Tag Archives: Berita eSports

Berita eSports

Mobile Legends: Magic Wheel Akan Revamp, Gacha Jadi Mudah!

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sudah bukan rahasia lagi bahwa Moonton akan menghadirkan revamp pada Magic Wheel di Mobile Legends. Pengujian awal di Advance Server telah memberikan gambaran tentang perubahan menarik yang akan segera diterapkan pada versi Original Server.

Salah satu perubahan paling mencolok adalah penghapusan hadiah utama, Magic Crystal, dari Prize Pool Magic Wheel.

Sebelumnya, Magic Wheel adalah tempat bagi para pemain untuk mendapatkan skin Legend, dan pengumpulan Magic Crystal melalui sistem gacha adalah kuncinya. Para pemain bisa mendapatkan Magic Crystal setelah melakukan 200 kali gacha atau mendapatkan 200 Magic Point.

Namun, setiap kali melakukan gacha, pemain harus menggunakan 60 Diamond atau Crystal of Aurora, yang berarti untuk satu kali gacha, dibutuhkan 12.000 Diamond atau Crystal of Aurora.

Baca juga:

Selain itu, ada opsi untuk fitur 5x gacha dengan harga 270 Diamond atau Crystal of Aurora, yang berarti untuk mengumpulkan satu Magic Crystal, pemain harus menyiapkan 10.800 Diamond atau Crystal of Aurora.

Namun, revamp Magic Wheel akan membawa perubahan besar. Magic Crystal yang sebelumnya dibutuhkan akan digantikan oleh Magic Core. Setelah revamp, Magic Crystal akan berubah menjadi 5x Magic Core, yang memiliki nilai setara dengan Magic Point. Jadi, untuk mendapatkan skin Legend dari Magic Shop, pemain harus mengumpulkan 200 Magic Core.

Setelah revamp, Moonton juga akan mengonversi Magic Point yang dimiliki pemain menjadi Magic Core dengan nilai yang sama. Bahkan, jika pemain memiliki Magic Crystal yang belum digunakan di Inventori, item tersebut akan dikonversi menjadi 200 Magic Core.

Baca juga:

Magic Wheel Mobile Legends Revamp: Magic Crystal Jadi Magic Core

Mobile Legends Magic Wheel
Magic Wheel

Berdasarkan review dari VY Gaming di Advance Server MLBB, mendapatkan Magic Core dalam setiap 5x gacha terbilang cukup mudah. Beberapa kali, pemain dapat mengumpulkan 10 hingga 15 Magic Core dalam satu putaran 5x gacha, meskipun kadang-kadang pemain tidak mendapatkan satupun Magic Core dalam beberapa percobaan.

Meski terlihat mudah untuk mengumpulkan Magic Core, perlu diingat bahwa setiap Magic Core yang didapatkan berarti pemain kehilangan kesempatan untuk mendapatkan hadiah-hadiah lain yang sebelumnya ada dalam sistem Magic Wheel. Ini menandakan bahwa setiap pemain harus mempertimbangkan apakah mereka lebih suka mengambil risiko dan mengandalkan sistem gacha, atau lebih suka memanfaatkan fitur lama untuk mendapatkan hadiah-hadiah yang pasti.

Perubahan ini juga berarti bahwa kesempatan pemain untuk mendapatkan Magic Crystal secara langsung tanpa harus menunggu 200 Magic Point akan hilang. Item langka tersebut akan benar-benar dihapus dari Prize Pool setelah revamp Magic Wheel hadir.

Baca juga:

Bagi mereka yang menyukai sistem gacha, revamp Magic Wheel ini pasti menjadi kabar baik. Namun, bagi pemain yang lebih menyukai kepastian, disarankan untuk memanfaatkan Magic Potion/Diamond/Crystal of Aurora yang dimiliki sebelum revamp Magic Wheel diluncurkan.

Sebagai pemain Mobile Legends, kita perlu siap menghadapi perubahan ini dan mempertimbangkan strategi terbaik untuk mendapatkan skin Legend yang diinginkan dari Magic Shop setelah revamp Magic Wheel hadir. Semoga perubahan ini membawa pengalaman bermain yang lebih menarik dan menantang bagi seluruh komunitas MLBB.

Demikian pembahasan Mobile Legends: Magic Wheel Akan Revamp, Gacha Jadi Mudah! Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Kisah Biju dalam Serial Naruto: Kekuatan dan Intrik Politik

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dalam serial anime Naruto, kisah para Biju seringkali menjadi sorotan utama. Selain sebagai makhluk kuat dengan kekuatan luar biasa, Biju juga menjadi alat politik yang mempengaruhi dinamika antar desa ninja.

Salah satu momen menarik dalam sejarah Biju adalah ketika Hashirama, Hokage Pertama dari Konoha, menghadapi tantangan politik yang rumit terkait distribusi Biju.

Baca juga:

Drama Politik Konoha Menjual Aset Negara

KTT Lima Kage Pertama
KTT Lima Kage Pertama (Foto: Fandom)

Hashirama dikenal sebagai pribadi yang damai dan ingin menyatukan dunia shinobi. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa pemberian Biju tidak selalu berlangsung secara cuma-cuma. Sebagai Hokage Pertama, Hashirama dituntut untuk mengambil keputusan yang sulit dalam menjaga keseimbangan kekuatan antar desa ninja.

Sejarah mencatat bahwa Hashirama tidak pernah memberikan Biju secara cuma-cuma kepada desa lain. Sebaliknya, ia dipaksa untuk menjual Biju tersebut atas tekanan dari saudaranya, Tobirama. Hal ini menyebabkan desa-desa seperti Iwagakure, Kirigakure, dan Kumogakure memiliki kesempatan untuk membeli dua Biju sekaligus, sedangkan Takigakure meski hanya mampu membeli satu Biju.

Peristiwa penting dalam sejarah Biju terjadi saat Hashirama mengadakan Pertemuan Lima Kage untuk pertama kalinya. Tujuan pertemuan ini adalah mendistribusikan Biju yang ditangkap oleh Hashirama kepada desa-desa lain, sebagai tanda persahabatan dan untuk memastikan keseimbangan kekuatan di antara desa-desa yang sedang berkembang. Hashirama ingin membagikan Biju secara cuma-cuma, namun Tobirama dengan tegas mendesak untuk menjual mereka.

Salah satu momen menegangkan dalam pertemuan tersebut adalah saat Reto, Kazekage Pertama dari Sunagakure, meminta kompensasi atas Shukaku yang telah dimiliki oleh Suna. Ia menginginkan lahan hijau dari Konoha serta 30% harga Biju yang telah dibeli oleh desa-desa lain.

Meskipun tidak berhasil mendapatkan kompensasi finansial, Reto akhirnya mendapatkan sebidang tanah subur sebagai ganti dari Hashirama setelah pertemuan selesai.

Lu Punya Biju, Lu Punya Kuasa.. – Naruto

Biju dan Tobi
Biju dan Tobi (Foto: wallpaperflare)

Tidak seperti Suna, tiga desa besar lainnya, yaitu Iwagakure, Kirigakure, dan Kumogakure, malah bersaing untuk membeli dua Biju sekaligus dari Konoha. Masing-masing desa membeli Biju yang berbeda-beda, sehingga meningkatkan kekuatan mereka secara drastis. Fenomena ini menunjukkan bagaimana Biju telah menjadi alat politik untuk memperkuat posisi dan kekuatan desa-desa besar.

Takigakure, sebuah desa kecil namun memiliki reputasi untuk melahirkan shinobi-shinobi berbakat, juga berusaha mendapatkan Biju dari Konoha. Kemampuan mereka yang menakutkan membuat mereka berkesempatan untuk membeli Biju Chomei. Meskipun tak sebesar desa-desa besar lainnya, Takigakure tidak ingin ketinggalan dalam memperebutkan aset kuat ini.

Baca juga:

Kisah para Biju dalam serial Naruto tidak hanya tentang pertarungan fisik, tetapi juga mencakup intrik politik dan kepentingan strategis antar desa ninja. Pertemuan Lima Kage menjadi bukti bagaimana alat politik berharga ini mempengaruhi dinamika hubungan antara desa-desa. Kisah ini memberikan gambaran bahwa bahkan dalam dunia anime, politik memainkan peran penting dalam mengatur kekuatan dan keseimbangan kekuatan di antara para ninja.

Demikian pembahasan Kisah Biju dalam Serial Naruto: Kekuatan dan Intrik Politik. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Efektifkah Gloo Mobile Legends dengan Demon Shoes?

GAMEFININTY.ID, Jakarta – Gloo si Swamp Spirits, dikenal sebagai garda depan yang andal dengan output damage yang cukup tinggi di Mobile Legends. Namun, perubahan terbaru pada sistem emblem telah mengganggu build biasanya untuk hero tank ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi penggunaan Demon Shoes yang tidak biasa dalam build Gloo dan mengapa hal itu terbukti efektif dalam meta saat ini.

Baca juga:

Tantangan Gloo: Konsumsi Mana

Gloo Swamp Spirits Skin Mobile Legends
Gloo Swamp Spirits Skin (Foto: Fandom)

Popularitas Gloo di kalangan pro player karena kemampuannya untuk terus-menerus mengganggu musuh dengan skill pertamanya, “Slam-Slam.” Skill ini tidak hanya memberikan damage dan melambatkan musuh, tetapi juga memberikan efek penyembuhan. Namun, skill tersebut memiliki masalah konsumsi Mana yang signifikan.

Dengan dihilangkannya subtalent regenerasi Hybrid dalam sistem emblem terbaru, para pemain menghadapi perubahan drastis. Mereka sebelumnya mengandalkan talent ini untuk mengatur Mana Gloo, membuatnya kurang dominan dalam pertempuran.

Solusi yang Tidak Biasa: Demon Shoes

Gloo Verdant Enchanter Skin Mobile Legends
Gloo Verdant Enchanter Skin (Foto: Fandom)

Untuk mengatasi masalah konsumsi Mana, Demon Shoes menawarkan pilihan yang mengejutkan namun efektif. Meskipun tidak umum direkomendasikan dalam setup profesional, item ini sangat bermanfaat bagi Gloo dalam meta saat ini.

Demon Shoes menawarkan +6 Mana Regen dan efek pasif yang memungkinkan Gloo meregenerasi 10% Mana-nya dengan setiap kill atau assist. Serta 4% pada kill minion. Hal ini memberikan pasokan Mana yang stabil untuk Gloo, memungkinkannya tetap agresif sejak awal permainan tanpa khawatir tentang jumlah Mana yang dimilikinya.

Agresi Berkelanjutan dan Kelangsungan Hidup

Gloo Comic
Gloo Comic (Foto: Fandom)

Selain itu, Demon Shoes memungkinkan Gloo mengurangi kebutuhan untuk kembali ke markas ketika HP-nya rendah. Dengan berulang kali menggunakan Slam-Slam, Gloo dapat meregenerasi HP-nya selama pertempuran dan bertahan lebih lama di medan perang.

Mengingat Gloo biasanya membangun item pertahanan, pilihan untuk regenerasi Mana menjadi terbatas. Thunder Belt adalah satu-satunya item pertahanan yang menawarkan efek tersebut, tetapi tidak cocok untuk gaya bermain Gloo. Oleh karena itu, Demon Shoes menjadi tambahan berharga dalam build-nya.

Baca juga:

Build Optimal Gloo di Mobile Legends: Bang Bang

Goo Comic
Goo Comic (Foto: Fandom)

Untuk memaksimalkan manfaat Demon Shoes dan memanfaatkan kekuatan Gloo, berikut adalah build yang optimal untuk naik peringkat:

  1. Demon Shoes
  2. Cursed Helmet
  3. Guardian Helmet
  4. Dominance Ice
  5. Radiant Armor
  6. Blade Armor
  7. Immortality

Meskipun Demon Shoes mungkin bukan pilihan konvensional untuk Gloo, perubahan terbaru dalam sistem emblem membuatnya menjadi aset yang penting. Dengan mengatasi masalah konsumsi Mana dan memungkinkan agresi berkelanjutan, Demon Shoes memberdayakan Gloo menjadi tank dan garda depan yang efektif dalam Mobile Legends. Jadikan pendekatan yang tidak biasa ini sebagai langkah maju, dan saksikan Swamp Spirits mencapai prestasi baru dalam kompetisi gaming.

Demikian pembahasan Efektifkah Gloo Mobile Legends dengan Demon Shoes? Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Kemenangan ONIC ESL Snapdragon Pro Series Esports Bukan Karena META

GAMEFINITY.ID, Jakarta – ONIC Esports terus menunjukkan dominasinya di dunia Mobile Legends dengan meraih kemenangan beruntun. Setelah sukses menjadi juara back-to-back MPL ID dan menjuarai MSC 2023, kini giliran mereka mendominasi ESL Snapdragon Pro Series MLBB SEA S3.

Kemenangan gemilang ONIC Esports dengan skor telak, kecuali dua poin yang berhasil dicuri oleh Blacklist International di MSC 2023, telah menarik perhatian para penggemar. Tim-tim tangguh seperti EVOS Legends dan Bigetron Alpha juga takluk dengan hasil clean sweep.

Kejayaan ONIC Esports ini mengingatkan kita pada era gemilang mereka di tahun 2019, yang lebih dikenal sebagai era para Kage. Pada masa itu, mereka berhasil menyapu bersih kejuaraan dalam empat kompetisi berturut-turut.

Baca juga:

ONIC Esports Menang ESL Snapdragon Pro Series Bukan Karena META

Namun, banyak yang berspekulasi bahwa dominasi ONIC Esports dan keberhasilan tim-tim Indonesia lainnya disebabkan oleh faktor META terbaru yang menguntungkan mereka. Beberapa berpendapat bahwa META saat ini memberikan keuntungan bagi tim-tim Indonesia.

Tapi, menurut sang pelatih ONIC Esports, Yeb, asumsi ini tidak sepenuhnya benar. Ia berpendapat bahwa keberhasilan timnya dan tim-tim Indonesia lainnya bukanlah semata-mata karena keuntungan dari META terbaru. Yeb percaya bahwa tim-tim lain belum menemukan strategi yang tepat untuk menghadapinya.

“Tidak ada yang salah dengan tim Filipina, hanya saja patch baru telah membawa perubahan besar, dan tim-tim profesional masih mencoba mempelajari itu. Kami beruntung bisa menjuarai turnamen ini (ESL Snapdragon Pro Series MLBB SEA S3),” ucapnya dikutip dari One Esports.

Sang pelatih asal Filipina juga menolak anggapan bahwa META terbaru benar-benar memanjakan tim-tim Indonesia. Menurutnya, ada beberapa tim Indonesia yang juga mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan META terbaru.

“Saya tidak setuju jika patch saat ini sangat cocok untuk Indonesia. Mungkin beberapa tim memang diuntungkan, namun saya rasa itu tidak berlaku untuk Indonesia secara keseluruhan. Semua orang masih sama-sama mencoba memahami META terbaru, jadi saya tidak bisa mengatakan jika ini adalah META Indonesia,” tegas Yeb.

Memahami Kemampuan ONIC

ONIC Esports di ESL Snapdragon Pro Series
ONIC Esports di ESL Snapdragon Pro Series (Foto: Gamefinity/Zeinal Wujud)

Hal ini menegaskan bahwa dominasi ONIC Esports dan prestasi tim-tim Indonesia lainnya bukanlah semata-mata karena META terbaru yang menguntungkan mereka. Keberhasilan mereka lebih merupakan hasil dari dedikasi, kerja keras, dan strategi yang matang dalam menghadapi perubahan META.

Sebagai penggemar Mobile Legends, kita patut mengapresiasi dominasi ONIC Esports dan mengakui bahwa kesuksesan mereka tidak lepas dari upaya keras yang telah dilakukan oleh seluruh tim. Semoga keberhasilan mereka terus berlanjut dan mampu mengharumkan nama Indonesia di panggung kompetisi Mobile Legends internasional.

Baca juga:

Demikian pembahasan ESL Snapdragon Pro Series: Dominasi ONIC Esports Bukan Karena META. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Boruto Comeback: Apakah Sarada Akan Membangun Ulang Akatsuki

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Setelah menantikan dengan penuh harap-harap cemas, akhirnya manga Boruto: Naruto Next Generations kembali dari masa hiatusnya! Penggemar yang telah menunggu sejak bulan April akhirnya mendapatkan kabar baik bahwa manga ini akan kembali dengan judul baru “Two Blue Vortex”. Rencananya akan dijadwalkan untuk debut pada 21 Agustus mendatang.

Baca juga:

Bagian kedua dari kisah Boruto ini, yang dikerjakan oleh Masashi Kishimoto dan Mikie Ikemoto, diharapkan akan memberikan petualangan seru. Arc “Two Blue Vortex” dikabarkan akan menceritakan kisah Boruto dan teman-temannya lima tahun setelah bab terakhir sebelum hiatus. Ini artinya, para penggemar akan disuguhkan dengan suasana yang lebih matang dan berbeda dari petualangan sebelumnya.

Dalam manga Boruto bab ke-80 sebelum hiatus, kita diberikan petunjuk bahwa akan ada “timeskip“. Di mana karakter-karakter akan mengalami perkembangan dan perubahan dalam penampilan mereka. Bocoran gambar sampul terbaru dari manga ini menampilkan perubahan drastis pada penampilan Sarada Uchiha.

Sarada, versi dewasa, terlihat lebih anggun dengan rambut pendek dan mengenakan aksesoris anting khas klan Uchiha. Menariknya perhatian adalah pakaian luarannya yang mirip dengan jubah yang pernah digunakan oleh kelompok kriminal legendaris, Akatsuki.

Tentu saja, perubahan penampilan Sarada ini telah memancing banyak spekulasi di antara para penggemar. Salah satu pertanyaan besar yang mengemuka adalah, akankah Sarada menjadi Hokage? Seperti yang telah kita ketahui sejak awal, cita-cita Sarada adalah menjadi Hokage. Dengan perubahan penampilannya yang menunjukkan tanda-tanda kepemimpinan yang kuat, harapan ini semakin nyata.

Spekulasi Boruto: Akankah Sarada Menjadi Hokage atau Membangun Akatsuki?

Boruto Two Blue Vortex
BORUTO Two Blue Vortex (Foto: AnimeTV)

Namun, tak hanya itu yang menjadi pembicaraan hangat di kalangan penggemar. Terlihat dari bocoran sampul manga terbaru, ada kemungkinan bahwa Arc Two Blue Vortex akan mencakup kisah tentang membangun kembali Akatsuki. Sebagai salah satu kelompok antagonis paling ikonik dalam alam semesta Naruto, kemunculan kembali Akatsuki pastinya akan menjadi momen yang mendebarkan bagi penggemar.

Kabar lain yang menarik adalah bahwa Masashi Kishimoto kembali sebagai penulis cerita untuk manga Boruto setelah sebelumnya digantikan oleh Ukyō Kodachi. Peran Kishimoto ini diharapkan akan memberikan sentuhan khas alam semesta Naruto yang sudah terbukti sukses sebelumnya.

Para penggemar juga menantikan desain visual karakter lainnya seperti Boruto, Himawari, dan Mitsuki yang akan ditampilkan dalam Bab Two Blue Vortex.

Tentu saja, semua spekulasi ini harus dinanti dengan sabar hingga manga Boruto kembali terbit. Arc Two Blue Vortex diharapkan akan memberikan petualangan dan pertarungan epik yang tak terlupakan. Sambil mengungkapkan nasib karakter-karakter yang kita cintai dalam alam semesta Naruto.

Baca juga:

Kini, kita tinggal menantikan dengan penuh antusiasme bagaimana kisah Boruto akan berkembang dalam Arc Two Blue Vortex. Apakah Sarada benar-benar akan mencapai cita-citanya sebagai Hokage? Dan apakah Akatsuki akan bangkit kembali dalam bayang-bayang kegelapan? Jawabannya akan segera terungkap pada 21 Agustus mendatang saat manga Boruto comeback dari hiatus dan memulai babak baru yang menarik.

Demikian pembahasan Boruto Comeback: Apakah Sarada Akan Membangun Ulang Akatsuki. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Manga Monsters Karya Eiichiro Oda Dapat Adaptasi Anime

GAMEFINITY.ID, DKI Jakarta – Manga Monsters, karya dari mangaka legend Eiichiro Oda sebelum ia merilis One Piece resmi akan diadaptasi jadi anime.

Monsters ini adalah serial manga one-shot dimana selama acara One Piece Day, diumumkan bahwa Monster akan mendapatkan adaptasi anime.

Eiichiro Oda menulis manga Monsters pada tahun 1994 sebelum serial manga One Piece. Manga Monsters ini menjadi salah satu bagian penting karena latarnya terjadi di alam semesta yang sama dengan One Piece.

Dengan menampilkan karakter Shomotsuki Ryuma, yang kemudian muncul di arc Thriller Bark dari seri One Piece. Dalam arch Thriller Bark ini Ryuma menjadi zombi setelah dibangkitkan oleh Moria yang memakan buah iblis Kage Kage no Mi.

Baca juga: 

Anime ini rencananya akan diproduksi oleh Studio E&H Production yang bertanggung jawab atas animasi. Yaitu studio sama yang didirikan tahun lalu oleh mantan Direktur Seri Jujutsu Kaisen, Park Sunghoo, setelah ia meninggalkan Mappa.

Tanggal rilis dari anime Monsters ini belum dikonfirmasi namun dipastikan bahwa ceritanya akan berlangsung dalam satu episode TV. Video promosi dari anime ini juga telah dirilis di kanal YouTube resmi One Piece (ONE PIECE公式YouTubeチャンネル).

Cerita Manga Monsters

Manga Monsters
Manga Monsters

Kisah “Monsters” berputar pada karakter Ryuma, seorang samurai dengan kekuatan luar biasa dan keterampilan ilmu pedang yang hebat.

Dia merupakan seorang samurai pengembara yang menjadi pahlawan setelah berhasil mengalahkan seekor naga yang meneror masyarakat di suatu kota.

Manga one shot ini juga secara resmi telah menerima manga bersuara pada tahun 2021.

Jika dikenal dari seri One Piece kota yang dimaksud dalam cerita Ryuma kemungkinan adalah negeri Wano & erat berkaitan dengan Wano arch.

Selain dalam arch Thriller Bark, Ryuma juga mulai muncul di Wano Arch seri One Piece, salah satunya dalam flashback karakter Yamato, anak dari yonkou Kaido.

Ryuma di sana diperlihatkan sebagai samurai hebat yang mengikuti Oden. Selain itu karakter Ryuma yang sekilas mirip dengan Zoro juga ternyata memiliki sejarah loh. Yang mana Zoro yang diinformasikan merupakan masih keturunan Ryuma, terlebih karena gaya berpedangnya yang serupa.