Tag Archives: Dari

Dari Xbox Hingga Disney, Sentil Metaverse Mark Zuckerberg

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Dalam konferensi WSJ Tech Live, Phil Spencer selaku CEO dari Xbox, menggambarkan Metaverse milik Meta sebagai sebuah “video game yang dibangun dengan buruk”. Senada dengan Spencer, CEO Snapchat Evan Spiegel, juga mendefinisikan metaverse sebagai “Hal terakhir yang ingin dia lakukan saat pulang bekerja.”

CEO Meta, Mark Zuckerberg, telah diseret secara brutal pada bulan Agustus lalu, karena fitur meta-selfie yang dinilai tampak creepy. Yang kemudian dilanjutkan dengan pengumuman pada awal bulan ini, dimana avatar Meta akan mendapatkan kaki sebagai update terbaru. Tidak sampai disana, gelombang kritik untuk Metaverse juga masih berlanjut hingga saat ini. Dan yang terbaru, adalah kritikan dari beberapa bos perusahaan teknologi terkemuka seperti Xbox, Snapchat, Disney, hingga Apple.

Metaverse
Kompak Menolak Gagasan Metaverse

Kompak Menolak Gagasan Metaverse

Dalam konferensi WSJ Tech Live baru-baru ini, para bos perusahaan teknologi yang diwawancarai tampak mengisyaratkan bahwa mereka menolak gagasan Metaverse. Seperti Phil Spencer dari Xbox, yang menggambarkan Metaverse milik Meta sebagai sebuah “video game yang dibangun dengan buruk”, CEO Snap Evan Spiegel, yang menyebut Metaverse sebagai “tinggal di dalam komputer” dan “Hal terakhir yang ingin saya lakukan ketika saya pulang kerja, di penghujung hari yang panjang, adalah tinggal di dalam komputer.”

Wakil presiden senior Apple untuk pemasaran di global, Greg Joswiak, juga senada dengan “sebuah kata yang tidak akan pernah saya gunakan”, serta CEO Disney, Bob Chapek, yang mengatakan bahwa perusahaan cenderung “tidak menggunakan” kata metaverse, “karena bagi kami, itu adalah istilah yang besar dan luas. Bagi kami, ini adalah (model) penceritaan generasi berikutnya.”

Baca juga: Korbankan Uncle Ben Demi Panggil Spiderman Dalam Marvel Snap

Metaverse Mark Zuckerberg
Video Game Yang Dikembangkan Dengan Buruk

Video Game Yang Dikembangkan Dengan Buruk

Meta berganti nama dari Facebook tahun lalu sebagai bukti fokus mereka untuk mengembangkan metaverse, yang diyakini akan menjadi tempat di mana Anda tidak hanya bersosialisasi dengan teman tetapi juga melakukan pekerjaan serius dengan rekan kerja.  Dan tampaknya Spencer tidak selalu setuju dengan aspek kerja dari metaverse.

“Pembuat video game memiliki kemampuan luar biasa untuk membangun dunia menarik yang ingin kita habiskan untuk menghabiskan waktu,” Ucap Spencer konferensi tersebut.

“Jika saya berpikir tentang video game, selama bertahun-tahun kami telah menyatukan orang-orang di ruang 3D untuk pergi dan menyelamatkan dunia dari invasi alien, atau menaklukkan kastil,” imbuhnya.

“Bagi saya, membangun metaverse yang (hanya) terlihat seperti (membangun) ruang pertemuan… Saya hanya merasa bukan itu tempat saya ingin menghabiskan sebagian besar waktu saya.”

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Butuh Lebih dari 1800x Percobaan untuk Kalahkan Malenia

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Seorang pemain Elden Ring akhirnya berhasil mengalahkan Malenia untuk pertama kalinya, setelah melakukan lebih dari 1800 kali percobaan. Dirinya juga mengklaim bahwa, ia telah menghabiskan waktu total selama 38 jam permainan.

Sebagai sebuah game Soulslike, Elden Ring memang menyuguhkan tantangan berupa beberapa bos permainan yang cukup sulit untuk dikalahkan. Beberapa di antaranya, bahkan dianggap sebagai bos tersulit dalam katalog game keluaran FromSoftware.

Dan Malenia adalah salah satu bos tersulit di Elden Ring, yang juga memiliki dua fase seperti banyak pertarungan bos tangguh lainnya. Dia bahkan memiliki bonus pasif unik, yang akan membuat pertarungan menjadi semakin sulit. Dimana Malenia dapat menyembuhkan dirinya sendiri, jika setiap pukulannya mengenai pemain, dan itu bahkan tetap berfungsi saat pemain menangkis serangannya.

Jadi, pengguna tidak punya pilihan selain menghindari serangan dan memulai serangan balik mereka.  Tingkat kesulitan dari Malenia sendiri memang terkenal di kalangan komunitas game Elden Ring. Bahkan tidak sedikit dari para pemain yang membutuhkan waktu sangat lama, untuk bisa mengalahkannya.

Dan baru-baru ini trending, adalah cerita dari salah seorang pemain game Elden Ring, yang mengaku berhasil mengalahkan Malenia untuk pertama kalinya, setelah melakukan lebih dari 1800 kali percobaan.

Baca juga: Pro Player Wild Rift Bergabung Dengan Tim Baru MobaZane

bukti percobaan
Volcanicmelodies | 38 Jam Percobaan Untuk Memenangkan Pertarungan

38 Jam Percobaan Untuk Memenangkan Pertarungan

Dalam sebuah postingan baru-baru ini di Reddit, seorang pengguna bernama Volcanicmelodies, mengklaim bahwa ia membutuhkan setidaknya 1.831 percobaan, dan bermain selama lebih dari 38 jam, untuk dapat mengalahkan Malenia. 

“Akhirnya saya mengalahkan malenia setelah 1830 kematian dan 38 jam.” Tulis akun Reddit Volcanicm.

Volcanicmelodies juga menyebutkan bahwa ia terjebak telah dalam pertarungan ini selama 4 bulan, dan sekarang merasa hampa setelah berhasil memenangkannya. Pemain sendiri, sekarang berencana untuk melanjutkan perjalanannya melintasi dunia Elden Ring, dan telah mencantumkan jumlah kematian yang saat ini mencapai 7420 kali kematian.

Sebagai bukti pencapaiannya, Volcanicmelodies mencantumkan gambar, serta beberapa aturan yang harus ia ikuti. Volcanicmelodies juga mengklaim belum melihat walkthrough Elden Ring, ataupun menonton video strategi untuk mengalahkan Malenia.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Kojima Production Rilis Gambar Misterius, Akankah Ada Game Baru?

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Hideo Kojima bagikan teaser foto misterius di laman web studio barunya, Kojima Productions. Meski belum ada penjelasan lebih detail, desas-desus dikalangan para penggemar telah menyebar, dengan sedikit pengungkapan mengenai proyek Kojima berikutnya.

Kojima Productions, studio pengembang video game yang dipimpin oleh sang sutradara dari Metal Gear Solid dan Death Stranding, Hideo Kojima, telah mengunggah sebuah teaser samar di situs webnya.

Yang mana teaser tersebut, telah membuat para penggemar berspekulasi tentang apa yang akan diumumkan oleh perusahaan video game asal Jepang itu. Teaser yang menurut data Wayback Machine diposting minggu ini, menunjukkan gambar siluet kepala seorang wanita yang tampak remang-remang, dengan sebuah pertanyaan “Who am i?” yang ditumpangkan di atasnya.

Dan setelah salah seorang pengguna Twitter dengan akun Geoff Keighley (@geoffkeighley), mengunggah gambar tersebut di akun Twitter-nya, desas-desus tentang proyek terbaru Hideo Kojima pun menyebar dengan cepat.

Baca juga: Belum Setahun, Game Babylon’s Fall Umumkan Tutup Server

Kojima Production
Twitter: @geoffkeighley | Rumor Tentang Game Baru Kojima Production

Rumor Tentang Game Baru Kojima Production  

Mengutip dari laman web IGN, para penggemar dilaporkan telah memindai gambar teaser itu dengan segala cara, dan beberapa dari mereka juga berteori bahwa wanita dalam gambar tersebut adalah Margaret Qualley. Aktris asal Amerika yang dikenal sebagai pemeran tokoh Mama dan Lockne, dalam game karya Kojima, Death Stranding.

Jika Qualley adalah sosok wanita dalam gambar, maka rumor tentang Kojima yang sedang mengembangkan judul horor baru mungkin benar.

Awal tahun ini, leaker populer Tom Henderson, membagikan dugaan bahwa Kojima mungkin sedang mengerjakan judul horor pertamanya sejak P.T., dan judul yang ia maksud adalah Overdose. Sebuah game horor yang kabarnya akan dipublikasikan oleh Xbox.

Keighley sendiri membagikan gambar teaser tersebut beberapa jam sebelum dimulainya presentasi Xbox, di Tokyo Game Show 2022. Dan para penggemar percaya tweet itu adalah salah satu tanda, bahwa Kojima akan muncul untuk mengumumkan judul secara resmi. Namun, pengumuman itu tidak pernah tiba.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Pemilik ISP Lokal AS Terima Kontrak Dana Umum dari Pemerintah

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Kecewa dengan biaya pemasangan fiber optik yang terlalu mahal, seorang Pria asal Amerika Serikat membangun Internet Service Provider (ISP) miliknya sendiri di kotanya. Ia bahkan berencana untuk mempercepat perluasan jaringan internet miliknya, setelah mendapatkan kontrak dana umum dari pemerintah.

Jared Mauch adalah seorang arsitek jaringan senior di Akamai Technologies, yang berhasil mendirikan provider internet miliknya sendiri, dengan melakukan instalasi kabel fiber optik secara mandiri di kotanya. Hal itu ia lakukan lantaran mahalnya tarif pemasangan kabel fiber optik yang ditawarkan oleh ISP lokal, dengan alasan bahwa kotanya masih tergolong sebagai wilayah pedesaan.

Broadband Berkecepatan Tinggi Di Pedesaan Amerika milik Mauch ini, dilaporkan telah menerima kontrak dana umum sebesar $2,6 juta, dari total $71 juta dolar yang digelontorkan oleh pemerintah AS, sebagai bagian dari Dana Pemulihan Fiskal dan Negara Bagian Coronavirus, dari Rencana Penyelamatan Amerika.

Untuk saat ini, ISP yang didirikan oleh Mauch telah memiliki sekitar 14 mil fiber optik, dengan 70 rumah pelanggan. Dengan adanya dana dari pemerintah, ISP baru ini dapat memperluas jaringan internetnya sejauh 38 mil, sehingga layanannya akan tersedia untuk ratusan pelanggan potensial lainnya.

Sebagai bagian dari pendanaan publik, Mauch secara kontraktual berkewajiban untuk memperluas jaringan fiber ISPnya, ke 417 properti di seluruh wilayah sekitar, dengan seluruh proyek akan selesai pada akhir tahun 2026. Meski demikian, Mauch telah memasang target untuk menyelesaikan setengah dari proyek tersebut pada tahun ini, sebelum memenuhi sisa kewajiban kontraktualnya pada tahun depan.

Ia juga percaya bahwa jaringan internetnya akan tersedia untuk 596 properti, 179 properti lebih banyak dari kontrak pemerintah yang diwajibkan oleh pemerintah.

Baca juga: Game Mobile Dominasi Pendapatan Activision Blizzard

jaringan ISP
Jared Mauch | Membangun Jaringan ISP Di Wilayah Pedesaan

Membangun Jaringan ISP Di Wilayah Pedesaan

Mengutip dari laman web Ars Technica, Mauch bercerita bahwa dirinya pernah menghubungi Comcast (ISP di AS) untuk memasang kabel fiber optik di area sekitar tempat tinggalnya. Namun kemudian, ia mengurungkan niatnya, setelah pihak Comcast menawarkan jasa pemasangan dengan harga yang cukup tinggi.

“Jika mereka (Comcast) memberi harga $ 10.000, saya akan menulis cek kepada mereka,” ujar Mauch kepada Ars Technica.

“Itu sangat tinggi pada $ 50.000 sehingga membuat saya mempertimbangkan apakah ini bermanfaat. Mengapa saya membayar mereka untuk memperluas jaringan mereka jika saya tidak mendapatkan apa-apa darinya?” tambahnya.

Sementara itu, ISP lain seperti AT&T, juga pernah menawarkan jasa pemasangan DSL kepada Mauch dengan kecepatan maksimum 1,5Mbps. Tawaran tersebut tentu saja tidak sesuai harapannya, ditambah dengan peraturan di AT&T yang tidak akan memasang koneksi internet berkecepatan tinggi di wilayah pedesaan.

Merasa tidak ada pilihan yang lebih baik, Mauch pun memutuskan untuk memasang jaringan fiber optik miliknya sendiri, dengan koneksi internet yang ia beli dari ISP besar seperti ACD.net dan 123Net.

Dan setelah beberapa tahun pembangunan, lahirlah Washtenaw Fiber Properties LLC yang pada awal 2021 telah terdaftar sebagai penyedia akses kompetitif, dengan pemerintah negara bagian Michigan.  Meskipun secara teknis merupakan perusahaan telepon, Mauch hanya menyediakan layanan Internet tanpa penawaran jaringan telepon maupun TV.

Sebagaimana yang tertera di situs web resminya, Washtenaw Fiber Properties menawarkan biaya langganan sebesar $65/bulan untuk internet 100Mbps dan $139/bulan untuk koneksi 1Gbps. Semuanya dapat digunakan tanpa batasan data maupun biaya tambahan.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Kapok! Para Cheater Dilucuti Senjatanya pada Update Baru CoD

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara Update baru dari sistem Anti-Cheat Call of Duty, Ricochet, akan melucuti senjata para cheater. Update ini nanti akan diterapkan untuk game CoD: Warzone dan Vanguard.

Keberadaan Cheater dalam sebuah game multiplayer online, memanglah hal yang seringkali ditemui. Mulai dari game berskala kecil di platform mobile, hingga game AAA untuk platform konsol, pasti akan ada cheater yang sengaja menggunakan cara curang untuk memenangkan permainan. Hal inilah yang kemudian memaksa para developer, untuk menghadirkan sistem anti cheat dalam game mereka.

Meski kebanyakan Developer menghukum para Cheater dengan memblokir mereka dari permainan, tidak sedikit yang lebih memilih untuk menghukum Cheater dengan “menyiksa” mereka selama permainan berlangsung. Salah satunya adalah Activision dengan sistem Anti-Cheat mereka, Ricochet.

Setelah sebelumnya sempat trending dengan metode hukuman yang membutakan vision para Cheater selama permainan, kini tim Developer dari Ricochet membagikan update terbaru dari sistem Anti-Cheat mereka, yang diberi nama “Disarm“.

Seperti namanya, update terbaru ini nanti akan bekerja dengan melucuti senjata milik para pemain yang terdeteksi sebagai Cheater. Efek Disarm ini sendiri tidak hanya berlaku untuk penggunaan senjata api dan senjata tajam, melainkan juga berlaku untuk serangan pukulan.

“Hari ini kami membagikan teknik mitigasi lain dari kotak peralatan kami: Disarm. Seperti namanya, ketika cheater terdeteksi, kami hanya mengambil senjata dari mereka (termasuk tinju mereka).” Tulis tim pengembang dalam blog resmi Activision.

“Kami tidak berharap banyak klip (Disarm) ini menemukan jalan mereka secara online, tetapi kami telah melihatnya beraksi dan reaksi dari para Cheater selalu tak ternilai harganya (bagi kami).”

“Secara egois, kami tidak sabar untuk melihat bagaimana Damage Shield, Cloaking, Disarm, dan trik kami lainnya terlihat dalam pengaturan modern (nanti).”

Baca juga: YouTuber Ini Desain Ulang Konsol PS5 Ke Ukuran Yang Jauh Lebih Kecil

Anti cheat untuk Para Cheater
Sistem Anti-Cheat Berbasis Kernel

Sistem Anti-Cheat Berbasis Kernel Untuk Cheater

Hadir pertama kali pada bulan November tahun lalu, Ricochet merupakan program anti-cheat berbasis kernel yang dikembangkan oleh Activision dan Sledgehammer Games. Program ini ditanamkan ke dalam file game Call of Duty: Vanguard dan Warzone, yang kemudian akan memindai file khusus di PC milik Pemain.

Dengan menyematkan file dalam windows, Ricochet akan memindai beberapa file mencurigakan yang dijalankan di balik layar. Dengan memfokuskan pekerjaan pada file yang dianggap mengacaukan “.exe” utama gamenya.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

LoL Wild Rift Diserang Netizen dengan Review Negatif

GAMEFINITY.ID Kutai KartanegaraGame MOBA Seluler besutan Riot Games, League of Legends Wild Rift, mendapatkan bom review negatif di Google Playstore region Indonesia. Bom review ini diduga diberikan oleh para oknum yang tidak terima dengan tuntutan Riot atas Moonton perihal aksi Plagiarisme.

Sebelumnya, pada Selasa pagi waktu Indonesia, laman website Polygon mengunggah kabar tuntutan  Riot terhadap Moonton. Tuntutan ini didasarkan atas adanya kemiripan konten-konten game Mobile Legends: Bang Bang, yang dianggap sebagai salinan langsung dari game League of Legends milik Riot Games.

Tak berselang lama, berita tuntutan ini pun menjadi berita trending di Indonesia setelah dibagikan oleh halaman Facebook Kurohiko Channel. Yang kemudian memicu kemarahan dari para oknum, yang tidak terima dengan tuntutan tersebut. Mereka bahkan menganggap bahwa tuntutan ini hanyalah aksi “Jegal-menjegal” atas kesuksesan Moonton dengan game Mobile Legends: Bang Bang mereka. Kemarahan ini kemudian dilampiaskan dengan aksi bom review bintang satu, terhadap game League of Legends Wild Rift.

Baca juga: Riot Games “Wild Rift” Tuntut Moonton dengan Tuduhan Plagiarisme

Bom Review Negatif LoL Wild Rift Oleh Para Oknum

Sejak hari Selasa, bom review negatif terus berdatangan. Bahkan aksi kemarahan dari para oknum ini pun masih berlanjut, hingga hari kedua paska perilisan surat tuntutan.

Setelah sempat menyentuh rating 3,2 pada Rabu siang kemarin (11/5), rating game tersebut terus anjlok hingga menyentuh angka 2,8 pada sore harinya. Dan ini bukanlah puncak terendah dari bom rating, yang mana penurunan angka ini terus berlanjut, hingga menyentuh angka 2,4 pada malam harinya.

Ulasan wild Rift Sebelum diserang
Rating akibat bom review pada Rabu siang

 

Ulasan Wild Rift Setelah Diserang
Rating akibat bom review pada Rabu malam

 

Peningkatan review positif pada Kamis pagi

 

Meski sempat menyentuh angka terendahnya, rating Game League of Legends Wild Rift pada Kamis pagi tercatat telah naik 0,1 poin ke angka 2,5.

Tuntutan Riot Games (LoL Wild Rift) Atas Moonton

Setelah rilisnya kabar penuntutan oleh Riot Games, banyak oknum yang berspekulasi bahwa Riot ingin game Mobile Legends: Bang Bang ditutup. Padahal, dalam berkas tuntutan yang diajukan Riot ke pengadilan, developer asal Amerika Serikat itu hanya menginginkan keadilan atas semua kerugian yang diakibatkan oleh Moonton, yang dianggap telah mencuri Properti Intelektual (IP) mereka, dan memasarkannya secara terang-terangan.

Adapun untuk hukumannya, Riot Games telah memasrahkan semua putusan kepada Majelis Hakim, jika tuntutan ini nanti diterima oleh Hakim Pengadilan Federal Amerika Serikat.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/