Tag Archives: Esport

Valorant Champions 2023: TenZ Sentinel Prediksi Fnatic Juara

GAMEFINITY.ID, Bandung Valorant Champions 2023 saat ini sedang memasuki playoff eliminasi ganda setelah akhir dari group stage. Delapan tim yang tersisa sudah terkenal dominan dan ingin menjadi juara. TenZ, anggota Sentinels, telah memperkirakan Fnatic akan keluar sebagai juara.

TenZ Perkirakan Fnatic Akan Menjadi Juara Valorant Champions

Valorant Champions 2023 Fnatic predicted to win 2

Dalam stream-nya pada 16 Agustus lalu, TenZ memberi tanggapan tentang pertandingan antara Fnatic dan LOUD. Pertandingan tersebut menjadi salah satu yang paling dinanti pada ronde pertama knockout stage Valorant Champions 2023.

Fnatic sebelumnya memenangkan VCT LOCK//IN dan VCT Tokyo, menjadikannya tim pertama yang memenangkan dua turnamen Valorant internasional berturut-turut. LOUD sendiri merupakan juara Valorant Champions tahun lalu. Tidak heran banyak pihak menilai pertandingan tersebut sangat dinantikan.

“Kurasa Fnatic jadi tim favorit untuk menang dan juga favorit untuk memenangkan seluruh turnamen. Kurasa ada potensi untuk kekecewaan, tapi ada peluangnya. Juga ada peluang besar Fnatic akan memborong semua turnamen tahun ini,” kata TenZ.

LOUD berakhir menang pertandingan melawan Fnatic dengan skor 2-0, menempatkannya ke Upper Bracket. Fnatic justru masuk Lower Bracket.

Sementara itu, pada pertandingan Lower Bracket Round 1, Fnatic berhasil mengalahkan FUT Esports dengan skor 2-0 pada 18 Agustus 2023.

Fnatic Jadi Tim yang Diunggulkan Jadi Juara

Tentu bukan tanpa alasan Fnatic disebut-sebut menjadi juara. Tidak hanya memenangkan VCT LOCK//IN dan VCT Tokyo, tim asal Inggris juga meraih prestasi dengan 21 kemenangan berturut-turut sejak Oktober tahun lalu hingga final VCT EMEA. Saat itulah mereka harus takhluk di tangan Team Liquid.

Baca juga:

Selama Valorant Champions 2023 berlangsung, mereka berhasil mengalahkan Zeta Division dan Bilibili Gaming di Group Stage. Fnatic dan Bilibili Gaming menjadi dua grup yang lolos ke delapan besar dari Grup C.

LOUD, juara bertahan Valorant Champions, tetap bertekad untuk membukukan prestasi membanggakan sekaligus menjadi tantangan kuat bagi Fnatic. Tim asal Brazil itu berada di Grup D berisi ketiga tim tangguh lain, Team Liquid, DRX, dan Natus Vincere. Meski sempat kalah dari DRX, LOUD berhasil merebut tiket menuju delapan besar dari Team Liquid dan Natus Vencere.

Tampaknya beberapa pertandingan Valorant Champions 2023 mendatang akan semakin seru untuk dinantikan.

Belum Rilis, Starfield Sudah Dapat Ancaman Review Bomb?!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Hanya tinggal beberapa minggu sebelum perilisan Starfield, game sci-fi RPG besutan Bethesda Game Studios. Tidak heran penggemar sudah menanti-nantikan game yang sudah disebut menjadi game terbesar bagi Xbox dan Bethesda tahun ini. Di balik hype besar tersebut, ternyata ada ancaman dari pihak yang berencana untuk me-review bomb!

Rencana untuk Me-Review Bomb Starfield Terungkap!

Benar, tren rencana untuk melakukan review bomb pada Starfield telah terlihat di media sosial seperti Twitter. Contoh terkenalnya berasal dari akun @XbotTears360 yang berencana untuk membuat banyak akun palsu untuk memberi review negatif di Metacritic.

Alasan utama di balik rencana tersebut tidak lain adalah platform-nya. Starfield akan rilis eksklusif di PC dan Xbox Series X|S. Eksklusivitas di kedua platform itu memicu amarah penggemar PlayStation.

Tentunya, tidak sedikit yang menyatakan setuju dengan rencananya itu. Mereka bertekad untuk meghujat game sci-fi besutan Bethesda itu. Salah satu balasan dari tweet tersebut menunjukkan ingin membalas dendam terhadap review bombing game eksklusif PlayStation.

Namun, ada pula yang menyatakan keberatan. Contohnya berasal dari akun @NikoMueller. Ia meminta Metacritic agar menjatuhkan tindakan pada oknum yang akan menurunkan skor sebuah game secara masif dengan cara tidak bertanggung jawab.

Banyak juga yang mengatakan mentalitas perang konsol antara PlayStation dan Xbox menjadi alasan utama di balik rencana tersebut. Tidak sedikit pula yang meminta untuk meninggalkan mentalitas tersebut dan menilai setiap platform memiliki keunggulan masing-masing.

Review Bomb Sering Sekali Terjadi

Starfield bukan satu-satunya game yang mendapat hujatan atau review bomb dari pihak tidak bertanggung jawab. Sering sekali, tindakan seperti ini mengurangi kredibilitas review dari pengguna. Pasalnya, review dari user bisa saja berdampak pada game yang tengah menarik calon pemain.

Beberapa game yang mendapat sambutan hangat seperti Horizon: Forbidden West dan The Last of Us Part II dari PlayStation saja pernah mendapat review bomb. Bahkan, game yang benar-benar disambut kritik negatif dari kritikus seperti Redfall juga mendapat hal seperti ini.

Baca juga:

Starfield review bomb campaign

Pada akhirnya, Starfield bisa memukau kritikus dan penggemar jika hasil akhirnya sesuai harapan, mulai dari inovasi, gameplay, dan naratif. Pasalnya, game besutan Bethesda itu sudah dipromosikan besar-besaran hingga mendapat showcase tersendiri selama Xbox Games Showcase 2023. Terlebih, game sci-fi RPG itu memiliki ambisi yang sangat tinggi sebagai IP terbaru milik Bethesda Game Studios.

Starfield akan rilis di PC dan Xbox Series X|S pada 6 September 2023.

Alter Ego vs Bigetron Alpha: Sampai Lelah, Sampai Menang!

GAMEFINNITY.ID, Jakarta – Di tengah sorak sorai penonton, panggung MPL ID S12 menjadi medan perang bagi pertarungan mendebarkan antara Alter Ego (AE) dan Bigetron Alpha (BTR). Dalam pertemuan yang memancarkan semangat serta ketegangan, kedua tim saling berhadapan untuk membuktikan siapa yang layak mengibarkan bendera kemenangan.

Baca juga:

Lelah dalam Ketegangan: Kehadiran yang Mengejutkan

Udil Alter Ego
Udil Alter Ego

MPL ID S12 menyuguhkan duel dahsyat antara Alter Ego dan Bigetron Alpha. Namun, sisa-sisa kelelahan mulai terlihat di wajah para pemain. AE merasakan dampak dari jadwal padat di week 4 dan 5, sedangkan BTR terasa lelah akibat fokus yang terbagi-bagi oleh banyak pertandingan.

Pai Alter Ego menyampaikan keluhannya terkait dirinya yang kelelahan di Regular Season MPL ID S12. “Kalau waktu istirahat sudah pasti kurang sih. Itu sih paling kendala utamanya kenapa di minggu ini kita kurang konsisten dibanding minggu sebelumnya,” ujar Pai.

Bukan Alter Ego Jika Tak Agresif

Kedua tim memasuki pertandingan pertama dengan determinasi yang tak terbendung. AE mengambil risiko dengan menggunakan Pai (Dyroth), Celiboy (Fanny), Udil (Yve), Rasy (Khufra), dan Nino (Beatrix). Sedangkan BTR memilih Super Saken (Claude), Super Xorizo (Uranus), Super Kyy (Valentina), Super Kenn (Lancelot), dan Super Vynn (Kaja).

Pertandingan penuh intensitas dimenangkan oleh AE dengan kill 23-10, dengan Nino menjadi pemain kunci dalam aksi berani. Nino membawa timnya menuju kemenangan dalam 19 menit.

Bigetron Alpha Tak Tinggal Diam

Bigetron Alpha
Bigetron Alpha

Dalam pertandingan kedua, AE dan BTR kembali menampilkan formasi hero yang menarik. AE tampil dengan Gloo, Fanny, Yve, Khufra, dan Claude, sementara BTR memilih Irithel, Grock, Valentina, Joy, dan Akai. Pertandingan kedua ini dimenangkan oleh BTR dengan kill 17-6. Super Kenn menjadi pemain kunci dalam strategi yang lebih sabar dan penggunaan hero yang efektif.

Alter Ego dan Bigetron Alpha Sudah Kelelahan

Pada pertandingan penentuan, ketegangan semakin memuncak. Pada pertandingan ketiga ini, kedua tim menunjukkan performa maksimal. AE memilih Dyroth, Fredrinn, Valentina, Novaria, dan Beatrix, sementara BTR memilih Harith, Uranus, Angela, Aulus, dan Edith. Pertandingan ketiga ini menjadi klimaks dari pertarungan epik, dengan AE berhasil memenangkan pertempuran sengit dengan kil 25-19 dalam waktu 29 menit.

Baca juga:

Para pemain AE menyuarakan perasaan kelelahan akibat jadwal yang padat, namun mereka tetap menyatu dan fokus. Udil mengakui tantangan di depan mata, namun tetap yakin pada usaha mereka. “Gua masih belum bisa bilang 100% (yakin), tapi harusnya 70. Ada beberapa faktornya gak bisa disebutin di sini juga, tapi kalo dibilang yakin, yakin sih,” ucap Udil di Press Room MPL ID S12.

Pertandingan Alter Ego melawan Bigetron Alpha bukan sekadar permainan. Ini adalah perjalanan emosi, ketekunan, dan dedikasi yang tak tergoyahkan. Meskipun lelah, kedua tim bermain dengan gairah dan profesionalisme yang luar biasa.

Akhirnya, kemenangan 2-1 diraih oleh Alter Ego dalam pertarungan yang panjang dan penuh tekanan. Dalam dunia esports Mobile Legends, momen ini akan terus dikenang sebagai pertarungan yang melampaui batas kemampuan dan mengukir namanya di sejarah.

Demikian pembahasan Alter Ego vs Bigetron Alpha: Sampai Lelah, Sampai Menang! Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Geek Fam Jadi Mimpi Buruk Tim Papan Atas MPL ID S12

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Di tengah gemuruh sorakan penonton, panggung MPL ID S12 bergemuruh dalam pertandingan yang tak terlupakan antara Geek Fam dan ONIC Esports. Dengan kehadiran seorang pelatih baru, Geek Fam mengubah nasib mereka dan membuktikan kekuatannya melawan salah satu tim papan atas. Pertandingan ini membawa gebrakan mengejutkan di dunia esports Mobile Legends.

Baca juga:

Geek Fam: Coach Baru Semangat Baru

Coach Baru Geek Fam
Coach Baru Geek Fam

Geek Fam yang sebelumnya hanya dipandang sebagai tim menengah, dengan tiba-tiba menjelma menjadi mimpi buruk bagi tim papan atas. Dalam pertandingan melawan ONIC Esports, Geek Fam tampil dengan energi yang menyegarkan dan tekad untuk merubah takdir mereka. Kehadiran pelatih baru membawa semangat baru, dan hasilnya terasa begitu jelas dalam pertandingan ini.

Luke dari Geek Fam menjelaskan pengaruhnya coach baru, Erpang. “Sebenarnya masalah kita sudah selesai di Leg 1, ditambah ada coach baru juga kan.” Ujar Luke dalam wawancara bersama Gamefinity.

Match Pertama Split Push ‘Clauderaa’

Caderaa Geek Fam melakukan split push
Caderaa Geek Fam melakukan split push

ONIC Esports dengan bijak memilih ban untuk Fanny, Paquito, Pharsa, Ruby, dan Beatrix. Sementara itu, Geek Fam juga memilih dengan cermat untuk menghindari Valentina, Joy, Edith, Kaja, dan Chou. Geek Fam menampilkan line-up yang berani dengan Luke (Terizla), Nnael (Baxia), Baloyskie (Kadita), Aboy (Yve), dan Caderaa (Claude). ONIC Esports membalas dengan CW (Wanwan), Kiboy (Grock), Butsss (Fredrinn), Sanz (Faramis), dan Alberttt (Lancelot).

Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi, dan setelah perjuangan sengit, Geek Fam berhasil meraih kemenangan dengan kill 15-10. Penampilan cemerlang Caderaa menjadi sorotan saat semua bertarung kontes Lord. Claude dari Caderaa membawa timnya menuju kemenangan dengan teknik split push yang cerdik.

Lancelot Dilepas, Nnael Bergerak Bebas

Nnael Geek Fam
Nnael Geek Fam

Pada pertandingan kedua, ONIC Esports dan Geek Fam kembali memainkan permainan taktis dalam memilih hero. ONIC menghindari Claude, Paquito, Beatrix, Irithel, dan Yve, sedangkan Geek Fam menghindari Joy, Kadita, Fanny, Edith, dan Fredrinn. Geek Fam tampil dengan kepercayaan diri tinggi menggunakan Terizla, Lancelot, Kaja, Faramis, dan Brody. ONIC mengandalkan Melissa, Khufra, Fredrinn, Valentina, dan Bane.

Pertandingan kedua ini juga dimenangkan oleh Geek Fam dengan kill 19-8. Nnael menjadi pemain kunci dengan aksi-aksi spektakuler yang membantu timnya meraih kemenangan dalam waktu 22 menit.

Baca juga:

Perbaikan dan Perubahan Geek Fam

Nnael dari Geek Fam berbicara tentang pentingnya komunikasi dalam tim, dan ia mengungkapkan bahwa tim mereka kini lebih solid dan bersatu dalam permainan mereka. “Leg 1 sebenarnya gua ada kendala (komunikasi) juga kan, cuma sekarang kita udah nyatu sih.” Ujar Nnael di Press Room MPL ID S12.

Pertandingan Geek Fam melawan ONIC Esports telah memberikan dunia esports sebuah pertunjukan yang tak terlupakan. Dengan semangat baru dan perbaikan dalam strategi, Geek Fam telah memastikan bahwa mereka tidak lagi bisa dianggap remeh oleh tim-tim besar. Kemenangan telak 2-0 ini adalah bukti nyata bahwa dengan tekad dan kerja keras, mimpi bisa menjadi kenyataan. Sebuah babak baru telah dimulai untuk Geek Fam, dan mereka siap untuk menaklukkan panggung esports dengan semangat yang tak tergoyahkan.

Demikian pembahasan Geek Fam Jadi Mimpi Buruk Tim Papan Atas MPL ID S12. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Dewa United vs Rebellion: Antara Ketenangan dan Ketegangan

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Di dunia sengit esports Mobile Legends, pertempuran tiada henti terjadi di panggung kejayaan. Dalam pertarungan yang dipenuhi strategi brilian dan kelincahan tangan, Dewa United Esports dan Rebellion Zion (RBL) bertarung dalam leg kedua yang tak terlupakan. Dalam narasi ini, mari kita merenung pada setiap momen menegangkan yang membentuk kisah epik pertemuan mereka.

Baca juga:

Leg Pertama: Dewa United Esports Menunjukkan Keberanian

Watt Dewa United
Watt Dewa United Esports

Leg pertama antara Dewa United Esports dan RBL memunculkan gelombang aksi dan emosi. Dewa United Esports datang untuk membuktikan bahwa tidak ada yang dapat diperoleh tanpa kerja keras dan tekad yang kuat. Dalam kemenangan 2-1 mereka, Dewa United Esports menorehkan jejaknya sebagai tim yang memiliki kekuatan Dewa.

Kemenangan Dewa United Esports tidaklah terjadi dengan kebetulan. Mereka memfokuskan diri pada permainan sendiri dan tidak terlalu terbebani oleh tekanan lawan. “Kita gak terlalu mikirin lawan sih sebenarnya. Kita mikirin tim sendiri aja, kan belum bener-bener,” ujar Watt Dewa United.

Kunci kemenangan mereka terletak pada koordinasi tim yang hebat dan keseriusan menghadapi setiap langkah.

Pertandingan Dewa United vs Rebellion di MPL ID S12

Dewa United vs RBL
Dewa United vs RBL

Pertandingan match pertama memperlihatkan keunggulan Dewa United Esports dalam penguasaan objektif dan serangan kejutan. Shacco dari tim Dewa United menjadi pemain kunci dengan permainan yang mengesankan. RBL mengalami kesulitan mendapatkan objektif awal dan Dewa United berhasil menculik satu persatu pemain RBL. Dengan permainan yang agresif dan disiplin, Dewa United Esports memenangkan match pertama dalam waktu 16 menit.

Namun, pertandingan match kedua menunjukkan bahwa RBL tidak berniat menyerah begitu saja. Meskipun Dewa United Esports tetap bermain dengan sabar dan disiplin, RBL berhasil membalikkan keadaan dan hampir meraih kemenangan. Tetapi Dyxon dari Dewa United Esports menjadi pemain kunci dalam pertandingan ini, menunjukkan keberanian dan semangat juang yang luar biasa.

Baca juga:

Ketenangan adalah Kunci Dewa United

Dewa United Esports
Dewa United Esports

Setiap pekerjaan jika dijalani tanpa beban dan tekanan akan menciptakan ketenangan. Begitu juga dengan Dewa United. Dewa bermain dengan penuh ketenangan tanpa beban. Mereka adalah tim baru di skena MPL ID. Bagi mereka, bermain di ajang MPL ini juga sudah menjadi kebanggan untuk mereka.

Hal ini disampaikan oleh Watt bahwa mereka bermain dengan rasa nothing to lose. “Kita gak improve sih (melawan Rebellion), kita nothing to lose aja, karena sudah hashtag 9 (posisi terbawah klasemen).” Ujarnya setelah menang melawan RBL.

Demikian pembahasan Dewa United vs Rebellion: Antara Ketenangan dan Ketegangan. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

RRQ vs AURA Fire: Unjuk Pembuktian Kekuatan di MPL ID S12

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Esports Mobile Legends telah menjadi panggung utama di mana para pemain paling berbakat bersaing untuk meraih kejayaan. Dalam pertandingan yang penuh dengan drama, strategi hebat, dan aksi mendebarkan, AURA Fire dan RRQ saling bentrok dalam pertempuran yang tak terlupakan. Dalam laporan ini, kita akan merunut secara detail pertandingan epik antara kedua tim ini, yang telah membuat hati para penggemar berdegup lebih cepat.

Leg 1: RRQ Mendominasi dengan 2-0

Dalam pertemuan Leg 1, RRQ dan AURA Fire saling berhadapan. Pada pertandingan ini, RRQ dengan tegas membuktikan dominasinya dengan kemenangan 2-0. Namun, pada pertemuan kedua, AURA Fire memutuskan bahwa mereka tidak akan menyerah begitu saja.

Baca juga:

AURA Fire Menantang Kedigdayaan RRQ di Leg 2

AURA Fire
AURA Fire

Dalam pertandingan kedua ini, AURA Fire datang dengan semangat baru dan tekad untuk memberikan perlawanan sengit kepada RRQ. Pertandingan dimulai dengan suasana yang tegang, di mana setiap langkah dan pilihan hero dapat menentukan kelangsungan pertempuran. Aran, pemain baru di AURA Fire, tampil sebagai bintang terang dengan keahliannya yang menonjol dan tekadnya yang kuat.

Pada match pertama, RRQ dan AURA Fire menunjukkan permainan yang sangat kompetitif. Tidak seperti pertemuan sebelumnya, AURA Fire berhasil memenangkan match ini dengan keahlian rotasi yang brutal dan taktik bermain agresif. Samoht dari AURA Fire, dengan hero Grock, memberikan kontribusi penting dengan kontrol map yang luar biasa. Ia membatasi pergerakan RRQ dan memberikan AURA Fire keunggulan dalam objektif dan kill di awal game.

Akan tetapi, RRQ tidak menyerah begitu saja. Match kedua adalah saat di mana RRQ bangkit kembali. Mereka bermain dengan hati-hati, memberikan serangan mendadak di setiap lane dan mengamankan objektif dengan cermat. Hasilnya, turret RRQ tetap tidak tersentuh oleh AURA Fire di awal game. Clayyy dari RRQ, dengan hero Valentina, menjadi pemain kunci dengan performa yang mengesankan, memimpin RRQ menuju kemenangan dan mengamankan match kedua.

Pada match ketiga, pertandingan mencapai puncak intensitasnya. RRQ dan AURA Fire saling memberikan tekanan, dengan rotasi dan pertempuran di seluruh peta. Aran terus menjadi sorotan dengan permainan agresifnya, tetapi RRQ tidak mau kalah. Mereka mengeluarkan semua kemampuan mereka dan akhirnya berhasil membalikkan keadaan. Pertempuran yang dramatis dan saling kejar-kejaran ini berakhir dengan RRQ memenangkan pertandingan berkat kerjasama tim yang solid dan dorongan dari Lord.

Banana RRQ: Gua yang Kantongin Aran!

Aran merupakan pendatang yang menantang banyak player, terutama Banana RRQ. Aran sebelumnya bergaya memasukan sebuah pisang ke dalam kantong varsity nya. Hal ini adalah sebuah tantangan untuk Banana, EXP Laner RRQ.

Hal ini ditanggapi langsung oleh Banana setelah menumpas AURA 2-1. “Gua yang kantongin (Aran) sih!” Ujar Banana dengan santai.

Clayyy juga memberikan tanggapan sembari bercanda saat ditanya mengenai kesulitan melawan AURA Fire. “Sebenarnya yang bikin kita susah itu kita lawannya minion sih!” Ujar Clayyy.

Baca juga:

Mempertahankan Tahta Tanpa Kudeta

RRQ
Team RRQ di MPL ID S12

Pertandingan antara AURA Fire dan RRQ bukanlah sekadar pertarungan di atas layar, tetapi juga pertarungan semangat dan tekad. Meskipun Aran dari AURA Fire telah menyatakan kesiapannya untuk menghadapi Banana dari RRQ, kenyataannya berbeda. Banana membuktikan dengan aksi nyata bahwa dirinya adalah pemain yang tak bisa dianggap remeh. Dengan kemenangan telak dalam match kedua dan match ketiga, RRQ berhasil mempertahankan tahtanya tanpa adanya kudeta.

Pertandingan ini akan tetap dikenang dalam sejarah esports Mobile Legends sebagai momen epik. Di mana para pemain menunjukkan kemampuan terbaik mereka dan semangat bertanding yang tak tergoyahkan. Kemenangan RRQ adalah cermin dari kerja keras, kolaborasi tim yang kuat, dan tekad untuk tetap di puncak. Sementara itu, AURA Fire telah memberikan perlawanan yang gigih dan memukau, menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan yang patut diperhitungkan di dunia esports.

Demikian pembahasan RRQ vs AURA Fire di MPL ID S12: Unjuk Pembuktian Kekuatan. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.