Tag Archives: Berita eSports

Berita eSports

Pelatih Tim Valorant Putri Melakukan Pelecehan Seksual!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Kabar buruk kembali mengguncang dunia esports Valorant. Kejadian kali ini datang dari tim putri Rising Hope. Salah satu pelatih tim itu telah dituduh karena melakukan pelecehan seksual. Akibat insiden ini, seluruh anggota tim telah hengkang.

Ketua Pelatih Rising Hope Menuduh Pelatih Lain Melakukan Pelecehan Seksual

Valorant Rising Hope logo
Logo resmi Rising Hope

Jehiel, mantan ketua pelatih Rising Hope, membuat pernyataan melalui Twitlonger tentang insiden itu. Laman yang ia buat pada 9 Oktober itu mengungkap penyebab keputusan seluruh anggota tim hengkang dari tim tersebut.

Mantan ketua pelatih Rising Hope itu menyatakan seorang pelatih bernama Simons telah melakukan hal tidak senonoh selama sesi video chat Discord. Mulai dari membuat candaan yang tidak sopan hingga melakukan pelecehan seksual dengan mengekspos dirinya di hadapan kamera.

Pelecehan Itu Terjadi Berkali-kali Saat Pelatihan Tim Putri Valorant

Simons disebut melanjutkan aksi bejatnya meski sudah diingatkan berkali-kali. Hal tersebut membuat seluruh anggota tim putri Valorant itu sangat tidak nyaman. Pada awalnya, ia mengalihkan anggota tim dengan merayu dan membuat perkataan mesum. Puncaknya, Simons menyalakan kamera dan mengekspos dirinya.

Hal tersebut mengejutkan seluruh anggota tim sampai meninggalkan chat room Discord itu. Jehiel mengaku ia mendapat informasi tersebut melalui Discord chat terpisah dengan anggota tim.

Ia dan timnya mengkaji ulang cuplikan chat tersebut. Mereka mendapati Simons terlihat mabuk-mabukan sambil bertingkah mesum beberapa kali.

Murka! Seluruh Tim Hengkang Karena Keluhan Tidak Digubris

Didampingi oleh Wway, Jehiel menghampiri Lazar selaku salah satu pemilik Rising Hope. Ia melaporkan tingkah laku Simons selama chat tersebut.

Rising Hope memutuskan untuk mempertahankan Simmons alih-alih memecatnya. Menurut Jehiel, Lazar ingin mempertahankan Simons sebagai “bintang besar” dari tim.

Keputusan itu membuat murka Jehiel dan seluruh anggota tim Rising Star. Kehilangan kesabaran atas tindakan itu, Jehiel dan seluruh anggota tim Valorant putri itu memutuskan hengkang.

Baca juga: Pro Player Valorant Dituduh Jokikan Pacarnya Saat Turnamen!

Sementara itu, akun resmi Rising Hope justru mengumumkan mereka akan membentuk tim baru untuk berkompetisi di ajang esports Valorant putri.

Ini menjadi kabar yang mengguncang dunia esports, terutama Valorant. Warganet beramai-ramai menghujat keputusan Rising Hope untuk mempertahankan sosok pelaku pelecehan seksual.

Jay Park Gabung Gen.G Sebagai “Entertainment Advisor”

GAMEFINITY.ID, Bandung – Artis K-Pop Jay Park telah resmi direkrut oleh organisasi esports Gen.G. Ia telah didapuk sebagai “Executive Music and Entertainment Advisor” untuk perusahaan esports tersebut.

Tujuannya untuk Menjembatani Musik K-Pop dan Game

Dilansir dari allkpop, Jay Park akan menjadi produser eksekutif untuk konten dan musik yang mempertunjukkan momen besar bagi Gen.G. Ia akan berfokus menjembatani musik dan game. Tugas artis K-Pop yang juga mantan CEO AOMG itu adalah mengajak musisi untuk berkolaborasi.

“Setiap artis muda yang pernah saya ajak kerja sama telah menyebut gaming menjadi kesukaan,” ujar Jay Park, “jadi sangat menyenangkan dapat bekerja dengan Gen.G untuk membagikan artis luar biasa seperti GEMINI dan Mirani pada penikmat gaming global.”

Bersama dengan CEO Gen.G Arnold Hur, Jay Park ingin membuat wadah (platform) yang dapat menampilkan musisi hip-hop dan R&B muda asal Korea Selatan. Dikatakan musisi kedua genre tersebut sering sekali kesulitan mendapat kesempatan mendapat exposure.

Tidak hanya menjadi advisor, Jay Park juga telah menjadi investor untuk Gen.G.

Proyek Pertama Jay Park: Jadi Produser Lagu Baru “Rollin’”

Jay Park Rollin Cover art
Jay Park jadi produser lagu Rollin’, anthem Gen.G untuk League of Legends World Championship 2022

“Tahun ini, setelah resmi bergabung dengan Gen.G,” tambah Jay Park, “saya ingin membuat ‘Rollin’’ sebagai penghormatan terhadap perjuangan Gen.G di LCK (League of Legends Korea) championship yang luar biasa.”

Lagu “Rollin’” bermakna bagaimana pembentukan anggota tim (roster) Gen.G untuk 2022 hingga perjuangan mereka menuju League of Legends World Championship. Lagu tersebut dibawakan oleh GEMINI dan Mirani. Tidak sampai di situ, lagu itu juga memamerkan jersey League of Legends World Championship yang didesain oleh Heron Preston.

Baca juga: Pro Player Wild Rift Bergabung Dengan Tim Baru MobaZane

Keduanya Pernah Berkolaborasi Tahun Lalu

Gen.G Jay Park ALL IN
Gen.G dan Jay Park pernah berkolaborasi tahun lalu dengan lagu “ALL IN”

Ini bukan pertama kali bagi Jay Park berkolaborasi dengan Gen.G. eSports Insider menyebut keduanya pernah membuat lagu “ALL IN” untuk merayakan tim League of Legends pada 2021. MV untuk lagu tersebut telah mencapai 1,4 juta tayang per tulisan ini.

Kolaborasi ini dapat menjadi kesempatan emas bagi Gen.G. Pasalnya, Jay Park memiliki lebih dari dua juta pengikut di Instagram. Dengan kata lain, Gen.G dapat menganggap artis K-Pop tersebut sebagai aset yang berharga.

Mantan Pemain Arsenal Bendtner Terjun Ke Esport

GAMEFINITY.ID, PATI – Tidak dapat dipungkiri, industri Esport sudah menjadi lahan rezeki bagi para penggiat video game di dunia saat ini. Kemunculan turnamen esport dengan prize pool yang sangat besar berhasil menarik orang-orang untuk terjun ke Esport. Momentum yang sangat besar inilah yang sedang dimanfaatkan oleh beberapa orang dalam memulai usaha mereka di industri Esport. Seperti yang sedang dilakukan oleh Nicklas Bendtner, mantan pesepak bola Arsenal yang dikabarkan sedang menjalankan perusahaan Esport.

Bendtner Dirikan Perusahaan Esport

bendtner
Nicklas Bendtner merupakan mantan pemain Arsenal

Saluran media Finans asal Denmark melaporkan bahwa perusahaan pribadi Bendtner baru saja mendirikan sebuah perusahaan bernama Prosapia Esport ApS. Perusahaan ini bertujuan untuk “mengembangkan bakat esport generasi muda agar dapat bersaing di lingkungan esport.”

Ini bukan pertama kalinya Bendtner terlibat dengan industri esports dan game. Dalam reality show-nya ‘Bendtner & Philine’, yang ditayangkan di Discovery+, mantan pemain bintang klub asal inggris ini berbicara dengan penuh hormat tentang potensi esports sebagai bentuk persaingan dan peluang bisnis.

Baca Juga : Shroud Kemungkinan Akan Melanjutkan Karirnya Di Valorant

Investasi di Esport

“Saya tidak ragu bahwa dalam 10-20 tahun, esports akan menjadi salah satu olahraga terbesar di dunia, meski bukan yang terbesar,” kata Bendtner seperti dikutip dari Dust2.dk. “Akan bodoh bagi saya untuk tidak masuk dan berinvestasi di dalamnya dalam proses yang relatif awal di mana Saya masih dapat terlibat tanpa harus menghabiskan uang yang sangat, sangat besar.”

Pada tahun 2018, Bendtner memposting Instagram story yang menunjukkan dia sedang menonton pertandingan IEM Katowice CS:GO antara FaZe Clan dan Fnatic. “CS di DR3,” tulisnya, merujuk pada saluran TV Denmark yang menayangkan serial tersebut.

Bendtner memulai karir profesionalnya pada usia 16 di Arsenal, mencetak 34 gol dalam 108 pertandingan Liga Premier untuk klub. Setelah meninggalkan ‘Gunners’ pada tahun 2014, ia bermain untuk Wolfsburg, Nottingham Forest, Rosenborg dan Kopenhagen sebelum pensiun dari sepak bola pada tahun 2019. Saat mewakili tim nasional Denmark, dia mencetak 30 gol dalam 81 penampilan.

Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Pro Player Valorant Zellsis Kena Ban di Twitch!

GAMEFINITY.ID, Bandung Pro player Valorant dan anggota tim Sentinels, Zellsis, telah mendapat ban di Twitch! Kabar ini tentu mengejutkan seluruh penggiat esports Valorant dan juga Zellsis sendiri.

Zellsis sendiri sebenarnya sering melontarkan kata-kata kasar setiap kali melakukan live stream di Twitch. Ia juga pernah mendapat skorsing dari Riot Games karena dianggap menghina panitia turnamen. Meski begitu, ia dapat dikatakan sangat berpengalaman dan pandai dalam bertanding. Follower di Twitch-nya saat ini telah mencapai lebih dari 135 ribu follower.

Ini Pemicu Dirinya Kena Ban di Twitch?

Zellsis Team Sentinels
Zellsis sendiri merupakan anggota dari Team Sentinels

Zellsis telah mendapat ban di Twitch pada 17 Agustus 2022. Dilansir dari win.gg, Jake Lucky, pegiat esports, memercayai platform live stream milik Amazon itu menganggap Zellsis menggunakan cercaan homofobik. Ban tersebut dipicu oleh sistem otomatis dari Twitch yang mengira pro player Valorant itu mengumpat kata tersebut.

Respon Zellsis Terhadap Keputusan Twitch

Zellsis meluapkan kemarahannya di Twitter, sama sekali tidak menyetujui keputusan Twitch. Kemudian, ia mendapat surel berupa alasan dirinya terkena ban karena ujaran kebencian. Anggota tim Sentinels itu jelas-jelas membantahnya.

“Aku kena ban gara-gara menggunakan kata atau simbol kebencian. Aku anggap karena diriku berkata fit, lalu Twitch menganggap seakan-akan aku melontarkan kata f yang itu,” bantahnya.

Zellsis telah membagikan cuplikan yang dimaksud dari live stream Twitch-nya untuk membuktikan dirinya tidak bersalah. Ia juga menjelaskan dirinya tidak sedang bertelanjang dada dan menonton anime seperti Tokyo Ghoul selama stream. Penjelasan itu membungkam asumsi penggemar tentang penyebab lain ban Zellsis dari Twitch.

Baca juga: IShowSpeed Diringkus Polisi Saat Sedang Livestream

#FreeZellsis Trending di Twitter!

Setelah kabar ini tersebar, penggemar Zellsis beramai-ramai mendukungnya di media sosial. Alhasil, #FreeZellsis menjadi trending di Twitter. Anggota tim Sentinels itu telah mendapat perhatian dari tagar itu, berharap agar Twitch dapat berubah pikiran.

Saat ini, belum ada respon dari Twitch terhadap kabar ban Zellsis dari platform-nya. Belum diketahui pula apakah ia akan berpindah platform untuk melakukan live stream bermain Valorant.

PUBG: Battleground Kembali Dilarang di India

GAMEFINITY.ID, PATI – PUBG: Battlegrounds telah menjadi salah satu game battle royale paling populer di dunia selama hampir lima tahun sejak awal perilisan. Memiliki tiga juta player aktif membuktikan betapa besarnya PUBG: Battleground. Developer Krafton juga telah membuat game ini menjadi free-to-play, menambah jumlah pemain aktif dari sebelumnya. Namun, sepertinya PUBG dan India memiliki sejarah yang sedikit kurang bagus.

India Kembali Melarang PUBG

PUBG
PUBG Mobile India Kemabali dilarang di India

Ketika PUBG: Battlegrounds meraih kesuksesan besar di seluruh dunia, disisi lain Krafton telah berjuang mati-matian agar game-nya tetap tersedia di India. Pemerintah India sebelumnya melarang PUBG: Battlegrounds karena alasan terkait keamanan nasional. India juga melarang PUBG Mobile ketika ketegangan antara India dan China naik pada akhir 2020. Hal ini dikarenakan PUBG Mobile diterbitkan oleh raksasa game Cina, Tencent. Akhirnya Krafton menghadirkan PUBG versi region India beberapa bulan setelah di-banned. Meski begitu PUBG kembali dilarang di India.

Berdasarkan laporan dari The Quint, PUBG Mobile India telah dilarang oleh pemerintah India dengan alasan “masalah keamanan nasional” sekali lagi, dikarenakan kepemilikan sebagian Tencent atas Krafton. Pemerintah India sendiri masih belum buka suara tentang hal ini secara langsung. Namun para pemain PUBG Mobile di India menemukan pada hari Kamis bahwa game itu tidak lagi tersedia di Play Store maupun AppStore.

Baca Juga: Turnamen Offline PUBG Mobile Bangladesh Digrebek Polisi

Usaha Krafton untuk India

Larangan terbaru PUBG di India kembali setelah kurang dari dua tahun semenjak perilisan PUBG Mobile India. Hal yang membedakan PUBG Mobile India dengan PUBG Mobile biasa antara lain penerapan sensor yang lebih berat. Krafton juga telah mengatur pemindahan data Battlegrounds Mobile India ke server Microsoft Azure, dengan upaya menjauhkan diri dari Tencent.

Larangan PUBG Mobile di India datang tidak lama setelah update konten terbaru PUBG. Pembaruan Versi 18.2 PUBG menghadirkan map baru Deston sekaligus mekanik baru bersama dengan senjata baru O12 shotgun. Krafton juga memberikan optimasi grafis untuk konsol next-gen. Larangan ini menjadi pukulan telak bagi Krafton setelah berupaya berulang kali agar game mereka tetap tersedia di wilayah tersebut.

India dengan Cina memang saat ini sedang memiliki hubungan yang kurang baik. Yang mana ini berimbas ke game-game yang memiliki hubungan dengan Cina, salah satunya PUBG Mobile. Bagaimana menurut kalian?

Untuk terus mengetahui informasi menarik dari dunia game dan review game tetap ikuti beragam informasi di Gamefinity. Selain itu, nikmati banyak promo voucher dan top up games kesayang kalian di Gamefinity.id

Shroud Kemungkinan Akan Melanjutkan Karirnya Di Valorant

GAMEFINITY.ID, PATI – Shroud, salah satu player FPS paling populer saat ini pada tanggal 8 Juli mengumumkan akan bermain bersama team Sentinel sebagai pemain pengganti. Bergabungnya Shroud ke dalam tim merupakan upaya mereka untuk lolos ke Valorant Champions melalui Last Chance Qualifier Amerika Utara.

Kembalinya Shroud di Scene Esport

Shroud
Shroud resmi bergabung ke tim Sentinels Sebagai Pemain Pengganti

Pengumuman tersebut menandai kembalinya Shroud ke panggung kompetisi setelah terakhir kali berkarir di scene CS:GO bersama dengan Cloud9 di tahun 2018. Semenjak pensiun dari esports, Shroud memutuskan untuk menjadi salah satu streamer sekaligus content creator di Twitch. Hingga saat ini telah ada lebih dari 10 juta pengikut di channel pribadi milik Shroud.

Kabar bergabungnya Shroud dengan Sentinels, yang merupakan tim Valorant terpopuler di Amerika Utara, disambut antusias oleh masyarakat. Mungkin saja Last Chance Qualifier bukan satu-satunya kesempatan kita untuk melihat kembali Shroud di panggung kompetisi. Terlebih jika Sentinel berhasil lolos LCQ maka besar kemungkinan Shroud juga akan kembali hadir di Valorant Champions Istanbul.

Baca Juga : Dibanned Zepetto, Streamer Cahwiguna Pensiun

Lanjut Setelah LCQ?

Pada 27 Juli, Shroud mengungkapkan di stream-nya bahwa ia mungkin saja dapat bergabung ke Valorant profesional meski di luar VCT LCQ asalkan beberapa persyaratan terpenuhi. “Jika franchising itu di LA di mana saya tinggal ada kemungkinan besar saya akan terus bermain sebagai Valorant profesional,” ucap streamer berusia 28 tahun tersebut di streamnya.

Pro Player asal Kanada itu tidak menutup kemungkinan untuk tetap bermain bersama Sentinels. Meskipun ia mengaku tidak tahu apakah organisasi tersebut akan berhasil dalam pengajuan aplikasinya untuk partnership di Riot Games League. Shroud menambahkan, “Apakah itu dengan Sentinel? Aku tidak tahu. Apakah mereka tergabung dalam franchise? Aku tidak tahu. Saya tidak punya ide.”

Menurut laporan pada 21 Juli oleh Dot Esports, Sentinel adalah salah satu organisasi yang telah menuju tahap selanjutnya dari proses pengajuan aplikasi untuk liga Amerika, yang direncanakan akan memiliki antara delapan hingga sepuluh tim.

Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id