Rune Factory Oceans, Super Street Fighter IV: Arcade Edition, Gex: Enter the Gecko. Bahkan, ada beberapa laporan yang mengklaim bahwa seluruh game di library mereka juga mengalami permasalahan ini.

Baca juga: Google Tawarkan Skuter Listrik Gratis Untuk Karyawan Yang Bekerja Di Kantor.

Teori Bug

Hingga berita ini ditulis, masih belum ada penjelasan resmi dari pihak Sony mengenai penyebab dan solusi dari permasalahan ini. Sementara itu, Kotaku berpendapat bahwa masalah ini mungkin berasal dari bug, yang menyebabkan PS3 dan PS Vita mengembalikan tanggal kedaluwarsa lisensi game mereka ke zaman Unix.

Atau waktu dan tanggal yang ditetapkan oleh pengembang untuk menentukan awal masa aktif dari sistem operasi. Bug ini kemudian mengatakan pada sistem, bahwa game tidak dapat lagi dimainkan setelah tepat tengah malam pada tanggal 1 Januari 1970.

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di  https://gamefinity.id/

Game Tomb Raider Baru Akan Gunakan Unreal Engine 5

GAMEFINITY.ID, Kutai Kartanegara – Crystal Dynamics telah mengumumkan game Tomb Raider baru yang akan dikembangkan dengan Unreal Engine 5.

Pengumuman ini disampaikan langsung dalam event State of Unreal 2022, dimana Crystal Dynamics juga menjanjikan “pengalaman aksi-petualangan sinematik berkualitas tinggi”.

Game kelima ini akan menjadi game Tomb Raider terbaru, sejak Shadow of the Tomb Raider yang rilis pada tahun 2018. Dimana game tersebut merupakan upaya kedua dari Crystal Dynamics untuk me-reboot cerita asli Lara Croft, sebagai seorang petualang, arkeolog, dan pemburu harta karun.

Pada perayaan 25 tahun franchise Tomb Raider tahun lalu, Will Kerslake selaku Sutradara dari Crystal Dynamics, mengungkapkan niatnya untuk menggabungkan alur cerita dari trilogi reboot dengan game asli Tomb Raider. Meskipun saat itu, pihak developer masih belum siap untuk mengumumkan game baru mereka. Jadi sepertinya, penggabungan cerita ini akan dilakukan dalam game baru nanti.

 

Crystal Dynamics sendiri belum membagikan timeline cerita, maupun teaser visual dari game baru ini. Tapi pengumuman ini diikuti oleh cuitan Jeff Ross, sang sutradara dari game Days Gone milik Sony’s Bend Studio.

Dimana ia mengumumkan bahwa dirinya telah bergabung dengan Crystal Dynamics sebagai sutradara game, meski belum menjelaskan game apa yang akan ia kerjakan.

“Hanya itu yang bisa saya katakan selain saya senang dengan proyek ini, dan terutama tim yang terdiri dari orang-orang yang sangat luar biasa,” ucap Ross di Twitter.

https://twitter.com/JakeRocket/status/1511388957056983046
Jeff Ross

Baca juga: Tombol Edit Akan Segera Hadir Di Twitter

Dalam beberapa tahun terakhir, Crystal Dynamics tengah disibukkan dengan pengembangan game Marvel Avengers, yang dikerjakan menggunakan Foundation Engine. Selain itu, mereka juga sedang dalam kerjasama dengan Initiative studio milik Microsoft untuk mengembangkan reboot dari game Perfect Dark.

Unreal Engine 5

Credits: Epic Games

Dengan pengumuman ini, maka Crystal Dynamics akan menjadi studio besar kedua yang akan menggunakan Unreal Engine kelima milik Epic Games. Setelah sebelumnya CD Projekt Red (CDPR) juga mengumumkan kerjasama multi-tahun mereka dengan Epic Games untuk mengembangkan game baru The Witcher menggunakan Unreal Engine 5.

Dalam kerjasama tersebut, kedua perusahaan berencana untuk mengembangkan Game Engine khusus game Open World berkualitas tinggi.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/