Tag Archives: FIFA

Game FIFA Milik EA Resmi Mengubah Namanya Mulai 2023

GAMFINITY.ID, Kota Batu – FIFA, game sepakbola besutan EA, mengumumkan akan mengganti namanya mulai pada tahun 2023. EA sendiri mengumumkan bahwa FIFA akan berganti nama menjadi EA Sports FC. Hal ini terjadi dikarenakan EA yang mengakhiri kontrak kerjasama dengan Fédération Internationale de Football Association yang sudah berjalan selama 3o tahun.

Diumumkan pada sebuah post dalam sebuah blog, EA Sports mengatakan bahwa perubahan nama akan hadir setelah game FIFA selanjutnya, dengan informasi tambahan EA Sports FC pertama akan hadir pada Juli 2023.

Baca Juga: Icons Global 2022 Batal Diselenggarakan Di Spanyol

“Sebuah panggung yang baru ini akan membawa kesempatan yang baru untuk berinovasi, berkarya, dan berkembang.”, kata Cam Weber, seorang GM Grup di EA Sports.

Weber juga memberi pernyataan tegas bahwa meskipun telah kehilangan lisensi penamaan, game ini masih akan tetap mempertahankan lisensi lainnya. Lisensi yang akan dijaga nantinya adalah, 19.000 lebih pemain, 700+ klub, 100+ stadion, dan 30 liga. Hingga saat ini FIFA masih belum memberikan pernyataan resmi.

EA FIFA In-image | Indian Express
Gambar Permainan dalam FIFA 22 | Indian Express

David Jackson, presiden dari EA Sports berbicara kepada BBC tentang beberapa hal yang akan berubah drastis. Ia menyatakan bahwa nama dan konten dari FIFA World Cup akan sedikit berbeda dari biasanya, namun untuk hal lainnya masih relatif sama.

Baca Juga: Nintendo 3DS: Penerus NDS yang Tergerus Persaingan Pasar

Game FIFA terakhir yang akan dirilis EA dinyatakan akan membawa berbagai fitur dan konten terbanyak dari game FIFA yang pernah ada. Hal tersebut termasuk fitur baru, mode permainan baru, dan berbagai konten liga, klub, serta kompetisi baru. Weber juga menambahkan informasi lanjutan terkait EA Sports FC akan dipublikasikan pada Juli 2023.

EA sebelumnya telah memikirkan nama baru untuk menamai ulang seri game miliknya dan keputusannya jatuh pada EA Sports FC. Beberapa laporan menyatakan bahwa FIFA ingin menghargai lisensinya seharga US$1 Miliar setiap 4 tahun.

CEO dari EA, Andrew Wilson juga menyatakan bahwa lisensi seharga US$1 Miliar hanya untuk 4 huruf “FIFA” yang ada di tampilan depan sebuah box. Dia juga menambahkan bahwa dia berani untuk berargumen bahwa nama FIFA sendiri lebih dikenal sebagai sebuah video game dibandingkan sebagai nama sebuah organisasi.

Sebagai franchise tersukses dalam aspek penjualan dan after-sale di dunia, menarik untuk ditunggu bagaimana masa depan dari game ini. Pasalnya, dari awal game ini rilis, namanya adalah FIFA dan tidak pernah berganti-ganti.

Semakin Terpuruknya Game Annual Release pada Saat Ini

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Sebuah game, khususnya sebuah franchise, biasanya memiliki pola perilisannya masing-masing. Ada yang masa pengembangannya panjang lalu diisi oleh berbagai DLC seperti seri Grand Theft Auto (GTA). Dan ada juga yang merilis game setiap tahun atau dapat disebut annual release seperti yang dilakukan biasanya oleh game AAA.

Namun, keberadaan dari game annual release sendiri menjadi masalah problematik tersendiri. Bukan hanya bila dilihat dari perspektif seorang pemain, namun juga ketika dilihat dari perspektif seorang developer.

Apa itu Annual Release

Annual Release merupakan sebuah jadwal perilisan game dari sebuah franchise yang diadakan satu tahun sekali. Sudah banyak contoh game yang menerapkan sistem annual release seperti Call of Duty, Need for Speed, dan game olahraga lainnya seperti FIFA.

Baca Juga: Ubisoft Konfirmasi Leak Gameplay Skull and Bones

Karena setiap tahun rilis, maka hingga saat ini franchise yang menerapkan sistem ini pasti mempunyai judul game yang lebih banyak dari biasanya. Bahkan, seri Need for Speed sendiri yang memulai annual release-nya dari game NFS Hot Pursuit 2, pernah beberapa kali merilis 2 game di tahun yang sama.

Annual Release Call of Duty | Jugo Mobile
Call of Duty yang Mengumumkan untuk Tidak Merilis Game di Tahun 2023 | Jugo Mobile

Dilema Annual Release dalam Industri Game Saat Ini

Sebagai perilisan sebuah seri game di setiap tahunnya, maka pengembangan annual release sendiri juga terbatas. Hal ini yang menjadi masalah utama dalam industri game saat ini. Pengembangan sebuah game oleh sebuah tim dalam jangka waktu 1 tahun dapat dikatakan merupakan waktu pengembangan yang cukup pendek. Bila berbicara tentang game yang rilis di tahun 2000-an, mungkin saja waktu tersebut dapat terbilang cukup.

Namun, berbicara tentang game AAA akhir-akhir ini, pengembangan dengan waktu 1 tahun merupakan sesuatu yang terkesan memaksa bagi seorang developer. Mulai dari grafis dengan kualitas tinggi, kualitas audio yang biasanya diambil dari sampel asli, dan juga belum termasuk periode pembukaan tahap open dan closed alpha & beta bila diperlukan.

Baca Juga: Review SimpleMMO, MMORPG Ringan Dengan Gaya Pixel

Tentu saja hal ini berdampak dengan kualitas game yang dihasilkan karena terbatasnya waktu yang diberikan sebelum perilisan. Beberapa game yang sejatinya “belum matang” secara terpaksa harus dirilis di publik di tenggat waktu yang sudah ditentukan. Akibatnya, banyak kritikus dan fans garis keras dari seri tersebut mengajukan komplain.

Mari kita ambil contoh dari seri Call of Duty. Call of Duty sendiri sudah melakukan annual release sejak Call of Duty 2 yang rilis di tahun 2005. Namun, mereka telah mengumumkan untuk tidak merilis Call of Duty apapun di tahun 2023. Yang menjadi alasan dari hal ini, tentu saja adalah feedback yang buruk dari para pemain dan kritikus untuk beberapa game Call of Duty di tahun 2010-an. Game seperti CoD Ghost, CoD Advanced Warfare, CoD Infinite Warfare, dan yang baru-baru ini rilis CoD Vanguard merupakan contohnya.

Game-game tersebut mendapat tanggapan yang cenderung negatif di komunitasnya. Yang menjadi masalahnya, adalah kurangnya inovasi yang diberikan oleh developer. Hal ini tentu saja merupakan salah satu dampak dari keterbatasan waktu yang diberikan. Bahkan, game seperti CoD Vanguard sendiri memiliki aset game yang merupakan aset yang sama dari 2 game sebelumnya.

Sebuah Sisi Terang

Meskipun menimbulkan banyak masalah, namun perilisan tahunan bukan tanpa tujuan. Annual release tentu saja dapat membantu para publisher dan developer untuk tetap berada dalam industri game. Alasan ini lebih masuk akal bila kita melihat game seperti FIFA, Madden NFL, dan NBA yang perlu membeli lisensi dari sebuah lembaga setiap tahunnya. Dengan menjual sebuah game dengan full price maka biaya untuk membeli lisensi tersebut dapat ditanggulangi.

Dari sisi pemain, para pemain kasual yang hanya dapat membeli 1 hingga 2 game setiap tahunnya dengan waktu bermain yang sedikit karena kesibukan juga diuntungkan. Karena pada dasarnya, game yang melakukan annual release merupakan game AAA yang memiliki ketenaran yang besar. Karena pemain seperti itu sebagian besar hanya memandang dari nama sebuah franchise, berbeda dengan hardvore gamer yang memang memperhatikan kualitas game hingga detil.

Perhelatan FIFA Mobile Indonesia Kickoff Series 1 di Semarang Telah Sukses Digelar

Pada hari Jumat, 25 Februari 2022 dan Sabtu, 26 Februari 2022 lalu, FIFA Mobile dan komunitasnya di Indonesia telah melangsungkan beberapa event sebagai rangkaian acara FIFA Mobile: Indonesia Kickoff! Acara ini merupakan acara resmi pertama FIFA Mobile di Indonesia yang diselenggarakan di tahun 2022 setelah musim baru FIFA Mobile dimulai.

Streaming dilakukan live dari Stadion Citarum, Semarang dan memiliki berbagai kegiatan dengan poin-poin utama sebagai berikut:

1.Event Hari Pertama: Community Workshop

  • Sambutan dari Community Engagement Manager (Indonesia) Electronic Arts: Adil Lothar Hasan
  • Tips dan sharing dari beberapa content creator kawakan FIFA Mobile dari Indonesia: FMD dan NODEEP FM
  • Antusiasme tinggi dari para pengunjung Workshop terlihat dari berbagai pertanyaan menarik seputar cerita content creator dan lika-liku perjalanannya.

2.Event Hari Kedua: Community Exhibition Series 1 – Semarang 

  • Enam belas (16) peserta yang telah tersaring secara online dipertemukan secara offline di Semarang mengikuti protokol kesehatan yang berlaku – untuk melalukan livestream dari kanal Youtube content creator: FMD
  • Acara yang berlangsung selama lebih kurang 6 jam ini berjalan ketat dan partai Final mempertemukan Faqih Fahrezy Zuhri melawan Rizal Suan yang berjalan cukup sengit.
  • Setelah melalui empat match yang berjalan imbang, Gol dari Christiano Ronaldo menjadi penentu Rizal Suan untuk menjadikannya dirinya juara dari FIFA Mobile Indonesia Kickoff! Series 1 – Semarang.
  • Melalui program #OneGoalOneBall, enam puluh lima (65) gol tercipta di acara ini, dan akan dikonversi menjadi 65 bola yang akan disumbangkan ke berbagai Yayasan Sepakbola, Komunitas Pendukung Sepakbola, maupun Sekolah Sepak Bola di kota Semarang dan sekitarnya.

Rencana untuk event berikutnya akan diadakan di bulan Maret 2022 di kota Surabaya.

 

Simak artikel terbaru terkait game dan esport serta tips & trick gaming terkini hanya di GAMEFINITY. Salam GFers !

UFL, Game Bola Terbaru yang Akan Menjadi Pesaing FIFA dan eFootball

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Berbicara mengenai game bola, tentunya tak akan jauh dari persaingan antara FIFA dengan eFootball (sebelumnya PES). Ya, keduanya memang sudah lama mendominasi game sepakbola di berbagai platform. Namun, sepertinya kedua game ini akan mempunyai pesaing baru menyusul munculnya game bola berjudul UFL.

Diumumkan di event Gamescom 2021 tadi malam, UFL merupakan game simulasi sepakbola free to play yang mengusung konsep “global online football league”. Nantinya pemain dapat membuat klub sendiri dengan 5000 pemain bola berlisensi untuk bersaing dengan pemain lain dalam liga online.

Game ini telah dikembangkan sejak tahun 2016 oleh studio bernama Strikerz Inc. Untuk saat ini mereka belum membagikan gameplay game ini, namun game ini dipastikan akan menggunakan Unreal Engine, engine yang sama dengan game eFootball.

“Kami adalah penggemar sepak bola dan gamer yang bersemangat — kami telah bermain video game sepak bola selama bertahun-tahun dan kami tahu persis apa yang ingin dilihat orang dalam simulator sepak bola,” kata Eugene Nashilov, CEO dari Strikerz Inc. “Kami ingin menemukan kembali permainan video sepak bola dari awal, menawarkan pengalaman bermain yang revolusioner, menarik, dan adil bagi para pemain di seluruh dunia. Kami tidak sabar untuk berbagi lebih banyak tentang game ini.”

UFL

Mirip dengan eFootball, UFL akan gratis dimainkan dengan update fitur secara berkala meninggalkan konsep game bola tahunan yang berbayar. Sang developer menyebutkan bahwa game ini akan menghadirkan pengalaman sepakbola fair play dan berfokus pada skill pemain serta tanpa pay to win.

Untuk masalah lisensi, baru ada satu klub yang telah mengumumkan menjadi partner UFL yaitu West Ham United. Namun, UFL dipastikan telah bekerja sama dengan FIFPRO dan InStat untuk menghadirkan lisensi dan statistik pemain secara aktual.

UFL

Menurut Strikerz, UFL akan dirilis di semua konsol utama saat ini, yang kemungkinan besarnya adalah Xbox One, PS4, Xbox Series X|S, PS5, dan Nintendo Switch. Hal ini bisa jadi game tersebut tidak akan hadir di PC. Saat ini belum ada tanggal rilis pasti, namun mereka akan mengumumkannya dalam waktu dekat.

Terlalu Kuat, Netizen Minta PSG di Ban Pada Seluruh Rental PS

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Perpindahan Lionel Messi ke Paris Saint-Germain kembali menambah daftar pemain bintang yang bergabung dalam tim berjuluk Les Parisien ini. Melihat lineup PSG yang sangat menakutkan ini, maka tak heran apabila PSG disebut-sebut sebagai tim terkuat di Dunia saat ini.

Hal ini tentunya menimbulkan reaksi yang unik dan lucu dari para Netizen. Pasalnya lineup All-Star milik PSG akan membuat tim ibukota Perancis ini terlalu kuat di game sepakbola seperti FIFA dan PES. Maka dari itu berbagai netizen meminta kepada seluruh pemilik rental PS untuk mem-banned PSG.

Coming soon di dunia rental PS. dilarang pakai PSG atau PSG vs PSG”

“bikin rental ps tapi kasih tanda: ‘kalo main pes/fifa pake psg, denda gocap”

“Sebagai anggota PBRPS (Perkumpulan Bocah Rental PS) saya mendukung penuh larangan menggunakan PSG baik di FIFA atau PES,” ujar para netizen pada media sosial Twitter.

Jika dilihat-lihat, memang lineup PSG pada musim ini bisa dibilang sangat menakutkan terutama untuk game sepakbola.

Dibawah mistar gawang PSG akan diisi sang kiper wonderkid Gianluigi Donnarumma. Donnarumma yang sebelumnya membela AC Milan kini dianggap sebagai kiper terbaik di dunia setelah berhasil mengantarkan Italia menjuarai Euro 2020.

Kemudian di lini belakang ada bek veteran legendaris asal Spanyol, Sergio Ramos. Sergio Ramos nantinya akan ditemani Marquinhos, Layvin Kurzawa dan pemain baru dari Inter Milan yakni Achraf Hakimi.

Di lini tengah, Marco Verratti dan Ander Herrera akan bertemu dengan tandem baru mereka yaitu Georginio Wijnaldum. Pemain asal Belanda ini sebelumnya menjadi salah satu kunci kesuksesan Liverpool dalam menjuarai Champions League dan Premier League.

Dan yang terakhir dan yang paling mengerikan, lini depan PSG bakal diisi tiga pemain terbaik dunia. Lionel Messi, Neymar Jr dan Kylian Mbappe. Ketiga pemain ini dipercaya akan mengobrak-abrik seluruh pertahanan tim lawan. Selain ketiga bintang tersebut di lini depan masih ada pemain top-class lain seperti Mauro Icardi dan Angel Di Maria.

Jika dilihat baik-baik memang sepertinya cukup pantas sih kalo banyak netizen yang meminta untuk membanned PSG di rental-rental PS. Bagaimana menurut kalian, apakah PSG patut di-Ban atau tidak?

 

Susul PES, Serial Game FIFA Dikabarkan Bakal Jadi Game Free to Play

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Keputusan Konami untuk mengubah PES menjadi game Free to Play nampaknya juga dilirik oleh sang rival EA. Pasalnya dikabarkan EA berencana untuk merilis FIFA 23 sebagai game Free to Play.

Kabar ini datang dari salah satu leaker game FIFA ternama bernama Donk. Lewat cuitan di akun resmi Twitternya, ia mengungkapkan bahwa EA tertarik untuk membuat FIFA menjadi game Free to Play layaknya sang rival PES.

https://twitter.com/DonkTrading/status/1416497756747796480

Keputusan EA dalam mengubah FIFA menjadi game Free to Play memang bisa dibilang cukup masuk akal. Pasalnya EA berhasil meraup keuntungan sebesar 1.62 Miliar Dolar hanya dari FIFA Ultimate Team saja.

Jadi dengan mengubah FIFA menjadi game Free to Play kemungkinan besar tidak akan mengubah keuntungan besar yang diraih EA pada FIFA Ultimate Team.

Selain menjadi game Free to Play, Donk juga mengungkapkan bahwa kemungkinan besar FIFA 23 akan mendukung cross-platform dimana gamers dari platform yang berbeda seperti PS4 dan PC dapat bermain bersama.

EA sendiri belum pernah menerapkan fitur cross-platform ini pada FIFA Ultimate Team milik mereka. Padahal fitur ini menjadi salah satu fitur yang paling banyak diminta oleh fans serial FIFA.

Sebelumnya EA mengumumkan akan merilis game terbaru mereka FIFA 22 pada bulan Oktober 2021 besok. FIFA 22 bakal tersedia pada platform PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X/S, dan Google Stadia. FIFA 22 akan hadir dengan berbagai fitur dan gameplay yang lebih fresh dibandingkan pendahulunya.