Tag Archives: first person shooter

Apex Legends Mobile Ungkap Season 3, Champions

GAMEFINITY.ID, Bandung – Apex Legends Mobile telah merilis trailer untuk season ketiganya, Champions. Trailer tersebut memamerkan beberapa fitur baru yang akan datang, termasuk hadirnya Ash dan juga versi mobile dari Heirloom Weapon.

Ash Jadi Legend Baru di Apex Legends Mobile

Apex Legends Mobile Season 3 Ash
Ash resmi jadi Legend baru di Apex Legends Mobile

Alih-alih menghadirkan Legend eksklusif versi mobile, Respawn Entertainment memilih kembali memuunculkan karakter dari Apex Legends. Karakter tersebut adalah Ash yang tampil pada akhir trailer. Ia ditunjukkan menyerang Fade menggunakan belatinya.

Ash sendiri merupakan satu-satunya karakter dari Titanfall yang hadir sebagai Legend sejauh ini. Ia pertama kali muncul pada season 11 dari Apex Legends.

Munculnya Ash di versi mobile sebelumnya telah bocor oleh akun Twitter ThatOneGamingBot pada akhir Agustus lalu. Dataminer tersebut menambah Revenant berpotensi muncul sebagai legend baru.. Jika bocoran ini akurat, Revenant kemungkinan hadir pada pertengahan season ketiga. Berarti season bertajuk Champions ini tidak akan menghadirkan Legend eksklusif di Apex

Hadirnya Versi Mobile dari Heirloom Weapon, Signature Weapon

Apex Legends Mobile Season 3 Fade Signature Weapon
Signature Weapon milik Fade, The Constellation

Apex Legends Mobile juga menghadirkan Heirloom Weapon. Heirloom Weapon sendiri adalah item kosmetik tier mythic untuk senjata jarak dekat (melee). Khusus versi mobile, Respawn Entertainment memberi nama Heirloom Weapon sebagai Signature Weapon.

Fade akan menjadi Legend pertama yang mendapat Signature Weapon. Signature Weapon tersebut bernama The Constellation. Senjata tersebut ditampilkan sebagai sebuah seperangkat claws yang dapat berubah bentuk menjadi knuckles.

Baca juga: Apex Legends Mobile Tambah Solo Mode di Update Aftershow

Detail Lain di Trailer

Apex Legends Mobile Season 3 mystery character
Sosok misterius yang mungkin memiliki kaitan erat dengan masa lalu kelam Fade

Trailer tersebut tampak menunjukkan cerita Fade. Pada pertengahan trailer, seorang laki-laki berambut abu-abu yang menyaksikan pertarungan antara Legend di balik arena. Fade kemudian bertatap muka dengannya dengan geram. Sosok misterius itu kemudian mengangkat kepalan tangan Fade di hadapan penonton yang menggila.

Gamespot berspekulasi laki-laki itu adalah salah satu komisioner Apex Games. Sosok misterius itu diduga memiliki kaitan dengan masa lalu kelam Fade. Detail tentang hal ini diperkirakan akan dijelaskan lebih lanjut saat season 3 dari Apex Legends Mobile resmi dimulai. Apex Legends Mobile Season 3, Champions, akan dimulai 18 Oktober 2022.

Pelatih Tim Valorant Putri Melakukan Pelecehan Seksual!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Kabar buruk kembali mengguncang dunia esports Valorant. Kejadian kali ini datang dari tim putri Rising Hope. Salah satu pelatih tim itu telah dituduh karena melakukan pelecehan seksual. Akibat insiden ini, seluruh anggota tim telah hengkang.

Ketua Pelatih Rising Hope Menuduh Pelatih Lain Melakukan Pelecehan Seksual

Valorant Rising Hope logo
Logo resmi Rising Hope

Jehiel, mantan ketua pelatih Rising Hope, membuat pernyataan melalui Twitlonger tentang insiden itu. Laman yang ia buat pada 9 Oktober itu mengungkap penyebab keputusan seluruh anggota tim hengkang dari tim tersebut.

Mantan ketua pelatih Rising Hope itu menyatakan seorang pelatih bernama Simons telah melakukan hal tidak senonoh selama sesi video chat Discord. Mulai dari membuat candaan yang tidak sopan hingga melakukan pelecehan seksual dengan mengekspos dirinya di hadapan kamera.

Pelecehan Itu Terjadi Berkali-kali Saat Pelatihan Tim Putri Valorant

Simons disebut melanjutkan aksi bejatnya meski sudah diingatkan berkali-kali. Hal tersebut membuat seluruh anggota tim putri Valorant itu sangat tidak nyaman. Pada awalnya, ia mengalihkan anggota tim dengan merayu dan membuat perkataan mesum. Puncaknya, Simons menyalakan kamera dan mengekspos dirinya.

Hal tersebut mengejutkan seluruh anggota tim sampai meninggalkan chat room Discord itu. Jehiel mengaku ia mendapat informasi tersebut melalui Discord chat terpisah dengan anggota tim.

Ia dan timnya mengkaji ulang cuplikan chat tersebut. Mereka mendapati Simons terlihat mabuk-mabukan sambil bertingkah mesum beberapa kali.

Murka! Seluruh Tim Hengkang Karena Keluhan Tidak Digubris

Didampingi oleh Wway, Jehiel menghampiri Lazar selaku salah satu pemilik Rising Hope. Ia melaporkan tingkah laku Simons selama chat tersebut.

Rising Hope memutuskan untuk mempertahankan Simmons alih-alih memecatnya. Menurut Jehiel, Lazar ingin mempertahankan Simons sebagai “bintang besar” dari tim.

Keputusan itu membuat murka Jehiel dan seluruh anggota tim Rising Star. Kehilangan kesabaran atas tindakan itu, Jehiel dan seluruh anggota tim Valorant putri itu memutuskan hengkang.

Baca juga: Pro Player Valorant Dituduh Jokikan Pacarnya Saat Turnamen!

Sementara itu, akun resmi Rising Hope justru mengumumkan mereka akan membentuk tim baru untuk berkompetisi di ajang esports Valorant putri.

Ini menjadi kabar yang mengguncang dunia esports, terutama Valorant. Warganet beramai-ramai menghujat keputusan Rising Hope untuk mempertahankan sosok pelaku pelecehan seksual.

Call Of Duty: Advanced Warfare Dapatkan Sequel?

GAMEFINITY.ID, PATI – Menunggu Call of Duty : Modern Warfare 2 rilis, salah satu leaker ternama memberikan bocoran seri selanjutnya dari Call of Duty. Daripada mempertahankan tema perang dunia, seri Call of Duty justru akan berganti ke medan perang yang lebih futuristik. Sledgehammer Games saat ini dikabarkan sedang mengerjakan sekuel dari Call of Duty: Advanced Warfare. Sekuel ini kabarnya akan rilis pada tahun 2025.

Call of Duty Kembali ke Era Terburuk?

Bocoran ini datang dari leaker Ralph Valve yang sebelumnya sudah berkali – kali membocorkan informasi mengenai seri Call of Duty. Sebagai franchise tahunan, Call of Duty telah mencoba berbagai tema selama bertahun-tahun, dari Perang Dunia II, berlanjut ke Perang Dingin pada seri Black Ops. Namun, dibalik tema historical tersebut Call of Duty pernah mengambil latar waktu jauh ke masa depan yang menimbulkan banyak kontroversi dari penggemar. Terutama seri Infinite Warfare 2016, yang sampai menampilkan peperangan luar angkasa dan juga sci-fi.

Meski sama-sama mengambil tema di masa depan, Advanced Warfare 2014 memiliki pendekatan yang tak terlalu jauh. Sebagai contoh dalam game ini pemain mengenakan “exoskeletons” yang memberikan kemampuan layaknya manusia super, seperti double jump. Seri ini jugalah yang mengenalkan meme “press F to pay respects” yang selalu muncul di momen-momen duka.

Mana Yang Benar?

Berdasarkan laporan dari Ralph Valve, Sledgehammer awalnya ingin melanjutkan seri Vanguard dengan tema Perang Dunia 2. Namun sayangnya entri tersebut gagal secara penjualan.  Membuang harapan mereka dalam membuat sequel Vanguard. Karena itulah Sledgehammer terpaksa kembali menciptakan seri baru lagi untuk Call of Duty yang dipercaya lebih siap secara konsep dibanding Vanguard.

Namun, CharlieIntel justru mendengar informasi yang bertentangan dengan Ralph Valve. Akun tersebut memposting di Twitter-nya bahwa saat ini tidak ada game Advanced Warfare 2 yang sedang dalam pengembangan. Ditambah masih belum begitu jelas apa yang sedang dikerjakan Sledgehammer. Entah siapa yang yang benar, masih ada waktu yang begitu lama hingga 2025 untuk mengembangkan seri Call of Duty terbaru.

Mari kita fokus menyambut perilas Call of Duty: Modern Warfare 2. Yang mana seri sebelumnya berhasil menjadi seri Call of Duty terbaik sepanjang masa. Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Halloween, PUBG & New State Mobile Kolaborasi Dead by Daylight

GAMEFINITY.ID, Bandung – Berbagai game telah berencana untuk mengadakan event demi menyambut Halloween. Sebelumnya, Apex Legends kembali hadirkan event Fight or Fright. Dua game battle royale lainnya, PUBG dan New State Mobile telah umumkan bahwa mereka akan berkolaborasi dengan Dead by Daylight dalam rangka perayaan Halloween!

Event kolaborasi ini tidak akan diadakan di PUBG Mobile. Ditambah, PUBG Mobile dan New State Mobile merupakan dua game battle royale yang berbeda (New State Mobile dibesut oleh Krafton sendiri, sementara PUBG Mobile dibesut oleh Tencent Games).

PUBG: Battlegrounds x Dead by Daylight

PUBG: Battlegrounds x Dead by Daylight
Event PUBG: Battlegrounds x Dead by Daylight

PUBG: Battlegrounds akan lebih banyak mendapat bagian dari kolaborasi ini. Event perayaan Halloween ini akan digelar selama dua bulan, 19 Oktober hingga 7 Desember 2022 untuk pemain PC dan 20 Oktober hingga 8 Desember 2022 untuk pemain konsol.

Sesuai kebanyakan event kolaborasi sebelumnya, PUBG: Battlegrounds akan menghadirkan koleksi item kosmetik bertema Dead by Daylight. Item tersebut berupa empat kostum, empat topeng, tiga skin backpack, skin untuk senjata frying pan, dan sebuah nameplate.

Tidak hanya sampai skin, PUBG: Battlegrounds juga menghadirkan mode time-limited. Mode tersebut dinamai Survive the Hunt. Hampir sama persis seperti Dead by Daylight, mode ini merupakan permainan cat-and-mouse yang dapat diikut empat orang. Salah satu dari mereka akan berperan sebagai killer, tiga pemain lainnya akan berperan sebagai survivor.

Cara bermainnya tidak jauh berbeda. Ketiga survivor harus menghindari sang killer dan memperbaiki semua generator di map. Setelah itu, mereka harus keluar melalui salah satu exit gate, sekali lagi tanpa tertangkap sang killer.

Selain itu, pemain dapat menyelesaikan berbagai misi dengan memainkan mode ini. Reward tersebut berupa item skin yang dapat diambil di Dead by Daylight nanti, salah satu di antaranya kostum bertema PUBG.

Baca juga: Apex Legends Kembali Gelar Event Halloween, Fight or Fright

New State Mobile x Dead by Daylight

New State Mobile sejauh ini tidak mengumumkan adanya mode time-limited seperti di PUBG: Battlegrounds. Namun, mereka masih akan menghadirkan berbagai reward yang tidak kalah menyeramkan. Reward yang bisa didapat berupa kumpulan item dan crate bertema Dead by Daylight.

Informasi lebih lanjut tentang kolaborasi New State Mobile dengan Dead by Daylight akan diumumkan nanti. Berbeda dari PUBG, event ini akan digelar 20 Oktober hingga 23 November 2022.

Kolaborasi PUBG dan New State Mobile dengan Dead by Daylight pastinya akan menjadi event Halloween yang seru. Bagi yang ingin menikmatinya, kedua game tersebut bisa dinikmati secara gratis (PUBG untuk PC dan konsol, New State Mobile untuk iOS dan Android).

Apex Legends Mobile Tambah Solo Mode di Update Aftershow

GAMEFINITY.ID, Bandung Update Hyperbeat akhirnya telah berakhir. Apex Legends Mobile kini menghadirkan update baru bertajuk Aftershow. Uniknya, update ini masih menjadi bagian dari season 2. Sebelumnya, Respawn Entertainment menghadirkan dua battle pass pada season 1.

Dalam update yang telah hadir 4 Oktober 2022 itu, komunitas Apex Legends dikejutkan dengan hadirnya mode yang paling dinanti. Mode tersebut merupakan solo mode dan hadir terlebih dahulu di mobile.

Solo Mode Akhirnya Hadir di Apex Legends Mobile Sebagai Bagian dari Update Aftershow

Apex Legends Mobile Aftershow Logo
Logo Aftershow di Apex Legends Mobile

Apex Legends sebenarnya terkenal sebagai game battle royale berbasis squad. Pemain harus bekerja sama dengan dua rekan timnya (atau satu orang dalam duo) untuk mengombinasikan ability Legend-nya demi menang. Namun, tidak sedikit pula yang meminta adanya solo mode di game battle royale besutan Respawn Entertainment itu.

Sebagai bagian dari update Aftershow, Apex Legends Mobile akhirnya menghadirkan solo mode. Dalam mode ini, pemain tidak perlu mengkhawatirkan rekan timnya. Seperti kebanyakan game battle royale lain, pemain hanya perlu menjadi yang terakhir bertahan dengan menyerang setiap musuh. Dengan begitu, pemain akan menjadi Apex Champion.

Hadirnya Solo mode di Apex Legends Mobile sebenarnya sudah bocor pada Juni 2022. Dilansir dari Charlie Intel, bocoran tersebut ditemukan oleh ThatOneGamingBot. Dikabarkan pula mode ini kemungkinan besar menjadi permanen.

Solo Mode Pernah Hadir Sebagai Time-Limited Mode di Apex Legends

Munculnya solo mode di versi mobile bukan pertama kali bagi Apex Legends. Respawn Entertainment pernah menambah mode tersebut di versi PC dan konsol. Solo mode hadir dalam waktu terbatas sebagai bagian dari season 2, Battle Charge, pada 2019. Sejak saat itu, mereka lebih memilih tidak membuatnya permanen.

Respawn Entertainment pernah menyampaikan hal ini di laman blognya pada 2021. “Saat kami memperkenalkan Solos sebagai time-limited mode tahun ini, kami merasa ini berdampak negatif terhadap game, terutama dalam mempertahankan pemain baru. Kami juga telah mendesain semua Legend dengan setiap ability­-nya untuk melengkapi permainan tim dan komposisi squad, tapi saat bermain solo beberapa ability Legend menjadi tidak berguna.”

Pemain PC dan Konsol Geram Menganggapi Kabar Ini!

Mendapati kabar hadirnya solo mode hadir di mobile, apalagi berpotensi menjadi permanen, komunitas Apex Legends menyampaikan kekecewaannya. Banyak dari pemain PC dan konsol merasa geram di media sosial. Salah satunya mencuit bahwa Respawn dan EA menganakemaskan versi mobile dibandingkan Apex Legends sebagai game utama.

Beberapa pemain lain justru telah memuji tim pengembang Apex Legends Mobile. Bahkan, salah satu di antaranya berargumen mobile menjadi platform yang cocok untuk solo mode.

Baca juga: Leaker Apex Legends Ungkap Map Titanfall Segera Hadir

Detail Lain Update Aftershow di Apex Legends Mobile

Apex Legends Mobile Aftershow Battle Pass
Battle pass baru Apex Legends Mobile, Aftershow

Selain solo mode, Apex Legends Mobile juga menghadirkan battle pass baru. Uniknya, jangka waktu battle pass Aftershow lebih singkat daripada sebelumnya. Setidaknya, reward yang tidak kalah keren masih dapat didapat pemain. Masih merasa terlalu singkat? Misi tambahan untuk boost Battle Pass XP akan tersedia pada 8-10 dan 15-17 Oktober 2022.

Apex Legends Mobile juga menghadirkan event login selama tujuh hari berturut-turut untuk lebih banyak reward pada 14-21 Oktober 2022. Reward utama dalam event ini adalah skin Epic Loba. Skin tersebut dapat diambil setelah Aftershow usai.

Update Aftershow di Apex Legends Mobile menjadi angin segar bagi pemain yang sudah menantikan solo mode. Meski begitu, permintaan mode tersebut hadir di PC dan konsol masih belum padam. Mereka berharap Respawn Entertainment dapat juga menambah solo mode secara permanen di Apex Legends.

Fandom Akuisisi Beberapa Media Hingga Perusahaan Game

GAMEFINITY.ID, PATI – Bagi kalian yang sering mencari-cari informasi mengenai game, film, atau hiburan lainnya pasti tidak asing lagi dengan website yang bernama Fandom. Hampir semua hal yang berkaitan dengan industri hiburan dapat kalian temukan di Fandom. Baru-baru ini, Fandom memberitahukan bahwa mereka baru saja membeli beberapa brand-brand ternama.

Akuisisi Perusahaan Game, Film, dan TV Series

Fandom, platform fans terbesar di dunia, pada 3 Oktober 2022 mengumumkan telah mengakuisisi beberapa brand hiburan dan juga media game dibawah nauangan Red Ventures. Beberapa brand tersebut mencakup GameSpot, Metacritic, TV Guide, GameFAQs, Giant Bomb, Cord Cutters News, dan Comic Vine. Nama – nama tersebut merupakan platform besar yang sudah berdiri cukup lama.

Dengan 300 juta pengguna aktif, 250 ribu wiki communities, dan 40 juta halaman dengan jenis konten yang beragam mulai dari game, film, hingga hiburan lainnya, Fandom terus berusaha demi menjadi pilihan pertama para fans dan juga komunitas di seluruh dunia. Sayangnya detail mengenai keuangan yang dikeluarkan untuk akuisisi brand-brand tersebut tidak diungkapkan.

fandom

Kesepakatan ini menandai langkah lanjutan dalam proses perngembangan Fandom demi meluaskan ekspansinya di seluruh ekosistem fans. Ini bukanlah kali pertama Fandom mengakuisisi platform game maupun hiburan. Sudah ada beberapa media yang terlebih dulu diakuisisi oleh Fandom belakangan ini.

Pada tahun 2018, Fandom mengakuisisi ScreenJunkies untuk meningkatkan sektor hiburan dan liputan berita. Dilanjut dengan mengakuisisi Curse Media pada tahun 2019 yang menyatukan game wiki terbesar dunia dengan penyedia tools games. Pada tahun 2021, Fandom mengakuisisi Fanatical, salah satu toko digital video game terkenal. Dan dengan akuisisi ini, Fandom akan memperluas keunggulannya sebagai platform fans nomor satu di dunia, yang sekaligus beroperasi di sektor pop culture dan perdagangan.

Baca Juga : Eks Pegawai Tuduh Nintendo Atas Pemecatannya

Mengenal Apa itu Fandom

Fandom pada dasarnya merupakan platform tempat dimana para penggemar menemuka, membaca, dan menulis segala informasi mengenai dunia hiburan dan game. Hingga saat ini Fandom telah memiliki lebih dari 350 juta pengunjung tiap bulan dan menampung lebih dari 250.000 wiki. Fandom adalah sumber untuk informasi mendalam tentang budaya pop, game, TV, dan film nomor satu di dunia. Tempat para fans mempelajari dan mengembangkan fandom favorit mereka.

Fandom juga memiliki Divisi Gaming yang berfokus dalam mengelola penjualan video game online melalui Fanatical. Selain itu ada juga Fandom Productions yang memiliki peran meningkatkan pengalaman penggemar melalui liputan berita maupun konten-konten lain yang dikuratori brand-brand besar dan tepercaya seperti Gamespot, TV Guide dan Metacritic.

Bagaimana menurut kalian? Apa kalian merupakan pengunjung aktif Fandom? Informasi news, review, hingga guide game-game populer hanya di Gamefinity. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga murah di Gamefinity.id