Tag Archives: dota 2

5 Atlet Esports Terkaya di Indonesia pada Tahun 2023

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Game online dan atlet esports sedang digandrungi masyarakat beberapa tahun terakhir ini. Termasuk game esports. Game esports itu seperti Free Fire, Mobile Legends, Dota, Point Blank, dan masih banyak lainnya. Pasti kalian pernah bukan main ini?

Oleh karena tingginya antusiasme masyarakat untuk memainkan game esports, kompetisi pun diadakan. Berawal dari komunitas, lokal, regional, nasional, hingga sampai turnamen dunia. Lahirlah atlet esports. Atlet-atlet esports ini banyak yang berprestasi. Terakhir, RRQ Hoshi dan Onic Esports mewakili Indonesia mengikuti turnamen Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB) tingkat dunia M4 World Championship. Meskipun mereka tidak menang, namun perjuangan mereka selama ikut kompetisi patut diacungi jempol.

Tidak heran, bila atlet esports mempunyai penghasilan yang menggiurkan dan membuat orang ternganga melihat angkanya. Padahal “cuma” main game. Lima atlet esports ini pun diakui menjadi atlet esports terkaya di Indonesia.

Berdasarkan situs Esports Earnings, berikut lima atlet esports terkaya di Indonesia beserta pendapatannya per 13 Januari 2023. Siapa saja mereka?

  1. Kenny Deo

Kenny Deo Atlet Esports

Kenny Deo atau yang dikenal sebagai Xepher di dunia esports. Atlet yang dinobatkan menjadi atlet esports paling terkaya di Indonesia ini memiliki penghasilan sebesar US$373.223,24 atau setara dengan Rp5,61 miliar. Pemain Dota 2 tersebut mendapat penghasilannya yang berasal dari 42 turnamen. Selama 42 turnamen itu, sebanyak delapan kali menjadi juara, tujuh runner-up, dan 13 kali menjadi semifinalis.

Baca juga: The Big Three Streamer Gaming Youtube, Salah Satunya ada Windah Basudara

  1. Matthew Fillemon

Fillemon atau Pilemon Atlet esports Dota 2

Pemain yang dikenal sebagai Whitemon ini merupakan pemain Dota 2 sama dengan Xepher. Pendapatannya per 13 Januari 2023 sebesar US$329.118,67 atau setara denga Rp4,95 miliar. Penghasilan Whitemon didapat dari 32 turnamen. Pemuda berusia 22 tahun ini memperoleh tujuh juara, empat sebagai runner-up, dan sepuluh di tempat semifinalis.

  1. Made Bagus Prabaswara

Luxxy Atlet Esports

Made Bagus Prabaswara mempunya nama panggung Luxxy di dunia esports. Di usianya yang ke-19, Luxxy sudah mempunyai penghasilan senilai US$239.422,16 atau setara dengan Rp3,6 miliar. Penghasilannya ini didapat dari 35 turnamen yang diikutinya. Pemain Playerunknown’s Battlegrounds Mobile Player (PUBG) ini sudah memenangkan tujuh turnamen, tujuh lainnya sebagai runner-up, dan hanya sekali menjadi semifinalis.

  1. Made Bagas Pramudita

Atlet Esports Zuxxxy

Atlet esports terkaya keempat di Indonesia, adalah kembaran Made Bagus Prabaswara sendiri, yakni Made Bagas Pramudita. Pemain Playerunknown’s Battlegrounds Mobile Player (PUBG) ini memiliki nama Zuxxy. Zuxxy memiliki pendapatan sebesar US$236.992,16 atau setara dengan Rp3,56 miliar. Sama seperti kembarannya, Luxxy, hasil pendapatannya ini diraih dalam 35 turnamen dengan jumlah kemenangan yang sama.

Baca juga: Valorant Masuk Cabang Olahraga Esports diSEA Games 2023

  1. Saieful Ilham

Saieful Ilham memiliki nama panggung Fbz di dunia game esports. Pemuda berusia 21 tahun ini sudah mengikuti 43 turnamen. Dari 43 turnamen itu menghasilkan 14 jadi juara, delapan menjadi runner-up, dan lima kali menjadi semifinalis. Tidak heran jika pendapatan pemain Dota 2 tersebut mencapai US$225.163,38 atau setara dengan Rp3,39 miliar.

Baca juga: Riot Resmi Buka Server League of Legends SEA

Bagaimana reaksi kalian ketika seorang atlet esports mempunyai penghasilan miliaran rupiah? Apakah kalian tertarik untuk menjadi atlet esports?

Tentu sekarang atlet esports tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Terlebih sekarang semua kalangan tanpa memandang usia dan pekerjaan tertarik untuk memainkan esports ini.

Alasan Team Legacy Dikeluarkan dari Divisi II NA DPC 2023

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Sebelumnya, penyelenggara turnamen untuk North American Dota Pro Circuit 2023 (NA DPC 2023) mendatang telah mengumumkan bahwa salah satu tim Amerika Utara, Team Legacy telah dikeluarkan dari divisi kedua NA DPC 2023.

Selama musim kekosongan, Team Legacy mendominasi Kualifikasi Tertutup Amerika Utara karena menjadi tim pertama yang lolos ke Divisi II di wilayah North American untuk tahun 2023. Namun, upaya Team Legacy selama kualifikasi tertutup akhirnya menjadi sia-sia menyusul pengumuman dari PGL langsung.

Baca juga: Hal Menarik Call of Duty Mobile Reset Ke Season 1 di 2023

Dikeluarkan dari Divisi II NA DPC 2023

Team Legacy Removed from DPC 2023

Dalam pernyataan publik di Twitter, penyelenggara DPC NA untuk musim 2022/2023, PGL mengumumkan bahwa Team Legacy telah dikeluarkan dari divisi kedua DPC 2023 NA Winter Tour.

CDUB Esports akan menggantikan Team Legacy di DPC 2023 NA Winter Tour Division II. Penggantian dilakukan karena Team Legacy sudah tidak layak lagi untuk bermain di tur DPC ini. #PGLDPC

– PGL (@pglesports) 2 Januari 2023.

CDUB Esports Berakhir dengan Menggantikan Posisi Team Legacy di Divisi II NA DPC 2023

pihak penyelenggara turnamen (DPC) tidak memberikan alasan spesifik di balik pelepasan Team Legacy. PGL sendiri mencatat bahwa keputusan tersebut dibuat setelah tim yang bersangkutan dinyatakan tidak lagi memenuhi syarat untuk bermain di DPC 2023 mendatang yang membuat banyak orang bingung.

Team Legacy Removed from DPC 2023

Sementara banyak orang di dalam komunitas bercanda mengenai Arkosh Gaming milik Jake Kanner “SirActionSlacks” sekarang dapat masuk sebagai Team Legacy setelah yang pertama gagal lolos ke Divisi II. Posisi tersebut akhirnya diserahkan ke tempat ketiga Kualifikasi Tertutup Amerika Utara, CDUB Esports.

ICYMI:

CDUB Esports akan berpartisipasi di musim DPC mendatang! WOO HOO!

— CDUB Esports (@CdubEsports) 2 Januari 2023

Akhir-akhir ini, banyak sekali tim dan pemain yang dihukum berat oleh pihak penyelenggara turnamen dengan larangan permanen atau dikeluarkan dari Regional League. Salah satu info terbaru termasuk organisasi yang berbasis di Myanmar, Yangon Galacticos. Organisasi tersebut didiskualifikasi dari Kualifikasi Tertutup DPC Asia Tenggara (SEA) dengan menyusul tuduhan pemain carry-nya terlibat dengan pembuatan skrip selama pertandingan berlangsung.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Valorant Jadi Game Dengan Bullying Tertinggi

GAMEFINITY.ID, JakartaBullying (termasuk di sini ujaran kebencian dan tindakan pelecehan) masih menjadi masalah serius yang kerap dialami oleh pemain game Valorant terutama daring. Berawal dari salah satu pihak baik teman satu tim maupun lawan yang melakukan hal-hal toxic seperti chat tidak pantas, pelecehan, dan sebagainya. Melakukan hal di atas sebenarnya masih dapat diterima di ambang batas normal asalkan tidak terlalu eksplisit yang berakibat tersinggungnya antar kedua belah pihak.

Selama ini Mobile Legend, Genshin Impact, dan sebagainya dianggap sebagai game dengan ujaran kebencian tertinggi. Namun game yang disebutkan tersebut rupanya masih lebih baik dibandingkan dengan kelima game yang akan diulas di sini. Game apakah itu?

Valorant Dan DOTA 2 Menjadi Game Dengan Angka Ujaran Kebencian tertinggi

Dilaporkan dari ADL, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada tindakan ujaran kebencian mencatat bahwa Valorant dan DOTA 2 menyumbang angka tertinggi dalam kasus ujaran kebencian serta pelecehan seksual pada pemain dibawah umur dengan masing-masing presentase 80 % dan 71% diikuti dengan Fortnite, Destiny 2, dan PUBG dengan angka berurutan 66 % dan 65 %.

Valorant gets highest harassment
Valorant duduki puncak ujaran kebencian tertinggi ( ADL )

Baca juga: Apex Legend Larang Pemainnya Tulis Andrew Tate Di Chat

Begitupun pada tindakan pelecehan terhadap pemain dengan rentang umur 10 s/d 17 tahun, kedua game di atas menyumbang angka tertinggi. Pelaku umumnya akan merayu pemain kemudian mengirim foto tidak pantas atau berbicara vulgar yang ditujukan pada pemain dibawah umur yang didominasi oleh perempuan. Remaja laki-laki pun juga tidak luput dari tindakan tak senonoh tersebut.

DOTA 2 yang dikenal dengan sesepuhnya para game MOBA ini cukup menarik untuk dibicarakan, pasalnya dalam dua tahun terakhir ini mengalami kenaikan peringkat yang sebelumnya berada di posisi ketiga menjadi yang kedua. Alasan yang memungkinkan adalah komunitasnya yang masih kurang menerima pemain para pemain baru mengingat DOTA 2 didominasi oleh orang-orang dengan skill yang sangat tinggi atau mumpuni.

Apabila pemain baru tersebut melakukan kesalahan sekali saja mereka akan mendapatkan caci maki yang cukup menyakitkan hati, itu mengapa dibandingkan MOBA penerus seperti League of Legends, Arena of Valor, dan Mobile Legend yang masih kurang toleran dengan hal tersebut.

Berefek Begitu Besar Pada Korban Perundungan

Salah satu komunitas game MOBA mengatakan bahwa memiliki mental kuat apabila bermain game tersebut dan hal itu memanglah benar. Bagi pemain yang easy going mungkin tidak berefek begitu besar apabila dihadapkan dengan chat ujaran kebencian yang diterimanya. Apabila pemain memiliki sifat yang sensitif dan mudah tersinggung ini akan memengaruhi kegiatan mereka di dunia nyata.

Blacklist International Akan Terjun Ke Skema Esport DotA 2

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Organisasi esport Mobile Legends asal Filipina, Blacklist International, dilaporkan telah resmi akan membentuk divisi baru untuk skema esport DotA 2. Kabar ini sendiri telah dikonfirmasi langsung oleh sang CEO dan dipastikan akan berpartisipasi dalam liga Dota Pro Circuit (DPC) Asia Tenggara musim berikutnya.

Awal bulan November lalu, Organisasi Esport Mobile Legends papan atas Filipina, Blacklist International, dirumorkan akan membentuk divisi baru untuk skema kompetitif DotA 2. Dan ternyata kabar ini bukanlah sebuah rumor belaka, karena sang CEO, Tryke Gutierrez, telah mengkonfirmasikan bahwa Tier One Entertainment, sudah mendapatkan spot DPC SEA musim berikutnya, yang sebelumnya dimiliki oleh tim RSG.

“Langkah pertama dijamin. Saya ingin mengumumkan secara resmi bahwa Tier One Entertainment kini telah memperoleh slot RSG di Divisi satu musim dpc berikutnya.” Tulis Guiterrez di akun Facebooknya (via Yahoo).

“Langkah selanjutnya, rekrut pemain. Ini sangat tidak nyata tetapi seperti yang saya katakan sebelumnya, jika impian Anda tidak membuat Anda takut, itu tidak cukup besar. Perjalanan kami kembali ke game pertama yang membuat saya jatuh cinta dimulai hari ini.” Imbuhnya.

Baca juga: Dave Bautista Pegulat WWE, Ingin Bermain Film Gears Of War

Blacklist International
Tryke Gutierrez | Organisasi Esport Mobile Legends Asal Filipina

Blacklist International dari Organisasi Esport Mobile Legends Filipina

Blacklist International terkenal sebagai organisasi esport Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) yang sangat sukses, dengan gelar Juara Dunia M3 pada tahun 2021, serta beberapa gelar musim MPL di Filipina.

Sebelum mengonfirmasi akan ikut serta dalam skema kompetitif DotA 2,  Guiterrez selaku CEO juga pernah menyebut bahwa ia ingin “membuat tim redeem PH” untuk divisi DotA 2. Ungkapan tersebut ia tulis dalam sebuah postingan terpisah, pada awal November lalu.

Dengan adanya perombakan roster pasca The International (TI) yang terjadi saat ini, ada sejumlah pemain Filipina yang belum secara resmi menandatangani kontrak dengan tim baru untuk musim DPC berikutnya.

Para pemain tersebut antara lain mantan midlaner Evil Geniuses Abed “Abed” Yusop, mantan offlaner T1 Carlo “Kuku” Palad, mantan carry Fnatic Marc Polo “Raven” Fausto, mantan pemain BOOM Esports Erin “Yopaj” Ferrer, Timothy “Tims” Randrup, dan Andre  “skem” Ong, serta mantan roster Polaris Esports, yaitu John Anthony “Natsumi” Vargas, Mc Nicholson “Lelouch-” Villanueva, Nikko “Force” Bilocura, Marvin “Xavius” Rushton, dan Nico “eyyou” Barcelon.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Jadwal Babak Kualifikasi The International

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Ajang The International ke 11 semakin di depan mata. Babak ini akan memperebutkan slot menuju turnamen bergengsi ini yang akan digelar di Singapura nantinya. Terdapat  enam negara dengan total jumlah tim sebanyak dua belas bertanding selama babak ini berlangsung.

Walaupun yang dikirim hanya berjumlah duabelas saja, masih terdapat kemungkinan bahwa tim lain juga akan ikut bertanding apabila slot tim ditambahkan. Babak kualifikasi ini berlangsung selama lima hari mulai dari tanggal 8 hingga 12 Oktober lusa dengan babak group stage yang berlangsung pada tanggal 8 s.d 9, dan babak playoff untuk menentukan tim yang bakal mendapatkan tiket The International 11 tersebut

Simak jadwal pertandingan berikut daftar tim hingga lokasi menonton di bawah ini,

Jadwal  Lengkap Beserta Hasil Pertandingan

Group Stage A Dan B

Stream A ( 8 Oktober 2022 )

  • Team Secret vs Tempest

Hasil pertandingan: Team Secret berhasil menaklukkan Tempest dengan Skor 2 – 0

  • T1 vs Team Liquid

Hasil Pertandingan: Team Liquid bungkam T1 dengan skor 0 – 2

  • Nouns vs Polaris Esport

Hasil pertandingan: Polaris mampu menumbangkan lawannya dengan skor 0 – 2 telak

  • Xtreme Gaming vs Virtus pro

Hasil pertandingan: Skor seri dengan jumlah 1 – 1

Baca juga:Konami Kembangkan Game Horor Baru

Stream B:

  • Nouns vs Natus Vincere

Hasil: Natus Vincere mengalahkan Nouns dengan skor 0 – 2

  • Polaris Esport vs Natus Vincere

Hasil: skor seri dengan angka 1 – 1

  • Tempest vs Vici Gaming

Hasil: Vici Gaming menang atas Tempest dengan 0 – 2

  • Tempest vs Niatus Vincere

Hasil:  Niatus Vincere menang atas Teempest sebanyak 0 – 2

Stream C:

  • Xtreme Gaming vs Team Liquid

Hasil: skor seri sebanyak 1-1

  • Xtreme Gaming vs Wildcard Gaming

Hasil: Xtreme menang dengan skor 2-0

  • Wildcard Gaming vs Vurtus Pro

Hasil: skor seri dengan 1 – 1

  • Team Liquid vs Infamous

Hasil: skor seri dengan jumlah 1 – 1

Stream D:

  • Virtus Pro vs Infamous

Hasil : Virtus Pro menang dengan skor 2 – 0

  • Vici Gaming vs Team Secret

Hasil : skor seri dengan jumlah 1 – 1

  • T1 vs Infamous

Hasil: skor seri dengan 1 – 1

  • Team Secret vs Nouns

Hasil: skor seri dengan jumlah 1 – 1

Tanggal 9 Oktober

Stream A

  • Team Secret vs Polaris Esport

Hasil: skor seri dengan 1 – 1

  • Vici Gaming vs Natus Vincere

Hasil: skor seri dengan jumlah 1 – 1

  • T1 vs Virtus Pro

Hasil: T1 memenangkan pertandingan dengan skor 1 – 0

  • Vici Gaming vs Polaris Esport

Hasil : Vici Gaming memenangkan pertandingan dengan skor 2 – 0

Stream B

  • T1 vs Extreme Gaming

Hasil Akhir: T1 menang atas Extreme Gaming dengan skor 2 – 0

  • Extreme Gaming vs Infamous

Hasil: Extreme Gaming menang atas Infamous dengan skor 2 – 0

  • Tempest vs Polaris

Hasil : Polaris memenangkan pertandingan atas Tempest dengan skor 0 – 2

  • T1 vs Wildcard Gaming

Hasil: skor seri dengan jumlah 1 – 1

Stream C

  • Vici Gaming vs Nouns

Hasil: Nouns memenangkan pertandingan dengan skor 0 – 2

  • Tempest vs Nouns

Hasil: skor seri dengan jumlah 1 – 1

  • Team Secret vs Natus Vincere

Hasil: Natus Vincere menang atas Team Secret dengan skor 0 – 1

Stream D

  • Wildcard Gaming vs Team Liquid

Hasil : Team Liquid menang atas Wildcard Gaming dengan skor 0 – 2

  • Team Liquid vs Virtus Pro

Hasil : Team Liquid menang atas Virtus Pro dengan skor 2 – 0

  • Infamous vs Wildcard Gaming

Hasil: Infamous menang atas Wildcard dengan  skor 1 – 0

Babak Playoff Kualifikasi Akhir

Dilaksanakan selama tiga hari untuk menentukan tim yang akan bertanding di The International 11 pada tanggal 10 s.d 12 Oktober

Upper Bracket Quarterfinal

Stream A

  • Team Secret vs Xtreme Gaming

Hasil: Team Secret menang atas Xtreme Gaming dengan  skor 2 – 1

  • Team Liquid vs Polaris Esport

Hasil : Team Liquid menang atas Polaris Esport dengan skor 2 – 1

Stream B

  • Natus Vincere vs T1

Hasil : T1 menang atas Naus Vincere Dengan  skor 1 – 2

  • Virtus Pro vs Vici Gaming

Hasil : Virtus Pro menang atas Vici Gaming dengan skor 2 – 1

Babak Lower Bracket 1

Stream A

  • Xtreme Gaming vs Infamous

Hasil: Xtreme Gaming menang atas Infamous dengan skor 2 – 1

  • Polaris Esport vs Wildcard Gaming

Hasil : Wildcard Gaming menang atas Polaris Esport dengan skor 0 – 2

Stream B

  • Natus Vincere vs Tempest

Hasil: Natus Vincere menang atas tempest dengan skor 2 – 0

  • Vici Gaming vs Nouns

Hasil: Vici Gaming menang atas Nouns dengan skor 2 – 0

Babak Upperbracket Semifinal

Rencananya akan digelar pada tanggal 11 Oktober besok. Berikut tim yang bertanding

Stream A

  • T1 vs Team Secret pukul 9 pagi WIB

Stream B

  • Virtus Pro vs Team Liquid pukul 9 pagi WIB

Lower Bracket Round 2

Stream A

  • Natus Vincere vs Xtreme Gaming pukul 12 siang WIB

Stream B

  • Vici Gaming vs Wildcard Gaming pukul 12 siang WIB

Lower Bracket Quarterfinal

Stream A

  • Team Liquid / Virtus Pro, tim lawan akan diumumkan nanti, pukul 3 sore WIB

Stream B

  • T1 / Team Secret, tim lawan akan diumumkan nanti, pukul 3 sore WIB

Untuk babak Upper Bracket final dan Lower Bracket Semifinal yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 besok jadwal lengkapnya  akan diumumkan segera.

Ini Daftar Pemain Yang Bertanding di Kualifikasi The International

Team Liquid The International
Team Liquid, tim asal Eropa Barat yang akan bertanding dalam Last Chance Qualifier | Team Liquid

Terdapat enam Region yang bertanding di ajang tersebut, masing – masing region mengirim dua tim saja

  1. Amerika Utara
  • Nouns
  • Wildcard Gaming
  1. Amerika Selatan
  • Infamous
  • Tempest
  1. Eropa Barat
  • Team Liquid
  • Team Secret
  1. Eropa Timur
  • Niatus Vincere
  • Virtus Pro
  1. Republik Rakyat Tiongkok
  • Vici Gaming
  • Xtreme Gaming
  1. Asia Tenggara
  • Polaris Esport
  • T1

Sistem Pertandingan Pada Babak Kualifikasi  The International 11

Kedua belas tim yang bertanding akan dibagi menjadi dua grup, keempat tim yang menang pertama kali akan memasuki babak selanjutnya yaitu Upper Bracket sementara yang kalah akan dikelompokkan di babak Lower Bracket.

Kemudian di masing-masing Bracket baik Upper maupun Lower, apabila menang pertandingan berhak mendapat slot di The International, skema diatas kurang lebih hampir serupa dengan MPL yang diadakan oleh Moonton.

Dapat Disaksikan Baik Melalui Twitch Maupun Youtube

Kamu bisa menyaksikan mereka melalui livestream di aplikasi Twitch dengan format judul PGL_ Dota2, PGL_DOTAEN2, PGL_DOTAEN3, dan PGL_DOTAEN4 untuk babak Group Stage

Babak Playoff bisa disaksikan di PGL_Dota2 dan PGL_DOTAEN2 dan babak final melalui Channel utama PGL di Twitch. Atau kamu dapat menontonnya melalui Youtubenya PGL apabila kamu tidak memiliki aplikasi Twitch.

Heroes Arise, Apakah Game MOBA Penyempurna yang Telah Ada?

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Heroes Arise adalah gim terbaru dari NetDragon yang baru menjalani uji beta belakangan ini. Uji pre-launching dari Heroes Arise mendapatkan kejutan dari tanggapan warganet. Masing-masing dari warganet telah mencoba gim Heroes Arise memberikan penilaian itu adalah gim plagiat. Tapi apa yang membuat gim Heroes Arise dianggap plagiat?

Heroes Arise memang menjadi gim mobile battleground arena (MOBA) PvP dengan masing-masing tim memiliki 5 player. Pada dasarnya pemilihan komposisi banyaknya player dalam satu tim, hampir sama dengan kebanyakan MOBA yang sudah ada. Akan tetapi, map dari Heroes Arise sangat mirip dengan map yang ada di Mobile Legends. Posisi Lord dan Turtle hanya Berubah penampilan dan pemilihan monster. Tidak hanya itu saja, Heroes Arise juga memiliki monster buff yang tata letaknya sama.

Dari sisi karakter yang digunakan, Heroes Arise menggunakan karakter yang sama dengan Heroes Evolved. Tetapi, itu bukanlah permasalahan dan tidak dianggap sebagai bentuk plagiat. Karena Heroes Evolved dan Heroes Arise adalah satu developer. Sehingga wajar saja warganet melihatnya biasa saja.

Heroes Arise

Namun, bukan berarti warga net mempermasalahkan beberapa karakter yang sangat mirip dengan Mobile Legends. Beberapa hero yang terlihat mirip dalam penggunaan skill dan fungsinya adalah Saber, Tigreal, dan Diggie. Hal ini tentu saja membuat banyak player menyematkan plagiat pada Heroes Arise. Meskipun sebenarnya ada beberapa perbedaan yang menonjol di Heroes Arise dengan Mobile Legends.

Baca juga: Magic Chess, Synergi Nature Spirit Adalah Kunci Mythic

Selain itu, tampilan matchmaking Heroes Arise juga juga terkena komentar miring dari warga net. Mirip dengan Honor of King dan Wild Rift, tentu saja Heroes Arise dianggap menggunakan tampilan-tampilan dari gim tersebut. Jika diperhatikan apa yang dibuat pada Heroes Evolved dan Heroes Arise sangatlah berbeda, seperti disempurnakan.

Tidak hanya itu beberapa gameplay Heroes Arise juga dianggap meniru apa yang dibuat oleh DoTA 2. Hal ini terjadi, ketika monster berbentuk Phoenix (monster yang menempati Turtle) mengeluarkan sebuah item yang disebut rune.

heroes arise

Tampilan Heroes Arise memang sangat menjanjikan dibandingkan beberapa gim MOBA lainnya. Tetapi warga net seperti memilik trust issue terhadap developer, apalagi untuk mereka yang bermain Heroes Evolved. Hal ini dampak dari developer tidak mengurus gim tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah Heroes Arise akan mendapatkan perlakuan yang sama.

Baca juga: Sejarah FIFA dan PES Bersaing dalam Gim Sepakbola

Jika diulas dengan nilai-nilai copyright, tentu saja Heroes Arise mungkin akan mengalami masalah dalam hal itu. Tetapi apa yang dilakukan oleh Heroes Arise seperti menyempurnakan game-game MOBA yang telah ada dan dijadikan dalam 1 game. tetapi pertanyaan berikutnya yang timbul adalah sudah idealkah Heroes Arise?

Nah, tunggu terus informasi terbaru dari Heroes Arise dan jadwal launchingnya hanya di Gamefinity. Kalian dapat membaca informasi terbaru tentang game, review game dan gaming gears. Selain itu, kalian tetap bisa menikmati kemudahan top up in game dan pembelian voucher hanya di Gamefinity.id.