GAMEFINITY.ID, Bandung – Immortals of Aveum merupakan game magic shooter sekaligus FPS dari Ascendant Studios dan EA Originals yang diumumkan pertama kali saat The Game Awards 2022. Reveal trailer-nya menyebut game itu akan rilis tahun ini. Baru-baru ini, seorang leaker telah membocorkan bahwa game FPS itu akan rilis Juli ini.
Rumor bahwa Immortals of Aveum bakal rilis Juli ini pertama kali tersebar oleh dataminer Billbil-kun. Billbil-kun dipercaya sebagai seorang leaker yang memberi informasi akurat. Ia rutin membocorkan secara akurat berbagai game gratis yang akan datang khusus pelanggan PlayStation Plus.
EXCLUSIVE Immortals of Aveum game from Electronic Arts/Ascendant Studios will be released on … .. .
Melalui Twitter-nya, Billbil-kun menyebut Immortals of Aveum bakal rilis 20 Juli 2023. Tentunya ini masih menjadi rumor, namun mengingat reputasinya yang selalu akurat, terdapat peluang ini dapat menjadi benar.
Ascendant Studios mendeskripsikan game besutannya itu sebagai game single-player first-person magic shooter yang groundbreaking. Mereka menjanjikan sebuah campaign yang cinematic dan mendalam. Dibuat menggunakan Unreal Engine 5, game ini akan rilis di PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X|S.
Mengenal Ascendant Studios
Ascendant Studios sendiri merupakan studio yang didirikan oleh Bret Robbins yang juga memegang jabatan sebagai CEO dan sutradara game. Robbins sebelumnya bekerja sebagai direktur kreatif Dead Space oleh Visceral Games dan juga berbagai game Call of Duty dari Sledgehammer Games, yaitu Modern Warfare 3, Advanced War, dan World War 2. Ascendant Studios saat ini bermarkas di San Rafael, California.
“Aku dirikan Ascendant Studios untuk membuat game original dan epik, dan ini dia, empat tahun kemudian, hampir menyelesaikannya. Dimulai dari ide gila dan menyenangkan menjadi game AAA yang juga gila dan menyenangkan,” tutur Robbins dilansir dari VGC.
Immortals of Aveum juga mengandalkan tim beranggotakan pengembang veteran dengan pengalaman memenangkan Game of the Year dan BAFTA dari franchise Marvel’s Spider-Man, Borderlands, Tomb Raider, Metal Gear Solid, The Elder Scrolls, Call of Duty, dan Bioshock.
EA saat ini belum berkomentar tentang rumor tanggal perilisan Immortals of Aveum.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Activision akhirnya mengungkap detail tentang season ketiga dari Call of Duty: Modern Warfare 2 dan Warzone 2.0 yang akan meluncur 12 April mendatang. Seperti biasa, mereka mengungkap roadmap yang berisi berbagai konten akan datang dan masih sangat masif. Konten yang akan datang di antaranya adalah map baru, senjata baru, dan yang terpenting dua operator baru.
Update Season 3 untuk Modern Warfare 2
Di season 3, Modern Warfare 2 akan menghadirkan kembali mode Gunfight dengan empat map. Terdapat pula lima map baru untuk multiplayer dan juga misi Special Ops baru.
Pertama kali diperkenalkan di Modern Warfare (2019) dan menjadi precursor dari Gulag di Warzone, mode Gunfight kini hadir di Modern Warfare 2. Gunfight merupakan mode 2v2 di mana Loadout acak dan map bergaya cage kecil menjadikan combat ber-pace cepat. Cara untuk memenangkan rondenya adalah mengalahkan duo lawan hingga health habis atau menjadi pertama yang mengambil bendera Overtime di tengah map. Duo yang pertama memenangkan enam ronde menjadi pemenang match.
Terdapat empat map yang masuk map rotation dalam Gunfight, yaitu Alley, Blacksite, Shipment, dan Exhibit.
Terdapat pula lima multiplayer map, lebih tepatnya tiga core map dan dua battle map. Dua core map yang akan meluncur saat season 3 dimulai adalah Pelayo’s Lighthouse dan Black Gold, sementara Alboran Hatchery menjadi core map yang akan diluncurkan nanti. Rohan Oil dan Sattiq Cave Complex menjadi battle map yang juga akan meluncur season ini. Activision juga akan meluncurkan satu lagi core map saat pertengahan season.
Call of Duty: Modern Warfare 2 juga akan kedatangan tiga mode baru, yaitu Cranked dari Call of Duty: Ghosts, Face-off yang merupakan mode 3v3 dari Call of Duty: Modern Warfare 3 (2011), dan GW Infected. Cranked akan meluncur pada awal season sedangkan Face-off dan GW Infected akan hadir saat pertengahan season.
Terakhir, Special Ops akan menghadirkan update konten besar berbentuk misi baru. Dalam misi Special Ops baru, operator harus bertarung melawan Las Armas Cartel di Al Mazrah. Selain itu, episode Raid baru akan hadir saat pertengahan season.
Sementara itu, Warzone 2.0 akan kedatangan versi baru dari mode Resurgence bernama Massive Resurgence berlatar di map Al Mazrah. Mode ini akan memiliki player count maksimal 150 pemain, sudah disesuaikan dengan ukuran map Al Mazrah.
Di season 3, Operator yang sudah gugur selama gameplay akan masuk Gulag di Al Mazrah. Map tersebut dinamakan Blacksite, sebuah training ground bagi pemain yang ingin kembali ke warzone.
Ditambah, terdapat Plunder sebagai mode baru di Warzone 2.0. Plunder merupakan mode di mana tim yang mendapat cash terbanyak menang, cash dapat diperoleh dengan membasmi lawan dan mengambil barangnya, melakukan loot demi Supply Box, dan menyelesaikan tantangan tertentu.
Terdapat pula berbagai fitur baru di Battle Royale, yaitu redeploy drone di Al Mazrah, mengenakan Tempered Plate Carrier, dan UAV Tower. Ketiganya akan meluncur pada awal season. Fitur lain yang akan meluncur pada pertengahan season di antaranya Decontamination Stations, Item Perk Package, dan Gulag Entry Kit.
Terakhir, Activision akan kembali menggelar World Series of Warzone, sebuah turnamen Warzone. Turnamen itu akan berekspansi ke region baru dan juga menggelar babak final langsung. Sambil menunggu, Ranked Play akan hadir di Warzone 2.0 pada pertengahan season.
Event, Senjata, dan Operator Baru di Modern Warfare 2 dan Warzone 2.0
Call of Duty: Modern Warfare 2 dan Warzone 2.0 kedatangan dua operator baru yang sekaligus menjadi rival sebagai salah satu reward dari Battle Pass, yaitu Alejandro Vargas dan Valeria Garza. Tidak sampai di situ, Activision juga berjanji akan menghadirkan lebih banyak operator saat pertengahan season.
Selain itu, terdapat dua senjata yang menjadi reward Battle Pass saat peluncuran, yaitu sniper rifle FJX Imperium dan battle rifle Cronen Squall. Ada juga dua senjata baru yang akan diperkenalkan mulai Season 3 Reloaded.
Call of Duty juga akan menghadirkan event trophy hunt One for the Collection yang akan meluncur dua hari setelah season 3 dimulai. Saat event ini berlangsung, pemain akan drop trophy berupa koin saat mereka gugur di mode manapun. Trophy ini juga dapat diperoleh dengan menyelesaikan tantangan tertentu.
Nantinya, trophy ini dapat ditukar dengan berbagai reward seperti blueprint senjata, skin kendaraan, dan bahkan Battle Pass tier skip. Event ini akan tersedia di Modern Warfare 2 dan Warzone 2.0.
Itulah rangkuman detail dari season ketiga dari Call of Duty: Modern Warfare 2 dan Warzone 2. Untuk detail lebih lanjut, pemain dapat mengunjungi laman resminya. Season 3 akan dimulai 12 April.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Overwatch 2 akan meluncurkan season 4 bertema luar angkasa dalam waktu dekat. Melalui trailer terbarunya, Blizzard membagikan detail berbagai hal yang akan datang seperti mode baru, event baru, dan skin baru. Tentunya, season 4 akan menghadirkan hero tipe support baru, Lifeweaver.
Hero Baru di Overwatch 2: Lifeweaver
Blizzard menjelaskan melalui laman resminya bahwa Lifeweaver merupakan hero asal Thailand. Hero terbaru itu merupakan seorang ilmuwan yang memanfaatkan teknologi biolight untuk menyembuhkan dunia. Blizzard juga menyebut Lifeweaver sedang melarikan diri dari Vishkar Corporation, nanun ia bertekad untuk mengandalkan teknologinya untuk membuat sebuah perubahan di sekitarnya.
Lifeweaver memiliki kekuatan yang dapat healing sekaligus menyelamatkan rekan teamnya. Pertama, Healing Blossom akan menembakkan burst untuk menyembuhkan rekan yang terluka. Kedua, Thorn Volley sebagai serangan utama berupa rapid fire. Ketiga, Petal Platform yang dapat dimanfaatkan untuk membuat sebuah platform bagi tim dan musuh utuk melayang di udara. Terakhir, ultimate ability-nya, Tree of Life, dapat menempatkan pohon di sebuah sudut untuk menyembuhkan rekan selama gameplay berlangsung.
Disebutkan pula bahwa Lifeweaver memiliki orientasi panseksual, menjadikannya hero LGBTQIA pertama yang diperkenalkan di Overwatch 2. Sebelumnya, Tracer dan Soldier:76 dari Overwatch terungkap merupakan tokoh LGBTQIA.
Pemain dapat memperoleh Lifeweaver di Premium Battle Pass season ini. Selain itu, Blizzard juga menyediakan berbagai item kosmetik bertemu luar angkasa. Salah satunya adalah skin Mythic untuk Hanzo, Lifeweaver, dan Sigma. Pemain dapat memperoleh skin untuk Lifeweaver dan Symmetra melalui tantangan tertentu.
Blizzard juga menjajakan skin di in-game shop-nya, di antaranya skin Omnic untuk Junkrat dan Roadhog serta skin Zenyatta yang terinspirasi dari Pinocchio. Premium Battle Pass juga menyediakan skin untuk Prince Lucio, Winston, D.Va, dan Mercy.
Event Tahun Baru Thailand
Uniknya, pengumuman season 4 dan juga Lifeweaver bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Thailand. Momen ini menjadi event pertama dari season 4 untuk merayakan Lifeweaver dan budaya Thailand.
Event ini menghadirkan arcade mode baru bertajuk B.O.B. and Weave di mana pemain dan dua rekan tim akan bertarung dalam deathmatch 3v3. Semuanya harus bermain sebagai Lifeweaver dan setiap tim mendapat satu B.O.B yang dapat ditarik di sekitar map menggunakan Life Grip untuk mengalahkan musuh. Event ini sudah dimulai dan akan berakhir 25 April 2023.
Ada juga event berupa mode Starwatch: Galactic Rescue. Limited time mode ini berupa sebuah mode 4v4 yang berlatar di Horizon Lunar Colony di mana Watcher akan menyerang melawan Infinite Empire yang bertahan. Pemain dapat bermain sebagai Watcher atau Infinite Empire sambil menghadapi tantangan dan kejutan baru. Starwatch: Galactic Rescue akan tersedia pada 9-22 Mei mendatang.
Perubahan Beberapa Hero di Season 4
Blizzard mengumumkan terdapat perubahan pada Mercy menyusul keluhan saat season 3. Mereka akan menghapus perubahan yang sudah diterapkan tersebut dengan sedikit pengaturan agar dia mengontrol boosted jump-nya.
Selanjutnya, mereka bertujuan untuk membuat ultimate ability milik Brigitte lebih menyenangkan dan kuat saat menggunakan ultimate. Perubahan tersebut membuat Brigitte mendapatkan memperkuat shield-nya dengan ukurannya sekaligus health lebih besar, bersama dengan ability stun. Pihak Blizzard juga menyebut Sigma, Reinhardt, dan Cassidy akan mendapat perubahan kecil yang berfokus mengurangi sedikit lethality.
Matchmaking telah lama menjadi keluhan penggemar semenjak peluncuran Overwatch 2. Blizzard mengumumkan mulai season ini dengan menghapus seasonal decay. Average skill rating dari match akan ditampilkan saat awal gameplay. Setelah match, pemain dapat melihat rekor menang dan kalah sambil ber-progress.
Mereka memastikan akan mengembangkan pengalaman matchmaking lebih baik lagi, memprioritaskan pemain yang masuk match sedang berlangsung memiliki skill rating yang mendekati seperti pemain lainnya dalam match tersebut.
Overwatch season 4 yang bertema luar angkasa akan dimulai Selasa, 11 April 2023.
GAMEFINITY.ID, PATI – Pengumuman Counter-Strike 2 pada beberapa waktu lalu telah menandai dimulainya era baru. Sebagai game FPS tertua dalam sejarah tentunya kabar ini sangatlah menggembirakan. Ini juga sekaligus menandai berakhirnya era kejuaraan e-sports CS:GO. Valve baru saja mengumumkan bahwa Paris Major 2023 akan menjadi kejuaraan major terakhir yang pernah digelar untuk Counter-Strike: Global Offensive.
Major Paris Akan Jadi Major Terakhir
Bagi yang belum tahu, Major adalah acara kejuaraan CS:GO yang diadakan rutin tiap tahun di berbagai tempat di seluruh dunia. Karena menjadi salah satu kejuaraan terbesar CS:GO, hadiah yang ditawarkan dalam turnamen ini juga sangatlah besar. Ajang kejuaraan sebelumnya, Rio Major 2022 memiliki total hadiah hingga 1,25 juta dollar, lalu ada Paris Major yang juga menawarkan total hadiah yang sama. Meskipun usianya yang sudah cukup tua sejak 2013, kejuaraan Major tetap menjadi salah satu kejuaraan e-sports yang sangat populer di dunia.
The Paris Major will be the final CS:GO Major.
The following Major will be in March 2024 and the first in Counter-Strike 2.
Namun sayangnya kompetisi e-sports terbesar untuk game CS:GO ini terpaksa diakhiri. Valve seolah tidak ingin membuang – buang waktu untuk menimbang keputusannya dan langsung menyatakan begitu saja bahwa Paris Major akan menjadi CS:GO Major terakhir. Paris Major akan berlangsung di Accor Arena mulai 8 Mei Hingga 21 Mei 2023. Pengumuman ini juga diikuti dengan dimulainya Major Counter-Strike 2 yang akan diadakan pada Maret 2024.
Kebangkitan Counter-Strike di Tahun 2024
Kurang lebih sekitar satu tahunan untuk Valve dapat menyempurnakan game Counter-Strike 2 agar dapat dimainkan secara optimal di kejuaraan Major pertama mereka. Dari sudut pandang penonton juga tidak perlu menunggu terlalu lama untuk dapat menonton jagoan – jagoan mereka kembali bertanding di Major Counter-Strike 2.
Counter-Strike 2 telah memasuki tahap closed beta yang sedang berjalanan hingga saat ini. Mengenai siapa saja yang dapat mengikuti tahap ini dipilih secara acak oleh Valve sehingga tidak semua orang dapat mendaftarkan diri. Kehadiran Counter-Strike 2 sepertinya akan menjadi kompetitor yang cukup berat untuk game FPS paling populer saat ini, Valorant. Meski begitu bukan berarti Valorant akan berakhir setelah Counter-Strike 2 rilis. Setidaknya Riot akan sedikit menaikkan usaha mereka dalam mempertahankan pemainnya.
Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan Counter-Strike: Global Offensive? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, Bandung – Entah ini mengejutkan atau tidak, NetEase memutuskan untuk mematikan game FPS 5v5 besutannya, Hyper Front. Game itu telah lama dikritik karena mirip Valorant, bahkan Riot Games sudah menuntut NetEase ke jalur hukum. NetEase sudah memastikan bahwa game besutannya itu tutup 10 April 2023.
Game Besutan NetEase yang Telah Lama Dikritik Jiplak Valorant
Hyper Front pertama kali diumumkan sebagai Project M pada 2021 sebelum akhirnya resmi rilis pada Juli 2022. Semenjak pengumuman perdana hingga sekarang, game tersebut dinilai secara lantang menjiplak Valorant, mulai dari karakter, map, dan gameplay.
2022 Hyper Front Elite Cup is commencing. Don't miss this this chance to watch pro teams fight over a prize pool of $50k! On July 30th, 2022 Hyper Front Elite Cup will kick start. Let the clash of mastery begin! Click on the image below for details pic.twitter.com/VIN6XIdibk
NetEase bahkan pernah mengumumkan akan menggelar turnamen esports untuk benua Asia Tenggara dan Amerika. Turnamen esports itu disebut memiliki total hadiah US$50.000 untuk masing-masing turnamen.
Terlebih, Riot Games sudah menuntut NetEase perihal Hyper Front secara jelas menjiplak Valorant pada Desember lalu. Mereka meminta NetEase agar mengganti rugi sekaligus menutup Hyper Front atas kasus plagiasi.
Sejak saat itu, NetEase tidak banyak merilis content update. Esports.net mencatat bahwa Hyper Front hanya mampu mencapai 100.000 download di Google Play Store. Tampaknya ini menandakan game ini telah gagal mencapai ekspektasi NetEase.
Per 3 April 2023, NetEase mengumumkan melalui media sosial bahwa mereka memutuskan untuk menutup Hyper Front pada 10 April 2023. Tidak ada alasan spesifik yang diumumkan sama sekali. Namun, netizen mungkin menilai bahwa ini menjadi dampak tuntutan Riot Games atau memang game ini gagal mencuri perhatian.
Ditambah lagi, mereka tidak menyebut adanya refund bagi pemain yang sudah telanjur melakukan transaksi dalam game. NetEase sendiri hanya memastikan data akun pemain akan dihapus setelah penutupan server.
“Kami bangga dengan terbentuknya komunitas Hyper Front. Terima kasih atas dukungan dan canta kalian selama ini dan kami minta maaf karena mengecewakan melalui pengumuman ini. Setiap Astral yang bertarung di Hyper Front akan terus berada di hati kami, dan kami akan terus ingat kenangan baik yang kita habiskan sama-sama,” ungkap NetEase.
Hyper Front akan dimatikan 10 April 2023. Sementara itu, Tencent sudah mengumumkan mereka bekerja sama dengan Riot untuk mengembangkan Valorant Mobile. Netizen berharap Valorant Mobile akan memasuki tahap beta tahun ini.
GAMEFINITY.ID, PATI – Menawarkan permainan battle royale yang sangat berbeda dengan kompetitornya, Apex Legends berhasil bertahan sejak 3 tahun perilisannya. Meski tidak begitu populer di Indonesia, tetapi game garapan Respawn Entertainment ini cukup berhasil di pasar barat. Melihat kesuksesannya, Respawn akhirnya mengambil langkah lebih jauh lagi untuk mengembangkan Apex Legends ke level yang lebih tinggi.
Apex Legends akan Bertahan Setidaknya 15 Tahun
Respawn Entertainment memutuskan untuk terus mengembangkan Apex Legends setidaknya hingga 15 tahun. Sangat sulit untuk mempertahankan game live service seperti Apex Legends ini hingga satu dekade lebih. Ambil contoh PUBG yang popularitasnya sudah redup beberapa tahun belakangan ini. Terlebih lagi munculnya genre – genre baru membuat genre lama seperti battle royale akan dilupakan oleh para pemain. Namun sepertinya Respawn memiliki solusi dalam menghadapi masalah tersebut.
Berita ini muncul saat Respawn membuka studio ketiganya untuk pengembangan Apex Legends. Wakil president Respawn mengakui bahwa sangat sulit untuk memenuhi permintaan para pemain. Pembukaan ketiga studio ini juga dilatarbelakangi karena penghentian 200 karyawan QA Apex Legends oleh EA. Langkah ini diambil sebagai langkah perubahan untuk lebih fokus ke strategi pemasaran dibanding meningkatkan produksi.
“Kami sangat percaya pada franchise Apex yang akan bertahan 10, 15 tahun atau lebih dan kami sangat semangat untuk mewujudkannya,” kata direktur game Steven Frrerira dalam wawancaranya bersama Gameindustry. “Untuk mewujudkannya kami tidak bisa hanya bekerja terus menerus, kelelahan, dan tidak dapat bertahan dalam jangka panjang.”
Menciptakan Lingkungan Kerja Sehat
Ferreira menjabarkan bahwa fokus utama Respawn saat ini adalah menghindari krisis selama siklus pengembangan yang panjang ini. Jadi mereka sangat benar – benar memperhatikan kesehatan dari para karyawan mereka. Seperti yang diketahui selama beberapa tahun belakang sering muncul kabar jika developer yang berada di bawah EA selalu bekerja jauh lebih keras demi mencapai tujuan dari gamenya. Meskipun sampai saat ini Apex Legends belum pernah menghadapi krisis semacam itu.
Sulit membayangkan apakah Respawn benar akan berhasil dalam mempertahankan game Apex Legends hingga setidaknya berumur 15 tahun. Seperti yang terlihat genre battle royale sudah cukup ditinggalkan oleh sebagian player. Para gamer sepertinya jauh lebih nyaman dengan mode arena dan tempo fast pace yang ditawarkan oleh game – game baru seperti Valorant dan Overwatch 2. Ditambah kemunculan Counter-Strike 2 yang semakin meredupkan genre battle royale yang dibawakan oleh Apex Legends.
Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan Apex Legends? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id