Tag Archives: first person shooter

Overwatch 2 Alami Penurunan Player Engagement, Kenapa Ya?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Sembilan bulan setelah peluncuran sebagai early access, Overwatch 2 ternyata mengalami penurunan player engagement. Hal itu baru-baru ini terungkap dari pengakuan Activision Blizzard. Namun, mereka berharap update selanjutnya yang bertajuk Invasion dapat merebut kembali perhatian pemain.

Overwatch 2 telah meluncur sebagai free-to-play pada Oktober 2022. Game besutan Blizzard itu sukses mencapai lebih dari 35 juta pemain dalam bulan pertamanya. Namun, game FPS ini tidak luput dari kritikan, termasuk batalnya PvE Hero Mode.

Activision Blizzard Akui Player Engagement Overwatch 2 Menurun

Melalui laporan keuangan kuartal kedua 2023-nya, Activision Blizzard mengungkap game FPS free-to-play-nya itu telah menurun secara bertahap para periode itu. Tentu ini menjadi pertanda bahwa persaingan game live service sangat ketat akhir-akhir ini tanpa memandang brand dan studio.

GameRant menyebut batalnya PvE Hero Mode sebagai faktor utama turunnya player engagement Overwatch 2. Pasalnya, Blizzard mempromosikan mode PvE itu demi menaikkan hype dan buzz sekuel dari Overwatch itu. Akan tetapi, mereka memilih untuk membatalkannya, memicu amarah penggemar setianya.

Terlebih lagi, map resmi buatan Blizzard terbaru berupa map Antartic Peninsula untuk Control pada Februari lalu. Setiap season-nya, mereka hanya menyediakan deretan konten lain berupa kosmetik, limited-time mode, event, dan hero baru. Tentu ini menjadi salah satu faktor Overwatch 2 mulai mengalami penurunan.

Season 6: Invasion Jadi Harapan Baru?

Overwatch 2 Invasion new hero

Activision Blizzard mengakui bahwa mereka berharap update besar selanjutnya, Overwatch 2: Invasion dapat merebut kembali perhatian pemain. Update yang juga menjadi season keenam itu akan rilis pada bulan depan.

Baca juga:

Season keenam itu diharapkan menjadi update terbesar. Terdapat deretan konten baru yang akan muncul, yaitu mode Flashpoint, PvE Story Mission, hero support baru, dan lainnya. Terlebih lagi, season tersebut akan dimulai bertepatan dengan Overwatch 2 mulai tersedia di Steam.

“Sementara engagement dan player investment di Overwatch menurun secara bertahap di kuartal ini, tim Overwatch sangat berharap dengan perilisan Overwatch 2: Invasion pada 10 Agustus,” ungkap Activision Blizzard dalam laporan keuangannya.

Tentunya, season terbaru dari Overwatch 2 itu diharapkan untuk menaikkan hype bagi pemainnya. Jika Blizzard sukses merebut kembali perhatian pemain, bukan tidak mungkin game ini bisa kembali bersaing dengan sederetan game FPS high-profile lainnya.

Overwatch 2 Akan Hadir di Steam! Game Blizzard Lainnya Menyusul

GAMEFINITY.ID, Bandung – Blizzard Entertainment akhirnya akan merilis deretan judul game-nya di Steam! Overwatch 2 akan menjadi judul pertama yang akan debut di platform game milik Valve itu. Ini menjadi arah baru bagi mereka setelah bertahun-tahun memanfaatkan Battle.net sebagai platform-nya sendiri untuk pemain PC.

Versi PC dari Overwatch 2 saat ini hanya tersedia eksklusif di Battle.net. Namun, arah baru dari Blizzard ini menjadi strategi baru bagi perusahaan untuk menjangkau lebih banyak pemain.

Blizzard Akan Merilis Deretan Game Besutannya di Steam!

Melalui laman resminya, Blizzard mengumumkan bahwa pihaknya akan merilis deretan game pilihan di Steam. Mereka beralasan ingin pemain dapat mengakses game-nya lebih mudah tanpa memandang platform.

“Inilah tujuan kami di Blizzard untuk mendengarkan pemain dan mencoba untuk melebihi ekspektasi pada apapun yang kami lakukan. Sementara Battle.net tetap menjadi prioritas kami dan dalam masa depan, kami mendengar pemain ingin pilihan menggunakan Steam untuk menikmati deretan game kami, dimulai dari Overwatch 2 pada 10 Agustus. Kami bangga sudah bekerja dengan Valve untuk mewujudkannya,” jelas Mike Ybarra, presiden Blizzard Entertainment.

Baca juga: 

Gamers dan developers akan sangat untung dari Overwatch 2 yang akan datang di Steam. Gamers akan memiliki satu lagi platform di mana mereka dapat bemain game favoritnya yang menggunakan kemampuan dari Steam, sementara developer akan diuntungkan dari efek dari tim bertalenta dari Blizzard yang membantu kami mengubah fitur dan fungsionalitas dukungan untuk Overwatch 2,” ungkap Gabe Newell, presiden Valve.

Blizzard belum menyebut game mana saja yang akan rilis di Steam. Ada kemungkinan judul game lain seperti World of Warcraft dan Diablo IV juga akan menyusul. Sementara itu, Diablo I dan dua game Warcraft pertama juga tersedia di GOG.com.

Overwatch 2 Rilis di Steam 10 Agustus, Bertepatan dengan Season 6: Invasion

Overwatch 2 Blizzard on Steam Platform

Overwatch 2 akan menjadi game pertama Blizzard yang akan hadir di Steam pada 10 Agustus 2023. Tanggal itu bertepatan dengan dimulainya season 6 yang bertajuk Invasion. Season terbaru itu akan menghadirkan sederetan konten baru, termasuk di antaranya PvE Story Mission, sebuah mode PvP baru, dua map baru, dan hero baru.

Baca juga:

Namun, pemain masih harus menghubungkan akun Battle.net-nya ke Steam agar dapat menikmati Overwatch 2. Versi Steam tersebut akan mendukung Steam Achievements dan friend list.

Langkah ini menyusul keputusan Activision untuk merilis Call of Duty: Modern Warfare 2 dan Warzone 2.0 di Steam. Munculnya kedua judul itu di Steam menjadi pertanda berakhirnya hiatus Call of Duty di platform tersebut selama lima tahun.

Overwatch 2 akan resmi tersedia di Steam pada 10 Agustus 2023, hari yang sama saat season 6 yang bertajuk Invasion dimulai.

Apex Legends: Mengenal Karakter Horizon, Guide Gameplay

GAMEFINITY.ID, Bandung Horizon adalah salah satu Legend yang cukup populer bagi penggemar Apex Legends. Ia menjadi Legend yang pertama kali diperkenalkan pada Season 7 yang bertajuk Ascension dan sekaligus memperkenalkan map Olympus.

Hero bernama asli Mary Sommers ini awalnya merupakan seorang ilmuwan menemukan Branthium bersama muridnya, Dr. Reid. Branthium merupakan elemen yang bisa menjadi kunci untuk menghasilkan energi tanpa batas.

Namun, saat ia mendapat Branthium di black hole. Dr. Reid justru berkhianat. Muridnya itu mencuri Branthium dan memperangkap Mary di dalam orbit black hole. Mary kemudian bisa lolos dengan memodifikasi companion robotnya N.E.W.T. Saat ia berhasil lolos, ia menyadari sudah 87 tahun berlalu.

Mary memutuskan untuk berpartisipasi di Apex Games sebagai Horizon. Tujuannya untuk mendapat dana demi riset dan kembali dengan sang putra.

Mengenal Ability Horizon di Apex Legends

Passive Ability: Spacewalk

Apex Legends Horizon Spacewalk

Horizon memiliki Passive Ability berupa Spacewalk. Ability itu menambah kontrol udaranya dan mengurangi dampak saat terjatuh. Ini membantu Horizon mengontrol pergerakannya saat berada di udara sambil menyerang menggunakan kombo senjata.

Ia juga memiliki interaksi khusus bergantung cara dia terjatuh. Jika ia terjatuh dalam posisi berdiri, lag time-nya berkurang antara mendarat dan menyiapkan senjata. Sebaliknya, jika dalam posisi berjongkok, ia akan melakukan slide dan lebih cepat di darat untuk sementara.

Tactical Ability: Gravity Lift

Apex Legends Horizon Gravity Lift

Tactical Ability-nya, Gravity Lift, disebut sebagai Ability yang cukup praktis. Ability ini memudahkan Horizon untuk membuat lift gravitasi selama 10 detik yang dapat membantu dirinya serta rekan tim untuk mencapai ketinggian dengan cepat. Ability ini memiliki cooldown selama 20 detik. Gravity Lift bisa digunakan dalam penyerangan untuk mengecoh pemain.

Ultimate Ability: Black Hole

Apex Legends Horizon Black Hole

Ultimate Ability-nya, Black Holem, bisa dibilang sebagai salah satu ability yang mematikan. Ability ini membuat Horizon mengirim N.E.W.T. dan mengeluarkan sebuah black hole mikro selama 12 detik yang bisa menarik musuh dan apapun di harapannya. Jika berhasil ter-deploy secara sempurna, Ability ini bisa digabungkan dengan granat dan tembakan untuk melumpuhkan musuh secara cepat.

Baca juga: 

Rekomendasi Legend untuk Kombinasi Horizon di Apex Legends

Berkat ability-nya, Horizon memiliki keuntungan secara mobilitas secara pergerakan. Ia juga bisa menembak segera setelah tiba di darat dari ketinggian. Ia cocok untuk digunakan dalam match di map yang ada sebuah gedung pencakar langit seperti Olympus.

Namun, ia sering sekali menjadi target utama musuh karena skillset-nya. Terkadang, tactical ability-nya bisa membuat dirinya sebagai sasaran empuk. Terlebih, jika Ultimate Ability tidak digunakan secara tepat, bisa saja serangan itu menjadi bumerang.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, berikut adalah rekomendasi komposisi tim untuk Horizon di Apex Legends:

  • Wraith dan Pathfinder: Wraith dan Pathfinder cocok sebagai rekan tim Horizon bagi yang ingin mengandalkan kecepatan. Ketiganya cocok untuk mengombinasikan mobilitas dan serangan demi mencapai keuntungan dalam pertarungan. Horizon bisa melihat musuh dengan melayang, Pathfinder bisa melakukan zipline sambli menyerbu musuh, sementara Wraith bisa secara cepat menyerang di darat mengandalkan kecepatannya.
  • Crypto dan Lifeline: Dalam komposisi tim ini, Horizon berperan sebagai penyerang yang bisa membantu mobilitas timnya. Crypto dapat mengandalkan drone-nya untuk menyerang atau bertahan tergantung situasinya, sedangkan Lifeline bisa menyembuhkan kedua rekan timnya sambil mengandalkan Ultimate Ability Care Package untuk menyediakan upgrade

Benarkah Battlefield 2042 Lebih Baik daripada saat Peluncuran?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Battlefield 2042 telah terkenal saat peluncuran resmi yang penuh bencana pada 19 November 2021. Tidak sedikit penggemar yang mengecap game FPS besutan DICE itu sebagai salah satu game terburuk sepanjang masa. Bahkan, EA juga mengakui entri terbaru Battlefield itu tidak mencapai target penjualan yang diharapkan.

Setahun kemudian, setelah update dan perubahan aspek dalam game, penggemar menilai Battlefield 2042 sudah lebih baik dan menyenangkan dari sebelumnya. Jadi apakah benar entri terbaru Battlefield ini memang lebih baik dari saat peluncuran yang penuh kritikan? Apa yang menyebabkannya?

Peluncuran yang Penuh Bencana

Battlefield 2042 disastrous launch

Battlefield 2042 pertama kali dirilis pada 19 November 2021. Sebelum peluncurannya, penggemar berharap banyak dengan entri terbaru franchise FPS besutan EA itu. Namun, penggemar justru mengkritik game itu sebagai salah satu game terburuk saat peluncuran.

Penggemar mengkritik kurangnya konten dari Battlefield 2042. Salah satunya adalah tidak ada mode single-player campaign yang selama ini hadir di entri Battlefield sebelumnya. Terlebih lagi, game ini justru hanya berfokus pada gameplay online multiplayer.

Banyaknya bug dan glitch saat peluncuran juga menjadi kritik bagi penggemar. Hal ini memicu ketidaknyamanan pemain saat memainkannya. Tidak heran Battlefield 2042 menjadi salah satu game terburuk di Steam saat peluncurannya.

Apa yang Membuat Battlefield 2042 Lebih Baik?

Untungnya, DICE telah mendengarkan respon pemain terhadap Battlefield 2042. Mereka menepati janji mereka dengan merilis sederetan konten post-launch. V4.00 yang rilis April 2022 terdiri dari 400 perubahan, termasuk perbaikan bug dan berbagai perubahan dalam gameplay.

Battlefield 2042 classes

EA dan DICE juga menerapkan model Battle Pass di Battlefield 2042 mulai Juni 2023. Lambat laun, game besutan DICE itu dinilai semakin membaik. Bahkan, sistem Class yang sudah menjadi ciri khas franchise sudah kembali saat Season 3 pada November 2022. Konten yang muncul di Season 4 pada akhir Februari lalu juga cukup masif, namun ini menjadi kali terakhir DICE menambah Specialist terakhir.

Baca juga:

Meski sederetan perbaikan telah mengubah pendapat penggemar, Battlefield 2042 masih tercatat sebagai salah satu dari 100 game terburuk di Steam menurut Steam250. Game besutan EA itu berada di posisi ke-35.

Battlefield 2042 saat ini sudah dapat di-download di PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, dan Xbox Series X|S. Tentunya DICE masih akan berkomitmen untuk game ini setelah season 5-nya yang masih belangsung.

DarkZero Jadi Juara Apex Legends Global Series Split 2!

GAMEFINITY.ID, Bandung Apex Legends Global Series (ALGS) Year 3 Split 2 telah berakhir dengan DarkZero menjadi pemenangnya! Mereka berhasil mengungguli 19 tim lainnya di babak final, termasuk TSM, juara Split 1. Tim asal Amerika Serikat itu berhasil memenangkan grand prize US$300.000!

Perjalanan DarkZero sebelum Mencapai Final Split 2 Playoffs

DarkZero memulai perjalanan mereka di ALGS Year 3 Split 2 sebagai seed kedua North America. Tim asal Amerika Serikat itu telah memenangkan NA Regional Finals dengan momentum besar.

Dalam group stage, DarkZero menjadi salah satu tim dari Group A. Mereka berhasil mencapai posisi keempat dalam klasemen keseluruhan. Saat Winners’ Bracket, mereka mencapai posisi kedelapan, otomatis lolos ke final dengan bonus tiga poin.

Performa DarkZero dalam Apex Legends Global Series Split 2 Playoffs Final

Final Apex Legends Global Series Split 2 menggunakan sistem match point. Seperti sebelumnya, setiap tim harus mendapat minimal 50 poin agar berkesempatan menjadi juara. Mereka harus memenangkan satu match setelah itu agar bisa merebut gelar juara.

DarkZero dan TSM berhasil mencapai 50 poin setelah match ketiga. Berarti, keduanya berpeluang menjadi juara. Sayangnya, kedua tim itu belum mampu memanfaatkan statusnya. Setelah itu, tiga tim lainnya, OXG, XSET, dan FaZe, berhasil mencapai 50 poin dan ikut berpeluang menjadi juara.

Baca juga:

Apex Legends Global Series 2023 Split 2 Playoff Winner Darkzero

Akhirnya, DarkZero berhasil meraih kemenangan pada match ketujuh, otomatis menjadi juara Apex Legends Global Series Split 2. Kemenangan tersebut berkat Rhys “Zer0” Perry memanfaatkan momentum dan berperan besar dalam keberhasilan DarkZero selama Ring terakhir, menjadikannya sebagai MVP dalam turnamen.

Meski menjadi tim yang diunggulkan untuk menang Split 2, DarkZero sebelumnya meraih hasil yang cukup mengecewakan di Split 1. Tim tersebut hampir tidak bisa lolos Playoff dan mencapai posisi ke-13 di London.

Apex Legends Global Series 2023 Split 2 Playoff Final Standing DarkZero

Sementara itu, TSM, juara Split 1, hanya bisa mencapai posisi kedua. Diikuti oleh OXG, XSET, dan FaZe yang juga mencapai match point setelah mereka.

Turnament Apex Legends terbesar selanjutnya, Apex Legends Global Series Championship 2023 akan digelar pada 6-10 September 2023 di Birmingham.

Call of Duty Tetap Rilis di PlayStation, Kesepakatan Microsoft dan Sony

GAMEFINITY.ID, Bandung – Microsoft dan Sony akhirnya mencapai sebuah kesepakatan baru mengenai masa depan Call of Duty di PlayStation. Keputusan ini menyusul perselisihan kedua belah pihak mengenai akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft. Kesepakatan itu diharapkan akan berlangsung selama 10 tahun ke depan.

Call of Duty Dipastikan Akan Tetap Hadir di PlayStation setelah Kesepakatan Microsoft dan Sony

Melalui Twitter resminya, CEO Xbox Phil Spencer mengumumkan Microsoft dan Sony telah menandatangani “kesepakatan mengikat” 10 tahun tentang Call of Duty.  Pihak Microsoft menjanjikan game FPS besutan Activision itu tetap akan rilis di PlayStation selama 10 tahun ke depan.

“Kami dengan bangga mengumumkan Microsoft dan PlayStation telah menandatangani kesepakatan mengikat untuk mempertahankan Call of Duty di PlayStation setelah akuisisi Activision Blizzard. Kami tidak sabar melihat masa depan di mana pemain global mendapat lebih banyak pilihan untuk bermain game favoritnya,” tulis Spencer.

Spencer tidak membagikan begitu banyak tentang kesepakatan tersebut. Namun, Karl Perez, kepala komunikasi global Xbox, berbicara pada The Verge pada bahwa kesepakatan itu hanya berlaku pada Call of Duty.

Hal ini serupa dengan keputusan Microsoft untuk membawa Call of Duty ke platform lain selama 10 tahun ke depan. Mereka sudah mencapai kesepakatan dengan Nintendo, Nvidia, dan layanan cloud gaming lainnya.

Sempat Ditolak oleh PlayStation

Microsoft sempat menawarkan kontrak 10 tahun untuk mempertahankan Call of Duty dan game konsol Activision lainnya di PlayStation pada Desember 2022, termasuk hak untuk memasukkannya ke dalam katalog PlayStation Plus.

Namun, hal ini ditolak mentah-mentah oleh pihak PlayStation. Pihaknya bersikukuh menganggap Microsoft akan menyabotase Call of Duty versi PlayStation atau bahkan membuatnya eksklusif di Xbox.

Jim Ryan, CEO PlayStation, ikut bersaksi dalam persidangan FTC melawan Microsoft perihal akuisisi Activision Blizzard. Pihaknya berharap agar FTC dapat resmi memblokir akuisisi tersebut karena menilainya sebagai antipersaingan.

Baca juga:

“Saya tidak mau kesepakatan Call of Duty baru, saya hanya ingin memblokir merger kalian,” sebut Jim Ryan pada Bobby Kotick, CEO Activision Blizzard saat menyampaikan testimoninya di sidang FTC melawan Microsoft.

Microsoft akhirnya keluar sebagai pemenang sidang tersebut. FTC sempat mengajukan banding sebelum ditolak pengadilan.

Microsoft dan Activision Blizzard resmi memperpanjang tenggat waktu sebelum merger itu menjadi sah. Kini, tanggal 18 Oktober 2023 menjadi tenggat waktu baru.