Tag Archives: first person shooter

Riot Enggan Bayar Uang Tebusan Ransomware

GAMEFINITY.ID, PATIInsiden serangan hacker yang dialami oleh Riot tampaknya semakin parah. Dampak yang diakibatkan dari serangan ini telah mengganggu beberapa agenda dari game-game Riot. Parahnya lagi Riot sampai mendapatkan surat tebusan jika dari hacker jika ingin masalah ini cepat selesai.

Riot Tolak Membayar Tebusan

Hacker yang menyerang Riot mengklaim bahwa dia telah memperoleh source code untuk game League of Legends, Teamfight Tactics, dan sistem anticheat lama milik riot. Penyataan ini dikatakan langsung oleh juru bicara perusahaan melalui akun twitter Riot Games. Meski telah diancam seperti itu, Riot tetap menolak untuk membayar tebusan yang diajukan oleh si hacker.

Saat ini perusahaan memutuskan untuk berhenti merilis konten League of Legends dan Teamfight Tactics, sementara tim bekerja untuk mengamankan sistem. Riot Games mengharapkan perbaikan akan selesai pada akhir minggu ini, sehingga update yang sempat ditunda dapat dilanjutkan. Teamfight Tactics dan League of Legends telah direncanakan akan mendapatkan update besar pada akhir bulan januari, teteapi hal-hal besar itu terpaksa dipindahkan ke 8 Februari.

Menurut Riot tidak ada ada pribadi para pemain yang diambil oleh hacker dalam serangan ini. Source code yang dicuri pun merupakan beberapa fitur eksperimental yang masih dalam tahap pengembangan. Kekhawatiran besar yang timbul dari kejadian ini adalah kemungkinan munculnya cheat baru. Riot Games sampai mengerahkan semua tenaga kerjanya mulai dari tim keamanan, konsultan hingga penegak hukum untuk menyelidiki si pelaku.

Detail Laporan Mengenai Serangan Hacker

Riot Games sayangnya menolak berkomentar lebih lanjut mengenai serangan hacker yang mereka alami. Namun perlu dicatat bahwa perusahaan berniat untuk menerbitkan laporan yang menjelaskan secara detail insiden ini. Social engineering scams merupakan tindakan penipuan yang ditargetkan untuk orang-orang yang memiliki akses ke sistem Riot Games. Mereka mengeksploitasi kesalahan manusia melalui email-email palsu yang dirancang untuk mengelabui agar dapat mengirim malware atau mencuri informasi. Kejadian ini sama dengan yang dialami oleh Rockstar saat bocornya gameplay Grand Theft Auto 6 tahun lalu.

Pada tahun 2021 Riot Games telah menggugat beberapa penipu dengan metode social engineering scams yang menargetkan para pencari kerja. Orang-orang yang mencari kerja ditipu mulai dari lowongan kerja palsu, wawancara palsu, dan berakhir dengan pencurian uang. Namun sayangnya gugatan tersebut dibatalkan pada tahun 2022.

Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Riot Kena Hack! Update League of Legend Terpaksa Ditunda

GAMEFINITY.ID, PATISerangan peretasan kepada suatu perusahaan game memang sudah bukan hal yang aneh lagi. Baru – baru ini dikabarkan bahwa Riot Games baru saja mengalami serangan hacking yang menyebabkan beberapa layanan mereka terganggu. Meski merupakan berita buruk, Riot lebih memilih terbuka dan mengabarkan masalah ini kepada para penggemarnya di seluruh dunia.

Riot Buka Suara Mengenai Serangan Hacker

Melalui akun twitter resmi Riot Games membuat pernyataan jika mereka baru saja terkena serangan social engineering. Serangan ini telah menyebabkan gangguan terhadap beberapa layanan Riot hingga ke game-game Riot. Konsekuensinya Riot terpaksa menunda beberapa update besar pada gamenya akibat serangan hacking. Developer dibalik dua game besar yaitu Valorant dan League of Legend telah berusaha melakukan yang terbaik untuk meredam rasa khawatir para pemain.

Menurut postingan di akun twitter Riot menjelaskan bahwa saat ini Riot memang belum memiliki solusi untuk menghadapi serangan ini. Namun mereka berjanji untuk terus memberikan berita terbaru seputar masalah tersebut. Perusahaan menyakinkan para pemain bahwa isu ini tidak menyangkut informasi atau data pribadi para pemain game Riot. Sementar itu, beberapa penundaan update untuk game-game mereka terpaksa diberlakukan sampai mereka menyelesaikan permasalahan serangan hacking ini. Menjadikan awal tahun 2023 ini menjadi awal yang cukup melelahkan untuk Riot.

Beberapa Penundaan Terpaksa Dilakukan

Meski Riot telah menyarankan para pemainnya untuk tenang, tetapi kolom komentar pada penyataan Riot telah dipenuhi komentar panik dan khawatir dari para pemain. Beberapa pemain menanyakan bagaimana hal ini akan berdampak pada berbagai layanan dari Riot. Andrei va Roon selaku kepala dari League Studio menyakinkan para penggemar bahwa update patch 13.2 untuk League of Legend akan tetap dirilis meski akan mengalami sedikit penundaan. Disisi lain akun twitter resmi Valorant tidak memberikan pemberitahuan mengenai kendala yang mereka alami akibat serangan hacking. Jadi bagi para pemain Valorant tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Beruntungnya serangan hacking ini tidak melibatkan data pribadi para pemain game Riot dan setidaknya game-game mereka masih dapat dimainkan dengan nyaman. Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Jawab Rumor, 343 Industries Tetap Kembangkan Game Halo

GAMEFINITY.ID, Bandung – Kabar Microsoft mem-PHK 10 ribu pekerjanya telah memicu rumor bahwa 343 Industries tidak akan lagi lanjut kembangkan seri game Halo. Namun, studio milik Microsoft itu sudah menjawab rumor itu bahwa mereka akan tetap kembangkan game FPS terbesarnya itu.

Microsoft PHK 10.000 Karyawan, Termasuk dari Studio Game-nya

Pada 18 Januari 2023, Microsoft mengumumkan mereka melakukan PHK pada 10 ribu karyawannya. Banyak di antaranya berasal dari Xbox Game Studios, Bethesda, The Coalition, dan 343 Industries. Setelah itu, Joseph Staten, sutradara Halo Infinite, dikabarkan bergabung kembali dengan Xbox Publishing.

Menurut pesan pada staf yang diunggah di blog resminya, Satya Nadella selaku CEO Microsoft mengaku keputusan ini harus dilakukan meski sulit. Nadella mengaku percaya diri bahwa perusahaannya akan kembali lebih kuat dan kompetitif.

Franchise Halo Akan Diambil Alih oleh Studio Lain?

Kabar pemecatan 10 ribu karyawan dari Microsoft juga berdampak pada 343 Industries. Bahkan, terdapat rumor bahwa studio tersebut tidak akan memimpin pengembangan franchise Halo. Justru, studio itu dikabarkan akan membantu studio pihak ketiga demi kembali mempertahankan franchise tersebut dalam bentuk game baru.

Lebih dari itu, Metro melaporkan bahwa DLC story untuk Halo Infinite telah dibatalkan. Rumor itu pertama kali disebar oleh leaker bernama Bathrobe Spartan. Ia membocorkan konten single player Halo Infinite sudah tidak lagi menguntungkan bagi Microsoft. Kabar itu dipercaya memicu pembatalan rencana awal untuk rilis DLC tersebut.

Baca juga: Microsoft Beri Jatah Cuti Unlimited pada Karyawannya

Jawab Rumor, 343 Industries Pastikan Akan Tetap Kembangkan Franchise Halo

343 Industries Halo Infinite
Halo Infinite

Menganggapi rumor tersebut, kepala studio 343, Pierre Hintze mejawab melalui akun Twitter resmi Halo. Ia membantah studionya akan berhenti memimpin pengembangan game Halo.

“Halo dan Master Chief masih tetap tinggal. 343 Industries akan terus mengembangkan Halo saat ini dan ke depannya, termasuk cerita epik, multiplayer, dan apapun yang membuat Halo hebat,” tanggap Hintze.

Selain Joseph Staten, beberapa karyawan 343 lainnya yang hengkang. Salah satunya adalah direktur kreatif multiplayer Halo Infinite Tom French dan Bonnie Ross selaku bos 343.

Sementara itu, update besar Halo Infinte selanjutnya adalah season 3 yang bertajuk Echoes Within. Season tersebut dipastikan akan rilis Maret 2023. Setidaknya, 343 Industries sudah memperbaiki Halo Infinite setelah mendapat banyak complain semenjak perilisannya.

Halo Infinite tersedia di PC, Xbox One, dan Xbox Series X|S dengan mode multiplayer-nya menjadi free-to-play.

Jawab Keluhan, Apex Legends Ubah Sistem Matchmaking

GAMEFINITY.ID, Bandung – Respawn Entertainment akhirnya memutuskan untuk mengubah sistem matchmaking di Apex Legends. Hal ini menyusul keluhan penggemarnya terhadap sistem matchmaking berbasis skill yang sering sekali diperdebatkan.

Samy Duc, direktur teknis Respawn Entertainment, telah menjelaskan detailnya melalui laman blog Apex Legends. Ia menjelaskan beberapa pemain mungkin sudah menyadari perubahan sistem matchmaking yang diterapkan.

Matchmaking Di Apex Legends Sering Dikeluhkan

Apex Legends Matchmaking old system
Skill Based Matchmaking di Apex Legends sering dikeluhkan pemain

Pemain setia game battle royale besutan EA itu sudah lama mengeluhkan sistem skill based matchmaking. Sering sekali mereka terpaksa harus bermain dalam match bersama pemain ber-rank tinggi. Padahal seharusnya setiap pemain match bersama sesama rank-nya.

Akibat hal ini, banyak pemain mengkritik sistem ini sebagai tidak adil, terutama bagi pemain casual. Tampaknya mereka sudah kehilangan kesabaran sepanjang 2022, dengan komplain membanjiri kolom komentar YouTube, Twitter, dan subreddit resmi Apex Legends.

Sebenarnya perubahan sistem ini sudah menjadi rumor. Bahkan salah satu staf pengembang Respawn Entertainment tampak membenarkan hal ini.

Baca juga: Casual Player Apex Legends Anggap Pro Player Kacaukan Gameplay

Skill Based Matchmaking Dihentikan dan Digantikan dengan Sistem Baru

Duc menyebut dalam laman blog resmi Apex Legends bahwa skill based matchmaking akan dihentikan. Respawn Entertainment memastikan mereka akan menggantinya dengan sistem matchmaking baru.

“Kami sedang menuju penghentian sistem skill based matchmaking untuk sistem baru yang secara akurat mengelompokkan pemain berdasarkan skill. Alhasil algoritma matchmaking kami menentukan keputusan lebih baik saat membentuk grup. Tujuan akhirnya untuk membuat match lebih adil dan menyenangkan untuk semuanya,” tulis Duc.

Sistem baru yang diterapkan akan mengukur skill setiap pemain dan membuat match berdasarkan dua tujuan. Pertama, pengukuran skill harus merepresentasikan performa pemain. Kedua, matchmaking diharapkan dapat membuat match seketat mungkin dalam waktu cepat.

Semenjak peluncuran season 15, Eclipse, sistem ini sudah dites di beberapa region dan mode tertentu. Perlahan, sistem yang lama akan tergantikan di setiap region. Mereka akan memastikan apakah sistem matchmaking ini akan bekerja sesuai harapan dan berdampak positif bagi pemainnya.

Belum diketahui kapan sistem ini akan diterapkan. Setidaknya, semoga saja sistem matchmaking baru ini akan meredakan keluhan dari pemain setia Apex Legends.

Event Imlek Overwatch 2 Bikin Fans Kecewa!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Overwatch 2 baru saja menggelar event bertajuk Year of the Rabbit untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Event tersebut menghadirkan skin baru untuk pemain dan juga mode favorit seperti Capture the Flag, Capture the Flag Blitz, dan Bounty Hunter.

Sayangnya, penggemar kecewa dengan event Imlek tersebut. Mereka mengatakan event tersebut hanya daur ulang dari Overwatch 1.

Detail Event Tahun Baru Imlek Overwatch 2: Year of the Rabbit

Overwatch 2 Year of the Rabbit Event
Year of the Rabbit, event Tahun Baru Imlek di Overwatch 2

Event Year of the Rabbit sudah dimulai pada 17 Januari 2022 dan dijadwalkan berakhir 6 Februari 2023. Event Tahun Baru Imlek ini sekaligus menjadi akhir dari Overwatch 2 season 2. Pihak Blizzard telah membeberkan detailnya di laman resminya bahwa mode favorit penggemar telah kembali beserta reward unik yang bisa didapat.

Pemain dapat berpartisipasi dalam mode Capture the Flag. Mode ini mengharuskan tim untuk mengambil bendera lawan dan memastikan musuh tidak melakukan hal yang sama. Capture the Flag Blitz merupakan versi singkatnya, di mana bendera terpasang di tengah map dan tim harus mencapainya terlebih dahulu daripada musuh untuk menang.

Mode Bounty Hunter merupakan mode free-for-all brawl. Siapapun yang dapat melakukan kill pada musuh terlebih dahulu akan menjadi bounty. Saat menjadi bounty, mereka dapat mendapat poin ekstra saat melakukan kill selanjutnya. Namun, pemain bounty juga menjadi pusat perhatian karena menjadi incaran semua pemain.

Selama event berlangsung, pemain bisa memperoleh reward gratis hanya dengan log in. Akan ada juga berbagai tantangan baru berhadiah Battle Pass XP dan item kosmetik baru. Jika berhasil menyelesaikan keempat tantangan, pemain berhak mendapat skin Legendary Kkachi untuk Echo.

Fans Kecewa, Mengatakan Bahwa Event Tersebut Hanya Daur Ulang

Sayang sekali, event ini justru mengundang kekecewaan dari penggemar setianya. Mereka mengatakan event Year of the Rabbit di Overwatch 2 hanya sebuah daur ulang dari yang sudah dikenalkan di Overwatch 1. Banyak dari penggemar mengatakan event tersebut tidak ada manfaatnya.

Baca juga: Overwatch 2 Dikritik Perihal Matchmaking yang Tidak Adil

Banyak dari penggemar mengutarakan keluhannya di media sosial. Mereka menyindir Blizzard telah gagal menggelar event Imlek di Overwatch 2 karena minim konten baru.

Overwatch 2 Mei skin Lunar New Year
Skin spesial Tahun Baru Imlek untuk Mei

Lebih mengejutkannya lagi, skin baru bertema Imlek untuk Mei dan juga skin untuk Rammatra yang tidak terkait dengan event terkunci di cash shop. Satu-satunya skin yang unlockable secara gratis hanyalah daur ulang dari Overwatch 1, yaitu skin Legendary Kkachi untuk Echo.

Semenjak peluncurannya, Overwatch 2 masih mengundang kekecewaan dari penggemar setianya. Mulai dari peluncuran, matchmaking, battle pass menggantikan loot box, hingga event. Tampaknya event Year of the Rabbit masih belum dapat mengubah pikiran penggemar.

Apex Legends Resmi Tambah Hardcore Royale Mode

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah sebelumnya menjadi rumor akhir Desember lalu, Apex Legends akhirnya resmi menghadirkan mode Hardcore Royale. Penambahan limited time mode itu menjadi bagian dari Celestial Sunrise Collection Event untuk menyambut Imlek.

Hardcore Royale Mode di Apex Legends

Menurut laman resminya, terdapat berbagai perubahan dalam sistem di mode Hardcore Royale. Perubahan itu akan membuat mode tersebut lebih menarik dan menantang bagi pemainnya.

Baca juga: Apex Legends Dirumorkan Akan Tambah Hardcore Mode

Pemain hanya bisa menggunakan White Armor dan tidak bisa di-upgrade dengan cara apapun seperti menerima damage dan crafting. Helm juga tidak dikenakan, membuat semua pemain rentan terkena headshot mematikan.

Selain itu, HUD di mode tersebut akan dibatasi. Begitu pula dengan Ring yang akan mulai dengan damage maksimum. Pemain juga tidak bisa mengganti armor sama sekali karena tidak akan muncul di deathbox.

Sama seperti Ranked Mode, Hardcore Royale Mode hanya bisa diakses jika akun pemain sudah mencapai level 20 ke atas. Pihak Respawn menyebut terdapat dua limited time mode lagi setelah Celestial Sunrise Collection Event berakhir.

Celestial Sunrise Collection Event

Apex Legends Celestial Sunrise Collection Event
Celestial Sunrise Collection Event, event Imlek Apex Legends

Selain Hardcore Royale Mode, Apex Legends menjajakan 24 item kosmetik yang bisa dikoleksi selama Celestial Sunrise Collection Event berlangsung. Koleksi tersebut sudah termasuk skin Legendary untuk Ash, Caustic, Octane, dan Pathfinder. Jika berhasil memperoleh semua item tersebut sebelum event berakhir, pemain berhak mendapat Jadeite Retribution, sebuah skin Reactive Peacemaker baru.

Kabar baiknya lagi, toko dalam game juga memberi penawaran terbatas untuk Lion’s Guard, Opalescent, dan Galactic Guardian.

Date Night Mode Akan Muncul setelah Celestial Sunrise Collection Event Berakhir

Setelah Celestial Sunrise Collection Event berakhir, Apex Legends akan kedatangan mode Date Night sebagai bagian dari perayaan Valentine. Mode duo tersebut menghadirkan mekanik healing baru dan eksklusif. Jika pemain menggunakan item healing, area di sekitar rekan pemain akan terlihat. Terlebih, jika rekan tersebut sedang di dekat area lokasi pemain, ia akan mendapat efek healing yang sama.

Mode tersebut akan menampilkan senjata baru dan eksklusif The Heart Stealer. Senjata itu disebut sebagai versi romantis dari Bocek yang memberi efek healing sebanyak damage yang dilakukan terhadap lawan.

Mode Hardcore Royale akan mulai tersedia di Apex Legends sebagai bagian dari Celestial Sunrise Collection Event pada 24 Januari 2023.