Tag Archives: Film & TV

Film Borderlands Bakal Rilis di Bioskop Musim Panas 2024

GAMEFINITY.ID, Bandung – Borderlands menjadi salah satu judul game yang dapat adaptasi film Hollywood. Ditambah lagi, film itu disutradarai oleh Eli Roth, salah satu sutradara terkenal di Hollywood. Lionsgate akhirnya mengungkap film itu akan rilis pada Agustus 2024.

Adaptasi film dan serial televisi dari game saat ini sedang menjadi tren. Ini diperkuat dengan kesuksesan masif dari serial televisi The Last of Us dan film The Super Mario Bros. Movie. Terlebih, masih ada deretan film dan serial televisi adaptasi dari game yang tentunya sudah diantisipasi penggemar, Borderlands tentu bukannya pengecualian dari tren ini.

Borderlands, Film karya Eli Roth, Akhirnya Akan Rilis Agustus 2024!

Diumumkan saat San Diego Comic-Con oleh Lionsgate, Borderlands dipastikan akan rilis pada 9 Agustus 2024. Berarti film karya Eli Roth ini akan bersaing dengan film Speak No Evil dari Universal dan Flint Strong dari MGM.

Borderlands film cast

Borderlands akan menampilkan sederetan aktor papan atas seperti Cate Blanchett, Kevin Hart, Jack Black, dan Jamie Lee Curtis. Penggemar tentu berharap film ini akan mempertahankan tingkat humor yang kuat seperti di game-nya.

Baca juga:

Film ini bercerita tentang tiga unlikely hero yang harus bertarung melawan sederetan monster alien dan bandit berbahaya demi menemukan dan melindungi sang gadis yang hilang. Sang gadis itu kemungkinan memegang kunci untuk sebuah kekuatan dahsyat, sehingga nasib dunia berada di tangan mereka, tapi ketiganya bisa saja saling melawan.

Selain menjadi sutradara, Eli Roth juga menulis naskahnya bersama Joe Crombie. Ari Arad, Avi Arad, dan Erik Feig jadi produsernya.

Sebenarnya sudah Selesai Produksi Musim Panas 2021

Menurut Comicbook, produksi Borderlands sebenarnya sudah selesai pada musim panas 2021. Tentunya hal ini memicu kekhawatiran penggemar tentang nasib film ini, terutama bisa saja kualitasnya tidak sesuai harapan.

Sederetan syuting ulang kemudian dilakukan di bawah arahan sutradara Deadpool Tim Miller pada awal tahun ini. Syuting ulang itu tentunya dengan persetujuan Eli Roth dan tidak terlalu ekstensif. Namun, ini tentu kembali memicu kekhawatiran penggemar. Film Borderlands akan rilis 9 Agustus 2024 di bioskop.

Lazarus, Anime Karya Kreator Cowboy Bebop, Diproduksi MAPPA

GAMEFINITY.ID, Bandung – Shinichiro Watanabe, kreator Cowboy Bebop, akan comeback dengan serial anime terbarunya, Lazarus! Serial anime itu akan diproduksi oleh channel Adult Swim di Amerika Serikat dan studio anime kondang MAPPA. Hal ini telah terungkap saat Adult Swim Festival On the Green di San Diego Comic-Con.

Shinichiro Watanabe telah menjadi salah satu legenda di industri anime berkat serial Cowboy Bebop. Selain itu, ia juga membuat sederetan serial anime lain seperti Samurai Champloo, Space Dandy, Terror in Resonance, dan Carole and Tuesday. Lazarus kini akan menjadi karya terbarunya.

Lazarus, Serial Anime Karya Shinichiro Watanabe Selanjutnya

Dilansir dari Anime News Network, Adult Swim telah mendeskripsikan Lazarus akan berlatar pada tahun 2052, saat itu diceritakan sebuah era damai di seluruh dunia karena kemanusiaan terbebas dari kesakitan. Ini berkat Dr. Skinner, neuroscientist pemenang Nobel Prize, telah mengembangkan obat ajaib yang dapat menyembuhkan semua penyakit bernama Heptuna. Heptuna menjadi penting bagi semua orang. Namun, Dr. Skinner menghilang.

Lazarus on Adult Swim

Tiga tahun kemudian, Dr. Skinner kembali dengan pengumuman mengejutkan. Semua orang yang sudah mengonsumsi Heptuna akan mati kurang lebih tiga tahun kemudian. Alhasil, sebuah task force bernama Lazarus dan beranggakaotakan lima agen dari belahan dunia muncul demi menyelamatkan manusia. Misi mereka adalah menemukan Skinner dan mengembangkan sebuah vaksin sebelum terlambat.

Bakal Diproduksi MAPPA dan Adult Swim

Lazarus merupakan anime yang akan tayang perdana di Adult Swim di Amerika Serikat sebagai bagian dari blok Toonami. MAPPA akan memproduksi animasi dalam serial ini. Shinichiro Watanabe mengungkap ia berharap timnya dapat menyelesaikan proyek ini sebelum 2024.

Baca juga:

Jason DeMarco, senior vice president dan kepala serial anime dan action Adult Swim, memastikan Watanabe akan menjadi sutradara untuk semua episode. Chad Stahelski, sutradara John Wick dan ketiga sekuelnya, akan bertanggung jawab dalam desain action sequence-nya. Ditambah lagi, Floating Points, Bonobo, dan saksofonis jazz Kamasi Washington akan menggubah musik untuk anime ini.

Saat ini belum ada pengumuman jadwal rilis resmi Lazarus. Adult Swim berharap serial anime itu akan tayang perdana pada 2024.

Dibeli Netflix, Black Mirror Diperkirakan Akan Seperti Ini

GAMEFINITY.ID, PARIAMAN – Dalam empat tahun antara season 5 dan 6 Black Mirror, dunia sudah menunjukkan banyak perubahan. Terutama bidang teknologi yang membuat season terbaru dari acara TV populer itu dianggap berbeda dari musim sebelumnya.

Season pertama Black Mirror sebelumnya ditayangkan di jaringan TV Inggris Channel 4, sebelum dibeli oleh Netflix tempat 4 musim berikutnya ditayangkan. Mulanya, penggemar dapat menerima dengan baik peralihan tontonan tersebut ke Netflix, tapi tidak dengan dua musim terakhir.

Semua episode season 5 dan 6 mendapat respon yang kurang baik dari penggemar. Mereka meyakini bahwa ada penurunan kualitas yang signifikan selama beberapa musim terakhir.

Tidak sedikit penggemar bertanya-tanya tentang Netflix yang mengakuisisi acara tersebut termasuk hal yang baik atau tidak.

Kekhawatiran Penggemar Tentang Black Mirror yang Dibeli Netflix

Black Mirror season 6

Season pertama Black Mirror ditayangkan di Channel 4 pada tahun 2011, diikuti dengan musim kedua dan acara spesial Natal pada tahun 2013 dan 2014. Pada 2015, Netflix menengahi kesepakatan untuk membeli serial tersebut dan menayangkannya di layanan streaming mereka.

Baca juga: 

Netflix menghadirkan serial tersebut ke dalam 12 episode, yang kemudian dibagi menjadi dua musim masing-masing 6 episode. Musim pertama ditayangkan pada tahun 2016, sebagai season 3 dari Black Mirror, dan 6 episode kedua dirilis pada tahun 2017 sebagai season 4. Acara ini ditayangkan di Netflix sejak saat itu, sampai dua musim berikutnya ditayangkan.

Meskipun ada lebih banyak kritik terhadap musim Netflix baru-baru ini, dua musim pertama yang ditayangkan di layanan streaming diterima dengan sangat baik. Season ketiga khususnya dipandang cukup baik dan memiliki banyak konsep kuat dalam episode-episodenya.

Namun, season 5 dan 6 tidak mendapat sambutan yang hangat, dan penggemar menjadi lebih kritis terhadap cerita yang akan keluar dari season terbaru ini. Season 5 pendek, hanya terdiri dari tiga episode, dan tidak satu pun dari tiga episode ini yang dipuji secara khusus. Sedangkan, season 6 memiliki tinjauan yang beragam, dengan beberapa episode dianggap biasa-biasa saja.

Namun, Musim 6 menyertakan satu episode (“Mazey Day”) yang telah diberi label sebagai salah satu acara terburuk, karena ceritanya sendiri berubah menjadi aneh dan secara keseluruhan tidak sesuai dengan kriteria yang membuat episode Black Mirror seperti itu.

Baca juga: 

Kekhawatiran Penggemar Akan Season Baru

Black Mirror season 6

Pertanyaan apakah Black Mirror benar-benar mengalami penurunan kualitas atau tidak adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Sebab, pandangan tersebut sebagian bersifat subjektif, tergantung pada preferensi pribadi pemirsa.

Mereka yang menikmati episode Black Mirror yang lebih mengerikan dan tegang mungkin akan kecewa dengan arah yang sedikit lebih jinak selama 2 season terakhir. Sementara yang lain mungkin sebenarnya lebih menyukai ide cerita itu.

Bisa jadi acara Black Mirror baru saja mulai melampaui masa jayanya. Pertunjukan apa pun yang berlangsung terlalu lama akan jatuh ke dalam perangkap ini, karena sulit untuk mempertahankan tingkat kualitas yang sama dari musim ke musim.

Salah satu daya tarik awal dari Black Mirror adalah menunjukkan apa yang bisa terjadi jika teknologi berjalan terlalu jauh, tetapi rasanya seperti itulah yang dialami masyarakat setiap hari sekarang. Mungkin kebaruan baru saja mulai memudar, dan dunia tidak begitu menerima konsep Black Mirror seperti dulu.

Manga Monsters Karya Eiichiro Oda Dapat Adaptasi Anime

GAMEFINITY.ID, DKI Jakarta – Manga Monsters, karya dari mangaka legend Eiichiro Oda sebelum ia merilis One Piece resmi akan diadaptasi jadi anime.

Monsters ini adalah serial manga one-shot dimana selama acara One Piece Day, diumumkan bahwa Monster akan mendapatkan adaptasi anime.

Eiichiro Oda menulis manga Monsters pada tahun 1994 sebelum serial manga One Piece. Manga Monsters ini menjadi salah satu bagian penting karena latarnya terjadi di alam semesta yang sama dengan One Piece.

Dengan menampilkan karakter Shomotsuki Ryuma, yang kemudian muncul di arc Thriller Bark dari seri One Piece. Dalam arch Thriller Bark ini Ryuma menjadi zombi setelah dibangkitkan oleh Moria yang memakan buah iblis Kage Kage no Mi.

Baca juga: 

Anime ini rencananya akan diproduksi oleh Studio E&H Production yang bertanggung jawab atas animasi. Yaitu studio sama yang didirikan tahun lalu oleh mantan Direktur Seri Jujutsu Kaisen, Park Sunghoo, setelah ia meninggalkan Mappa.

Tanggal rilis dari anime Monsters ini belum dikonfirmasi namun dipastikan bahwa ceritanya akan berlangsung dalam satu episode TV. Video promosi dari anime ini juga telah dirilis di kanal YouTube resmi One Piece (ONE PIECE公式YouTubeチャンネル).

Cerita Manga Monsters

Manga Monsters
Manga Monsters

Kisah “Monsters” berputar pada karakter Ryuma, seorang samurai dengan kekuatan luar biasa dan keterampilan ilmu pedang yang hebat.

Dia merupakan seorang samurai pengembara yang menjadi pahlawan setelah berhasil mengalahkan seekor naga yang meneror masyarakat di suatu kota.

Manga one shot ini juga secara resmi telah menerima manga bersuara pada tahun 2021.

Jika dikenal dari seri One Piece kota yang dimaksud dalam cerita Ryuma kemungkinan adalah negeri Wano & erat berkaitan dengan Wano arch.

Selain dalam arch Thriller Bark, Ryuma juga mulai muncul di Wano Arch seri One Piece, salah satunya dalam flashback karakter Yamato, anak dari yonkou Kaido.

Ryuma di sana diperlihatkan sebagai samurai hebat yang mengikuti Oden. Selain itu karakter Ryuma yang sekilas mirip dengan Zoro juga ternyata memiliki sejarah loh. Yang mana Zoro yang diinformasikan merupakan masih keturunan Ryuma, terlebih karena gaya berpedangnya yang serupa.

Film Barbie, Alasan Lebih Pilih Live Action Daripada Animasi

GAMEFINITY.ID, DKI Jakarta – Film Barbie yang tayang 19 Juli di bioskop Indonesia itu akhirnya mengungkapkan asalan dibalik pemilihan live action daripada animasi. Film yang diadaptasi dari boneka Barbie itu menceritakan tentang keseharian Barbie dan Ken.

Movie Barbie ini disutradari oleh Greta Gerwig serta dibintang utami oleh Margot Robbie dan Ryan Gosling ini tayang di 51 negara.

Tak hanya menceritakan keseharian mereka, film Barbie juga mengangkat isu penting lainnya seperti Feminisme. Yaitu tindakan atau gerakan dengan memperjuangkan hak para wanita atau kesetaraan gender untuk wanita.

Boneka Barbie sendiri merupakan produk yang dibuat oleh perisahaan atau pabrik bernama Mattel yang berbasis di Amerika.

Ynon Kreiz, CEO dari Mattel baru-baru ini mengungkap alasan mengapa film Barbie yang sangat dinantikan ini menggunakan live action daripada animasi.

Baca juga: 

Film Barbie
Film Barbie

Ia menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk mencerminkan keinginan produsen mainan dalam menciptakan sesuatu yang ambisius dan unik.

Alasan proyek film pertama dari Mattel Films, adalah guna menggali atau memberikan feel lebih nyata serta menghidupkan boneka dari Mattel tesebut.

Kreiz juga mengatakan bahwa dapam pengambilan kepurusan ini punya dua opsi yaitu jalur lebih mudah atau rute yang dihasilkan komputer (animasi).

Baca juga: 

Tapi keputusan itu berakhir dengan live action karena dinilai akan lebih baik dalam menyampaikan pesan-pesan dari Barbie & merek mereka (Mattel).

Sejauh ini, film Barbie mendapatkan rating kritis rata-rata 89% di Rotten Tomatoes, serta mendapat banyak pujian karena visualnya.

Dengan mengangkat isu feminisme dan isu-isu penting lainnya, film Barbie bahkan meraup hingga Rp620 miliar lebih di hari kedua penayangannya loh.

Film Barbie: Lebih Banyak Film Mattel akan Datang

Film Barbie
Film Barbie

Selain film Barbie, Mattel juga mengkonfirmasi akan memperkenalkan film lainya yaitu Hot Wheels yang diproduksi oleh J.J. Abrams.

Selain itu, mereka juga berencana akan merilis film Barney yang akan dibintangi oleh Black Panther & Spider-Man: Across the Spider-Verse aktor Daniel Kaluuya.

Dibuat dengan anggaran 145 juta dolar, sekuel dari film Barbie juga sudah dalam diskusi tergantung dari seberapa baik respon terhadap film Barbie yang sedang tayang ini.

5 Fakta Seputar Film Oppenheimer karya Christopher Nolan

GAMEFINITY.ID, Ngawi – Film terbaru dari Christopher Nolan, Oppenheimer akhirnya tayang perdana di bioskop Indonesia pada Rabu kemarin (19/7/2023). Nolan sendiri adalah sutradara yang terkenal dengan film-film box officenya seperti, Interstellar, The Dark Knight, Tenet dan lain-lain. Maka tidak heran jika karya terbarunya ini mendapat antusiasme yang tinggi dari penonton. Nah, sebelum menonton filmnya, mari simak 5 fakta seputar film Oppenheimer di bawah ini:

1. Diadaptasi dari buku biografi Oppenheimer

Oppenheimer Movie

Oppenheimer menceritakan tentang kehidupan J. Robert Oppenheimer, seorang fisikawan Amerika Serikat yang menciptakan bom atom selama Perang Dunia II. Naskah film ini ditulis berdasarkan buku berjudul American Prometheus: The Triumph and Tragedy of J. Robert Oppenheimer karya Kai Bird dan Martin J. Sherwin. Hebatnya, Buku tersebut telah memenangkan penghargaan Pulitzer Prize pada tahun 2006. Pulitzer Prize sendiri merupakan penghargaan tertinggi di bidang jurnalisme dan sastra di Amerika Serikat. 

2. Berawal dari buku pemberian Robert Pattinson

Oppenheimer
Still Cut Oppenheimer

Dilansir dari CNN Indonesia, Nolan mendapat ide pembuatan film ini ketika dirinya masih menggarap film Tenet pada 2020 silam. Sebelumnya dia tidak ada rencana untuk membuat film tentang bapak bom atom ini. Namun, Robert Pattinson yang merupakan aktor utama Tenet memberinya hadiah buku yang berisi tentang pidato Oppenheimer. Dia kemudian membaca buku tersebut hingga akhirnya tertarik untuk membuat film tentang Oppenheimer. 

Baca Juga: Oppenheimer Buat Penonton Terdiam Usai Menonton

3. Dibintangi oleh aktor papan atas

Oppenheimer
Still Cut Oppenheimer

Film ini diperankan oleh Cillian Murphy sebagai J. Robert Oppenheimer. Cillian Murphy sendiri sudah 5 kali membintangi film Nolan. Film kali ini menjadi proyek film keenamnya bersama dengan sang sutradara. Selain Murphy, film ini juga dibintangi oleh sederet aktor papan atas lainnya seperti Emily Blunt, Robert Downey Jr., Florence Pugh, Matt Damon, Rami Malek, Casey Affleck, Gary Oldman, Kenneth Branagh, dan masih banyak lagi.

4. Tidak menggunakan CGI

Christopher Nolan dikenal sebagai sutradara yang tidak banyak menggunakan efek CGI di film-filmnya. Dibanding CGI, dia lebih menyukai efek praktikal, seperti di film The Dark Knight (2005), Inception (2010), hingga Tenet (2020).  Nah di film kali ini, Nolan juga tidak banyak menggunakan CGI untuk pembuatan adegan ledakan bom. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi tim produksi, karena harus membuat efek ledakan bom nuklir serealistis mungkin tanpa bantuan CGI. 

Baca Juga: Barbie dan Oppenheimer: Persamaan Unik dari 2 Film Berbeda!

5. Oppenheimer menjadi film terpanjang Christopher Nolan

Dilansir dari CNN Indonesia, Oppenheimer akan menjadi film terpanjang yang pernah dibuat oleh Christopher Nolan. Durasi film biopik ini mencapai 180 menit atau 3 jam. Sebelumnya, film terpanjang Nolan dipegang oleh Interstellar yang memiliki durasi selama 2 jam 49 menit. 

Itulah fakta-fakta menarik seputar film Oppenheimer karya sutradara Christopher Nolan. Film ini sudah bisa kamu saksikan di bioskop mulai 19 Juli kemarin. Pantau terus informasi menarik lainnya di Gamefinity.id.