Tag Archives: dota

Sejarah Kompetisi Game, dari Lokalan yang Sekarang Milyaran

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Saat ini, kompetisi game menjadi sebuah hal yang sering yang kita temui. Mulai dari kompetisi tingkat internasional seperti The International dan World League of Legends yang berhadiah milyaran rupiah. Hingga kompetisi Mobile Legend yang diadakan OSIS sekolah pada acara class meet.

Kompetisi Game Pertama | Wikipedia
Game yang Digunakan dalam Kompetisi Game Pertama | Wikipedia

Perkembangan turnamen dalam industri yang berkembang ini tentu saja menarik perhatian. Ditonton oleh jutaan orang dengan nilai investasi yang juga tidak kalah besar. Namun, bagaimana sejarah dari kompetisi game itu sendiri? Bagaimanakah sejarah esport dapat terbentuk.

Masa Awal Kompetisi Game

Kompetisi game pertama kali diselenggarakan oleh salah satu universitas terbaik di dunia, Stanford University, pada tahun 1972. Game yang dipertandingkan pada saat itu ialah Space War.

Turnamen kecil tersebut diselenggarakan dengan sistem five player free-for-all. Hadiah utama dari turnamen tersebut adalah satu tahun langganan gratis untuk majalah Rolling Stone. Bruce Baumgart menjadi pemenang kompetisi game pertama tersebut, sementara Tovar dan Robert E. Mass menjadi pemenang kategori tim.

Pada 1974, ketika sedang maraknya game arkade di Jepang, Sega mengambil kesempatan pada masa itu. Mereka menyelenggarakan turnamen berbagai game arkade di 300 lokasi berbeda di Jepang.

Nantinya, 16 pemain terbaik akan maju ke babak grand final. Hadiahnya pun juga tergolong masih sederhana, yaitu TV tabung, kaset tape, dan radio transistor.

Maju ke era 1980-an menjadi puncak dari kompetisi game arkade. Space Invader merupakan game yang terkenal menjadi sebuah ladang kompetisi pada saat itu. Tujuannya pun cukup simpel, yaitu untuk mencapai high score tertinggi dari yang lainnya.

Beberapa game lainnya juga mengusung konsep yang sama, yaitu menghasilkan skor tertinggi. Kompetisi lain seperti pada game Track & Field yang diselenggarakan Konami pada 1984, bahkan memiliki jutaan peserta di Jepang dan Amerika Serikat. Hal tersebut menjadi rekor dunia untuk kompetisi game dengan partisipan terbanyak hingga tahun 2016.

Baca Juga: Diablo Immortal Ditunda Lagi di Asia-Pasifik

Kompetisi Game pada Masa Game Online

Masa 1990-an menjadi akhir dari kompetisi game arkade dan mulai beralihnya menjadi berbasis online seperti yang kita ketahui sekarang. Game pertama yang menjadi game esport berbasis internet adalah Netrek yang mendukung cross-platform play.

Sistem dari sebuah game pun juga berganti. Sebelumnya, game menentukan pemenang lewat konsep skor tertinggi. Namun, pada tahun 1991, kompetisi dari game Street Fighter II merubah konsep tersebut dengan konsep baru, yaitu “adu mekanik”.

Pemain akan melawan pemain lainnya untuk menjadi yang terbaik. Konsep permainan tersebut masih digunakan hingga saat ini.

Maraknya game fighting seperti Street Fighter dan Marvel vs Capcom pada tahun ’90-an menjadi salah satu pondasi diadakannya Evolution Championship Series atau Evo pada 1996. Evo sendiri masih berjalan hingga saat ini dengan berbagai game fighting yang dipertandingkan.

Pada akhir ’90-an banyak game kompetitif baru mulai bermunculan. Mulai dari Doom dengan mode deathmatch, Starcraft, Warcraft, Quake, dan yang terkenal hingga saat ini, Counter Strike.

Era eSports

Memasuki era modern di tahun 2000-an eSport mulai dikenal sebagai salah satu cabang olahraga. Rusia dan Cina menjadi duan negara pertama yang mengakui eSport sebagai sebuah cabang olahraga pada tahun 2001 dan 2004.

Mulai dari sinilah perkembangan eSport menjadi pesat. Pada era 2000-an, game eSport ternama mulai dikenal hingga saat ini. Mulai dari DOTA yang dulunya mod untuk Warcraft III menjadi DOTA 2 sebuah game yang punya prizepool besar.

Setelah itu pada waktu itu sering diadakan kompetisi Counter Strike 1.6 dan Source. Saat ini, tim dari kedua game tersebut disatukan untuk bersaing pada game Counter Strike Global Offensive.

Tahun 2010-an menandakan eSport yang berada dalam masa terkenalnya hingga saat ini. Mulai dari berkembangnya platform streaming yang menayangkan turnamen eSport seperti Twitch dan Youtube. Hingga berbagai lembaga dan fasilitas resmi yang mendukung berjalannya kegiatan eSport.

Penutup

eSport sendiri juga berkembang layaknya yang lain. Mulai dari kecil hinga menjadi sebuah hal yang punya nilai investasi milyaran. Layaknya industri game, industri eSport hingga kini masih berkembang dan akan terus tumbuh sebagai salah satu kompetisi paling terkenal di dunia terlepas dari game apa yang dimainkan.

Baca Juga: Twilight Jadi Server Gabungan Luneska dan Morai di Perfect World II Indonesia

Anime DOTA: Dragons Blood Rilis Trailer Perdana di Netflix

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Netflix akan segera menghadirkan serial anime original terbaru DOTA: Dragons Blood yang dibuat berdasarkan franchise video game populer DOTA 2 dari Valve. Anime tersebut digarap oleh studio studio MIR yang diproduseri oleh Ashley Edward Miller, yang sempat mengarap X-Men: The First Class, Thor and Black Sails.

Sementara studio MIR diketahui telah menggarap beberapa judul serial populer, seperti Avatar: The Legend of Korra dan Voltron: Legendary Defender. Nantinya serial ini akan memiliki delapan episode dan akan tayang secara global pada tanggal 25 Maret 2021.

DOTA: Dragons Blood

Menjelang penayangannya, Dota: Dragon’s Blood mengeluarkan trailer perdana yang memperlihatkan kisah sang Ksatria Naga ternama Davion yang mengabdikan dirinya untuk memusnahkan The Scourge dari muka bumi. Setelah bertemu dengan ras kuno Eldwurm yang kuat serta Putri Mirana yang memiliki misi rahasianya sendiri, Davion menjadi terlibat dalam sebuah petualangan luar biasa yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Dalam trailer berdurasi 2 menit 33 detik ini, kita juga bisa melihat sekilas sosok Selemene, sang Dewi Bulan dengan sisi yang tidak diketahui sebelumnya, serta berbagai pertempuran yang seru dalam mengungkap kebenaran yang tersembunyi.

Baca juga: 

Serial fantasi ini disebut-sebut akan menjelajahi semesta Dota dengan cara yang berbeda. Selain trailer, Netflix juga merilis poster keempat karakter, Davion, Mirana, Luna dan Invoker, yang ketika disatukan akan memperlihatkan kode QR di tengah-tengah untuk bisa mengakses poster Terrorblade.

Selain itu, ada juga subplot yang melibatkan karakter-karakter lain dari Dota 2, seperti Invoker dan Terrorblade. Mereka memiliki peran kunci dalam cerita dan membawa elemen fantasi dan pertempuran epik ke dalam alur cerita.

“Dota: Dragon’s Blood” menampilkan grafik animasi yang indah dan aksi yang intens, serta menggambarkan dunia Dota dengan baik. Serial ini menyajikan kombinasi petualangan, magis, dan pertempuran yang mengesankan, sambil membawa pemirsa lebih dalam ke dalam lore yang kaya dari Dota 2.

Ringkasannya, “Dota: Dragon’s Blood” adalah serial animasi yang mengikuti petualangan Davion, seorang ksatria, dan Mirana, seorang dewi, dalam pertempuran antara dewa dan iblis. Serial ini menawarkan aksi epik dan menggambarkan dunia Dota dengan grafik animasi yang indah.