Tag Archives: FPS

Apex Legends: Mengenal Karakter Fuse, Guide Gameplay

GAMEFINITY.ID, Bandung – Pemain Apex Legends tentu sudah tidak asing dengan Fuse. Karakter Legend asal Australia ini umumnya bisa menghebohkan dalam combat berkat ability-nya, membuat musuh sering sekali jengkel saat menghadapinya. Legend Assault ini menjadi karakter menyenangkan saat dipakai bagi pemain yang ingin membuat musuh frustrasi.

Diceritakan bahwa Fuse bertumbuh besar di Salvo, sebuah planet yang penuh dengan kekacauan dan pembunuhan. Ia berkerja sebagai mercenary (tentara bayaran) bersama Maggie, teman masa kecilnya. Maggie ingin menjadi salah satu warlord terkuat, sementara Fuse menjadi gladiator terbaik di Bonecage, sebuah pertandingan berdarah di Salvo.

Saat keduanya bergabung dengan Syndicate, Fuse memutuskan untuk berpartisipasi di Apex Games. Namun, Maggie merasa terabaikan dan marah, membuatnya ikut bergabung dalam persaingan demi mengicar Fuse.

Mengenal Ability Fuse di Apex Legends

Passive Ability: Grenadier

Apex Legends Fuse Grenadier

Aset terhebat dari Fuse adalah Passive Ability-nya, Grenadier. Ability ini memberinya sebuah stack ekstra per slot inventory. Bahkan mulai season 16, ia bisa mengakses lebih banyak granat. Saat meluncurkan granat, ia menggunakan arm cannon, membuat tembakan granat lebih cepat 70 persen, lebih jauh, dan sangat akurat.

Berkat Grenadier, Fuse bisa memprioritaskan dalam penggunaan granat karena ia bisa memicu damage lebih banyak pada musuh. Ia juga bisa melempar Frag Grenade dengan kekuatan tambahan dari Grenadier untuk menghancurkan granat secara efektif. Jika ingin melempar dalam jarak dekat, ia bisa menggunakan tangan alih-alih arm cannon.

Passive Ability milik Fuse ini memiliki interaksi khusus dengan granat dalam beberapa metode tertentu. Misalnya, saat menggunakan Black Market Boutique milik Loba, ia bisa mengambil dua granat per stack di inventory-nya.

Tactical Ability: Knuckle Cluster

Apex Legends Fuse Knuckle Cluster

Tidak kalah dari Grenadier, Knuckle Cluster menjadi Ability terpenting bagi Fuse. Ia bisa meluncurkan sebuah cluster bomb yang meledak menjadi beberapa ledakan kecil selama enam detik. Tactical Ability ini memiliki dua charge dengan cooldown berdurasi 20 detik.

Tactical Ability ini akan memicu 60 damage pada musuh dengan 10 damage tambahan jika tepat sasaran. Berhati-hatilah saat menggunakan Knuckle Cluster karena Fuse bisa saja terkena damage.

Keuntungan Knuckle Clusters adalah kemampuan untuk terlihat seakan seperti granat biasa. Berarti Ability ini juga bisa menghancurkan berbagai gadget seperti Black Market Boutique milik Loba, Surveillance Drone milik Crypto, dan Amped Cover milik Rampart. Namun, Knuckle Cluster tidak bisa menghancurkan Interception Pylon milik Wattson.

Baca juga:

Ultimate Ability: The Motherlode

Apex Legends Fuse The Motherlode

Ultimate Ability-nya, The Motherlode, mungkin mengingatkan pada background Fuse sebagai gladiator. The Motherlode membuatnya meluncurkan pengeboman yang akan meledak dan berubah menjadi lingkaran api Thermite di sekitar. Siapapun (termasuk Fuse sendiri) yang menyentuh dinding api itu akan terkena 35 damage dan efek burn selama 5 detik yang menambah 5 damage perdetik serta memperlambat langkah. Cooldown untuk Ultimate Ability ini berdurasi 2 menit.

Saat The Motherlode aktif, Fuse dan rekan timnya dapat mendapat keuntungan dari musuh yang panik dan ingin segera keluar. Ultimate ini bisa bersinergi dengan Black Hole milik Horizon sekaligus menghancurkan Defensive Bombardment milik Gibaltar. Terlebih, ini bisa digunakan sebagai penghalau jika Fuse dan timnya butuh waktu untuk melakukan healing atau mengisi peluru. Akan tetapi, Interception Pylon milik Wattson tetap bisa menangkisnya.

Rekomendasi Legend untuk Kombinasi Fuse di Apex Legends

Fuse menjadi Legend Assault yang terdengar keren bagi pemain Apex Legends. Toolkit-nya memiliki kemampuan untuk membuat pemain frustrasi. Pada kenyataannya, Passive Ability-nya sangat bergantung pada granat. Jika tidak ada granat, Passive-nya tidak akan begitu berguna. Knuckle Cluster dan Motherlode juga cukup mudah untuk ditangkis atau dihindari meski benar-benar kuat.

Terlebih, ketiga Ability milik Fuse hanya berfokus pada penyerangan. Bisa dibilang, dia menjadi salah satu Legend yang tidak begitu balanced. Ia akan cocok dalam posisi tengah. Terakhir, kemungkinan banyak pemain yang tidak nyaman saat menggunakannya pertama kali, pasalnya Fuse menggunakan pendekatan sangat offensive dalam sebuah battle royale ber-pace cepat. Faktor ini membuatnya cukup sulit untuk digunakan.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, berikut adalah komposisi tim yang cocok untuk Fuse di Apex Legends:

  • Mad Maggie dan Ash: Memang tidak salah untuk memasangkan Fuse dan Mad Maggie di Apex Legends, keduanya adalah teman masa kecil sekaligus rival dalam lore-nya. Jika digabungkan dengan Ash, mereka akan membentuk tim ideal yang mengandalkan damage banyak dengan Tactical Ability masing-masing. Komposisi ini sempurna untuk serangan jarak menengah hingga jauh saat menuju endgame selama tidak membuat kesalahan.
  • Loba dan Gibraltar: Dalam situasi tertentu, kombinasi antara Fuse dengan Loba dan Gibraltar bisa bekerja sangat baik. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Loba bisa menggunakan Black Market Boutique, Ultimate-nya, untuk menyediakan berbagai Item, termasuk Fuse yang membutuhkan granat. Fuse sendiri bisa menerobos defense musuh berkat granat dan Knuckle Cluster-nya. Gibraltar bisa membuat pertahanan dengan Bubble Shield-nya.

Apex Legends: Mengenal Karakter Rampart, Guide Gameplay

GAMEFINITY.ID, Bandung Rampart merupakan Legend Controller di Apex Legends yang juga terkenal dengan role pseudo-defensive-nya. Semenjak pertama kali diperkenalkan pada season 6, ia menjadl salah satu Legend yang kurang populer di kalangan pemain, umumnya karena kit­-nya kebanyakan defensive. Meski begitu, toolkit-nya bisa mengubah posisi defensive apapun menjadi tempat mematikan, apalagi jika dikombinasikan dengan Legend agresif lainnya.

Ramya Parekh atau Rampart merupakan seorang pemilik bisnis swasta berkerah biru, yaitu modding shop di Gaea. Sebelum mendirikan bisnis, ia membesarkan namanya di dunia gauntlet gerilya dengan menggunakan gear custom-modded-nya.

Rampart tidak pernah malu untuk berkata jujur pada setiap orang, termasuk membanggakan betapa hebat dirinya dan mengolok-olok seseorang. Hal itu kemungkinan memicu para penyerang menyergap dan membakar modding shop-nya. Kehilangan bisnis, ia ternyata menemukan sebuah Apex Card. Baginya, Apex Card bukan sekadar undangan untuk ikut berkompetisi, melainkan juga pertanda awal baru untuk meraih sebuah kejayaan baru.

Mengenal Ability Rampart di Apex Legends

Passive Ability: Modding Loader

Apex Legends Rampart Modded Loader

Melakukan modding menjadi hal favorit bagi Rampart. Itulah mengapa Modding Loader menjadi Passive Ability-nya. Jika melihat lebih dekat, ability ini terdengar membosankan, tapi bisa sangat berguna. Deskripsinya juga hanya sederhana, yaitu ability ini hanya menambah ukuran magazine hingga 15 persen dan mengurangi waktu reload hingga 25 persen saathmenggunakan LMG.

Ability ini membuatnya cukup mematikan saat ia memiliki Rampage atau Spitfire misalnya. Lebih menariknya lagi, L-Star menjadi senjata yang bisa menjadi rekomendasi dalam mengandalkan Passive Abbility ini. Modded Loader bisa berdampak pada cooldown dari fitur overheat L-Star, berarti ia bisa menembakkannya beberapa kali lebih banyak sebelum senjata itu overheat dan mengurangi waktu cooldown.

Tactical Ability: Amped Cover

Apex Legends Rampart Amped Cover

Amped Cover menjadi toolkit terpenting bagi Rampart. Tactical Ability membantunya untuk men-deploy sebuah dinding berlindung berukuran setengah badan yang kemudian akan meningkat tingginya dalam tiga detik pertama. Cover ini memiliki 120 HP saat ter-deploy sebelum kemudian berubah menjadi 400 HP untuk bagian bawah dan 175 HP untuk bagian atas yang berwarna oranye.

Ability ini memiliki cooldown 20 detik per charge-nya, Rampart juga hanya bisa menggunakan maksimal tiga kali charge untuk ability ini. Jika mengambil cover yang belum terkena damage, ia dapat recover satu charge. Gunakan Amped Cover pada sudut tertentu untuk memaksimalkan pertahanan. Jika belum terdapat kesempatan berlindung terbatas, deploy dua Ampred Cover saling berhadapan agar mendapat kesempatan untuk berlindung.

Sebaiknya pemain menggunakan Amped Cover untuk umpan agar musuh hanya bisa berfokus menembaknya.

Baca juga:

Ultimate Ability: Mobile Minigun “Sheila”

Apex Legends Rampart Sheila

Hal yang paling menarik untuk Rampart adalah ia mendapat senjata ketiga sebagai Ultimate Ability-nya, yaitu Mobile Minigun “Sheila”. Terlebih, tidak semua Legend di Apex Legends yang mendapat senjata ketiga untuk membantu timnya. Saat menggunakan Sheila, ia akan berjalan sedikit lambat, menjadikannya cocok untuk menyerang musuh secara diam-diam.

Ability ini memiliki cooldown 2 menit. Sheila memiliki 173 peluru yang memiliki DPS cukup tinggi (terutama saat menembaknya melalui Amped Cover). Rampart juga bisa menjatuhkan minigun itu sebagai turret dan membiarkan rekan tim menggunakannya dengan peluru tanpa batas, tapi ia tidak bisa mengambilnya kembali. Ia bisa mendapat satu lagi begitu Ultimate-nya sudah ter-recharge penuh. Akurasi Sheila awalnya sangat jelek namun meningkat saat memanas, menjadikannya senjata mematikan.

Sebagai senjata, Sheila memiliki perk unik yang tidak dimiliki lainnya. Sheila bisa digunakan untuk menghancurkan pintu atau diletakkan di bagian belakang kendaraan Trident.

Rekomendasi Legend untuk Kombinasi Rampart di Apex Legends

Rampart bisa membantu tim dengan perlindungan defensive jika sedang diserang musuh. Amped Cover-nya cukup berguna tapi membutuhkan waktu lama untuk ter-deploy. Hal yang sama juga berlaku untuk Ultimate-nya, Sheila. Saat menggunakannya, Tactical dan Ultimate tetap wajib menjadi fokus, maka pemain harus memastikan untuk mencari sudut bagus agar membangun pertahanan yang kuat dalam pertarungan.

Dalam combat, Rampart sangat ahli dalam pertarungan jarak menengah hingga jauh. Amped Cover-nya tidak terlalu cocok saat situasi close quarter combat. Terlebih, ia dapat menjadi andalan saat ring semakin mengecil saat match sama seperti Legend defensive lainnya. Terlebih, sebagai Legend Controller, ia bisa menggunakan Ring Console agar mendapat kesempatan untuk melihat lokasi Ring berikutnya.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, berikut adalah Legend yang cocok menjadi kombinasi bagi Rampart di Apex Legends:

  • Wattson dan Caustic: Kombinasi Rampart dengan Wattson dan Caustic menjadi sempurna bagi pemain yang ingin mengandalkan defense. Ketiganya memiliki ability untuk menghalangi akses gedung pada lawan dengan defense yang kuat. Kombinasi ini ideal bagi pemain yang tidak ingin terlalu chaos saat menjadi incaran musuh. Terlebih, Wattson memiliki Ultimate yang bisa memblokir granat dan Ultimate milik musuh. Sementara Caustic memiliki Tactical yang membuatnya mampu memasang perangkap gas beracun untuk musuh.
  • Wattson dan Valkyrie: Alternatifnya, Caustic dapat diganti dengan Valkyrie dan dikombinasikan bersama Wattson serta Rampart. Mereka bisa mencari posisi bertahan terbaik di ring. Valkyrie bisa menggunakan Survey Beacon-nya untuk menemukan ring berikutnya dan menggunakan Ultimate miliknya demi menemukan posisi terbaik.
  • Loba dan Wraith: Loba dan Wraith bisa menjadi kombinasi yang cocok untuk Rampart bagi yang ingin mengincar situasi dan tempat terbaik pada endgame. Alih-alih berkeliling untuk melakukan loot, Loba bisa menggunakan Black Market Boutique-nya untuk menyediakan item yang diinginkan saat akhir. Rampart bisa menggunakan Ring Console-nya pada awal game, ia juga bisa menggunakan Amped Cover untuk menghalangi jalan masuk bagi musuh. Terakhir, Wrait bisa menggunakan portalnya agar seluruh rekan tim bisa melarikan diri secara aman jika dalam tekanan dari ancaman musuh.

Call of Duty Mobile Season 8 (2023) Bertema Sci-Fi Jepang

GAMEFINITY.ID, Bandung – Error 404? Benar, judul dari Call of Duty Mobile season 8 (2023) adalah Error 404. Activision tampaknya ingin pemain CoD Mobile me-refresh dan me-reboot skill untuk bersiap dengai tantangan di season terbaru tersebut. Update terbaru tersebut menampilkan battle pass bertema sci-fi dan juga map multiplayer baru bergaya Jepang, Kurohana Metropolis.

Battle Pass Call of Duty Mobile Season 8 (2023)

Call of Duty Mobile Season 8 Argus

Mengingat sci-fi merupakan tema utama dari season 8 (2023), Call of Duty Mobile menghadirkan berbagai reward serupa di Battle Pass-nya, termasuk senjata, baik di free dan premium tier. Pemain bisa memperoleh shotgun Argus pada Tier 21, shotgun itu bisa diandalkan saat menembak dalam jarak jauh. Selain itu, pemain bisa memperoleh Cluster Grenade, granat yang akan terbagi menjadi beberapa peledak kecil pada area luas saat terlempar. Reward lain di free tier yang menjadi highlight adalah ICR-1 – Webs di Tier 50.

Jika membeli Premium Battle Pass, terdapat sederetan item menarik lainnya yang bisa diperoleh. Terdapat Operator Skin seperti

  • Satsumebachi — Deadly Hornet
  • Sims — Martial Arts
  • Domino — Killer Koi
  • The Iron Monk – The Hundred Fists.

Terdapat pula blueprint senjata seperti

  • Holger 26 — Storm Surge,
  • LK24 — Indomitable
  • Fennec — Midas’ Claw
  • SKS — Ignited Rage,
  • the Argus — Death Branch

Map Multiplayer Baru: Kurohana Metropolis

Call of Duty Mobile Season 8 Kurohana Metropolis

Seperti pada trailer-nya, Kurohana Metropolis akan menjadi map terbaru di Call of Duty Mobile season 8 (2023). Map tersebut merupakan sebuah pusat kota bertema sci-fi dengan banyak sudut dan jarak interior yang sempit. Activision menyebut Kurohana Metropolis dapat menguntungkan bagi pengguna close-quarters combat.

Baca juga:

Headquarters Jadi Featured Mode di Call of Duty Mobile Season 8 (2023)

Call of Duty Mobile Season 8 Headquarters

Setelah sebelumnya tersedia khusus untuk private match, Headquarters kini menjadi featured mode di Season 8 (2023) dan masuk lineup playlist. Dalam mode ini, setiap tim harus bertarung untuk menguasai Headquarters (HQ) saat muncul di map. Tim yang bertahan tidak bisa melakukan spawn saat mengontrol HQ. Saat semua defender terkalahkan, tim penyernag bisa mulai menguasai HQ, memicunya berpindah ke area baru di map.

Themed Event Baru: Phantom Conquest

Call of Duty Mobile Season 8 Phantom Conquest

Dalam event ini, sebuah kekuatan misterius dari East menguasai situasi dengan bahaya di setiap sudut. Disebutkan bahwa pemain bisa menggunakan Phantom Tokens demi melewati tanpa rintangan. Phantom Token sendiri bisa diperoleh setelah menyelesaikan match Multiplayer dan Battle Royale. Terdapat reward menarik dalam event ini seperti KN-44 — Geisha’s Gaze dan Blackjack — Bloody Fortune.

Konten Lainnya di Call of Duty Mobile Season 8

Sebuah senjata melee baru, Sai, juga muncul di Call of Duty Mobile Season 8. Sai merupakan sebuah senjata melee dual wield atau ganda dengan attack speed lebih cepat tapi damage-nya dikurangi. Pemain hanya perlu menyelesaikan berbagai Seasonal Challenge dan event untuk memperolehnya. Terdapat pula berbagai reward lain seperti skin Operator, blueprint senjata, dan Battle Pass XP.

Call of Duty Mobile Season 8 Hidora Kai

Hidora Kai kembali dalam Legendary Character Draw. Pemain bisa melakukan draw untuk berkesempatan memperoleh Hidora Kai – Cruel Night sebagai Operator, Sai, dan beberapa alat high-tech lainnya.

Call of Duty Mobile Season 8 (2023), Error 404, akan dimulai 6 September. Untuk detail lebih lanjut, kunjungi laman resminya.

Modern Warfare 3 Gunakan AI demi Perangi Pemain Toxic

GAMEFINITY.ID, Bandung – Call of Duty: Modern Warfare 3 akan menggunakan AI untuk memoderasi voice chat. Keputusan ini menjadi upaya terbaru bagi Activision untuk mengatasi pemain dengan perilaku toxic, yaitu dengan memperketat standar moderasi. Seperti apa penggunaan AI dalam moderasi voice chat di dalam game terbaru Call of Duty itu?

Moderasi Voice Chat Berbasis AI di Call of Duty: Modern Warfare 3

Call of Duty Modern Warfare 3 AI voice chat moderation

Melalui laman resminya, Activision telah bekerja sama dengan Modulate untuk menerapkan sistem voice chat terbaru dengan menggunakan ToxMod. ToxMod sendiri merupakan teknologi moderasi voice chat bertenaga AI dari Modulate. Fungsi dari teknologi itu untuk mendeteksi perilaku toxic, termasuk hate speech, kata-kata diskriminatif, pelecehan dan lainnya.

Faktanya, Activision sudah menerapkan filter berbasis teks dalam 14 bahasa di Call of Duty untuk teks dalam game (chat dan username). PIhaknya juga sudah memiliki sistem player reporting dalam game agar pemain bisa melaporkan perilaku toxic.

Berkat moderasi ini, Activision sudah mendeteksi lebih dari 1 juta akun yang melanggar Call of Duty Code of Conduct semenjak peluncuran Modern Warfare 2. Sanksi yang dijatuhkan dapat berupa pembatasan voice chat dan text chat dan ban akun sementara. Tercatat bahwa kurang lebih 20 persen pemain yang tidak mengulangi perilaku toxic-nya setelah mendapat peringatan pertama.

Baca juga:

Sudah Masuk Tahap Beta di Modern Warfare 2 dan Warzone

Activision sudah meluncurkan tahap beta dari moderasi voice chat terbaru itu di Modern Warfare 2 dan Warzone pada 30 Agustus 2023. Peluncuran ini hanya berlaku di Amerika Utara. Selain untuk mengujinya, Activision bermaksud untuk mengawasi dan memerangi perilaku toxic di voice chat secara real-time.

Teknologi terbaru ini kemudian akan meluncur dan diterapkan secara resmi saat Call of Duty: Modern Warfare 3 resmi meluncur pada 10 November 2023 (tidak termasuk negara Asia). Dukungan akan dimulai dari bahasa Inggris, dengan bahasa lainnya akan menyusul.

“Ini adalah langkah penting berikutnya demi membuat dan mempertahankan pengalaman menyenangkan, adil, dan ramah bagi semua pemain,” ungkap Michael Vance, Chief Technology Officer Activision.

Semoga saja teknologi terbaru yang di terapkan di Modern Warfare 3 dapat memuaskan pemain dan tidak berujung ban yang salah sasaran.

Valorant Ungkap Map Sunset yang Terinspirasi Los Angeles

GAMEFINITY.ID, Bandung – Valorant Champions 2023 memang sudah berakhir, tapi Riot Games mengumumkan satu lagi kejutan. Pihaknya sudah menambah map baru yang bertajuk Sunset di game FPS besutannya itu. Map terbaru itu mengambil latar Los Angeles dan telah hadir di Episode 7 Act 2 yang rilis pada 29 Agustus 2023.

Sebelum Sunset, Lotus menjadi map terbaru yang hadir di Episode 6 Act 1 pada Januari lalu. Sunset akan menjadi map ke-10 di Valorant.

Sunset, Map Baru Valorant yang Berlatar di Los Angeles

Pertama kali diperkenalkan saat Grand Final Valorant Champions 2023, Sunset merupakan map baru yang mengambil latar Los Angeles, kota yang menjadi rumah Gekko, salah satu Agent terpopuler dalam game. Map berukuran besar itu tidak memiliki gimmick tertentu, melainkan hanya fokus untuk mengontrol mid area.

“Sunset memiliki sebuah [area] mid yang cukup sulit untuk dikontrol dan tidak terlalu menguntungkan tim manapun; [map] ini sangat bagus untuk jarak rifle dan membuka banyak kesempatan bagi tim yang bisa memanfaatkannya. Kami berharap kedua tim bisa menjadikan mid control sebagai bagian penting strateginya di Sunset,” ucap Lead Map Designer Valorant Joe Lansford dilansir dari One Esports.

Valorant Sunset Map Poison Pit

Sunset juga akan memiliki beberapa fitur dari map lain. Contohnya pintu buka tutup dari Ascent dan airlock dari Lotus. Lansford menyebut Sunset akan memiliki poison pit yang menjadi ciri khasnya. Siapapun yang jatuh ke poison pit akan mulai menerima damage.

Baca juga:

Kental dengan Budaya Los Angeles

Secara artistik, map Sunset tampak berupaya untuk mereplikasi latar Los Angeles dan memiliki beberapa hal yang berkaitan dengan budayanya. Mulai dari food truck, jalan raya penuh kemacetan, mural graffiti karya seniman lokal, hingga toko bubble tea atau boba.

Valorant Sunset Map Los Angeles

“Kami mengambil banyak inspirasi artistik dari sini di halaman belakang. Kamu akan menemukan ciri khas dari budaya LA yang beragam di sekitar map. Semuanya dari food truck, macet lalu lintas, dan arsitektur art deco hingga neon sunsets,” tambah Lansford.

Seperti namanya, map Sunset berlatar waktu menjelang malam. Tidak heran neon sunset memberi map itu kesan sore hari yang hangat penuh cara, menjadikannya sebuah ciri khas dibanding map lain.

Map Sunset kini sudah hadir sebagai bagian dari Valorant Episode 7 Act II yang rilis 29 Agustus 2023.

Elon Musk Hadir di Valorant Champions 2023, Disambut Makian

GAMEFINITY.ID, Bandung – Elon Musk, miliarder yang terkenal sebagai CEO Tesla sekaligus pemilik X atau Twitter, ternyata hadir di Grand Final Valorant Champions 2023 di Los Angeles. Sayangnya, kehadirannya itu justru menuai sambutan negatif dan makian dari penonton.

Hadir di Final Valorant Champions 2023, Elon Musk Justru Dimaki Penonton!

Elon Musk booed Valorant Champions

Elon Musk menjadi salah satu selebriti yang menonton Grand Final Valorant Champions 2023. Ini tidak begitu mengejutkan mengingat Los Angeles menjadi tuan rumah championship turnamen dunia Valorant. Penonton juga bisa melihat tokoh terkenal lainnya seperti Ben Affleck.

Dalam klip stream yang dibagikan Jake Lucky, penampilan Elon Musk di Valorant Champions 2023 ternyata disambut oleh hujatan penonton. Banyak dari mereka menyerukan agar mengembalikan platform media sosial X kembali menjadi Twitter. Netizen merespon reaksi penonton terhadap Musk sambil berdiskusi tentang perubahan kebijakan kontroversial dari Twitter menjadi X.

Pemilik Tesla itu sudah menuai kritik dan kontroversi semenjak resmi mengakuisi Twitter pada akhir 2022. Ia menerapkan sederetan perubahan kontroversial yang memicu amarah netizen.

Baca juga:

Reaksi dari Deretan Streamer Terkenal

Penampilan tersebut menuai komentar dari kalangan streamer terkenal. Mereka terkejut menyaksikan pemilik Tesla itu hadir sebagai penonton Grand Final Valorant Champions 2023.

“Apa?! Di mana itu? Uh-oh … pemilik X? Itukah dia? Kami mencoba untuk menghadirkan Elon di stream. Tapi dia bilang dia terlalu keren untuk kami. Esports, bro! Please!” sahut Tarik, mantan pro player CS:GO yang sedang menggelar watch party bersama Jeremy “Disguised Toast”.

“Oh tunggu! Mereka menampilkan Elon Musk. Oh … Ada makian. Oh Tuhan. Tokoh yang sangat kontroversial. Oh tidak, sekarang dia dihujat, dia tidak akan berinvestasi di Valorant,” tambah Disguised Toast dalam membalas komentar Tarik.

Imane “Pokimane”, streamer asal Kanada, juga ikut berkomentar tentang kemunculan Elon Musk. Dirinya mengaku penasaran dengan kehadiran pemilik Tesla itu.

“Elon! Dia sedang bersama siapa? Selain anak itu. Mungkin dia hanya bersama anaknya. Yo, itu tadi, sedikit hujatan,” komentar Pokimane.