Tag Archives: DLC

Leone Abachio jadi Karakter DLC di JoJo All-Star Battle R Musim Ini

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – JoJo Bizarre Adventure: All-Star Battle R merilis trailer baru yang turut menampilkan awal Season Pass baru untuk game ini. JoJo’s Bizarre Adventure: All-Star Battle R hadirkan karakter terbaru yang bergabung dalam daftar tersebut yaitu Leone Abbachio dari  JoJo’s Bizarre Adventure Part 5: Golden Wind.

Season Pass 2 akan dimulai pada awal musim gugur, dengan trailer lebih lanjut yang mengungkapkan bahwa dua DLC karakter baru sedang dalam proses. Satu karakter dari Diamond is Unbreakable di musim gugur, dan ada satu lagi dari Jojolion dirilis di akhir musim dingin.

Leone Abachio Sebagai Karakter Passione Berdedikasi

Leone Abbachio adalah karakter sekutu Giorno yang ditampilkan dalam serial manga dan anime karya Hirohiko Araki, JoJo Bizzare Adventure: Golden Wind. Visual Abachio di All-Star Battle R membuatnya disuarakan oleh pemeran yang sama dengan anime, oleh Junichi Suwabe mengulangi perannya sebagai anggota terakhir Tim Bucciarati yang join dengan All-Star Battle.

Leone Abachio jadi Karakter DLC di JoJo All-Star Battle R Musim Ini

Abbachio adalah anggota tim Bucciarati yang muram, ketus, namun berdedikasi tinggi di geng Passione. Sebelumnya memiliki karir sebagai petugas polisi atau keyakinannya untuk menemukan kebenaran dari masa lalu. Abbachio memiliki Stand Moody Blues, Stand dengan kemampuan unik untuk meniru bahkan menghidupkan kembali peristiwa masa lalu dengan sangat presisi.

Baca Juga : 

Meskipun bersifat esoteris, Moody Blues terlihat dalam serial ini mampu melakukan serangan terburu-buru dan manuver pertarungan closehand lainnya seperti pertarungannya dengan Illuso dan Man in the Mirror miliknya.

Visualisasi Abachio dan Moody Blues di JoJo Bizzare Adventure: All-Star Battle R

Meskipun trailernya hanya menampilkan Abbachio dan Moody Blues, trailer tersebut memamerkan SFX Stand yang dapat dikenali seperti visualisasi kemampuan Stand di anime-nya.

Leone Abachio jadi Karakter DLC di JoJo All-Star Battle R Musim Ini

Pemain yang ikut serta dalam Season Pass 2 juga dapat menukarkan kostum Haruno Shiobana untuk karakter Giorno Giovanna bersama dengan Early Access ke setiap karakter DLC baru.

JoJo Bizzare Adventure: All-Star Battle R kini tersedia di platform PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, Switch, dan PC via Steam.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Sylvie Paula jadi Salah Satu Karakter KOFXV DLC Berbayar

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – SNK tetapkan tanggal rilis untuk karakter DLC berikutnya untuk game The King of Fighters XV, Sylvie Paula Paula. Hal ini teruangkap pertama kali bersamaan dengan pengumuman tambahan Shingo ke daftar awal tahun 2023 , Sylvie merupakan karakter tambaha berbayar yang dapat di beli pada 16 Mei 2023.

Sylvie Paula jadi Salah Satu Karakter DLC Berbayar

Sylvie menjadi karakter DLC ketiga untuk game tersebut sejauh di tahun 2023. Pada awalnya dimulai pada bulan Januari 2023 dengan Shingo Yabuki. Kemudian  Kim Kaphwan bergabung dengan roster pada April 2023

Sylvie Paula jadi Salah Satu Karakter KOFXV DLC Berbayar

Karakter selanjutnya yang akan muncul adalah Goenitz, yang menjadi add-on free untuk semua pemain. Selain itu, Najd juga diperkirakan akan dirilis pada Musim Panas 2023. Dua karakter tanpa nama lainnya juga akan muncul segera.

Trailer umumkan bahwa fashion Harajuku Sparkster akan hadir dengan kostum tambahan yang mereplikasi penampilannya dari penampilan pertamanya di series KOF XIV. Sylvie Paula Paula dapat dibeli sebagai item DLC individual seharga $JPY660 atau diklaim sebagai bagian dari kesepakatan KOF XV Fighter Pass yang akan berisi keenam karakter termasuk tambahan nantinya seharga $JPY3.300.

Sylvie Paula jadi Salah Satu Karakter KOFXV DLC Berbayar

Sebagai bonus tambahan, dibandrol bersama dengan penambahan Sylvie dalam daftar yang dapat dimainkan juga termasuk dengan 8 track Destiny Battle baru yang dimainkan. Tidak ada track khusus yang terungkap pada pengumuman ini, meskipun begitu Chizuru dan Benimaru dapat dilihat pada gambar yang mengungkapkan info ini, mungkin mengacu pada penambahan track saat akan rilis.

Baca Juga:

The King of Fighter XV, Entri KOF yang ada di Console

The King of Fighters XV, atau KOFXV adalah entri terbaru milik SNK dalam franchise game battle terkenalnya dengan nama yang sama, dimulai dari entri pertamanya dengan debut di The King of Fighters ’94.

KOF XV dirilis pada 17 Februari 2022 untuk konsol dan PC, dan terus menerima big update sambil juga hadirkan sistem baru ke dalam game dalam bentuk Shatter Strike, serangan parry.

Menghadirkan kembali sistem “Rush” dari series KOF14, yang memungkinkan pemain dapat mengeksekusi kombo dasar dengan menekan satu tombol berulang kali.

The King of Fighters XV sejauh ini telah tersedia di PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox Series X|S, dan PC via Steam, Epic Game Store, dan Microsoft Store.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Epic Games Tutup Beberapa Game dan Melarang untuk Download

GAMEFINITY.ID, JakartaEpic Games melalui pengumuman resminya akan menutup layanan serta game keluaran lama mereka di situsnya. Epic Games layaknya situs layanan game lainnya selalu menyajikan game ter-update untuk konsumen. Saat ini Epic Games berpindah haluan menjadi layanan game dengan sistem yang jauh lebih terpadu.

Kedepannya, Epic Games juga akan menghadirkan fitur obrolan suara, dan pengawasan dan verifikasi orang tua untuk pemain dibawah umur. Dan berdasarkan laporan yang beredar, Game-game yang akan dirilis oleh Epic Games dapat dimainkan secara offline. Bagaimanapun, beberapa diantaranya tidak mendukung fitur tersebut.

Baca juga: Praktek Mikrotransaksi Dan Langgar Privasi Anak, Epic Games Didenda 8 Trilyun

Epic Games Hapus Game – Game Usangnya, Ada The Beatles

Epic Games Unreal Tournament
Unreal Tournament

Berikut beberapa game yang akan dihapus oleh Epic Games, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • 1000 Tiny Claws
  • Dance Central 1 s.d 3 ( akan tetapi untuk versi multiplayer VR nya masih dapat dimainkan di situs )
  • Green Day: Rock Band
  • Monster ( probably ) Stole My Princess
  • Rock Band ( game yang akan ditiadakan hanya seri pertama hingga ketiganya, sementara Rock Band 4 masih tersedia di situs Epic Games
  • The Beatles: Rock Band
  • Supersonic Acrobatic Rocket- Powered Battle Cars
  • Unreal Gold
  • Unreal II : The Awakening
  • Unreal Tournament 2003
  • Unreal Tournament 2004
  • Unreal Tournament 3 ( ada rencana untuk dihadirkan kembali di versi onlinenya )
  • Unreal Tournament : Game of the Year Edition

Akan tetapi, pemain yang sudah menambahkannya di library mereka masih dapat dimainkan secara offline untuk single player dan online pada multiplayer.

Terhitung mulai pada hari ini Epic Games resmi menghapus seluruh game yang disebut di toko mereka serta melarang pemainnya membeli DLC atau Downloadable Content. Selanjutnya Epic Store juga menghapus Dove Boyfriend dan Dove Boyfriend: Holiday Star untuk Mac dan Linux serta game ponsel Dropmix. Pemain tak perlu khawatir, pasalnya pemain yang telah mengunduh game di atas masih dapat dimainkan.

Terakhir, ada game War Breakers yang juga ditutup layanannya pada 30 Desember dan akan dilakukan refund atau pengembalian dana melalui Epic Games dalam jangka waktu 180 hari atau 6 bulan setelah ditutupnya server game tersebut. Adapun Unreal Tournament (Alpha), Rock Band: Blitz, Rock Band: Companion, serta SingSpace akan ditutup pelayanannya mulai 24 Januari 2023 mendatang.

Sejarah DLC: Berawal dari Tambahan Jadi Penghasilan Utama

GAMEFINITY.ID, Kabupaten Malang – DLC atau juga biasa dikenal dengan istilah downloadable content merupakan sebuah cara bagi sebuah game untuk menambahkan konten baru. Konten tersebut dapat diberikan secara gratis ataupun berbayar oleh sang developer.

Tentu saja, bila kalian sering bermain game, khususnya game PC, kalian akan sering menemukan DLC di berbagai game. Mulai dari DLC yang berupa kosmetik, map expansion, extended campaign, hingga senjata dan item dapat ditemukan saat ini di berbagai game.

Bahkan, saat ini DLC dapat dijadikan oleh developer sebagai sumber penghasilan utama dalam sebuah game.

Sims 4 DLC | Steam
Contoh DLC dari Game Sims 4 | Steam

Lalu, bagaimanakah DLC bermula? Kapan DLC mulai umum digunakan? Yuk, mari kita bahas!

Ketika DLC Belum Ada

Ketika internet belum merata di seluruh dunia dan game masih dimainkan di konsol tanpa jaringan internet, DLC masih belum ada di era tersebut.

Di tahun 1980-an, para pengembang game dan konsol mengembangkan berbagai cara untuk mendistribusikan game secara digital. Pada saat itu, DLC masih berupa full-game yang dapat dimainkan dengan bentuk non-fisik.

Sebagai contoh adalah Atari 2600 yang mendukung konsumen untuk menambahkan konten game ke dalam konsol yang dikirim via kabel telefon dengan jasa GameLine. Hal yang sama juga dilakukan oleh Sega dengan Sega Channel miliknya untuk Sega Genesis.

Untuk expansion pack dan hal lainnya, pada saat itu masih didistribusikan secara fisik di game store. Beberapa expansion pack terserbut memerlukan game aslinya untuk dimainkan, namun ada juga yang tidak. Contohnya adalah Half-Life dan spin-off miliknya yang dapat dimainkan tanpa terikat satu sama lain.

Saat DLC Mulai Merambah Dunia Konsol

DLC mulai sering bermunculan saat mendekati milenia baru, di sekitar tahun 2000. Di dunia konsol, Sega Dreamcast lah yang memulai adanya online service di sebuah konsol. Namun penggunaannya untuk pendistribusian DLC masih kurang optimal dikarenakan koneksi yang masih lambat dan adanya keterbatasan memori.

Kemudian konsep ini disempurnakan oleh Xbox dan DLC akhirnya dapat didistribusikan secara online. Beberapa game yang ada di Xbox Live memiliki konten tambahan berupa DLC, contohnya Halo 2.

Setelahnya kesuksesan konsep online di Xbox, Microsoft kembali melakukan pengembangan pada sistem online di Xbox 360. Pengembangan tersebut menghasilkan Xbox Live Marketplace yang memungkinkan pendistribusian game secara digital dan juga penjualan DLC yang terpisah dari game-nya. Dari saat ini jugalah DLC mulai berbentuk konten kecil yang dijual dalam jumlah banyak daripada dijual dalam sebuah expansion pack bundle.

Sony juga melakukan pengembangan yang sama untuk konsolnya. Mereka merilis PlayStation Store sebagai platform distribusi digital khusus untuk PS. Dapat dikatakan tidak ada perbedaan signifikan antara PS Store dan Xbox Marketplace dalam distribusi DLC.

Namun, Nintendo lah yang membuat langkah yang agak sedikit berbeda. Wii Shop Channel yang dikembangkan juga memiliki beberapa DLC. Namun, DLC tersebut rata-rata hanya berupa game lawas Nintendo yang diemulasikan ke Wii.

Baca Juga: Darkrise, RPG Interaktif Penuh Balutan Retro Side-Scrolling

Lalu, bagaimana DLC di platform lain?

Di dunia handheld, DLC mulai bermunculan di HP Nokia pada saat itu. Dengan adanya WAP, game yang ada di HP tersebut dapat menambahkan konten dengan didistribusikan secara digital.

Nintendo memiliki pendekatan yang berbeda untuk layanan online milik Nintendo DS. Layanan online milik Nintendo DS hanya menyediakan sebagian kecil DLC yang ada karena sebagian besar DLC sudah termasuk dalam kartridnya. Pendistribusian DLC secara online baru optimal di Nintendo 3DS dengan Nintendo eShop miliknya.

 Dan, untuk platform PC, sebenarnya sudah mendistribusikan DLC secara online dari tahun 1997. DLC tersebut biasanya berupa mod dan konten buatan para pemain. Nantinya, DLC akan mulai berjamuran saat platform dsitribusi digital seperti Windows Marketplace (Microsoft Store) dan Steam bermunculan.

Monetisasi

Monetisasi DLC awalnya menimbulkan kotroversi di kalangan gamers. Kontroversi tersebut bermula dari berbagai game di Facebook. DLC pada berbagai game tersebut dianggap tidak sesuai dengan harga yang ditawarkan.

Kontroversi tersebut memuncak dengan hadirnya DLC Horse Armor untuk Elder Scroll’s IV: Oblivion. DLC tersebut sering dianggap overpriced bagi sebagian orang yang beranggapan konten tersebut seharusnya sudah digabung bersama game-nya dari awal. Namun, DLC dari Oblivion tersebut justru malah menjadi arah DLC di masa depan sebagai mesin uang para developer.

Baca Juga: Medal of Honor: Seri yang Dimatikan oleh Saudaranya Sendiri

Saat ini DLC seringkali digunakan para developer untuk menghasilkan uang dari game yang sudah dirilis. Biasanya uang tersebut akan digunakan untuk pengembangan game selanjutnya.

DLC juga dapat berfungsi sebagai penghasilan utama. Contohnya adalah Sims 4, game tersebut memiliki DLC yang bila ditotal berharga Rp. 11 Juta di harga penuh. Harga tersebut justru jauh lebih banyak daripada harga base game-nya sendiri yang dirumorkan akan menjadi gratis.