Tag Archives: FPS

Apex Legends Season 17 Bertajuk Arsenal, Ini Detailnya!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah perombakan total sistem class pada season 16, Apex Legends kini akan memasuki season 17 yang bertajuk Arsenal. Baru-baru ini, mereka merilis gameplay trailer untuk season terbaru yang akan meluncur 9 Mei itu. Kali ini, Respawn Entertainment memperkenalkan Legend baru bernama Ballistic. Ditambah lagi, mereka merombak map World’s Edge dan menambah sistem Weapon Master sebagai sistem progression baru.

Legend Baru di Apex Legends: Ballistic

Apex Legends Season 17 Ballistic
Ballistic, Legend baru di Season 17

August Montgomery “Ballistic” Brinkman akan menjadi Legend baru yang muncul pada season 17. Ia pertama kali diperkenalkan dalam video berjudul Stories from the Outlands – “Encore” pada 24 April 2023. Ballistic merupakan sosok pembunuh mematikan sekaligus petapa essentrik yang pernah berpartisipasi di Thunderdome Games, kompetisi sebelum Apex Games.

Ia diceritakan pensiun dari Thunderdome Games setelah sebuah kecelakaan tragis membunuh sang adik dan rekan timnya. Beberapa tahun kemudian, ia mulai berpartisipasi di Apex Games demi mencegah sang anak, Nathaniel, bernasib sama sepertinya. Padahal, Nathaniel sudah akan bergabung sebagai peserta Apex Games. Namun, Ballistic justru membuat kesepakatan dengan Eduardo Silva, membuat Nathaniel didiskualifikasi.

Ballistic memiliki passive ability yang memicunya dapat membawa sebuah senjata ketiga, namun senjata ini tidak dapat menerima attachment. Senjata tersebut hanya akan berguna jika menggunakan ultimate ability.

Tactical ability-nya, Whistler, merupakan sebuah pistol yang dapat mengunci target sekaligus menembakkan sebuah peluru. Jika kena, sang target akan mendapat debuff yang membuat pistolnya mengalami overheat dan memicu damage. Jika meleset, peluru itu akan membuat sebuah zona kecil di mana jijka target melewatinya akan menerima efek yang sama.

Ultimate ability-nya, Tempest, dapat membuat sebuah zona di sekitarnya memicu dirinya dan timnya mendapat peluru tanpa batas, reload lebih cepat, dan pergerakan lengan lebih cepat dalam waktu terbatas.

Terakhir, Ballistic tergolong Legend class Assault. Berarti ia akan mendapat perk Assault.

Perubahan di Map World’s Edge

Dalam season ini, Respawn Entertainment merombak map World’s Edge, map battle royale kedua Apex Legends. World’s Edge terakhir kali mendapat perubahan saat season 10 pada Agustus 2021.

Apex Legends Season 17 Worlds Edge Monument
Monument, POI baru di World’s Edge

Mereka menampak point of interest baru, Monument, sebagai pengganti Fragment. Monument di pusat World’s Edge disebut sebagai testamen pada Apex Games dari Silva Pharmaceuticals. Monument merupakan sebuah bunker yang memiliki sarang sniper dengan akses cepat di puncaknya. Hal ini menjadi pengingat bagi penggemar seberapa jauh Apex Legends sudah berkembang semenjak debut pada 2019.

Apex Legends Season 17 Worlds Edge Stacks
Stacks, POI baru di World’s Edge

Satu lagi point of interest baru adalah Stacks sebagai pengganti Lava City di sudut tenggara map. Stacks merupakan ruang vertikal dengan beberapa atap yang saling terhubung zipline.

Terakhir, tim pengembang telah menghapus Lava Fissures dengan naiknya lava di seluruh map. Harvester juga mendapat pembaruan sehingga aman sebagai platform pendaratan.

Baca juga:

SIstem Progression Baru Apex Legends: Weapon Mastery

Apex Legends Season 17 Weapon Mastery
Weapon Mastery, sistem progression baru Apex Legends

Weapon Mastery merupakan sistem progression baru di Apex Legends, disebut sebagai sistem progression jangka panjang demi membuat game menjadi ramah pemain baru. Dalam sistem ini, setiap senjata memiliki progression masing-masing. Dengan menggunakan senjata tertentu di mode manapun, pemain dapat mendapat EXP untuk senjata tersebut.

Sambil mengumpulkan EXP, pemain dapat menaikkan rank senjata tersebut dan membuka tantangan baru. Menyelesaikan berbagai tantangan demi membantu menambah progress. Terdapat berbagai reward berupa item kosmetik seperti banner, frame, dan skin Legendary.

Baca juga:

Firing Range

Apex Legends Season 17 Firing Range
Firing Range ikut mendapat perombakan

Bagi yang ingin berlatih terlebih dahulu, tidak perlu khawatir. Respawn sudah menghadirkan Firing Range yang sudah dirombak. Terdapat berbagai area baru seperti bangunan. Trainning Dummies juga dapat perombakan yang membuat mereka dapat bertarung melawan pemain. Selain itu, pemain dapat mengajak teman dari friend list untuk berlatih bersama.

Apex Legends Season 17, Arsenal, akan dimulai 9 Mei 2023. Untuk detail lebih lanjut, kunjungi laman resminya.

3 Alasan XDefiant Berpotensi Jadi Saingan Berat Call of Duty

GAMEFINITY.ID, Bandung – XDefiant merupakan game first person shooter yang akan datang dari Ubisoft. Game tersebut sudah mengakhiri tahap closed beta pertamanya pada 25 April 2023. Begitu banyak pemain yang terkesan dengan gameplay-nya sejauh ini, bahkan beberapa di antara mereka menganggap XDefiant dapat bersaing dengan Call of Duty.

Mengingat banyak sekali game FPS yang mencoba untuk menyaingi Call of Duty, ada yang mendekati popularitasnya, tapi banyak juga yang gagal. XDefiant menjadi salah satu yang setidaknya berpotensi menjadi saingan berat bagi franchise FPS milik Activision itu. Inilah tiga alasan XDefiant berpotensi menjadi saingan berat Call of Duty.

Gameplay XDefiant yang Variatif dan Fluid

XDefiant gameplay Call of Duty competitor
Gameplay XDefiant

Sebenarnya jika melihat dari gameplay, mudah untuk menganggap XDefiant tidak memiliki ciri khas jika dibandingkan dengan game FPS lain seperti Call of Duty, Valorant, Counter-Strike, dan bahkan game besutan Ubisoft sendiri Rainbow Six Siege. Namun, ternyata penggemar sudah memuji game FPS free-to-play besutan Ubisoft itu.

Baca juga:

XDefiant factions Call of Duty competitor
5 faction di XDefiant

Gameplay-nya mungkin dapat disebut sebagai kombinasi antara gaya Call of Duty dan Valorant, tetapi XDefiant memiliki keunikan dari sistem faction-nya. Terdapat lima faction berdasarkan beberapa game Ubisoft sebelumnya, termasuk di antaranya dari franchise Tom Clancy’s. Kelimanya adalah Libertad, Phantoms, Echelon, Cleaners, dan DedSec.

Masing-masing faction memiliki ability yang berbeda-beda, termasuk 2 basic abilities, Passive dan Ultra (mirip dengan Ultimate di Valorant). Sambil mengombinasikan sistem ini dengan gameplay bergaya Call of Duty, tidak heran pemain sudah terkesan dengan gameplay-nya.

Terlebih, Modern Warfare 2 dan Warzone 2.0 dikritik karena menghapus sistem pergerakan yang sudah digemari penggemarnya. Sebaliknya, XDefiant justru menerapkan sistem pergerakan fluid seperti di Call of Duty. Pemain dapat melakukan slide di sekitar map, dengan cepat berlindung atau take cover, dan mengecoh lawan. Tentunya, pemain akan mendapat keuntungan dengan mempelajari sistem pergerakan seperti ini.

XDefiant modes and maps call of duty competitor
Maps & Modes di XDefiant

Ditambah lagi, map-nya juga sangat variatif. Tidak hanya menghadirkan 14 map saat closed beta pertama, semua map tersebut terlihat berwarna dan menyenangkan bagi pemainnya.

Kepedulian Ubisoft pada Komunitasnya

Sejauh ini, Ubisoft tampak terus berkomunikasi dengan komunitas XDefiant. Ini menunjukkan kepedulian tim pengembang pada pemainnya. Sebaliknya, komunitas Call of Duty justru kecewa dengan Activision akhir-akhir ini. Pemain Modern Warfare 2 dan Warzone 2.0 menilai gameplay-nya kurang begitu variatif.

Baca juga:

Ubisoft mendengarkan penggemar dan memastikan game FPS terbarunya itu dapat menjadi ramah penggemar. Mereka bahkan aktif mempromosikan game ini di media sosial. Tim pengembang juga sering meminta saran penggemar agar membuat XDefiant menjadi game FPS terbaik.

Saat perilisan resminya kelak, ini menjadi momen ujian bagi Ubisoft untuk mempertahankan kepeduliannya terhadap penggemar.

Angka Penonton yang sudah Tinggi di Twitch

Ubisoft juga mengandalkan pro player dan streamer untuk mempromosikan game ini selama tahap closed beta pertama berlangsung. Banyak di antara mereka bermain sambil melakukan stream di Twitch. Terlebih, Ubisoft juga menggelar event closed beta Twitch drops.

Dot Esports mencatat XDefiant sudah mencapai total 2,8 juta jam tontonan pada 15-18 April 2023, dengan rata-rata lebih dari 38 ribu penonton. Sebagai perbandingan, Modern Warfare 2 hanya mencapai 2 juta jam tontonan dan rata-rata 28 ribu penonton. Bisa saja ini dipicu oleh kekecewaan penggemar terhadap season ketiga dari Modern Warfare 2 dan Warzone 2.0.

Baca juga:

Tiga alasan tadi menjadi alasan XDefiant berpotensi menjadi saingan berat Call of Duty. Persaingan sesungguhnya akan dimulai saat Ubisoft merilis game FPS free-to-play besutannya itu kelak. Bisa saja XDefiant dapat melampaui Call of Duty, apalagi sebagai free-to-play saja sudah menjadi keuntungan tersendiri.

XDefiant akan tersedia di PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, dan PC.

Call of Duty Mobile Ungkap Roadmap eSports Tahun 2023-2024

GAMEFINITY.ID, Bandung – Call of Duty Mobile akhirnya mengumumkan roadmap esports-nya untuk tahun 2023-2024. Activision akan menggelar dua kompetisi besar COD Mobile, yaitu Call of Duty Mobile World Championship dan Snapdragon Mobile Masters. Keduanya itu merupakan hasil kolaborasi Activision dengan ESL Faceit Group.

Total hadiahnya pun sangat masif untuk esports COD Mobile musim ini, yaitu US$1,5 juta, termasuk di antaranya US$1 juta untuk babak grand final World Championship dan US$200 ribu untuk Mobile Masters. Prize pool untuk World Championship keempat ini berkurang daripada tiga musim sebelumnya.

Call of Duty Mobile World Championship 2023

Call of Duty Mobile esports 2023 roadmap
Roadmap Call of Duty Mobile esports 2023

Activision akan memulai musim esports Call of Duty Mobile dengan World Championship terlebih dahulu. Seperti musim sebelumnya, region North America, Europe, South America, Japan, China, Garena, and India dapat berpartisipasi.

Call of Duty Mobile World Championship 2023 Stage 1
Reward di Stage 1 World Championship

Stage pertama dari World Championship digelar mulai 27 April hingga 14 Mei. Babak tersebut merupakan in-game solo play dan terbagi menjadi 4 segment. Pemain diberi 4-5 hari untuk menyelesaikan setiap segment. Mereka harus meraih kemenangan dalam Ranked Play dalam jumlah tertentu untuk mendapat poin. Pemain yang berhasil mengumpulkan poin yang dibutuhkan dalam sebuah segmen akan lolos ke stage kedua.

Call of Duty Mobile World Championship 2023 Stage 2
Reward di Stage 2 World Championship

Stage kedua, Team Play, akan dimulai Mei setelah stage pertama. Pemain wajib membentuk tim beranggotakan 5-6 orang dan bermain total 30 match Ranked Play bersama. Mereka wajib menang match sebanyak mungkin. 256 tim terbaik dari stage kedua akan lolos ke stage ketiga.

Stage ketiga atau kualifikasi regional (Regional Qualifiers) akan dimulai Juni dan berakhir sebulan kemudian. Semua tim akan bersaing dalam turnamen best-of-three double-elimination bracket. Delapan tim yang berhasil bertahan dari eliminasi akan lolos ke stage berikutnya, yaitu Regional Playoffs demi mendapat tiket untuk berpartisipasi di World Championship Finals.

Baca juga:

ESL Snapdragon COD Mobile Masters

Call of Duty Mobile esports 2023 mobile masters
Roadmap untuk CODM Mobile Masters

Activision berkolaborasi dengan Snapdragon Pro Series untuk menggelar COD Mobile Masters untuk pertama kalinya. Tentunya turnamen ini menjadi bagian dari season keempat Snapdragon Pro Series.

Activision menyebut kualifikasi terbuka untuk Snapdragon Mobile Masters dibuka Oktober mendatang. Pemain terbaik dari seluruh dunia tentunya akan berpartisipasi di event utama Mobile Master pada awal 2024 dengan total hadiah US$200 juta.

Baca juga:

Dengan masuknya ke Snapdragon Pro Series, Call of Duty Mobile menjadi game ke-10 yang dipertandingkan di event itu. Game mobile lain yang ikut dipertandingkan di event tersebut di antaranya PUBG Mobile, Free Fire, dan Mobile Legends Bang Bang.

Call of Duty Mobile Umumkan Season 4, Veiled Uprising

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah season 3 yang bertajuk Rush menghebohkan penggemar, Call of Duty Mobile kini siap untuk memperkenalkan season 4. Kali ini, season 4 berjudul Veiled Uprising yang meluncur 26 April. Seperti biasa, terdapat berbagai konten baru menarik berupa map dan battle pass. Yang paling menarik adalah mode Ground War: Skirmish, yaitu mode hybrid kombinasi antara Multiplayer dan Battle Royale.

Battle Pass Call of Duty Mobile Season 4

Call of Duty Mobile season 4 Veiled Uprising battle pass premium
Battle pass CODM Season 4 menampilkan berbagai reward menarik

Tidak kalah dari season 3, season 4 menghadirkan Battle Pass dengan reward menarik. Salah satunya adalah senjata OTs 9 SMG dari Black Ops Cold War. Ada juga class Battle Royale baru, Shock Wave dan berbagai blueprint senjata.

Jika membeli Premium Battle Pass, pemain berkesempatan untuk mendapat semua reward yang tersedia selama season 4. Di antaranya skin operator Dame – Toxic Claws, Reaper – Style Assassin, American Bulldog – Inner Crimson, dan Knight – Brute. Ada juga blueprint senjata seperti Man-O-War – Dial-Tone, DR-H – Harrowing Night, LAPA – Warmonger, PP19 Bizon – Gilded Dawn, dan Kilo 141 – Gentleman’s Calling.

Mode Hybrid Baru Call of Duty Mobile, Ground War: Skirmish

Call of Duty Mobile Season 4 Ground War Skirmish
Mode hybrid baru, Ground War: Skrimish

Season 4 dari CODM memperkenalkan mode hybrid baru, Ground War: Skirmish. Mode ini menggabungkan elemen mode Multiplayer dan Battle Royale.

Dalam mode 12v12 ini, kedua tim bertarung untuk menguasai lima objektif yang tersebar di map. Pemain harus menguasai sebuah objektif untuk mendapatkan skor bagi tim. Begitu sudah mencapai skor tertentu, S Point akan aktif di map, menghadiahkan poin ganda. Pemain harus mempertahankan kekuasaannya atau menyerang musuh agar memperbesar peluang untuk menang.

Baca juga:

Map Multiplayer Baru: Arsenal

Call of Duty Mobile Season 4 Veiled Uprising map arsenal
Arsenal jadi map baru di CODM

Map baru di Call of Duty Mobile adalah Arsenal dari Black Ops 4. Arsenal menjadi map berlatarkan fasilitas pabrik senjata dan robot di mana Scorestreak epik sering sekali terjadi. Pemain akan menikmati pertarungan di area futuristik ini sambil menguji kemampuan untuk membasmi musuh.

Class Battle Royale Baru: Shock Wave

Call of Duty Mobile Season 4 Veiled Uprising Shock Wave class
Shock Wave, class battle royale baru

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, class Battle Royale baru, Shock Wave, menjadi salah satu reward Battle Pass. Pemain dapat mengaktifkan skill khas Shock Wave untuk mengempas lawan, kendaraan, dan berbagai peledak seperti granat dan roket. Shock Wave dapat memicu damage minor pada Operator lawan dan kendaraan dan dapat aktif tiga kali dengan energi penuh.

Baca juga:

Berbagai Event yang Akan Datang

Tentu saja, season 4 akan menghadirkan berbagai event. Pertama adalah themed event bertajuk The Lost Treasure. Dalam event ini, pemain harus menyelesaikan General Task dan Special Task di mode Battle Royale serta Multiplayer untuk mendapat keys. Keys dapat dipergunakan untuk mengakses hidden loot.

Pemain juga bisa memperoleh berbagai reward tambahan jika mencapai milestone. Jika pemain berhasil menyelesaikan event ini, mereka berhak mendapat reward utama The Lost Treasure.

Ada juga Golden Week Sale yang akan dimulai 1 Mei. Golden Week Sale akan menampilkan revival dari enam Crate populer, dua Draw, dan dua Lucky Box.

Call of Duty Mobile season 4, Veiled Uprising, sudah dimulai pada 26 April 2023. Untuk detail lebih lengkap season ini, kunjungi laman resminya.

Pemain Call of Duty: Warzone 2.0 Keluhkan Konten Pay to Win!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Call of Duty: Warzone 2.0 dan Modern Warfare 2 season 3 sudah meluncur dengan berbagai konten baru seperti kumpulan item kosmetik dan battle pass. Namun, pemain mengeluhkan beberapa skin kosmetik merupakan konten pay to win yang bisa memunculkan keuntungan lebih saat mode DMZ. Mereka sangat tidak senang dan beramai-ramai mengeluh di media sosial.

Baca juga:

Konten Pay to win di Call of Duty: Warzone 2.0?

Call of Duty Warzone: 2.0 Fender Skin
Fender skin di Bomb Squad bundle

Pada 12 April 2023, Activision mengumumkan bundle kosmetik baru, Bomb Squad, untuk Warzone 2.0. Bundle seharga US$12 itu berisi skin untuk Fender, blueprint SAKIN MG38 LMG, sebuah slot active duty, stiker, dan emblem. Dari kelihatannya saja, tampaknya bundle ini hanya berupa kosmetik.

Namun, PC Gamer mendapati ternyata bundle ini memiliki keuntungan lebih jika dipergunakan di mode DMZ. Pemain yang menggunakan skin Fender itu juga menyediakan backpack berukuran medium dan LMG ber-cooldown lebih singkat dari senjata lain. Otomatis ini menjadi efek bonus besar bagi pembeli bundle tersebut.

Baca juga:

Penggemar Utarakan Kekecewaan di Media Sosial

Karena hal itu, penggemar beramai-ramai mengkritik keputusan Activision tersebut di media sosial seperti Twitter. Mereka merasa Call of Duty: Warzone 2.0 sudah menjadi pay to win dimulai dari bundle tersebut, terutama untuk mode DMZ.

Call of Duty Warzone 2.0 DMZ beta
DMZ di Warzone 2.0 masih dalam tahap beta

Dalam mode DMZ yang masih dalam beta di Warzone 2.0, backpack atau tas ransel menjadi hal terpenting bagi pemain. Backpack tentunya menentukan berapa banyak barang penting yang bisa dibawa pemain dan dapat di-upgrade selama gameplay. Jika pemain gugur, slot backpack-nya pun berkurang, dan mereka harus kembali mengumpulkan barang untuk penyerangan dari awal.

Baca juga:

Tidak heran bundle Bomb Squad seharga US$12 dikritik sebagai pay to win. Pasalnya, pemain berpeluang lebih besar untuk menang dalam gameplay dengan bertahan lama. Pemain merasa keuntungan berbayar seperti ini akan menghancurkan pengalaman game untuk semua orang. Bahkan, sebuah datamine di Reddit membocorkan masih ada konten pay to win DMZ berbayar seperti ini yang akan datang.

Activision saat ini belum berkomentar tentang backlash konten pay to win di Call of Duty: Warzone 2.0.

Redfall Tidak Hadirkan Mode 60 FPS saat Peluncuran di Xbox

GAMEFINITY.ID, Bandung – Kabar mengejutkan datang dari Bethesda dan Arkane, mereka mengumumkan Redfall, game yang akan rilis pada 2 Mei mendatang, justru hanya akan menghadirkan mode kualitas 30 FPS di Xbox Series X|S. Mereka juga menekankan bahwa game vampire shooter itu akan menghadirkan mode 60 FPS setelah rilis.

Kabar ini justru mengejutkan penggemarnya mengingat Redfall akan rilis dalam waktu dekat. Keputusan dari Bethesda dan Arkane itu memicu pro dan kontra. Tidak sedikit penggemar yang mengungkapkan kekecewaannya di media sosial.

Baca juga:

Redfall Hanya Akan Hadirkan Mode 30 FPS di Xbox Series X|S saat Peluncuran

Kabar itu pertama kali diunggap di Twitter resminya. Bethesda dan Arkane mengungkap game FPS-nya itu hanya akan berjalan di 30 FPS 4K di Xbox Series X dan 30 FPS 1440p di Xbox Series S. Namun, versi PC-nya tetap dapat berjalan dengan performance mode, yaitu 60 FPS.

Baca juga:

Redfall 30 fps only
Redfall hanya dapat dimainkan dalam 30 FPS di konsol Xbox saat peluncuran

Bethesda hanya menyebut performance mode di Xbox Series X|S akan datang setelah peluncuran resmi. Namun, mereka sama sekali tidak menyebut kapan. Bethesda dan Arkane tidak menyebut pula alasan di balik keputusan ini.

Tuai Kritikan Penggemar

Tentunya, penggemar mengkritik keputusan dari Bethesda itu. Menurut SVG, terdapat dua kubu dalam perdebatan ini. Sisi kontra merujuk pada keputusan Arkane yang salah, mengkritiknya sebagai sisi buruk dari Microsoft dan Bethesda. Mereka merasa seharusnya performance mode tidak dirilis di dua platform terlebih dahulu. Tidak heran banyak pemain Xbox yang memanfaatkan konsolnya untuk memainkan game dengan kualitas 60 FPS.

Sementara itu, penggemar juga mengemukakan di media sosial mereka ingin menikmati game-nya tidak peduli seperti apa kekurangannya, terutama minimnya performance mode.

Baca juga:

Patut diingat, sebelumnya Redfall pernah ditunda bersama dengan Starfield dari jadwal rilisnya tahun lalu. Satu lagi penundaan game ini tampaknya sudah tidak lagi memungkinkan mengingat jadwal rilis sudah sangat dekat. Namun, pengguna konsol justru menekankan mereka mementingkan kualitas 60 FPS dalam kenyamanan selama bermain., setidaknya sudah menjadi standar untuk game konsol next gen.