Tag Archives: first person shooter

Valorant Episode 7 Act 1 Hadirkan Agent Deadlock

GAMEFINITY.ID, Bandung – Valorant telah memasuki Episode 7 Act 1 pada 27 Juni 2023. Update terbaru dari game FPS besutan riot Games itu menghadirkan beberapa perubahan besar dalam game, salah satunya adalah game mode Team Deathmatch dan juga Agent baru Deadlock.

Agent Baru Valorant Episode 7 Act 1: Deadlock

Valorant Deadlock agent

Deadlock merupakan agen ke-23 yang tersedia dalam roster Valorant. Ia merupakan agen Sentinel perempuan asal Norway yang memiliki keunggulan dalam alam liar dingin berkat perangkap dan kemampuan berburu. Dalam teaser-nya, Deadlock dapat mengalahkan musuh berkat teknologi canggihnya dan juga determinasi tinggi.

Basic Ability-nya, Gravnet, merupakan sebuah granat khas milik Deadlock. Jika meledak saat mendarat, semua musuh yang terjebak di area itu harus merunduk dan bergerak secara perlahan selama durasi skill berlangsung.

Sonic Sensor merupakan satu lagi Basic Ability-nya. Saat mengerahkannya dengan menembak, sensor akan memantau area untuk mendeteksi musuh yang bersuara, mulai dari langkah kaki, tembakan senjata, hingga suara percakapan.

Barrier Mesh menjadi Signature Ability-nya. Deadlock dapat menembakkan cakram Barrier Mesh dengan ability ini. Begitu mendarat, cakram itu akan berubah menjadi sebuah barrier yang menghalangi pergerakan agent.

Terakhir, Ultimate Ability-nya, Annihilation. Ia akan menembakkan Nanowire Accelerator untuk melepas sebuah gelombang nanowire demi menangkap musuh pertama yang terkontak. Musuh yang terjebak itu tertarik, jika mencapai ujung, ia akan mengalami death, kecuali jika ia dibebaskan atau jalur nanowire itu dihancurkan.

Baca juga:

Mode Baru: Team Deathmatch

Team Deathmatch menjadi mode terbaru di Valorant. Mode ini merupakan satu lagi mode 5v5. Aturannya sederhana, tim pertama yang berhasil melakukan total 100 kill menjadi pemenangnya. Jika tereliminasi, pemain dapat kembali dalam 1,5 detik. Senjata dan Recovery Orb tersebar di setiap sudut map demi menambah intensitasnya. Mode ini berdurasi 9,5 menit terbagi menjadi empat stage.

Terdapat tiga custom map yang tersedia untuk Team Deathmatch. Ketiganya adalah Piazza, District, dan Kasbah. Valorant Episode 7 Act 1 kini sudah dimulai dari 27 June 2023.

VCT Masters Tokyo: Fnatic Rebut Gelar Juara, Cetak Sejarah!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Fnatic berhasil memenangkan VCT Masters Tokyo yang telah berakhir pada 25 Juni 2023. Tim asal Inggris itu berhasil mengalahkan Evil Geniuses, tim asal Kanada, di grand final dengan kemenangan mutlak 3-0.

Lebih membanggakannya lagi, ini menjadi kemenangan berturut-turut kedua bagi Fnatic dalam turnamen esports global Valorant. Prestasi itu menjadikan Fnatic sebagai tim pertama yang memenangkan turnamen global Valorant dua kali berturut-turut. Sebelumnya, mereka merebut gelar juara di VCT LOCK//IN. Namun, kejayaan mereka terhenti sementara saat Team Liquid menyabet gelar juara VCT EMEA, menghentikan rekor kemenangan pertandingan berturut-turut sebanyak 21 kali.

Fnatic vs Evil Geniuses: Tim Unggulan vs Tim Underdog

VCT Masters Tokyo Fnatic vs Evil Geniuses

Memenangkan turnamen VCT Masters Tokyo tampaknya menjadi momen penting bagi Fnatic untuk memperkuat kejayaannya. Mereka sudah memenangkan VCT LOCK//IN, namun mereka justru kalah di final VCT EMEA. Untungnya, mereka lolos ke playoff Masters Tokyo karena berhasil menjadi juara VCT LOCK/IN.

Baca juga:

Sementara itu, Evil Geniuses awalnya sempat diremehkan oleh penggemar. Nyatanya, mereka berhasil membungkam semua pihak atas performanya mulai dari playoff VCT Americas. Mereka berhasil lolos untuk berpartisipasi di Masters Tokyo setelah menaklukkan Cloud9 dan NRG. Selama turnamen VCT Masters Tokyo, mereka berhasil mengalahkan sederetan tim unggulan seperti LOUD dan juara VCT EMEA Team Liquid.

Fnatic Taklukkan Evil Geniuses di Final VCT Masters Tokyo!

VCT Masters Tokyo Fnatic

Final VCT Masters Tokyo itu akahirnya dimulai dengan match pertama di map Lotus. Fnatic memulai start dengan gemilang dan berhasil meraih skor 13-8. Meski begitu, awalnya keduanya imbang dengan skor 6-6 pada paruh pertama,

Map Split menjadi kesempatan bagi EG untuk menyaingi kedudukan melawan Fnatic.  Bahkan kedua tim menggunakan kompoisisi yang sama seperti pada match pertama. Setelah memimpin dengan skor 8-4 pada paruh pertama, Fnatic kembali unjuk gigi dengan skor 13-11 meski EG sangat agresif dalam permainannya.

Match ketiga mengambil map Bind. EG berusaha untuk menggunakan pendekatan lebih berhati-hati dan defensive. Tim asal Kanada itu berhasil memimpin dengan skor 8-4 pada paruh pertama, Tetapi, Fnatic berhasil menyerang balik dan mendominasi pertandingan hingga memicu overtime. Pada akhirnya, Fnatic berhasil menaklukkan EG dengan skor 14-12, menjadikan total kemenangannya 3-0 sekaligus merebut gelar juara VCT Masters Tokyo.

Berkat kemenangan ini, Fnatic mendapat tiket untuk berpartisipasi di VCT Champions. Tidak hanya itu, mereka juga mencetak sejarah baru sebagai tim yang menjadi juara turnamen global Valorant dua kali berturut-turut setelah VCT LOCK//IN.

Call of Duty: Warzone Caldera Dimatikan September Ini

GAMEFINITY.ID, Bandung – Call of Duty: Warzone Caldera atau sebelumnya Warzone 1 telah diumumkan akan dimatikan oleh Activision. Kabar ini menyusul pergantian nama Warzone 2.0 menjadi Warzone mulai season 4. Activision akan mematikan game Warzone Caldera pada 21 September 2023.

Call of Duty: Warzone pertama kali rilis pada 10 Maret 2023 sebagai game free-to-play. Game FPS free-to-play itu menghadirkan dua mode, yaitu Battle Royale dan Plunder. Warzone telah sukses besar setelah dilaporkan mencapai 30 juta pemain tepat 10 hari setelah peluncuran. Setelah peluncuran Warzone 2.0, game pendahulunya itu berganti nama sebagai Warzone Caldera.

Call of Duty: Warzone Caldera DImatikan demi Fokus Konten CoD Mendatang

Call of Duty Warzone Caldera as Warzone

Activision menyebut dalam laman resminya bahwa mereka akan mematikan Call of Duty: Warzone Caldera. Timnya mengemukakan alasan di balik penutupan server game itu adalah untuk fokus mengembangkan konten Call of Duty yang akan datang, termasuk Warzone 2.0 atau saat ini berganti nama sebagai Warzone.

“Pemain sebaiknya bersiap  untuk lebih banyak konten Warzone di konsol dan PC, dan juga sebagai era baru Battle Royale secara on the go dengan peluncuran Call of Duty: Warzone Mobile, yang sudah termasuk Battle Pass dan cross-progression yang sama,” tulis Activision.

Penutupan Call of Duty: Warzone Caldera tidak akan berdampak pada gameplay Warzone saat ini sama sekali. Tim pengembang juga berterima kasih telah menjadikan Warzone Caldera sebagai tempat menyenangkan untuk bermain bersama.

Baca juga:

Konten yang sudah Telanjur Dibeli Masih Dapat Diakses di Ketiga Game Ini

Semua gameplay, progression, dan inventory dari Warzone Caldera sudah dipastikan akan dihapus mulai tanggal penutupannya. Berarti, tidak ada satupun konten Call of Duty: Warzone Caldera akan ditransfer ke Warzone.

Namun, semua konten yang sudah telanjur dibeli di Warzone Caldera masih dapat dinikmati dalam ketiga game Call of Duty sebelumnya. Ketiga game itu adalah Modern Warfare, Black Ops Cold War, dan Vanguard.

Sementara itu, Call of Duty: Modern Warfare 2 sudah mencapai season 4 mulai 14 Juni 2023. Season tersebut juga menandakan rebranding Warzone 2.0 sebagai Warzone. Activision tentu meminta penggemar yang setia bermain Warzone Caldera agar dapat berpindah ke Warzone.

Call of Duty: Warzone Caldera akan resmi dimatikan pada 21 September 2023.

Apex Legends Akhirnya Hadirkan Heirloom untuk Horizon

GAMEFINITY.ID, Bandung – Apex Legends season 17, Arsenal, sudah mencapai midseason. Kali ini, Respawn Entertainment menggelar Dressed to Kill Collection Event untuk menghadirkan deretan item kosmetik baru. Namun, Heirloom untuk Horizon juga ikut mencuri perhatian dalam event ini.

Dressed to Kill Collection Event telah mulai digelar pada 20 Juni 2023. Kali ini, deretan item kosmetik yang muncul bertema assassin ber-high fashion. Salah satu item kosmetik yang juga mencuri perhatian adalah skin Legendary baru untuk Revenant yang memperlihatkan seakan dirinya sebagai manusia.

Baca juga:

Kembalinya Limited Time Mode Armed & Dangerous di Apex Legends

Apex Legends Dressed to Kill Armed and Dangerous return

Limited time mode Armed & Dangerous sudah kembali dalam event ini. Dalam mode ini, skill pemain dalam menggunakan dua senjata api, shotgun dan sniper akan kembali diuji. Disebutkan di laman resminya bahwa mode ini menjadi satu-satunya tempat untuk mendapat Charge Rifle semenjak senjata itu dihapus dari ground loot.

Baca juga:

Deretan Item Kosmetik di Dressed to Kill Collection Event

Dressed to Kill Collection Event menghadirkan koleksi 24 item kosmetik baru bertema high fashion. Tentunya, deretan skin ini bukan berupa recolor dari skin sebelumnya, baik berupa skin kostum Legend dan senjata. Secara keseluruhan, terdapat 6 Legendary skin dan 3 Epic skin untuk Legend berupa kostum, serta 6 Legendary skin dan 3 Epic skin untuk senjata.

Apex Legends Dressed to Kill Former Glory Revenant and Clean Kill Volt SMG

Salah satu skin kostum untuk Legend yang menjadi topik hangat bagi penggemar adalah Former Glory skin untuk Revenant. Skin tersebut memperlihatkan Revenant tampil seakan-akan sebagai manusia. Sebelumnya, penggemar sudah lama menginginkan Respawn untuk membuat skin manusia untuk Revenant selama tiga tahun terakhir.

Apex Legends Dressed to Kill Lethal Lass Horizon and The Cleaner Nemesis AR Apex Legends Dressed to Kill Furious Fatale Mad Maggie and Gold and Venom Mastiff Apex Legends Dressed to Kill CLASSIFIED Crypto and Polished Power 30-30 Repeater

Tidak hanya skin untuk Revenant, terdapat tiga Legendary skin yang juga mencuri perhatian. Ketiganya adalah Lethal Lass untuk Horizon, Furious Fatale untuk Mad Maggie, dan [CLASSIFIED] untuk Crypto.

Baca juga:

Heirloom untuk Horizon: Gravity Maw

Apex Legends Dressed to Kill Horizon heirloom

Terakhir, heirloom untuk Horizon berupa Gravity Maw. Gravity Maw merupakan sebuah senjata melee berbentuk mace atau Morningstar. Bedanya, bola yang ada di bagian atas berupa sebuah black hole dengan duri di sekitarnya.

Untuk memperoleh Gravity Maw untuk Horizon, pemain wajib berpartisipasi di Dressed to Kill Collection Event. Caranya, pemain harus membeli semua item kosmetik dari event yang tersedia. Setelah itu, Heirloom untuk Horizon itu akan otomatis masuk ke dalam inventory sebagai bonus reward.

Dressed to Kill Collection Event di Apex Legends akan berakhir 4 Juli 2023.

Apex Legends: Ini Cara Cepat Farming Weapon XP

GAMEFINITY.ID, Bandung Apex Legends season 17 telah meluncur pada 9 Mei 2023. Season terbaru itu menghadirkan deretan konten baru termasuk Legend teranyar Ballistic dan perombakan map World’s Edge. Namun, yang paling menarik perhatian penggemar adalah sistem progression Weapon’s Mastery.

Sistem progression ini akan membantu pemain mendapat berbagai reward dari penggunaan sebuah senjata. Pemain dapat menaikkan level senjata tersebut dengan penggunaannya selama match. Masih bingung dengan sistem progression ini? Ingin cepat-cepat naik level senjata favorit? Gamefinity telah merangkum cara cepat farming Weapon XP di Apex Legends.

Cara Kerja Weapon Mastery di Apex Legends

Saat kamu memulai, setiap senjata berada pada Level 1 di Weapon Mastery. Kamu dapat menguasai senjata itu begitu mencapai Level 100. Untuk melakukannya, kamu membutuhkan total 1.000.000 Weapon XP. Weapon XP dapat diperoleh dengan berbagai cara.

Apex Legends Weapon Mastery trials
Weapon Mastery Apex Legends

Saat mencapai setiap 20 Level, pemain harus menyelesaikan tantangan berupa trial yang terkait dengan senjata tersebut. Jika berhasil menyelesaikan trial, pemain bisa melanjutkan progress dan kembali mengumpulkan Weapon XP.

Baca juga:

Cari Weapon Target Secepat Mungkin selama Match

Cara pertama menjadi cara terpenting selama match di Apex Legends untuk mendapat Weapon XP untuk sebuah senjata favorit. Setelah lakukan landing, segera cari senjata yang menjadi incaran untuk dinaikkan Weapon XP-nya. Tentunya, kamu berharap agar dapat menggunakan senjata incarannya sesegera mungkin.

Terdengar mudah, tapi sebenarnya loot di Apex Legends sangat acak, baik di Battle Royale, Mixtape, dan Ranked. Jika senjata incaran kamu masih belum ketemu, sebaiknya cari senjata lain untuk bertahan hidup dari serangan musuh. Semakin lama tanpa senjata api selama match, semakin sedikit Weapon XP yang akan didapat dan peluang untuk bertahan hidup semakin kecil. Oleh karena itu, gunakan senjata lain sambil mencari senjata incaran kamu jika ini terjadi.

Kalau kamu ingin mengumpulkan Weapon XP untuk senjata favorit banyak, cobalah mode Gun Run. Jika lebih nyaman respawn sambil menggunakan senjata pilihan kamu, Control dan Team Deathmatch menjadi mode yang cocok.

Baca juga:

Serang secara Agresif selama Match

 Apex Legends how to earn Weapon XP
Earning Weapon XP at Apex Legends

Umumnya, menyerang secara agresif menggunakan senjata favorit menjadi cara utama untuk mendapat Weapon XP. Kamu dapat menyerang musuh menggunakan senjata incaran kamu untuk memicu damage, melakukan kill, dan berhasil melakukan headshot. Ketiga aksi tersebut membantu kamu memperoleh Weapon XP.

Terlebih, bertarung dengan melakukan trik seperti sambil sliding, melompat, dan ziplining dapat membantumu memperoleh bonus Weapon XP. Ini menjadi salah satu cara agar memperoleh Weapon XP yang banyak dengan cepat di Apex Legends.

Tetap Pakai Senjata Incaran selama Match di Apex Legends

Ternyata menyerang secara agresif menggunakan senjata favorit bukanlah cara tercepat untuk mendapat Weapon XP, apalagi mengalahkan lawan sebanyak mungkin. Cara tercepat untuk menaikkan level senjata di Weapon’s Mastery sejauh ini adalah memegang senjata itu selama mungkin dalam match.

Metode ini sudah dicoba oleh Grrt, seorang YouTuber Apex Legends terkenal. Ia memperlihatkan metode tetap memakai senjata yang ingin dinaikkan level-nya selama mungkin dalam match. Dengan kata lain, kamu tidak perlu untuk mengganti senjata utamamu menjadi senjata sekunder. Cara ini bisa dibilang sangat efektif jika kamu kesulitan untuk melakukan kill.

Bertahan hidup selama mungkin selama match di Apex Legends menjadi faktor kunci agar mendapat Weapon XP sebanyak mungkin. Terlebih, semakin tinggi posisi kamu selama match, semakin banyak pula Weapon XP yang bisa diperoleh.

Itulah deretan cara cepat untuk farming Weapon XP. Mencapai Level 100 untuk senjata favorit memang panjang dan tidak mudah, tapi dengan cara ini, kamu dapat ber-progress lebih leluasa.

ZmjjKk (KangKang), Pro Player Valorant Dengan Operator Mematikan

GAMEFINITY.ID, PATI – VALORANT Champions Tour 2023: Masters Tokyo saat ini sedang berlangsung. Mempertemukan tim – tim kuat valorant dari berbagai wilayah yang saling merebutkan title juara. Kejutan demi kejutan terus bermunculan seiring berlangsungnya perntandingan. Namun ada satu player yang sepertinya cukup menarik banyak perhatian dari para penonton. Pro player asal Cina dengan nickname ZmjjKk atau biasa dipanggil KangKang.

Makna dibalik nama ZmjjKk

Jika diperhatikan nickname milik KangKang memang sangat sulit dibaca. Orang yang pertama kali melihatnya pasti akan mengira apabila nama tersebut tidak lebih dari sususan huruf yang tidak memiliki arti. Namun jangan salah, ada makna yang cukup emosional dibalik nama tersebut.

KangKang
Credit: Valorant Champion Tour

Melalui tweet dari akun twitter EDG ZmjjKk, nickname yang dia gunakan merupakan gabungan namanya dengan nama saudaranya. Alasan dia mengabungkan kedua nickname tersebut karena kakaknya yang selalu memberikan dukungan tanpa batas kepada dirinya. Ming jia Zheng yang merupakan kakak dari KangKang dikethui juga memiliki mimpi yang sama yaitu untuk menjadi pro player.

Baca Juga:

Kemenangan Pertama di Panggung Internasional Bersama Edward Gaming

Sejak kehadirannya bersama tim Edward Gaming di VCT Champion 2022, tim asal cina ini masih belum mendapatkan satu kemenangan pun. Hingga saat di VCT: Master Tokyo 2023 tim ini berhasil mendapatkan kemenangan pertamanya melawan NAVi yang berisikan pemain juara dunia.

KangKang
Credit: Valorant Champion Tour

Baca Juga:

Mengidolakan Aspas

Melalui video yang diupload di kanal Youtube Valorant Champion Tour, CHICHOO yang merupakan rekan setimnya menjelaskan bahwa KangKang sangat mengidolakan pro player Valorant asal brazil, Aspas.

Pertandingannya di lower bracket pada babak Playoff VCT: Master Tokyo 2023 menjadi pengalaman yang luar biasa bagi KangKang. Bahkan diakhir pertandingan dia sempat menangis senang karena berhasil mengalahkan idolanya.

Baca Juga:

Digadang Akan Menjadi Superstar Baru

Berdasarkan laporan dari Dexerto, Sean Gares melihat potensi KangKang sebagai pemain yang luar biasa dan sangat berbakat. Mantan pro player CSGO itu melihat potensi luar biasa dalam gaya bermain KangKang yang adaptif dan agresif.

KangKang
Credit: Valorant Champion Tour

Selama di VCT: Master Tokyo KangKang berhasil menunjukkan peforma yang luar biasa dimata penonton. Tak sedikit orang – orang yang langsung mendukung KangKang setelah melihat permainannya yang memukau, terutama ketika menggunakan senjata Operator.