Tag Archives: FPS

Overwatch 2: Inilah 5 Hero yang Cocok untuk Pemula

GAMEFINITY.ID, Bandung Overwatch 2 telah menjadi salah satu game first person shooter terpopuler saat ini. Semenjak perilisannya sebagai free-to-play pada September 2023, game besutan Blizzard ini sudah menarik perhatian pemain baru hingga sekarang.

Terdapat berbagai pilihan hero dari class Tank, Damage, dan Support. Pemain pemula mungkin saja bingung mau memilih hero yang akan menjadi favorit dan praktis untuk digunakan. Masing-masing dari mereka memiliki ability dan kepribadian berbeda-beda. Untungnya, beberapa hero dapat dikatakan sangat ramah pemula bagi yang ingin belajar hal mendasar dari Overwatch.

Inilah lima hero yang cocok untuk pemula saat memainkan Overwatch 2. Demi mempermudah pemula, kelima karakter dalam daftar ini sudah ada secara default.

Baca juga:

Reinhardt

Overwatch 2 Reinhardt

Bagi yang ingin mengandalkan pertahanan, Reinhardt menjadi hero yang cocok. Dapat dikatakan karakter tank ini memiliki pertahanan terbesar dengan health point dan shield yang sangat tinggi. Terlebih, ability Barrier Field yang dimiliki dapat melindungi rekan tim dan dirinya dari serangan musuh.

Ia merupakan karakter melee dengan senjata Rocket Hammer. Damage dari senjatanya dapat memicu damage cukup banyak dalam jarak dekat. Ia juga dapat menggunakan ability Fire Strike untuk memicu damage sekaligus menembus barrier. Ultimate Ability-nya, Earthshatter, dapat mendorong dan memicu stun pada setiap musuh di hadapannya.

Selain menjadi tank yang sangat kuat, ia ramah bagi pemain yang tidak percaya diri dengan aim saat menembak di sebuah game FPS.

Baca juga: 

Orisa

Overwatch 2 Orisa

Jika Reinhardt berfokus pada defense, Orisa dianggap sebagai hybrid damage dan tank. Hero ber-class tank ini kuat dan resisten. Senjata miliknya, Augmented Fusion Driver, tidak memiliki recoil. Ini membuat pemain pemula mudah menggunakannya saat gameplay.

Ability Fortify dapat dikombinasikan dengan Javelin Spin, membuatnya mengurangi damage yang diterima sekaligus menyerang musuh di hadapannya dengan cepat. Ultimate Ability-nya, Terra Surge, dapat memicu damage banyak bagi musuh bergantung dari lamanya charge.

Jika ingin menggunakan hero tank tetapi masih ingin menyerang secara agresif, Orisa menjadi hero yang cocok.

Soldier: 76

Overwatch 2 Soldier: 76

Disebut sebagai hero termudah di Overwatch 2. Soldier: 76 memiliki ability yang mudah digunakan dan cocok untuk gaya gameplay apapun. Hero ini sekaligus menjadi karakter saat melakukan tutorial. Karena kedua hal itu, pemain mungkin akan merasa nyaman menggunakan Soldier: 76.

Ia memiliki senjata Heavy Pulse Rifle, memudahkannya untuk menembak secara rapid fire. Ability Sprint dapat membuatnya berlari lebih cepat untuk menghindar atau mengeksplorasi map. Ultimate Ability-nya, Tactical Visor, dapat mengunci dan menembak target tanpa meleset.

Hero class damage ini sebenarnya mudah untuk dipelajari oleh siapapun, namun kecilnya health point dapat menjadi kelemahan terbesar. Soldier: 76 dapat membantu pemain mendapat gaya gameplay mendekati seperti game arena FPS.

Baca juga:

Reaper

Overwatch 2 Reaper
#image_title

Karakter class damage yang satu ini juga disebut sebagai salah satu hero terbaik untuk pemula. Reaper memiliki kumpulan ability efektif sekaligus mudah untuk dipelajari. Faktanya, banyak penggemar menempatkannya di tier tinggi berkat kemudahan dalam mengontrol dan juga kekuatannya.

Senjata Reaper berupa Hellfire Shotguns yang cocok untuk combat jarak dekat. Salah satu keuntungannya terdapat pada Passive Ability berupa The Reaping. Berkat ability ini, Reaper dapat melakukan healing 35 persen dari damage pada musuh. Dua ability lain, Shadow Step untuk teleport dan Wraith Form untuk invincibility selama tiga detik, bermanfaat untuk mobilitas.

Terakhir, Ultimate Ability Death Blossom membuatnya dapat menembak dalam kecepatan tinggi, memicu banyak damage bagi setiap musuh terdekat. Saat digunakan secara tepat, Ultimate Ability tersebut berpotensi membasmi banyak musuh sekaligus..

Mercy

Overwatch 2 Mercy
#image_title

Ingin memilih hero support yang dapat melakukan heal demi membantu tim? Mercy menjadi jawabannya. Selain dianggap hero support termudah di Overwatch 2, healing oleh Mercy sangat efisien dan berpengaruh besar bagi timnya. Ia dapat menyelamatkan rekan tim dengan health points kritis saat situasi tidak menguntungkan.

Ia memiliki dua senjata, Caduceus Staff untuk melakukan healing dan Caduceus Blaster untuk menyerang dengan damage kecil. Ability Guardian Angel membuatnya terbang langsung pada rekan targetnya demi membantu saat momen kritis. Dengan ability Resurrect, ia merupakan satu-satunya hero yang dapat menghidupkan kembali rekan timnya segera. Sementara Ultimate Ability-nya, Valkyrie, menguatkan semua ability-nya sekaligus mendapat kemampuan untuk terbang untuk sementara waktu.

Sebaiknya pemain berhati-hati saat menggunakan Mercy. Ia memiliki health points cukup kecil dan tidak memiliki ability untuk membantunya bertarung sendiri.

Itulah lima hero yang cocok untuk pemula di Overwatch 2. Hero manakah yang ingin kamu pakai saat awal bermain? Jangan lupa juga coba pakai hero lain setelah unlock beberapa, beberapa di antaranya tidak kalah menarik sekaligus mudah.

Halo Infinite Umumkan Infection Mode Kembali di Season 4

GAMEFINITY.ID, Bandung Season 4 dari Halo Infinite akan segera datang bulan Juni ini. Meski belum mengumumkan judul dari season terbaru secara resmi, 343 Industries sudah menyampaikan berbagai fitur yang akan datang. Salah satunya adalah kembalinya Infection Mode yang sudah menjadi favorit penggemar franchise Halo.

Meski 343 Industries konsisten meng-update Halo Infinite dengan deretan konten baru, ternyata masih ada cukup banyak pemain yang belum puas saat ini. Setidaknya, hadirnya kembali Infection Mode tentu akan meraih hati penggemar. Sebelumnya, Forged Mode, mode kustom yang menjadi satu lagi favorit penggemar, sudah muncul saat season 3 dimulai.

Mengenal Infection Mode di Franchise Halo

Infection Mode merupakan salah satu mode multiplayer yang pertama kali muncul di Halo 3. Dapat dikatakan mode ini merupakan Zombie Mode versi Halo. Sejak saat itu, mode ini konsisten hadir di setiap entri franchise game FPS besutan Microsoft itu. Tidak heran banyak penggemar kecewa Infection Mode tidak muncul di Halo Infinite hingga 18 bulan setelah perilisan resmi.

Dalam mode ini, pemain terbagi menjadi dua tim, Survivor dan Zombie. Tujuan seorang Survivor adalah tetap bertahan hidup hingga akhir ronde. Jika tidak, mereka akan berubah menjadi Zombie. Zombie justru bertujuan untuk membunuh atau menginfeksi para Survivor sebanyak mungkin. Biasanya Zombie memiliki senjata melee dan dapat membunuh para Survivor dengan sekali tebas. Sedangkan, para Survivor diberi senjata api berjarak pendek dan sedang.

Baca juga:

Infection Mode Akan Kembali di Halo Infinite Season 4!

Kabar bahwa Infection Mode akan kembali muncul di Halo Infinite mulai season 4 sudah dikonfirmasi melalui akun Twitter resminya. Episode terbaru podcast Spartan Chatter ikut membagikan informasi ini pada penggemar. Konfirmasi ini tidak terlalu mengejutkan bagi penggemar yang mendapat leak tentang season 4.

Berbagai Fitur Lain yang Akan Datang di Season 4

Halo Infinite before Season 4
Terdapat berbagai konten baru yang akan datang di Halo Infinite Season 4

Selain Infection Mode, 343 Industries ikut menjanjikan berbagai update mulai season 4. Salah satunya adalah sistem progression Career Rank. Tim pengembang hanya menyebut pemain dapat meningkatkan level dengan rank gaya militer.

Mulai season 4, semua premium coating baru (di Premium Battle Pass dan Shop) akan termasuk versi individualnya yang cocok dengan semua core armor. Remake Forge resmi dari Map Plaza dari Halo 5 ikut direncanakan muncul pada awal season 4. Terakhir, menjelang berakhirnya season 3, terdapat event Bonus XP Weekend pertama yang akan digelar 2-4 Juni.

Halo Infinite Season 4 direncanakan dimulai 20 Juni 2023. 343 Industries akan membagikan informasi lebih lanjut dalam waktu yang akan datang.

Apex Legends: Inilah 5 Legend Terbaik untuk Pemula

GAMEFINITY.ID, Bandung – Berbicara tentang battle royale dan first person shooter, Apex Legends menjadi salah satu pilihan terpopuler saat ini, baik bagi pemula atau veteran sekalipun. Game besutan EA itu memiliki berbagai karakter beragam yang masing-masing memiliki abilities unik dan menarik. Per season 17, terdapat total 24 karakter atau Legend yang bisa dipilih.

Begitu banyak karakter yang tersedia sudah dapat membuat pemain pemula kebingungan untuk memilih Legend mana yang cocok dan mudah untuk dimainkan. Ditambah lagi, mereka harus beradaptasi dan mempelajari dasar dari game-nya terlebih dahulu.

Berikut adalah lima legend terbaik untuk pemula di Apex Legends berdasarkan berbagai sumber.

Bangalore

Apex Legends Bangalore for beginners

Bangalore merupakan salah satu karakter populer di kalangan pemula dan veteran. Legend Assault ini merupakan karakter yang balanced dan memudahkan pemain untuk mengatasi rintangan rumit.

Passive Ability-nya, Double Time, menjadi keuntungan bagi pemain pemula. Ability itu memudahkan pemain bergerak cepat jika terkena damage. Cara ini menjadi yang terbaik agar tembakan musuh meleset.

Tactical Ability-nya, Smoke Launcher, sangat berguna karena berbagai alasan. Sering sekali pemain menggunakan ability untuk membuat smoke screen untuk berlindung. Smoke screen tersebut juga dapat melindungi rekan setimnya.

Ultimate Ability-nya, Rolling Thunder, juga bermanfaat untuk mengecoh musuh sekaligus memberi beberapa damage. Setidaknya, ability tersebut tidak memberi damage pada rekan tim. Setiap ledakan dari Rolling Thunder akan memicu 40 damage sekaligus memperlambat pergerakan musuh.

Baca juga:

Bloodhound

Apex Legends Bloodhound for beginners

Bloodhound memiliki ability yang ramah bagi pemula dan mudah dipergunakan untuk membantu tim pemain. Tidak heran, Legend Recon itu merupakan salah satu karakter yang mudah dipergunakan. Ia sering sekali dianggap sebagai Legend terbaik di kalangan pemain berkat keuntungan dari ability-nya.

Tactical Ability-nya, Eye of the Allfather, dapat memindai tempat dalam jarak hingga 75 meter untuk menemukan pemain yang bersembunyi. Tidak hanya itu, berbagai perangkap dan petunjuk juga dapat terdeteksi. Oleh karena itu, ability ini sangat berguna bagi pemain pemula.

Keuntungan lain terdapat pada Passive Ability-nya, Tracker. Ability tersebut dapat mengungkap jejak kaki musuh dan melaporkan kemungkinan keberadaannya pada rekan tim.

Ultimate Ability-nya, Beast of the Hunt, menambah kecepatan langkahnya selama 30 detik. Vision-nya akan berubah menjadi hitam putih, musuh beserta jejak kakinya berubah warna menjadi merah seakan seperti ancaman berbahaya. Terakhir, ia juga akan mengirim raven putih untuk membantu menemukan musuh dengan mudah. Ultimate Ability ini akan membuat Bloodhound seperti mesin pembunuh berbahaya.

Baca juga:

Lifeline

Apex Legends Lifeline for beginners

Lifeline merupakan Legend Support yang juga populer di kalangan pemula. Ia memiliki ability healing yang dapat membantu tim untuk bertahan. Saat ini, ia menjadi pilihan yang cocok bagi pemain yang pasif dan tidak ingin begitu terlibat dalam pertempuran.

Ia dapat melakukan summon D.O.C. Heal Drone sebagai Tactical Ability-nya. Drone tersebut dapat melakukan healing pada dirinya dan rekan tim dalam jarak hingga 6 meter. Passive Ability-nya, Combat Revive, juga dapat mengirim drone untuk menghidupkan kembali rekan tim yang gugur tanpa harus mendekatinya. Pemain dapat tetap menyerang musuh tanpa harus repot menunggu atau mendekati rekan tim yang sedang dalam proses revive.

Satu lagi keuntungan terbesarnya terletak pada Ultimate Ability, Care Package. Begitu digunakan, ia akan mengirim sebuah Care Package berisi barang berupa med kit, armor, dan attachment senjata sebagai upgrade.

Baca juga:

Octane

Apex Legends Octane for beginners

Octane tidak hanya Legend yang mudah dipergunakan bagi pemain, tetapi juga salah satu yang paling menyenangkan. Legend Skirmisher ini cocok bagi pemain yang ingin berperan agresif dan cepat.

Tactical Ability-nya, Stim, dapat mempercepat langkahnya selama enam detik, sehingga memudahkannya untuk menghindar dari musuh. Untuk menggunakan Stim, pemain harus mengorbankan 20 HP. Untungnya, Passive Ability-nya, Swift Mend, dapat melakukan heal otomatis per detiknya.

Ultimate Ability milik Octane dapat meletakkan Launch Pad yang dapat digunakan siapapun, termasuk musuh. Jika melangkah pada Launch Pad, pemain akan meluncur ke udara untuk menyerang musuh atau dengan cepat melarikan diri.

Semua ability Octane memang sangat mudah dimengerti oleh pemain pemula sekalipun. Akan tetapi, agar dapat menggunakannya, pemain harus meng-unlock Octane terlebih dahulu dengan Legend Point.

Baca juga:

Wraith

Apex Legends Wraith for beginners

Wraith merupakan satu lagi Legend yang populer di kalangan pemain Apex Legends. Bahkan saat setiap season-nya, Legend Skirmisher ini konsisten menjadi salah satu karakter yang paling banyak terpilih. Mungkin cukup banyak pemain terintimidasi karena banyak yang mengatakan Wraith cukup rumit untuk digunakan. Kenyataannya, ia menjadi karakter yang cukup mudah untuk dipelajari. Sebagai pemula, pemain dapat berfokus pada pergerakan dan gunplay.

Tactical Ability berupa Into the Void dapat memicunya tidak terlihat dalam beberapa saat. Keuntungan saat menggunakan ability ini adalah ia tidak mendapat damage, memudahkannya untuk mencari tempat agar bisa melakukan healing. Sayangnya, ability ini membuatnya tidak dapat membuka pintu atau menyerang.

Passive Ability-nya, Voice of the Void, membuat Wraith bisa mendengar suara bahwa musuh berada di dalam jangkauannya. Pemain bisa mendapat peringatan seperti ini jika musuh membidiknya, terdapat perangkap dan musuh di dekatnya. Pemain juga mampu membagikan informasi ini pada rekan timnya.

Ultimate Ability-nya, Dimensional Rift, membuat sebuah portal entah untuk kabur atau berpindah ke tempat lain demi menyerbu musuh. Portal tersebut juga dapat dipergunakan oleh musuh. Walau tidak memiliki ability offensive, Wraith mempunyai kecepatan yang lincah.

Baca juga:

Itulah lima karakter terbaik dari Apex Legends yang dapat digunakan pemula. Patut diingat, pemain tidak perlu selalu terpaku dengan daftar ini. Semua Legend lain juga memiliki ability yang tidak kalah menarik. Pada akhirnya, semuanya bergantung kenyamanan pemain selama menikmati Apex Legends dalam mencoba menggunakan berbagai Legend sambil bereksperimen.

Overwatch 2 Ungkap Roadmap Season 5-7, PvE Hero Mode Batal

GAMEFINITY.ID, Bandung – Blizzard mengumumkan roadmap konten untuk Overwatch 2 pada season 5, 6, dan 7. Pihaknya memfokuskan roadmap tersebut berisi beragam konten yang sudah direncanakan untuk beberapa season mendatang.

Kabar buruknya, PvE Hero Mode, mode yang sudah lama dinantikan penggemar, telah dibatalkan. Sebagai gantinya, mereka akan merilis konten PvE seasonal yang lebih kecil.

Saat ini Overwatch 2 sedang berada di season keempat yang dimulai 11 April dan diharapkan berakhir pertengahan Juni. Season tersebut memperkenalkan hero baru, Lifeweaver.

Baca juga:

Hero Mode Batal, Ini Alasannya

Saat Blizzard pertama kali mengumumkan Overwatch 2, tim pengembang sempat membocorkan bahwa game tersebut akan memiliki mode campaign PvE yang akan hadir bersama mode kompetitif PvP. Sayangnya, Aaron Keller, sutradara game, mengabarkan bahwa bahwa PvE Hero Mode, mode campaign yang dimaksud, telah dibatalkan.

“Kami memiliki pilihan sulit untuk diambil Kami dapat lanjut bekerja dengan visi awal untuk Overwatch tanpa bayangan end date yang pasti atau mengubah strategi kami dan segera memberi sesuatu pada pemain. Kami memilih [pilihan] yang kedua, dan kami merilis Overwatch 2 Oktober lalu dengan hero baru, map baru, mode, dan dan update seasonal regular. Tapi lebih dari itu, kami mengubah visi bagaimana kami ingin mengembangkan game. Sekarang, kami memiliki komitmen untuk selalu memprioritasikan game live [service] dan semua orang yang memainkannya serta untuk memprioritaskan usaha pengembangan kami di sana,” ungkap Keller.

“Pengembangan pengalaman PvE tidak terlalu mendapat progress yang kami inginkan. Tim kami sudah membuat banyak konten hebat. Jadi, ada banyak misi hebat yang sangat menyenangkan, ada juga musuh baru yang super menyenangkan untuk diajak bertarung. Tapi sayangnya, usaha untuk membawa semua hal itu pada pengalaman berkualitas Blizzard yang kami bawa ke pemain sangat besar, dan benar-benar tidak ada akhir yang terbayang. Kami harus membuat pilihan sulit: Apakah kami ingin menaruh semua usaha kami ke PvE atau tetap berfokus pada game live [service] dan melayani pemain?” tambah Jared Neuss, produser eksekutif.

Baca juga:

Neuss memaparkan timnya tidak dapat membawa visi awal dari mode PvE yang pertama kali diumumkan pada 2019. Dengan kata lain, keputusan untuk membatalkan PvE Hero Mode demi memprioritaskan komponen multiplayer. Sebagai gantinya, tim pengembang tetap akan menghadirkan elemen PvE dengan arah yang berbeda sesuai dengan roadmap yang baru-baru ini terungkap.

Inilah Roadmap Konten untuk Overwatch 2 Season 5-7

Overwatch 2 roadmap season 5-7
Roadmap konten untuk Overwatch 2 Season 5-7

Blizzard membagikan rencana konten untuk tiga season mendatang dari Overwatch 2, termasuk di antaranya konten PvE yang lebih kecil dari rencana. Sejauh ini, setiap season dari game FPS itu sudah menghadirkan battle pass penuh reward berupa item kosmetik, berbagai limited event, berbagai item eksklusif limited di Premium Shop, dan satu hero baru.

Pertama, season 5 akan memiliki tema fantasi medieval berdasarkan tulisan Mischief and Magic. Dalam season tersebut, terdapat limited time event bertajuk Questwatch yang sama sekali belum terungkap detailnya. Seqason tersebut akan memiliki sebuah cinematic baru yang menampilkan companion seekor anjing, kembalinya Summer Games, 5v5 season Competitive mini, Creator Workshop, dan berbagai konten untuk menyambut hari jadi pertama Overwatch 2.

Baca juga:

Bagi yang sudah kecewa dengan batalnya PvE Hero Mode, jangan khawatir. Season 6 masih akan menghadirkan konten PvE dalam bentuk Story Mission. Ada juga Hero Mastery dan sistem Player Progression. Ditambah lagi, terdapat mode Flashpoint dan satu hero Support baru.

Konten untuk season 7 dan bahkan season mendatang sudah dibocorkan Blizzard. Di season 7, akan ada hero Tank baru. Rework untuk hero Roadhog dan Sombra juga sudah dalam pengembangan. Terdapat pula rencana untuk menghadirkan berbagai mode favorit di anataranya Mystery Heroes, sebuah map Control baru, sebuah event kolaborasi, dan event untuk musim dingin.

Keputusan tim pengembang untuk membatalkan PvE Hero Mode yang juga disebut sebagai campaign dari Overwatch 2 mungkin mengecewakan penggemar. Setidaknya, bagi yang masih menikmati game FPS besutan Blizzard itu, masih ada berbagai konten yang akan datang tahun ini dan ke depannya.

Rainbow Six Siege Year 8 Season 2: Operation Dread Factor

GAMEFINITY.ID, Bandung – Ubisoft akhirnya mengumumkan Year 8 Season 2 dari Rainbow Six Siege, Operation Dread Factor. Season terbaru game FPS besutannya itu akan menghadirkan berbagai perubahan seperti rework map Consulate, playlist baru, dan yang terpenting operator baru, Fenrir.

Fenrir, Operator Baru Rainbow Six Siege asal Swedia

Rainbow Six Siege Year 8 Season 2 Fenrir
Fenrir, operator Defender asal Swedia

Seperti yang sudah disebutkan, Fenrir merupakan operator baru yang akan muncul pertama kali di Year 8 Season 2. Ia merupakan operator Defender asal Swedia yang memiliki gadget F-NATT Dread Mine. Berkat gadget itu, ia memiliki keahlian melempar fear gas yang menghalangi peripheral vision musuh. Peletakan gadget tersebut menjadi faktor penting agar efektif.

Fenrir juga merupakan operator two-speed dan two-health. Ia memiliki senjata utama MP7 submachinegun atau SASG-12 shotgun, sementara senjata sekundernya Bailiff 410 revolver.

Baca juga:

Rework Map Consulate

Rainbow Six Siege Year 8 Season 2 Consulate rework
Map Consulate versi rework akan muncul di Year 8 Season 2

Perombakan (rework) map Consultate disebut membangun ulang pengalaman bagi semua pemain. Tim pengembang sudah mengubah semua lantai dan lokasi agar membuatnya lebih seimbang, kompleks, dan menyenangkan untuk memainkannya.

Perubahan untuk spawn attacker untuk mengurangi kesulitan dan menambah keamanan, membuat mereka lebih mudah untuk spawn ke dalam gedung. Ditambah, lokasi di luar ruangan juga lebih tidak berbahaya dari sebelumnya.

Perubahan di Shooting Range

Terdapat pula beberapa perubahan di Shooting Range yang menjadikannya tempat tes menembak mutakhir bagi pemain. Perubahan tersebut berupa adanya Aiming Lane. Lane ini dapat membantu pemain menguasai senjata apapun dengan latihan yang sudah dikustomisasi. Pemain dapat mengatur beberapa tipe target, kecepatan pergerakan, jarak, dan lainnya.

Selain itu, ada breakable wall. Alat ini dapat membantu mengetes destruction damage dari beberapa senjata.

Baca juga:

Detail Lain di Rainbow Six Siege Year 8 Season 2

Sebuah playlist permanen juga akan hadir berisi berbagai mode Arcade populer, yaitu Headshot Only, Snipers Only, Golden Gun, dan Deathmatch. Playlist baru itu akan memperkenalkan mode baru Free for All.

Selain itu, tim pengembang memilih untuk menunda rework dari Operation Frost yang awalnya akan hadir season ini ke season selanjutnya. Sebagai gantinya, mereka akan menghadirkan sebuah gadget Operation Blocker baru yang awalnya akan muncul pada season berikutnya.

Rainbow Six Siege Year 8 Season 2, Operation Dread Factor, akan dimulai 30 Mei 2023.

CEO EA: Battlefield Akan Kembali dengan Cara Baru yang Gahar

GAMEFINITY.ID, Bandung – CEO EA (Electronic Arts), Andrew Wilson, baru-baru ini membagikan rencana perusahaan tentang masa depan Battlefield. Walau Battlefield 2042 cukup mengecewakan dan penuh masalah pada awal peluncuran, pihak publisher memastikan franchise FPS itu tetap menjadi bagian dari masa depannya.

CEO EA Sebut Masa Depan Battlefield saat Laporan Investor

Battlefield come back in entirely new way 2
CEO EA sebut Battlefield akan kembali dengan cara baru

Pada sesi Q&A saat laporan investor EA baru-baru ini (transkrip tersedia pada publik), Wilson menyebut franchise FPS itu beberapa kali saat menjawab beberapa pertanyaan. Ia mengakui kesulitan yang dialami Battlefield 2042 saat peluncuran. Ia menjelaskan franchise tersebut masih menjadi andalan bagi perusahaan.

Saat beberapa investor mengajukan pertanyaan tentang Battlefield, sang CEO memaparkan EA belum menentukan tanggal perilisannya. Pada saat yang sama, ia sangat percaya diri dengan proses dari tim pengembang yang menjadi andalan untuk masa depan franchise.

Wilson percaya bahya EA memiliki kemampuan untuk membawa Battlefield kembali dalam sebuah cara baru ke depannya. Walau begitu, ia belum menyebut apa artinya.

Baca juga:

“Kami membangun sebuah platform, konten sebagai sebuah platform untuk menguatkan live service selama beberapa dekade mendatang. Lalu, sementara kami meneruskan melewati proses ini dan pada saat yang tepat, kami akan membagikan lebih lanjut tentang masa depan Battlefield,” tutur Wilson.

Ia menyebut strategi EA adalah membuat game dan pengalaman yang menarik sekaligus menghibur komunitas online antar platform, model bisnis, dan geografi. Hal itu berlaku untuk franchise game FPS itu.

“Dan kami pikir Battlefield akan menjadi bagian bermakna bagi masa depan kami,” lanjutnya.

Apa Selanjutnya?

Seperti yang sudah diketahui, EA sudah menyebut Battlefield 2042 gagal memenuhi ekspektasi secara komersial. Penggemar ikut mengkritik keras game FPS besutan DICE itu. Walau begitu, mereka sudah konsisten memperbaiki game itu melalui serangkaian update. Saat ini, season 5 akan segera hadir. DICE sudah memastikan perombakan map Hourglass akan diterapkan pada season itu.

Battlefield Ridgeline Games EA
Ridgeline Games tengah mengembangkan sebuah single-player campaign untuk game Battlefield selanjutnya

Sementara itu, EA juga sudah mendirikan Ridgeline Games. Ridgeline Games akan membantu DICE dalam pembuatan sebuah single-player campaign untuk game Battlefield selanjutnya. Marcus Lehto, kreator Halo, direkrut untuk memimpin proyek tersebut.

Baca juga:

Saat ini, Battlefield 2042 sudah mengalami kebangkitan, terutama berkat season 4-nya. Tentunya masih menjadi pertanyaan apakah game besutan DICE itu akan semakin menarik minat penggemar.