Tag Archives: dota

Bali Major 2023: Jadwal, Format, dan Cara Menonton

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Bali Major 2023 telah menjadi sorotan para pecinta esports di seluruh dunia. Sebagai seri major ketiga dalam DOTA Pro Circuit (DPC), turnamen ini akan diadakan di Bali, Indonesia, menjadikan pulau yang eksotis ini sebagai tuan rumah yang menakjubkan. Mari kita jelajahi jadwal Bali Major, format pertandingan yang akan digunakan, hasil pertandingan yang ditunggu-tunggu, dan cara menonton aksi seru para pemain terbaik dunia.

Baca juga:

Tiket Bali Major Dota 2 Lebih Mahal dari Coldplay?

40 Ribu Cheater Dota 2 Kena Ban Berkat Perangkap Honeypot

Jadwal Bali Major 2023

Pertandingan di Bali Major akan terbagi menjadi dua tahap utama, yaitu Group Stage (Tahap Grup) dan Playoff (Tahap Penyisihan). Catat tanggal-tanggal berikut untuk tidak ketinggalan momen penting dalam turnamen ini:

  • Group Stage: 29 Juni – 3 Juli 2023
  • Playoff: 5 Juli – 9 Juli 2023

Format Pertandingan

Team Bali Major 2023
Team Bali Major 2023 (Foto: Bali Major)

Bali Major menggunakan format yang kompetitif untuk memastikan ketegangan dan ketatnya persaingan antara tim-tim terbaik DOTA 2. Berikut adalah format yang digunakan dalam turnamen ini:

  • Group Stage: Sebanyak 18 tim akan dibagi menjadi dua grup. Mereka akan bermain dalam pertandingan best of two (BO2) series dengan format single round-robin. Setiap tim akan melawan semua tim lain dalam grupnya. Setelah pertandingan ini selesai, empat tim teratas dari setiap grup akan maju ke Upper Bracket di babak Playoff. Sementara itu, tim lainnya akan berjuang di Lower Bracket.
  • Playoff: Babak playoff akan menjadi panggung di mana pertarungan ketat dan intensitas meningkat. Tim-tim yang berhasil melaju ke babak playoff akan bertarung dalam format single elimination (pembuangan langsung), di mana mereka harus memenangkan pertandingan untuk terus maju. Tim-tim terbaik akan saling berhadapan untuk memperebutkan gelar Bali Major.

Cara Menonton

Ada beberapa cara bagi Anda untuk menonton Bali Major dan menyaksikan aksi para pemain terbaik di dunia DOTA 2. Kamu bisa menonton Bali Major 2023 di kanal YouTube IO Esports dan Epulze Gaming. Selain itu kamu juga bisa menonton di Twitch Epulze Gaming.

Jika kamu ingin menyaksikan pertandingan dengan pengalaman luar biasa, kamu bisa langsung cuss ke Bali di AYANA Estate.

Baca juga:

Bali Major 2023 menjanjikan persaingan sengit, permainan spektakuler, dan momen yang tak terlupakan dalam industri esports. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi saksi perjalanan para tim terbaik dunia dalam turnamen ini yang penuh gengsi.

Saksikan langsung atau melalui platform online, dan nikmati sorotan dari Bali, pulau yang menakjubkan, yang telah menjadi panggung bagi pertunjukan esports yang luar biasa.

Demikian pembahasan Bali Major 2023: Jadwal, Format, dan Cara Menonton. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Tiket Bali Major Dota 2 Lebih Mahal dari Coldplay?

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Bali Major Dota 2 telah mencuri perhatian para penggemar dengan cepat. Meskipun antusiasme tinggi, harga tiket yang mahal dan kontroversi seputar acara ini telah memicu perdebatan di antara komunitas gamer.

Permintaan Tinggi, Bali Major Tak Memadai?

Tiket Bali Major
Tiket Bali Major (Foto: Bali Major)

Pada tanggal 24 Mei, tiket Bali Major Dota 2 mulai dijual dan langsung terjual habis hanya dalam waktu beberapa jam. Ini menunjukkan tingginya antusiasme para penggemar untuk menyaksikan acara ini secara langsung. Namun, ketersediaan tiket yang terbatas dan harga yang sangat tinggi telah mengecewakan sebagian besar penggemar di Indonesia. Harga tiket yang dibanderol mulai dari 5,8 juta hingga 13,3 juta rupiah untuk tiga hari acara. Hal tersebut tentunya menjadi perdebatan utama di kalangan komunitas Dota 2.

Sejumlah kontroversi muncul seiring dengan penjualan tiket Bali Major. Salah satunya adalah pemilihan venue yang memiliki kapasitas terbatas, hanya dapat menampung sekitar 1000 orang. Hal ini membuat banyak penggemar merasa bahwa turnamen ini “menutup diri” dari partisipasi penggemar lokal.

Selain itu, beberapa penggemar juga mencurigai adanya calo tiket yang mempengaruhi ketersediaan tiket yang terbatas. Keluhan lainnya mencakup keterbatasan opsi pembayaran, dengan hanya menerima kartu kredit dan PayPal, serta kekurangan sponsor untuk menopang acara ini.

Baca juga:

Nonton Dota 2 atau Konser Coldplay?

Dalam perbandingan yang menarik, ada yang mencatat bahwa harga tiket Bali Major Dota 2 lebih mahal daripada tiket konser musik ternama, seperti Coldplay. Meskipun secara angka tiket Coldplay lebih mahal, perlu dipertimbangkan bahwa Bali Major berlangsung selama tiga hari, sementara konser Coldplay hanya berlangsung dalam satu hari. Selain itu, biaya tambahan seperti transportasi, akomodasi, dan kebutuhan lainnya juga perlu diperhitungkan bagi para penggemar yang tinggal di luar Bali.

Meskipun kontroversi dan keluhan yang muncul, tidak dapat disangkal bahwa Bali Major tetap menarik perhatian penggemar Dota 2 di Indonesia. Pengalaman langsung menyaksikan turnamen besar seperti ini, terutama dengan adanya tim-tim terbaik dari seluruh dunia, memberikan nilai dan kegembiraan tersendiri bagi penggemar setia. Meskipun harga tiket dan biaya tambahan bisa menjadi kendala bagi sebagian orang, antusiasme tinggi untuk acara ini mencerminkan betapa besarnya komunitas Dota 2 di Indonesia.

Bali Major Dota 2 telah menghadirkan fenomena menarik dengan tingginya antusiasme penggemar, tetapi juga menuai kontroversi akibat harga tiket yang mahal dan beberapa keputusan kontroversial terkait penyelenggaraan acara.

Sementara ada kekecewaan dan keluhan dari sebagian penggemar, banyak juga yang melihat nilai dan pengalaman unik yang ditawarkan oleh Bali Major.

Kalo gaji masih UMR, pikir-pikir dulu deh buat ke Bali Major…
apalagi beli tiket Coldplay lewat calo! 😁

Demikian pembahasan Kehabisan Tiket Coldplay? Ke Bali Major Aja! Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Resmi! The International Kembali Digelar di Seattle!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Turnamen Dota 2 terbesar, The International, akhirnya resmi kembali ke Seattle tahun ini. Terakhir kali turnamen Dota 2 yang paling prestigius itu digelar di kota asal Valve itu pada tahun 2017. Kali ini, Climate Pledge Arena (sebelumnya KeyArena) sekali lagi menjadi venue turnamen dan akan menarik jumlah penonton terbesar sepanjang masa.

The International menjadi salah satu event esports terpenting hingga saat ini. Prize pool-nya dapat dikatakan sangat besar, yaitu mulai dari US$1,6 juta. Jumlah tersebut dapat bertambah berdasarkan pembelian battle pass di Dota 2.

Jadwal The International 2023

Valve sudah mengumumkan jadwal The International tahun ini melalui laman resminya. Kompetisi itu akan dimulai dengan The Road to The International, yaitu group stage dan playoff. Group stage sendiri akan dimulai Sabtu, 14 Oktober 2023. Setelah group stage berakhir, playoff akan dimulai. Pihak Valve akan menjelaskan detail lebih lanjut tentang kedua babak ini dalam waktu dekat.

Event utamanya, The International, akan berlangsung selama tiga hari, yaitu 27-29 Oktober 2023. Event ini akan menjadi momen di mana semua tim Dota 2 terbaik memperebutkan gelar Aegis of Champions.

The International 2023 Climate Pledge Arena
Climate Pledge Arena disebut sebagai venue terbesar sepanjang sejarah The International

Valve menyebut Climate Pledge Arena, tuan rumah The International 2023, akan menjadi venue terbesar sepanjang sejarah turnamen. Kapasitas tempat duduk di venue itu dapat mencapai 18 ribu, menjadikannya lebih besar daripada semua venue sebelumnya.

Baca juga:

New Frontier Jadi Pemicu Hype?

The International bukan hanya menjadi salah satu turnamen esports terbesar tahun ini, tetapi juga paling dinantikan penggemar. Setiap tahunnya, terdapat berbagai aksi dari setiap tim yang tidak dapat diprediksi. Pemenangnya juga ikut tidak dapat tertebak.

The International 2023 Dota New Frontiers
Update New Frontiers di Dota 2 disebut menaikkan hype The International 2023

Terdapat satu lagi yang menjadi pemicu TI 2023 benar-benar hype, yaitu update New Frontier seperti yang disebut IGN. Patch tersebut merombak total Dota 2, terdapat perubahan interface, tipe hero, dan perubahan balance signifikan. Yang terpenting, ukuran battlefield di Dota meningkat 40 persen berkat update tersebut.

Sebelumnya, TI 2021 memiliki prize pool sebesar US$40 juta. Pada tahun 2022, prize pool ini justru berkurang menjadi US$18,9 juta. Bisa saja, The International 2023 memiliki total prize pool lebih besar atau lebih kecil dari tahun lalu. Itu semua bergantung dari pembelian battle pass untuk tahun ini.

The International akan digelar pada 27-29 Oktober 2023 di Climate Pledge Arena, Seattle. Valve akan mengumumkan penjualan tiket dan informasi tentang The Road to The International dalam waktu dekat.

40 Ribu Cheater Dota 2 Kena Ban Berkat Perangkap Honeypot

GAMEFINITY.ID, Bandung– Valve mengumumkan mereka telah melakukan ban terhadap 40 ribu cheater di Dota 2 pada Selasa lalu. Pengumuman ini menyusul penerapan patch terbaru berhasil menangkap para cheater yang menggunakan software pihak ketiga berkat perangkap honeypot.

Pihak Valve menjelaskan detail ini lebih lanjut di laman resminya, Mereka mengaku mengatasi masalah cheating menjadi prioritas utamanya. Tidak cukup sampai di situ, pihaknya ternyata melakukan langkah selanjutnya untuk menyingkirkan pemain yang berbuat curang.

Cara Kerja Perangkap Honeypot di Dota 2 Menangkap Para Cheater

Dota 2 honeypot
Valve berhasil melakukan ban 40 ribu cheater berkat perangkap honeypot

Valve merilis patch terbaru Dota 2 segera setelah mereka mengetahui metode cheat yang dipergunakan para cheater. Mereka menjelaskan patch tersebut membuat sebuah honeypot, sebuah bagian dari data dari game client yang tidak akan terbaca saat gameplay normal. Namun, data tersebut hanya akan terbaca oleh para cheater.

Setiap akun yang mengakses sebuah “area rahasia” dari perangkap honeypot berhasil terkena ban. Totalnya, sebanyak 40 ribu yang telah terkena bagian tersebut. Ini membuat mereka sangat percaya diri bahwa setiap ban yang diterapkan benar-benar layak.

Baca juga: Venue The International Ke-12 Tersebar Karena Ulah Fandom

Valve: Cheater Tidak Akan Pernah Diterima

Mereka mengakui banyaknya jumlah para cheater kena ban menjadi bagian terbaru dari kampanye anti-cheat. Valve sangat ingin menjadikan momen ini sangat terlihat. Pasalnya, pertarungan melawan cheater dan pengembang cheat biasanya berada di balik layar.

“Jika kamu menjalankan aplikasi apapun yang membaca data dari client Dota saat bermain, akunmu akan kena ban secara permanen. Ini termasuk para pemain profesional, yang juga akan dilarang berpartisipasi di semua event kompetitif Valve,” ungkap tim pengembang.

Tidak jauh berbeda dari game lain, setiap client cheating pihak ketiga memudahkan pemain melihat informasi yang normalnya tidak ada di dalam game, membuat mereka mendapat keuntungan secara tidak adil.

Ini berarti Valve sama sekali tidak akan menerima para cheater di Dota 2. Pihaknya memastikan setiap kemenangan dapat diraih menggunakan skill dan ketekunan. Mereka akan melanjutkan mendeteksi dan membasmi para cheater demi membuat permainan aman dan nyaman.

Mantan Pengembang Dota Allstars Umumkan Judul Game MOBA Baru

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Mantan pengembang DotA Allstars dan League of Legends, Guinsoo, mengumumkan proyek game MOBA baru. Melalui akun Twitter miliknya, ia menyebut bahwa game akan menjadi sebuah game “fast-paced action MOBA”.

Guinsoo adalah sosok yang pernah menjadi pusat perkembangan besar di dunia MOBA. Dia adalah pencipta asli DotA Allstars, mod Warcraft III: The Frozen Throne yang sangat populer, dan akhirnya tumbuh menjadi permainan dengan genre sendiri, serta menjadi dasar untuk game Dota 2.

Dan kali ini, Guinsoo dilaporkan telah kembali ke industri game MOBA, dengan proyek game baru bernama “FANGS”, yang dikembangkan oleh studio game Hidden Leaf Games. Sebuah studio game baru yang dipimpin oleh para pengembang veteran, yang telah mengerjakan beberapa judul game multiplayer besar. Seperti League of Legends, VALORANT, PlayerUnknown’s Battlegrounds, DotA Allstars, TeamFight Tactics, dan masih banyak lagi.

“Akhirnya akun twitterku kembali!  Saya bersenang-senang mengerjakan @PlayFANGS, MOBA aksi serba cepat.  Beri kami pengikut untuk bergabung dalam pengujian.  Kami akan senang mendengar tanggapan Anda :)” Tulis Guinsoo di akun Twitter miliknya. (@GuinsooDev)

Pada awalnya, FANGS direncanakan untuk menjadi game MOBA 3v3, dengan total penggalangan dana yang mencapai US$3,2 juta pada tahun 2021. Namun pada akhirnya, FANGS diubah menjadi sebuah game 4v4, dengan putaran berbasis sesi di arena, playable characters yang beragam, dan permainan real-time strategis.

Meski tampak seperti kebanyakan game MOBA akhir-akhir ini, Hidden Leaf Games memiliki tujuan untuk memecahkan beberapa masalah utama yang dirasa mengganggu dalam genre ini. Mulai dari waktu matchmaking dan sesi bermain yang lama, kurangnya permainan cross-platform, dan sedikit insentif untuk bermain bersama teman.

Baca juga: Aloy Versi Wayang Kulit Di Malaysia, Kolaborasi Seniman Lokal

game buatan player DOTA
FANGS | Mantan Pengembang Dota Allstars dan League of Legends

Mantan Pengembang Dota Allstars dan League of Legends

Guinsoo merupakan salah seorang modder sekaligus pengembang video game, yang telah kontribusi besar dalam genre game MOBA. Ia adalah pencetus formula “resep” dalam game DotA, sebuah fitur yang memungkinkan pemain untuk menggabungkan item-item kecil, dan diubah menjadi item baru yang lebih kuat. Guinsoo juga dikenal sebagai pencipta karakter bos Roshan, yang diberi nama sesuai dengan nama bola bowling miliknya.

Pada tahun 2005, Guinsoo menyerahkan pengembangan DotA Allstars ke IceFrog, yang kemudian membuat versi mod DotA yang paling ikonik dan menjadi pengembang utama untuk Dota 2.

Guinsoo sendiri memilih untuk menjadi salah satu pengembang utama di Riot Games untuk League of Legends, dan berkontribusi pada desain game dari 27 Champions, termasuk Ashe, Evelynn, Master Yi, Nunu & Willump, Soraka, Teemo, Tryndamere, Twisted Fate, dan Warwick.

Dia juga pencipta item dengan namanya, Rageblade Guinsoo, yang masih ada di LoL dan Wild Rift.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Blizzard Hentikan Konten Baru Heroes of the Storm

GAMEFINITY.ID, Bandung – Satu lagi kabar buruk muncul dari Blizzard Entertainment!. Blizzard baru-baru ini mengumumkan mereka akan menghentikan pengembangan konten baru untuk Heroes of the Storm, game MOBA besutannya. Ironisnya, Heroes of the Storm telah memasuki hari jadinya ke-7 pada Juni lalu. Namun, Blizzard telah memastikan server akan tetap operasional.

Mengenal Heroes of the Storm, Game MOBA Besutan Blizzard Entertainment

Heroes of the Storm
Heroes of the Storm tampilkan hero dari berbagai franchise besutan Blizzard

Heroes of the Storm merupakan game MOBA besutan Blizzard Entertainment yang resmi rilis pada 2 Juni 2015. Game tersebut menghadirkan berbagai karakter dari franchise game besutan Blizzard seperti Warcraft, Starcraft, Diablo, dan Overwatch.

Heroes of the Storm dikatakan terinsprasi dari Defense of the Ancients atau DOTA, sebuah mod yang dibuat untuk Warcraft III. Namun, saat Valve mengakuisisi hak intelektual DOTA dan akan membuat Dota 2, Blizzard sempat menentangnya. Pada Mei 2012, Valve berhasil mendapat hak komersial untuk DOTA, sementara Blizzard tetap dapat menggunakan nama DOTA secara nonkomersial. Alhasil, Blizzard terpaksa mengganti judul game yang sedang dibesutnya dari Blizzard DOTA menjadi Blizzard All-Stars. Blizzard All-Stars kemudian berganti judul menjadi Heroes of the Storm.

Sayangnya, Heroes of the Storm kalah bersaing dengan game MOBA terkenal Dota 2 dan League of Legends, mulai dari game-nya sendiri hingga kompetisi esports.

Baca juga: Game Heroes Of Newerth Resmi Dimatikan

Pengembangan Konten Baru Dihentikan, Hanya Fokus Pada Maintenance Mode

Heroes of the Storm gameplay
Gameplay Heroes of the Storm

Blizzard akhirnya mengumumkan pada 8 Juli 2022 bahwa mereka resmi menghentikan pengembangan konten baru Heroes of the Storm. Dalam laman resminya, mereka juga menyatakan akan terus memberikan dukungan dengan merilis patch berupa bug fixes dan balancing. Pihak Blizzard juga berterima kasih pada seluruh pemain dan akan memastikan mereka masih dapat bermain.

Penghentian konten baru di Heroes of the Storm menyusul nasib Starcraft dan Starcraft II. Akan tetapi, Blizzard menyatakan in-game shop tetap beroperasi. Kabar baiknya lagi, Blizzard masih berbesar hati dengan membagikan Epic Arcane Lizard yang rare pada patch selanjutnya.

Sebenarnya kabar ini tidak mengejutkan pemainnya, mengingat berbagai kabar buruk telah melanda game MOBA besutan Blizzard itu. Kompetisi esports-nya dibatalkan dan pengembangan mulai dikurangi pada 2018. Hero terakhir, Hogger, ditambahkan dalam game pada Desember 2020. Sejak saat itu, tidak ada lagi penambahan konten baru.

Dengan kabar seperti ini, apakah pemain akan terus bermain Heroes of the Storm atau justru merindukannya?

Untuk berita terbaru dari game Activision Blizzard lainnya, pastikan pantau terus di Gamefinity.