Tag Archives: FPS

Apex Legends Ban Lebih dari 3000 Cheater jelang Season 17!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Jelang peluncuran season 17, Respawn Entertainment mengumumkan mereka sudah menjatuhkan ban pada 3.100 cheater dari Apex Legends. Hal itu menjadi upaya terbaru bagi Respawn demi meningkatkan deteksi cheater baru-baru ini.

Cheater menjadi salah satu masalah besar di sebuah game live service manapun, termasuk Apex Legends. Oleh karena itu, pihak Respawn sudah mengumumkan mereka akan menambah pengembangan berarti pada mekanisme deteksi cheater. Ini sekaligus mengakhiri ban wave yang telah mereka lakukan akhir-akhir ini.

3.100 Cheater sudah Kena Ban di Ranked Match

Menurut cuitan dari Twitter resminya, Respawn Entertainment mengumumkan pihaknya telah mengakhiri ban wave di Apex Legends. Hasilnya, kurang lebih 3.100 pemain yang ketahuan menggunakan cheat dalam game, khususnya Ranked Match.

Apex Legends ban cheater screenshot example
Contoh screenshot saat akun Apex Legends terkena ban

Menurut tim pengembang, semua pemain yang terkena ban itu kedapatan saling berkolusi di Ranked Match untuk memperoleh Ranked Point dengan melakukan trading kills. Tentu saja, mereka tidak mengenal ampun pada pemain ber-ranking tinggi yang kedapatan melakukan perilaku seperti ini dalam game.

Baca juga:

Game battle royale itu sudah menghadapi masalah cheating semenjak perilisannya pada 2019. Respawn sudah melakukan segala cara untuk mengatasi masalah tersebut yang berdampak pada pemain lain. Pada November 2020, mereka sudah menjatuhkan ban 400 pemain ber-rank tinggi yang kedapatan menggunakan exploit untuk melakukan farm low ranked lobbies. Juli 2022, tim pengembang melanjutkan perjuangannya dengan menjatuhkan ban pada ribuan pemain yang ketahuan menggunakan exploit demi menguntungkan diri sendiri dan teman selama di Ranked Arena.

Perubahan Menarik di Ranked Match pada Apex Legends Season 17

Respawn sudah menjelaskan semua perubahan yang akan diterapkan mulai season 17. Menariknya, beberapa perubahan itu akan berlaku di Ranked Match. Mereka memaparkan perubahan tersebut akan mencegah pemain melakukan collusion dan kill farming.

Baca juga:

Pihak studio juga sudah menambah berbagai metode pendeteksi cheat pada season 17. Karena season 17 baru saja dimulai, masih terlalu awal untuk menyimpulkan apakah cara ini akan efektif dalam membasmi cheater.

Sementara itu, penggemar setia Apex Legends menyatakan lega setelah ban wave terbaru dari Respawn sudah terjadi. Namun, ada pula yang mengkhawatirkan upaya ini tidak akan berefek jangka panjang.

Apex Legends season 17, Arsenal, sudah dimulai dari 9 Mei 2023.

Pemain Apex Legends Pilih LTM untuk Event Pertama Season 17

GAMEFINITY.ID, Bandung – Respawn Entertainment ternyata memiliki cara baru untuk mulai menggelar event pertama Apex Legends season 17, Arsenal. Cara itu adalah membiarkan pemain memilih playlist limited time mode (LTM) untuk event pertama tersebut. Poling tersebut sudah digelar pada 5-8 Mei 2023.

Ini menjadi kali pertama bagi Respawn Entertainment melakukan langkah ini. Pemain dapat menentukan LTM manakah yang ingin dimainkan saat event pertama season 17 itu berlangsung.

Terdapat Tiga Pilihan LTM Apex Legends

Apex Legends Season 17 LTM selection vote
Tiga pilihan di poling LTM yang ingin dimainkan saat event

Laman resminya (poling sudah ditutup) menyebut terdapat tiga pilihan LTM yang bisa mendapat playlist sendiri saat event pertama season 17 berlangsung. Ketiga pilihan itu adalah Control, Team Deathmatch, dan Gun Run.

Saat ini, ketiga mode tersebut berada di dalam satu playlist yang selalu berubah setiap harinya. Satu mode yang mendapat dukungan terbanyak akan mendapat playlist tersendiri selama event berlangsung.

Baca juga:

Gamespot menyebut mayoritas limited time event di Apex Legends berlangsung selama dua minggu. Ada kemungkinan playlist itu hanya akan tersedia selama 14 hari.

Apex Legends Season 17 Ballistic 2
Season 17 sudah meluncur pada 9 Mei 2023 dengan Ballistic sebagai Legend baru

Walau season 17 sudah meluncur pada 9 Mei 2023, Respawn menyebut pemenang dari poling itu akan terungkap pada 18 Mei mendatang. Kemungkinan pula, event tersebut akan dimulai setelah itu.

Baca juga:

Belum diketahui apakah mode Mixtape juga akan tersedia selama event tersebut agar pemain dapat memainkan kedua mode yang tidak menang poling.

Beberapa Pemain Ingin LTM Lama Kembali

Keputusan Respawn Entertainment tentunya disambut hangat di media sosial. Mereka tentu ingin memainkan LTM favorit selama event tersebut. Walau begitu, hanya terdapat piilihan Control, Team Deathmatch, dan Gun Run.

Ada juga beberapa penggemar yang justru mengungkap ketidakpuasannya di media sosial. Mereka justru menginginkan kembalinya mode Arenas atau limited time mode lain seperti Gold Rush dan third person mode.

Apex Legends season 17, Arsenal, sudah dimulai dari 9 Mei 2023. Respawn Entertainment juga akan mengungkap pemenang dari poling LTM untuk event pertama season itu pada 18 Mei mendatang melalui media sosial.

Dihujat, Redfall Jadi Salah Satu Game Terburuk di Steam!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Baru saja rilis dan mendapat sambutan negatif dari kritikus dan penggemar, Redfall ternyata kini menjadi salah satu game terburuk di Steam! Hanya membutuhkan tiga hari setelah rilis bagi game besutan Arkane itu mendapat gelar tersebut.

Game vampire shooter itu sudah mendapat review bomb dari penggemar. Pasalnya, game itu penuh dengan bug, gameplay yang datar, dan secara keseluruhan terasa belum selesai.

Baca juga:

Redfall Jadi Salah Satu Game Terburuk di Steam Sepanjang Masa!

Redfall one of the worst games on Steam 2
Redfall mendapat kritikan buruk hingga menjadikannya salah satu game terburuk sepanjang masa di Steam

Per tulisan ini, Redfall berada di posisi ke-14 dari daftar peringkat Hall of Shame Steam 250. Daftar tersebut mengungkap 100 game Steam dengan rating terendah sepanjang masa berdasarkan rata-rata skor review dan jumlah review.

Penggemar beramai-ramai mengkritik Redfall karena berbagai masalah, terutama masalah teknis. Mulai dari AI musuh yang buruk, grafik yang jelek, hingga cerita yang monoton. Lebih buruknya, versi PC-nya dinilai sangat mengecewakan, terutama di Steam. Sementara itu, versi konsolnya tidak memiliki fitur 60 FPS.

CEO Xbox, Phil Spencer, sudah meminta maaf atas kegagalan Redfall. Dirinya mengaku tidak ada satupun dari pihaknya menyangka game besutan Arkane itu akan menjadi kegagalan besar. Ia berjanji game vampire shooter itu akan mendapat dukungan sama seperti Grounded dan Sea of Thieves.

Baca juga:

Bukan Satu-satunya Game AAA yang Masuk Daftar Game Terburuk di Steam

Redfall tentu bukan satu-satunya game AAA yang menjadi salah satu dari daftar 100 game terburuk di Steam. Terdapat beberapa game AAA yang mendapat nasib serupa karena deretan backlash dari penggemar.

Contoh terdekatnya, Umbrella Corps di posisi ke-15. Bisa dibilang game spin-off Resident Evil itu mendapat posisi di atas Redfall. Ada juga Call of Duty: Warzone 2.0 yang berada di posisi ke-25, sedangkan Battlefield 2042 berada di posisi ke-28.

Dua game AAA yang juga rilis baru-baru ini, Wild Hearts dan Wo Long: Fallen Dynasty ternyata masuk deretan game terburuk di Steam, rupanya dari review bomb. Wild Hearts berada di posisi ke-58, sedangkan Wo Long: Fallen Dynasty harus duduk di posisi ke-77.

Baca juga:

Sementara Redfall sudah rilis di PC dan Xbox Series X|S, game besar selanjutnya dari Xbox dan Bethesda adalah Starfield, sebuah game sci-fi RPG yang sudah dinilai memiliki ambisi besar. Game besutan Bethesda itu akan memiliki showcase tersendiri, Starfield Direct, yang akan digelar 10 Juni 2023.

Deretan Bugs Apex Legends Ternyata Dipicu Satu Line Code!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Respawn Entertainment baru-baru ini mengungkap deretan bug di Apex Legends saat season 16 ternyata terpicu oleh satu line code. Bug yang memicu gangguan audio dan grafik itu telah menganggu pengalaman bermain bagi pemain selama beberapa bulan terakhir. Kini, gangguan itu sudah berakhir.

Penggemar sudah Lama Mengeluhkan Banyak Bug di Season 16

Pemain mulai mengeluhkan berbagai bug yang menimpa game setelah peluncuran season 16. Mereka menyadari terdapat rentetan masalah yang terjadi selama gameplay, seperti suara rifle yang hilang, efek phantom particle, dan granat yang lenyap sekaligus tidak meledak.

IGN menyebut deretan bug itu sudah muncul selama playtesting. Namun, tim pengembang tampaknya sudah menyimpulkan apa yang menjadi pemicu rentetan bug tersebut yang dikeluhkan pemain.

Baca juga:

Nemesis Jadi Pemicu Deretan Bug di Apex Legends!

Apex Legends nemesis causing bugs
Rifle baru di season 16, Nemesis, menjadi pemicu deretan bug di Apex Legends

Respawn menjelaskan pemicu bug tersebut di Reddit. Pihaknya menyebut penemuan itu sebagai masalah kompleks yang sudah berdampak komunitas Apex Legends namun sulit untuk teratas walau sudah mendapat deretan laporan mendetail. Pemicu dari deretan bug itu ternyata merupakan satu line code yang terkait dengan Nemesis, senjata baru dari season 16.

Dalam game, Nemesis dideskripsikan sebagai energy assault rifle dengan asal-usul unik dan misterius. Senjata tersebut memiliki efek particle yang menguat saat memanas. Namun, senjata itu ternyata menjadi pemciu di balik bug yang menjadi masalah sound effect dan juga memicu granat lenyap.

Baca juga:

Tim pengembang mendapati setiap pemain yang menggunakan Nemesis [uncharged] mengirim request effect β€œstop particle” pada server di setiap frame. Ini memicu masalah besar jika banyak pemain yang menggunakan senjata baru itu.

Masalah itu akhirnya sudah teratas dengan update pada 25 April lalu. Informasi tersebut belum tersebar secara resmi hingga saat ini.

Respawn juga memastikan di laman Reddit yang sama bahwa mereka masih memantau di media sosial dan metrik barunya. Pada saat yang sama, walau perbaikan ini memicu efek secara signifikan, mereka mengingatkan hal itu bukan menjadi solusi untuk semua masalah yang terjadi dalam game. Tampaknya mereka sudah memastikan penggemar Apex Legends mengingat hasilnya sudah sangat baik.

Apex Legends Season 17, Arsenal, akan meluncur 9 Mei 2023, hari yang sama saat season 16 berakhir.

Konyol! Tim Valorant Ini Forfeit gara-gara Honkai: Star Rail

GAMEFINITY.ID, Bandung – Sebuah tim Valorant terpaksa absen bertanding di sebuah pertandingan VCL (Valorant Champions League). Konyolnya, salah satu dari anggotanya keasyikan bermain Honkai: Star Rail. Saking asyiknya, ia memicu timnya kalah secara forfeit dari lawannya.

Honkai: Star Rail sendiri merupakan game gacha turn-based RPG dari Hoyoverse yang baru rilis. Game itu sudah mendapat popularitas yang sangat masif. Faktanya, game besutan Hoyoverse itu sudah melampaui Genshin Impact dalam jumlah download pada hari pertama perilisannya. Tidak heran banyak penggemar yang menikmati game turn-based RPG tersebut.

Ghost CommandoS, Tim Valorant yang Terpaksa Forfeit karena Honkai: Star Rail

Valorant team forfeit because of Honkai: Star Rail
Ghost CommandoS dinyatakan forfeit setelah salah satu pemainnya lupa karena keasyikan main Honkai: Star Rail

Insiden yang terjadi pada 2 Mei 2023 ini menimpa Ghost CommandoS, tim Valorant asal Taiwan. Mereka seharusnya bertanding melawan S2 Esports di Valorant Champions League Taiwan/Hong Kong. Naas, salah satu pemain Ghost CommandoS lupa menginstal client VCT tepat waktu karena keasyikan bermain Honkai: Star Rail.

Alhasil, Ghost CommandoS dinyatakan kalah secara forfeit dari S2 Esports. Ini mungkin menjadi insiden pertama bagi sebuah tim Valorant yang harus forfeit hanya karena obsesi sebuah game lain.

Baca juga:

Netizen Anggap Insiden Obsesi Honkai: Star Rail Konyol

Insiden ini mengundang reaksi beragam dari netizen. Banyak dari mereka menilai insiden ini sangat konyol dan bahkan bisa dibilang terlucu sepanjang sejarah. Tidak sedikit pula yang bersimpati pada anggota tersebut karena begitu menikmati Honkai: Star Rail sampai kelupaan harus bertanding.

Ada pula yang mempertanyakan pemain itu harus menginstal ulang client VCT selama season reguler berlangsung. GameRant mencatat seorang pro player Valorant bahwa Riot Games menggunakan tiga client yang berbeda. Alasan ini menjadi kemungkinan pemicu Ghost CommandoS harus menginstal ulang client tersebut.

Baca juga:

Pada akhirnya, menurut Talkesport, Ghost CommandoS harus rela selesai di posisi kedelapan pada VCT Taiwan/Hong Kong musim ini, sementara S2 Esports berada di posisi keenam.

Insiden ini menjadi pengingat pada semua tim untuk memastikan mereka siap untuk bertanding dan menghindari distraksi, termasuk adiksi terhadap game lain, salah satu di antaranya Honkai: Star Rail.

Kecewakan Penggemar, Redfall Dibanjiri Review Bomb!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah lama dinantikan, Redfall akhirnya rilis pada 2 Mei 2023. Game buatan Arkane itu disebut sebagai salah satu game dari Xbox yang paling dinanti selain Starfield. Melihat kesuksesan Arkane dengan Dishonored, Prey, dan Deathloop, banyak pihak yang menaruh ekspektasi tinggi terhadap game vampire shooter itu.

Sayangnya, yang terjadi justru tidak sesuai ekspektasi. RedfallΒ  berakhir mengecewakan. Kritikus memberi komentar beragam, kebanyakan negatif, terhadap game FPS besutan Arkane itu. Lebih parahnya lagi, penggemar memberi review bomb, mengkritik game itu tidak sepadan dengan harga US$70 yang menjadi standar baru harga game AAA dari Xbox.

Kritikus Sebut Redfall sebagai Game Shooter Generik dan Datar

Redfall launch bad
Redfall disebut sebagai game shooter datar oleh kritikus

Saat artikel ini ditulis, Redfall mendapat skor 59 untuk versi PC dan 63 untuk versi Xbox di Metacritic, menandakan mayoritas kritik memberi komentar beragam. Ini menjadi salah satu game AAA yang mendapat skor rendah tahun ini.

Cukup banyak kritikus yang memfokuskan bahwa Redfall memiliki kekurangan cukup banyak. Parahnya, mereka mengatakan game buatan Arkane itu terlihat jauh dari kata selesai. Mayoritas juga mengkritik cerita, karakter, dan misi yang repetitif. Ini tentu jauh dari deretan game Arkane sebelumnya yang mendapat pujian, yaitu Dishonored, Prey, dan Deathloop. Walau begitu, beberapa kritikus memuji sistem gunplay-nya.

Baca juga:

Tidak Sesuai Ekspektasi, Penggemar Melakukan Review Bomb!

Lebih parah lagi, pemain sudah membanjiri laman Metacritic dan Steam Redfall dengan review bomb. Tidak jauh berbeda dari kritikus, mereka menganggap game tersebut tidak sesuai ekspektasi. Banyak yang menilai game vampire shooter itu tidak sepadan dengan harga US$70. Terlebih, mereka sudah khawatir saat Arkane menyebut Redfall hanya bisa dijalankan pada 30 fps untuk versi konsol Xbox.

Baca juga:

Redfall gameplay disappointment
Versi PC dari Redfall disebut buruk oleh penggemar

Hal ini sangat terlihat pada versi PC-nya. Mayoritas pemain mengatakan bahwa Redfall memiliki deretan masalah. Selain kekurangan yang sudah disebutkan sebelumnya, pemain menilai versi PC-nya memiliki sederetan masalah performa. Mulai dari animasi kaku dan frame rate tidak lancar sampai akhirnya dianggap tidak dapat dimainkan. Tidak sedikit pula yang menganggap Redfall memiliki port PC terburuk.

Peluncuran Redfall yang mengecewakan pastinya memicu kekhawatiran penggemar terhadap Starfield, game besutan Bethesda Game Studios yang sudah lama dinanti. Akankah Starfield bernasib sama atau justru berhasil bersinar di kalangan pemain dan kritikus?